Anda di halaman 1dari 10

KRITERIA CALON KETUA UMUM

PIMPINAN RANTING IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH


SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG PERIODE MUSYRAN XI

Pasal I: Ideologi
1. Taat mengamalkan ajaran yang bersumber pada ajaran Alquran dan Sunnah al-Maqbullah didasari dengan
kemurnian akidah.
2. Ketaatan beribadah, senantiasa menjalankan ibadah mahdhah, baik yang wajib maupun yang sunnat tathawwu`
sesuai Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPTM).
3. Keikhlasan (melakukan sesuatu semata-mata karena Allah SWT) dalam hidup dan berjuang menegakkan
ajaran Islam melalui Muhammadiyah dengan taat dan patuh pada ideologi Muhammadiyah (Masalah Lima,
Langkah 12 Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah, Muqaddimah AD ART
Muhammadiyah, Pernyataan Pikiran Seabad Muhammadiyah, Indonesia Berkemajuan: Rekonstruksi Kehidupan
yang Bermakna dan Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wal Syahadah).
4. Taat dan patuh pada tujuan dan keputusan organisasi IPM. Kepatuhan itu dilandasi dan dijiwai oleh
pemahaman terhadap manhaj (Ideologi) gerakan IPM (Khittah Perjuangan IPM, Muqaddimah IPM, Kepribadian
IPM, dan Janji Pelajar Muhammadiyah).
5. Shiddiq (jujur) dalam hati, kata dan tindakan.
6. Amanah (komitmen dan tanggung jawab moral yang tinggi) dalam mengemban tugas organisasi.
7. Istikamah (konsisten) dalam lisan, pikiran dan tindakan.

Pasal II: Intelektual


1. Fatanah (kecerdasan pikiran sebagai ulul albab) dalam berpikir, berwawasan, dan menghasilkan karya
pemikiran.
2. Tajdid (pembaruan, berpikiran maju, kreatif) dalam mengembangkan kehidupan dan menggerakkan
Persyarikatan sesuai jiwa ajaran Islam Berkemajuan.
3. Etos belajar (semangat dan kemauan keras) untuk untuk selalu mengembangkan diri, mencari dan memperkaya
ilmu, serta mengamalkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan.
4. Inovatif (menemukan hal-hal baru) dalam mengembangkan kemajuan organisasi IPM.
5. Berpikiran maju dan membawa IPM pada kemajuan di berbagai bidang yang menjadi misi dan usaha gerakan
IPM.

Pasal III: Sosial Kemanusiaan


1. Keshalihan (perilaku yang baik) dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat luas.
2. Kepeduliaan sosial (keterpanggilan dalam meringankan beban hidup orang lain).
3. Suka beramal (gemar melaksanakan amal saleh untuk kemaslahatan hidup).
4. Keteladanan (menjadi uswah hasanah [teladan yang baik] dalam seluruh sikap dan tindakan).
5. Tabligh (menyampaikan kebaikan kepada orang lain, komunikatif dan terampil membangun jaringan).

Pasal IV: Keorganisasian


1. Pengkhidmatan dengan niat ikhlas dan partisipasi aktif dalam peran keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan
universal di atas lainnya.
2. Menempati posisi apapun dengan semangat ikhlas, berdedikasi, berprestasi, dan menghasilkan hal-hal terbaik.
3. Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut nadi IPM, Muhammadiyah, umat, dan bangsa sebagai wujud
menjalankan misi dakwah ikatan.
4. Berkomitmen dan menjunjung tinggi ideologi Muhammadiyah dan mampu bersikap tegas tetapi arif dalam
membela serta menegakkan prinsip dan kepentingan IPM.
5. Memiliki wawasan dan visi kepemimpinan di tingkat nasional dan berpengalaman dalam kepemimpinan di
IPM minimal tujuh tahun.
6. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan melakukan relasi sosial (membangun jaringan).
7. Mempunyai kemampuan interpersonalitas, komunikasi keumatan, dan kebangsaan yang berwawasan
multikultural.
8. Memiliki kemampuan membangun teamwork dalam organisasi.
9. Siap berkhidmat menjalankan amanah dengan profesional, dedikasi dan penuh tanggung jawab di IPM.

