BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat A.R. Fachruddin adalah bagian
dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Unimus yang memiliki posisi strategis dan
disiplin keilmuan yang sesuai dengan trilogi IMM, maka IMM A.R. Fachruddin akan
diarahkan sebagai pengambil peran dalam rangka membangun tradisi pembaharuan
Muhammadiyah serta melakukan reorientasi dan penajaman visi, misi, peran, agenda,
strategi, metode serta teknik gerakan.
2. Bahwa IMM Komisariat A.R. Fachruddin merupakan komisariat yang bertempat di
fakultas bahasa dan budaya asing yang memiliki kultur literasi serta humaniora sebagai
disiplin ilmunya, maka IMM A.R. Fachruddin akan diarahkan sebagai penggerak budaya
literasi dan pemberdayaan masyarakat. Seminimal minimalnya adalah masyarakat dan
mahasiswa di kampus unimus.
3. Bahwa IMM Komisariat A.R. Fachruddin adalah bagian dari Organisasi Mahasiswa
Unimus, maka bersama seluruh ormawa unimus A.R. Fachruddin akan turut berperan
dalam pengawalan kebijakan, keputusan dan perintah yang dikeluarkan oleh universitas
muhammadiyah semarang. Melakukan aksi, bilamana hak IMM tidak dipenuhi
sebagaimana harusnya, baik aksi dalam bentuk audiensi, aksi media maupun aksi lainnya
yang tidak bertentangan dengan kaidah perguruan tinggi Muhammadiyah, Al Quran dan
Assunah.
B. Pengertian
1. Garis-Garis Besar Haluan Kebijakan IMM Komisariat A.R. Fachrudddin adalah
pernyataan kehendak IMM yang ditetapkan oleh Pimpinan Sidang, melalui Musyawarah
Mufakat dalam forum Musyawarah Komisariat, yang dihadiri oleh seluruh Pimpinan,
Kader dan Alumni IMM A.R. Fachruddin.
2. Pola dasar kebijakan adalah dasar-dasar yang dijadikan landasan, disusun dan
dilaksanakannya suatu kebijakan (program) sehingga pelaksanaannya mengarah pada
tercapainya tujuan IMM.
3. Kebijakan IMM Komisariat A.R. Fachhruddin adalah suatu pedoman yang disusun
sebagai arah dari pelaksanaan kebijakan/program dalam satu periode Pimpinan
Komisariat.
4. Kebijakan program IMM adalah garis-garis pokok tindakan yang mengandung alternatif
rencana program dalam mencapai tujuan IMM dalam jangka waktu tertentu.
D. Landasan Kebijakan
Kebijakan PK IMM A.R. Fachruddin periode 2020-2021 berlandaskan pada :
a. Al-Qur’an dan As-Sunnah
b. Kaidah ortom Muhammadiyah
c. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMM
d. Keputusan-keputusan Muktamar IMM
e. Keputusan-keputusan Musyawarah Daerah IMM Jawa Tengah
f. Keputusan musyawarah cabang IMM Kota Semarang
g. Kebijakan-kebijakan PK IMM A.R. Fachruddin
E. Sistematika
Penyusunan GBHK mengandung sistematika sebagai berikut :
BAB I : Memuat tentang pendahuluan yang memaparkan latar belakang permasalahan,
pengertian-pengertian tentang garis-garis besar haluan kebijakan imm, maksud
dan tujuan, landasan dan sistematika.
BAB II : Memuat tentang Pola dasar kebijakan yang memaparkan tentang makna dan
hakikat kebijakan, tujuan kebijakan, prinsip-prinsip kebijakan, sasaran
kebijakan yang terdiri dari sasaran personal dan sasaran institusional, serta
faktor tantangan dan ancaman.
BAB III : Memuat tentang pola umum program jangka panjang yangmemaparkan
tentang latar belakang permasalahan, arah kebijakan jangka panjang, sasaran
kebijakan.
BAB IV : Memuat tentang Kebijakan IMM periode MUSYKOM II yang memaparkan
tentang sasaran kebijakan, prioritas kebijakan,uraian kebijakan program.
BAB V : Pelaksanaan dan evaluasi.
