Visi :
Guru madrasah yang profesional, bermartabat, sejahtera, dan Islami untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa
Misi :
1. Mengembangkan dan meningkatkan mutu profesi guru
2. Mengembangkan dan meningkatkan mutu pengajaran dan pendidikan
3. Meningkatkan harkat, martabat, dan kesejahteraan guru
4. Meningkatkan peran aktif guru dalam pembangunan nasional
5. Memelihara, mengembangkan, dan meningkatkan kebudayaan nasional
yang Islami.
Tujuan :
Terwujudnya guru yang profesional, bermartabat, sejahtera, dan Islami
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mengembangkan kebudayaan
nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
KEPUTUSAN SILATNAS PGMI
Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008
Tentang
ANGGARAN DASAR
PERSATUAN GURU MADRASAH INDONESIA (PGMI)
BAB I
NAMA, PENDIRIAN, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Persatuan Guru Madrasah Indonesia disingkat PGMI
Pasal 2
Pendirian
Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) didirikan sejak tanggal 20 April
2006 bertepatan dengan 21 Rabiul Awal 1427 Hijriyah di Tangerang untuk
jangka waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
Kedudukan
Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) berkedudukan di Ibu Kota
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat didirikan di Ibukota Propinsi,
Kota/Kabupaten, dan Kecamatan serta di kantor perwakilan di luar negeri.
BAB II
ASAS DAN AKIDAH, SIFAT, TUJUAN, DAN KEGIATAN
Pasal 4
Asas dan Akidah
Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) berasaskan Pancasila dan
berakidah Islamiyah
Pasal 5
Sifat
Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) adalah organisasi profesi yang
independen, tidak memiliki afiliasi apapun kepada organisasi sosial politik
tertentu.
Pasal 6
Tujuan
Tujuan Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI):
1. Terwujudnya guru madrasah yang professional, bermartabat, sejahtera,
dan Islami serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara
guna kesejahteraan umat menuju masyarakat yang adil dan makmur
yang diridlai Allah SWT.
2. Terwujudnya kebersamaan dan kesadaran yang tinggi akan peran dan
fungsi guru madrasah yang strategis sebagai elemen pembangunan
nasional.
Pasal 7
Kegiatan
1. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, pengembangan potensi guru
madrasah untuk mewujudkan guru madrasah yang berkualitas.
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan sosial
kemasyarakatan dan IPTEK.
3. Melaksanakan pendidikan, pengajaran, dan pembimbingan, serta
pelatihan baik secara umum maupun khusus dalam pendidikan Islam.
4. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak yang peduli dengan kemajuan
guru madrasah baik pemerintah maupun masyarakat.
5. Memaksimalkan peran dan partisipasi guru madrasah dalam berbagai
proses pembangunan khususnya dalam bidang pendidikan.
6. Mengkomunikasikan aspirasi guru madrasah kepada pihak-pihak terkait
guna mewujudkan kepentingan dan tujuan guru madrasah.
7. Melaksanakan advokasi terhadap tugas-tugas professional guru madrasah
di dalam pengabdiannya sehari-hari.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Keanggotaan
Anggota PGMI adalah guru-guru yang mengajar di madrasah, yaitu
Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Diniyah (MD), Madrasah Ibtidaiyah (MI),
Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), guru-guru agama yang
mengajar di TK, SD, SMP, dan SMA/SMK, serta guru-guru yang mengajar di
Majelis Ta’lim dan Pondok Pesantren (Ponpes), dan Taman Pendidikan Al-
Qur’an, baik Negeri maupun swasta
Pasal 9
Jenis keanggotaan PGMI terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa, dan
anggota kehormatan.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
Struktur organisasi dan kepengurusan PGMI terdiri dari:
1. Dewan Pimpinan Pusat PGMI untuk tingkat nasional
2. Dewan Pimpinan Wilayah PGMI untuk tingkat propinsi
3. Dewan Pimpinan Daerah PGMI untuk tingkat Kabupaten/Kota
4. Dewan Pimpinan Cabang PGMI untuk tingkat Kecamatan
BAB V
KEDAULATAN ORGANISASI
Pasal 11
Kedaulatan tertinggi organisasi berada pada Musyawarah Nasional
(Muktamar)
BAB VI
PEMILIHAN PENGURUS
Pasal 12
1. Pengurus PGMI dipilih oleh peserta musyawarah masing-masing tingkatan
2. Masa jabatan pengurus adalah 5 (lima) tahun
3. Pengurus PGMI setelah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali untuk
sekali masa jabatan berikutnya.
