Anda di halaman 1dari 62

ANGGARAN DASAR,

ANGGARAN RUMAH
TANGGA,
PERATURAN ORGANISASI
DAN
HASIL RAKERNAS
PGM INDONESIA

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 1


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan kesempatan,


waktu dan pikiran sehingga Panitia dapat melaksanakan Musyawarah
Nasional II Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia Tahun 2012.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan revolusioner sejati, yang
senantiasa berjuang membawa manusia dari jaman gelap gulita ke
zaman terang benderang.
Musyawarah Nasional II Perkumpulan Guru Madrasah
Indonesia Tahun 2012 yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember
2012 di Taman Wiladatika, Cibubur – Jakarta Timur merupakan
amanah dari Musyawarah Nasional I Persatuan Guru Madrasah.
Musyawarah Nasional ini diharapkan akan membawa pemahaman
kita semua secara menyeluruh bagaimana organisasi dijalankan sesuai
dengan mekanisme dan demi kemajuan organisasi dimasa yang akan
datang.
Dalam Musyawarah Nasional ini, diharapkan mampu
mewadahi aspirasi bersama dan juga menghasilkan sistem dan bentuk
komunikasi yang efektif antara DPP PGM Indonesia dengan pihak-
pihak terkait baik langsung maupun tidak langsung baik secara
internal maupun eksternal organisasi.
Dalam penyampaian laporan ini, kami telah berusaha dengan
sebaik-baiknya dengan menyesuaikan kemampuan yang ada, tetapi
kami yakin masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan yang
harus terus disempurnkan, oleh karena itu kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Tak ada gading yang tak retak, kesempurnaan hanyalah milik
Alloh dan kita kembalikan segala sesuatunya kepada Dzat yang maha
sempurna, Allah SWT. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Desember 2012

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 2


PANITIA MUSYAWARAH NASIONAL II
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
TAHUN 2012

Ketua, Sekretaris,

Drs. H. Ubaydillah Khoir, M.Pd.I. Badrudin, S.Pd.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 3


SAMBUTAN KETUA UMUM DEWAN PENGURUS PUSAT
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
MASA BAKTI 2013-2018

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan


rahmat-Nya Musyawarah Nasional ke-2 Perkumpulan Guru Madrasah
Indonesia telah terlaksana dengan baik, lancar, dan tertib berkat
dukungan berbagai pihak yang terkait baik langsung maupun tidak
langsung. Tidak lupa Shalawat beserta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Musyawarah Nasional II Perkumpulan Guru Madrasah
Indonesia Tahun 2012 telah menghasilkan beberapa keputusan penting
dan strategis dalam pengembangan organisasi kedepan. Diantara
keputusan tersebut adalah telah ditetapkannya Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia
yang merupakan landasan dalam kegiatan organisasi dan tersusunnya
Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia Masa
Bakti 2013-2018 yang diberikan amanah untuk berkerja dan berbuat
untuk kemajuan khususnya dan terwujudnya guru madrasah yang
berkualitas, sejahtera, dan bermartabat pada umumnya.
Dalam kesempatan ini kami, dengan pengurus baru, suasana
baru, dan semangat baru mohon dukungan dari semua pihak, agar apa
yang menjadi cita-cita dan tujuan organisasi dapat terwujud, karena
Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia tidak
akan mampu berbuat apa-apa tanpa dukungan aktif dari seluruh
elemen masyarakat.
Akhirnya kami berharap semoga Allah SWT. senantiasa
meridhai segala aktifitas kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Februari 2012

Drs. H. Thaif Abdul Manan

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 4


UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada:

1. Bapak Menteri Agama Republik Indonesia.

2. Bapak Dirjen Pendis Kementerian Agama Republik Indonesia.

3. Bapak Direktur Madrasah Kementerian Agama Republik


Indonesia.

4. Prof. Dr. H. Nanat Fattah Natsir (Staf Ahli Menteri Agama RI).

5. Prof. Dr. H. Jimly Asshiddiqie, SH. (Ketua Dewan Penasehat ICMI


Pusat/Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik
Indonesia/Alumni Madrasah).

6. Prof. H. Akhmaloka, Ph.D. (Rektor ITB/Alumni Madrasah).

7. Kepala Asrama Haji Provinsi Jawa Barat, Kota Bekasi.

8. Panitia Pelaksana.

9. Undangan.

Atas dukungan moril maupun materil, sehingga kegiatan


Pelantikan DPP PGM Indonesia Masa Bakti 2013-2018 dan
Pencanangan Gerakan Nasional Cinta Madrasah.

Jakarta, Desember 2012

PANITIA MUSYAWARAH NASIONAL II


PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
TAHUN 2012

Ketua, Sekretaris,

Drs. H. Ubaydillah Khoir, M.Pd.I. Badrudin, S.Pd.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 5


KEPUTUSAN MUNAS II PGM
Nomor: 01/TAP/MUNAS II-PGM/XII/2012
Tentang
TATA TERTIB
MUSYAWARAH NASIONAL II PERSATUAN GURU MADRASAH
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan mengharap Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional II
Persatuan Guru Madrasah,
Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban
penyelenggaraan Musyawarah Nasional II Persatuan
Guru Madrasah yang disingkat MUNAS II PGM
dipandang perlu menetapkan Tata Tertib MUNAS II
PGM.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Persatuan Guru Madrasah
2. Anggaran Rumah Tangga Persatuan Guru Madrasah
Memperhatikan : Keputusan Sidang Pleno I MUNAS II PGM pada
tanggal 27 Desember 2012 di Jakarta.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL II
PERSATUAN GURU MADRASAH

Pasal 1
Mengesahkan Tata Tertib MUNAS II PGM yang secara rinci termuat
dalam naskah Tata Tertib MUNAS II PGM dan menjadi bagian tak
terpisahkan dari ketetapan ini.
Pasal 2
Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan
selesainya kegiatan MUNAS II PGM.

Ditetapkan di: Jakarta


Pada tanggal : 27 Desember 2012

PIMPINAN SIDANG SEMENTARA

1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Rahmatullah

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 6


TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL II
PERSATUAN GURU MADRASAH TAHUN 2012

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
(1) Musyawarah Nasional II Persatuan Guru Madrasah Tahun 2012
yang selanjutnya dalam Tata Tertib ini disebut MUNAS II PGM
merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi Organisasi
Profesi Persatuan Guru Madrasah.
(2) Keputusan-keputusan MUNAS II PGM ini berlaku untuk satu
masa bakti kepengurusan atau selama 5 (lima) tahun
Pasal 2
Tata Tertib ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas dan kegiatan bagi penyelenggara, peserta dan peninjau MUNAS
II PGM.
Pasal 3
MUNAS II PGM dilaksanakan di Jakarta dari tanggal 27 sampai
dengan 28 Desember 2012.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG MUNAS II PGM

Pasal 4
MUNAS II PGM mempunyai tugas dan wewenang untuk :
1. Penyampaian Laporan Pertanggung Jawaban DPP PGM Masa Bakti
2008-2013.
2. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Persatuan Guru Madrasah.
3. Menyusun Pokok-pokok Program Kerja DPP PGM.
4. Membahas dan menetapkan Pokok-pokok Pikiran/Rekomendasi
guna mengantisipasi masalah-masalah intern organisasi dan
perkembangan Pendidikan Nasional.
5. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 7


BAB III
PESERTA DAN PENINJAU

Pasal 5
(1) MUNAS II PGM dihadiri oleh Peserta dan Peninjau
(2) Peserta MUNAS II PGM terdiri dari :
a. Utusan DPW PGM se-Indonesia, masing-masing sebanyak 3
(tiga) orang.
b. Utusan DPD PGM, masing-masing sebanyak 5 (lima) orang.
(3) Peninjau MUNAS II PGM adalah undangan yang ditetapkan oleh
panitia.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU

Pasal 6
(1) Setiap Peserta dan Peninjau berhak mendapatkan materi MUNAS II
PGM.
(2) Peserta dan Peninjau dapat mengajukan pertanyaan, usul, saran
dan pendapat secara lisan maupun tulisan.
(3) Peserta memiliki hak bicara dan hak suara.
(4) Peninjau hanya memiliki hak bicara.
Pasal 7
(1) Setiap pembicara dalam sidang terlebih dahulu harus mendapat
izin dari pimpinan sidang, disertai pengaturan waktu maupun cara
penyampaiannya.
(2) Apabila terjadi penyimpangan pembicaraan dari pokok-pokok
bahasan dalam sidang tersebut, pimpinan sidang dapat
mengarahkan atau memberikan peringatan.
(3) Pimpinan sidang menentukan/mengatur waktu berbicara dan
apabila pembicara melampaui waktunya, maka pimpinan sidang
berkewajiban memperingatkan atau mengakhiri pembicaraan
(pembicara).
(4) Selama peserta berbicara tidak boleh diganggu oleh peserta lain
sampai menunggu giliran untuk berbicara.
(5) Materi pembicaraan tidak boleh bermakna sama atau mengulangi
pembicara sebelumnya.
Pasal 8
Setiap peserta dan peninjau MUNAS II PGM berkewajiban:
(1) Mematuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Tata Tertib
MUNAS II PGM.
(2) Menghadiri setiap jenis persidangan.
(3) Memelihara kelancaran dan ketertiban MUNAS II PGM.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 8


BAB V
ALAT-ALAT KELENGKAPAN MUNAS II PGM

Pasal 9
Kelengkapan MUNAS II PGM terdiri dari :
1. Panitia Pengarah (Steering Commitee/SC).
2. Panitia Pelaksana (Organizing Committee/OC).
3. Pimpinan Sidang Pleno.
4. Pimpinan Sidang Komisi.
5. Tim Formatur.
Pasal 10
Panitia Pengarah (Steering Committee/SC) bertugas menyusun bahan-
bahan MUNAS II PGM dan bertugas sebagai Pimpinan Sidang
Sementara dengan kewenangan memimpin pembahasan dan
penetapan rancangan jadwal acara, rancangan tata tertib MUNAS II
PGM serta pemilihan pimpinan sidang pleno berdasarkan tata tertib
yang telah disahkan oleh sidang pleno.
Pasal 11
Panitia Pelaksana (Organizing Committee/OC) bertugas untuk
melaksanakan kegiatan MUNAS II PGM secara teknis agar dapat
berjalan dengan tertib dan lancar.
Pasal 12
(1) Pimpinan sidang pleno adalah pimpinan sidang yang dipilih dari
dan oleh peserta dengan jumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari
seorang ketua merangkap anggota, seorang sekretaris merangkap
anggota dan seorang anggota.
(2) Pimpinan sidang pleno merupakan utusan dari unsur :
a. Panitia, 1 (satu) orang.
b. DPW PGM, 1 (satu) orang.
c. DPD PGM, 1 (satu) orang.
(3) Pimpinan Sidang pleno memiliki wewenang:
a. Memimpin agenda persidangan sesuai dengan jenisnya.
b. Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang.
c. Mengesahkan dan menetapkan keputusan yang diambil baik
secara musyawarah mufakat maupun dengan suara terbanyak.
d. Menskorsing persidangan jika dibutuhkan.
e. Mengesahkan Ketua Umum DPP PGM.
f. Mengesahkan tim formatur DPP PGM.
(4) Pimpinan sidang pleno dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh
panitia pelaksana yang bertugas:

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 9


a. Membuat risalah rapat.
b. Mengumpulkan data-data penting sebagai bahan masukan bagi
pimpinan sidang, sebelum, selama, maupun setelah
persidangan berlangsung.
c. Menyusun laporan hasil persidangan.
d. Membantu proses pemilihan Ketua Umum DPP PGM.
Pasal 13
Pimpinan sidang komisi adalah pimpinan sidang dalam persidangan
di komisi yang dipilih dari dan oleh peserta sidang komisi yang terdiri
dari seorang ketua merangkap anggota, seorang sekretaris merangkap
anggota dan seorang pelapor merangkap anggota.
Pasal 14
Tim Formatur adalah tim yang dibentuk dengan tugas menyusun
kepengurusan DPP PGM.