BAB VI : Penutup
BAB II
POLA DASAR KEBIJAKAN
BAB III
POLA UMUM KEBIJAKAN JANGKA PANJANG
A. Latar Belakang
Sebagai kader muhammadiyah, sejatinya IMM diharapkan dapat menjadi penerima
tongkat estafet kepemimpinan muhammadiyah, melanjutkan, menghidupi, serta
memperjuangkan dan mewujudkan cita-cita muhammadiyah. Sebagai kader bangsa, IMM
dituntut untuk memberikan kontribusi yang positif demi terlaksananya eksistensi dan esensi
bangsa. Sedangkan sebagai kader umat, IMM seyogyanya bertanggung jawab
memperjuangkan misi suci profetik untuk memberikan pencerahan sebagai pemengaruh
yang membawa agama rahmatan lil alamiin. Posisi IMM sebagai gerakan mahasiswa
seharusnya menjadikan kader-kadernya memiliki keberanian berpikir dan beraksi meskipun
keduanya tidaklah mudah untuk dilakukan.
Seperti diketahui bahwa, lambat laun dunia memang tengah mengalami kemerosotan
moral. Moral yang diagungkan sekarang telah berganti wajah menjadi modal. Kehidupan
bukan lagi didorong oleh tuntutan moral, melainkan tuntutan modal. Keserakan terhadap
modal dengan sendirinya kemudian memunculkan banyak permasalahan seperti
pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, penipuan, dan kekacauan-kekacauan yang lain.
Keteraturan telah berganti menjadi kesemrawutan. Melihat kejumudan peradaban ini,
mahasiswa terutama kader IMM diharapkan dapat menjadi agen pembaharu, atau creative
minority. Namun alangkah mirisnya melihat kenyataan bahwa mahasiswa dan pemuda pada
umumnya, sedang dihantam oleh gelombang konsumerisme, hedonisme, arus narkotika dan
arus politik kekuasaan dan tantangan revolusi industri 4.0. Dalam kondisi yang hampir
menyerupai keadaan jahiliyah ini, kita patut meneladani perjuangan Muhammad yang
memulai perjuangannya dengan iqra’. Iqra’ tentu saja bukanlah lagi dalam arti membaca
seperti membaca buku. Lebih dari itu, iqra adalah aktivitas manusia yang sarat dengan
kegiatan berpikir. Atau dengan kata lain, hidup dengan mengacu pada cita-cita profetik
berlandaskan pada moral dan rasional. Gerakan yang mengusahakan cita-cita kehidupan
seperti inilah yang dinamakan Kuntowijoyo sebagai gerakan ilmu. Gerakan ilmu yang akan
digunakan oleh IMM sebagai visi besar pergerakan. Maka, melihat berbagai masalah di atas,
disusunlah pola umum kebijakan jangka panjang yang akan menjadi panduan kegiatan IMM
selama lima kali periode Musyawarah Komisariat, yang diterjemahkan dalam program
prioritasprogram jangka pendek per-Musyawarah Komisariat
B. Sasaran Kebijakan
1. Sasaran Utama
Sasaran utama kebijakan GBHK IMM Komisariat A.R. Fachruddin adalah pemantapan
pergerakan IMM Komisariat, baik pergerakan kultural maupun institusional.
2. Sasaran Khusus
Sasaran khusus yang ingin dicapai dalam masing-masing bidang pelaksanaankebijakan
bidang.
a. Bidang Organisasi
Bidang organisasi diarahkan pada tercapainya struktur, fungsi dan stabilitas
organisasi serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dan mendukung gerakan
Ikatan dalam mencapai tujuannya. Pengawasan kinerja bidang sebaagai bentuk
penguatan institusional.
b. Bidang Kader
Bidang Kader diarahkan pada penguatan tri kompetensi dasar aqidah (religiusitas),
intelektual dan humanitas) yang secara dinamis mampu menempatkan diri sebagai
pelaku perubahan sosial masyarakat dan ikatan.
c. Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan
Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan diarahkan pada penguatan basis
metodologi riset dan pengembangan sinergisitas keilmuan kader di semua disiplin
ilmu.
d. Bidang Media dan Komunikasi
Diarahkan pada terbangunnya sistem komunikasi internal dan eksternal IMM,
pembangunan branding dan image IMM, media komunitas yang mumpuni,
meningkatnya bargaining position dengan media dan menjadikan komunikasi
sebagai bagian integral dari pengembangan IMM.
