Bismillaahirrahmaanirrahiim
PEMBUKAAN
Hendaklah berpegang teguh terhadap tali Allah dan janganlah bercerai berai
(Q.S. Ali Imron : 103)
Tolong menolonglah dalam kebaikan dan taqwa dan janganlah tolong menolong
dalam perbuatan dosa
(Q.S. Al-Maidah : 2)
Mukmin yang satu dengan mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan yang
saling menguatkan satu dengan lainnya
(HR. Muslim)
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
(1) Organisasi ini semula bernama Perkumpulan Guru Madrasah disingkat PGM.
(2) Berdasarkan MUSYAWARAH DAERAH Perkumpulan Guru Madrasah pada
tanggal .......Agustus 2017, maka organisasi ini berubah nama menjadi
Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia yang disingkat PGM Indonesia.
Pasal 2
PGM Indonesia didirikan pada tanggal 24 Juli 2008 di Jakarta untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan.
Pasal 3
Organisasi ini berkedudukan di Ibu Kota Negara.
BAB II
ASAS, DASAR, BENTUK, SIFAT, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 4
Organisasi PGM Indonesia berasaskan Islam.
Pasal 5
Organisasi PGM Indonesia berdasarkan :
1. Pancasila.
2. Undang-Undang Dasar 1945.
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Pasal 6
Organisasi PGM Indonesia ini berbentuk Organisasi Profesi.
Pasal 7
PGM Indonesia bersifat kependidikan, keagamaan, sosial kemasyarakatan dan
independen.
Pasal 8
PGM Indonesia bertujuan :
1. Mewadahi dan meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru madrasah.
2. Memelihara dan mempererat silaturrahim.
3. Sebagai fasilitator dalam peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru madrasah.
Pasal 9
Organisasi PGM Indonesia memiliki fungsi :
1. Memotivasi guru madrasah dalam peningkatan proses pembelajaran.
2. Memusyawarahkan, memperjuangkan aspirasi anggota dalam dunia
pendidikan.
3. Membangun jaringan, koordinasi dan komunikasi secara vertikal dan horizontal.
BAB III
TUGAS POKOK
Pasal 10
PGM Indonesia memiliki tugas pokok :
1. Melaksanakan pertemuan dan kegiatan secara berkesinambungan.
2. Berperan aktif dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
3. Mengembangkan organisasi PGM Indonesia sebagai sarana dalam membina
persatuan dan kesatuan.
4. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru madrasah.
BAB IV
KEDAULATAN DAN PERMUSYAWARATAN
Pasal 11
Kedaulatan berada ditangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya melalui
permusyawaratan didalam organisasi PGM Indonesia.
Pasal 12
Permusyawaratan PGM Indonesia terdiri dari :
1. Musyawarah Nasional (MUNAS) ditingkat Nasional.
2. Musyawarah Wilayah (MUSWIL) ditingkat Provinsi.
3. Musyawarah Daerah (MUSDA) ditingkat Kabupaten/Kota.
4. Musyawarah Cabang (MUSCAB) ditingkat Kecamatan.
5. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) ditingkat Nasional.
6. Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) ditingkat Provinsi.
7. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) ditingkat Kabupaten/Kota.
8. Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) ditingkat Kecamatan.
9. Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB), dapat dilakukan apabila ada sesuatu yang
mengancam keutuhan organisasi dan dapat dilakukan di berbagai jenjang.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 13
Anggota PGM Indonesia terdiri dari:
2. Anggota Biasa, adalah seluruh Guru Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.
Pasal 14
Anggota PGM Indonesia memiliki hak:
1. Berbicara, mengeluarkan pendapat, mengajukan saran dan usul.
2. Memilih dan dipilih menjadi ketua umum maupun pengurus PGM Indonesia.
3. Mendapat perlindungan profesi.
Pasal 15
Setiap anggota berkewajiban:
1. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan organisasi PGM Indonesia.