BAB VI
JENIS-JENIS PERSIDANGAN

Pasal 15
Persidangan dalam MUNAS II PGM terdiri atas:
1. Sidang Pleno.
2. Sidang Komisi.
3. Sidang Tim Formatur.
4. Sidang Khusus, jika diperlukan.
Pasal 16
Sidang pleno adalah setiap persidangan yang dihadiri oleh seluruh
peserta dan peninjau MUNAS II PGM yang bertugas mengambil
keputusan-keputusan penting dalam MUNAS II PGM.
Pasal 17
(1) Sidang Komisi bertugas memusyawarahkan dan mengambil
keputusan mengenai bidang yang menjadi tugas komisi yang
bersangkutan.
(2) Komisi-komisi dalam MUNAS II PGM terdiri atas:
a. Komisi A: membahas AD dan ART PGM serta Pedoman
Organisasi.
b. Komisi B: membahas Pokok-pokok Program Kerja PGM.
c. Komisi C: membahas Kriteria dan tata cara pemilihan Ketua
Umum dan Pengurus DPP PGM Masa Bakti 2012-2017.
d. Komisi D: membahas Rekomendasi MUNAS II PGM.
(3) Komisi-komisi dapat membentuk Subkomisi apabila diperlukan.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 10


(4) Kelengkapan sidang komisi terdiri atas pimpinan sidang komisi,
panitia pengarah, anggota sidang komisi dan tim perumus.
(5) Panitia pengarah dalam sidang komisi bertindak selaku
narasumber yang diberi kewenangan memberi penjelasan tentang
hal-hal yang membutuhkan klarifikasi dari materi bidang yang
dibahas oleh komisi yang bersangkutan.
(6) Tim perumus dapat dibentuk oleh setiap komisi untuk
mempersiapkan bahan laporan hasil sidang komisi.
Pasal 18
(1) Sidang tim formatur adalah jenis persidangan yang bertugas untuk
menyusun kepengurusan lengkap DPP PGM.
(2) Tim formatur berjumlah 5 (lima) orang, yang terdiri atas:
a. Ketua Umum terpilih, 1 (satu) orang.
b. Unsur pimpinan sidang, 1 (satu) orang.
c. Unsur DPP PGM Masa Bakti 2008-2013, 1 (satu) orang.
d. Unsur DPW PGM, 1 (satu) orang.
e. Unsur DPD PGM, 1 (satu) orang.
(3) Tim Formatur bersidang dalam waktu yang ditentukan oleh
pimpinan sidang pleno dan Ketua Umum terpilih yang secara
otomatis menjadi Ketua Tim Formatur.

BAB VII
KUORUM TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 19
(1) Sebelum mengikuti persidangan, setiap peserta wajib untuk
mengisi daftar hadir peserta.
(2) Setiap sidang dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya
½ (setengah) ditambah 1 (satu) dari jumlah peserta yang hadir.
(3) Apabila yang hadir kurang dari ½ (setengah) ditambah 1 (satu) dari
jumlah peserta yang hadir, maka sidang ditunda selama 10 menit.
(4) Apabila terjadi penundaan sebagaimana ayat (3), maka selanjutnya
dapat dilangsungkan tanpa tergantung jumlah peserta yang hadir
berdasarkan persetujuan peserta sidang.
Pasal 20
(1) Pengambilan keputusan didasarkan atas musyawarah untuk
mufakat.
(2) Apabila pelaksanaan ayat (1) pada pasal ini tidak tercapai, maka
keputusan dapat diambil melalui suara terbanyak (votting).
(3) Yang dimaksud ayat (2) adalah mengumpulkan hak suara setiap
peserta seperti diatur pada ayat (6) tata tertib MUNAS II PGM ini,

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 11


masing-masing utusan mempunyai 1 (satu) hak suara (one
delegation one vote).
Pasal 21
(1) Peserta dapat mengajukan interupsi untuk:
a. Memberikan penjelasan/klarifikasi terhadap pokok masalah
yang sedang dibahas.
b. Memberikan informasi tambahan terhadap pokok masalah yang
sedang dibahas.
c. Memberitahukan terjadinya penyimpangan dalam membahas
pokok masalah, jika hal tersebut terjadi.
(2) Interupsi tidak boleh lebih dari 3 (tiga) menit dan terhadap
pembicara sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diadakan
perdebatan.

BAB VIII
MEKANISME PEMILIHAN KETUA UMUM
DAN DEWAN PENGURUS PUSAT
PERSATUAN GURU MADRASAH

Pasal 22
(1) Pemilihan Ketua Umum DPP PGM dilakukan oleh peserta secara
langsung, umum, bebas, dan rahasia dengan cara 1 (satu) utusan 1
(satu) suara (one delegation one vote).
(2) Pemilihan pengurus DPP PGM dilakukan dalam sidang tim
formatur.
(3) Kriteria dan tata cara pemilihan Ketua Umum DPP PGM Masa
Bakti 2012-2017 mengacu kepada hasil sidang tentang hal
dimaksud.
(4) Apabila jumlah suara dalam pemungutan suara sama banyaknya,
maka pemungutan suara dapat diulang kembali, dan apabila 3
(tiga) kali pengulangan masih sama banyaknya, maka diberi
kesempatan untuk bermusyawarah.
Pasal 23
(1) Pemungutan suara dilakukan melalui kertas suara berstempel
panitia yang telah disediakan oleh panitia.
(2) Panitia menyediakan perlengkapan pemungutan suara lainnya
yang harus terjaga keaslian, keamanan, dan keabsahannya.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 12


(3) Pemungutan suara dinyatakan sah apabila kertas suara yang
masuk dianggap sah dan jumlahnya sesuai dengan jumlah peserta
yang hadir dan terdaftar.
(4) Penghitungan suara dilakukan oleh pimpinan sidang pleno
dengan disaksikan oleh 3 (tiga) orang saksi-saksi yang disepakati
oleh forum persidangan.
(5) Pimpinan sidang pleno mensahkan dan menetapkan hasil
penghitungan suara.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24
Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan
kemudian atas dasar kesepakatan bersama dalam forum MUNAS II
PGM.
Pasal 25
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai
selesainya pelaksanaan MUNAS II PGM.

Ditetapkan di: Jakarta


Pada tanggal : 27 Desember 2012

PIMPINAN SIDANG SEMENTARA

1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Rahmatullah

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 13


KEPUTUSAN MUNAS II PGM
Nomor: 02 /TAP/MUNAS II-PGM/XII/2012
Tentang
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL II PERSATUAN GURU MADRASAH
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan mengharap Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional II
Persatuan Guru Madrasah,
Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban
penyelenggaraan Musyawarah Nasional II Persatuan
Guru Madrasah yang disingkat MUNAS II PGM
dipandang perlu menetapkan Pimpinan Sidang
MUNAS II PGM.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Persatuan Guru Madrasah
2. Anggaran Rumah Tangga Persatuan Guru Madrasah
Memperhatikan : Keputusan Sidang Pleno I MUNAS II PGM pada
tanggal 27 Desember 2012 di Jakarta.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL II
PERSATUAN GURU MADRASAH

Pasal 1
Menetapkan dan mengesahkan nama-nama tersebut dibawah ini
sebagai Pimpinan Sidang MUNAS II PGM, yaitu: 1. Badrudin, 2.
Shodik Murdiono, 3. Ade Poniman
Pasal 2
Pimpinan siding MUNAS II PGM bertugas dan bertanggung jawab
menjamin kelancaran dan ketertiban MUNAS II PGM.
Pasal 3
Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan
selesainya kegiatan MUNAS II PGM.
Ditetapkan di: Jakarta
Pada tanggal : 27 Desember 2012
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA

1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Rahmatullah

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 14


KEPUTUSAN MUNAS II PGM
Nomor: 03 /TAP/MUNAS II-PGM/XII/2012
Tentang
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN DPP PGM
MASA BAKTI 2008-2013
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan mengharap Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional II
Persatuan Guru Madrasah,
Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban
penyelenggaraan Musyawarah Nasional II Persatuan
Guru Madrasah yang disingkat MUNAS II PGM
dipandang perlu menetapkan Laporan Pertanggung
Jawaban DPP PGM Masa Bakti 2008-2013.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Persatuan Guru Madrasah
2. Anggaran Rumah Tangga Persatuan Guru
Madrasah
Memperhatikan : Keputusan Sidang Pleno II MUNAS II PGM pada
tanggal 27 Desember 2012 di Jakarta.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN DPP PGM
MASA BAKTI 2008-2013
Pasal 1
Menerima Laporan Pertanggung Jawaban DPP PGM Masa Bakti 2008-
2013.
Pasal 2
Dengan diterimanya Laporan Pertanggung Jawaban tersebut, maka
DPP PGM Masa Bakti 2008-2013 dinyatakan DEMISIONER disertai
ucapan terimakasih.
Pasal 3
Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan .
Ditetapkan di: Jakarta
Pada tanggal : 27 Desember 2012
PIMPINAN SIDANG
1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Ade Poniman

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 15


KEPUTUSAN MUNAS II PGM
Nomor: 04 /TAP/MUNAS II-PGM/XII/2012
Tentang
HASIL SIDANG KOMISI A:
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
DAN PERATURAN ORGANISASI PERSATUAN GURU MADRASAH
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan mengharap Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional II
Persatuan Guru Madrasah,
Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban
penyelenggaraan Musyawarah Nasional II Persatuan
Guru Madrasah yang disingkat MUNAS II PGM
dipandang perlu menetapkan hasil siding Komisi A
yang membahas tentang Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Persatuan Guru Madrasah.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Persatuan Guru Madrasah
2. Anggaran Rumah Tangga Persatuan Guru Madrasah
Memperhatikan : Keputusan Sidang Pleno III MUNAS II PGM pada
tanggal 27 Desember 2012 di Jakarta.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : HASIL SIDANG KOMISI A: ANGGARAN DASAR
DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN
PERATURAN ORGANISASI PERSATUAN GURU
MADRASAH

Pasal 1
Menetapkan Hasil Sidang Komisi A yang membahas tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Organisasi Persatuan Guru Madrasah.
Pasal 2
Mengamanahkan kepada seluruh jenjang kepengurusan PGM untuk
melaksanakan ketetapan ini dan melakukan penyempurnaan terhadap
semua peraturan dibawahnya sesuai dengan ketetapan ini.
Pasal 3
Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan .

Ditetapkan di: Jakarta


Pada tanggal : 27 Desember 2012

PIMPINAN SIDANG

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 16


1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Ade Poniman

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 17


ANGGARAN DASAR
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

Bismillaahirrahmaanirrahiim

PEMBUKAAN

”Hendaklah berpegang teguh terhadap tali Allah dan janganlah bercerai


berai”
(Q.S. Ali Imron : 103)

”Tolong menolonglah dalam kebaikan dan taqwa dan janganlah tolong


menolong dalam perbuatan dosa”
(Q.S. Al-Maidah : 2)

”Mukmin yang satu dengan mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan


yang saling menguatkan satu dengan lainnya”
(HR. Muslim)

Bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan


adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan
kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak
mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Guru madrasah mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang
strategis dalam pembangunan nasional dalam bidang pendidikan,
sehingga perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Guru
madrasah adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Madrasah adalah bagian integral dari sistem pendidikan
nasional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu madrasah merupakan
tempat atau wahana yang diperuntukan sebagai proses pembelajaran
yang terarah, terpimpin dan terkendali.
Organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang didirikan
dan diurus oleh guru dalam rangka mengembangkan dan

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 18


meningkatkan profesionalitas guru, sebagaimana tercantum dalam
Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal
41 ayat (1) sampai dengan ayat (5).
Atas dasar amanah mulia tersebut diatas serta sadar akan
tanggungjawab sebagai guru, maka guru-guru yang berada dibawah
naungan Kantor Kementerian Agama dengan ini membentuk
Organisasi Profesi Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia dengan
dasar sebagai berikut :

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
(1) Organisasi ini semula bernama Persatuan Guru Madrasah disingkat
PGM.
(2) Berdasarkan Musyawarah Nasional II Persatuan Guru Madrasah
pada tanggal 27 Desember 2012, maka organisasi ini berubah nama
menjadi Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia yang disingkat
PGM Indonesia.

Pasal 2
PGM Indonesia didirikan pada tanggal 24 Juli 2008 di Jakarta untuk
jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3
Organisasi ini berkedudukan di Ibu Kota Negara.

BAB II
ASAS, DASAR, BENTUK, SIFAT, TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 4
Organisasi PGM Indonesia berasaskan Islam.

Pasal 5
Organisasi PGM Indonesia berdasarkan :
1. Pancasila.
2. Undang-Undang Dasar 1945.
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 19


Pasal 6
Organisasi PGM Indonesia ini berbentuk Organisasi Profesi.

Pasal 7
PGM Indonesia bersifat kependidikan, keagamaan, sosial
kemasyarakatan dan independen.

Pasal 8
PGM Indonesia bertujuan :
1. Mewadahi dan meningkatkan profesionalisme dan kompetensi
guru madrasah.
2. Memelihara dan mempererat silaturrahim.
3. Sebagai fasilitator dalam peningkatan kualitas dan kesejahteraan
guru madrasah.

Pasal 9
Organisasi PGM Indonesia memiliki fungsi :
1. Memotivasi guru madrasah dalam peningkatan proses
pembelajaran.
2. Memusyawarahkan, memperjuangkan aspirasi anggota dalam
dunia pendidikan.
3. Membangun jaringan, koordinasi dan komunikasi secara vertikal
dan horizontal.

BAB III
TUGAS POKOK

Pasal 10
PGM Indonesia memiliki tugas pokok :
1. Melaksanakan pertemuan dan kegiatan secara berkesinambungan.
2. Berperan aktif dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pendidikan.
3. Mengembangkan organisasi PGM Indonesia sebagai sarana dalam
membina persatuan dan kesatuan.
4. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru madrasah.

BAB IV
KEDAULATAN DAN PERMUSYAWARATAN

Pasal 11
Kedaulatan berada ditangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya
melalui permusyawaratan didalam organisasi PGM Indonesia.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 20


Pasal 12
Permusyawaratan PGM Indonesia terdiri dari :
1. Musyawarah Nasional (MUNAS) ditingkat Nasional.
2. Musyawarah Wilayah (MUSWIL) ditingkat Provinsi.
3. Musyawarah Daerah (MUSDA) ditingkat Kabupaten/Kota.
4. Musyawarah Cabang (MUSCAB) ditingkat Kecamatan.
5. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) ditingkat Nasional.
6. Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) ditingkat Provinsi.
7. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) ditingkat Kabupaten/Kota.
8. Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) ditingkat Kecamatan.
9. Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB), dapat dilakukan apabila ada
sesuatu yang mengancam keutuhan organisasi dan dapat
dilakukan di berbagai jenjang.

BAB V
KEANGGOTAAN

Pasal 13
Anggota PGM Indonesia terdiri dari:
1. Anggota Biasa, adalah seluruh Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.
2. Anggota Luar Biasa, adalah tokoh pendidikan, tokoh masyarakat,
guru Raudhatul Athfal, guru Madrasah Diniyah, dan guru Pondok
Pesantren yang ditetapkan oleh PGM Indonesia.

Pasal 14
Anggota PGM Indonesia memiliki hak:
1. Berbicara, mengeluarkan pendapat, mengajukan saran dan usul.
2. Memilih dan dipilih menjadi ketua umum maupun pengurus PGM
Indonesia.
3. Mendapat perlindungan profesi.

Pasal 15
Setiap anggota berkewajiban:
1. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan organisasi PGM
Indonesia.
2. Mematuhi dan melaksanakan AD dan ART PGM Indonesia.
3. Aktif, kreatif, inovatif dalam melaksanakan program organisasi.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 21


BAB VI
DEWAN PENGURUS

Pasal 16
1. Untuk PGM Indonesia Tingkat Nasional
a. Sebutan untuk PGM Indonesia Tingkat Nasional adalah Dewan
Pengurus Pusat Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia
disingkat DPP PGM Indonesia.
b. Masa bakti kepengurusan selama 5 (lima) tahun dan dapat
dipilih kembali untuk satu masa bakti berikutnya.

2. Untuk PGM Indonesia Tingkat Provinsi


a. Sebutan untuk PGM Indonesia Tingkat Provinsi adalah Dewan
Pengurus Wilayah Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia
disingkat DPW PGM Indonesia.
b. Masa bakti kepengurusan selama 5 (lima) tahun dan dapat
dipilih kembali untuk satu masa bakti berikutnya

3. Untuk PGM Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota


a. Sebutan untuk PGM Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota adalah
Dewan Pengurus Daerah Perkumpulan Guru Madrasah
Indonesia disingkat DPD PGM Indonesia.
b. Masa bakti kepengurusan selama 5 (lima) tahun dan dapat
dipilih kembali untuk satu masa bakti berikutnya.

4. Untuk PGM Indonesia Tingkat Kecamatan


a. Sebutan untuk PGM Indonesia Tingkat Kecamatan adalah
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Guru Madrasah
Indonesia disingkat DPC PGM Indonesia.
b. Masa bakti kepengurusan selama 5 (lima) tahun dan dapat
dipilih kembali untuksatu masa bakti berikutnya.

5. Pelantikan Pengurus
a. DPP PGM Indonesia dilantik oleh MUNAS.
b. DPW PGM Indonesia dilantik oleh DPP PGM Indonesia.
c. DPD PGM Indonesia dilantik oleh DPW PGM Indonesia.
d. DPC PGM Indonesia dilantik oleh DPD PGM Indonesia.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 22


Pasal 17
Organisasi PGM Indonesia memiliki Dewan Pembina, yang terdiri
dari:
1. Untuk Dewan Pengurus Pusat PGM Indonesia:
a. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.
b. Menteri Agama Republik Indonesia.
c. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
d. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
e. Ketua Umum DPP Majelis Ulama Indonesia.

2. Untuk Dewan Pengurus Wilayah PGM Indonesia:


a. Gubernur.
b. Ketua DPRD Provinsi.
c. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.
d. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.
e. Ketua Umum MUI Provinsi.
f. Ketua Umum Dewan Pendidikan Provinsi

3. Untuk Dewan Pengurus Daerah PGM Indonesia:


a. Bupati/Walikota.
b. Ketua DPRD Kabupaten/Kota.
c. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
d. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
e. Ketua Umum MUI Kabupaten/Kota.
f. Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota.

4. Untuk Dewan Pengurus Cabang PGM Indonesia:


a. Camat.
b. Pengawas Pendais.
c. Kepala KUA.
d. Kasi Dikbud/UPTD Pendidikan.
e. Ketua Umum MUI Kecamatan.

Pasal 18
Dewan Penasehat PGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai
dengan tingkatannya.

Pasal 19
Dewan Kehormatan PGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 23


dengan tingkatannya dengan tugas utama untuk menegakan Kode
Etik Guru.
Pasal 20
PGM Indonesia memiliki badan otonom, yang memiliki wewenang
untuk menjalankan organisasi sebagai mitra PGM Indonesia.

BAB VII
KEUANGAN

Pasal 21
Keuangan organisasi PGM Indonesia diperoleh dari :
1. Iuran anggota.
2. Infak, Shadaqah, Zakat, Hibah dan bantuan lain yang tidak
mengikat.
3. Usaha lain yang sah dan halal.

BAB VIII
ATRIBUT

Pasal 22
PGM Indonesia memiliki lambang, hymne dan mars PGM Indonesia
serta seragam lain-lain yang sesuai dengan motto perjuangan
Pendidikan Islam.
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 23
Perubahan Anggaran Dasar organisasi PGM Indonesia hanya dapat
dilakukan melalui Musyawarah Nasional.

Pasal 24
Pembubaran organisasi PGM Indonesia hanya dapat dilakukan
melalui Musyawarah Luar Biasa yang khusus diadakan untuk hal
tersebut.