e. Bidang Hikmah Politik dan Kebijakan Publik
Bidang Hikmah diarahkan pada penguatan peran sosial-politik IMM di tengah
kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam peran serta sosial politik
generasi muda. Pemetaan basis data sosial politik dan budaya, penguatan peran
intelektual kader, laboratorium politik dengan pengayaan khazanah sosial politik
dan budaya.
f. Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Diarahkan pada kemampuan institusi
IMM melakukan kerja-kerja pemberdayaan masyarakat di akar rumput sebagai
terjemahan humanitas kader. Aktivitas pemberdayaan masyarakat yang dilakukan
IMM harus sejalan dengan aktivitas basis Muhammadiyah dan terintegrasi dengan
dakwah Muhammadiyah.
g. Bidang Immawati
Bidang Immawati Diarahkan pada upaya penguatan penguatan jati diri dan peran
aktif potensi sumber daya putri dalam transformasi sosial menuju masyarakat
utama. Peran-peran ini berbasis pada paradigma Dakwah dan berkeadilan gender
sesuai nilai-nilai Ke-muhammadiyahan.
h. Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
Bidang Tabligh dan Kajian keislaman diarahkan pada pembentukan lingkungan
keislaman dalam gerakan dakwah Islam (Muhammadiyah) bernuansa pencerahan
dan memakmurkan masjid kampus sebagai basis gerakan dakwah IMM.
KEBIJAKAN PIMPINAN KOMISARIAT
A.R. FACHRUDDIN PERIODE 2021/2022
2. Target
a. Terbentuknya sistem perkaderan IMM yang mengarah pada paradigma perkaderan
berbasis realitas dan sesuai dengan nilai-nilai Ke-Muhammadiyahan.
b. Terbentuknya kader yang mampu mengaplikasikan kerja intelektual ikatan berupa
kesadaran vertikal/elit (advokasi kebijakan) dan kesadaran horizontal/masyarakat
(pendampingan dan pemberdayaan).
c. Terciptanya diaspora kader pada ranah makro (berperan di lembaga senat dan lembaga
eksekutif mahasiswa), ranah mezo (berperan di komunitas, bisnis, usahamandiri), dan
ranah mikro (pimpinan ataupun kader).
d. Terciptanya budaya kader ikatan yang kritis, gemar menggali dan mengembangkan
kemampuan membaca, berdiskusi, dan aksi.
e. Membumikan gerakan IMM yang berbasis media komunikasi.
f. Tebangunnya afirmasi positif pada diri kader
g. Tertanamnya trilogi dan tri kompetensi dasar pada diri kader
h. Tebentuknya IMM AR Fachruddin sebagai pusat studi dan perkembangan bahasa dan
budaya asing.
i. Memberdayakan IMMawati sebagai aktivis pergerakan perempuan.
C. Sasaran Kebijakan
Sasaran kebijakan diarahkan pada internalisasi dan aktualisasi ideologi IMM dalam bidang
bahasa dan budaya asing.
D. Strategi Kebijakan
a. Konsolidasi ideologi yang berarti bahwa kebijakan-kebijakan IMM harus dibuat agar
berkesinambungan dengan ideologi muhammadiyah.
b. Konsolidasi organisasi yang berarti bahwa kebijakan IMM dilandasi prinsip
kesinambungan, keterpaduan dan keterjalinan ide antar struktur.
c. Konsolidasi wacana yang berarti wacana yang dikembangkan di IMM harus
mengadvokasi, mendampingi dan memberdayakan kader maupun sumber daya yang lain.
d. Konsolidasi pergerakan yang berarti kebijakan imm dibangun melalui pembangunan
sintesa wacana/ide/gagasan (sinergi isu strategis) dengan ormas/OKP civil society yang
lain.
1. DEKANAT
a. Mengharapkan Dekanat berkomiteman untuk menjalankan kaidah Perguruan Tinggi
Muhammadiyah sebagai salah satu dasar menjalankan program Pendidikan di Perguruan Tinggi
Muhammadiyah,
b. Dekanat hendaknya menjadi fasilitator dan katalisator bagi seluruh kegiatan kemahasiswaan
dilingkup fakultas
c. Mengawal dan mengkritisi kualitas pendidik, sistem pendidik dan fasilitas penunjang
pendidikan dalam ranah kampus.
d. Dekanat hendaknya menilik kembali dan berupaya untuk mengembalikan tujuan awal amal
usaha Muhammadiyah
e. Mengawal segala kebijakan kampus khususnya PTM terutama yang berhubungan dengan IMM
dan Muhammadiyah.
f. Dekanat hendaknya mendukung seluruh kegiatan kemahasiswaan di lingkup fakultas secara
moril maupun materil.