2. Mematuhi dan melaksanakan AD dan ART PGM Indonesia.
3. Aktif, kreatif, inovatif dalam melaksanakan program organisasi.
BAB VI
DEWAN PENGURUS
Pasal 16
1. Untuk PGM Indonesia Tingkat Nasional
a. Sebutan untuk PGM Indonesia Tingkat Nasional adalah Dewan Pengurus
Pusat Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia disingkat DPD PGM Indonesia.
b. Masa bakti kepengurusan selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali
untuk satu masa bakti berikutnya.
5. Pelantikan Pengurus
a. DPD PGM Indonesia dilantik oleh MUNAS.
b. DPW PGM Indonesia dilantik oleh DPD PGM Indonesia.
c. DPD PGM Indonesia dilantik oleh DPW PGM Indonesia.
d. DPC PGM Indonesia dilantik oleh DPD PGM Indonesia.
Pasal 17
Organisasi PGM Indonesia memiliki Dewan Pembina, yang terdiri dari:
1. Untuk Dewan Pengurus Pusat PGM Indonesia:
a. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.
b. Menteri Agama Republik Indonesia.
c. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
d. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
e. Ketua Umum DPP Majelis Ulama Indonesia.
Pasal 18
Dewan PenasehatPGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai dengan tingkatannya.
Pasal 19
Dewan KehormatanPGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi pendidikan
yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai dengan tingkatannya
dengan tugas utama untuk menegakan Kode Etik Guru.
Pasal 20
PGM Indonesia memiliki badan otonom, yang memiliki wewenang untuk
menjalankan organisasi sebagai mitra PGM Indonesia.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 21
Keuangan organisasi PGM Indonesia diperoleh dari :
1. Iuran anggota.
2. Infak, Shadaqah, Zakat, Hibah dan bantuan lain yang tidak mengikat.
3. Usaha lain yang sah dan halal.
BAB VIII
ATRIBUT
Pasal 22
PGM Indonesia memiliki lambang, hymne dan mars PGM Indonesia serta seragam
lain-lain yang sesuai dengan motto perjuangan Pendidikan Islam.
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 23
Perubahan Anggaran Dasar organisasi PGM Indonesia hanya dapat dilakukan
melalui Musyawarah Nasional.
Pasal 24
Pembubaran organisasi PGM Indonesia hanya dapat dilakukan melalui
Musyawarah Luar Biasa yang khusus diadakan untuk hal tersebut.
BAB X
PENUTUP
Pasal 24
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga atau peraturan lain yang berlaku dalam organisasi PGM
Indonesia.
(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
PIMPINAN SIDANG
1. .
2. .
3. .
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota PGM Indonesia terdiri dari:
1. Anggota Biasa, adalah seluruh guru Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.
2. Anggota Luar Biasa, adalah tokoh pendidikan, tokoh masyarakat, guru
Raudhatul Athfal, guru Madrasah Diniyah, dan guru Pondok Pesantren yang
ditetapkan oleh PGM Indonesia.
3. Ketentuan dan tata cara penerimaan dan berakhirnya keanggotaan diatur dalam
peraturan organisasi PGM Indonesia.
Pasal 2
Setiap anggota biasa memiliki hak :
1. Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi.
2. Mengajukan saran dan usul serta mengeluarkan pendapat berkaitan dengan
kepentingan PGMIndonesia.
3. Memilih dan dipilih menjadi pengurus PGMIndonesia serta memiliki hak suara.
4. Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidikan profesi, pelatihan dan
bimbingan organisasi.
Pasal 3
Setiap anggota biasa memiliki kewajiban :
1. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan organisasi.
2. Mematuhi dan menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3. Mengikuti dan menghadiri pertemuan rutin dan luar biasa yang diadakan oleh
organisasi PGMIndonesia.
4. Aktif, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan program organisasi.
Pasal 4
Setiap anggota kehormatan hanya memiliki hak bicara.
Pasal 5
Keanggotaan berakhir karena:
1. Meninggal dunia.
2. Mengundurkan diri secara tertulis.
3. Diberhentikan, karena melanggar AD dan ART, norma agama dan norma
hukum.
