Anda di halaman 1dari 4

IMM Sebagai Organisasi Perkaderan

Disusun Oleh : Rizqi Lutfi AL Hakim (920173134)


PENDAHULUAN

Kaderisasi dalam keorganisasian pada hakekatnya adalah totalitas upaya


pembelajaran dan pemberdayaan yang dilakukan secara sistematis, terpadu, terukur dan
berkelanjutan dalam rangka melakukan pembinaan dan pengembangan kognitif, afektif
dan psikomotorik setiap individu. Kaderisasi yang dilakukan oleh setiap organisasi
bertujuan untuk mencetak “manusia-manusia unggul” yang memiliki loyalitas dan
komitmen terhadap organisasi, Memiliki integritas dan cita-cita berkemajuan. Biasanya
kaderisasi dilakukan dalam banyak tahapan mulai dari jenjang kekaderan yang terendah
hingga jenjang kekaderan yang paling atas.

Begitu juga dengan Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM), sebagai bagian dari
organisasi otonom Muhammadiyah dalam lingkup mahasiswa yang senantiasa
melakukan proses pengkaderan yang hampir tidak pernah putus. Pengkaderan IMM
adalah merupakan suatu keharusan karena organisasi ini mendedikasikan diri sebagai
organisasi kader bukan organisasi massa.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai organisasi kader, IMM menggunakan


pendekatan sistematik dalam keseluruhan proses perkaderannya. Semua bentuk
aktifitas/kegiatan perkaderan disusun dalam semangat integralistik untuk mengupayakan
tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu, sebagai upaya memberikan kejelasan dan
ketegasan sistem perkaderan yang dimaksud harus dibuat pola dasar perkaderan IMM
secara nasional.

PERKADERAN DALAM IMM

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) didirikan tanggal 29 Syawal 1384 H


bertepatan dengan tanggal 14 Maret 1964 M di Yogyakarta. IMM didirikan bukan karena
tren gerakan mahasiswa tempo dulu, tetapi IMM didirikan untuk menyelesaikan masalah,
menjawab tantangan perkembangan zaman serta menjadi salah satu basis pengkaderan
muhammadiyah dikalangan mahasiswa.IMM sendiri adalah gerakan mahasiswa islam
yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan kemahasiswaan.Secara garis
besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau yang lebih di kenal IMM adalah organisasi
massa dan pengkaderan. Pengkaderan yang dilakukan IMM tentunya adalah pengkaderan
di tingkatan para akademisi atau di kalangan mahasiswa. Sebagai organisasi pengkaderan
fokus utama adalah membentuk kader yang memiliki kualifikasi yang di inginkan dalam
organisasi tersebut yang sesuai dengan tujuan organisatoris.

Apa sih pengertian dari perkaderan itu sendiri ? yaitu proses dalam mencetak
manusia-manusia unggul yang sesungguhnya. Tujuan Pengkaderan sacara umum adalah
untuk mecetak aktivis-aktivis IMM yang memiliki loyalitas, jati diri (identitas), dan
kemajuan dalam konteks kolektivitas kebersamaan dalam organisasi. Inilah saat dimana
kader-kader IMM diberikan pengetahuan, pedoman, dan tujuan IMM. Guna mencapai
tujuan tersebut dalam proses pengkaderan selalu diwacanakan mengenai tri kometensi
IMM yang dalam diri kader, tri kompetensi ini meliputi humanitas, intelektualitas dan
religiusitas. Inti dari trilogi ini adalah tuntutan untuk menjadi kader yang memiliki
intelektualitas dalam segala bidang yang berpedoman pada Al-qur’an dan As Sunnah
serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi dalam bermasyarakat.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), baik dalam aspek kelahiran (historis),


ideologi serta gerakannya erat hubungannya dengan Muhammadiyah. IMM sebagai
organisasi otonom dari organisasi besar Muhammadiyah mempunyai tanggung jawab
yang besar dalam mewadahi kader-kader muda Muhammadiyah (khususnya mahasiswa)
dalam rangka membentuk generasi penerus Persyarikatan (Muhammadiyah), umat dan
Bangsa.Walaupun dalam struktural IMM komisariat adalah level bawah, namun peran
pengkaderan dalam tingkatan ini tidak boleh di pandang sebelah mata, karena pada
tingkat ini adalah tingkat pembentukan pondasi dalam diri kader atau yang lebih dikenal
dengan fase internalisasi. Fase Internalisasi yaitu Kita mengetahui bahwa mayoritas calon
kader dalam komisariat bukan berasal dari muhammadiyah bahkan ada yang belum
mengenal Muhammadiyah sama sekali. Nah, penanaman atau internalisasi ideologi
merupakan sasaran utama yang menjadi lahan garapan para pimpinan di tingkat
komisariat kepada calon kadernya tersebut. Internalisasi ideologi yang harus di
lakukan para pimpinan komisariat yang menjadi penting adalah internalisasi ideologi
dasar. Ideologi dasar tersebut meliputi ketauhidan, ke-Muhammadiyaan dan ke-
IMMan. Dengan harapan kader yang akan di bentuk dan di diasporakan ke
lingkungannya memiliki kopetensi dasar yang akan menjadi bekal mereka dalam
mencapai tujuan IMM itu sendiri yakni terbentuknya akademisi islam yang berakhlak
mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. Oleh karena itu, tugas dari para
PK sangat penting bahkan bisa di bilang di komisariatlah nadi dalam pengkaderan ikatan.

KESIMPULAN

Perekrutan kader Muhammadiyah yang baru didasarkan pada kemampuan


seorang kader tersebut harus mengetahui lebih dalam tentang kemuhammadiyahan,
keIMMan dan keIslaman. sehingga nantinya akan terpilihlah suatu kader Muhammadiyah
yang Islami serta dapat berguna bagi nusa dan bangsa.demikian perumpamaan seorang
kader adalah orang orang terlatih yang terbatas jumlahnya.Tetapi sebuah organisasi,
Masyarakat dan Negara Bisa Bersinar karenanya.

Anda mungkin juga menyukai