Pasal V: Administrasi
1. Mampu membaca Alquran dengan fasih.
2. Memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) IPM.
3. Pada saat berlangsung Musyawarah Daerah berusia maximal 21 tahun 11 bulan 29 hari dibuktikan dengan akta
kelahiran atau kartu tanda penduduk.
4. Telah menjadi anggota Muhammadiyah ditunjukkan dengan kepemilikan Nomor Baku Muhammadiyah
(NBM).
5. Telah aktif menjadi anggota IPM minimal tiga tahun yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari pimpinan
IPM di mana yang bersangkutan aktif.
6. Pernah menjabat sebagai Pimpinan Daerah atau Pimpinan Cabang IPM minimal satu periode dibuktikan
dengan SK atau Surat Keterangan.
7. Minimal telah mengikuti perkaderan Taruna Melati II dan atau pelatihan ditingkat daerah dibuktikan dengan
syahadah atau surat keterangan dari penyelenggara.
8. Bersedia berdomisili di tempat kedudukan PD IPM Kota Bandar Lampung.
9. Tidak merangkap kepengurusan di OKP yang bidang garapnya sama dengan IPM, ditunjukan dengan surat
pernyataan bermaterai 6000.
10. Tidak merangkap kepengurusan di partai politik serta organisasi yang berafiliasi dengan partai politik dan
atau tidak terlibat aktif dalam politik praktis baik pada saat dipilih maupun sesudah dipilih hingga akhir jabatan di
IPM yang dibuktikan dengan pernyataan bermaterai 6000.
KRITERIA CALON FORMATUR
PIMPINAN RANTING IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG PERIODE MUSYRAN XI

Pasal I : Ideologi

1. Taat mengamalkan ajaran yang bersumber pada ajaran al – Qur’an dan Sunnah al-Maqbullah didasari dengan
kemurnian akidah
2. Ketaatan beribadah, senantiasa menjalankan ibadah mahdhah, baik yang wajib maupun yang sunnat
tathawwu` sesuai Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPTM)
3. Taat dan patuh pada tujuan, dan keputusan organisasi IPM. Kepatuhan itu dilandasi dan dijiwai oleh
pemahaman terhadap manhaj (Ideologi) gerakan IPM (Khittah Perjuangan IPM, Muqaddimah IPM, Kepribadian
IPM, dan Janji Pelajar Muhammadiyah)
4. Shiddiq (Jujur) dalam hati, kata, dan tindakan
5. Amanah (komitmen dan tanggung jawab moral yang tinggi) dalam mengemban tugas organisasi.

Pasal II : Intelektual

1. Fathonah (kecerdasan pikiran sebagai Ulul Albab) dalam berpikir, berwawasan, dan menghasilkan karya
pemikiran.
2. Tajdid (pembaruan, berpikiran maju, kreatif) dalam mengembangkan kehidupan dan menggerakkan
persyarikatan sesuai jiwa ajaran Islam Berkemajuan.
3. Etos belajar (semangat dan kemauan keras) untuk selalu mengembangkan diri, mencari dan memperkaya ilmu,
serta mengamalkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan
4. Inovatif (menemukan hal-hal baru) dalam mengembangkan kemajuan organisasi IPM.
5. Berpikiran maju dan membawa IPM pada kemajuan di berbagai bidang yang menjadi misi dan usaha gerakan
IPM.

Pasal III : Sosial Kemanusiaan

1. Keshalihan (perilaku yang baik) dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat luas.
2. Kepeduliaan sosial (keterpanggilandalam meringankan beban hidup orang lain);
3. Suka beramal (gemar melaksanakan amal shalih untuk kemaslahatan hidup);
4. Keteladanan (menjadi uswatun hasanah [teladan yang baik] dalam seluruh sikap dan tindakan);
5. Tabligh (menyampaikan kebaikan kepada orang lain, komunikatif dan terampil membangun jaringan).

Pasal IV : Keorganisasian

1. Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut nadi IPM, Muhammadiyah, umat, dan bangsa

sebagai wujud menjalankan misi dakwah ikatan


2. Berkomitmen dan menjunjung tinggi ideologi Muhammadiyah dan mampu bersikap tegas
tetapi arif dalam membela serta menegakkan prinsip dan kepentingan IPM
3. Memiliki wawasan dan visi kepemimpinan di tingkat nasional dan berpengalaman dalam

kepemimpinan di IPM minimal tujuh tahun.


4. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan melakukan relasi sosial (membangun

jaringan).
5. Mempunyai kemampuan interpersonalitas, komunikasi keummatan, dan kebangsaan yang berwawasan
multikultural.
6. Memiliki kemampuan membangun teamwork dalam organisasi

Pasal V : Administrasi

1. Mampu membaca Alquran dengan fasih.


2. Memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) IPM.
3. Pada saat berlangsung Musyawarah Daerah berusia maximal 21 tahun 11 bulan 29 hari dibuktikan dengan akta
kelahiran atau kartu tanda penduduk.
4. Telah aktif menjadi anggota IPM minimal tiga tahun yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari pimpinan
IPM di mana yang bersangkutan aktif.
5. Pernah menjabat sebagai Pimpinan Daerah atau Pimpinan Cabang IPM minimal satu periode dibuktikan
dengan SK atau Surat Keterangan.