BAB II
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 6
1. Musyawarah terdiri dari :
a. Musyawarah Nasional ditingkat Nasional disingkat MUNAS.
b. MUNAS dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
c. Musyawarah Wilayah ditingkat Provinsi disingkat MUSWIL.
d. MUSWIL dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
e. Musyawarah Daerah ditingkat Kabupaten/Kota disingkat MUSDA.
f. MUSDA dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
g. Musyawarah Cabang ditingkat Kecamatan disingkat MUSCAB.
h. MUSCAB dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
i. Musyawarah Luar Biasa disingkat MUSLUB.
6. MUSLUB dilaksanakan apabila terjadi kejadian yang luar biasa dan mengganggu
keberlangsungan organisasi.
Pasal 7
Rapat-rapat terdiri dari :
1. PGM IndonesiaTingkat Nasional
a. Rapat Kerja Nasional disingkat RAKERNAS diadakan sekurang-kurangnya 2
(dua) kali dalam satu masa bakti kepengurusan.
b. RAKERNAS dihadiri oleh : Pembina, Penasehat, Dewan Kehormatan,
Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Peninjau yang ditetapkan oleh
Pengurus Pusat.
2. PGM IndonesiaTingkat Wilayah
a. Rapat Kerja Wilayah yang disingkat RAKERWIL diadakan sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dalam satu masa bakti kerpengurusan.
b. RAKERWIL dihadiri oleh : Pembina, Penasehat, Dewan Kehormatan,
Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah dan Peninjau yang ditetapkan oleh
Pengurus Wilayah.
3. PGM IndonesiaTingkat Kabupaten/Kota
a. Rapat Kerja Daerah yang disingkat RAKERDA diadakan sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dalam satu masa bakti kepengurusan.
b. RAKERDA dihadiri oleh : Pembina, Penasehat, Dewan Kehormatan,
Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan Peninjau yang ditetapkan oleh
Pengurus Daerah.
Pasal 8
Peserta musyawarah dan rapat-rapat memiliki hak :
1. hak bicara, yaitu hak untuk menyampaikan pendapat, usulan, tanggapan, kritik
dan saran.
2. hak suara, yaitu hak untuk mengambil keputusan.
BAB III
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 9
Kuorum dan pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, pasal 7 dan pasal 8 adalah apabila dihadiri
oleh (setengah) ditambah satu dari peserta yang hadir.
Pasal 10
Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat organisasi PGM
Indonesiadiupayakan melalui musyawarah dan mufakat, dan apabila melalui
musyawarah dan mufakat tidak tercapai keputusan, maka pengambilan keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak.
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 11
(1) Dewan Pengurus Pusat PGMIndonesia terdiri dari:
1. Ketua Umum
2. Tujuh orang Ketua
3. Sekretaris Jenderal
4. Tujuh orang Sekretaris
5. Bendahara Umum
6. Dua orang Bendahara
7. Departemen-Departemen:
a. Organisasi dan Profesi, 6 (enam) orang.
b. Peningkatan Sumber Daya Manusia, 6 (enam) orang.
c. Usaha dan Kesejahteraan Sosial, 6(enam) orang.
d. Hubungan Kerjasama dan Informasi, 6(enam) orang.
e. Advokasi dan Perlindungan Hukum, 6 (enam) orang.
f. Penelitian dan Pengembangan, 6 (enam) orang.
g. Olahraga, Seni, dan Budaya, 6 (enam) orang.
(2) Susunan Dewan Pengurus Wilayah, Dewan Pengurus Daerah, dan Dewan
Pengurus Cabang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan dengan
catatan sebutan Sekretaris Jenderal diubah menjadi Sekretaris Umum untuk
semua tingkatan dan Departemen diubah menjadi Divisi untuk Wilayah, Bidang
untuk Daerah, dan Seksi untuk Cabang.
Pasal 12
Organisasi PGM Indonesia memiliki Dewan Pembina, yang terdiri dari:
1. Untuk Dewan Pengurus Pusat PGM Indonesia:
a. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia
b. Menteri Agama Republik Indonesia
c. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
d. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
e. Ketua Umum DPP Majelis Ulama Indonesia
Pasal 13
Dewan PenasehatPGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai dengan tingkatannya.
