Anda di halaman 1dari 19

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KEBIJAKAN

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH


KOMISARIAT A.R. FACHRUDDIN UNIMUS

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat A.R. Fachruddin adalah bagian
dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Unimus yang memiliki posisi strategis dan
disiplin keilmuan yang sesuai dengan trilogi IMM, maka IMM A.R. Fachruddin akan
diarahkan sebagai pengambil peran dalam rangka membangun tradisi pembaharuan
Muhammadiyah serta melakukan reorientasi dan penajaman visi, misi, peran, agenda,
strategi, metode serta teknik gerakan.
2. Bahwa IMM Komisariat A.R. Fachruddin merupakan komisariat yang bertempat di
fakultas bahasa dan budaya asing yang memiliki kultur literasi serta humaniora sebagai
disiplin ilmunya, maka IMM A.R. Fachruddin akan diarahkan sebagai penggerak budaya
literasi dan pemberdayaan masyarakat. Seminimal minimalnya adalah masyarakat dan
mahasiswa di kampus unimus.
3. Bahwa IMM Komisariat A.R. Fachruddin adalah bagian dari Organisasi Mahasiswa
Unimus, maka bersama seluruh ormawa unimus A.R. Fachruddin akan turut berperan
dalam pengawalan kebijakan, keputusan dan perintah yang dikeluarkan oleh universitas
muhammadiyah semarang. Melakukan aksi, bilamana hak IMM tidak dipenuhi
sebagaimana harusnya, baik aksi dalam bentuk audiensi, aksi media maupun aksi lainnya
yang tidak bertentangan dengan kaidah perguruan tinggi Muhammadiyah, Al Quran dan
Assunah.

B. Pengertian
1. Garis-Garis Besar Haluan Kebijakan IMM Komisariat A.R. Fachrudddin adalah
pernyataan kehendak IMM yang ditetapkan oleh Pimpinan Sidang, melalui Musyawarah
Mufakat dalam forum Musyawarah Komisariat, yang dihadiri oleh seluruh Pimpinan,
Kader dan Alumni IMM A.R. Fachruddin.
2. Pola dasar kebijakan adalah dasar-dasar yang dijadikan landasan, disusun dan
dilaksanakannya suatu kebijakan (program) sehingga pelaksanaannya mengarah pada
tercapainya tujuan IMM.
3. Kebijakan IMM Komisariat A.R. Fachhruddin adalah suatu pedoman yang disusun
sebagai arah dari pelaksanaan kebijakan/program dalam satu periode Pimpinan
Komisariat.
4. Kebijakan program IMM adalah garis-garis pokok tindakan yang mengandung alternatif
rencana program dalam mencapai tujuan IMM dalam jangka waktu tertentu.

C. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan ditetapkannya Garis-Garis Besar Haluan Kebijakan IMM
Komisariat A.R. Fachruddin adalah untuk memberikan arah bagi pelaksanaan usaha-usaha
IMM Komisariat A.R. Fachruddin . Hal tersebut akan diwujudkan dalam bentuk kebijakan
program IMM Komisariat A.R. Fachruddin sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan
IMM sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi menurut keberadaan dan kemampuan
IMM sendiri.

D. Landasan Kebijakan
Kebijakan PK IMM A.R. Fachruddin periode 2020-2021 berlandaskan pada :
a. Al-Qur’an dan As-Sunnah
b. Kaidah ortom Muhammadiyah
c. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMM
d. Keputusan-keputusan Muktamar IMM
e. Keputusan-keputusan Musyawarah Daerah IMM Jawa Tengah
f. Keputusan musyawarah cabang IMM Kota Semarang
g. Kebijakan-kebijakan PK IMM A.R. Fachruddin

E. Sistematika
Penyusunan GBHK mengandung sistematika sebagai berikut :
BAB I : Memuat tentang pendahuluan yang memaparkan latar belakang permasalahan,
pengertian-pengertian tentang garis-garis besar haluan kebijakan imm, maksud
dan tujuan, landasan dan sistematika.
BAB II : Memuat tentang Pola dasar kebijakan yang memaparkan tentang makna dan
hakikat kebijakan, tujuan kebijakan, prinsip-prinsip kebijakan, sasaran
kebijakan yang terdiri dari sasaran personal dan sasaran institusional, serta
faktor tantangan dan ancaman.
BAB III : Memuat tentang pola umum program jangka panjang yangmemaparkan
tentang latar belakang permasalahan, arah kebijakan jangka panjang, sasaran
kebijakan.
BAB IV : Memuat tentang Kebijakan IMM periode MUSYKOM II yang memaparkan
tentang sasaran kebijakan, prioritas kebijakan,uraian kebijakan program.
BAB V : Pelaksanaan dan evaluasi.
BAB VI : Penutup

