Anda di halaman 1dari 15

KHITTAH PERJUANGAN

MUHAMMADIYAH

Bayu Mukti Abdullah


2 Pengertian Khittah
 Secara Bahasa, “Khiththatun” yang berarti garis atau langkah.
 Khittah Muhammadiyah secara Bahasa berarti garis-garis besar
atau langkah-langkah Persyarikatan Muhammadiyah.
 Secara istilah, Khittah Muhammadiyah berarti pedoman, arahan,
kebijakan atau langkah-langkah Persyarikatan untuk mewujudkan
keyakinan dan cita-cita hidup dan perjuangannya.
3 Isi Khittah Perjuangan Muhammadiyah
1. Rumusan yang berisi arah, kebijakan dan
langkah-langkah Persyarikatan Muhammadiyah
dalam bentuk garis besar.
2. Pedoman untuk tercapainya tujuan
Muhammadiyah
4
Fungsi Khittah
 Sebagai landasan operasional yang berisi garis-garis besar pelaksanakan dari hal-hal yang tercantum di
dalam landasan idiil.
 Dirumuskan dan ditetapkan berdasarkan keadaan atau masalah yang dihadapi Persyarikatan pada kurun
waktu tertentu.
 Dirumuskan sebagai dorongan terhadap peningkatan kualitas mutu anggota dan pimpinan serta sikap
Persyarikatan terhadap perkembangan sosbudpol serta hidup berbangsa dan bernegara

Komponen landasan idiil :


- MADM
- MKCHM
- Kepribadian Muhammadiyah
Macam - macam Khittah
5 Periode
No Jenis Waktu Penetapan
Kepemimpinan
1 12 Langkah Muhammadiyah Tahun 1938-1940 KH Mas Mansyur

2 Khittah Palembang Tahun 1956-1959 AR Sutan Mansur


Muktamar ke-33

3 Khittah Ponorogo Tahun 1969 AR Fachruddin


Sidang Tanwir

4 Khittah Ujung Pandang Tahun 1971 AR Fachruddin


Muktamar ke-38

5 Khittah Surabaya Tahun 1978 AR Fachruddin


Muktamar ke-40

6 Khittah Denpasar Tahun 2002 Ahmad Syafii


Sidang Tanwir Ma’arif
1. Dua Belas Langkah Muhammadiyah
- Tujuan
6 dirumuskannya adalah agar Pimpinan Muhammadiyah dan warga Persyarikatan
dapat memahami bahwa Islam adalah satu-satunya ajaran hidup dan memberi
penekanan tentang keIslaman dalam Muhammadiyah yang harus diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
- Isi langkah Muhammadiyah :
1. Memperdalam masuknya iman 8. Menguatkan majelis tanwir
2. Memperluas faham agama 9. Mengadakan konferensi bagian
3. Memperbuah budi pekerti 10. Memusyawarahkan putusan
4. Menuntun amalan Intiqod 11. Mengawaskan Gerakan jalan
5. Menguatkan persatuan 12. Mempersambungkan Gerakan jalan
6. Menegakkan keadilan
7. Melakukan kebijaksanaan
Pengelompokkan Dua Belas Langkah Muhammadiyah
7

