Anda di halaman 1dari 30

Ruh Keislaman & Kemuhammadiyahan

dalam
Gerakan Kepanduan
Hizbul Wathan

Session #1
Bahasan :
1. Kemuhammadiyahan
2. Uswatun Khasanah
3. Adab Bergaul
Dasar Bahasan
• Agama Islam akan tetap ada di bumi ini, bila aqidah Islam tetap
terjaga.
• Aqidah Islam harus terus disebarluaskan, tidak bisa hanya dilakukan
secara perorangan, penyebarannya harus melalui organisasi.
• Muhammadiyah adalah organisasi, sebagai alat penyebaran aqidah
Islam.
• Hizbul Wathan adalah anak Muhammadiyah, Dalam AD HW Bab II,
Pasal 4 : Hizbul Wathan adalah kepanduan Islami, artinya dalam
melaksanakan metode kepanduan adalah untuk menanamkan aqidah
Islam dan membentuk anggota didik berakhlaq mulia.
• Ruh Keislaman dalam Hizbul Wathan dengan mengamalkan Ajaran
Islam, memperkuat Aqidah Islam melalui contoh Uswatun Khasanah
seorang Pandu Hizbul Wathan yang memiliki adab bergaul yang
Islami.
KEMUHAMMADIYAHAN
Muhammadiyah adalah
Gerakan Islam Amar
Makruf Nahi Munkar.

Didirikan oleh KH Ahmad


Dahlan (8 Dzulhijjah
1330 H. Bertepatan
dengan 18 November
1912 M.) di Yogjakarta.
Latar Belakang
Faktor Subyektif
Yang termasuk faktor subyektif ini adalah keadaan pendiri
Muhammadiyah, yaitu:

1. Beliau melihat bahwa pelaksanaan ajaran Islam di Indonesia


masih banyak yang belum sesui dengan yang dipahaminya.
2. Beliau berpendapat bahwa untuk melaksanakan ajaran Islam
yang sesuai dengan tuntunan Rosulluloh SAW, harus dilaksanakan
secara bersama-sama oleh sekelompok orang, sesuai dengan
firman allah dalam Al- Quran S. 3 (Ali Imran): 104.
Latar Belakang
Faktor Objektif
1. Intern
Pada permulaan abad ke-20 umat islam Indonesia sangat lemah
(sosial-ekonomi, pendidikan, agama, dan politik).
2. Ekstern
Pada awal abad ke-20 muncul pembaharu-pembaharu pemikir
islam, seperti: Jamaluddin Al-Afgani, Muhammad Abduh, Rasyid
Ridla dll. Pemikiran mereka menyadarkan kembali umat islam
untuk memahami, mendalami agama Islam dari sumber yang asli.
Pemahaman yang demikian menimbulkan kesadaran bahwa umat
islam harus bangkit dan ajaran islam harus ditegakkan dengan
perjuangan secara bersama-sama.
1. Sebagai
Gerakan Islam
2. Sebagai
Identitas Gerakan
Muhammadiyah Dakwah, Amar
Makruf dan
Nahi Munkar;
3. Sebagai
Gerakan Tajdid
Menegakan dan
menjunjung
tinggi Agama
Maksud & Tujuan Islam sehingga
Muhammadiyah terwujud
masyarakat
islam yang
sebenar-
benarnya.
Visi dan Misi Muhammadiyah
VISI
Aktif melaksanakan dakwah, amar makruf, nahi munkar di segala
bidang, sihingga menjadi rahmatan lil’alamin
Misi :
a. Menegakkan keyakinan tauhid;
b. Memahami agama Islam untuk menjawab dan menyelesaikan
permasalahan-permasalahan kehidupan yang bersifat duniawi;
c. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Quran
dan As-Sunnah;
d. Mewujudkan amalan-amalan islam dam kehidupan pribadi,
keluarga, masyarakat
Dasar Amal Usaha Muhammadiyah
Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas
prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqadimah Anggaran Dasar :
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada
Allah (Meng-Esakan) Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa
ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban
bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
4. Menegakan dan menjungjung tinggi agama Islam dalam
masyarkat islam yang sebenar-benarnya adalah kewajiban sebagai
ibadah kepada Allah dan ihsan kemanusiaan.
5. Ittiba kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban
organisasi.
Muhammadiyah bukan Perjuangan
Agama, bukan aliran mengangkat Islam
agama, buka pula sebuah bagi Muhammadiyah
mahzab. harus dengan
Organisasi.