BAB II
POLA DASAR KEBIJAKAN

A. Makna dan Hakekat Kebijakan IMM


Pola Dasar Kebijakan IMM memberikan dasar-dasar bagi kebijakan IMM dalam upaya
mewujudkan tujuan IMM. Pola dasar kebijakan IMM memuat tentang tujuan kebijakan,
prinsip-prinsip kebijakan, sasaran kebijakan serta modal dasar dan faktor dominan. Oleh
karena itu, makna dan pola dasar kebijakan IMM adalah penegasan dari tujuan IMM dalam
bentuk penjabaran komponen-komponen yang mendasari serta berpengaruh bagi upaya
pencapaian tujuan IMM. Sedangkan hakikat pola dasar kebijakan IMM adalah wujud nyata
dari upaya yang dilakukan secara bersama-sama dalam suatu kerjasama antara pimpinan dan
anggota IMM untuk mencapai tujuan IMM.

B. Tujuan Kebijakan IMM


Tujuan kebijakan IMM diarahkan pada tercapainya tujuan IMM yaitu mengusahakan
terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan
Muhammadiyah.

C. Prinsip-prinsip Kebijakan IMM


Untuk mencapai tujuan IMM maka setiap kebijakan atau program yang dilaksanakan
hendaknya didasarkan atas prinsip-prinsip:
1. Prinsip Tujuan
Ialah bahwa segala usaha dan program senantiasa mengacu pada pencapaian tujuan IMM
yaitu mengusahakan terbentuknya Akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka
mencapai tujuan Muhammadiyah. Dengan demikian segala sesuatunya dilakukan bukan
secara spontanitas insidental, melainkan dengan pengkajian,observasi research serta
pendekatan empiris sebagai bagian dari upaya mendekati pencapaian tujuan itu.
2. Prinsip Pengkaderan
Ialah bahwa segala kegiatan yang dilakukan merupakan pencerminan dari arena didik diri
dalam mempersiapkan kader-kader terlatih dan berkualitas yang diproyeksikan sebagai
kader pimpinan bagi persyarikatan, umat dan bangsa. Target kualifikasi profil kaderyang
dituju dalam keseluruhan proses IMM adalah kader yang memiliki kompetensi dasar
keagamaan, intelektual dan kemanusiaan.
3. Prinsip Dakwah
Ialah bahwa aktivitas IMM dalam memerankan dirinya di tengah-tengah masyarakat
adalah cerminan dari upaya dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dengan cara dan
gayanya masing masing
4. Prinsip Kebersamaan
Ialah bahwa segala bentuk program dan pilihan kebijakan IMM merupakan hasil
kehendak dan orientasi cita-cita seluruh bagian warga Ikatan. Kolektivitas dan
kolegialitas adalah watak Ikatan dalam mengemban misi untuk mencapai tujuan bersama
dalam model harmonisasi dan sinergitas bagi program kerja Ikatan.
5. Prinsip Keseimbangan
Ialah bahwa pilihan gerakan IMM merupakan wujud apresiasi yang seimbang dalam
pemenuhan peran keagamaan, keilmuan dan kemasyarakatan.
6. Prinsip Relevansi
Ialah bahwa kebijakan dan program kegiatan IMM adalah serangkaian aktivitas yang
dilaksanakan untuk memberikan pemenuhan kebutuhan yang relevan dengan sikap,
watak dan kebutuhan warga Ikatan yaitu mahasiswa.
7. Prinsip Kesinambungan
Ialah bahwa kegiatan-kegiatan IMM dalam setiap struktur pimpinan senantiasa
memperhatikan kebutuhan jangka panjang dan kesinambungan gerakan.
8. Prinsip Kemajuan atau Progresifitas
Ialah bahwa segala bentuk program, kegiatan, maupun pilihan kebijakan IMMsenantiasa
diambil sebagai usaha IMM ke arah yang lebih baik, lebih progresif dan mencerahkan
bagi persyarikatan, umat dan bangsa.
D. Sasaran Kebijakan IMM
1. Sasaran Personal
Yaitu sasaran yang menyangkut pembinaan dan pengembangan kepribadian serta sumber
daya mahasiswa, agar tercipta keteladanan baiksecara bathiniyah maupun lahiriyah.
Untuk itu, pembinaan dan pengembangan aspek batiniyah diarahkan pada:
a. Terciptanya kualitas kader dan Pimpinan IMM yang siap menampilkan diri sebagai
seorang muslim/ah uswatun hasanah dalam seluruh tindakannya.
b. Terciptanya kualitas kader dan pimpinan IMM yang mampu mencerminkan akhlakul
karimah dalam kehidupan sehari-harinya.
c. Terciptanya kualitas kader dan pimpinan IMM yang siap berjuang dan berani
menghadapi segala macam tantangan dalam kehidupannya, baik dalam rangka
pengambilan peran institusional maupun dalam pemenuhan kualifikasi personalnya.
d. Terciptanya kader dan pimpinan IMM yang memiliki tingkat pemahaman yang tepat
tentang fungsi dan perannya dalam membangun cita-cita Ikatan menuju masyarakat
utama adil dan makmur yang diridhoi Allah.
Adapun pembinaan dan pengembangan lahiriyah diarahkan pada:
a. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan IMM yang terlatih dan terampil dalam
menjalankan perannya di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan spesifikasi
program, keahlian dan pilihan kerjanya.
b. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan IMM yang mampu menampilkan daya tarik
yang tepat bagi generasi muda, khususnya mahasiswa untuk terlibat dalam aktivitas
Ikatan.
c. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan yang cakap menjalankan organisasi sehingga
memenuhi standar kualitas anggota dan pimpinan yang memenuhi aturan konstitusi
Ikatan.
2. Sasaran Institutional
Yakni sasaran yang menyangkut pembinaan dan pengembangan organisasi, baik di dalam
(internal) maupun ke luar (eksternal). Pembinaan dan pengembangan yang bersifat
internal diarahkan pada penataan, pelaksanaan serta pengawasan organisasi, sehingga
secara bertahap akan dicapai keadaan sebagai berikut:
a. Terbinanya mental pimpinan dan atau mekanisme kerja kepemimpinan sehinggasecara
bertahap akan terwujud suasana tata kepemimpinan yang baik.
b. Terbinanya administrasi organisasi dan atau mekanisme keorganisasian sehingga
secara bertahap akan terwujud suasana tata keorganisasian yang baik.
c. Terbinanya program dan kegiatan sehingga secara bertahap akan terwujudsuasana tata
kegiatan yang baik.
d. Pembinaan dan pengembangan organisasi yang bersifat eksternal diarahkan pada
pemantapan organisasi secara bertahap sehingga tercapai suasana sebagai berikut:
1) Terbinanya kepemimpinan IMM yang tertib, baik vertikal maupun horisontal
dalam rangka pelaksanaan program untuk mencapai tujuan IMM.
2) Terbinanya peran aktif IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah dalam
meningkatkan fungsinya sebagi pelopor, penerus dan penyempurna cita-cita dan
gerakan Muhammadiyah serta dapat bekerja sama dengan AMM lainnya.
3) Terbinanya peran aktif IMM sebagai salah satu organisasi atau gerakan
mahasiswa Muslim yang mampu menghimpun dan menyalurkan serta
mengembangkan aspirasi, minat dan bakat mahasiswa muslim.
4) Terbinanya peran aktif IMM sebagai salah satu ormas kepemudaan ditengah-
tengah dinamika kancah kehidupan kepemudaan dan kebangsaan.
5) Terjalinnya komunikasi mutualistik IMM dengan pemerintah serta lembagaOKP-
OKP lainnya.