Pasal 14
Dewan KehormatanPGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi pendidikan
yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai dengan tingkatannya
dengan tugas utama untuk menegakan Kode Etik Guru.
Pasal 15
(1) Pengurus PGM Indonesiamemiliki wewenang :
a. Menentukan kebijakan sesuai dengan AD dan ART, keputusan dan peraturan
organisasi ditingkat organisasi masing-masing.
b. Dalam menjalankan kebijakannya pengurus merupakan badan pelaksana
yang bersifat kolektif.
c. Bila dianggap perlu dapat mengangkat tenaga sekretariat sebagai pelaksana
administrasi persuratan.
Pasal 16
PGMIndonesia memiliki organisasi fungsional sebagai mitra pelaksanaan program
kerja.
BAB V
KEUANGAN
Pasal 17
Hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk
organisasi wajib dipertanggungjawabkan dalam forum-forum yang ditentukan oleh
peraturan organisasi.
BAB VI
ATRIBUT
Pasal 18
BAB VII
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 19
Penyempurnaan ART dalam keadaan mendesak dapat dilakukan oleh rapat kerja
khusus yang selanjutnya dipertanggungjawabkan dalam MUNAS.
BAB X
PENUTUP
Pasal 20
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam
Keputusan dan Peraturan Organisasi PGMIndonesia.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
PIMPINAN SIDANG
1. ..
2.
3. .
PERATURAN ORGANISASI
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
I. VISI PGM
TERWUJUDNYA GURU MADRASAH YANG BERKUALITAS,
SEJAHTERA DAN BERMARTABAT
III.PERATURAN ORGANISASI
2. Ketua-ketua
a. Mewakili ketua umum apabila berhalangan dan dalam melaksanakan
tugasnya bertanggungjawab kepada ketua umum
b. Membantu ketua umum dalam rangka mengkoordinir pelaksanaan kegiatan
secara terarah, terpadu dan terencana
c. Ketua I : membawahi dan membidangi Organisasi dan Profesi Peningkatan
Sumber Daya Manusia serta bertanggungjawab atas pembinaan dan
pengembangan Wilayah I
d. Ketua II : membawahi dan membidangi Peningkatan Sumber Daya Manusia
serta bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan Wilayah II
e. Ketua III : membawahi dan membidangi Usaha dan Kesejahteraan Sosial
serta bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan Wilayah III
f. Ketua IV : membawahi dan membidangi Hubungan Kerjasama dan Informasi
serta bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan Wilayah IV
g. Ketua V : membawahi dan membidangi Advokasi dan Perlindungan Hukum
serta bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan Wilayah V
h. Ketua VI : membawahi dan membidangi Penelitian dan Pengembangan
i. Ketua VII : membawahi dan membidangi Olahraga, Seni, dan Budaya.
3. Sekretaris Jenderal
a. Memimpin dan mengkoordinir kegiatan sehari-hari sekretariat DPD PGM
Indonesia
b. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada ketua umum dan para
ketua untuk menunjang pelaksanaan tujuan dan usaha serta program-
program PGM Indonesia
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengembangan dan pengawasan
sistem manajemen administrasi organisasi secara efektif dan efisien
d. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan
divisi dan lembaga
4. Sekretaris-sekretaris
a. Membantu pelaksanaan tugas-tugas sekretaris umum
b. Mewakili sekretaris umum apabila berhalangan dan dalam tugasnya
bertanggungjawab kepada sekretaris umum
c. Melaksanakan tugas-tugas khusus dalam urusan pengembangan dan rintisan
program secara menyeluruh sesuai dengan yang telah ditetapkan
d. Sekretaris I : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan organisasi dan
profesi serta bertanggungjawab atas :
- penyiapan laporan dan materi yang diperlukan unsur ketua
- pengelolaan rapat-rapat PGM
- penyiapan perangkat rapat dan kegiatan kantor lainnya
e. Sekretaris II : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan peningkatan
sumber daya manusia dan bertanggungjawab atas :
- penyiapan, pemeriksaan dan pengaturan draft kontrak dan bentuk
perikatan lainnya serta peraturan, ketentuan dan ketetapan yang dilakukan
