Pasal I: Ideologi
1. Taat mengamalkan ajaran yang bersumber pada ajaran Alquran dan Sunnah al-Maqbullah didasari dengan
kemurnian akidah.
2. Ketaatan beribadah, senantiasa menjalankan ibadah mahdhah, baik yang wajib maupun yang sunnat tathawwu`
sesuai Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPTM).
3. Keikhlasan (melakukan sesuatu semata-mata karena Allah SWT) dalam hidup dan berjuang menegakkan
ajaran Islam melalui Muhammadiyah dengan taat dan patuh pada ideologi Muhammadiyah (Masalah Lima,
Langkah 12 Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah, Muqaddimah AD ART
Muhammadiyah, Pernyataan Pikiran Seabad Muhammadiyah, Indonesia Berkemajuan: Rekonstruksi Kehidupan
yang Bermakna dan Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wal Syahadah).
4. Taat dan patuh pada tujuan dan keputusan organisasi IPM. Kepatuhan itu dilandasi dan dijiwai oleh
pemahaman terhadap manhaj (Ideologi) gerakan IPM (Khittah Perjuangan IPM, Muqaddimah IPM, Kepribadian
IPM, dan Janji Pelajar Muhammadiyah).
5. Shiddiq (jujur) dalam hati, kata dan tindakan.
6. Amanah (komitmen dan tanggung jawab moral yang tinggi) dalam mengemban tugas organisasi.
7. Istikamah (konsisten) dalam lisan, pikiran dan tindakan.
1. Fatanah (kecerdasan pikiran sebagai ulul albab) dalam berpikir, berwawasan, dan menghasilkan karya
pemikiran.
2. Tajdid (pembaruan, berpikiran maju, kreatif) dalam mengembangkan kehidupan dan menggerakkan
Persyarikatan sesuai jiwa ajaran Islam Berkemajuan.
3. Etos belajar (semangat dan kemauan keras) untuk untuk selalu mengembangkan diri, mencari dan memperkaya
ilmu, serta mengamalkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan.
4. Inovatif (menemukan hal-hal baru) dalam mengembangkan kemajuan organisasi IPM.
5. Berpikiran maju dan membawa IPM pada kemajuan di berbagai bidang yang menjadi misi dan usaha gerakan
IPM.
1. Keshalihan (perilaku yang baik) dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat luas.
2. Kepeduliaan sosial (keterpanggilan dalam meringankan beban hidup orang lain).
3. Suka beramal (gemar melaksanakan amal saleh untuk kemaslahatan hidup).
4. Keteladanan (menjadi uswah hasanah [teladan yang baik] dalam seluruh sikap dan tindakan).
5. Tabligh (menyampaikan kebaikan kepada orang lain, komunikatif dan terampil membangun jaringan).
1. Pengkhidmatan dengan niat ikhlas dan partisipasi aktif dalam peran keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan
universal di atas lainnya.
2. Menempati posisi apapun dengan semangat ikhlas, berdedikasi, berprestasi, dan menghasilkan hal-hal terbaik.
3. Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut nadi IPM, Muhammadiyah, umat, dan bangsa sebagai wujud
menjalankan misi dakwah ikatan.
4. Berkomitmen dan menjunjung tinggi ideologi Muhammadiyah dan mampu bersikap tegas tetapi arif dalam
membela serta menegakkan prinsip dan kepentingan IPM.
5. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan melakukan relasi sosial (membangun jaringan).
6. Mempunyai kemampuan interpersonalitas, komunikasi keumatan, dan kebangsaan yang berwawasan
multikultural.
7. Memiliki kemampuan membangun teamwork dalam organisasi.
8. Siap berkhidmat menjalankan amanah dengan profesional, dedikasi dan penuh tanggung jawab di IPM.
Pasal V: Administrasi
Pasal I : Ideologi
1. Taat mengamalkan ajaran yang bersumber pada ajaran al – Qur’an dan Sunnah al-Maqbullah didasari dengan
kemurnian akidah
2. Ketaatan beribadah, senantiasa menjalankan ibadah mahdhah, baik yang wajib maupun yang sunnat
tathawwu` sesuai Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPTM)
3. Taat dan patuh pada tujuan, dan keputusan organisasi IPM. Kepatuhan itu dilandasi dan dijiwai oleh
pemahaman terhadap manhaj (Ideologi) gerakan IPM (Khittah Perjuangan IPM, Muqaddimah IPM, Kepribadian
IPM, dan Janji Pelajar Muhammadiyah)
4. Shiddiq (Jujur) dalam hati, kata, dan tindakan
5. Amanah (komitmen dan tanggung jawab moral yang tinggi) dalam mengemban tugas organisasi.
Pasal II : Intelektual
1. Fathonah (kecerdasan pikiran sebagai Ulul Albab) dalam berpikir, berwawasan, dan menghasilkan karya
pemikiran.