E. Faktor Ancaman dan Tantangan


1. Ancaman
a. Lemahnya jaringan, baik antar organisasi kepemudaan maupun lembaga-lembaga lain
yang bergerak dalam wilayah akademis membuat IMM tidak bisa secara maksimal
mengaktualisasikan visi serta misi gerakannya.
b. Adanya penurunan kader ikatan dengan pengeroposan ideologi IMM/ Muhammadiyah
yang dapat mengaburkan identitas IMM sebagaimana yang dicita-citakan IMM.
c. Lemahnya konsolidasi maupun koordinasi IMM Unimus menjadi bumerang dan
sangat menghambat gerak langkah IMM mendatang.
d. Belum terwujudnya kemandirian ekonomi baik secara institusi maupun personal
komisariat, sehingga mempengaruhi laju dan gerak ikatan.
e. Adanya ketidakpatuhan terhadap Garis Besar Haluan Kebijakan dalam pembuatan
kebijakan oleh Pimpinan Komisariat
f. Semakin berkembangnya organisasi mahasiswa eksternal di unimus menjadikan kader
IMM berpotensi bergabung dengan organisasi tersebut.
2. Tantangan
a. Arus globalisasi yang makin mendesak alam pikiran manusia dengan mengusung
ideologi tertentu sering bertentangan dengan visi dan misi gerakan IMM.
b. Birokrasi kampus yang kurang jelas sehingga mempersulit komunikasi antar
organisasi dengan birokrat
c. Budaya konsumerisme, hedonisme. egosentrisme, mendorong kader IMM
meninggalkan tradisi berpikir kritisnya.
d. Adanya pandemi covid-19 menyebabkan ketidakaktifan kegiatan.

