Anda di halaman 1dari 32

ANGGARAN DASAR

PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

Bismillaahirrahmaanirrahiim

PEMBUKAAN

Hendaklah berpegang teguh terhadap tali Allah dan janganlah bercerai berai
(Q.S. Ali Imron : 103)

Tolong menolonglah dalam kebaikan dan taqwa dan janganlah tolong menolong
dalam perbuatan dosa
(Q.S. Al-Maidah : 2)

Mukmin yang satu dengan mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan yang
saling menguatkan satu dengan lainnya
(HR. Muslim)

Bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya


mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia
yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan
beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Guru madrasah mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang strategis
dalam pembangunan nasional dalam bidang pendidikan, sehingga perlu
dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Guru madrasah adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Madrasah adalah bagian integral dari sistem pendidikan nasional sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Selain itu madrasah merupakan tempat atau wahana yang diperuntukan
sebagai proses pembelajaran yang terarah, terpimpin dan terkendali.
Organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang didirikan dan diurus oleh
guru dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan profesionalitas guru,
sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen Pasal 41 ayat (1) sampai dengan ayat (5).
Atas dasar amanah mulia tersebut diatas serta sadar akan tanggungjawab
sebagai guru, maka guru-guru yang berada dibawah naungan Kantor Kementerian
Agama dengan ini membentuk Organisasi Profesi Perkumpulan Guru Madrasah
Indonesia dengan dasar sebagai berikut :

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
(1) Organisasi ini semula bernama Perkumpulan Guru Madrasah disingkat PGM.
(2) Berdasarkan MUSYAWARAH DAERAH Perkumpulan Guru Madrasah pada
tanggal .......Agustus 2017, maka organisasi ini berubah nama menjadi
Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia yang disingkat PGM Indonesia.

Pasal 2
PGM Indonesia didirikan pada tanggal 24 Juli 2008 di Jakarta untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan.

Pasal 3
Organisasi ini berkedudukan di Ibu Kota Negara.

BAB II
ASAS, DASAR, BENTUK, SIFAT, TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 4
Organisasi PGM Indonesia berasaskan Islam.

Pasal 5
Organisasi PGM Indonesia berdasarkan :
1. Pancasila.
2. Undang-Undang Dasar 1945.
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Pasal 6
Organisasi PGM Indonesia ini berbentuk Organisasi Profesi.

Pasal 7
PGM Indonesia bersifat kependidikan, keagamaan, sosial kemasyarakatan dan
independen.

Pasal 8
PGM Indonesia bertujuan :
1. Mewadahi dan meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru madrasah.
2. Memelihara dan mempererat silaturrahim.
3. Sebagai fasilitator dalam peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru madrasah.

Pasal 9
Organisasi PGM Indonesia memiliki fungsi :
1. Memotivasi guru madrasah dalam peningkatan proses pembelajaran.
2. Memusyawarahkan, memperjuangkan aspirasi anggota dalam dunia
pendidikan.
3. Membangun jaringan, koordinasi dan komunikasi secara vertikal dan horizontal.

BAB III
TUGAS POKOK

Pasal 10
PGM Indonesia memiliki tugas pokok :
1. Melaksanakan pertemuan dan kegiatan secara berkesinambungan.
2. Berperan aktif dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
3. Mengembangkan organisasi PGM Indonesia sebagai sarana dalam membina
persatuan dan kesatuan.
4. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru madrasah.

BAB IV
KEDAULATAN DAN PERMUSYAWARATAN

Pasal 11
Kedaulatan berada ditangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya melalui
permusyawaratan didalam organisasi PGM Indonesia.

Pasal 12
Permusyawaratan PGM Indonesia terdiri dari :
1. Musyawarah Nasional (MUNAS) ditingkat Nasional.
2. Musyawarah Wilayah (MUSWIL) ditingkat Provinsi.
3. Musyawarah Daerah (MUSDA) ditingkat Kabupaten/Kota.
4. Musyawarah Cabang (MUSCAB) ditingkat Kecamatan.
5. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) ditingkat Nasional.
6. Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) ditingkat Provinsi.
7. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) ditingkat Kabupaten/Kota.
8. Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) ditingkat Kecamatan.
9. Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB), dapat dilakukan apabila ada sesuatu yang
mengancam keutuhan organisasi dan dapat dilakukan di berbagai jenjang.

BAB V
KEANGGOTAAN

Pasal 13
Anggota PGM Indonesia terdiri dari:
2. Anggota Biasa, adalah seluruh Guru Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.

3. Anggota Luar Biasa, adalah tokoh pendidikan, tokoh masyarakat, guru


Raudhatul Athfal, guru Madrasah Diniyah, dan guru Pondok
Pesantren yang ditetapkan oleh PGM Indonesia.

Pasal 14
Anggota PGM Indonesia memiliki hak:
1. Berbicara, mengeluarkan pendapat, mengajukan saran dan usul.
2. Memilih dan dipilih menjadi ketua umum maupun pengurus PGM Indonesia.
3. Mendapat perlindungan profesi.

Pasal 15
Setiap anggota berkewajiban:
1. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan organisasi PGM Indonesia.
2. Mematuhi dan melaksanakan AD dan ART PGM Indonesia.
3. Aktif, kreatif, inovatif dalam melaksanakan program organisasi.

BAB VI
DEWAN PENGURUS

Pasal 16
1. Untuk PGM Indonesia Tingkat Nasional
a. Sebutan untuk PGM Indonesia Tingkat Nasional adalah Dewan Pengurus
Pusat Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia disingkat DPD PGM Indonesia.
b. Masa bakti kepengurusan selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali
untuk satu masa bakti berikutnya.

2. Untuk PGM Indonesia Tingkat Provinsi


a. Sebutan untuk PGM Indonesia Tingkat Provinsi adalah Dewan Pengurus
Wilayah Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia disingkat DPW PGM
Indonesia.
b. Masa bakti kepengurusan selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali
untuk satu masa bakti berikutnya

3. Untuk PGM Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota


a. Sebutan untuk PGM Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota adalah Dewan
Pengurus Daerah Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia disingkat DPD
PGM Indonesia.
b. Masa bakti kepengurusan selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali
untuk satu masa bakti berikutnya.

4. Untuk PGM IndonesiaTingkat Kecamatan


a. Sebutan untuk PGM Indonesia Tingkat Kecamatan adalah Dewan Pengurus
Cabang Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia disingkat DPC PGM
Indonesia.
b. Masa bakti kepengurusan selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali
untuksatu masa bakti berikutnya.

5. Pelantikan Pengurus
a. DPD PGM Indonesia dilantik oleh MUNAS.
b. DPW PGM Indonesia dilantik oleh DPD PGM Indonesia.
c. DPD PGM Indonesia dilantik oleh DPW PGM Indonesia.
d. DPC PGM Indonesia dilantik oleh DPD PGM Indonesia.