1. Langkah ‘ilmi, yaitu langkah-langkah yang masih memerlukan


penjelasan (berupa ilmu) sebelum dilaksanakan. Hal ini terdapat
pada langkah no 1-7
2. Langkah Amali, yaitu langkah-langkah yangtinggal
mengamalkan/ melaksanakan sehingga tidak perlu dijelaskan.
Hal ini terdapat pada langkah no 8-12
2. Khittah Palembang (1956-1959)
8
- Tujuan dirumuskannya adalah untuk membentuk masyarakat yang utuh, khoiru ummah/
masyarakat Islam yang dilakukan dengan dakwah yang didukung dengan organisasi dan
administrasi yang baik.
- Isi Khittah Palembang :
1. Menjiwai pribadi anggota dengan iman, ibadah, akhlak dan ilmu pengetahuan
2. Melaksanakan uswatun hasanah/ suri teladan yang baik
3. Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasi
4. Memperbanyak dan mempertinggi mutu amal
5. Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader
6. Mempererat ukhuwah Islamiyah
7. Menuntun pengidupan anggota
3. Khittah Ponorogo (1969)
9
- Tujuan dirumuskannya adalah untuk memberikan penegasan peran Muhammadiyah dalam dakwah amar
ma’ruf nahi mungkat yang dilakukan melalui jalur politik.
- Isi Khittah Ponorogo :
1. Pola Dasar Perjuangan
✓ Berjuang dengan bersumber pada ajaran Islam
✓ Berdakwah islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar
✓ Berdakwah melalui politik kenegaraan/ politik praktis dan kemasyarakatan
✓ Berdakwah menggunakan organisasi politik dan non-politik
✓ Membentuk partai politik di luar Muhammadiyah
✓ Menyadari bahwa partai merupakan objek dan wajib membinanya
2. Program Dasar Perjuangan
Muhammadiyah harus dapat membuktikan bahwa ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam
NKRI.
4. Khittah Ujung Pandang (1971)
10
- Tujuan dirumuskannya adalah untuk menjadi pedoman dalam menentukan langkah
Persyarikatan dalam menentukan sikap terhadap partai politik dan organisasi lain.
- Isi Khittah Ujung Pandang :
1. Muhammadiyah tidak mempunyai hubungan organisatoris dan tidak merupakan
afiliasi suatu partai atau organisasi apapun
2. Setiap anggota Muhammadiyah memiliki hak asasi untuk memasuki organisasi lain
sepanjang tidak menyimpang dari AD/ART dan ketentuan lain dalam
Muhammadiyah
3. Mengamanatkan kepada PP Muhammadiyah untuk menggariskan kebijaksanaan
dan mengambil langkah dalam pembangunan ekonomi, sosial dan mental-spiritual.
5. Khittah Surabaya (1978)
- Tujuan
11 dirumuskannya adalah untuk menyempurnakan sikap Muhammadiyah terhadap politik.
- Isi Khittah Surabaya :
1. Hakikat Muhammadiyah. Gerakan Dakwah Amar makruf Nahi Munkar
2. Hubungan Muhammadiyah dengan masyarakat. Yakni berharap dapat membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera
sesuai dengan Dakwah Jamaah.
3. Muhammadiyah dengan politik. Yakni Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan partai politik dan memberikan kebebasan
kepada anggota untuk mengambil sikap untuk bergabung dengan organisasi lain atau tidak
4. Muhammadiyah dan ukhuwah Islamiyah. Yaitu Muhammadiyah akan bekerjasama dengan golongan Islam manapun jika
dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan ajaran Islam
5. Dasar program Muhammadiyah. Yaitu :
▪ Memulihkan Kembali Muhammadiyah sebagai persyarikatan yang menghimpun anggota masyarakat
▪ Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan kewajiban sebagai warga NKRI
▪ Menempatkan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai pusat Gerakan untuk melaksanakan dakwah amar makruf nahi
munkar kesegala penjuru lapisan masyarakat
6. Khittah Denpasar (2002)
- 12Tujuan dirumuskannya adalah untuk memberikan pedoman mengenai kehidupan
berberbangsa dan bernegara serta aspirasi politik.
- Isi Khittah Ujung Pandang :
1. Muhammadiyah meyakini bahwa politik merupakan salah satu aspek ajaran Islam yang
harus dimotivasi, dijiwai dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur agama dan moral yang
utama.
2. Muhammadiyah meyakini bahwa negara dan usaha-usaha membangun kehidupan
berbangsan dan bernegara merupakan wahana mutlak yang diperlukan untuk
membangun kehidupan.
3. Muhammadiyah berjuang melalui usaha-usaha pembinaan dan pemberdayaan
masyarakat guna terwujudnya masyarakat madani / Beradab
4. Muhammadiyah mendorong secara kritis perjuangan politik secara praktis menuju
terciptanya system politik yang demokratis dan berkeadaban
- Isi Khittah Ujung Pandang (2) :
13
5. Muhammadiyah memainkan peran politik sebagai wujud dari dakwah amar
makruf nahi munkar
6. Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubunga organisatoris
dengan kekuatan politik atau organisasi lain.
7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada anggota untuk menggunakan hak
pilih dalam kehidupan politik
8. Muhammadiyah meminta kepada setiap anggota untuk aktif dalam berpolitik
yang sejalan dengan upaya memperjuangkan misi Persyarikatan
9. Muhammadiyah senantiasa bekerjasama denga pihak atau organisasi lain
berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan umat
14 Perilaku Islami sesuai Khittah Perjuangan Muhammadiyah (1)
Akhlak bagi muslim/ Muslimah berdasarkan Dua Belas Langkah Muhammadiyah :
1. Takut kepada Allah SWT 5. Tidak alergi terhadap kritik
2. Menepati janji 6. Menjaga silaturrahim
3. Berkata benar dan saling menyayangi 7. Menegakkan keadilan
4. Saling mengingatkan 8. Menaati hasil musyawarah

Pribadi muslim/ Muslimah menurut Khittah Palembang :


1. Kuat akidah dan tertib beribadah 3. Tertib berorganisasi
2. Mampu menjadi Uswatun Hasanah 4. Menjalin silaturrahim
15 Perilaku Islami sesuai Khittah Perjuangan Muhammadiyah (2)
 Perilaku Politik menurut Khittah Ponorogo, Khittah Ujung Pandang, Khittah Surabaya, dan Khittah
Denpasar :
1. Bersikap netral, tidak berafiliasi pada partai politik dan menjaga jarak dengan semua partai
2. Berjuang untuk kemaslahatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3. Amar ma’ruf nahi munkar terhadap pemerintah secara konstruktif dan positif
4. Melakukan perubahan pada bidang ekonomi, sosial, budaya dan hukum
5. Pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan kepentingan masyarakat
6. Menggunakan hak pilih dengan tanggung jawab
7. Mengedepankan rasa Amanah, akhlak mulia, teladan yang baik dan cinta perdamaian.

Anda mungkin juga menyukai