2. Tajdid (pembaruan, berpikiran maju, kreatif) dalam mengembangkan kehidupan dan menggerakkan
persyarikatan sesuai jiwa ajaran Islam Berkemajuan.
3. Etos belajar (semangat dan kemauan keras) untuk selalu mengembangkan diri, mencari dan memperkaya ilmu,
serta mengamalkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan
4. Inovatif (menemukan hal-hal baru) dalam mengembangkan kemajuan organisasi IPM.
5. Berpikiran maju dan membawa IPM pada kemajuan di berbagai bidang yang menjadi misi dan usaha gerakan
IPM.
1. Keshalihan (perilaku yang baik) dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat luas.
2. Kepeduliaan sosial (keterpanggilandalam meringankan beban hidup orang lain);
3. Suka beramal (gemar melaksanakan amal shalih untuk kemaslahatan hidup);
4. Keteladanan (menjadi uswatun hasanah [teladan yang baik] dalam seluruh sikap dan tindakan);
5. Tabligh (menyampaikan kebaikan kepada orang lain, komunikatif dan terampil membangun jaringan).
Pasal IV : Keorganisasian
1. Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut nadi IPM, Muhammadiyah, umat, dan bangsa sebagai wujud
menjalankan misi dakwah ikatan.
2. Berkomitmen dan menjunjung tinggi ideologi Muhammadiyah dan mampu bersikap tegas tetapi arif dalam
membela serta menegakkan prinsip dan kepentingan IPM.
3. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan melakukan relasi sosial (membangun jaringan).
Pasal V : Administrasi
Pasal 1
Pengaturan
Tata Tertib Pemilihan Formatur Pimpinan Ranting IPM SMA MUHAMMADIYAH Kota Bandar Lampung
adalah seperangkat ketentuan, sistem, dan tata cara pemilihan Pimpinan Ranting IPM SMA
MUHAMMADIYAH 2 Kota Bandar Lampung periode MUSYRAN XI.
Pasal 2
Penyelenggara
Ayat 1
Ayat 2
Panitia Pemilihan adalah Panitia Pemilihan Formatur Ranting IPM Periode MUSYRAN XI sejumlah tiga orang,
terdiri dari 1 orang ketua, 1, dan 1 orang anggota. Ditetapkan dalam surat keputusan PR IPM SMA
Muhammadiyah 2 Bandar Lampung pada 17 november 2022.
Ayat 3
Ayat 4
Calon Formatur
Ayat 1
Calon Sementara adalah calon Formatur Pimpinan Ranting IPM SMA Muhammadiyah 2 periode MUSYRAN XI
yang mencalonkan diri sebagai formatur PR IPM dengan ketentuan Minimal 9 orang yang mencalonkan diri
sebagai formatur.
Ayat 2
Calon tetap adalah calon sementara yang menyatakan kesediaannya dan telah memenuhi syarat/kriteria calon
Formatur PR IPM periode MUSYRAN XI.
Ayat 3
1. Mendapat perlakuan yang sama oleh PANLIH dan berhak mengikuti seluruh rangkaian acara MUSYRAN XI
sebagai peninjau.
2. Berkewajiban memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditetapkan oleh PANLIH.
3. Menjunjung tinggi tata tertib dan hasil pemilihan.
Pasal 4
Pemilih
Ayat 1
Calon pemilih adalah peserta pada MUSYRAN XI yang terdiri dari Pimpinan Ranting IPM SMA Muhammadiyah 2
Bandar lampung yang sah berdasarkan AD/ART.
Ayat 2
Tiap pemilih memilki satu hak suara (one man one vote).
Ayat 3
Pasal 4
Saksi
Ayat 1
Saksi adalah 2 orang yang dipilih dari PC IPM yang hadir dalam MUSYRAN XI.
Wewenang saksi:
Ayat 2
BAB II
SISTEM DAN TATA CARA PEMILIHAN
Pasal 5
Sistem Pemilihan
Ayat 1
Ayat 2
Sistem pemilihan formatur PR IPM Periode Musyran XI dilakukan dalam satu tahap pemilihan dengan tidak
memandang jumlah calon formatur yang ada.
Ayat 3
Apabila hanya terdapat 9 (sembilan) orang yang memenuhi syarat sebagai calon anggota formatur maka secara
otomatis akan menjadi anggota formatur periode MUSYRAN XI.