6. Minimal telah mengikuti perkaderan Taruna Melati II dan atau pelatihan ditingkat daerah dibuktikan dengan
syahadah atau surat keterangan dari penyelenggara.
7. Bersedia berdomisili di tempat kedudukan PD IPM Kota Bandar Lampung.
8. Tidak merangkap kepengurusan di OKP yang bidang garapnya sama dengan IPM.
9. Tidak merangkap kepengurusan di partai politik serta organisasi yang berafiliasi dengan partai politik dan atau
tidak terlibat aktif dalam politik praktis baik pada saat dipilih maupun sesudah dipilih hingga akhir jabatan di
IPM.

TATA TERTIB PEMILIHAN FORMATUR


PIMPINAN DAERAH IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
KOTA BANDAR LAMPUNG PERIODE MUSYDA XVIII
BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Pengaturan

Tata Tertib Pemilihan Formatur Pimpinan Daerah IPM Kota Bandar Lampung adalah seperangkat ketentuan,
sistem, dan tata cara pemilihan Pimpinan Daerah IPM Kota Bandar Lampung periode Musyda XVIII.
Pasal 2

Penyelenggara

Ayat 1
Penyelenggaraan pemilihan Formatur dilakukan oleh Panitia Pemilihan Musyda XVIII.
Ayat 2

Panitia Pemilihan adalah Panitia Pemilihan Formatur Pimpinan Daerah IPM Periode Musyda XVIII sejumlah
empat orang, terdiri dari 1 orang ketua dari PD IPM, 1 orang sekretaris dari PC IPM, dan 2 orang anggota PC
IPM. Ditetapkan dalam Konpida Setengah Periode PD IPM Kota Bandar Lampung pada 24 agustus 2021
Ayat 3

Susunan Panitia Pemilihan (Panlih) adalah sebagai berikut:


1. Ketua : PD IPM
2. Sekretaris : PC IPM
3. Anggota : 1) PC IPM
2) PC IPM
Ayat 4

Hak dan wewenang Panlih Musyda XVIII antara lain:


1. Mendapat fasilitas dan anggaran dari Pimpinan Daerah IPM.
2. Melakukan verifikasi dan menetapkan uji kelayakan kepada semua calon Formatur.
3. Melakukan prosesi pemilihan Formatur Pimpinan Daerah IPM Periode Musyda XVIII.
4. Memutuskan sanksi bagi para kandidat dan pemilih bila diketahui menyalahi ketentuan yang sudah diatur.
5. Seluruh susunan Panlih tidak masuk ke daftar calon Formatur.
Pasal 3

Calon Formatur

Ayat 1

Calon Sementara adalah calon Formatur Pimpinan DaerahIPM Periode Musyda XVIII
yang dicalonkan oleh PD IPM dan atau PC IPM dengan ketentuan sebagai berikut:
1. PD IPM mencalonkan maksimal 9 orang calon formatur.
2. PC IPM mencalonkan maksimal 9 orang calon formatur.
Ayat 2

Calon tetap adalah calon sementara yang menyatakan kesediaannya dan telah memenuhi syarat/kriteria calon
Formatur PD IPM Periode Musyda XVIII.
Hak dan kewajiban calon formatur:

Ayat 3
1. Mendapat perlakuan yang sama oleh Panlih dan berhak mengikuti seluruh rangkaian acara Musyda XVIII
sebagai peninjau.
2. Berkewajiban memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditetapkan oleh Panlih.
3. Menjunjung tinggi tata tertib dan hasil pemilihan.8
Pasal 4

Pemilih

Ayat 1
Calon pemilih adalah peserta pada Musyda XVIII yang terdiri dari Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan
Pimpinan Ranting yang sah berdasarkan AD/ART IPM dan yang dimandatkan oleh institusinya menjadi peserta
Musyda XVIII yang dibuktikan dengan surat mandat dari masing-masing institusinya.

Daftar Pemilih Tetap ditetapkan dua hari sebelum pemilihan.