Pasal 17
Organisasi PGM Indonesia memiliki Dewan Pembina, yang terdiri dari:
1. Untuk Dewan Pengurus Pusat PGM Indonesia:
a. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.
b. Menteri Agama Republik Indonesia.
c. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
d. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
e. Ketua Umum DPP Majelis Ulama Indonesia.

2. Untuk Dewan Pengurus Wilayah PGM Indonesia:


a. Gubernur.
b. Ketua DPRD Provinsi.
c. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.
d. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.
e. Ketua Umum MUI Provinsi.
f. Ketua Umum Dewan Pendidikan Provinsi

3. Untuk Dewan Pengurus Daerah PGM Indonesia:


a. Bupati/Walikota.
b. Ketua DPRD Kabupaten/Kota.
c. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
d. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
e. Ketua Umum MUI Kabupaten/Kota.
f. Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota.

4. Untuk Dewan Pengurus Cabang PGM Indonesia:


a. Camat.
b. Pengawas Pendais.
c. Kepala KUA.
d. Kasi Dikbud/UPTD Pendidikan.
e. Ketua Umum MUI Kecamatan.

Pasal 18
Dewan PenasehatPGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 19
Dewan KehormatanPGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi pendidikan
yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai dengan tingkatannya
dengan tugas utama untuk menegakan Kode Etik Guru.
Pasal 20
PGM Indonesia memiliki badan otonom, yang memiliki wewenang untuk
menjalankan organisasi sebagai mitra PGM Indonesia.

BAB VII
KEUANGAN

Pasal 21
Keuangan organisasi PGM Indonesia diperoleh dari :
1. Iuran anggota.
2. Infak, Shadaqah, Zakat, Hibah dan bantuan lain yang tidak mengikat.
3. Usaha lain yang sah dan halal.

BAB VIII
ATRIBUT

Pasal 22
PGM Indonesia memiliki lambang, hymne dan mars PGM Indonesia serta seragam
lain-lain yang sesuai dengan motto perjuangan Pendidikan Islam.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 23
Perubahan Anggaran Dasar organisasi PGM Indonesia hanya dapat dilakukan
melalui Musyawarah Nasional.

Pasal 24
Pembubaran organisasi PGM Indonesia hanya dapat dilakukan melalui
Musyawarah Luar Biasa yang khusus diadakan untuk hal tersebut.
BAB X
PENUTUP

Pasal 24
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga atau peraturan lain yang berlaku dalam organisasi PGM
Indonesia.
(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Alhamdulillaahi Rabbil Aalamiin

Ditetapkan di: Bandung Barat


Pada tanggal : .......Agustus 2017

PIMPINAN SIDANG
1. .

2. .

3. .

ANGGARAN RUMAH TANGGA


PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Anggota PGM Indonesia terdiri dari:
1. Anggota Biasa, adalah seluruh guru Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.
2. Anggota Luar Biasa, adalah tokoh pendidikan, tokoh masyarakat, guru
Raudhatul Athfal, guru Madrasah Diniyah, dan guru Pondok Pesantren yang
ditetapkan oleh PGM Indonesia.
3. Ketentuan dan tata cara penerimaan dan berakhirnya keanggotaan diatur dalam
peraturan organisasi PGM Indonesia.

Pasal 2
Setiap anggota biasa memiliki hak :
1. Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi.
2. Mengajukan saran dan usul serta mengeluarkan pendapat berkaitan dengan
kepentingan PGMIndonesia.
3. Memilih dan dipilih menjadi pengurus PGMIndonesia serta memiliki hak suara.
4. Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidikan profesi, pelatihan dan
bimbingan organisasi.

Pasal 3
Setiap anggota biasa memiliki kewajiban :
1. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan organisasi.
2. Mematuhi dan menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3. Mengikuti dan menghadiri pertemuan rutin dan luar biasa yang diadakan oleh
organisasi PGMIndonesia.
4. Aktif, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan program organisasi.

Pasal 4
Setiap anggota kehormatan hanya memiliki hak bicara.

Pasal 5
Keanggotaan berakhir karena:
1. Meninggal dunia.
2. Mengundurkan diri secara tertulis.
3. Diberhentikan, karena melanggar AD dan ART, norma agama dan norma
hukum.

BAB II
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 6
1. Musyawarah terdiri dari :
a. Musyawarah Nasional ditingkat Nasional disingkat MUNAS.
b. MUNAS dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
c. Musyawarah Wilayah ditingkat Provinsi disingkat MUSWIL.
d. MUSWIL dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
e. Musyawarah Daerah ditingkat Kabupaten/Kota disingkat MUSDA.
f. MUSDA dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
g. Musyawarah Cabang ditingkat Kecamatan disingkat MUSCAB.
h. MUSCAB dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
i. Musyawarah Luar Biasa disingkat MUSLUB.

2. Musyawarah Nasional berwenang untuk :


a. Menyusun AD dan ART PGM Indonesia.
b. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus PGM Indonesia.
c. Menyusun Program Kerja PGM Indonesia.
d. Memilih ketua umum PGM Indonesia.
e. Menetapkan keputusan lain sesuai dengan situasi dan kondisi serta
kebutuhan organisasi.

3. Musyawarah Wilayah berwenang untuk:


a. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus PGM Indonesia.
b. Menyusun Program Kerja PGM Indonesia.
c. Memilih ketua umum PGM Indonesia.
d. Menetapkan keputusan lain sesuai dengan situasi dan kondisi serta
kebutuhan organisasi.

4. Musyawarah Daerah berwenang untuk:


a. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus PGM Indonesia.
b. Menyusun Program Kerja PGM Indonesia.
c. Memilih ketua umum PGM Indonesia.
d. Menetapkan keputusan lain sesuai dengan situasi dan kondisi serta
kebutuhan organisasi.

5. Musyawarah Cabang berwenang untuk:


a. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus PGM Indonesia.
b. Menyusun Program Kerja PGMIndonesia.
c. Memilih ketua umum PGMIndonesia.
d. Menetapkan keputusan lain sesuai dengan situasi dan kondisi serta
kebutuhan organisasi.

6. MUSLUB dilaksanakan apabila terjadi kejadian yang luar biasa dan mengganggu
keberlangsungan organisasi.

Pasal 7
Rapat-rapat terdiri dari :
1. PGM IndonesiaTingkat Nasional
a. Rapat Kerja Nasional disingkat RAKERNAS diadakan sekurang-kurangnya 2
(dua) kali dalam satu masa bakti kepengurusan.
b. RAKERNAS dihadiri oleh : Pembina, Penasehat, Dewan Kehormatan,
Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Peninjau yang ditetapkan oleh
Pengurus Pusat.
2. PGM IndonesiaTingkat Wilayah
a. Rapat Kerja Wilayah yang disingkat RAKERWIL diadakan sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dalam satu masa bakti kerpengurusan.
b. RAKERWIL dihadiri oleh : Pembina, Penasehat, Dewan Kehormatan,
Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah dan Peninjau yang ditetapkan oleh
Pengurus Wilayah.
3. PGM IndonesiaTingkat Kabupaten/Kota
a. Rapat Kerja Daerah yang disingkat RAKERDA diadakan sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dalam satu masa bakti kepengurusan.
b. RAKERDA dihadiri oleh : Pembina, Penasehat, Dewan Kehormatan,
Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan Peninjau yang ditetapkan oleh
Pengurus Daerah.