BAB X
PENUTUP

Pasal 24
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga atau peraturan lain yang berlaku dalam
organisasi PGM Indonesia.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 24


(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Alhamdulillaahi Rabbil ’Aalamiin

Ditetapkan di: Jakarta


Pada tanggal : 27 Desember 2012

PIMPINAN SIDANG

1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Ade Poniman

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 25


ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Anggota PGM Indonesia terdiri dari:
1. Anggota Biasa, adalah seluruh guru Madrasah Ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.
2. Anggota Luar Biasa, adalah tokoh pendidikan, tokoh masyarakat,
guru Raudhatul Athfal, guru Madrasah Diniyah, dan guru Pondok
Pesantren yang ditetapkan oleh PGM Indonesia.
3. Ketentuan dan tata cara penerimaan dan berakhirnya keanggotaan
diatur dalam peraturan organisasi PGM Indonesia.

Pasal 2
Setiap anggota biasa memiliki hak :
1. Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi.
2. Mengajukan saran dan usul serta mengeluarkan pendapat
berkaitan dengan kepentingan PGM Indonesia.
3. Memilih dan dipilih menjadi pengurus PGM Indonesia serta
memiliki hak suara.
4. Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidikan profesi,
pelatihan dan bimbingan organisasi.

Pasal 3
Setiap anggota biasa memiliki kewajiban :
1. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan organisasi.
2. Mematuhi dan menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
3. Mengikuti dan menghadiri pertemuan rutin dan luar biasa yang
diadakan oleh organisasi PGM Indonesia.
4. Aktif, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan program organisasi.

Pasal 4
Setiap anggota kehormatan hanya memiliki hak bicara.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 26


Pasal 5
Keanggotaan berakhir karena:
1. Meninggal dunia.
2. Mengundurkan diri secara tertulis.
3. Diberhentikan, karena melanggar AD dan ART, norma agama dan
norma hukum.

BAB II
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 6
1. Musyawarah terdiri dari :
a. Musyawarah Nasional ditingkat Nasional disingkat MUNAS.
b. MUNAS dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
c. Musyawarah Wilayah ditingkat Provinsi disingkat MUSWIL.
d. MUSWIL dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
e. Musyawarah Daerah ditingkat Kabupaten/Kota disingkat
MUSDA.
f. MUSDA dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
g. Musyawarah Cabang ditingkat Kecamatan disingkat MUSCAB.
h. MUSCAB dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
i. Musyawarah Luar Biasa disingkat MUSLUB.

2. Musyawarah Nasional berwenang untuk :


a. Menyusun AD dan ART PGM Indonesia.
b. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus PGM
Indonesia.
c. Menyusun Program Kerja PGM Indonesia.
d. Memilih ketua umum PGM Indonesia.
e. Menetapkan keputusan lain sesuai dengan situasi dan kondisi
serta kebutuhan organisasi.

3. Musyawarah Wilayah berwenang untuk:


a. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus PGM
Indonesia.
b. Menyusun Program Kerja PGM Indonesia.
c. Memilih ketua umum PGM Indonesia.
d. Menetapkan keputusan lain sesuai dengan situasi dan kondisi
serta kebutuhan organisasi.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 27


4. Musyawarah Daerah berwenang untuk:
a. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus PGM
Indonesia.
b. Menyusun Program Kerja PGM Indonesia.
c. Memilih ketua umum PGM Indonesia.
d. Menetapkan keputusan lain sesuai dengan situasi dan kondisi
serta kebutuhan organisasi.

5. Musyawarah Cabang berwenang untuk:


a. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus PGM Indonesia.
b. Menyusun Program Kerja PGM Indonesia.
c. Memilih ketua umum PGM Indonesia.
d. Menetapkan keputusan lain sesuai dengan situasi dan kondisi
serta kebutuhan organisasi.

6. MUSLUB dilaksanakan apabila terjadi kejadian yang luar biasa dan


mengganggu keberlangsungan organisasi.

Pasal 7
Rapat-rapat terdiri dari :
1. PGM Indonesia Tingkat Nasional
a. Rapat Kerja Nasional disingkat RAKERNAS diadakan
sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu masa bakti
kepengurusan.
b. RAKERNAS dihadiri oleh : Pembina, Penasehat, Dewan
Kehormatan, Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Peninjau
yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
2. PGM Indonesia Tingkat Wilayah
a. Rapat Kerja Wilayah yang disingkat RAKERWIL diadakan
sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu masa bakti
kerpengurusan.
b. RAKERWIL dihadiri oleh : Pembina, Penasehat, Dewan
Kehormatan, Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah dan Peninjau
yang ditetapkan oleh Pengurus Wilayah.
3. PGM Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota
a. Rapat Kerja Daerah yang disingkat RAKERDA diadakan
sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu masa bakti
kepengurusan.
b. RAKERDA dihadiri oleh : Pembina, Penasehat, Dewan
Kehormatan, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan Peninjau
yang ditetapkan oleh Pengurus Daerah.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 28


4. PGM Indonesia Tingkat Kecamatan
a. Rapat Kerja Cabang yang disingkat RAKERCAB diadakan
sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu masa bakti
kepengurusan.
b. RAKERCAB dihadiri oleh : Pembina, Penasehat, Dewan
Kehormatan, Pengurus Cabang, Anggota dan Peninjau yang
ditetapkan oleh Pengurus Cabang.
5. Rapat Kerja mempunyai tugas :
a. mengevaluasi program kerja yang telah dilaksanakan.
b. menyusun program kerja yang akan dilaksanakan.
6. Rapat Pengurus diadakan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 8
Peserta musyawarah dan rapat-rapat memiliki hak :
1. hak bicara, yaitu hak untuk menyampaikan pendapat, usulan,
tanggapan, kritik dan saran.
2. hak suara, yaitu hak untuk mengambil keputusan.

BAB III
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 9
Kuorum dan pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-
rapat sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, pasal 7 dan pasal 8 adalah
apabila dihadiri oleh ½ (setengah) ditambah satu dari peserta yang
hadir.

Pasal 10
Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat
organisasi PGM Indonesia diupayakan melalui musyawarah dan
mufakat, dan apabila melalui musyawarah dan mufakat tidak tercapai
keputusan, maka pengambilan keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak.
BAB IV
KEPENGURUSAN

Pasal 11
(1) Dewan Pengurus Pusat PGM Indonesia terdiri dari:
1. Ketua Umum
2. Tujuh orang Ketua
3. Sekretaris Jenderal
4. Tujuh orang Sekretaris
5. Bendahara Umum

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 29


6. Dua orang Bendahara
7. Departemen-Departemen:
a. Organisasi dan Profesi, 6 (enam) orang.
b. Peningkatan Sumber Daya Manusia, 6 (enam) orang.
c. Usaha dan Kesejahteraan Sosial, 6 (enam) orang.
d. Hubungan Kerjasama dan Informasi, 6 (enam) orang.
e. Advokasi dan Perlindungan Hukum, 6 (enam) orang.
f. Penelitian dan Pengembangan, 6 (enam) orang.
g. Olahraga, Seni, dan Budaya, 6 (enam) orang.

(2) Susunan Dewan Pengurus Wilayah, Dewan Pengurus Daerah, dan


Dewan Pengurus Cabang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan
kebutuhan dengan catatan sebutan Sekretaris Jenderal diubah
menjadi Sekretaris Umum untuk semua tingkatan dan Departemen
diubah menjadi Divisi untuk Wilayah, Bidang untuk Daerah, dan
Seksi untuk Cabang.

Pasal 12
Organisasi PGM Indonesia memiliki Dewan Pembina, yang terdiri
dari:
1. Untuk Dewan Pengurus Pusat PGM Indonesia:
a. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia
b. Menteri Agama Republik Indonesia
c. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
d. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
e. Ketua Umum DPP Majelis Ulama Indonesia

5. Untuk Dewan Pengurus Wilayah PGM Indonesia:


a. Gubernur
b. Ketua DPRD Provinsi
c. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
d. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
e. Ketua Umum MUI Provinsi
f. Ketua Umum Dewan Pendidikan Provinsi

6. Untuk Dewan Pengurus Daerah PGM Indonesia:


a. Bupati/Walikota
b. Ketua DPRD Kabupaten/Kota
c. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
d. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
e. Ketua Umum MUI Kabupaten/Kota
f. Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 30


7. Untuk Dewan Pengurus Cabang PGM Indonesia:
a. Camat
b. Pengawas Pendais
c. Kepala KUA
d. Kasi Dikbud/UPTD Pendidikan
e. Ketua Umum MUI Kecamatan

Pasal 13
Dewan Penasehat PGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai
dengan tingkatannya.

Pasal 14
Dewan Kehormatan PGM Indonesia terdiri dari ilmuan dan praktisi
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi sesuai
dengan tingkatannya dengan tugas utama untuk menegakan Kode
Etik Guru.

Pasal 15
(1) Pengurus PGM Indonesia memiliki wewenang :
a. Menentukan kebijakan sesuai dengan AD dan ART, keputusan
dan peraturan organisasi ditingkat organisasi masing-masing.
b. Dalam menjalankan kebijakannya pengurus merupakan badan
pelaksana yang bersifat kolektif.
c. Bila dianggap perlu dapat mengangkat tenaga sekretariat
sebagai pelaksana administrasi persuratan.

(2) Pengurus PGM Indonesia memiliki kewajiban :


a. Melaksanakan AD dan ART, keputusan dan peraturan
organisasi.
b. Memberikan pertanggungjawaban dalam forum musyawarah.
c. Memberikan laporan kepada musyawarah maupun rapat-rapat
organisasi.

Pasal 16
PGM Indonesia memiliki organisasi fungsional sebagai mitra
pelaksanaan program kerja.

BAB V
KEUANGAN

Pasal 17

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 31


Hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari
dan untuk organisasi wajib dipertanggungjawabkan dalam forum-
forum yang ditentukan oleh peraturan organisasi.

BAB VI
ATRIBUT

Pasal 18
(1) PGM Indonesia memiliki atribut antara lain :
a. lambang
b. bendera
c. mars PGM Indonesia
d. seragam PGM Indonesia
(2) Lambang PGM Indonesia digunakan untuk membuat bendera,
lencana, cinderamata, batik, papan nama dan benda lain yang
menunjukan identitas organisasi.
(3) Bentuk, warna, pengertian dan tata cara penggunaan atribut diatur
lebih lanjut dalam peraturan organisasi PGM Indonesia.

