BAB 3 PERKADERAN ORGANISASI

OTONOM MUHAMMADIYAH
A. Pendahuluan
B. Perkaderan 'Aisyiyah
C. Perkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
D. Perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
E. Perkaderan Nasiyatul 'Aisyiyah ( Nasyiah )
F. Perkaderan Pemuda Muhammadiyah
G. Perkaderan Kepanduan Hizbul Wathan (HW)
H. Perkaderan Tapak Suci Muhammadiyah (TS)
A. Pendahuluan
Secara kelembagaan, Muhammadiyah memiliki tujuh ortom. dari tujuh ortom
yang ada dikelompokkan menjadi dua kategori yakni ortom khusus dan ortom
umum. ortom khusus adalah ortom yang seluruh anggotanya sudah menjadi
anggota Muhammadiyah. Ortom umum adalah ortom yang anggotanya belum
seluruh anggota Muhammadiyah.
B. Perkaderan 'Aisyiyah
Empat pilar perkaderan dalam 'Aisyiyah yaitu :
1. kaderisasi keluarga
2. kaderisasi melalui angkatan muda Muhammadiyah (AMM)
3. kaderisasi melalui amal usaha 'Aisyiyah
4. kaderisasi pimpinan organisasi

.
1) kaderisasi keluarga adalah upaya transformasi nilai ditanamkan sejak dini
kepentingan kaderisasi dan pengembangan gerakan 'Aisyiyah. Tujuan
pembinaan kaderisasi keluarga diarahkan pada terbentuknya kepribadian
individu.
2) AMM adalah wadah kegiatan secara organisatori fungsional bahkan
potensial bagi regenerasi organisasi.
3) amal usaha 'aisyiyah adalah wahana melaksanakan misi dakwah dan
kaderisasi 'aisyiyah.
4) kaderisasi pimpinan adalah upaya pembinaan dan pengembangan kader
pada level pimpinan 'aisyiyah dari tingkat pusat sampai ranting dan
pimpinan AMM Putri. Dijelaskan bahwa jenis dan bentuk kaderisasi nya
dilakukan melalui jalur formal, non formal, informal dan khusus
C. Perkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah IPM
IPM adalah gerakan Islam yang mengenalkan nilai-nilai tauhid di muka bumi
ini. Nilai-nilai tauhid yang telah diperjuangkan oleh para nabi sejak nabi Adam
AS hingga Muhammad saw. Tauhid yang berisi ajaran Amar ma'ruf
( humanisasi dan emansipasi) , nahi mungkar (liberasi atau pembahasan) dan
tu'minuna Billah ( sepiritualisasi ).
D. Perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
Perkaderan imm adalah kapasitas akademik memadai sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan zaman berakhlak mulia dengan proyeksi sikap
individual yang mandiri, bertanggung jawab dan memiliki komitmen dan
kompetensi berjuang dakwah Islam Amar ma'ruf nahi Munkar. Komponen dan
jenjang perkaderan dalam IMM terbagi menjadi sebagai berikut :
1. Komponen pra perkaderan
2. Komponen perkaderan utama
3. Komponen perkaderan khusus
4. Komponen perkaderan pendukung
E. Perkaderan Nasiyatul'aisyiyah (Nasyiah)
Sistem perkaderan nasional merupakan suatu rangkaian proses kegiatan
pelatihan terpadu yang terencana, terarah, sistematik, berkesinambungan, dan
menyeluruh dalam rangka menyampaikan kader nasyiah, kader Aisyiyah, kader
Muhammadiyah . Terdapat tiga jenis perkaderan Nasiyah yaitu :
1. Perkaderan formal
2. Perkaderan non formal3 kadar and informal
1) Perkaderan formal adalah perkaderan yang wajib diikuti oleh semua
anggota nasyiah, berjam-jam dan merupakan satu rangkaian yang utuh
dari sistem perkaderan nasyiah.
2) Perkaderan non-formal adalah perkaderan yang sifatnya pilihan sesuai
minat dan bakat yang dimiliki anggota nasyiah dengan tujuan untuk
menggambarkan keterampilannya.
3) Perkaderan informal merupakan perkaderan yang sifatnya menunjang
pengembangan dan pelaksanaan organisasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing tingkatan.
F. Perkaderan Pemuda Muhammadiyah
Pemuda Muhammadiyah lahir dengan semangat yang sama dengan
berdirinya muhammadiyah yaitu membangun generasi yang tangguh untuk
masa mendatang.
G. Perkaderan Kepanduan Hizbul Wathon (Hw)
HW merupakan gerakan kepanduan dalam Muhammadiyah. Pandu HW
didirikan kyai Ahmad Dahlan pada tahun 1918. Diantara bentuk-bentuk
perkaderan Hizbul Wathon adalah khusus pimpinan pandu. Khusus pimpinan
pandu terdiri dari Giant melati 1 dan saya melati 2.
H. Perkaderan Tapak Suci Muhammadiyah (Ts)
Tapak suci salah satu variasi seni beladiri memiliki ciri khusus yang
membedakan dengan bela diri yang lainnya. Tapak suci memiliki landasan
agama dan kebangsaan yang kuat serta menegaskan seluruh pengikutnya untuk
bebas dari syirik dan mengabdikan perguruan untuk agama dan bangsa.