BAB III
POLA UMUM KEBIJAKAN JANGKA PANJANG

A. Latar Belakang
Sebagai kader muhammadiyah, sejatinya IMM diharapkan dapat menjadi penerima
tongkat estafet kepemimpinan muhammadiyah, melanjutkan, menghidupi, serta
memperjuangkan dan mewujudkan cita-cita muhammadiyah. Sebagai kader bangsa, IMM
dituntut untuk memberikan kontribusi yang positif demi terlaksananya eksistensi dan esensi
bangsa. Sedangkan sebagai kader umat, IMM seyogyanya bertanggung jawab
memperjuangkan misi suci profetik untuk memberikan pencerahan sebagai pemengaruh
yang membawa agama rahmatan lil alamiin. Posisi IMM sebagai gerakan mahasiswa
seharusnya menjadikan kader-kadernya memiliki keberanian berpikir dan beraksi meskipun
keduanya tidaklah mudah untuk dilakukan.
Seperti diketahui bahwa, lambat laun dunia memang tengah mengalami kemerosotan
moral. Moral yang diagungkan sekarang telah berganti wajah menjadi modal. Kehidupan
bukan lagi didorong oleh tuntutan moral, melainkan tuntutan modal. Keserakan terhadap
modal dengan sendirinya kemudian memunculkan banyak permasalahan seperti
pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, penipuan, dan kekacauan-kekacauan yang lain.
Keteraturan telah berganti menjadi kesemrawutan. Melihat kejumudan peradaban ini,
mahasiswa terutama kader IMM diharapkan dapat menjadi agen pembaharu, atau creative
minority. Namun alangkah mirisnya melihat kenyataan bahwa mahasiswa dan pemuda pada
umumnya, sedang dihantam oleh gelombang konsumerisme, hedonisme, arus narkotika dan
arus politik kekuasaan dan tantangan revolusi industri 4.0. Dalam kondisi yang hampir
menyerupai keadaan jahiliyah ini, kita patut meneladani perjuangan Muhammad yang
memulai perjuangannya dengan iqra’. Iqra’ tentu saja bukanlah lagi dalam arti membaca
seperti membaca buku. Lebih dari itu, iqra adalah aktivitas manusia yang sarat dengan
kegiatan berpikir. Atau dengan kata lain, hidup dengan mengacu pada cita-cita profetik
berlandaskan pada moral dan rasional. Gerakan yang mengusahakan cita-cita kehidupan
seperti inilah yang dinamakan Kuntowijoyo sebagai gerakan ilmu. Gerakan ilmu yang akan
digunakan oleh IMM sebagai visi besar pergerakan. Maka, melihat berbagai masalah di atas,
disusunlah pola umum kebijakan jangka panjang yang akan menjadi panduan kegiatan IMM
selama lima kali periode Musyawarah Komisariat, yang diterjemahkan dalam program
prioritasprogram jangka pendek per-Musyawarah Komisariat

B. Sasaran Kebijakan
1. Sasaran Utama
Sasaran utama kebijakan GBHK IMM Komisariat A.R. Fachruddin adalah pemantapan
pergerakan IMM Komisariat, baik pergerakan kultural maupun institusional.
2. Sasaran Khusus
Sasaran khusus yang ingin dicapai dalam masing-masing bidang pelaksanaankebijakan
bidang.
a. Bidang Organisasi
Bidang organisasi diarahkan pada tercapainya struktur, fungsi dan stabilitas
organisasi serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dan mendukung gerakan
Ikatan dalam mencapai tujuannya. Pengawasan kinerja bidang sebaagai bentuk
penguatan institusional.
b. Bidang Kader
Bidang Kader diarahkan pada penguatan tri kompetensi dasar aqidah (religiusitas),
intelektual dan humanitas) yang secara dinamis mampu menempatkan diri sebagai
pelaku perubahan sosial masyarakat dan ikatan.
c. Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan
Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan diarahkan pada penguatan basis
metodologi riset dan pengembangan sinergisitas keilmuan kader di semua disiplin
ilmu.
d. Bidang Media dan Komunikasi
Diarahkan pada terbangunnya sistem komunikasi internal dan eksternal IMM,
pembangunan branding dan image IMM, media komunitas yang mumpuni,
meningkatnya bargaining position dengan media dan menjadikan komunikasi
sebagai bagian integral dari pengembangan IMM.
e. Bidang Hikmah Politik dan Kebijakan Publik
Bidang Hikmah diarahkan pada penguatan peran sosial-politik IMM di tengah
kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam peran serta sosial politik
generasi muda. Pemetaan basis data sosial politik dan budaya, penguatan peran
intelektual kader, laboratorium politik dengan pengayaan khazanah sosial politik
dan budaya.
f. Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Diarahkan pada kemampuan institusi
IMM melakukan kerja-kerja pemberdayaan masyarakat di akar rumput sebagai
terjemahan humanitas kader. Aktivitas pemberdayaan masyarakat yang dilakukan
IMM harus sejalan dengan aktivitas basis Muhammadiyah dan terintegrasi dengan
dakwah Muhammadiyah.
g. Bidang Immawati
Bidang Immawati Diarahkan pada upaya penguatan penguatan jati diri dan peran
aktif potensi sumber daya putri dalam transformasi sosial menuju masyarakat
utama. Peran-peran ini berbasis pada paradigma Dakwah dan berkeadilan gender
sesuai nilai-nilai Ke-muhammadiyahan.
h. Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
Bidang Tabligh dan Kajian keislaman diarahkan pada pembentukan lingkungan
keislaman dalam gerakan dakwah Islam (Muhammadiyah) bernuansa pencerahan
dan memakmurkan masjid kampus sebagai basis gerakan dakwah IMM.
KEBIJAKAN PIMPINAN KOMISARIAT
A.R. FACHRUDDIN PERIODE 2021/2022

A. Prioritas dan Target


1. Prioritas
Prioritas kebijakan Pimpinan Komisariat A.R. Fachruddin Periode 2021/2022 diarahkan pada
internalisasi ideologi IMM dan aktualisasi dalam bidang bahasa dan budaya asing.