Ayat 3
Tiap pemilih memilki satu hak suara (one man one vote).
Ayat 4
Pemilihan tidak bisa diwakilkan kepada orang lain.
Pasal 5

Saksi

Ayat 1

Saksi adalah 3 orang yang dipilih dari PC IPM yang hadir dalam Musyda XVIII.
Wewenang saksi:
Ayat 2

1. Mendapatkan informasi tata cara pemilihan dari Panlih Musyda XVIII sebelum pemilihan dimulai.
2. Mengawasi seluruh tahapan pemilihan mulai dari definisi, pemilihan, perhitungan dan pengumuman
hasilMelaporkan pemilih dan calon formatur kepada Panlih ketika terjadi kecurangan pada saat prosesi
pemilihan.
3. Melaporkan Panlih kepada PD IPM ketika terjadi kecurangan pada saat prosesi pemilihan.
4. Saksi berasal dari peserta atau peninjau dari perwakilan PC IPM yang hadir dalam Musyda XVIII.

BAB II
PROSESI PENCALONAN
Pasal 6

Prosesi Pencalonan

1. Panlih mengirimkan surat tertulis kepada PD IPM dan seluruh PC IPM untuk mengirimkan usulan calon
formatur sementara. Pengiriman surat tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun melalui pos, surat
elektronik, dan faksimili.
2. Surat sebagaimana poin di atas dilengkapi dengan klausul batasan tanggal pengembalian berkas usulan yang
penetapannya ditetapkan oleh Panlih.
3. Setiap Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang berhak dan berkewajiban menyerahkan blangko pencalonan
kepada Panlih setelah diisi seperlunya dalam batas waktu yang ditetapkan oleh Panlih.
4. Setiap anggota IPM yang dicalonkan, setelah mendapat pemberitahuan oleh Panitia Pemilihan tentang
pencalonan dirinya, berhak menerima dan menolak pencalonan tersebut dan berkewajiban menyampaikan
keputusannya kepada Panlih selambat- lambatnya satu hari sebelum dilangsungkannya persidangan Konpida Pra
Musyda XVIII.
5. Calon sementara yang menerima pencalonan tersebut kemudian melengkapi syarat/kriteria/berkas administrasi
yang diperlukan dalam batas waktu yang ditetapkan oleh Panlih.
6. Pemenuhan kelengkapan syarat/kriteria/berkas administrasi apabila melebihi batas yang telah ditentukan
dinyatakan tidak diterima atau ditolak.
7. Panlih kemudian melakukan verifikasi.
8. Calon formatur sementara yang memenuhi syarat akan ditetapkan menjadi calon formatur tetap pada saat
Tanwir Pra Musyda XVIII.
BAB III
SISTEM DAN TATA CARA PEMILIHAN
Pasal 7
Sistem Pemilihan

Pemilihan calon formatur Musyda XVIII adalah sebagai berikut:


Ayat 1
1. Pemilih memilih sembilan orang calon tetap formatur.
2. Calon yang mendapat sembilan suara terbanyak berhak menjadi anggota tim formatur.
3. Calon formatur yang mendapatkan suara terbanyak menjadi ketua tim formatur.

Ayat 2
Sistem pemilihan formatur PD IPM Periode Musyda XVIII dilakukan dalam satu tahap pemilihan dengan tidak
memandang jumlah calon formatur yang ada.
Ayat 3
Apabila hanya terdapat 9 (sembilan) orang yang memenuhi syarat sebagai calon anggota formatur maka secara
otomatis akan menjadi anggota formatur periode Musyda XVIII.
Ayat 4
Apabila tidak ada calon formatur yang memenuhi syarat atau calon formatur yang memenuhi syarat kurang dari 9
(sembilan) maka Panlih akan meminta pertimbangan kepada peserta Musyda XVIII
Pasal 8
Tata Cara Pemilihan
Ayat 1
Tata cara pemilihan formatur, sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pemilihan dilaksanakan secara JURDIL.
2. Tiap pemilih memiliki satu hak suara (one man one vote).
3. Tiap pemilih memilih sembilan calon formatur pada flatform yang telah disiapkan oleh tim Panlih.
4. Suara dinyatakan batal, jika tidak sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat Panlih.
5. Penghitungan suara dilakukan oleh Panlih dengan disaksikan tiga orang saksi dari
Pimpinan Cabang
6. Apabila dalam proses pemungutan suara terdapat jumlah suara yang sama yang melebihi
kuota formatur, maka untuk menentukan formatur PD IPM dilakukan pemungutan suara
ulang bagi calon yang memiliki jumlah suara yang sama.
Ayat 2
Apabila ada formatur terpilih yang mengundurkan diri sebelum penetapan rapat pleno formatur, maka suara
terbanyak urutan di bawahnya (urutan ke-10 dan seterusnya) secara otomatis akan ditetapkan menjadi tim
formatur. MUSYAWARAH DAERAH IPM KOTA BANDAR LAMPUNG KE-XVIII 19 “Pelajar Buguai Jejama
Ngemajuko Kota Tapis Berseri”
BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG FORMATUR
Pasal 9
Tugas Dan Wewenang Formatur
Ayat 1
Formatur terpilih melakukan pemilihan ketua umum, sekretaris umum, dan penyusunan struktur PD IPM periode
Musyda XVIII.1
Ayat 2
Penyusunan Struktur Pimpinan Pusat IPM periode Musyda XVIII dilakukan dengan aturan sebagai berikut:
1. Pemilihan ketua umum dan sekretaris umum dan struktur PD IPM Periode Musyda XVIII dilakukan dengan
musyawarah mufakat berpedoman pada kriteria pimpinan yang telah ditetapkan.
2. Penyusunan dihadiri oleh seluruh anggota tim formatur dan dipimpin oleh ketua tim formatur.
3. Ketua tim formatur adalah formatur yang memiliki jumlah suara terbanyak dan sekretaris tim formatur adalah
yang diusulkan dalam rapat formatur.
4. Ketua dan sekretaris tim formatur melaporkan hasil rapat formatur sementara kepada Sidang Pleno Musyda
XVIII, dan bertanggung jawab melengkapinya paling lambat satu bulan setelah berakhirnya Musyda XVIII.
5. Apabila setelah lewat satu bulan tim formatur belum berhasil melengkapi penyusunan, maka tim formatur,
panitia pemilihan, dan PD IPM periode Musyda sebelumnya yang akan menyelesaikannya dengan musyawarah
mufakat.

