Anda di halaman 1dari 22

ORGANISASI

GERAKAN KEPANDUAN
HIZBUL WATHAN
(1)

Session #5
Organisasi
Gerakan KepanduanHizbul Wathan
Qoidah Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah,
 Hizbul Wathan adalah Ortom Muhammadiyah.

 Organisasi Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan


 Qobilah, organisasi paling bawah di Hizbul Wathan
Lambang, Simbol dan Motto Gerakan Kepanduan Hizbul
 Wathan

QOIDAH
ORGANISASI OTONOM
(ORTOM)
MUHAMMADIYAH
Dasar, arti dan kedudukan
• Dasar Ortom sesuai Surat Keputusan Pimpinan Pusat
Muhammadiyah No. 92/KEP/I.0/B/2007 Tentang QOIDAH
ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH
• Pengertian Ortom adalah satuan organisasi yang dibentuk
oleh dan berkedudukan di bawah persyarikatan guna
membina warga Muhammadiyah dan kelompok
masyarakat tertentu sesuai dengan bidang kegiatan yang
diadakannya dalam rangka mencapai maksud dan tujuan
Muhammadiyah. (Qaidah Bab I pasal 1 ayat 3)
• Kedudukan ortom : Organisasi otonom Muhammadiyah adalah
satuan organisasi yang berkedudukan di bawah persyarikatan
Muhammadiyah.
• Ada 7 Ortom Muhammadiyah
 ‘Aisyiyah (19 Mei 1917).
ORTOM MUHAMMADIYAH  Hizbul Wathan (1918 dan 18
Nopember 1999).
Maksud & Tujuan :
Maksud & Tujuan : Menyiapkan dan
Tegaknya agama Islam sehingga
membina anak, remaja dan pemuda
terwujudnya masyarakat Islam yang yang memiliki aqidah, fisik dan
sebenar-benarnya. mental, berilmu dan berteknologi
serta berakhlaqul karimah sehingga
terwujud pribadi muslim yang
sebenar-benarnya dan siap menjadi
kader Persyarikatan, Umat dan
Bangsa
 Nasyiatul ‘Aisyiyah (16 Mei  Pemuda Muhammadiyah (2 Mei
1931). 1932).
Maksud & Tujuan : Maksud & Tujuan : Menghimpun,
Tujuan Organisasi ini adalah membina dan menggerakkan
terbentuknya putri Islam yang potensi pemuda Islam demi
berarti bagi keluarga, bangsa dan terwujudnya kader Persyarikatan,
agama menuju terwujudnya kader umat dan kader bangsa
masyarakat Islam yang dalam rangka mencapai tujuan
sebenarbenarnya. Muhammadiyah.
 