2. Target
a. Terbentuknya sistem perkaderan IMM yang mengarah pada paradigma perkaderan
berbasis realitas dan sesuai dengan nilai-nilai Ke-Muhammadiyahan.
b. Terbentuknya kader yang mampu mengaplikasikan kerja intelektual ikatan berupa
kesadaran vertikal/elit (advokasi kebijakan) dan kesadaran horizontal/masyarakat
(pendampingan dan pemberdayaan).
c. Terciptanya diaspora kader pada ranah makro (berperan di lembaga senat dan lembaga
eksekutif mahasiswa), ranah mezo (berperan di komunitas, bisnis, usahamandiri), dan
ranah mikro (pimpinan ataupun kader).
d. Terciptanya budaya kader ikatan yang kritis, gemar menggali dan mengembangkan
kemampuan membaca, berdiskusi, dan aksi.
e. Membumikan gerakan IMM yang berbasis media komunikasi.
f. Tebangunnya afirmasi positif pada diri kader
g. Tertanamnya trilogi dan tri kompetensi dasar pada diri kader
h. Tebentuknya IMM AR Fachruddin sebagai pusat studi dan perkembangan bahasa dan
budaya asing.
i. Memberdayakan IMMawati sebagai aktivis pergerakan perempuan.

B. Arah Kebijakan Pimpinan Komisariat Periode 2021/2022


a. Arah kebijakan pada pendalaman ideologi kader pada semua level, utamanya ditingkat
dasar.
b. Arah kebijakan pada upaya pembangunan program yang mendukung pada target kebijakan
pimpinan Komisariat A.R. Fachruddin periode 2021/2022.
c. Arah kebijakan pada peningkatan kapasitas intelektual yang meliputi kesadaran elitis
(advokasi kebijakan) dan kesadaran populis (pendampingan dan pemberdayaan).
d. Arah kebijakan pada peningkatan jejaring gerakan dan sinergi isu strategis.
e. Arah kebijakan pada social movement (mahasiswa dan Masyarakat)
f. Arah kebijakan pada tertib administrasi.

C. Sasaran Kebijakan
Sasaran kebijakan diarahkan pada internalisasi dan aktualisasi ideologi IMM dalam bidang
bahasa dan budaya asing.

D. Strategi Kebijakan
a. Konsolidasi ideologi yang berarti bahwa kebijakan-kebijakan IMM harus dibuat agar
berkesinambungan dengan ideologi muhammadiyah.
b. Konsolidasi organisasi yang berarti bahwa kebijakan IMM dilandasi prinsip
kesinambungan, keterpaduan dan keterjalinan ide antar struktur.
c. Konsolidasi wacana yang berarti wacana yang dikembangkan di IMM harus
mengadvokasi, mendampingi dan memberdayakan kader maupun sumber daya yang lain.
d. Konsolidasi pergerakan yang berarti kebijakan imm dibangun melalui pembangunan
sintesa wacana/ide/gagasan (sinergi isu strategis) dengan ormas/OKP civil society yang
lain.

E. Kebijakan Program Umum


Kebijakan program umum Pimpinan Komisariat A.R. Fachruddin Periode 2021/2022
difokuskan pada:
a. Penanaman dan penguatan Keislaman, Kemuhammadiyahan, dan Ke-IMM an
b. Penguatan pemahaman konstitusi IMM
c. Pengembangan kapasitas intelektual kader
d. Peningkatan jejaring gerakan dan sinergi isu strategis
e. Pendalaman potensi diaspora kader
f. Pemberdayaan masyarakat
g. Pemberdayaan perempuan

F. Kebijakan Program Khusus


Kebijakan program khusus adalah penerjemahan dari program umum ke dalam masing-
masing bidang yang akan dipaparkan.
URAIAN MEKANISME KERJA
PIMPINAN KOMISARIAT IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
A.R. FACHRUDDIN UNIMUS
PERIODE 2021- 2022