Pasal 13
Hak dan Kewajiban Pengurus
1. Pengurus PGMI berkewajiban menjunjung tinggi nama baik dan
kehormatan serta memajukan organisasi.
2. Pengurus PGMI berhak membuat peraturan yang dianggap perlu yang
tidak bertentangan dengan AD/ART untuk memajukan organisasi.
3. Ketua Umum dan Sekretaris Umum berhak dan wajib mewakili di dalam
dan di luar pengadilan yang berhubungan dengan persengketaan yang
menyangkut nama baik PGMI.
4. Mengadakan rapat-rapat pengurus
BAB VII
MUSYAWARAH
Pasal 14
1. Musyawarah Nasional (Muktamar) merupakan forum tertinggi organisasi
2. Musyawarah Wulayah (Muswil) dilaksanakan pengurus tingkat propinsi
3. Musyawarah Daerah (Musda) dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota
4. Musyawarah Cabang (Muscab) dilaksanakan di tingkat kecamatan.
BAB VIII
ATRIBUT
Pasal 15
1. Persatuan PGMI mempunyai atribut berupa lambang, bendera, pataka, dan
perlengkapan lainnya yang diatur di dalam ART.
2. Persatuan PGMI mempunyai lagu Mars dan Hymne
BAB IX
PERBENDAHARAAN
Pasal 16
1. Perbendaharaan PGMI adalah:
a. Keuangan
b. Surat Berharga, benda bergerak dan tidak bergerak yang pengelolaannya
diatur di dalam ART
2. Keuangan PGMI diperoleh dari:
a. Iuran Anggota
b. Usaha yang halal
c. Bantuan yang halal dan tidak mengikat
3. Pendapatan dan pengelolaan keuangan diatur dalam ART
BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 17
1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Muktamar yang
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah peserta dan disetujui oleh 2/3
dari peserta yang hadir
2. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan
Muktamar yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah peserta dan
disetujui oleh 2/3 dari peserta yang hadir
3. Kekayaan organisasi yang telah dibubarkan disumbangkan kepada
organisasi/yayasan sosial Islam.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 18
Setiap Keputusan PGMI tidak bertentangan dengan AD dan ART PGMI
Pasal 19
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi
Pasal 20
Anggran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal :15 November 2008
BAB I
KEDUDUKAN
Pasal 1
(1) PGMI berkedudukan di ibukota negara dan dapat dibentuk di tingkat
propinsi, kabupa-ten/kota, dan kecamatan, serta perwakilan di luar
negeri
(2) PGMI tingkat propinsi berkedudukan di ibukota propinsi
(3) PGMI tingkat kabupaten/kota berkedudukan di ibukota kabupaten/kota
(4) PGMI tingkat kecamatan berkedudukan di kota kecamatan
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
(1) PGMI tingkat nasional untuk pertama kalinya dibentuk oleh Dewan
Pendiri yang pengukuhannya melalui Silatnas dan untuk selanjutnya
dibentuk dan disahkan dalam Musyawarah Nasional/Muktamar.
(2) PGMI tingkat provinsi dibentuk oleh musyawarah guru madrasah tingkat
provinsi dan disahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PGMI
(3) PGMI tingkat kabupaten/kota dibentuk berdasarkan musyawarah guru
madrasah tingkat kabupaten/kota dan disahkan oleh Dewan Pimpinan
Wilayah (DPW) PGMI
(4) PGMI tingkat kecamatan dibentuk berdasarkan musyawarah guru
madrasah tingkat kecamatan dan disahkan oleh Dewan Pimpinan Daerah
(DPD) PGMI
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 3
Keanggotaan PGMI terdiri dari:
(1) Anggota Biasa, yaitu setiap guru dan tenaga kependidikan pada
Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Diniyah (MD), Madrasah Ibtidaiyah
(MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), guru-guru
agama Islam yang mengajar di SD, SMP, SMA atau yang sederajat, serta
guru-guru yang mengajar pada Pondok Pesantren (Ponpes), Taman
Pendidikan Al-Qur’an, di Majelis Ta’lim, dan lembaga pendidikan Islam
lainnya.