BAB VII
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 19
Penyempurnaan ART dalam keadaan mendesak dapat dilakukan oleh
rapat kerja khusus yang selanjutnya dipertanggungjawabkan dalam
MUNAS.
BAB X
PENUTUP

Pasal 20
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini
diatur dalam Keputusan dan Peraturan Organisasi PGM Indonesia.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Jakarta


Pada tanggal : 27 Desember 2012

PIMPINAN SIDANG

1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Ade Poniman

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 32


PERATURAN ORGANISASI
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

I. VISI PGM
”TERWUJUDNYA GURU MADRASAH YANG BERKUALITAS,
SEJAHTERA DAN BERMARTABAT”

II. MISI PGM


1. Meningkatkan kualitas Pendidikan di Madrasah.
2. Meningkatkan budaya kerja Guru Madrasah yang berdedikasi dan
bertanggungjawab
3. Menjadikan Guru Madrasah yang mampu berkompetisi dalam
berbagai kegiatan
4. Menjadikan Guru Madrasah yang memiliki pola pikir kreatif,
inovatif dan produktif dalam mencapai prestasi yang optimal
5. Membangun kerjasama yang baik dengan seluruh stake holder

III. PERATURAN ORGANISASI

A. TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB PENGURUS


PGM INDONESIA

1. Ketua Umum
a. Mengkoordinir seluruh pelaksanaan program kegiatan PGM
Indonesia baik yang bersifat intern maupun ekstern organisasi
b. Penanggungjawab umum dan koordinator umum dalam
pelaksanaan tugas-tugas intern maupun ekstern organisasi
PGM Indonesia
c. Mengerahkan segenap potensi pengurus terhadap pelaksanaan
program kegiatan dan pengembangan organisasi
d. Mengambil keputusan dan menetapkan kebijakan dengan tetap
mempertimbangkan saran dan pendapat pengurus PGM
Indonesia
e. Bertindak untuk dan atas nama PGM Indonesia menyangkut
pelaksanaan kebijaksanaan organisasi dan program kegiatan
baik yang intern maupun ekstern organisasi dan berwenang
mendelegasikan tugas-tugasnya kepada pengurus lain dengan
tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi pengurus.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 33


2. Ketua-ketua
a. Mewakili ketua umum apabila berhalangan dan dalam
melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada ketua
umum
b. Membantu ketua umum dalam rangka mengkoordinir
pelaksanaan kegiatan secara terarah, terpadu dan terencana
c. Ketua I : membawahi dan membidangi Organisasi dan Profesi
Peningkatan Sumber Daya Manusia serta bertanggungjawab
atas pembinaan dan pengembangan Wilayah I
d. Ketua II : membawahi dan membidangi Peningkatan Sumber
Daya Manusia serta bertanggungjawab atas pembinaan dan
pengembangan Wilayah II
e. Ketua III : membawahi dan membidangi Usaha dan
Kesejahteraan Sosial serta bertanggungjawab atas pembinaan
dan pengembangan Wilayah III
f. Ketua IV : membawahi dan membidangi Hubungan Kerjasama
dan Informasi serta bertanggungjawab atas pembinaan dan
pengembangan Wilayah IV
g. Ketua V : membawahi dan membidangi Advokasi dan
Perlindungan Hukum serta bertanggungjawab atas pembinaan
dan pengembangan Wilayah V
h. Ketua VI : membawahi dan membidangi Penelitian dan
Pengembangan
i. Ketua VII : membawahi dan membidangi Olahraga, Seni, dan
Budaya.

3. Sekretaris Jenderal
a. Memimpin dan mengkoordinir kegiatan sehari-hari sekretariat
DPP PGM Indonesia
b. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada ketua
umum dan para ketua untuk menunjang pelaksanaan tujuan
dan usaha serta program-program PGM Indonesia
c. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengembangan dan
pengawasan sistem manajemen administrasi organisasi secara
efektif dan efisien
d. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan program
dan kegiatan divisi dan lembaga

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 34


4. Sekretaris-sekretaris
a. Membantu pelaksanaan tugas-tugas sekretaris umum
b. Mewakili sekretaris umum apabila berhalangan dan dalam
tugasnya bertanggungjawab kepada sekretaris umum
c. Melaksanakan tugas-tugas khusus dalam urusan
pengembangan dan rintisan program secara menyeluruh sesuai
dengan yang telah ditetapkan
d. Sekretaris I : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan
organisasi dan profesi serta bertanggungjawab atas :
- penyiapan laporan dan materi yang diperlukan unsur ketua
- pengelolaan rapat-rapat PGM
- penyiapan perangkat rapat dan kegiatan kantor lainnya
e. Sekretaris II : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan
peningkatan sumber daya manusia dan bertanggungjawab atas :
- penyiapan, pemeriksaan dan pengaturan draft kontrak dan
bentuk perikatan lainnya serta peraturan, ketentuan dan
ketetapan yang dilakukan oleh PGM Indonesia
- monitoring dan dokumentasi kontrak dan semua keputusan
DPP PGM Indonesia
- pengelolaan, penerimaan, pendistribusian dan penyimpanan
dokumen PGM Indonesia
f. Sekretaris III : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan
usaha dan kesejahteraan sosial serta bertanggungjawab atas :
- perencanaan anggaran kesekretariatan
- monitoring pelaksanaan anggaran kegiatan organisasi PGM
Indonesia
- pengekoordinasian tamu internal dan eksternal PGM
Indonesia
g. Sekretaris IV : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan
hubungan kerjasama dan informasi serta bertanggungjawab
atas :
- perancangan dan membangun sistem komunikasi internal
PGM Indonesia
- penyampaian informasi internal dan eksternal organisasi PGM
Indonesia
- penyebarluasan kebijakan PGM Indonesia
h. Sekretaris V : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan
advokasi dan perlindungan hak asasi manusia serta
bertanggungjawab atas : 24
- pertimbangan hukum dan perikatan
- memonitor, mengkaji dan menangkal berita buruk mengenai
PGM Indonesia

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 35


i. Sekretaris VII : membantu dan mengkoordinasikan kegiatan
olahraga, seni, dan budaya serta bertanggungjawab atas :
- pengelolaan data based dan sistem administrasi PGM
Indonesia
- pengembangan dan peningkatan image PGM Indonesia

5. Bendahara Umum
a. bendahara umum dalam melaksanakan tugasnya berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada ketua umum
b. membantu ketua umum dalam rangka mengkoordinir
pengelolaan dan pengadaan keuangan pada tingkat intern dan
ekstern organisasi secara umum
c. menggali, mengumpulkan dan mengelola secara kreatif sumber
dana baik dari anggota, pemerintah, swasta untuk pembiayaan
kegiatan organisasi selama satu periode kepengurusan
d. melaporkan situasi keuangan secara berkala per semester (enam
bulan)
e. bersama ketua umum dan sekretaris umum menyusun dan
merencanakan anggaran pendapatan dan belanja rutin serta
anggaran pengembangan program kegiatan.
f. Melakukan koordinasi, pembinaan, pengembangan dan
pengawasan sistem manajemen keuangan organisasi secara
efektif dan efisien.

6. Bendahara-bendahara
a. mewakili bendahara umum bila berhalangan dalam
melaksanakan tugasnya dan bertanggungjawab kepada
bendahara umum
b. bendahara I : membantu bendahara umum dalam hal
pembinaan dan pengembangan sistem manajemen keuangan
organisasi secara efektif dan efisien
c. bendahara II : membantu bendahara umum dalam rangka
mengkoordinir pengelolaan dan pengadaan keuangan pada
tingkat intern dan ekstern organisasi PGM Indonesia secara
umum.

6. Departemen:

a. Organisasi dan Profesi


- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada ketua umum

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 36


- memberi perhatian kepada program sosialisasi
keberadaan/eksistensi PGM Jabar melalui berbagai media
massa
- memberikan perhatian kepada perwujudan tertib organisasi
dan meletakan dasar serta arah perjuangan organisasi
- melakukan koordinasi dengan bidang lain
b. Peningkatan Sumber Daya Manusia
-dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada ketua umum
-memberi perhatian kepada program pembinaan guru yang
berkesinambungan untuk mewujudkan guru madrasah yang
profesional, antara lain dengan :
 melaksanakan pendidikan dan latihan bagi guru-guru
madrasah
 membuka kursus-kursus
 melakukan koordinasi dengan bidang lain

c. saha dan Kesejahteraan Sosial


- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada ketua umum
- memberi perhatian kepada program pengembangan potensi
ekonomi guru yang berjiwa keislaman, kerakyatan,
kemandirian, kewirausahaan dan keadilan
- melakukan koordinasi dengan bidang lain

d. Hubungan Kerjasama dan Informasi


- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada ketua umum
- merintis kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait yang
memberikan daya dukung bagi pengembangan organisasi
PGM
- mendokumentasikan kegiatan organisasi
- melakukan kegiatan publikasi mengenai PGM melalui
berbagai media yang ada yang dapat membertikan nilai
tambah bagi organisasi PGM
- melakukan koordinasi dengan bidang lain

e. Advokasi dan Perlindungan Hukum


- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada ketua umum
- memberikan perhatian terhadap pembangunan, pembinaan
dan peningkatan pemahaman guru terhadap profesinya dan
perlindungan hukum pada profesi guru itu sendiri

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 37


- melakukan koordinasi dengan bidang lain

f. Penelitian dan Pengembangan


- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada ketua umum
- memberikan perhatian terhadap pembangunan, pembinaan
dan peningkatan kualitas guru terhadap profesinya dan
perlindungan hukum pada profesi guru itu sendiri melalui
penelitian dan pengembangan
- melakukan koordinasi dengan bidang lain

g. olahraga, seni, dan budaya

- dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan


bertanggungjawab kepada ketua umum
- memberikan perhatian terhadap pembangunan, pembinaan
dan peningkatan kualitas guru terhadap profesinya dan
perlindungan hukum pada profesi guru itu sendiri melalui
peningkatan kegiatan olahraga, seni, dan budaya
- melakukan koordinasi dengan bidang lain

B. KEAKTIFAN DEWAN PENGURUS


1. Dewan Pengurus dituntut keaktifannya sebagai pengurus dan
melaksanakan program sesuai dengan yang telah ditetapkan
2. Ketidak aktifan Dewan Pengurus akan dilakukan Reshuffle atau
penggantian antar waktu, apabila :
a. tidak hadir dalam Rapat Harian Pengurus sebanyak 6 (enam)
kali dalam waktu 6 (enam) bulan
b. tidak hadir dalam Rapat Pleno paling sedikit 3 (tiga) kali dalam
jangka waktu 6 (enam) bulan
c. tidak hadir serta tidak aktif dalam kepengurusan dalam 6
(enam) bulan berturut-turut tanpa alasan yang jelas.
3. Keaktifan Dewan Pengurus dibuktikan dengan Daftar Hadir
Pengurus

C. PESERTA RAPAT PENGURUS HARIAN


Peserta Rapat Pengurus Harian PGM Indonesia adalah seluruh
pengurus harian.

D. PESERTA RAPAT PLENO

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 38


Peserta Rapat Pleno adalah Pembina, Penasehat, Dewan
Kehormatan dan seluruh Pengurus.

E. KESEKRETARIATAN
a. Sekretariat PGM Indonesia berkedudukan dimana Dewan
Pengurus PGM berkantor, yang merupakan pusat pengendalian
seluruh aktifitas PGM Indonesia dibidang administrasi umum
(Kesekretariatan) dan kebendaharaan serta kegiatan divisi/bidang
b. Pimpinan Sekretariat :
a. yang bertanggungjawab dan memimpin sekretariat adalah
sekretaris umum dibantu oleh para sekretaris
b. pimpinan sekretariat bertanggungjawab dan bertugas
melaksanakan dan mengelola, mengkompilasi, merumuskan
konsep dan melaporkan seluruh rangkaian dan hasil kegiatan
serta keputusan setiap musyawarah yang diadakan PGM
Indonesia
c. Surat-surat resmi PGM Indonesia menggunakan Kop Surat
d. Pengurus yang boleh menggunakan surat, kop surat,
menandatangani surat dan stempel adalah unsur ketua dan unsur
sekretaris dengan sepengetahuan dan seijin ketua umum dan
sekretaris umum.

F. KEUANGAN
1. Keuangan PGM Indonesia bersifat sentralistis
2. Bendahara mempunyai kewenangan mengelola keuangan secara
profesional dan teradministrasikan dengan rapi
3. Pemasukan dan pengeluaran keuangan harus diketahui oleh ketua
umum
4. Bendahara harus melaporkan kondisi keuangan setiap satu
semester (enam bulan)

G. PERNYATAAN PENGURUS
1. Pernyataan pengurus yang bersifat politis yang membawa dampak
bagi organisasi PGM Indonesia harus dibahas dan disetujui oleh
musyawarah, serendah-rendahnya rapat pengurus harian
2. Pernyataan yang bersifat politis hanya boleh disampaikan oleh
ketua umum atau orang yang ditunjuk oleh ketua umum

H. TATA KERJA
1. Dalam melaksanakan tugasnya setiap pengurus wajib menerapkan
prinsip koordinasi dan sinkronisasi

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 39


2. Pimpinan sekretariat dalam mengkoordinasikan seluruh
administrasi organisasi senantiasa mendapatkan persetujuan dari
ketua umum
3. Setiap pengurus wajib mematuhi petunjuk peraturan organisasi
dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

I. MUSYAWARAH WILAYAH, DAERAH DAN CABANG


PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

1. Tugas dan Kewenangan Musyawarah Wilayah, Daerah dan


Musyawarah Cabang
1. Melakukan evaluasi dan penilaian laporan pertanggungjawaban
Pengurus PGM Indonesia masa bakti sebelumnya
2. Menetapkan program kerja untuk masa bakti berikutnya
3. Memilih dan mengangkat Ketua serta menyusun dan
menetapkan Pengurus PGM Indonesia masa bakti selanjutnya
4. Memilih dan mengesahkan Pembina, Penasehat dan Dewan
Pakar PGM Indonesia

2. Peserta dan Peninjau


a. Peserta MUSWIL/MUSDA/MUSCAB :
- Utusan DPP, sebanyak 3 (tiga) orang
- Utusan PGW (MUSDA), sebanyak 3 orang
- Utusan PGD (MUSCAB), sebanyak 3 orang
- Utusan Guru Madrasah (sesuai dengan ketentuan panitia)
b. Peninjau MUSWIL/MUSDA/MUSCAB :
- Pembina, Penasehat dan Dewan Kehormatan
- Undangan pihak terkait (ditentukan oleh penyelenggara)
c. Hak peserta dan peninjau
- peserta memiliki hak bicara dan hak suara (satu peserta satu
suara)
- peserta memiliki dak memilih dan dipilih
- peninjau hanya memiliki hak bicara
- peserta dan peninjau dapat mengajukan pertanyaan, usulan,
saran dan atau pendapat baik secara lisan maupun tulisan
d. Kewajiban peserta dan peninjau
Menaati dan melaksanakan tata tertib dan ketentuan-ketentuan
lain yang berlaku dalam musyawarah

3. Kelengkapan MUSWIL/Musda/Muscab
a. Pimpinan MUSWIL/MUSDA/MUSCAB
b. Pimpinan Sidang Sementara
c. Pimpinan Sidang

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 40


d. Komisi-komisi (sesuai kebutuhan)
e. Tim Formatur

4. Persidangan
Setiap sidang dipimpin oleh pimpinan sidang dan untuk sidang
pertama dipimpin oleh pimpinan sidang sementara (SC/Panitia
Pengarah) dan untuk sidang berikutnya dipimpin oleh pimpinan
sidang yang terdiri dari :
a. MUSWIL
* 1 orang unsur DPP
* 1 orang unsur panitia
* 1 orang unsur peserta
b. MUSDA (Kabupaten/Kota)
* 1 orang unsur DPW
* 1 orang unsur Panitia
* 1 orang unsur Peserta
c. MUSCAB (Kecamatan)
* 1 orang unsur DPD
* 1 arang unsur Panitia
* 1 orang unsur Peserta

5. Kuorum dan Pengambilan Keputusan


1. Sidang pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari
setengah jumlah peserta.
2. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secra
musyawarah untuk mufakat dan apabila hal tersebut ternyata
tidak memungkinkan, maka keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak.

6. Pemilihan Pengurus
1. Pemilihan pengurus dilakukan melalui proses pemilihan
ketua umum yang sekaligus menjadi ketua tim formatur
2. Tim Formatur terdiri dari :
A. MUSWIL:

 1 Ketua Umum terpilih


 1 orang unsur DPP PGM
 1 orang unsur Pengurus Demisioner
 1 orang unsur panitia
 1 orang unsur peserta

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 41


b. MUSDA :
 1 Ketua Umum terpilih
 1 orang unsur DPW
 1 orang unsur Pengurus Demisioner
 1 orang unsur panitia
 1 orang unsur peserta
c. MUSCAB :
 1 Ketua Umum terpilih
 1 orang unsur DPP
 1 orang unsur Pengurus Demisioner
 1 orang unsur panitia
 1 orang unsur peserta

7. Tim Formatur diberi kepercayaan dan berwenang penuh untuk


memilih pengurus PGM Indonesia sesuai tingkatannya dengan
mengutamakan nama-nama yang diusulkan/direkomendasikan
oleh peserta musyawarah

8. Persyaratan/Kriteria calon Pengurus

1. Beriman dan bertaqwa kepada Alloh SWT


2. Memiliki akhlaqul karimah
3. Aktif sebagai guru/pengelola/penyelenggara
madrasah/lembaga pendidikan Islam lainnya
4. Memiliki wawasan keislaman, kependidikan dan kebangsaan
5. Sehat jasmani dan rohani
6. Menerima AD dan ART PGM Indonesia
7. Berdomisili di wilayah bersangkutan (dibuktikan dengan
KTP)
8. Pendidikan minimal S1

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 42


IV. LAMBANG
Perancang: Badrudin
A. BENTUK LAMBANG DAN PERUBAHAN LAMBANG

(27 Desember 2007 – 24 Juli 2008) (24 Juli 2008 – 27 Desember 2012)

(27 Desember 2012 – Sekarang)

B. ISI LAMBANG

1. Tulisan PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA


dan singkatannya, yaitu PGM INDONESIA.
2. Bintang, terletak diatas ujung pertemuan tangkai padi dan
tangkai kapas.
3. Tangkai padi berjumlah 24 butir padi dan tangkai kapas
berjumlah 8 (delapan) kuntum.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 43


4. Buku dengan 10 garis didalamnya (5 garis dilembar kanan dan
5 garis dilembar kiri).
5. Mata rantai berjumlah 7 (tujuh) buah.
6. Pita bertuliskan FASTABIQUL KHAIRAT

C. WARNA LAMBANG

1. Garis lingkaran : Putih


2. Dasar : Hijau
3. Bintang : Kuning Emas
4. Butiran Padi : Kuning
5. Kuntum Kapas : Hijau-putih
6. Buku : Putih
7. Mata Rantai : Hitam
8. Pita : Putih
9. Kalimat FASTABIQUL KHAIRAT : Hitam

D. MAKNA UNSUR DALAM LAMBANG

1. Berbentuk lingkaran dengan garis batas tipis, memberi arti


bahwa selalu bergerak dinamis dan selalu mengembangkan
hal-hal baru menuju kesempurnaan.
2. Tulisan PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
dan singkatannya, yaitu PGM INDONESIA dengan huruf
besar balok, bermakna ketegasan sikap dan pendirian untuk
membangun komunikasi, silaturrahim, persaudaraan dan
persatuan dengan semua potensi organisasi yang ada.
3. Bintang bersudut lima melambangkan Ketuhanan, bermakna
bahwa anggota PGM INDONESIA selalu mentaati dan
menjunjung tinggi norma-norma agama yang berlaku
ditengah-tengah masyarakat.
4. 24 (duapuluh empat) butir padi, 7 (tujuh) buah mata rantai
dan 8 (delapan) kuntum bunga kapas melambangkan tanggal
terbentuknya PGM INDONESIA yaitu tanggal 24 – 7 – 2008.
5. Butiran padi dan kapas yang melingkar membentuk bulatan
bermakna bahwa PGM INDONESIA senantiasa berupaya
meningkatkan kualitas, kesejahteraan, keadilan, dan
kemakmuran bagi anggota-anggotanya.
6. Buku bermakna sebagai sumber ilmu pengetahuan yang akan
mendukung peningkatan kualitas pendidikan.
7. 10 (sepuluh) garis dalam buku, yang terdiri dari 5 (lima) garis
dilembar kanan mengkiaskan Rukun Islam dan 5 (lima) garis
di lembar kiri mengkiaskan Pancasila bahwa pedoman hidup

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 44


dan kehidupan yang harus serasi antara kebahagiaan dunia
dan akhirat, materil dan spirituil dengan Ridlo Alloh SWT.
8. Mata rantai melambangkan kekuatan silaturrahim/persatuan
dan kesatuan yang merupakan modal dasar untuk mencapai
tujuan organisasi.
9. Pita berwarna putih, bermakna bahwa PGM INDONESIA
didirikan atas dasar kebersamaan yang suci dan bersih dalam
mewujudkan tujuan organisasi, yaitu meningkatkan kualitas
dan kesejahteraan guru-guru madrasah.
10. Kalimat FASTABIQUL KHAIRAT bermakna bahwa anggota
PGM INDONESIA senantiasa menciptakan suasana
kompetitif yang sehat dalam meningkatkan kualitas guru itu
sendiri.
11. Makna Lambang PGM INDONESIA :
DENGAN IMAN YANG TEGUH DAN HATI YANG SUCI
GURU-GURU MADRASAH BERUPAYA UNTUK
SENANTIASA MENINGKATKAN KUALITAS DIRI DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL SERTA SENANTIASA
MEMPERERAT TALI SILATURRAHIM SEBAGAI MODAL
DASAR DALAM MENCAPAI TUJUAN.