URAIAN MEKANISME KERJA PIMPINAN


Uraian Mekanisme Kerja ini merupakan proses penerjemahan dan implementasi kinerja
terperinci bidang-bidang yang mengacu pada bangunan konsep visi misi yang termaktub pada
sasaran dan prioritas program kebijakan IMM Komisariat A.R. Fachruddin periode 2021-2022,
sebagai berikut :
1. Ketua Umum
a. Memimpin Pimpinan Komisariat IMM sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
dalam IMM.
b. Bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi dan mewakili IMM serta bertindak
ke luar/dalam untuk dan atas nama IMM sesuai dengan garis kebijakan organisasi.
c. Memimpin rapat pleno Badan Pimpinan Harian, rapat koordinasi dan rapat kerja
gabungan.
d. Mengkoordinasi pembagian tugas ketua-ketua bidang dan mengawasi tugas- tugas
bidang tersebut.
e. Bersama Sekretaris Umum menandatangani surat-surat yang prinsipil dan
merupakan sikap Ikatan.
f. Mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan program kerja pimpinan IMM sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
g. Dalam keadaan berhalangan dapat mengamanahkan tugas Ketua Umum kepada
Sekretaris Umum atau salah satu Ketua Bidang.
h. Mengambil kebijakan dari dan atas nama Pimpinan IMM untuk kepentingan Ikatan
setelah mendapat pertimbangan dalam rapat Pimpinan IMM.
i. Dalam hal-hal tertentu kebijakan organisasi diserahkan kepada ketua bidang yang
terkait dan atau Lembaga Otonom serta Lembaga Semi Otonom. (Jika ada)
2. Sekretaris Umum
a. Mendampingi Ketua Umum untuk bertindak dari dan atas nama Ikatan serta bersama
ketua Umum menandatangani surat-surat prinsipil dan yang merupakan sikap Ikatan.
b. Bersama Ketua Umum mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas dan kegiatan setiap
bidang.
c. Memimpin para Sekretaris Bidang dan sekretaris umum setiap komisariat dalam
pelaksanaan teknis administrasi sehingga tercipta tertib administrasi dan terjaminnya
security Ikatan.
d. Membagi tugas para Sekretaris Bidang dalam pelaksanaan teknis administrasi.
e. Dalam keadaan berhalangan dapat menunjuk salah sekretaris 1 dan atau sekretaris
bidang untuk melaksanakan tugas-tugas Sekretaris Umum.
f. Bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan guna menunjang
kelancaran organisasi.
g. Bertanggungjawab secara penuh atas kerumahtanggaan organisasi.
3. Bendahara Umum
a. Bersama Ketua Umum menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Ikatan
(RAPBI).
b. Bertanggungjawab atas teknis pelaksanaan keuangan sesuai dengan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Pimpinan IMM.
c. Bertanggungjawab atas kebijakan pencarian, penyimpanan (saving) dan pencairan
keuangan Ikatan.
d. Bertanggungjawab atas pencatatan harta kekayaan Ikatan.
e. Menyusun laporan keuangan rutin bulanan.
f. Bertanggungjawab terhadap pelaporan keuangan dari setiap kepanitiaan.
g. Bertanggungjawab atas belanja harian ikatan.
h. Bersama Ketua Umum dan atau Sekretaris Umum menandatangani surat-surat yang
berkenaan dengan keuangan ikatan, baik pendapatan maupun pengeluaran
organisasi.
i. Mengarahkan bendahara umum setiap komisariat dalam pengelolaan dan teknis
pelaporan keuangan ikatan.
j. Mengawasi sirkulasi dan pengelolaan keuangan lembaga semi otonom yg ada di PK
IMM AR. Fachruddin
4. Ketua Bidang
a. Membantu Ketua Umum dalam mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan program
Pimpinan IMM sesuai dengan bidang tugas atau atas nama kebijakan yang
ditetapkan.
b. Melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas-tugas sesuai dengan pembidangan
tugas kepada Pimpinan IMM dibawahnya.
c. Bersama sekretaris menandatangani surat-surat, melaksanakan dan menyelesaikan
tugas-tugas sesuai dengan bidang masing-masing.
d. Mewakili Ketua Umum apabila berhalangan.
e. Memimpin rapat koordinasi bidang.
f. Mengambil kebijakan dari atas nama Pimpinan IMM untuk kebijakan Ikatan sesuai
dengan bidangnya.
g. Menjabarkan dan mengendalikan program-program yang berkaitan dengan
bidangnya.
h. Bertanggungjawab kepada Ketua Umum.
i. Memproyeksikan program kebijakan kerja dalam ranah bidangnya sesuai dengan
cakupan wilayah kerja pimpinan Komisariat.
j. Memantau pertumbuhan kader dibidangnya masing masing
k. Melaporkan trackrecord pertumbuhan kader bidang ke bidang perngkaderan
5. Sekretaris Bidang
a. Bersama Ketua Bidang mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas serta
menandatangani surat-surat sesuai dengan bidang tugasnya.
b. Membantu Sekretaris Umum dan sekretaris 1 dalam pelaksanaan tugas- tugasnya.
c. Melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan pembagian tugas yang ditetapkan
Sekteraris Umum berdasarkan kesepakatan.
d. Mewakili Sekretaris Umum jika berhalangan.
e. Bertanggungjawab kepada Sekretaris Umum dalam hal pelaksanaan administrasi.
6. Bidang Organisasi
a. Memformulasikan arah dan kebijakan organisasi serta membangun kualitas
organisasi di atas landasan moralitas guna mewujudkan organisasi yang sehat,
dinamis dan berwibawa.
b. Sosialisasi dan aktualisasi pedoman dan peraturan-peraturan organisasi secara
menyeluruh.
c. Inventarisasi atas data organisasi dan data keanggotaan.
d. Bertanggungjawab atas pengorganisiran tanda keanggotaan organisasi.
e. Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.
f. Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi dan penjadwalan program kerja
setiap bidang.
7. Bidang Kader
a. Memformulasikan dan mensosialisasikan arah dan kebijakan perkaderan Ikatan serta
pengembangan potensi kader guna mewujudkan kualifikasi kader yang bermutu.
b. Melakukan mapping potensi kader.
c. Optimalisasi pelatihan kaderisasi di tingkatan Komisariat. Memperbaharui materi
modul dan metodologi kaderisasi formal dan informal.
d. Bertanggungjawab atas pendataan Kader dan Pimpinan.
e. Bertanggungjawab atas administrasi perkaderan.
f. Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.
g. Bertanggung jawab atas pemantauan pertumbuhan kader bidang
h. Menyelaraskan grand design pengkaderan di setiap lembaga bidang di pimpinan
Komisariat.
8. Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan
a. Membangun tradisi intelektual di atas landasan etika dan moril, guna mewujudkan
insan intelektual yang sarat nilai.
b. Menggiatkan kader untuk meningkatkan kapasitas disiplin keilmuannya.
c. Bertanggungjawab atas pengadaan dan pengelolaan perpustakaan Ikatan.
d. Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.
e. Bertanggungjawab atas kelola karya tulis kader
9. Bidang Media dan Komunikasi
a. Mengembangkan media komunikasi dan informasi untuk penguatan langgam
komunikasi internal dan eksternal serta memperluas peran kader dan alumni IMM di
dunia media komunikasi.
b. Bertanggungjawab atas operasional media informasi organisasi dan jaringan media
eksternal.
c. Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.
10. Bidang Hikmah
a. Mengoptimalkan peran ikatan guna mewujudkan kesadaran masyarakat yang
demokratis sesuai dengan nilai luhur kebangsaan.
b. Membangun jaringan dengan berbagai organisasi pergerakan dan Lembaga Swadaya
Masyarakat yang relevan dalam rangka memperkuat konsolidasi gerakan sosial di
Indonesia
c. Memonitoring dan memberikan respon terhadap kebijakan publik yang berkenaan
dengan sosial maupun politik di tingkat internasional, nasional, regional jateng dan
ditingkat universitas.
d. Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.

11. Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat


a. Menyusun konsepsi agenda pemberdayaan masyarakat yang menjadi fokus IMM
b. Melakukan aktivitas pemberdayaan masyarakat setidaknya di lingkungan kampus
dan Muhammadiyah
c. Menguatkan kapasitas analisis dan teknis sebagai modal gerakan pemberdayaan
IMM dalam membudayakan kelompok- kelompok marjinal.
d. Bertanggungjawab atas mempelopori dan mendokumentasikan aktivitas sosial dan
pemberdayaan masyarakat.
e. Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.
f. Mendorong munculnya lembaga pemberdayaan masyarakat yang menjadi pionir
gerakan pemberdayaan masyarakat oleh IMM secara berkelanjutan.
12. Bidang IMMawati
a. Memantapkan konsepsi tentang fungsi dan peran perempuan dalam transformasi
sosial menuju masyarakat utama..
b. Meningkatkan kapasitas Immawati dalam intelektual, keterampilan, dan kesehatan.
c. Membangun kerjasama dengan LSM yang bergerak di bidang pemberdayaan
perempuan.
d. Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.
13. Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
a. Memformulasikan gerakan dakwah Islam bernuansa pencerahan dan menggiatkan
kegiatan masjid di dalam dan sekitar lingkungan kampus sebagai basis gerakan
dakwah IMM.
b. Menggiatkan Korps muballigh/muballighat Ikatan.
c. Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.
d. Bertanggung jawab memetakan gerakan dakwah di masing-masing komisariat.
e. Merancang konsep yang jelas tentang dakwah ikatan.
f. Mendorong terciptanya iklim beragama sesuai dengan tuntunan (HPT).
REKOMENDASI

1. DEKANAT
a. Mengharapkan Dekanat berkomiteman untuk menjalankan kaidah Perguruan Tinggi
Muhammadiyah sebagai salah satu dasar menjalankan program Pendidikan di Perguruan Tinggi
Muhammadiyah,
b. Dekanat hendaknya menjadi fasilitator dan katalisator bagi seluruh kegiatan kemahasiswaan
dilingkup fakultas
c. Mengawal dan mengkritisi kualitas pendidik, sistem pendidik dan fasilitas penunjang
pendidikan dalam ranah kampus.
d. Dekanat hendaknya menilik kembali dan berupaya untuk mengembalikan tujuan awal amal
usaha Muhammadiyah
e. Mengawal segala kebijakan kampus khususnya PTM terutama yang berhubungan dengan IMM
dan Muhammadiyah.
f. Dekanat hendaknya mendukung seluruh kegiatan kemahasiswaan di lingkup fakultas secara
moril maupun materil.