4. PGM IndonesiaTingkat Kecamatan


a. Rapat Kerja Cabang yang disingkat RAKERCAB diadakan sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dalam satu masa bakti kepengurusan.
b. RAKERCAB dihadiri oleh : Pembina, Penasehat, Dewan Kehormatan,
Pengurus Cabang, Anggota dan Peninjau yang ditetapkan oleh Pengurus
Cabang.
5. Rapat Kerja mempunyai tugas :
a. mengevaluasi program kerja yang telah dilaksanakan.
b. menyusun program kerja yang akan dilaksanakan.
6. Rapat Pengurus diadakan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 8
Peserta musyawarah dan rapat-rapat memiliki hak :
1. hak bicara, yaitu hak untuk menyampaikan pendapat, usulan, tanggapan, kritik
dan saran.
2. hak suara, yaitu hak untuk mengambil keputusan.

BAB III
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 9
Kuorum dan pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, pasal 7 dan pasal 8 adalah apabila dihadiri
oleh (setengah) ditambah satu dari peserta yang hadir.

Pasal 10
Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat organisasi PGM
Indonesiadiupayakan melalui musyawarah dan mufakat, dan apabila melalui
musyawarah dan mufakat tidak tercapai keputusan, maka pengambilan keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak.

BAB IV
KEPENGURUSAN

Pasal 11
(1) Dewan Pengurus Pusat PGMIndonesia terdiri dari:
1. Ketua Umum
2. Tujuh orang Ketua
3. Sekretaris Jenderal
4. Tujuh orang Sekretaris
5. Bendahara Umum
6. Dua orang Bendahara
7. Departemen-Departemen:
a. Organisasi dan Profesi, 6 (enam) orang.
b. Peningkatan Sumber Daya Manusia, 6 (enam) orang.
c. Usaha dan Kesejahteraan Sosial, 6(enam) orang.
d. Hubungan Kerjasama dan Informasi, 6(enam) orang.
e. Advokasi dan Perlindungan Hukum, 6 (enam) orang.
f. Penelitian dan Pengembangan, 6 (enam) orang.
g. Olahraga, Seni, dan Budaya, 6 (enam) orang.

(2) Susunan Dewan Pengurus Wilayah, Dewan Pengurus Daerah, dan Dewan
Pengurus Cabang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan dengan
catatan sebutan Sekretaris Jenderal diubah menjadi Sekretaris Umum untuk
semua tingkatan dan Departemen diubah menjadi Divisi untuk Wilayah, Bidang
untuk Daerah, dan Seksi untuk Cabang.

Pasal 12
Organisasi PGM Indonesia memiliki Dewan Pembina, yang terdiri dari:
1. Untuk Dewan Pengurus Pusat PGM Indonesia:
a. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia
b. Menteri Agama Republik Indonesia
c. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
d. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
e. Ketua Umum DPP Majelis Ulama Indonesia

5. Untuk Dewan Pengurus Wilayah PGM Indonesia:


a. Gubernur
b. Ketua DPRD Provinsi
c. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
d. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
e. Ketua Umum MUI Provinsi
f. Ketua Umum Dewan Pendidikan Provinsi

6. Untuk Dewan Pengurus Daerah PGM Indonesia:


a. Bupati/Walikota
b. Ketua DPRD Kabupaten/Kota
c. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
d. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
e. Ketua Umum MUI Kabupaten/Kota
f. Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota
7. Untuk Dewan Pengurus Cabang PGM Indonesia:
a. Camat
b. Pengawas Pendais
c. Kepala KUA
d. Kasi Dikbud/UPTD Pendidikan
e. Ketua Umum MUI Kecamatan

Pasal 13
Dewan PenasehatPGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 14
Dewan KehormatanPGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi pendidikan
yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai dengan tingkatannya
dengan tugas utama untuk menegakan Kode Etik Guru.

Pasal 15
(1) Pengurus PGM Indonesiamemiliki wewenang :
a. Menentukan kebijakan sesuai dengan AD dan ART, keputusan dan peraturan
organisasi ditingkat organisasi masing-masing.
b. Dalam menjalankan kebijakannya pengurus merupakan badan pelaksana
yang bersifat kolektif.
c. Bila dianggap perlu dapat mengangkat tenaga sekretariat sebagai pelaksana
administrasi persuratan.

(2) Pengurus PGMIndonesia memiliki kewajiban :


a. Melaksanakan AD dan ART, keputusan dan peraturan organisasi.
b. Memberikan pertanggungjawaban dalam forum musyawarah.
c. Memberikan laporan kepada musyawarah maupun rapat-rapat organisasi.

Pasal 16
PGMIndonesia memiliki organisasi fungsional sebagai mitra pelaksanaan program
kerja.

BAB V
KEUANGAN

Pasal 17

Hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk
organisasi wajib dipertanggungjawabkan dalam forum-forum yang ditentukan oleh
peraturan organisasi.

BAB VI
ATRIBUT
Pasal 18

(1) PGM Indonesiamemiliki atribut antara lain :


a. lambang
b. bendera
c. mars PGM Indonesia
d. seragam PGMIndonesia
(2) Lambang PGM Indonesia digunakan untuk membuat bendera, lencana,
cinderamata, batik, papan nama dan benda lain yang menunjukan identitas
organisasi.
(3) Bentuk, warna, pengertian dan tata cara penggunaan atribut diatur lebih lanjut
dalam peraturan organisasi PGMIndonesia.

BAB VII
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 19

Penyempurnaan ART dalam keadaan mendesak dapat dilakukan oleh rapat kerja
khusus yang selanjutnya dipertanggungjawabkan dalam MUNAS.

BAB X
PENUTUP

Pasal 20
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam
Keputusan dan Peraturan Organisasi PGMIndonesia.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Bandung Barat


Pada tanggal : .......Agustus 2017

PIMPINAN SIDANG

1. ..

2.