E. PENGGUNAAN LAMBANG

1. Pataka, dengan ketentuan :


a. Warna dasar, putih.
b. Panjang 90 Cm dan lebar 60 Cm, ditengah-tengahnya
terdapat lambang PGM INDONESIA.
c. Diketiga sisinya (yang tidak melekat pada tiang) diberi
rumbai berwarna hijau dengan panjang 6 Cm.
d. Pataka diikatkan pada tiang dengan tiga buah tali
pengikat, tinggi tiang 2 m, berbentuk bulat dan bergaris
tengah 4 Cm.
e. Pada puncak tiang pataka diberi kepala tiang (mustika)
berbentuk kubah Masjid dengan tinggi 20 Cm dan terbuat
dari logam.
f. Penggunaan pataka :
 Dibedakan dengan bendera PGM INDONESIA.
 Diletakan berdampingan dengan bendera Merah Putih
pada setiap kegiatan dalam ruangan tertutup (rapat,
seminar, upacara, dan sebagainya).
 Penataan sesuai ruangan yang digunakan.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 45


 Apabila diletakan di mimbar, maka bendera Merah Putih
terletak disebelah kanan dan pataka PGM INDONESIA
disebelah kiri, dilihat dari posisi pembicara.

2. Bendera, dengan ketentuan :


a. Warna dasar, putih.
b. Berbentuk empat persegi panjang dengan perbandingan 3 :
2, ditengah-tengahnya terdapat lambang PGM
INDONESIA dengan ukuran garis tengah sepertiga dari
ukuran panjang.
c. Dibawah lambang terdapat tulisan DPP/DPW/DPD/DPC
(sesuai dengan tingkatan) dan nama daerah yang
menggunakan.
d. Digunakan pada setiap kegiatan PGM INDONESIA.

3. Jas, dengan ketentuan :


a. Warna dasar hitam.
b. Tulisan nama disebelah kanan dan Lambang PGM
INDONESIA disebelah kiri.

4. Batik/kemeja, dengan ketentuan :


a. Warna dasar hijau.
b. Motif batik bunga ditengah-tengah motif terdapat lambang
PGM INDONESIA.

5. Kaos, dengan ketentuan :


a. Warna dasar putih.
b. Warna lengan hijau.
c. Dibagian depan sebelah kiri atas terdapat lambang PGM
INDONESIA.
d. Dibagian belakang terdapat tulisan PERKUMPULAN
GURU MADRASAH INDONESIA.

6. Lencana, dengan ketentuan :


a. Warna dasar kuning emas.
b. Berbentuk rangka dengan ukuran 3 Cm.
c. Diletakan disebelah kiri atas pakaian yang dikenakan.

7. Cinderamata, trophy dan keperluan lain dengan


memperhatikan kesesuaian dan kepantasan dalam
penggunaannya.

Ditetapkan di : Jakarta

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 46


Pada tanggal : 17 Januari 2013

V. MANAJEMEN PERSURATAN PGM

A. Pengertian
Surat organisasi PGM Indonesia adalah alat komunikasi tertulis
untuk menyampaikan dan menerima informasi dari dan kepada pihak
lain baik perorangan/organisasi maupun dinas yang dibuat oleh dan
atau ditujukan kepada PGM Indonesia.

B. Pengurusan Surat Organisasi

1. Prosedur Pengurusan Surat

Setiap surat yang dikeluarkan dan diterima oleh PGM Indonesia


harus dicatat pada agenda surat keluar, agenda surat masuk dan
ekspedisi surat.

2. Nomor Kode Surat


a. Kode jenis surat :
a). A : Surat yang bersifat internal
b). B : Surat yang bersifat eksternal
c). SK : Surat Keputusan
d). ST : Surat Tugas
e). SR : Surat Rekomendasi
f). SB : Surat Biasa (pemberitahuan, permohonan, undangan,
dan lain-lain)
b. Seluruh surat yang dikeluarkan memiliki urutan nomor yang
berbeda untuk masing-masing jenis surat.
c. Nomor urut surat terdiri dari tiga digit dan berlaku untuk satu
tahun, artinya untuk tahun berikutnya penomoran surat dimulai
kembali dengan nomor 001.
d. Contoh nomor surat biasa yang dikeluarkan oleh DPD PGM Indonesia:

011-A/SB-PGM.INDONESIA.01.05/II/2010
Keterangan :
011 : Nomor urut surat, sesuai dengan agenda surat keluar
A : Surat yang bersifat internal
SB : Kode jenis surat (surat biasa)
PGM.INDONESIA : Menunjukan nama organisasi yang
mengeluarkan surat
01 : Nomor kode DPW PGM Indonesia Provinsi Jawa Barat
05 : Nomor kode DPD PGM Indonesia Kabupaten Bogor

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 47


II : Menunjukan bulan Februari (angka romawi), ketika
pembuatan surat
2010 : Menunjukan tahun (masehi), ketika pembuatan surat

Contoh nomor surat biasa yang dikeluarkan oleh DPC PGM:

022-B/SB-PGM.INDONESIA.01.04.03/III/2010

Keterangan :
022 : Nomor urut surat, sesuai dengan agenda surat keluar
B : Surat yang bersifat eksternal
SB : Kode jenis surat (surat biasa)
PGM.INDONESIA : Menunjukan organisasi yang
mengeluarkan surat
01 : Nomor kode DPW PGM Indonesia Jabar
04 : Nomor Kode DPD PGM Indonesia Kota Depok
03 : Nomor Kode DPC PGM Indonesia Kecamatan
Sukmajaya
III : Menunjukan bulan Maret (angka romawi), ketika
pembuatan surat
2010 : Menunjukan tahun (masehi), ketika pembuatan surat

e. Penulisan wilayah, Kabupaten/Kota atau Kecamatan pada nomor


surat digantikan dengan kode Kabupaten/Kota atau kecamatan
yang ditentukan oleh Pengurus PGM Indonesia yang berada satu
tingkat diatasnya.

f. Urutan pengkodean DPD/DPC ditentukan berdasarkan nomor


urut SK/Kode Kanwil Kemenag/Abjad (A – Z) dan tidak
menunjukan peringkat.

g. Kop Surat, Bentuk Surat dan Stempel

Kop Surat

DEWAN PENGURUS PUSAT


PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
Sekretariat: Jl. Jend. A. Yani No. 11 Kota Bekasi – 17141,
Tlp./Fax. (021) 70987656 HP. 08121922029 / 08121803428

====================================================================

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 48


DEWAN PENGURUS WILAYAH
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
PROVINSI JAWA BARAT
Sekretariat: Jl. Jend. A. Yani No. 11 Kota Bekasi – 17141,
Tlp./Fax. (021) 70987656 HP. 08121922029 / 08121803428
=======================================================================

DEWAN PENGURUS DAERAH


PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
KOTA BEKASI
Sekretariat: Jl. Jend. A. Yani No. 11 Kota Bekasi – 17141,
Tlp./Fax. (021) 70987656 HP. 08121922029 / 08121803428
====================================================================

DEWAN PENGURUS CABANG


PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA
KECAMATAN BEKASI BARAT
Sekretariat: Jl. Jend. A. Yani No. 11 Kota Bekasi – 17141,
Tlp./Fax. (021) 70987656 HP. 08121922029 / 08121803428
======================================================================

Catatan : Tulisan dan garis bawah berwarna hijau tua

h. Bentuk Surat

Bentuk surat biasa yang digunakan oleh PGM Jabar adalah


bentuk surat resmi Indonesia Baru, dengan denah :

-----------
---------------
-------- ---------
------
------
------------------------
-----------------------------
i. -----------------------------
Ste
j. -----------------------
k.--------
----------- ----------

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 49


i. stempel :

Catatan :
- Ukuran stempel 4 cm
- Warna tinta stempel hijau tua

D. Nomor Tanda Anggota (NTA):


NTA merupakan identitas keanggotaan PGM Indonesia yang
penomorannya dilakukan oleh DPD PGM Indonesia masing-masing
dengan tetap mengacu kepada aturan yang berlaku, antara lain :
1. Bentuk dan desain sesuai dengan ketentuan DPP PGM Indonesia
2. Biaya sesuai dengan Program Kerja yang ada

Contoh NTA :

0102.01.02.00100

Keterangan :

01 : Kode DPW PGM Jabar


02 : Kode DPD PGM Kabupaten Bekasi
01 : Kode DPC PGM Kecamatan Bantargebang
02 : Kode Madarasah Tsanawiyah
00100 : Nomor Urut nggota

Ditetapkan di: Jakarta


Pada tanggal : 27 Desember 2012

PIMPINAN SIDANG

1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Ade Poniman

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 50


KEPUTUSAN MUNAS II PGM
Nomor: 05 /TAP/MUNAS II-PGM/XII/2012
Tentang
HASIL SIDANG KOMISI B:
POKOK-POKOK PROGRAM KERJA
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan mengharap Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional II
Persatuan Guru Madrasah,
Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban
penyelenggaraan Musyawarah Nasional II Persatuan
Guru Madrasah yang disingkat MUNAS II PGM
dipandang perlu menetapkan hasil siding Komisi B
yang membahas tentang Kerangka Program Kerja
Persatuan Guru Madrasah Persatuan Guru Madrasah.
Mengingat : 3. Anggaran Dasar Persatuan Guru Madrasah
4. Anggaran Rumah Tangga Persatuan Guru Madrasah
Memperhatikan : Keputusan Sidang Pleno III MUNAS II PGM pada
tanggal 27 Desember 2012 di Jakarta.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : HASIL SIDANG KOMISI B: KERANGKA PROGRAM
KERJA PERKUMPULAN GURU MADRASAH
INDONESIA

Pasal 1
Menetapkan Hasil Sidang Komisi B yang membahas tentang Kerangka
Program Kerja Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia.
Pasal 2
Mengamanahkan kepada seluruh jenjang kepengurusan PGM
Indonesia untuk melaksanakan ketetapan ini dan melakukan
penyempurnaan terhadap semua peraturan dibawahnya sesuai
dengan ketetapan ini.