2. IMM
A. PIMPINAN CABANG
a. Menghimbau kepada PC IMM Kota Semarang agar segera memetakan potensi masing-
masing komisariat, untuk selanjutnya membuat perencanaan konsepsional dan strategis
pengembangan IMM di masing-masing komisariat.
b. Mengharapkan PC IMM Kota Semarang untuk senantiasa menjaga eksistensi ikatan sebagai
garda depan gerakan mahasiswa dan pengembangan intelektulitas diantara organisasi
lainnya.
c. Menghimbau kepada PC IMM Kota Semarang untuk lebih meningkatkan komunikasi
dengan seluruh komisariat.
d. PC IMM Kota Semarang hendaknya mempelopori mempelopori dan mengajak semua kader
ikatan serta komponen bangsa untuk melakukan aksi nyata atas kepedulian terhadap
ketimpangan dan kesenjangan sosial-ekonomi yang melanda kaum muslimin dan umat
manusia di seluruh belahan dunia.
e. Mendesak PC IMM Kota Semarang untuk menjaga eksistensi gerakan dan mengadakan
workshop-workshop di tingkat cabang terkait dengan arah gerakan IMM.
f. Menghimbau PC IMM Kota Semarang untuk mengawal segala kebijakan yang
bersinggungan dengan masing masing imm komisariat se-Semarang di lingkup Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
g. PC IMM Kota Semarang hendaknya mengawasi kinerja komisariat se- Semarang Raya.
Bilamana koordinasi tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka PC berhak untuk
menindaklanjuti hal tersebut.
h. Mengawal hak mahasiswa khususnya kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah perihal jas
IMM.

B. KOORDINATOR KOMISARIAT IMM UNIMUS


a. Membangun komunikasi yang intensif sebagai bentuk pengawasan atas pertumbuhan dan
pergerakan komisariat di unimus.
b. Mengawal setiap kebijakan dan keputusan yang dikeluarkan oleh persyarikatan maupun
instansi yang bersinggungan dengan IMM.
c. Mengawal hak mahasiswa khususnya kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah perihal jas
IMM.

C. PIMPINAN KOMISARIAT
a. Setiap kader IMM hendaknya senantiasa meningkatkan kualitas diri melalui usaha
pengembangan sikap kritis, kreatif, inovatif, dan proaktif terhadap perubahan zaman.
Tanggap dan tanggung jawab terhadap berbagai persoalan umat dan bangsa melalui
pengembangan wawasan lokal dan global serta persoalan dunia kemahasiswaan dan generasi
muda.
b. Semua kader IMM dapat mengembangkan karakter leadership yang berwibawa dan
kepeloporan dalam setiap ruang dan level partisipasi di ruang publik.
c. Setiap kader IMM hendaknya memahami buku pegangan yaitu tujuh falsafah K.H Ahmad
Dahlan, manifesto gerakan profetik dan manhaj gerakan Muhammadiyah
d. Sebagai upaya membangun disiplin berorganisasi dan sekaligus melakukan aksentuasi nilai
IMM ke semua level, maka semua bidang yang ada dalam setiap struktural harus ada di setiap
level pimpinan jika memungkinkan.
e. Guna memperkuat karakter gerakan IMM, maka tafsir pemihakan gerakan perlu
disosialisasikan sebagai perwujudan riil IMM sebagai gerakan sosial.
f. IMM harus terus menjaga independensinya dengan tidak berafiliasi pada organisasi politik
manapun. Hal ini dilakukan juga sebagai bentuk komitmen pada pendirian persyarikatan
Muhammadiyah.
g. IMM sebagai kader persyarikatan, umat dan bangsa harus melaksanakan peran strategis di
kampus, serta masyarakat.
h. Dalam konteks penguatan basis internal ikatan, diharapkan semua kader IMM dapat
memahami serta menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan kolegial dan kolektifitas
gerakan
i. Menghimbau kepada semua level struktur pimpinan agar membentuk dan memperbanyak
kajian dan sekolah alternatif yang strategis untuk menambah wawasan dan kualitas
intelektual kader ikatan.
j. Menjaga garis koordinasi antara formatur dan pimpinan IMM A.R. Fachruddin.
k. Memperkuat integritas internal komisariat agar eksistensi kader tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai