Anda di halaman 1dari 6

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KEBIJAKAN

PK IMM IBNU SINA UNDIP TEMBALANG


PERIODE 2014-2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.

2.
3.

2.

3.
4.

1. LATAR BELAKANG MASALAH


Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai bagian dari
Angkatan Muda Muhammadiyah memiliki posisi yang strategis dalam
rangka membangun tradisi pembaharuan Muhammadiyah. Posisi ini
menisbahkan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah untuk selalu
melakukan reorientasi dan perjalanan visi, misi, peran, agenda,
strategi, metode, dan teknik gerakan.dalam arti lain IMM perlu
melakukan penguatan gerakan. Baik dari segi landasan pemikiran
maupun program aksinya.
Bahwa Ikatan Mahasiswa muhammadiyah sebagai bagian dari
generasi muda Islam perlu mengambil peran lebih besar dalam
partisipasi gerakan kultural.
Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai generasi muda
bangsa Indonesia dituntut untuk memiliki kemampuan yang tepat
dalam memberikan jawaban terhadap dinamika bangsa Indonesia.
2. PENGERTIAN
Garis Besar Haluan Kebijakan (GBHK) Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah adalah pernyataan kehendak Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah
yang
ditetapkan
oleh
muktamar
dan
diimplementasikan oleh pimpinan diibawahnya serta merupakan
rangkaian kebijakan dan program kegiatan menyeluruh, terarah,
terpadu, dan kontinu dalam rangka mewujudkan tujuan Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah yaitu terbentuknya akademisi muslim
yang berakhlaq mulia dalam rangka mencapai tujuan
Muhammadiyah
Pola Dasar Kebijakan adalah dasar yang dijadiikan landasan dan
dilaksanakannnya suatu kebijakan sehingga pelaksanaannnya
mengarah pada tercapainya tujuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Pola Umum Kebijakan Jangka panjang adalah pedoman kebijakan
dalam jangka waktu dua kali periode Musykom yang disususn sebagai
arah dari penyusunan dan pelaksanaan kebijakan jangka pendek
sehingga secara bertahap akan mengarah pada tercapainya tujuan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

5.

kebijakan program Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah garisgaris pokok tindakan yang mengandung alternatif rencana program
dalaam mencapai tujuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam
jangka wakktu tertentu.

1. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan ditetapkannnya GBHK adalah untuk memberi arahan
pelaksanaan kebijakan program Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sehingga dapat
mencapai makdsud dan tujuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
2. LANDASAN KEBIJAKAN
Kebijakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah berlandaskan pada :
6. Al- Quran dan As Sunah
7. kaidah organisasi otonom Muhammadiyah
8. AD ART Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
9. keputusan muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
10. keputusan-keputusan Musykom Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
11. kebijakan pimpinan komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
1. SISTEMATIKA
Penyusunan GBHK disusun dengan sistematuika sebagai berikut
Bab I memuat tentang pendahhuluan yang memaparkan latar belakang
permasalahan, pengertian GBHK Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, maksud dan
tujuan, landasan dan sistematika.
Bab II tentang pola dasar kebijakan yang memaparkan tentang makna dan hakekat
kebijakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, tujuan kebijakan Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah, sasaran kebijakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, model
dasar dan faktor dominan, faktor ancaman dan tantangan.
Bab III memuat tentang pola umum jangka panjang yang memaparkan tentang latar
belakang arah kebijakan jangka panjang sasaran dan prioritas
BAB II
POLA DASAR KEBIJAKAN IMM MOMISARIAT IBNU SINA
A. MAKNA DAN HAKEKAT KEBIJAKAN IMM
Pola dasar kebijakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memberikan dasardasar bagi kebijakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam upaya
mewujudkan tujuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Pola dasar kebijakan
memuat tentang tujuan, prinsip, sasaran dan modal dasar serta faktor dominan.
Oleh karena itu makna kebijakan IMM adalah penegasan dari tujuan IMM

