Anda di halaman 1dari 2

Nama:NURUL RIZKI ZAKIYAH

NIM:2003120001

KONSEP PENDEKATAN MUHAMMADIYAH

PENDEKATAN IDEOLOGIS MUHAMMADIYAH

Konsep ideologi dalam Muhammadiyah bersifat mendasar, yaitu menyangkut dan diistilahkan dengan
“Keyakinan dan Cita-cita Hidup”. Ideologi Muhammadiyah ialah “sistem keyakinan, cita-cita, dan
perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya”.

Kelahiran IPM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah mempunyai dua nilai strategis dalam gerak
perjuangannya. Pertama, IPM sebagai aksentuator (kepanjangan tangan) gerakan da’wah amar ma’ruf
nahi munkar Muhammadiyah dikalangan pelajar. Kedua, IPM sebagai lembaga kaderisasi
Muhammadiyah yang dapat membawa misi Muhammadiyah pada masa mendatang. Dari kedua hal
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa IPM adalah organisasi da’wah dan lembaga kaderisasi
Muhammadiyah.

Organisasi yang lahir pada tanggal 05 Shafar 1430 H/ 18 Juli 1961 M di Surakarta ini tentunya
mempunyai landasan dan nilai-nilai yang diperjuangkan dalam setiap aktifitas organisasi. Ini dapat
ditelaah dari Muqoddimah Anggaran Dasar IPM, Kepribadian IPM, Janji Pelajar Muhammadiyah, juga
dari cita-cita ideal Ikatan Pelajar Muhammadiyah, yaitu : “Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu,
berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Itulah yang harus menjadi pedoman bagi
kader IPM dalam menjalankan roda keorganisasian.

PENDEKATAN ORGANISATORIS MUHAMMDIYAH

Pendekatan organisatoris dipersempit hanya membahas arah kebijakan dan program bidang sebagai
dasar dalam pembentukan program kerja.
Kebijakan dan Program-program Bidang

Sasaran kebijakan IPM diarahkan pada dua, sasaran personal dan sasaran institusional:

1. Sasaran personal. Diarahkan pada terwujudnya tradisi kesadaran kritis dalam berfikir dan bertindak
sesuai dengan maksud dan tujuan IPM.

2. Sasaran institusional. Diarahkan pada terciptanya struktur kelembagaan yang kuat dan fungsional
melalui pengembangan ranting serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dalam mendukung
gerakan ikatan menuju gerakan kritis yang berparadigma transmormatif (lihat buku Pedoman Ranting
hal. 64-76).

Sasaran institusional, dalam herarki (tingkatan) kebijakan pimpinan dari mulai PP IPM sampai ke PR IPM,
Pimpinan Daerah diarahkan kepada:

1. Motor penggerak IPM secara daerah.

2. Melakukan aksi-aksi riil (nyata) yang telah menjadi keputusan Muktamar dan keputusan musyawarah
di atasnya.

3. Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi dengan PC IPM dan PR IPM ditingkat daerahnya.

Anda mungkin juga menyukai