Anda di halaman 1dari 6

SEPUTAR PERTANYAAN TERKAIT DENGAN FASDA FASPROV DAN POKJA

PADA PROGRAM PKB GURU DAN TENDIK


TAHUN 2021

1. Ketika dana Blok Grand sudah cair dan rancangan kegiatan PKB diproposal
sudah dijadwal ulang, kemudian Pokja berkoordinasi dengan PCU/DCU dan
Fasprov/Fasda, Apakah bisa langsung dimulai kegiatan? tanpa harus
menunggu surat penugasan Fasda dari Provinsi atau Kabupaten/kota?

Rentang waktu kegiatan di Pokja dimulai tanggal 18 Oktober sampai 17


Desember 2021. Jika surat penugasan dari PCU/DCU belum diterbitkan,
tidak perlu menunggu surat dulu, kegiatan di Pokja bisa berjalan sambil
menunggu surat terbit.

2. Jika di daerah tidak terdapat Fasda yang sesuai dengan Pokja yang
mendapatkan bantuan, apakah Pokja boleh meminta bantuan kepada Fasda
kabupaten/kota yang terdekat atau ke Fasilitator Provinsi? dengan tetap
mengacu sesuai dengan kompetensi Fasdanya.

- Prioritas utama pelatih pada kelompok kerja adalah Fasda dari Kab/Kota
tersebut atau jika tidak ada maka bisa menggunakan Fasprov yang
berasal provinsi setempat.
- Karena beberapa daerah tidak memiliki Fasda, maka dalam fitur aplikasi
“rencana kegiatan” yang menjadi wadah untuk menjadwalkan ulang,
pilihanya fasilitator adalah Fasda atau Fasprov. Artinya Fasda di Kab/Kota
setempat atau Fasilitator Kab/Kota terdekat dengan memperhitungkan
anggaran yang cukup dan kehadirannya bisa diandalkan; misalnya saat
ON, apakah fasilitator bisa mendampingi jika jaraknya jauh, dll.

3. Apakah Pokja yang mendapatkan bantuan, boleh memanggil Nara Sumber


selain Fasda, seperti; dari unsur Dosen atau Widyaiswara atau tenaga ahli ?
sekalipun yang bersangkutan belum mengikuti pelatihan sebagai fasilitator.

Juknis Bantuan Pokja No. 606 Tahun 2021 pada BAB II huruf G angka (2)
disebutkan “Fasilitator kegiatan adalah fasilitator daerah (Fasda) yang telah
dinyatakan `LULUS` dalam pelatihan fasilitator daerah yang diselenggarakan
oleh Direktorat Guru dan Tena Kementerian Agama RI yang dibuktikan
dengan SK sebagai fasilitator.” Hal ini karena model pelatihan kita adalah
berjenjang sehingga pelatih pada Kelompok Kerja adalah Fasda yang sudah
dilatih oleh GTK.

4. Jika dibolehkan, berapakah standar minimal honorarium yang


diperbolehkan, untuk per JPL nya?

Lihat Jawaban nomo 3.

5. Masih terkait dengan nomor 4, Karena dalam kegiatan di daerah fokusnya


sama modul dan UP yang sudah diajukan sesuai proposal, berapa jumlah
jam maksimal yang diperbolehkan untuk disampaikan oleh Nara Sumber?
karena hal ini terkait dengan paket modul yang harus dikuasai oleh Nara
Sumber.

Lihat Jawaban nomo 3.


Penjelasan tambahan.
- Materi umum terdiri dari “Kebijakan Kementerian Agama dan
Moderasi/Toleransi dalam keberagaman” dan bisa disampaikan oleh
pejabat Kemenag pada saat membuka/menutup pelatihan atau bisa
disampaikan juga oleh Fasprov/Fasda.
- UP Wajib dan UP pilihan hanya dilatihkan oleh Fasprov/Fasilitator Daerah
yang sudah dinyatakan lulus dalam pelatihan GTK.

6. Mohon penjelasan, apakah benar bahwa untuk pelatihan di daerah ada


materi wajib Kebijakan kemenag dan Moderasi beragama?

Lihat jawaban nomor 5.

7. Jika benar ada materi moderai beragama, bolehkah materi tersebut


disampaikan oleh kasi penmad atau oleh fasda langsung yang sudah
menerima materi tersebut dalam pelatihan. Mana yang lebih baik?

Lihat Jawaban nomor 5.


8. Terkait dengan Fasda atau Pasprov, apakah ketika memberikan pelatihan di
daerah, diberi honor? Jika diberi honor berapakah nilai per JPL nya?

Menunggu jawaban dari Itjen (surat konsultasi sudah dilayangkan pada


Kamis 14 Oktober 2021). Jawaban Itjend akan kami sampaikan lebih lanjut
setelah ada respon.

9. Jika tidak diberi honor, apakah Fasda/Fasprov yang melatih diberi uang
transport dan uang harian? Berapakah standar yang sesuai SBU?

Juknis Bantuan Pokja No. 606 Tahun 2021 pada BAB II huruf F disebutkan
kebutuhan fasilitator termasuk uang harian, transport, dan penginapan;
besaran tidak ditentukan dalam Juknis. Untuk besarannya mengacu kepada
SBU (PMK tahun 2020).

10. Apakah peserta pada kegiatan In boleh mendapatkan uang transport?


Apakah besar transport disesuaikan dengan jarak? atau standarnya sama?
Contoh kasus; peserta PKB Pokjawas provinsi jabar ada yang berasal dari
daerah sukabumi dengan jarak tempuh 6 jam, termasuk ada peserta MGMP
dengan jarak tempuh 3 jam, bagaimana pertimbangan transpornya?