oleh PGM Indonesia
- monitoring dan dokumentasi kontrak dan semua keputusan DPD PGM
Indonesia
- pengelolaan, penerimaan, pendistribusian dan penyimpanan dokumen
PGM Indonesia
f. Sekretaris III : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan usaha dan
kesejahteraan sosial serta bertanggungjawab atas :
- perencanaan anggaran kesekretariatan
- monitoring pelaksanaan anggaran kegiatan organisasi PGM Indonesia
- pengekoordinasian tamu internal dan eksternal PGM Indonesia
g. Sekretaris IV : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan hubungan
kerjasama dan informasi serta bertanggungjawab atas :
- perancangan dan membangun sistem komunikasi internal PGM Indonesia
- penyampaian informasi internal dan eksternal organisasi PGM Indonesia
- penyebarluasan kebijakan PGM Indonesia
h. Sekretaris V : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan advokasi dan
perlindungan hak asasi manusia serta bertanggungjawab atas :
4. Bendahara Umum
5. Bendahara-bendahara
1. Departemen:
E. KESEKRETARIATAN
a. Sekretariat PGM Indonesia berkedudukan dimana Dewan Pengurus PGM
berkantor, yang merupakan pusat pengendalian seluruh aktifitas PGM Indonesia
dibidang administrasi umum (Kesekretariatan) dan kebendaharaan serta
kegiatan divisi/bidang
b. Pimpinan Sekretariat :
a. yang bertanggungjawab dan memimpin sekretariat adalah sekretaris umum
dibantu oleh para sekretaris
b. pimpinan sekretariat bertanggungjawab dan bertugas melaksanakan dan
mengelola, mengkompilasi, merumuskan konsep dan melaporkan seluruh
rangkaian dan hasil kegiatan serta keputusan setiap musyawarah yang
diadakan PGM Indonesia
c. Surat-surat resmi PGM Indonesia menggunakan Kop Surat
d. Pengurus yang boleh menggunakan surat, kop surat, menandatangani surat dan
stempel adalah unsur ketua dan unsur sekretaris dengan sepengetahuan dan
seijin ketua umum dan sekretaris umum.
F. KEUANGAN
1. Keuangan PGM Indonesia bersifat sentralistis
2. Bendahara mempunyai kewenangan mengelola keuangan secara profesional dan
teradministrasikan dengan rapi
3. Pemasukan dan pengeluaran keuangan harus diketahui oleh ketua umum
4. Bendahara harus melaporkan kondisi keuangan setiap satu semester (enam
bulan)
G. PERNYATAAN PENGURUS
1. Pernyataan pengurus yang bersifat politis yang membawa dampak bagi
organisasi PGM Indonesia harus dibahas dan disetujui oleh musyawarah,
serendah-rendahnya rapat pengurus harian
2. Pernyataan yang bersifat politis hanya boleh disampaikan oleh ketua umum atau
orang yang ditunjuk oleh ketua umum
H. TATA KERJA
1. Dalam melaksanakan tugasnya setiap pengurus wajib menerapkan prinsip
koordinasi dan sinkronisasi
2. Pimpinan sekretariat dalam mengkoordinasikan seluruh administrasi organisasi
senantiasa mendapatkan persetujuan dari ketua umum
3. Setiap pengurus wajib mematuhi petunjuk peraturan organisasi dan
menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
3. Kelengkapan MUSWIL/Musda/Muscab
a. Pimpinan MUSWIL/MUSDA/MUSCAB
b. Pimpinan Sidang Sementara
c. Pimpinan Sidang
d. Komisi-komisi (sesuai kebutuhan)
e. Tim Formatur
4. Persidangan
Setiap sidang dipimpin oleh pimpinan sidang dan untuk sidang pertama
dipimpin oleh pimpinan sidang sementara (SC/Panitia Pengarah) dan untuk
sidang berikutnya dipimpin oleh pimpinan sidang yang terdiri dari :
a. MUSWIL
* 1 orang unsur DPP
* 1 orang unsur panitia
* 1 orang unsur peserta
b. MUSDA (Kabupaten/Kota)
* 1 orang unsur DPW
* 1 orang unsur Panitia
* 1 orang unsur Peserta
c. MUSCAB (Kecamatan)
* 1 orang unsur DPD
* 1 arang unsur Panitia
* 1 orang unsur Peserta
6. Pemilihan Pengurus
1. Pemilihan pengurus dilakukan melalui proses pemilihan ketua umum yang
sekaligus menjadi ketua tim formatur
2. Tim Formatur terdiri dari :
A. MUSWIL:
7. Tim Formatur diberi kepercayaan dan berwenang penuh untuk memilih pengurus
PGM Indonesia sesuai tingkatannya dengan mengutamakan nama-nama yang
diusulkan/direkomendasikan oleh peserta musyawarah
IV. LAMBANG
Perancang: Badrudin, M.Pd.