dalam bentuk penjabaran komponen-komponen yang mendasari serta


berpengaruhnya bagi upaya pencapaian tujuan.
Hakekat pola dasar kebijakan IMM adalah wujud nyata dari upaya yang
dilakukan bersama-sama antara pimpinan dan anggota.
B. TUJUAN KEBIJAKAN IMM
Tuujan kebijakan IMM diarahkan pada tujuan IMM itu sendiri. Umtuk
mencpai tujuan IMM maka setiap kebijakan yang dikalsanakan hendaknya
didasarkan atas prinsip-prinsip :
1. Prinsip tujuan : yaitu segala usaha dan program senantiasa mengacu
pada pencapaian tujuan IMM
2. Prinsip Kekaderan : yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan merupakan
refleksi diri dalam melatih dan mempersiapkan kader-kader yang
nantinya akan melangsungkan persyarikatan, umat dan bangsa dengan
target kualifikasi adalah kader yang memiliki kompetensi aqidah,
intelektual dan humanitas.
3. Prinsip dakwak : yaitu bahwa aktifitas IMM dalam masyarakat adalah
mencerminkan diri dari upaya dakwah amal makruf nahi munkar.
4. Prinsip kebersamaan : Bahwa segala bentuk program dan pilihan
kebijakan IMM merupakan hasil kehendak dan orientsi cita-cita
seluruh warga ikatan. Kolektifits dan kolegialitasan adalah watak
ikatan dalam mengemban misinya mencapai tujuan bersama.
5. Prinsip keseimbangan : bahwa pilihan gerakan IMM merupakan
wujud aspirasi yang seimbang dalam pemenuhan peran keagamaan,
keilmuan dan kemasyarakatan.
6. Prinsip relevansi : bahwa kebijana dan program kegiatan IMM adalah
serangakaian aktivitas yang dilaksanakan untuk ,e,berikan pemenuhan
yang relevan dengan sikap dan watak kebutuhan warga ikatan.
7. Prinsip kesinambungan : bahwakegiatan IMM dalam setiap struktur
kepemimpinan denantiasa memperhatikan kebutuhan jangka panjang
dan kesinambungan gerakan.
C. SASARAN KEBIJAKAN IMM
1. Sasaran Personal
Yaitu yang menyangkut pembinaan dan pengembangan kepribadian
serta sumber daya mahasiswa yang diarahakn pada :
a. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan yang terlatih dan
trampil dalam menjalankan perannya ditengah-tengah
masyarakat sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.

b.

Terbinanya kualitas kader dan pimpinan yang


menampilkan pesona yang tepat bagi generasi muda untuk
terlibat dalam aktivitas ikatan.
c. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan yang cakap
sehingga memenuhi standar kualitas dan kuantitas anggota
pimpinan yang memenuhi konstitusi ikatan.
Adapun pembinaan dan pengembangan batiniah diarahkan
pada :
d. terciptanya kualitas kader dan pimpinan yang
mencerminkan akhlaqul karimah dalam seluruh
tindakannnya.
e. Terciptanya kualifikasi kadder dan pimpinan yang siap
berjuang dan berani menghadapi tantangan kehidupan.
f. Terciptanya kadder dan pimpinana yang memiliki tingkat
pemahaman yang tepat tentang fungsi dan perannnyadalam
mengemban cita-cita ikatan.
2. Sasaran Institusional
Yaitu sasaran yang menyangkut pembinaan dan pengembangan organisasi
yang diarahkan pada penataan intern dan kemantapan organisasi secara
ekstern meliputi :
a. terbinannya mental pimpinan dan mekanisme pimpinan
yang tertata.
b. Terbinannya administrasi organisasi dan atau mekanisme
keorganisasian sehingga akan terwujud suasana tata
keorganisasian.
c. Terbinannya program dan kegiatan.
d. Terbinannya kepemimpinan yang tertib baik vertikal
maupun horisontal.
e. Terbinannya
peran
aktif
Ikatan
Mahasiswa
Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung, dan
penyempurna cita-cita dan amal usaha Muhammadiyah.
f. Terbinannya
peran
aktif
Ikatan
Mahasiswa
Muhammadiyah sebagai salah satu gerakan mahasiswa
yang mampu menyalurkan aspirasi, minat, dan bakat
mahasiswa.
g. Terbinannya
peran
aktif
Ikatan
Mahasiswa
Muhammadiyah
sebagai
salah
satu
organisasi
kemasyarakatan di tengah-tengah kancah kehidupan
kepemudaan dan kebangsaan.
h. Terjalinnnya komunikasi mutualistik Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah dengan institusi lain.