Pasal 3
Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di: Jakarta


Pada tanggal : 27 Desember 2012

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 51


PIMPINAN SIDANG

4. Badrudin

5. Shodik Murdiono

6. Ade Poniman

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 52


POKOK-POKOK PROGRAM KERJA
PERKUMPULAN GURU MADRASAH INDONESIA

A. PENDAHULUAN

PGM Indonesia sebagai organisasi profesi bertujuan


meningkatkan kualitas madrasah secara umum dan peningkatan
kualitas sumber daya guru secara khusus dan meningkatkan
kesejahteraan guru baik material maupun non material, sehingga pada
akhirnya guru madrasah dapat hidup lebih bermartabat.
Di era otonomi daerah saat ini guru dituntut lebih profesional
dan bekerja lebih keras agar mampu berperan aktif dalam
pembangunan, sehingga terwujud masyarakat yang maju dengan
memiliki wawasan, sikap, dan karakter, mentalitas serta nilai-nilai
Islami bagi proses perubahan kearah kemajuan.

B. DASAR

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Stándar
Nasional Pendidikan.
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Guru
Madrasah Indonesia.

C. TUJUAN

1. Menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian organisasi.


2. Mewujudkan tujuan dan fungsi organisasi.
3. Mengaktualisasikan PGM dalam membangun dan mewujudkan
kualitas dan kesejahteraan guru madrasah.
4. Meletakan arah dan landasan bagi pengurus dan anggota PGM.
5. Mendorong masyarakat untuk ikut mengembangkan madrasah
yang berkualitas.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 53


D. POKOK-POKOK MASALAH

1. Kurang komunikasi diantara guru madrasah.


2. Madrasah-madrasah masih bersifat parsial dalam melaksanakan
programnya.
3. Selalu terlambat dalam menerima informasi yang berkenaan
dengan masalah pendidikan.
4. Guru madrasah secara pribadi otonom (membayar pajak,
misalnya), tetapi selalu dianak tirikan ketika mendapatkan fasilitas
guru.

E. PROGRAM UNGGULAN

1. Pendataan potensi guru madrasah.


2. Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi guru madrasah.
3. Peningkatan kesejahteraan guru madrasah.
4. Membangun jaringan komunikasi yang lebih intensif baik internal
maupun eksternal organisasi.
5. Membangun jaringan komunikasi yang disesuaikan dengan
perkembangan zaman, antara lain dengan web-site.

F. PROGRAM JANGKA PENDEK

1. Pembentukan DPW PGM se-Indonesia.


2. Penyusunan databased guru madrasah.
3. Audiensi dengan lembaga-lembaga terkait untuk mendapatkan
pengakuan dari pihak lain.

G. PROGRAM JANGKA MENENGAH

1. Peningkatan kualitas guru madrasah melalui kegiatan-kegiatan


pendidikan dan pelatihan bagi guru madrasah.
2. Peningkatan kesejahteraan guru madrasah.

H. PROGRAM JANGKA PANJANG

Terwujudnya guru madrasah yang berkualitas dan sejahtera.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 54


I. PENUTUP

Demikianlah kerangka program kerja PGM untuk dapat


dipedomani dan dilaksanakan dengan baik.

Ditetapkan di: Jakarta


Pada tanggal : 27 Desember 2012

PIMPINAN SIDANG

1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Ade Poniman

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 55


KEPUTUSAN MUNAS II PGM
Nomor: 06 /TAP/MUNAS II-PGM/XII/2012
Tentang
HASIL SIDANG KOMISI C:
KRITERIA DAN TATA CARA PEMILIHAN KETUA UMUM
DAN PENGURUS DPP PGM MASA BAKTI 2012-2017

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan mengharap Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional II
Persatuan Guru Madrasah,
Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban
penyelenggaraan Musyawarah Nasional II Persatuan
Guru Madrasah yang disingkat MUNAS II PGM
dipandang perlu menetapkan hasil siding Komisi C
yang membahas tentang Kriteria dan Tata Cara
Pemilihan Ketua Umum dan Pengurus DPP PGM Masa
Bakti 2012-2017.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Persatuan Guru Madrasah
2. Anggaran Rumah Tangga Persatuan Guru Madrasah
Memperhatikan : Keputusan Sidang Pleno III MUNAS II PGM pada
tanggal 27 Desember 2012 di Jakarta.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : HASIL SIDANG KOMISI C: KRITERIA DAN TATA


CARA PEMILIHAN KETUA UMUM DAN PENGURUS
DPP PGM MASA BAKTI 2012-2017

Pasal 1
Menetapkan Hasil Sidang Komisi C yang membahas tentang Kriteria
dan Tata Cara Pemilihan Ketua Umum dan Pengurus DPP PGM Masa
Bakti 2012-2017.
Pasal 2
Mengamanahkan kepada seluruh jenjang kepengurusan PGM untuk
melaksanakan ketetapan ini dan melakukan penyempurnaan terhadap
semua peraturan dibawahnya sesuai dengan ketetapan ini.
Pasal 3
Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan .

Ditetapkan di: Jakarta

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 56


Pada tanggal : 27 Desember 2012

PIMPINAN SIDANG

1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Ade Poniman

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 57


KRITERIA DAN TATA CARA
PEMILIHAN KETUA UMUM DPP PGM INDONESIA
MASA BAKTI 2012-2017

A. KRITERIA KETUA UMUM DPP PGM INDONESIA MASA BAKTI


2012-2017
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Berakhlaqul karimah.
3. Aktif sebagai guru/pengelola/penyelenggara madrasah.
4. Memiliki wawasan ke-Islaman, ke-Indonesiaan, dan
kependidikan.
5. Sehat jasmani dan rohani.
6. Menerima AD dan ART PGM.
7. Siap berdomisili di Jakarta.
8. Pendidikan minimal S1.
9. Tidak merangkap jabatan sebagai ketua umum pada jenjang
yang sama dan jenjang dibawahnya.
10. Pernah menjadi pengurus DPW PGM Jabar minimal 1 (satu)
peiode.

B. TATA CARA PEMILIHAN


1. Tahap pencalonan
a. pendaftaran calon ketua umum melalui penjaringan ketua
umum yang diusulkan oleh masing-masing delegasi.
b. Verifikasi administrasi bakal calon ketua umum.

2. Pemilihan Ketua Umum


a. calon ketua umum dinyatakan sah bila mendapatkan
dukungan suara minimal 20% dari jumlah peserta yang hadir.
b. Penetapan calon ketua umum.
c. Penyampaian visi, misi dan program calon ketua umum.
d. Pemilihan dilakukan dengan cara 1 (satu) delegasi 1 (satu)
suara (one delegation one vote).
e. Penetapan ketua umum terpilih.

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 58


f. Ketua umum terpilih adalah ketua tim formatur.

3. Pemilihan Tim Formatur


Tim formatur berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri atas:
a. ketua umum terpilih, 1 (satu) orang.
b. Unsur panitia, 1 (satu) orang.
c. Unsur DPP PGM Masa Bakti 2008-2013, 1 (satu) orang.
d. Unsur DPW PGM, 1 (satu) orang.
e. Unsur DPD PGM, 1 (satu) orang.
4. Pembentukan DPP PGM
a. ketua umum terpilih beserta tim formatur bersama-sama
menyusun DPP PGM.
b. hasil rapat tim formatur disampaikan dalam siding Pleno
MUNAS II PGM
c. struktur dan jumlah pengurus DPP PGM didasarkan pada
hasil siding komisi MUNAS II PGM.

C. PENUTUP
Kriteria dan tata cara pemilihan ketua umum DPP PGM Masa Bakti
2012-2017 ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Jakarta


Pada tanggal : 27 Desember 2012

PIMPINAN SIDANG

1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Ade Poniman

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 59


KEPUTUSAN MUNAS II PGM
Nomor: 07 /TAP/MUNAS II-PGM/XII/2012
Tentang
HASIL SIDANG KOMISI D:
REKOMENDASI MUNAS II PGM

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan mengharap Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional II
Persatuan Guru Madrasah,
Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban
penyelenggaraan Musyawarah Nasional II Persatuan
Guru Madrasah yang disingkat MUNAS II PGM
dipandang perlu menetapkan hasil siding Komisi D
yang membahas tentang Rekomendasi MUNAS II PGM.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Persatuan Guru Madrasah
2. Anggaran Rumah Tangga Persatuan Guru Madrasah
Memperhatikan : Keputusan Sidang Pleno III MUNAS II PGM pada
tanggal 27 Desember 2012 di Jakarta
MEMUTUSKAN
Menetapkan : HASIL SIDANG KOMISI D: REKOMENDASI MUNAS
II PGM.

Pasal 1
Menetapkan Hasil Sidang Komisi D yang membahas tentang
Rekomendasi MUNAS II PGM.
Pasal 2
Mengamanahkan kepada seluruh jenjang kepengurusan PGM untuk
melaksanakan ketetapan ini dan melakukan penyempurnaan terhadap
semua peraturan dibawahnya sesuai dengan ketetapan ini.
Pasal 3
Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan .
Ditetapkan di: Jakarta
Pada tanggal : 27 Desember 2012
PIMPINAN SIDANG
1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Ade Poniman

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 60


REKOMENDASI MUNAS II PGM

A. INTERNAL ORGANISASI
1. Melakukan kajian-kajian kritis terhadap berbagai masalah yang
dihadapi guru-guru madrasah.
2. Memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki organisasi.
3. Meningkatkan komunikasi dan silaturahim antar pengurus dan
antar pengurus dengan anggota.
4. Secepatnya membentuk DPW PGM se-Indonesia.
5. Sekretariat berkedudukan di ibu kota Negara.
6. Tidak ada dualism organisasi guru madrasah.

B. EKSTERNAL ORGANISASI
1. Menuntut dan meminta kepada pemerintah untuk
memperhatikan kesejahteraan guru madrasah.
2. Dalam konteks pembinaan, memohon kepada pemerintah
untuk memberikan dukungan kepada PGM Indonesia baik
moril maupun materil dengan mengalokasikan dana pembinaan
organisasi melalui APBN maupun APBD (Provinsi dan
Kabupaten/Kota).
3. Dalam konteks peningkatan kualitas pendidikan, mendorong
mendikbud untuk tidak berlaku diskriminatif terhadap
madrasah maupun guru madrasah.
4. Dalam konteks hubungan kemasyarakatan, mendorong PGM
untuk bekerjasama dengan organisasi lain baik negeri maupun
swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri.
5. Mengajukan kepada pemerintah (Kemenag dan Kemendikbud,
KemenPAN, Kemendagri, dan BKN) untuk mengangkat guru
madrasah honorer menjadi PNS.
6. Menolak kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak
kepada madrasah.

Ditetapkan di: Jakarta


Pada tanggal : 27 Desember 2012

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 61


PIMPINAN SIDANG

1. Badrudin

2. Shodik Murdiono

3. Ade Poniman

AD-ART dan PO PGM Indonesia ------------ 62

Anda mungkin juga menyukai