3. .
PERATURAN ORGANISASI
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

I. VISI PGM
TERWUJUDNYA GURU MADRASAH YANG BERKUALITAS,
SEJAHTERA DAN BERMARTABAT

II. MISI PGM


1. Meningkatkan kualitas Pendidikan di Madrasah.
2. Meningkatkan budaya kerja Guru Madrasah yang berdedikasi dan
bertanggungjawab
3. Menjadikan Guru Madrasah yang mampu berkompetisi dalam berbagai kegiatan
4. Menjadikan Guru Madrasah yang memiliki pola pikir kreatif, inovatif dan
produktif dalam mencapai prestasi yang optimal
5. Membangun kerjasama yang baik dengan seluruh stake holder

III.PERATURAN ORGANISASI

A. TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB PENGURUS PGM


INDONESIA
1. Ketua Umum
a. Mengkoordinir seluruh pelaksanaan program kegiatan PGM Indonesia baik
yang bersifat intern maupun ekstern organisasi
b. Penanggungjawab umum dan koordinator umum dalam pelaksanaan tugas-
tugas intern maupun ekstern organisasi PGM Indonesia
c. Mengerahkan segenap potensi pengurus terhadap pelaksanaan program
kegiatan dan pengembangan organisasi
d. Mengambil keputusan dan menetapkan kebijakan dengan tetap
mempertimbangkan saran dan pendapat pengurus PGM Indonesia
e. Bertindak untuk dan atas nama PGM Indonesia menyangkut pelaksanaan
kebijaksanaan organisasi dan program kegiatan baik yang intern maupun
ekstern organisasi dan berwenang mendelegasikan tugas-tugasnya kepada
pengurus lain dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi
pengurus.

2. Ketua-ketua
a. Mewakili ketua umum apabila berhalangan dan dalam melaksanakan
tugasnya bertanggungjawab kepada ketua umum
b. Membantu ketua umum dalam rangka mengkoordinir pelaksanaan kegiatan
secara terarah, terpadu dan terencana
c. Ketua I : membawahi dan membidangi Organisasi dan Profesi Peningkatan
Sumber Daya Manusia serta bertanggungjawab atas pembinaan dan
pengembangan Wilayah I
d. Ketua II : membawahi dan membidangi Peningkatan Sumber Daya Manusia
serta bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan Wilayah II
e. Ketua III : membawahi dan membidangi Usaha dan Kesejahteraan Sosial
serta bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan Wilayah III
f. Ketua IV : membawahi dan membidangi Hubungan Kerjasama dan Informasi
serta bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan Wilayah IV
g. Ketua V : membawahi dan membidangi Advokasi dan Perlindungan Hukum
serta bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan Wilayah V
h. Ketua VI : membawahi dan membidangi Penelitian dan Pengembangan
i. Ketua VII : membawahi dan membidangi Olahraga, Seni, dan Budaya.

3. Sekretaris Jenderal
a. Memimpin dan mengkoordinir kegiatan sehari-hari sekretariat DPD PGM
Indonesia
b. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada ketua umum dan para
ketua untuk menunjang pelaksanaan tujuan dan usaha serta program-
program PGM Indonesia
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengembangan dan pengawasan
sistem manajemen administrasi organisasi secara efektif dan efisien
d. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan
divisi dan lembaga
4. Sekretaris-sekretaris
a. Membantu pelaksanaan tugas-tugas sekretaris umum
b. Mewakili sekretaris umum apabila berhalangan dan dalam tugasnya
bertanggungjawab kepada sekretaris umum
c. Melaksanakan tugas-tugas khusus dalam urusan pengembangan dan rintisan
program secara menyeluruh sesuai dengan yang telah ditetapkan
d. Sekretaris I : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan organisasi dan
profesi serta bertanggungjawab atas :
- penyiapan laporan dan materi yang diperlukan unsur ketua
- pengelolaan rapat-rapat PGM
- penyiapan perangkat rapat dan kegiatan kantor lainnya
e. Sekretaris II : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan peningkatan
sumber daya manusia dan bertanggungjawab atas :
- penyiapan, pemeriksaan dan pengaturan draft kontrak dan bentuk
perikatan lainnya serta peraturan, ketentuan dan ketetapan yang dilakukan
oleh PGM Indonesia
- monitoring dan dokumentasi kontrak dan semua keputusan DPD PGM
Indonesia
- pengelolaan, penerimaan, pendistribusian dan penyimpanan dokumen
PGM Indonesia
f. Sekretaris III : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan usaha dan
kesejahteraan sosial serta bertanggungjawab atas :
- perencanaan anggaran kesekretariatan
- monitoring pelaksanaan anggaran kegiatan organisasi PGM Indonesia
- pengekoordinasian tamu internal dan eksternal PGM Indonesia
g. Sekretaris IV : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan hubungan
kerjasama dan informasi serta bertanggungjawab atas :
- perancangan dan membangun sistem komunikasi internal PGM Indonesia
- penyampaian informasi internal dan eksternal organisasi PGM Indonesia
- penyebarluasan kebijakan PGM Indonesia
h. Sekretaris V : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan advokasi dan
perlindungan hak asasi manusia serta bertanggungjawab atas :

- pertimbangan hukum dan perikatan


- memonitor, mengkaji dan menangkal berita buruk mengenai PGM
Indonesia
i. Sekretaris VII : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan olahraga, seni,
dan budaya serta bertanggungjawab atas :
- pengelolaan data based dan sistem administrasi PGM Indonesia
- pengembangan dan peningkatan image PGM Indonesia

4. Bendahara Umum

a. bendahara umum dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan


bertanggungjawab kepada ketua umum
b. membantu ketua umum dalam rangka mengkoordinir pengelolaan dan
pengadaan keuangan pada tingkat intern dan ekstern organisasi secara
umum
c. menggali, mengumpulkan dan mengelola secara kreatif sumber dana baik
dari anggota, pemerintah, swasta untuk pembiayaan kegiatan organisasi
selama satu periode kepengurusan
d. melaporkan situasi keuangan secara berkala per semester (enam bulan)
e. bersama ketua umum dan sekretaris umum menyusun dan merencanakan
anggaran pendapatan dan belanja rutin serta anggaran pengembangan
program kegiatan.
f. Melakukan koordinasi, pembinaan, pengembangan dan pengawasan sistem
manajemen keuangan organisasi secara efektif dan efisien.

5. Bendahara-bendahara

a. mewakili bendahara umum bila berhalangan dalam melaksanakan tugasnya dan


bertanggungjawab kepada bendahara umum

b. bendahara I : membantu bendahara umum dalam hal pembinaan dan


pengembangan sistem manajemen keuangan organisasi secara efektif dan
efisien
c. bendahara II : membantu bendahara umum dalam rangka mengkoordinir
pengelolaan dan pengadaan keuangan pada tingkat intern dan ekstern
organisasi PGM Indonesia secara umum.