A. BENTUK LAMBANG DAN PERUBAHAN LAMBANG
(27 Desember 2007 24 Juli 2008) (24 Juli 2008 .......Agustus 2017)
(27 Desember 2017 Sekarang)
B. ISI LAMBANG
C. WARNA LAMBANG
1. Berbentuk lingkaran dengan garis batas tipis, memberi arti bahwa selalu
bergerak dinamis dan selalu mengembangkan hal-hal baru menuju
kesempurnaan.
2. Tulisan PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA dan
singkatannya, yaitu PGM INDONESIA dengan huruf besar balok,
bermakna ketegasan sikap dan pendirian untuk membangun komunikasi,
silaturrahim, persaudaraan dan persatuan dengan semua potensi organisasi
yang ada.
3. Bintang bersudut lima melambangkan Ketuhanan, bermakna bahwa
anggota PGM INDONESIA selalu mentaati dan menjunjung tinggi norma-
norma agama yang berlaku ditengah-tengah masyarakat.
4. 24 (duapuluh empat) butir padi, 7 (tujuh) buah mata rantai dan 8 (delapan)
kuntum bunga kapas melambangkan tanggal terbentuknya PGM
INDONESIA yaitu tanggal 24 7 2008.
5. Butiran padi dan kapas yang melingkar membentuk bulatan bermakna
bahwa PGM INDONESIA senantiasa berupaya meningkatkan kualitas,
kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran bagi anggota-anggotanya.
6. Buku bermakna sebagai sumber ilmu pengetahuan yang akan mendukung
peningkatan kualitas pendidikan.
7. 10 (sepuluh) garis dalam buku, yang terdiri dari 5 (lima) garis dilembar
kanan mengkiaskan Rukun Islam dan 5 (lima) garis di lembar kiri
mengkiaskan Pancasila bahwa pedoman hidup dan kehidupan yang harus
serasi antara kebahagiaan dunia dan akhirat, materil dan spirituil dengan
Ridlo Alloh SWT.
8. Mata rantai melambangkan kekuatan silaturrahim/persatuan dan kesatuan
yang merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan organisasi.
9. Pita berwarna putih, bermakna bahwa PGM INDONESIA didirikan atas
dasar kebersamaan yang suci dan bersih dalam mewujudkan tujuan
organisasi, yaitu meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru-guru
madrasah.
10. Kalimat FASTABIQUL KHAIRAT bermakna bahwa anggota PGM
INDONESIA senantiasa menciptakan suasana kompetitif yang sehat dalam
meningkatkan kualitas guru itu sendiri.
E. PENGGUNAAN LAMBANG
A. Pengertian
Surat organisasi PGM Indonesia adalah alat komunikasi tertulis untuk
menyampaikan dan menerima informasi dari dan kepada pihak lain baik
perorangan/organisasi maupun dinas yang dibuat oleh dan atau ditujukan kepada
PGM Indonesia.
Setiap surat yang dikeluarkan dan diterima oleh PGM Indonesia harus dicatat
pada agenda surat keluar, agenda surat masuk dan ekspedisi surat.