(2) Anggota Luar Biasa, yaitu mereka yang mendapatkan penghargaan dari
PGMI karena jasa-jasanya dipandang sangat luar biasa bagi
pengembangan dan peningkatan mutu madrasah dan pendidikan Islam
(3) Anggota Kehormatan, yaitu mereka yang telah membantu dan sangat
berjasa dalam memajukan PGMI.
Pasal 4
Tatacara penetapan anggota luar biasa dan anggota kehormatan
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 ayat 2 dan 3 ditentukan oleh
pimpinan PGMI
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 5
Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam organisasi
Pasal 6
(1) Anggota Biasa mempunyai hak dan kewajiban:
a. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam organisasi
b. Berbicara dan mengeluarkan pendapat, baik secara lisan ataupun
tulisan dalam setiap kesempatan untuk kepentingan organisasi
c. Memilih dan dipilih.
d. Melaksanakan dan menaati Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga organi-sasi dan semua ketentuan/peraturan yang
ditetapkan organisasi.
e. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik organisasi
f. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan organisasi
g. Membayar iuran anggota yang besar/jumlahnya ditetapkan
dengan peraturan organisasi.
(2) Anggota Luar Biasa mempunyai hak dan kewajiban:
a. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam organisasi
b. Mengajukan saran, usul, atau pendapat kepada pengurus.
c. Melaksanakan dan menaati Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga organi-sasi dan semua ketentuan/peraturan yang
ditetapkan organisasi.
d. Menjaga kehormatan dan nama baik organisasi
e. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan organisasi
f. Membantu penyediaan dana atau penggalian dana untuk
keperluan organiasi
(3) Anggota Kehormatan mempunyai hak dan kewajiban menyampaikan
usul/pendapat dan pandangan kepada pengurus serta membantu
PGMI dalam melaksanakan program kerja.
BAB V
SUSUNAN PENGURUS
Pasal 7
(1) Susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari:
a. Ketua Umum dan Beberapa Ketua
b. Sekretaris Jenderal dan Beberapa Wakil Sekretaris
c. Bendahara dan Beberapa Wakil Bendahara
d. Departemen-Departemen
(2) Departemen-Departemen terdiri dari:
a. Departemen Organisasi dan Keanggotaan
b. Departemen Pendidikan dan Pelatihan
c. Departemen Penelitian dan Pengembangan
d. Departemen Olahraga, Seni, dan Budaya
e. Departemen Sarana dan Prasarana
f. Departemen Usaha dan Kesejahteraan
g. Departemen Humas dan Dakwah
h. Departemen Hukum, HAM, dan Advokasi
i. Departemen Kerjasama Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri
(3) Departemen dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan
Pasal 8
(1) Susunan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan Pimpinan
Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang terdiri dari:
a. Ketua dan wakil ketua
b. Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris
c. Bendahara dan Wakil Bendahara
d. Departemen
(2) Departemen terdiri:
a. Departemen Organisasi dan Keanggotaan
b. Departemen Pendidikan dan Pelatihan
c. Departemen Penelitian dan Pengembangan
d. Departemen Olahraga, Seni, dan Budaya
e. Departemen Sarana dan Prasarana
f. Departemen Usaha dan Kesejahteraan
g. Departemen Humas dan Dakwah
h. Departemen Hukum, HAM, dan Advokasi
i. Departemen Kerjasama Kelembagaan
(3) Departemen dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan
Pasal 9
(1) Dewan Pimpinan Pusat berwenang membentuk DPW dan DPD
apabila diperlukan
(2) Dewan Pimpinan Pusat berwenang menetapkan dan melantik Dewan
Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah apabila diperlukan.
(3) Dewan Pimpinan Wilayah berwenang menetapkan dan melantik
Dewan Pimpinan Daerah
(4) Dewan Pimpinan Daerah berwenang menetapkan dan melantik
Dewan Pimpinan Cabang
BAB VI
DEWAN PEMBINA
Pasal 10
1. Dewan Pembina adalah orang-orang yang karena jabatannya dinilai
memiliki komitmen terhadap pengembangan dan peningkatan mutu
pendidikan dan guru madrasah.
2. Dewan Pembina sekurang-kurangnya berjumlah lima orang yang
ditetapkan oleh Dewan Pimpinan PGMI di setiap tingkatan.
3. Dewan Pembina berhak memberikan masukan kepada Pengurus PGMI
mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan arah, kebijakan, program,
dan pengembangan organisasi.