1. Departemen:

a. Organisasi dan Profesi


- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada ketua umum
- memberi perhatian kepada program sosialisasi keberadaan/eksistensi PGM
Jabar melalui berbagai media massa
- memberikan perhatian kepada perwujudan tertib organisasi dan meletakan
dasar serta arah perjuangan organisasi
- melakukan koordinasi dengan bidang lain
b. Peningkatan Sumber Daya Manusia
-dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada ketua umum
-memberi perhatian kepada program pembinaan guru yang
berkesinambungan untuk mewujudkan guru madrasah yang
profesional, antara lain dengan :
melaksanakan pendidikan dan latihan bagi guru-guru madrasah
membuka kursus-kursus
melakukan koordinasi dengan bidang lain

c. saha dan Kesejahteraan Sosial


- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada ketua umum
- memberi perhatian kepada program pengembangan potensi ekonomi guru
yang berjiwa keislaman, kerakyatan, kemandirian, kewirausahaan dan
keadilan
- melakukan koordinasi dengan bidang lain

d. Hubungan Kerjasama dan Informasi


- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada ketua umum
- merintis kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait yang memberikan daya
dukung bagi pengembangan organisasi PGM
- mendokumentasikan kegiatan organisasi
- melakukan kegiatan publikasi mengenai PGM melalui berbagai media yang
ada yang dapat membertikan nilai tambah bagi organisasi PGM
- melakukan koordinasi dengan bidang lain

e. Advokasi dan Perlindungan Hukum


- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada ketua umum
- memberikan perhatian terhadap pembangunan, pembinaan dan
peningkatan pemahaman guru terhadap profesinya dan perlindungan
hukum pada profesi guru itu sendiri
- melakukan koordinasi dengan bidang lain

f. Penelitian dan Pengembangan


- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada ketua umum
- memberikan perhatian terhadap pembangunan, pembinaan dan
peningkatan kualitas guru terhadap profesinya dan perlindungan hukum
pada profesi guru itu sendiri melalui penelitian dan pengembangan
- melakukan koordinasi dengan bidang lain

g. olahraga, seni, dan budaya

- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada


ketua umum
- memberikan perhatian terhadap pembangunan, pembinaan dan
peningkatan kualitas guru terhadap profesinya dan perlindungan hukum
pada profesi guru itu sendiri melalui peningkatan kegiatan olahraga, seni,
dan budaya
- melakukan koordinasi dengan bidang lain

B. KEAKTIFAN DEWAN PENGURUS


1. Dewan Pengurus dituntut keaktifannya sebagai pengurus dan melaksanakan
program sesuai dengan yang telah ditetapkan
2. Ketidak aktifan Dewan Pengurus akan dilakukan Reshuffle atau penggantian
antar waktu, apabila :
a. tidak hadir dalam Rapat Harian Pengurus sebanyak 6 (enam) kali dalam
waktu 6 (enam) bulan
b. tidak hadir dalam Rapat Pleno paling sedikit 3 (tiga) kali dalam jangka waktu
6 (enam) bulan
c. tidak hadir serta tidak aktif dalam kepengurusan dalam 6 (enam) bulan
berturut-turut tanpa alasan yang jelas.
3. Keaktifan Dewan Pengurus dibuktikan dengan Daftar Hadir Pengurus

C. PESERTA RAPAT PENGURUS HARIAN


Peserta Rapat Pengurus Harian PGM Indonesia adalah seluruh pengurus
harian.

D. PESERTA RAPAT PLENO


Peserta Rapat Pleno adalah Pembina, Penasehat, Dewan Kehormatan dan
seluruh Pengurus.

E. KESEKRETARIATAN
a. Sekretariat PGM Indonesia berkedudukan dimana Dewan Pengurus PGM
berkantor, yang merupakan pusat pengendalian seluruh aktifitas PGM Indonesia
dibidang administrasi umum (Kesekretariatan) dan kebendaharaan serta
kegiatan divisi/bidang
b. Pimpinan Sekretariat :
a. yang bertanggungjawab dan memimpin sekretariat adalah sekretaris umum
dibantu oleh para sekretaris
b. pimpinan sekretariat bertanggungjawab dan bertugas melaksanakan dan
mengelola, mengkompilasi, merumuskan konsep dan melaporkan seluruh
rangkaian dan hasil kegiatan serta keputusan setiap musyawarah yang
diadakan PGM Indonesia
c. Surat-surat resmi PGM Indonesia menggunakan Kop Surat
d. Pengurus yang boleh menggunakan surat, kop surat, menandatangani surat dan
stempel adalah unsur ketua dan unsur sekretaris dengan sepengetahuan dan
seijin ketua umum dan sekretaris umum.

F. KEUANGAN
1. Keuangan PGM Indonesia bersifat sentralistis
2. Bendahara mempunyai kewenangan mengelola keuangan secara profesional dan
teradministrasikan dengan rapi
3. Pemasukan dan pengeluaran keuangan harus diketahui oleh ketua umum
4. Bendahara harus melaporkan kondisi keuangan setiap satu semester (enam
bulan)

G. PERNYATAAN PENGURUS
1. Pernyataan pengurus yang bersifat politis yang membawa dampak bagi
organisasi PGM Indonesia harus dibahas dan disetujui oleh musyawarah,
serendah-rendahnya rapat pengurus harian
2. Pernyataan yang bersifat politis hanya boleh disampaikan oleh ketua umum atau
orang yang ditunjuk oleh ketua umum

H. TATA KERJA
1. Dalam melaksanakan tugasnya setiap pengurus wajib menerapkan prinsip
koordinasi dan sinkronisasi
2. Pimpinan sekretariat dalam mengkoordinasikan seluruh administrasi organisasi
senantiasa mendapatkan persetujuan dari ketua umum
3. Setiap pengurus wajib mematuhi petunjuk peraturan organisasi dan
menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

I. MUSYAWARAH WILAYAH, DAERAH DAN CABANG PERKUMPULAN


GURU MADRASAH INDONESIA

1. Tugas dan Kewenangan Musyawarah Wilayah, Daerah dan Musyawarah


Cabang
1. Melakukan evaluasi dan penilaian laporan pertanggungjawaban Pengurus
PGM Indonesia masa bakti sebelumnya
2. Menetapkan program kerja untuk masa bakti berikutnya
3. Memilih dan mengangkat Ketua serta menyusun dan menetapkan Pengurus
PGM Indonesia masa bakti selanjutnya
4. Memilih dan mengesahkan Pembina, Penasehat dan Dewan Pakar PGM
Indonesia

2. Peserta dan Peninjau


a. Peserta MUSWIL/MUSDA/MUSCAB :
- Utusan DPP, sebanyak 3 (tiga) orang
- Utusan PGW (MUSDA), sebanyak 3 orang
- Utusan PGD (MUSCAB), sebanyak 3 orang
- Utusan Guru Madrasah (sesuai dengan ketentuan panitia)
b. Peninjau MUSWIL/MUSDA/MUSCAB :
- Pembina, Penasehat dan Dewan Kehormatan
- Undangan pihak terkait (ditentukan oleh penyelenggara)
c. Hak peserta dan peninjau
- peserta memiliki hak bicara dan hak suara (satu peserta satu suara)
- peserta memiliki dak memilih dan dipilih
- peninjau hanya memiliki hak bicara
- peserta dan peninjau dapat mengajukan pertanyaan, usulan, saran dan atau
pendapat baik secara lisan maupun tulisan
31
d. Kewajiban peserta dan peninjau
Menaati dan melaksanakan tata tertib dan ketentuan-ketentuan lain yang
berlaku dalam musyawarah