Ayat 4
Apabila tidak ada calon formatur yang memenuhi syarat atau calon formatur yang memenuhi syarat kurang dari 9
(sembilan) maka PANLIH akan meminta pertimbangan kepada peserta MUSYRAN XI.
Pasal 8
Tata Cara Pemilihan
Ayat 1
Ayat 2
Apabila ada formatur terpilih yang mengundurkan diri sebelum penetapan rapat pleno formatur, maka suara
terbanyak urutan di bawahnya (urutan ke-10 dan seterusnya) secara otomatis akan ditetapkan menjadi tim
formatur.
BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG FORMATUR
Pasal 9
Tugas Dan Wewenang Formatur
Ayat 1
Formatur terpilih melakukan pemilihan ketua umum, sekretaris umum, dan penyusunan struktur PR IPM periode
MUSYRAN XI.
Ayat 2
Penyusunan Struktur Pimpinan Ranting IPM periode MUSYRAN XI dilakukan dengan aturan sebagai berikut:
1. Pemilihan ketua umum dan sekretaris umum dan struktur PR IPM Periode MUSYRAN XI dilakukan dengan
musyawarah mufakat berpedoman pada kriteria pimpinan yang telah ditetapkan.
2. Penyusunan dihadiri oleh seluruh anggota tim formatur dan dipimpin oleh ketua tim formatur.
3. Ketua tim formatur adalah formatur yang memiliki jumlah suara terbanyak dan sekretaris tim formatur adalah
yang diusulkan dalam rapat formatur.
4. Ketua dan sekretaris tim formatur melaporkan hasil rapat formatur sementara kepada Sidang Pleno
MUSYRAN XI dan bertanggung jawab melengkapinya paling lambat satu bulan setelah berakhirnya
MUSYRAN XI.
5. Apabila setelah lewat satu bulan tim formatur belum berhasil melengkapi penyusunan, maka tim formatur,
panitia pemilihan, dan PR IPM periode MUSYRAN sebelumnya yang akan menyelesaikannya dengan
musyawarah mufakat.
BAB V
SANKSI PANLIH, PEMILIH, CALON FORMATUR, DAN SAKSI
Pasal 10
Sanksi Panlih
Ayat 1
Jika terdapat anggota PANLIH terbukti melakukan penyalahgunaan wewenang sehingga menghambat proses
pemilihan serta merugikan minimal salah satu calon formatur maka keanggotaannya sebagai PANLIH dicabut
oleh PR IPM SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung.
Ayat 2
Jika keanggotaan PANLIH yang telah dicabut oleh PR IPM, maka hak dan wewenang yang melekat pada dirinya
dinyatakan gugur.
Ayat 3
PR IPM meminta kepada PANLIH untuk mengganti anggota PANLIH yang terbukti bersalah dengan nama yang
baru.
Pasal 11
Sanksi Calon Formatur
Ayat 1
Jika terdapat calon formatur terbukti melakukan kecurangan sehingga menghambat proses pemilihan serta
merugikan salah satu atau lebih calon formatur maka haknya sebagai calon formatur dicabut oleh PANLIH.
Ayat 2
Calon formatur yang telah dicabut haknya oleh Panlih maka PR IPM yang mencalonkannya tidak dapat
mengganti dengan nama baru.
Pasal 12
Sanksi Pemilih
Ayat 1
Jika terdapat calon pemilih yang terbukti melakukan kecurangan sehingga menghambat proses pemilihan
serta .merugikan salah satu atau lebih calon formatur maka haknya sebagai pemilih dicabut oleh PANLIH.
Ayat 2
Calon pemilih yang telah dicabut haknya oleh PANLIH maka PR IPM yang memberi mandat sebagai peserta
tidak dapat mengganti dengan nama baru.
Pasal 13
Sanksi Saksi
Ayat 1
Jika terdapat saksi terbukti melakukan kecurangan sehingga menghambat proses pemilihan serta merugikan salah
satu atau lebih calon formatur maka haknya sebagai saksi dicabut oleh PANLIH.
Ayat 2
Saksi yang telah dicabut haknya oleh Panlih maka hak dan wewenang yang melekat pada dirinya dinyatakan
gugur.
Ayat 3
PANLIH meminta kepada Pimpinan Wilayah yang bersangkutan untuk mengganti saksi dengan usulan nama
yang baru sesuai dengan syarat saksi.
Pasal 14
Aturan Tambahan
Hal-hal teknis yang belum diatur dalam tata tertib proses pemilihan ini menjadi hak dan kewajiban bagi PANLIH
untuk mengaturnya.