BAB VII
DEWAN PENASIHAT
Pasal 11
1. Dewan penasihat adalah orang-orang yang karena jabatan dan fungsinya
berhubungan secara teknis dengan bidang-bidang yang bersentuhan
dengan bidang gerak PGMI
2. Dewan penasihat sekurang-kurangnya berjumlah lima orang yang
ditetapkan oleh Dewan Pimpinan di setiap tingkatan.
3. Dewan Penasihat memberikan nasihat dan saran dalam hal-hal teknis
kepada pengurus baik diminta maupun tidak diminta
BAB VIII
DEWAN PAKAR
Pasal 12
1. Dewan pakar adalah orang-orang yang dinilai berkompeten dan ahli dalam
bidangnya serta memiliki komitmen terhadap pengembangan mutu madrasah
2. Dewan pakar sekurang-kurangnya berjumlah lima orang yang ditetapkan
oleh DPP PGMI
3. Dewan Pakar berhak memberikan masukan kepada Pengurus DPP PGMI
sesuai dengan kepakarannya mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan
arah, kebijakan, program, dan pengembangan organisasi.
BAB IX
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 13
(1) Musyawarah Nasional/Muktamar merupakan forum tertinggi organisasi
dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat 5 (lima) tahun sekali.
(2) Musyawarah Wilayah (Muswil) dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan
Wilayah setiap 5 (lima) tahun sekali.
(3) Musyawarah Daerah (Musda) dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Daerah
setiap 5 (lima) tahun sekali.
(4) Musyawarah Cabang (Muscab) dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan
Cabang setiap 5 (lima) tahun sekali.
Pasal 14
(1) Musyawarah Tingkat Nasional/Muktamar memiliki wewenang untuk:
a. Memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Pusat
b. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
c. Menetapkan program kerja nasional
(2) Musyawarah Wilayah memiliki wewenang untuk:
a. Memilih dan membentuk Dewan Pimpinan Wilayah
b. Menetapkan program kerja wilayah
(3) Musyawarah Daerah memiliki wewenang untuk:
a. Memilih dan membentuk Dewan Pimpinan Daerah
b. Menetapkan program kerja daerah
(4) Musyawarah Cabang memiliki wewenang untuk:
a. Memilih dan membentuk Dewan Pimpinan Cabang
b. Menetapkan program kerja cabang
Pasal 15
(1) Musyawarah Nasional/Muktamar dihadiri oleh:
a. Dewan Pimpinan Pusat
b. Utusan dari Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah
c. Undangan yang diputuskan oleh Pimpinan Pusat
(2) Musyawarah Wilayah dihadiri oleh:
a. Dewan Pimpinan Wilayah
b. Utusan dari Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang
c. Undangan yang diputuskan oleh Pimpinan Wilayah
(3) Musyawarah Daerah dihadiri oleh:
a. Dewan Pimpinan Daerah
b. Utusan dari Pimpinan Cabang
c. Undangan yang ditentukan oleh Pimpinan Wilayah
(4) Musyawarah Cabang dihadiri oleh:
a. Dewan Pimpinan Cabang
b. Utusan dari Madrasah dan Lembaga Pendidikan Islam
c. Undangan yang ditentukan oleh Pimpinan Cabang
Pasal 16
(1) Rapat-rapat terdiri dari dari:
a. Rapat Kerja
b. Rapat Pleno
c. Rapat Pimpinan Harian
d. Rapat Pimpinan
(2) Rapat Kerja
a. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat
dan diadakan minimal 1 tahun sekali.
b. Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah
dan diadakan minimal 1 tahun sekali.
c. Rapat Kerja Daerah dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Daerah
dan diadakan minimal 1 tahun sekali.
d. Rapat Kerja Cabang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Cabang
dan diadakan minimal 1 tahun sekali.
(3) Rapat Pleno, Rapat Pimpinan, dan Rapat Pimpinan Harian
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
BAB X
TUGAS POKOK
Pasal 17
(1) Tugas pokok Dewan Pimpinan Pusat adalah:
a. Penanggungjawab tertinggi organisasi
b. Melaksanakan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) Organisasi
c. Menetapkan arah kebijakan pembinaan organisasi berdasarkan
amanat Muktamar
d. Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,
mengkoordinasikan, dan mengawasi kegiatan yang diamanatkan
oleh Muktamar.
e. Memberikan laporan pertanggungjawaban di hadapan forum
Muktamar tentang berbagai kegiatan organisasi
f. Memberikan petunjuk dan masukan kepada DPW dan DPD
g. Mengadakan hubungan, konsultasi, dan kerjasama dengan
instansi atau badan-badan lain yang dipandang perlu untuk
mencapai tujuan organisasi
h. Melakukan advokasi terhadap anggota dalam melaksanakan
tugas-tugas profesionalnya.
i. Melantik DPW dan DPD bila diperlukan.