011-A/SB-PGM.01.05/II/2010
Keterangan :
011 : Nomor urut surat, sesuai dengan agenda surat keluar
A : Surat yang bersifat internal
SB : Kode jenis surat (surat biasa)
PGM : Menunjukan nama organisasi yang mengeluarkan surat
01 : Nomor kode DPW PGM Indonesia Provinsi Jawa Barat
05 : Nomor kode DPD PGM Indonesia Kabupaten Bogor
II : Menunjukan bulan Februari (angka romawi), ketika
pembuatan surat
2010 : Menunjukan tahun (masehi), ketika pembuatan surat
022-B/SB-PGM.01.04.03/III/2010
Keterangan :
022 : Nomor urut surat, sesuai dengan agenda surat keluar
B : Surat yang bersifat eksternal
SB : Kode jenis surat (surat biasa)
PGM : Menunjukan organisasi yang mengeluarkan surat
01 : Nomor kode DPW PGM Indonesia Jabar
04 : Nomor Kode DPD PGM Indonesia Kota Depok
03 : Nomor Kode DPC PGM Indonesia Kecamatan
Sukmajaya
III : Menunjukan bulan Maret (angka romawi), ketika
pembuatan surat
2010 : Menunjukan tahun (masehi), ketika pembuatan surat
Kop Surat
DEWAN PENGURUS PUSAT
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
Sekretariat: Jl. Jend. A. Yani No. 11 Kota Bekasi 17141,
Tlp./Fax. (021) 70987656 HP. 08121922029 / 08121803428
=======================================================================
h. Bentuk Surat
Bentuk surat biasa yang digunakan oleh PGM Jabar adalah bentuk surat
resmi Indonesia Baru, dengan denah :
-----------
---------------
-------- ---------
------
------
------------------------------
------------------------------
----------------------
------------------------------
-
-----------
i. Stempel : ----------
Catatan :
- Ukuran stempel 4 cm
- Warna tinta stempel hijau tua
Contoh NTA :
0102.01.03.00100
Keterangan :
PIMPINAN SIDANG
1. .
2.
3. .
KEPUTUSAN MUSDA PGM
Nomor: 05 /TAP/MUSDA-PGM/VIII/2017
Tentang
HASIL SIDANG KOMISI B:
POKOK-POKOK PROGRAM KERJA
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan mengharap Ridho Allah SWT, MUSYAWARAH DAERAH Perkumpulan Guru Madrasah,
Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban penyelenggaraan
MUSYAWARAH DAERAH Perkumpulan Guru Madrasah yang disingkat
MUSDA PGM INDONESIA KAB . BANDUNG BARATdipandang perlu
menetapkan hasil siding Komisi B yang membahas tentang Kerangka
Program Kerja Perkumpulan Guru Madrasah.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Perkumpulan Guru Madrasah
2. Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Guru Madrasah
Memperhatikan : Keputusan Sidang Pleno III MUSDA PGM INDONESIA KAB . BANDUNG
BARATpada tanggal .......Agustus 2017 di Bandung Barat .
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Menetapkan Hasil Sidang Komisi B yang membahas tentang Kerangka Program Kerja Perkumpulan
Guru Madrasah Indonesia.
Pasal 2
Mengamanahkan kepada seluruh jenjang kepengurusan PGM Indonesia untuk melaksanakan
ketetapan ini dan melakukan penyempurnaan terhadap semua peraturan dibawahnya sesuai dengan
ketetapan ini.
Pasal 3
Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
PIMPINAN SIDANG
1. .
2.
3. .
POKOK-POKOK PROGRAM KERJA
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
A. PENDAHULUAN
B. DASAR
C. TUJUAN
D. POKOK-POKOK MASALAH
E. PROGRAM UNGGULAN
1. Pendataan potensi guru madrasah.
2. Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi guru madrasah.
3. Peningkatan kesejahteraan guru madrasah.
4. Membangun jaringan komunikasi yang lebih intensif baik internal maupun
eksternal organisasi.
5. Membangun jaringan komunikasi yang disesuaikan dengan perkembangan
zaman, antara lain dengan web-site.
I. PENUTUP
Demikianlah kerangka program kerja PGM untuk dapat dipedomani dan
dilaksanakan dengan baik.
PIMPINAN SIDANG
1. .
2.
3. .