3. Kelengkapan MUSWIL/Musda/Muscab
a. Pimpinan MUSWIL/MUSDA/MUSCAB
b. Pimpinan Sidang Sementara
c. Pimpinan Sidang
d. Komisi-komisi (sesuai kebutuhan)
e. Tim Formatur

4. Persidangan
Setiap sidang dipimpin oleh pimpinan sidang dan untuk sidang pertama
dipimpin oleh pimpinan sidang sementara (SC/Panitia Pengarah) dan untuk
sidang berikutnya dipimpin oleh pimpinan sidang yang terdiri dari :
a. MUSWIL
* 1 orang unsur DPP
* 1 orang unsur panitia
* 1 orang unsur peserta
b. MUSDA (Kabupaten/Kota)
* 1 orang unsur DPW
* 1 orang unsur Panitia
* 1 orang unsur Peserta
c. MUSCAB (Kecamatan)
* 1 orang unsur DPD
* 1 arang unsur Panitia
* 1 orang unsur Peserta

5. Kuorum dan Pengambilan Keputusan


1. Sidang pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah
jumlah peserta.
2. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secra musyawarah untuk
mufakat dan apabila hal tersebut ternyata tidak memungkinkan, maka
keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

6. Pemilihan Pengurus
1. Pemilihan pengurus dilakukan melalui proses pemilihan ketua umum yang
sekaligus menjadi ketua tim formatur
2. Tim Formatur terdiri dari :
A. MUSWIL:

1 Ketua Umum terpilih


1 orang unsur DPD PGM
1 orang unsur Pengurus Demisioner
1 orang unsur panitia
1 orang unsur peserta
b. MUSDA :
1 Ketua Umum terpilih
1 orang unsur DPW
1 orang unsur Pengurus Demisioner
1 orang unsur panitia
1 orang unsur peserta
c. MUSCAB :
1 Ketua Umum terpilih
1 orang unsur DPP
1 orang unsur Pengurus Demisioner
1 orang unsur panitia
1 orang unsur peserta

7. Tim Formatur diberi kepercayaan dan berwenang penuh untuk memilih pengurus
PGM Indonesia sesuai tingkatannya dengan mengutamakan nama-nama yang
diusulkan/direkomendasikan oleh peserta musyawarah

8. Persyaratan/Kriteria calon Pengurus

1. Beriman dan bertaqwa kepada Alloh SWT


2. Memiliki akhlaqul karimah
3. Aktif sebagai guru/pengelola/penyelenggara madrasah/lembaga
pendidikan Islam lainnya
4. Memiliki wawasan keislaman, kependidikan dan kebangsaan
5. Sehat jasmani dan rohani
6. Menerima AD dan ART PGM
7. Berdomisili di wilayah bersangkutan (dibuktikan dengan KTP)
8. Pendidikan minimal S1

IV. LAMBANG
Perancang: Badrudin, M.Pd.
A. BENTUK LAMBANG DAN PERUBAHAN LAMBANG

(27 Desember 2007 24 Juli 2008) (24 Juli 2008 .......Agustus 2017)
(27 Desember 2017 Sekarang)

B. ISI LAMBANG

1. Tulisan PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA dan


singkatannya, yaitu PGM INDONESIA.
2. Bintang, terletak diatas ujung pertemuan tangkai padi dan tangkai kapas.
3. Tangkai padi berjumlah24 butir padi dan tangkai kapas berjumlah 8
(delapan) kuntum.
4. Buku dengan 10 garis didalamnya (5 garis dilembar kanan dan 5 garis
dilembar kiri).
5. Mata rantai berjumlah 7 (tujuh) buah.
6. Pita bertuliskan FASTABIQUL KHAIRAT

C. WARNA LAMBANG

1. Garis lingkaran : Putih


2. Dasar : Hijau
3. Bintang : Kuning Emas
4. Butiran Padi : Kuning
5. Kuntum Kapas : Hijau-putih
6. Buku : Putih
7. Mata Rantai : Hitam
8. Pita : Putih
9. Kalimat FASTABIQUL KHAIRAT : Hitam

D. MAKNA UNSUR DALAM LAMBANG

1. Berbentuk lingkaran dengan garis batas tipis, memberi arti bahwa selalu
bergerak dinamis dan selalu mengembangkan hal-hal baru menuju
kesempurnaan.
2. Tulisan PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA dan
singkatannya, yaitu PGM INDONESIA dengan huruf besar balok,
bermakna ketegasan sikap dan pendirian untuk membangun komunikasi,
silaturrahim, persaudaraan dan persatuan dengan semua potensi organisasi
yang ada.
3. Bintang bersudut lima melambangkan Ketuhanan, bermakna bahwa
anggota PGM INDONESIA selalu mentaati dan menjunjung tinggi norma-
norma agama yang berlaku ditengah-tengah masyarakat.
4. 24 (duapuluh empat) butir padi, 7 (tujuh) buah mata rantai dan 8 (delapan)
kuntum bunga kapas melambangkan tanggal terbentuknya PGM
INDONESIA yaitu tanggal 24 7 2008.
5. Butiran padi dan kapas yang melingkar membentuk bulatan bermakna
bahwa PGM INDONESIA senantiasa berupaya meningkatkan kualitas,
kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran bagi anggota-anggotanya.
6. Buku bermakna sebagai sumber ilmu pengetahuan yang akan mendukung
peningkatan kualitas pendidikan.
7. 10 (sepuluh) garis dalam buku, yang terdiri dari 5 (lima) garis dilembar
kanan mengkiaskan Rukun Islam dan 5 (lima) garis di lembar kiri
mengkiaskan Pancasila bahwa pedoman hidup dan kehidupan yang harus
serasi antara kebahagiaan dunia dan akhirat, materil dan spirituil dengan
Ridlo Alloh SWT.
8. Mata rantai melambangkan kekuatan silaturrahim/persatuan dan kesatuan
yang merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan organisasi.
9. Pita berwarna putih, bermakna bahwa PGM INDONESIA didirikan atas
dasar kebersamaan yang suci dan bersih dalam mewujudkan tujuan
organisasi, yaitu meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru-guru
madrasah.
10. Kalimat FASTABIQUL KHAIRAT bermakna bahwa anggota PGM
INDONESIA senantiasa menciptakan suasana kompetitif yang sehat dalam
meningkatkan kualitas guru itu sendiri.