ORTOM MUHAMMADIYAH
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
(18 Juli 1961).
Tapak Suci Putra
Muhammadiyah (31 Juli 1963).
Maksud & Tujuan : Maksud & Tujuan :
Terbentuknya pelajar muslim yang • Mendidik serta membina
berilmu, berakhlak mulia, dan ketangkasan dan ketrampilan
terampil dalam rangka menegakkan Pencak Silat sebagai bela diri,
dan menjunjung tinggi nilai-nilai seni, olah raga dan budaya
ajaran Islam sehingga terwujud bangsa Indoonesia.
masyarakat Islam yang sebenar- • Memelihara dan mengembangkan
benarnya. kemurnian Pencak Silat Aliran
TAPAK SUCI sebagai budaya
bangsa yang luhur daan bermoral
 Ikatan Mahasiswa sesuai dan tidak menyimpang dari
Muhammadiyah (14 Maret ajran Islam serta bersih dari syirik
1964). dan menyesatkan.
Maksud & Tujuan : • Mendidik dan membina anggota
Mengusahakan terbentuknya untuk menjadi kader
Muhammadiyah.
akademisi Islam yang berakhlak
• Menggembirakan dan
mulia dalam rangka mencapai megamalkan Dakwah Amar Ma'ruf
tujuan Muhammadiyah. Nahi Munkar dalam usaha
mempertinggi ketahanan nasional.
Katagori Ortom Muhammadiyah
• Ortom Umum adalah organisasi otonom yang anggotanya
belum seluruhnya anggota Muhammadiyah, yaitu HW, NA, PM,
IPM, IMM dan TSPM.
• Ortom Khusus adalah organisasi otonom yang seluruh
anggotanya adalah anggota Muhammadiyah dan diberi
wewenang menyelenggarakan amal usaha yang ditetapkan oleh
pimpinan Muhammadiyah dalam koordinasi Unsur Pembantu
Pimpinan yang membidanginya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku tentang amal usaha tersebut yaitu ‘Aisyiyah, sesuai SK
PPM Nomor: 22/KEP/I.0/B/2009.
Fungsi, Tugas dan Wewenang Ortom
• Fungsi :
• Pembentukan dan pembinaan kader Persyarikatan;
• Pembinaan warga Muhammadiyah dan pembimbingan kelompok masyarakat
tertentu dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah;
• Pengembangan Persyarikatan
• Tugas :
• Membentuk dan membina kader Persyarikatan;
• Membina warga Muhammadiyah dan membimbing kelompok masyarakat
tertentu dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah;
• Mengembangkan Persyarikatan.
• Wewenang :
• Mengatur rumah tangganya sendiri yang dituangkan dalam AD dan ART
masing-masing dan tidak bertentangan dengan AD dan ART Muhammadiyah;
• Menyelenggarakan amal usaha yang ditetapkan oleh Pimpinan Muhammadiyah
dalam koordinasi unsur pembantu pimpinan yang membidanginya.
Pembentukan Keanggotaan
Ortom Ortom
1. Pembentukan ortom ditetapkan 1. Anggota Ortom Umum, yang
oleh Tanwir atas usul PPM dan telah memenuhi persyaratan
dilaksanakan dengan keputusan diproses menjadi anggota
PPM. Muhammadiyah
2. Ortom Khusus, ditetapkan 2. Anggota Ortom Khusus adalah
dengan keputusan PPM. anggota Muhammadiyah;
3. Pembentukan Organisasi pada 3. Ketentuan tentang
tiap-tiap tingkat, selain Pimpinan keanggotaan Ortom diatur oleh
Pusat dibentuk oleh Pimpinan organisasi masing-masing.
Organisasi Otonom satu tingkat
di atasnya dengan rekomendasi
Pimpinan Persyarikatan
setingkat.
Pimpinan Ortom Musyawarah & Rapat Ortom
1. Pemilihan, penetapan, dan masa jabatan Pimpinan 1. Permusyawaratan dan
Ortom diatur dalam Anggaran Dasar masing-masing.
2. Syarat anggota Pimpinan : Rapat organisasi otonom
a. Telah menjadi anggota Muhammadiyah sekurang- diatur dalam Anggaran
kurangnya 1 tahun, kecuali yang belum memenuhi Dasar masing-masing;
syarat usia;
b. Taat beribadah dan mengamalkan ajaran Islam; 2. Acara dan materi pokok
c. Setia pada prinsip-prinsip dasar perjuangan harus mendapat
Muhammadiyah persetujuan Pimpinan
d. Taat pada garis kebijakan Pimpinan Muhammadiyah; Persyarikatan setingkat;
e. Memiliki kecakapan dan berkemampuan
menjalankan tugasnya; 3. Keputusan
f. Tidak merangkap jabatan dengan keanggotaan Permusyawaratan di
pimpinan Partai Politik sesuai dengan ketentuan Tanfidz setelah mendapat
yang berlaku dalam Persyarikatan.
g. Tidak merangkap keanggotaan dengan organisasi
Penggesahan dari
kemasyarakatan sejenis sesuai dengan ketentuan Pimpinan Persyarikatan
yang berlaku dalam Persyarikatan setingkat.
Hubungan & Tata Kerja Pembinaan & Bimbingan
1. Pimpinan Ortom berhubungan 1. Komunikasi dan koordinasi secara
langsung dengan Pimpinan berkala antara Pimpinan
Persyarikatan setingkat; Persyarikatan dengan Pimpinan
2. Pimpinan Ortom mengadakan Ortom;
hubungan dan kerjasama dengan 2. Pengarahan oleh Pimpinan
unsur Pembantu Pimpinan dan Ortom Persyarikatan kepada Pimpinan
lain dengan pemberitahuan yang Ortom;
dituju; 3. Penegakan aturan, ketentuan, dan
3. Pimpinan Ortom dapat bekerjasama norma organisasi.
dengan pihak luar Negeri setelah
mendapat persetujuan PP Ortom dan
PP Muhammadiyah serta melaporkan
hasilnya;
4. Tata kerja Pimpinan Ortom diatur
oleh Ortom masing-masing.
Keuangan & Kekayaan Pengawasan & Sanksi
1. Keuangan dan kekayaan Ortom secara 1. Pengawasan dilakukan oleh
hukum milik PP Muhammadiyah; Pimpinan Persyarikatan pada
2. Keuangan dan kekayaan Ortom semua tingkat
diperoleh dan dipergunakan sesuai 2. Sanksi berupa tindakan
dengan ketentuan yang diatur dalam administratif dan atau yuridis
Anggaran Dasar masing-masing; dilakukan oleh Pimpinan
3. Pemindahan hak atas kekayaan berupa Persyarikatan terhadap Organisasi
benda bergerak dilakukan oleh Pimpinan Otonom baik instansi dan atau
Ortom masing-masing tingkat, dengan perorangan yang menyalahi
pemberitahuan kepada pimpinan ketentuan peraturan yang berlaku.
Persyarikatan masing-masing tingkat.
Sedang untuk benda tidak bergerak
dilakukan atas ijin tertulis PPM.
Laporan Pembubaran
1. Laporan akhir masa jabatan 1. Pembubaran Organisasi Otonom
selama satu masa periode dilakukan apabila melakukan
tentang hasil kerja Organisasi penyimpangan terhadap prinsip,
Otonom; garis, dan kebijakan
2. Laporan tahunan tentang Persyarikatan.
perkembangan organisasi 2. Pembubaran Organisasi Otonom
otonom; diputuskan oleh Tanwir atas usul
3. Laporan Insidental tentang PP Muhammadiyah
peristiwa atau masalah khusus 3. Setelah Organisasi Otonom
di luar ketentuan; dinyatakan bubar, segala hak
4. Laporan internal yang diatur milik kembali kepada PPM.
dalam AD dan ART masing-
masing.