Muhammadiyah Organisasi adalah


adalah sebuah satu-satunya alat atau
organisasi yang cara perjuangan yang
mengangkat Islam sebaik-baiknya.
sebagai tujuan pokok
perjuangannya
berdasarkan Al Quran &
Sunnah
Dalam melaksanakan amal
usaha dan perjuangan
muhammadiyah
Pedoman Amal berpedoman kepada Al-
Usaha & Perjuangan Quran dan As-Sunnah Rasul
Muhammadiyah secara istiqamah, bergerak
membangun di segala
bidang dan lapangan
dengan menggunakan cara
serta menempuh jalan yang
diridlai Allah.
Sifat Muhammadiyah
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah
3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam
4. Bersifat keagamaan dan Kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan
falsafah negara yang sah.
6. Amar makruf nahi munkar dlam segala lapangan, serta menjadi contoh
teladan sesui dengan ajaran Islam.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan
pembangunan, sesuai dengan ajaran islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan
dan mengamalkan agama Islam serta membela kepntingannya.
9. Membantu pemerintah serta kerjasama engan golongan lain dan
membangun negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur
yang diridlai Allah.
10. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
Paham Agama Menurut Muhammadiyah
Paham agama menurut muhammadiyah tercantum dalam matan keyakinan dan
cita-cita hidup (MKCH) muhammadiyah sebagai berikut:
1. Muhammadiyah adalah gerakan Islam
2. Islam adalah agam Allah yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sebagai
hidayah dan rahmat Allah untuk umat manusia sebagai hamba dan khalifah-
Nya di muka bumi
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al-Quran dan
Sunnah Rasul, dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran
Islam.
4. Ajaran Islam itu meliputi : aqidah, akhlaq, ibadah, dan muamalat duniawiyat.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara republik Indonesia yang
berdasarkan pancasila dan UUD ’45, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.
Susunan Organisasi
1. Ranting ialah kesatuan anggota
dalam satu tempat atau
kawasan.
Unsur Pembantu
2. Cabang ialah kesatuan ranting Pimpinan
dalam satu tempat.
3. Daerah ialah kesatuan cabang 1. Majelis adalah unsur pembantu
dalam satu kota atau kabupaten pimpinan yang menjalankan
4. Wilayah ialah kesatuan daerah sebagian tugas pokok
dalam satu propinsi. Muhammadiyah.
5. Pusat ialah kesatuan wilayah 2. Lembaga adalah unsur
dalam Negara. pembantu pimpinan yang
menjalankan tugas pendukung
Muhammadiyah.
• Ortom khusus adalah organisasi
Organisasi Otonom otonom yang seluruh anggotanya
• Organisasi otonom ialah satuan muhammadiyah, dan diberi
organisasi di bawah Muhammadiyah wewenang menyelenggarakan amal
yang memiliki wewenang mengatur usaha yang ditetapkan oleh
rumah tangganya sendiri, dengan Pimpinan Muhammadiyah dalam
bimbingan dan pembinaan oleh koordinasi unsur pembantu
Pimpinan Muhammadiyah. pimpinan yang membidangi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
• Ortom dibentuk oleh muhammadiyah tentang amal usaha tersebut.
guna membina warga
muhammadiyah. • Pembentukan dan pembubaran
organisasi otonom ditetapkan oleh
• Ortom terdiri atas Ortom Umum dan Tanwir atas usul Pimpinan Pusat.
Ortom Khusus.
• Ketentuan lain mengenai organisasi
• Ortom umum ialah organisasi otonom diatur dalam Qaidah Ortom
otonom yang anggotanya belum yang dibuat dan ditetapkan oleh
seluruhnya anggota muhammadiyah. Pimpinan Pusat.
Lambang & Bendera 1. Lambang Muhammadiyah adalah
matahari bersinar utama dua belas.
Ditengahnya bertuliskan
Muhammadiyah (dalam huruf arab),
dilingkari dua kalimat Syahadat
(dengan huruf arab).
2. Bendera Muhammadiyah berbentuk
persegi panjang, berukuran dua
berbanding tiga, bergambar
lambang Muhammadiyah di tengah
dan tulisan Muhammadiyah di
bawahnya. Warna dasar bendera
MUHAMMADIYAH hijau dengan tulisan dan gambar-
gambar berwarna putih.
USWATUN HASANAH
1. Menyeruh kepada
Kepanduan HW dalam kebaikan
melaksanakan
metodenya dengan
mengunakan Sistem
Keteladan 2. Menyeruh (berbuat)
atau Uswah Hasanah yang makruf
(bhs Arab)