11. Makna Lambang PGM INDONESIA :


DENGAN IMAN YANG TEGUH DAN HATI YANG SUCI GURU-GURU
MADRASAH BERUPAYA UNTUK SENANTIASA MENINGKATKAN
KUALITAS DIRI DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL SERTA SENANTIASA
MEMPERERAT TALI SILATURRAHIM SEBAGAI MODAL DASAR
DALAM MENCAPAI TUJUAN.

E. PENGGUNAAN LAMBANG

1. Pataka, dengan ketentuan :


a. Warna dasar, putih.
b. Panjang 90 Cm dan lebar 60 Cm, ditengah-tengahnya terdapat lambang
PGM INDONESIA.
c. Diketiga sisinya (yang tidak melekat pada tiang) diberi rumbai berwarna
hijau dengan panjang 6 Cm.
d. Pataka diikatkan pada tiang dengan tiga buah tali pengikat, tinggi tiang
2 m, berbentuk bulat dan bergaris tengah 4 Cm.
e. Pada puncak tiang pataka diberi kepala tiang (mustika) berbentuk
kubah Masjid dengan tinggi 20 Cm dan terbuat dari logam.
f. Penggunaan pataka :
Dibedakan dengan bendera PGM INDONESIA.
Diletakan berdampingan dengan bendera Merah Putih pada setiap
kegiatan dalam ruangan tertutup (rapat, seminar, upacara, dan
sebagainya).
Penataan sesuai ruangan yang digunakan.
Apabila diletakan di mimbar, maka bendera Merah Putih terletak
disebelah kanan dan pataka PGM INDONESIA disebelah kiri, dilihat
dari posisi pembicara.

2. Bendera, dengan ketentuan :


a. Warna dasar, putih.
b. Berbentuk empat persegi panjang dengan perbandingan 3 : 2, ditengah-
tengahnya terdapat lambang PGM INDONESIA dengan ukuran garis
tengah sepertiga dari ukuran panjang.
c. Dibawah lambang terdapat tulisan DPP/DPW/DPD/DPC (sesuai
dengan tingkatan) dan nama daerah yang menggunakan.
d. Digunakan pada setiap kegiatan PGM INDONESIA.

3. Jas, dengan ketentuan :


a. Warna dasar hitam.
b. Tulisan nama disebelah kanan dan Lambang PGM INDONESIA
disebelah kiri.

4. Batik/kemeja, dengan ketentuan :


a. Warna dasar hijau.
b. Motif batik bunga ditengah-tengah motif terdapat lambang PGM
INDONESIA.

5. Kaos, dengan ketentuan :


a. Warna dasar putih.
b. Warna lengan hijau.
c. Dibagian depan sebelah kiri atas terdapat lambang PGM INDONESIA.
d. Dibagian belakang terdapat tulisan PERKUMPULAN GURU
MADRASAH INDONESIA.

6. Lencana, dengan ketentuan :


a. Warna dasar kuning emas.
b. Berbentuk rangka dengan ukuran 3 Cm.
c. Diletakan disebelah kiri atas pakaian yang dikenakan.

7. Cinderamata, trophy dan keperluan lain dengan memperhatikan kesesuaian


dan kepantasan dalam penggunaannya.

Ditetapkan di : Bandung Barat


Pada tanggal : 17 Januari 2013
V. MANAJEMEN PERSURATAN PGM

A. Pengertian
Surat organisasi PGM Indonesia adalah alat komunikasi tertulis untuk
menyampaikan dan menerima informasi dari dan kepada pihak lain baik
perorangan/organisasi maupun dinas yang dibuat oleh dan atau ditujukan kepada
PGM Indonesia.

B. Pengurusan Surat Organisasi

1. Prosedur Pengurusan Surat

Setiap surat yang dikeluarkan dan diterima oleh PGM Indonesia harus dicatat
pada agenda surat keluar, agenda surat masuk dan ekspedisi surat.

2. Nomor Kode Surat


a. Kode jenis surat :
a).A : Surat yang bersifat internal
b).B : Surat yang bersifat eksternal
c).SK : Surat Keputusan
d).ST : Surat Tugas
e).SR : Surat Rekomendasi
f).SB : Surat Biasa (pemberitahuan, permohonan, undangan,
dan lain-lain)
b. Seluruh surat yang dikeluarkan memiliki urutan nomor yangberbeda untuk
masing-masing jenis surat.
c. Nomor urut surat terdiri dari tiga digit dan berlaku untuk satu tahun, artinya
untuk tahun berikutnya penomoran surat dimulai kembali dengan nomor 001.
d. Contoh nomor surat biasa yang dikeluarkan oleh DPD PGM Indonesia:

011-A/SB-PGM.01.05/II/2010
Keterangan :
011 : Nomor urut surat, sesuai dengan agenda surat keluar
A : Surat yang bersifat internal
SB : Kode jenis surat (surat biasa)
PGM : Menunjukan nama organisasi yang mengeluarkan surat
01 : Nomor kode DPW PGM Indonesia Provinsi Jawa Barat
05 : Nomor kode DPD PGM Indonesia Kabupaten Bogor
II : Menunjukan bulan Februari (angka romawi), ketika
pembuatan surat
2010 : Menunjukan tahun (masehi), ketika pembuatan surat

Contoh nomor surat biasa yang dikeluarkan oleh DPC PGM:

022-B/SB-PGM.01.04.03/III/2010

Keterangan :
022 : Nomor urut surat, sesuai dengan agenda surat keluar
B : Surat yang bersifat eksternal
SB : Kode jenis surat (surat biasa)
PGM : Menunjukan organisasi yang mengeluarkan surat
01 : Nomor kode DPW PGM Indonesia Jabar
04 : Nomor Kode DPD PGM Indonesia Kota Depok
03 : Nomor Kode DPC PGM Indonesia Kecamatan
Sukmajaya
III : Menunjukan bulan Maret (angka romawi), ketika
pembuatan surat
2010 : Menunjukan tahun (masehi), ketika pembuatan surat

e. Penulisan wilayah, Kabupaten/Kota atau Kecamatan pada nomor surat


digantikan dengan kode Kabupaten/Kota atau kecamatan yang ditentukan oleh
Pengurus PGM Indonesia yang berada satu tingkat diatasnya.

f. Urutan pengkodean DPD/DPC ditentukan berdasarkan nomor urut SK/Kode


Kanwil Kemenag/Abjad (A Z) dan tidak menunjukan peringkat.

g. Kop Surat, Bentuk Surat dan Stempel

Kop Surat
DEWAN PENGURUS PUSAT
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
Sekretariat: Jl. Jend. A. Yani No. 11 Kota Bekasi 17141,
Tlp./Fax. (021) 70987656 HP. 08121922029 / 08121803428
=======================================================================