D. MODAL DASAR DAN FAKTOR DOMINAN


a. modal dasar
1. Para mahasiswa PTN yang menyetujui maksud dan tujuan Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah
2. Karakteristik umum potensi mahasiswa yang memiliki dasar aqidah
Islam sebagai sumber motivasi dan kompetensi dassar humanitas dan
intelektual.
b. faktor dominan
3. Tersedianya sumber dana dari alumni dan dan perseorangan yang
menyetujui maksud dan tujuan IMM
4. Secara politis, IMM masih bersih dari anasir-anasir politik kotor
5. IMM tidak punya hubungan historis dengan kekuasaan, sehingga
terbebas dari masa lalu yang korup, manipulatif dan represif
E. FAKTOR ANCAMAN DAN TANTANGAN
Ancaman
1. Lemahnya pemahanan dan motivasi kader dalam mencapai tujuan
IMM
2. Berlarut-larutnya konflik intern dalam tubuh IMM
3. Dualisme amanah kader di organisasi intra kampus sehingga
konsentrasi kurang terfokus
Tantangan
1. Arus budaya modernisme yang hedonis yang sering bertentangan dengan
visi gerakan IMM
2. Banyaknya gerakan mahasiswa lain yang meramaikan elemen gerakan
mahasiswa.
BAB III
POLA UMUM KEBIJAKAN
Pola umum kebijakan jangka panjang meluputi periode dua kali muskom sebagai upaya
pembinaan dan menjaga konsistensi ruh gerakan
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman yagn semakin mengasrah kepada terbentukna budaya
global yang cenderung membawa dampak negatif berupa budaya konsumtif
dan hedonis.
IMM akan semakin berperan bila ditopang oleh dua kekuatan yang berjalan
simultan yaitu daya tahan intitusional yang dibangun secara sistematis dan
kemampuan ikatan dalam membangun citra diri ditengah-tengah masyarakat.

Hal ini harus dijawab dengan pemilihan aktivitas secra programatik yang
dituangkan dalam kebijakan program kegiatan yang akan membawa visi dan
arah yang jelas terhadap perjalanan organisasi. Maka disusun pola umum
kebijakan program jangka panjang yang akan menjadi panduan kegiatan IMM
selama dua periode ke depan yang diterjemahkan dalam prioritas program
jangka pendek.
B. ARAH KEBIJAKAN JANGKA PANJANG
1. kebijakan jangka panjang dilaksanakan dalam rangka terciptanya
akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai
Muhammadiyah.
2. Kebijakan jangka panjang dilaksanakan secara bertahap, berencana
dan berkesinambungan yang diarahkan untuk mencapai tujuan IMM
3. Kebijakan jangka panjang ditetapkan selama dua kali periode muscab
4. Pada pelaksanaan program jangka panjang , segala potensi kader
harus dimanfaatkan semaksimal mungkin disertai langkah-langkah
strategis uantuk meningkatkan dan mengembangkan potensi tersebut.
5. Pelaksanaan program jangka panjang mengandung prinsip
kesinambuangan antara pencapaian target dan strategi proses.
C. SASARAN KEBIJAKAN
Sasaran utama jangka panjang IMM diarahakan pada upaya peran visi dan
peran sosial IMM
a. Periode muskom I : diarahkan pada pemantapan dan
konsolidasi internal organisasi, penguatan orientasi kader
dengan meningkatkan mutu sumber daya kader serta
pengutan peran institusi baik internal maupun eksternal
b. Periode muskom II : diarahkan pada pemantapan peran
ikatan dalam wilayah kehidupan bermasyarakat dan
pemberdayaan institusi dalam peran sosialnya.
D. STRATEGI KEBIJAKAN
1. Pendekatan Community Based On Integrated Responsive
Development sebagai suatu pendekatan pengembagnan SDM
berdasarkan pada apa yang dimiliki dan dibutuhkan komunitas itu.
2. Pendekatan fungsi, yaitu memfungsikan segala potensi ikatan, ortom,
serta masyarakat. Dimana fungsi IMM sebagai mediator, dinamisator
dan driving
3. Pendekatan Quality, peningkatan dan pengembangan SDM melalui
kesalehan individu yang berlandaskan pada self conciousness

4.
5.

Pendekatan ukuwah, suatu pendekatan yagn mengedepankan pada


nilai-nilai universalitas
Pendekatan orbitasi kader, yaitu penataan kekuatan tawardan jaring
komunikasi melalui pemberitaan kader baik internal maupun
eksternal.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSANAAN
Kebijakan program IMM merupakan perincian dari pole dasar dan pola umum
kebijakan jangka panjang IMM dalam pelaksanaannya melibatkan seluruh
tingkatan pimpinan IMM
Keterlibatan seluruhbagain sumber daya ikatan dalam rangka merealisasikan
kebijakn program merupakan modal utama terwujudnya aktifitas organisasi
yagn mandiri, mantap dan dinamis, dan sistematis.
Orientsi pelaksanaannya sesuai yang telah dibahas si muak. Akselerasi dan
apresiasi pimpinan terhadap program menjadi hal penting yang harus
diperhatikan dan diharapkan dinamika organisasi dalam penerjemahan program
sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masing-masing.
Pelaksanaan ini dilaksanakan secara bertahap sengan memperhatikan skala
prioritas yagn mendesak untuk dilaksanakan. Dlam hal ini ada dua tahap yaitu :
1. Tahap pertama : pada tahun kedua pertama akan diprioritaskan pada
konsolidasi institusi, yaitu koordinasi internal dan pencitraan organisasi
serta optimalisasi peran organisasi pada pensikapan atau persoalan.
2. Tahap kedua, pada tahapanini dilakukan pengutan internal organisasi yang
memprioritskan pemilihan program kerja yang efektif dan efisien bagi
pengutan visi organisasi dan pimpinan.
B. EVALUASI
Proses evaluasi dilakukan dalam beberapa tahap yang mengikuti program kerja
yang telah dicanangkan. Ssecar aumum evaluasi dapat dilakukan de ngan
menggunakan pendekatan acuan norma, yaitu suatu pendekatan yang
mengutamakan pada norma dan prinsip organisasi.