BAB V
SANKSI PANLIH, PEMILIH, CALON FORMATUR, DAN SAKSI
Pasal 10
Sanksi Panlih
Ayat 1 MUSYAWARAH DAERAH IPM KOTA BANDAR LAMPUNG KE-XVIII 20 “Pelajar Buguai Jejama
Ngemajuko Kota Tapis Berseri”
Jika terdapat anggota Panlih terbukti melakukan penyalahgunaan wewenang sehingga menghambat proses
pemilihan serta merugikan minimal salah satu calon formatur maka keanggotaannya sebagai Panlih dicabut oleh
PD IPM.
Ayat 2
Keanggotaan Panlih yang telah dicabut oleh PD IPM maka hak dan wewenang yang melekat pada dirinya
dinyatakan gugur.13
Ayat 3
Mengingat Panlih bersifat institusi, PD IPM meminta kepada Panlih untuk mengganti anggota Panlih yang
terbukti bersalah dengan nama yang baru.
Pasal 11
Sanksi Calon Formatur
Ayat 1
Jika terdapat calon formatur terbukti melakukan kecurangan sehingga menghambat proses pemilihan serta
merugikan salah satu atau lebih calon formatur maka haknya sebagai calon formatur dicabut oleh Panlih.
Ayat 2
Calon formatur yang telah dicabut haknya oleh Panlih maka PD IPM atau PC IPM yang mencalonkannya tidak
dapat mengganti dengan nama baru.
Pasal 12
Sanksi Pemilih
Ayat 1
Jika terdapat calon pemilih yang terbukti melakukan kecurangan sehingga menghambat proses pemilihan serta
merugikan salah satu atau lebih calon formatur maka haknya sebagai pemilih dicabut oleh Panlih.
Ayat 2 MUSYAWARAH DAERAH IPM KOTA BANDAR LAMPUNG KE-XVIII 21 “Pelajar Buguai Jejama
Ngemajuko Kota Tapis Berseri”
Calon pemilih yang telah dicabut haknya oleh Panlih maka PD, PC, dan PR IPM yang memberi mandat sebagai
peserta tidak dapat mengganti dengan nama baru14
Pasal 13
Sanksi Saksi
Ayat 1
Jika terdapat saksi terbukti melakukan kecurangan sehingga menghambat proses pemilihan serta merugikan salah
satu atau lebih calon formatur maka haknya sebagai saksi dicabut oleh Panlih.
Ayat 2
Saksi yang telah dicabut haknya oleh Panlih maka hak dan wewenang yang melekat pada dirinya dinyatakan
gugur.
Ayat 3
Panlih meminta kepada Pimpinan Wilayah yang bersangkutan untuk mengganti saksi dengan usulan nama yang
baru sesuai dengan syarat saksi.
BAB VI ATURAN TAMBAHAN
Pasal 14
Aturan Tambahan
Hal-hal teknis yang belum diatur dalam tata tertib proses pemilihan ini menjadi hak dan kewajiban bagi Panlih
untuk mengaturnya.
Ditetapkan di Bandar Lampung
Pada Tanggal …………………
Pimpinan Sidang Ketua, Sekertaris, Anggota,
….…………. ….…….……. ….………….

Anda mungkin juga menyukai