DEWAN PENGURUS WILAYAH


PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
PROVINSI JAWA BARAT
Sekretariat: Jl. Jend. A. Yani No. 11 Kota Bekasi 17141,
Tlp./Fax. (021) 70987656 HP. 08121922029 / 08121803428
=======================================================================
DEWAN PENGURUS DAERAH
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Sekretariat: MTs Al-Muawanah Kp. Sukamaju RT.01/01 Desa Cilame
Tlp./Fax. (021) 70987656 HP. 08121922029 / 08121803428
=======================================================================

DEWAN PENGURUS CABANG


PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
KECAMATAN BEKASI BARAT
Sekretariat: Jl. Jend. A. Yani No. 11 Kota Bekasi 17141,
Tlp./Fax. (021) 70987656 HP. 08121922029 / 08121803428
=======================================================================

Catatan : Tulisan dan garis bawah berwarna hijau tua

h. Bentuk Surat

Bentuk surat biasa yang digunakan oleh PGM Jabar adalah bentuk surat
resmi Indonesia Baru, dengan denah :

-----------
---------------
-------- ---------
------
------

------------------------------
------------------------------
----------------------

------------------------------
-
-----------
i. Stempel : ----------

Catatan :
- Ukuran stempel 4 cm
- Warna tinta stempel hijau tua

D. Nomor Tanda Anggota (NTA):


NTA merupakan identitas keanggotaan PGM Indonesia yang penomorannya
dilakukan oleh DPD PGM Indonesia masing-masing dengan tetap mengacu kepada
aturan yang berlaku, antara lain :
1. Bentuk dan desain sesuai dengan ketentuan DPD PGM Indonesia
2. Biaya sesuai dengan Program Kerja yang ada

Contoh NTA :

0102.01.03.00100

Keterangan :

1 : Kode DPW PGM Jabar


2 : Kode DPD PGM Kabupaten Bekasi
1 : Kode DPC PGM Kecamatan Bantargebang
2
3 : Kode Madarasah Tsanawiyah
00100 : Nomor Urut nggota

Ditetapkan di: Bandung Barat


Pada tanggal : .......Agustus 2017

PIMPINAN SIDANG

1. .

2.

3. .
KEPUTUSAN MUSDA PGM
Nomor: 05 /TAP/MUSDA-PGM/VIII/2017
Tentang
HASIL SIDANG KOMISI B:
POKOK-POKOK PROGRAM KERJA
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan mengharap Ridho Allah SWT, MUSYAWARAH DAERAH Perkumpulan Guru Madrasah,
Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban penyelenggaraan
MUSYAWARAH DAERAH Perkumpulan Guru Madrasah yang disingkat
MUSDA PGM INDONESIA KAB . BANDUNG BARATdipandang perlu
menetapkan hasil siding Komisi B yang membahas tentang Kerangka
Program Kerja Perkumpulan Guru Madrasah.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Perkumpulan Guru Madrasah
2. Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Guru Madrasah
Memperhatikan : Keputusan Sidang Pleno III MUSDA PGM INDONESIA KAB . BANDUNG
BARATpada tanggal .......Agustus 2017 di Bandung Barat .

MEMUTUSKAN

Menetapkan : HASIL SIDANG KOMISI B: KERANGKA PROGRAM KERJA


PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

Pasal 1
Menetapkan Hasil Sidang Komisi B yang membahas tentang Kerangka Program Kerja Perkumpulan
Guru Madrasah Indonesia.

Pasal 2
Mengamanahkan kepada seluruh jenjang kepengurusan PGM Indonesia untuk melaksanakan
ketetapan ini dan melakukan penyempurnaan terhadap semua peraturan dibawahnya sesuai dengan
ketetapan ini.

Pasal 3
Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di: Bandung Barat


Pada tanggal : .......Agustus 2017

PIMPINAN SIDANG

1. .

2.

3. .
POKOK-POKOK PROGRAM KERJA
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

A. PENDAHULUAN

PGM Indonesia sebagai organisasi profesi bertujuan meningkatkan kualitas


madrasah secara umum dan peningkatan kualitas sumber daya guru secara khusus
dan meningkatkan kesejahteraan guru baik material maupun non material, sehingga
pada akhirnya guru madrasah dapat hidup lebih bermartabat.
Di era otonomi daerah saat ini guru dituntut lebih profesional dan bekerja
lebih keras agar mampu berperan aktif dalam pembangunan, sehingga terwujud
masyarakat yang maju dengan memiliki wawasan, sikap, dan karakter, mentalitas
serta nilai-nilai Islami bagi proses perubahan kearah kemajuan.

B. DASAR

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Stndar Nasional
Pendidikan.
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Guru Madrasah
Indonesia.

C. TUJUAN

1. Menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian organisasi.


2. Mewujudkan tujuan dan fungsi organisasi.
3. Mengaktualisasikan PGM dalam membangun dan mewujudkan kualitas dan
kesejahteraan guru madrasah.
4. Meletakan arah dan landasan bagi pengurus dan anggota PGM.
5. Mendorong masyarakat untuk ikut mengembangkan madrasah yang berkualitas.

D. POKOK-POKOK MASALAH

1. Kurang komunikasi diantara guru madrasah.


2. Madrasah-madrasah masih bersifat parsial dalam melaksanakan programnya.
3. Selalu terlambat dalam menerima informasi yang berkenaan dengan masalah
pendidikan.
4. Guru madrasah secara pribadi otonom (membayar pajak, misalnya), tetapi selalu
dianak tirikan ketika mendapatkan fasilitas guru.

E. PROGRAM UNGGULAN
1. Pendataan potensi guru madrasah.
2. Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi guru madrasah.
3. Peningkatan kesejahteraan guru madrasah.
4. Membangun jaringan komunikasi yang lebih intensif baik internal maupun
eksternal organisasi.
5. Membangun jaringan komunikasi yang disesuaikan dengan perkembangan
zaman, antara lain dengan web-site.

F. PROGRAM JANGKA PENDEK


1. Pembentukan DPC PGM se-Kabupaten Bandung Barat Indonesia.
2. Penyusunan databased guru madrasah.
3. Audiensi dengan lembaga-lembaga terkait untuk mendapatkan pengakuan dari
pihak lain.

G. PROGRAM JANGKA MENENGAH


1. Peningkatan kualitas guru madrasah melalui kegiatan-kegiatan pendidikan dan
pelatihan bagi guru madrasah.
2. Peningkatan kesejahteraan guru madrasah.

H. PROGRAM JANGKA PANJANG


Terwujudnya guru madrasah yang berkualitas dan sejahtera.

I. PENUTUP
Demikianlah kerangka program kerja PGM untuk dapat dipedomani dan
dilaksanakan dengan baik.

Ditetapkan di: Bandung Barat


Pada tanggal : .......Agustus 2017

PIMPINAN SIDANG

1. .

2.

3. .

Anda mungkin juga menyukai