Dalam templet proposal uang transport peserta diberikan dengan kegiatan


minimum 4 JP dalam sehari dan mengacu kepada SBM (Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 119/PMK. 02/2020 Tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021). Selebihnya Jawaban sama dengan
nomor 8.

11. Dalam kegiatan On apakah peserta boleh diberi konsumsi?

Untuk setiap subkegiatan, peserta berhak mendapatkan konsumsi (snack).


Umumnya kalau kegiatan lebih dari 4 Jam, peserta berhak mendapatkan
makan siang jika melewati jam makan siang.
12. Dalam tugas pendampingan kegiatan On, apakah fasda diberi honor atau
cukup hanya uang transport?

Mengacu pada program sebelumnya, fasilitator hanya mendapat uang


transport (peganti transport). Lihat jawaban nomor 9.

13. Untuk KKG yang 5 kegiatan dan MGMP/KKM/Pokjawas; 7 kegiatan, kapan


batas akhir selesainya?

Rentang waktu kegiatan di semua Pokja (KKG/MGMP/MGBK/KKM/


POKJAWAS) dimulai tanggal 18 Oktober sampai 17 Desember 2021.

14. Jika di daerah memiliki Fasda, akan tetapi tidak ada pokja yang relevan
mendapatkan bantuan, misal Fasda matematika ada tetapi MGMP
Matematika tidak dapat bantuan, apakah Fasda menunggu permintaan dari
kabupaten/Kota lain? atau menwarkan diri untuk berkolaborasi dengan
fasda di kabupaten lain ?

Fungsi Fasda akan selalu melekat pada kegiatan PKB guru baik melalui
Bantuan Kelompok Kerja atau Tidak. Fasda yang sudah dilatih bisa
berkoordinasi dengan Kemenag untuk kegiatan-kegitan diluar BG dan
mendukung implementasi PKB.

15. Bagaimana solusinya bagi pasprov? apakah boleh turun ke daerah untuk
mendampingi fasda tanpa harus ada permintaan terlebih dahulu ?

 Tugas utama Fasprov adalah melatih Fasda dan melatih kelompok Kerja
ditingkat provinsi.
 Fasprov bisa berkoordinasi dengan dengan kanwil Kemenag dalam hal
melakukan pendampingan/observasi kegiatan, sehingga bisa
didiskusikan sebelumnya dengan Kelompok Kerja.

16. Di beberapa daerah, Fasda sekaligus pengurus Pokja yang sekaligus sebagai
peserta yang terdaftar di proposal. Apakah posisi peserta yang merangkap
fasda bisa digantikan peserta lain? sementara tidak terdapat dalam ajuan di
proposal.
Di aplikasi sudah dipastikan bahwa peserta adalah yang terdaftar di SK
kelompok Kerja (yang wajib dilaporkan). Sehingga tidak memungkinkan
memasukkan peserta pengganti diluar SK. Jika ada peserta diluar SK yang
terdaftar, maka tidak bisa dipertanggungajwabkan pada laporan keuangan.

17. Apakah Fasda Pengawas boleh melatih Pokja KKM? sebab melihat modul
pelatihan fasda pengawas belajar juga terkait modul kepala .

Diperbolehkan. Fasda dari unsur Penagwas dan Kepala dapat berkolaborasi


melatih pada Pokja KKM dan POKJAWAS. Namun diprioritaskan sesuai
dengan fungsi masing-masing (KKM: Kepala Madarsah dan POKJAWAS:
Pengawas).

18. Apakah Fasda Pengawas boleh melatih Pokja KKG (Literasi, Numerasi dan
Sains)? sebab melihat modul pelatihan fasda pengawas belajar juga terkait
modul Literasi, numerasi dan Sains.

Fasda dari unsur Kepala dan Pengawas yang memiliki latar belakang Modul
bisa melatih kelompok Kerja. Jika tidak ada Fasda/Fasprov dari latar
belakang modul silahkan lihat jawaban nomor 2.

19. Apakah ketika Pejabat memberi materi; Kebijakan Kemenag atau Moderasi
beragama, diberi honor dan Transport.
Ikuti aturan yang berlaku.

20. Bagaimana Pokja yg sdh di terima, kalau mau revisi proposal masih bisa
atau harus melakukan kegiatan sesuai proposal yang sudah di setujui pusat?

Tidak ada opsi merubah proposal. Aplikasimenyediakan fitur menambah


materi untuk UP yang tersedia Fasdanya dan meminta ijin Admin KKGTK
Pusat.

21. Bagaimana dengan POKJA diluar yang sudah ditentukan (KKG PAI dan
lainnya) yang tidak sesuai Juknis menerima bantuan? Apakah tetap lanjut
atau mengundurkan diri?
BG hanya diberikan kepada KKG yang sesuai dengan Juknis Bantuan. Untuk
Kelompok kerja yang menerima BG yang tidak sesua dengan Juknis dan
sudah terlanjur mencairkan maka harus dikembalikan dan jika belum
dicairkan akan dianulir.

22. Bisakah merubah UP/materi yang ada di aplikasi, soalnya banyak pokja yg
salah memilih kegiatan, bnyak pokja yg mengabaikan in on in nya, krn
ketika meng-upload kegiatan pokja belun mengerti alurnya seperti apa, jika
boleh bolong dimunculkan menu edit untuk memperbaiki materi tsb.

Silahkan masuk aplikasi pada fitur rencana kegiatan karena UP sudah


disesuaikan dengan proposal dan tinggal brackdown mulai dari In-On-In.
Sehingga kelihatan jadwal dan juga kepesertaan yang sesuai SK dan juga
akan muncul pilihan Fasda/Fasprov. Dan Jika tidak ada Fasda ada menu
menambahkan materi.

Anda mungkin juga menyukai