2. IMM
A. PIMPINAN CABANG
a. Menghimbau kepada PC IMM Kota Semarang agar segera memetakan potensi masing-
masing komisariat, untuk selanjutnya membuat perencanaan konsepsional dan strategis
pengembangan IMM di masing-masing komisariat.
b. Mengharapkan PC IMM Kota Semarang untuk senantiasa menjaga eksistensi ikatan sebagai
garda depan gerakan mahasiswa dan pengembangan intelektulitas diantara organisasi
lainnya.
c. Menghimbau kepada PC IMM Kota Semarang untuk lebih meningkatkan komunikasi
dengan seluruh komisariat.
d. PC IMM Kota Semarang hendaknya mempelopori mempelopori dan mengajak semua kader
ikatan serta komponen bangsa untuk melakukan aksi nyata atas kepedulian terhadap
ketimpangan dan kesenjangan sosial-ekonomi yang melanda kaum muslimin dan umat
manusia di seluruh belahan dunia.
e. Mendesak PC IMM Kota Semarang untuk menjaga eksistensi gerakan dan mengadakan
workshop-workshop di tingkat cabang terkait dengan arah gerakan IMM.
f. Menghimbau PC IMM Kota Semarang untuk mengawal segala kebijakan yang
bersinggungan dengan masing masing imm komisariat se-Semarang di lingkup Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
g. PC IMM Kota Semarang hendaknya mengawasi kinerja komisariat se- Semarang Raya.
Bilamana koordinasi tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka PC berhak untuk
menindaklanjuti hal tersebut.
h. Mengawal hak mahasiswa khususnya kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah perihal jas
IMM.
C. PIMPINAN KOMISARIAT
a. Setiap kader IMM hendaknya senantiasa meningkatkan kualitas diri melalui usaha
pengembangan sikap kritis, kreatif, inovatif, dan proaktif terhadap perubahan zaman.
Tanggap dan tanggung jawab terhadap berbagai persoalan umat dan bangsa melalui
pengembangan wawasan lokal dan global serta persoalan dunia kemahasiswaan dan generasi
muda.
b. Semua kader IMM dapat mengembangkan karakter leadership yang berwibawa dan
kepeloporan dalam setiap ruang dan level partisipasi di ruang publik.
c. Setiap kader IMM hendaknya memahami buku pegangan yaitu tujuh falsafah K.H Ahmad
Dahlan, manifesto gerakan profetik dan manhaj gerakan Muhammadiyah
d. Sebagai upaya membangun disiplin berorganisasi dan sekaligus melakukan aksentuasi nilai
IMM ke semua level, maka semua bidang yang ada dalam setiap struktural harus ada di setiap
level pimpinan jika memungkinkan.
e. Guna memperkuat karakter gerakan IMM, maka tafsir pemihakan gerakan perlu
disosialisasikan sebagai perwujudan riil IMM sebagai gerakan sosial.
f. IMM harus terus menjaga independensinya dengan tidak berafiliasi pada organisasi politik
manapun. Hal ini dilakukan juga sebagai bentuk komitmen pada pendirian persyarikatan
Muhammadiyah.
g. IMM sebagai kader persyarikatan, umat dan bangsa harus melaksanakan peran strategis di
kampus, serta masyarakat.
h. Dalam konteks penguatan basis internal ikatan, diharapkan semua kader IMM dapat
memahami serta menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan kolegial dan kolektifitas
gerakan
i. Menghimbau kepada semua level struktur pimpinan agar membentuk dan memperbanyak
kajian dan sekolah alternatif yang strategis untuk menambah wawasan dan kualitas
intelektual kader ikatan.
j. Menjaga garis koordinasi antara formatur dan pimpinan IMM A.R. Fachruddin.
k. Memperkuat integritas internal komisariat agar eksistensi kader tetap terjaga.