(2) Tugas pokok PGMI Provinsi:
a. Melaksanakan program kerja wilayah
b. Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,
mengkoordinasikan, dan mengawasi kegiatan-kegiatan yang
diamanatkan dalam musyawarah wilayah.
c. Memberikan laporan pertanggungjawaban di hadapan forum
musyawarah wilayah tentang berbagai kegiatan organisasi
d. Memberikan petunjuk dan masukan kepada DPD dan DPC
e. Mengadakan hubungan, konsultasi, dan kerjasama dengan
instansi atau badan-badan lain yang dipandang perlu untuk
mencapai tujuan organisasi
f. Melakukan advokasi terhadap anggota dalam melaksanakan
tugas-tugas profesionalnya.
g. Melantik DPD PGMI.
(3) Tugas pokok PGMI Daerah:
a. Melaksanakan program kerja daerah
b. Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,
mengkoordinasikan, dan meng-awasi kegiatan-kegiatan yang
diamanatkan dalam musyawarah daerah
c. Memberikan laporan pertanggungjawaban di hadapan forum
musyawarah daerah tentang berbagai kegiatan organisasi
d. Memberikan petunjuk dan masukan kepada DPC
e. Mengadakan hubungan, konsultasi, dan kerjasama dengan
instansi atau badan-badan lain yang dipandang perlu untuk
mencapai tujuan organisasi
f. Melakukan advokasi terhadap anggota dalam melaksanakan
tugas-tugas profesionalnya.
g. Melantik DPC PGMI.
(4) Tugas pokok PGMI Cabang:
a. Melaksanakan program kerja Cabang
b. Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,
mengkoordinasikan, dan mengawasi kegiatan-kegiatan yang
diamanatkan dalam musyawarah cabang.
c. Memberikan laporan pertanggungjawaban di hadapan forum
musyawarah cabang tentang berbagai kegiatan organisasi
d. Mengadakan hubungan, konsultasi, dan kerjasama dengan
instansi atau badan-badan lain yang dipandang perlu untuk
mencapai tujuan organisasi
Pasal 18
Penyelenggaraan organisasi pada semua tingkatan didasarkan pada
hubungan tatakerja dengan prinsip-prinsip: koordinasi, profesional,
kerjasama, kebersamaan, kekeluargaan, dan persaudaraan.
BAB XI
ATRIBUT
Pasal 19
(1) Lambang, bendera, pakaian seragam, dan atribut-atribut PGMI
diatur dalam peraturan organisasi.
(2) Mars dan Hymne PGMI diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB XII
KEUANGAN DAN PERBENDAHARAAN
Pasal 20
(1) Sumber keuangan PGMI diperoleh dari:
a. Iuran Anggota
b. Penghasilan yang diperoleh dari usaha PGMI
c. Bantuan atau sumbangan dari pihak-pihak lain yang halal dan
tidak mengikat
(2) Jumlah iuran anggota diatur dalam Peraturan Organisasi yang
ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
(3) Pembagian dan tata cara penggunaan uang iuran anggota diatur
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dewan Pimpinan Pusat 10%
b. Dewan Pimpinan Wilayah 15%
c. Dewan Pimpinan Daerah 35 %
d. Dewan Pimpinan Cabang 50%
BAB XIII
LEMBAGA OTONOM
Pasal 21
Untuk dapat melaksanakan program-program PGMI, dapat dibentuk lembaga
otonom yang ketentuannya akan diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB XIV
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 22
Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan berdasarkan
Keputus-an Muktamar yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah peserta yang diundang dan disetujui oleh sekurang-kurang 2/3 dari
jumlah peserta yang hadir.
Pasal 23
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan
ditetapkan dalam Peraturan Organisasi yang dikeluarkan oleh Dewan
Pimpinan Pusat
Pasal 24
Anggaran Rumah Tangga ini belaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal :15 November 2008