ORGANISASI
GERAKAN KEPANDUAN
HIZBUL WATHAN
PENDAHULUAN
1. Organisasi adalah persekutuan orang banyak untuk mencapai tujuan
bersama. Organisasi ibarat tubuh manusia yang dilengkapi organ-organ
yang saling bekerjasama yang harmonis di bawah koordinasi otak.
2. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah organisasi otonom
Muhammadiyah bergerak dibidang pendidikan non formal, sebagai
kelanjutan Kepanduan Hizbul Wathan yang ditentukan kegiatannya sejak
tahun 1961. Dibangkitkan kembali kerana kesadaran dan rasa tanggung
jawab keluarga Muhammadiyah, terhadap pendidikan yang
mengutamakan pembinaan watak dan rasa melestarikan nilai perjuangan
dalam mengisi kemerdekaan bangsa dan negara,
3. Untuk efektifitas pelaksanaan kegiatan serta efisiensi dalam mencapai
tujuan HW dibentuklah organisasi-organisasi dengan nama Kwartir di
wilayah kerja Pimpinan Muhammadiyah setempat serta Qabilah di pusat
operasional kegiatan anak didik.
JENJANG ORGANISASI
1. Anak didik beserta orang dewasa (Pandu dan Pemimpin Pandu)
dihimpun dalam Qabilah, yang berdomisili : di suatu kampung,
lingkungan Masjid, asrama pondok, dan amal usaha
Muhammadiyah.
2. Beberapa Qabilah dalam lingkup Pimpinan Cabang Muhammadiyah
dihimpun dalam Kwartir Cabang/Kwarcab.
3. Beberapa Kwartir Cabang dalam lingkup Pimpinan Daerah dalam
lingkup Kwartir Daerah/Kwarda.
4. Beberapa Kwartir Daerah dalah lingkup Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah, dihimpun dalam Kwartir Wilayah/Kwarwil.
5. Kwartir Wilayah se-Indonesia dihimpun dalam Kwartir
Pusat/Kwarpus yang berkedudukan di Jogjakarta dari
Perwakilan Istimewa Jakarta.
Jenjang Organisasi
ditingkat
PPM / KWARPUS
(Ibu Kota Negara)
ditingkat PWM /
KWARWIL
Propinsi
PDM / ditingkat
Kabupaten / KWARDA
Kota
ditingkat PCM /
KWARCAB Kecamatan
• Sekolah
• Asrama
QOBILAH
ditingkat
• Pondok PANDU • Athfal
PRM /
• Masjid HW • Pengenal
Desa/Dusun
• Kampung Terdiri atas • Penghela
• Majelis Taklim • Penuntun
• dll. • Dewasa
KEPEMIMPINAN
1. Kwartir adalah pusat pengendali kegiatan yang dipimpin secara
kolektif.
2. Kepemimpinan Kwartir terdiri dari :
a. Ketua Umum, dan beberapa Ketua yang merangkap Ketua
Bidang.
b. Seorang Sekretaris Umum dan beberapa Sekretaris Bidang.
c. Seorang Bendahara Umum dan beberapa Bendahara dengan
fungsi berbeda.
d. Beberapa anggota.
e. Point a, b, c sebutan untuk Kwartir Pusat
f. Kwartir menetapkan anggotanya dalam kelompok tertentu untuk
memperlancar dan mengkoordinasi pelaksanaan kebijakan
pimpinan. Pengelompokan disesuaikan dengan kepentingan
Kwartir.
g. Bila dimungkinkan Kwartir dapat memiliki staf/karyawan
KEPEMIMPINAN
3. Kepemimpinan Kwartir Wilayah, Daerah dan Cabang :
a. Ketua dan beberapa wakil ketua yang merangkap Ketua
Bidang.
b. Seorang Sekretaris dan beberapa Sekretaris Bidang.
c. Seorang Bendahara dan beberapa Bendahara dengan fungsi
berbeda.
d. Beberapa anggota yang berfungsi sesuai dengan bidangnya.
e. Untuk mendukung kegiatan kwartir perlu di bentuk badan
pembantu kwartir yang mempunyai kewenangan sesuai
dengan bidangnya.
Struktur Organisasi Kwartir
Susunan Pimpinan di Kwarpus (KWARWIL, KWARDA, KWARCAB, QOBILAH)
1. KETUA UMUM
2. KETUA yang membidangi DIKLAT
KETUA
3. KETUA yang membidangi HUMAS DAN HUKUM WAKIL KETUA I
4. KETUA yang membidangi PENGEMBANGAN DAN WAKIL KETUA II
WAKIL KETUA III
PEMBINAAN ORGANISASI
WAKIL KETUA IV
5. KETUA yang membidangi KOMUNIKASI DAN
TEHNOLOGI INFORMASI SEKRETARIS
6. KETUA yang membidangi LITBANG DAN EVALUASI WAKIL SEKRETARIS
7. KETUA yang membidangi KEGIATAN OPERASIONAL
LAPANGAN BENDAHARA
8. KETUA yang membidangi PEMBINAAN ANGGOTA WAKIL BENDAHARA
9. KETUA yang membidangi AL-ISLAM DAN
KEMUHAMMADIYAHAN
10. KETUA yang membidangi LINGKUNGAN HIDUP DAN
BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG
PENANGGULANGAN NAPZA TEKNIK KEPANDUAN KEGIATAN PESERTA DIDIK
KOMINFO PENDUKUNG

11. KETUA yang membidangi PENGABDIAN MASYARAKAT  Pendidikan  Giat Athfal  Komunikasi  Administrasi
dan Latihan  Giat Pengenal 
DAN SIAGA BENCANA  Litbang  Giat Penghela
 Dokumentasi Keuangan
 Publikasi  Logistik
12. KETUA yang membidangi PEMBINAAN PANDU HIZBUL  Organisasi  Giat Penuntun  Penerbitan  Sarana
 Dewan Kerja  BKM  Usaha Dana
WATHAN DIPERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH
MUSYAWARAH STATUS
1. Muktamar dilaksanakan di 1. Gerakan kepanduan Hizbul
tingkat Kwartir Pusat. Wathan adalah organisasi otonom
2. Tanwir dilaksanakan di tingkat Muhammadiyah, yang berdiri
Kwartir Pusat. sejajar dengan ortom lainnya.
3. Musyawarah Wilayah, 2. Hubungan HW dengan ortom
Musyawarah Daerah, lainnya sebagai mitra untuk
Musyawarah Cabang dan mengembangkan
Musyawarah Qabilah Muhammadiyah.
dilaksanakan di wilayah kerja
masing-masing. Kepustakaan :
4. Waktu/masa kerja masing- 1. Kwaspus HW (2006), AD dan ART HW, Suara
Muhammadiyah, Yogyakarta.
masing kwartir diatur dalam AD 2. Kwarpus HW, SK No. 094/SK-Kwarpus/A/III/2007, tentang
dan ART HW. Pedoman Tata Kerja Kwarwil Pusat Gerakan Kepanduan
Hizbul Wathan Periode 2006-2010, Yogyakarta
= Garis Pimpinan &
STRUKTUR ORGANISASI MUKTAMAR Tanggung Jawab

GERAKAN KEPANDUAN
= Garis Pimpinan
TANWIR Teknis & Admin.

HIZBUL WATHAN = Garis Pengawasan


& Bimbingan

KWARTIR PUSAT
DEWAN PENGHELA PANDU WREDA
PENUNTUN HW-NA
BID.A BID.B BID.C BID.DIKLAT KEDAI KOPERASI

KWARWIL MUSWIL
DEWAN PENGHELA PANDU WREDA
BID.A BID.B BID.C BID.DIKLAT KEDAI KOPERASI PENUNTUN HW-NA

MUSDA
KWARDA
DEWAN PENGHELA PANDU WREDA
BID.A BID.B BID.C BID.DIKLAT KEDAI KOPERASI PENUNTUN HW-NA

MUSCAB
KWARCAB
DEWAN PENGHELA PANDU WREDA
BID.A BID.B BID.C KEDAI KOPERASI PENUNTUN HW-NA

DEWAN PIM.PANDU & PELATIH QOBILAH QABILAH MUSQAB


PANDU
DEWAN DEWAN DEWAN WREDA
PANDU ATHFAL PASUKAN PANDU PENGENAL KERABAT PANDU PENGHELA KADER PANDU PENUNTUN HW-NA

Anda mungkin juga menyukai