BAB V
PENUTUP
Rancangan GBHK ini disusun untuk dijadikan acuan gerakan ikatan di setiap struktur
kepemimpinan dalam menjalankan aktivitasnya. Dengan panduan GBHK diharapakan
keserasian gerak ikatan secara nasional dapat diwujudkan. Hal ini akan mendukung
percepatan dinamika organisasi mendekati tujuan terbentuknya akademisi Islam yang
berakhlak mulia dalam rangka terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur
diridhoi Allah SWT.
Billahi fi sabililhaq fstabiqul khoirot

KEBIJAKAN PROGRAM KERJA PER BIDANG


HASIL MUSYAWARAH KOMISARIAT
b.
1.

Bidang Organisasi
a. Visi
Terbentuknya ikatan yang mantap secara internal dan eksternal
melalui pembinaan dan pengembangan organisasi yang bersifat intern
dan ekstern dalam rangka mencapai tujuan IMM
b. Uraian Program
1.
2
3
4

2.

Bidang Kader
a. Visi
Terwujudnya kader yang mempunyai kompetensi dasar aqidah yang
mantap, intelektual yang kritis dan berjiwa humanis yang luhur,
sehingga tercipta kader militan danistiqomah dalam rangka mencapai
tujuan IMM
b. Uraian program
1
2
3
4

3.

Bidang Hikmah
a. Visi
Tewujudnya kader yang peka dan responsif terhadap issue lingkungan
dan kampus dan menempatkan kader terbaik untuk duduk di legislasi
maupun eksekutif kampus
b. Uraian program
1
2
3
4

4.

Bidnag Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


a. Visi

5.

Terwujudnya pribadi kader bertradisi keilmuan sehingga dapat


melakukan penelitian serta dapat mengaplikasikan teknologi
kemasyarakatan menuju terbentuknya komunitas yagn berperadaban
keilmuan
Uraian program
1
2
3
4

Bidang Sosial Ekonomi


a. Visi
Terwujudnya jiwa kewirausahaan pada diri kader dan organisasi serta
aktif dalam pemberdayan sosio ekonomi masyarakat.
b. Uraian program
1
2
3
4

REKOMENDASI
INTERN
Kepada seluruh elemen Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
1. Pembinaan jiwa kader yang bernalar cerdas, sadar diri sebagai manusia yang
memiliki nalar kritis, religius dan humanis
2. Melakukan re-evaluasi arah gerak di tingkat lokal maupun nasional
3. Melakukan tertib organisasi dengan agenda-agenda kerja monumental utnuk
dijadikan bukti sejarah
4. Dalam pendelegasian kader, diutamakan kapabilits, dedikasi dan militansinya
terhadap ikatan
5. Membangun dan menguatkan jaringan komunikasi dengan segenap elemen
gerakan mahasiswa lain
6. Menjaga konsistensi semangat dalam perjuangan bersama IMM hingga akhir
periode
7. Memperbanyak silaturrahim dengan PCM Banyumanik dan PCM Tembalang
serta ortom-ortomnya.
8. Memperbanyak jaringan intra kampus dengan pembentukan partai ataupun
menempatkan kader terbaik di legislatif dan eksekutif kampus.
9. Membentuk wadah jaringan alumni sebagai salah satu alat komuniksi alumni
dan sumber dana bagi komisariat.
EKSTERN
1. Merespon masalah sosial yang ada di sekitar komisariat
2. Mengedepankan aspek pendidikan dan sumberdaya manusia dalam rangka
penyiapan generasi penerus yang peka dan tanggap terhadap problem sosial
kemasyarakatan.
MUHAMMADIYAH
1. Memperhatikan, melindungi, mengontrol dan turut serta menghidup-hidupi
gerakan IMM sebagai ortom dan aset persyarikatan, umat dan bangsa
2. Menjadikan amal usaha Muhammadiyah sebagai pengabdian kepada umat,
buan aset bisnis semata.
3. Membumikan ajaran dakwah kultural secara benar dan berkelanjutan dalam
masyarakat setempat.
4. Mensolidkan kembali hubungan antar ortom agar tercipta sinergi kerja dan
suasana kompetitif kooperatif untuk kemajuan Muhammadiyah

Anda mungkin juga menyukai