3. Dan mencegah dari


yang mungkar.
Bentuk Uswatun Hasanah
1. Teladan Utama adalah Rasulullah SAW Q.S. 33 (Al-ahzab) : 21

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak meningat Allah.”
2. Rasulullah Diteladani Karena:
a. Mengharap Bertemu Dengan Allah
b. Mengharap Kebahagiaan Di Akhirat
3. Syaratnya Banyak Ingat (Dzikir Kepada Allah) Dalam Hati,
Ingatan, Ucapan, Dan Perbuatan
ADAB BERGAUL
Mengapa harus ber-ADAB
1. Hidup Manusia Bermayarakat
2. Masyarakat Terdiri Dari Individu-individu Yang Mempunyai Kesamaan
Dan Perbedaan
3. Kedudukan Manusia Mulia Q.S.17 (Al-isra: 70)

“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu adam, dan Kami angkut
mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan
dengan kelebihan yang sempura.”
4. Kemuliaan Manusia Harus Dijaga Dengan Akhlaq
Adab yang Dicontohkan Rosulullah
1. Menghormati Pemimpin
2. Tak Melupakan Jasa Orang Lain
3. Tak Pilih Kasih Q.S.21 (Al-Anbiya): 107

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan


untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh Alam”
4. Lemah Lembut, Pemaaf, Bermusyawarah Untuk Menyelesaikan
Masalah Q.S.3 (Ali Imran): 159
Adab yang Dicontohkan Rosulullah

“Maka berkat Rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah


lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap kasar dan berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu
maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan
bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila
engkau telah membulatkan tekat, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sungguh, Allah mencitai orang yang bertawakal.”
1. Hadapkan wajah kepada yang diajak
bicara
2. Dengarkanlah perkataan yang
mengajak berbicara
3. Cukupkan suara dengan kebutuhan
pendengar
Adab 4. Ucapkanlah yang baik-baik
Berbicara 5. Pikirkan apa yang akan dikatakan
6. Jangan mengejek, menghasut,
menggibah, memperolok-olok
7. Pembicaraan ringkas, tetapi tepat
sasaran.
8. Dll. Seperti pada halaman berikut :
1. Memasukkan tangan ke dalam saku tatkala berbicara
2. Menjulurkan kaki ke arah yang diajak bicara ketika
duduk
3. Merokok di tengah-tengah orang yang tidak merokok,
sendawa, meludah, mendeham, atau bersuara tinggi di
Yang depan orang lain.
4. Banyak meletakkan tangan di hidung atau mulut
harus di 5. Banyak menggaruk kepala atau badan
hindari 6. Melihat pada jam tatkala orang berbicara atau ada tamu
dalam 7. Makan, minum dengan berbunyi
berAdab 8. Menyemburkan air liur ke depan orang lain
9. Mengatakan tidak, tetapi katakanlah, “baiklah, tetapi….”
10. Memotong pembicaraan orang dengan cara yang tidak
baik
11. Meninggalkan orang yang berbicara sebelum
pembicaraan selesai.

Anda mungkin juga menyukai