Anda di halaman 1dari 20

ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA DAN HW

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :


TASYA REGITA CAHYANI (105401109018)
YENI PARIS (105401108518)
WIDIAWATI (105401112517)
ALIF CITTA PUTRA (105401107418)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

iii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
BAB II Tinjauan Pustaka ............................................................................... 3
A. Struktur Organisasi Hizbul Wathan dan Pramuka ............................. 3
B. Peranan Majelis Pembimbing .......................................................... 10
C. Fungsi Kuartir-Kuartir ..................................................................... 12
D. Gugus Depan/Qabilah ...................................................................... 16
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 20
A. Kesimpulan ...................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... iii

iv
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Keorganisasian
Gerakan Kepanduan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Makassar, 29 Oktober 2019

Penyusun

BAB I

v
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerakan Kepanduan adalah sebuah gerakan pembinaan pemuda yang
memiliki pengaruh mendunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai
organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk
melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka
untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui
program latihan dan pendidikan non-formal kepramukaan yang mengutamakan
aktivitas praktis di lapangan. Saat ini, terdapat lebih dari 38 juta anggota
kepanduan dari 217 negara dan teritori. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa
organisasi kepanduan, diantaranya yaitu pramuka dan Hizbul Wathan.
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan
di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana,
yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya. Sedangkan Hizbul Wathan
adalah gerakan kepanduan yang islami sebagai organisasi otonom dari
persyerikatan Muhammadiyah. Yang dimaksud kepanduan islami adalah
kepanduan yang dalam kegiatannya berdasarkan, bernafaskan dan bernuansa
islami. Kepanduan HW menanamkan pendidikan aqidah, ibadah, akhlak dan
amaliyah dengan menggunakan metode kepanduan HW.

B. Rumusan Masalah
1. Bgaimana struktur Organisasi Hizbul Wathan dan Pramuka?
2. Bagaimana peranan majelis pembimbing?
3. Apakah fungsi kuartir-kuartir?
4. Apa yang dimaksud gugus depan/qabilah?

vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Struktur Organisasi Hizbul Wathan dan Pramuka


1. Struktur Organisasi Hizbul Wathan

Susunan organisasi Hizbul Wathan dibuat secara berjenjang dari tingkat


Kwartir Pusat, Kwartir Wilayah, Kwartir Daerah/Kota, dan Kwartir Cabang.
Kwartir Pusat adalah kesatuan wilayah-wilayah dalam ruang lingkup
nasional. Kwartir Wilayah adalah kesatuan kwartir-kwartir daerah dalam
satu propinsi. Kwartir Daerah/Kota adalah kesatuan kesatuan kwartir-
kwartir Cabang dalam satu daerah/kota. Sedangkan Kwartir Cabang adalah
kesatuan golongan-golongan (tempat pelatihan).
a. Struktur organisasi Gerakan Kepanduan HW disejajarkan dengan
Persyarikatan Muhammadiyah:
 Tingkat Pusat disebut Kwartir Pusat.
 Tingkat Wilayah disebut Kwartir Wilayah.

vii
 Tingkat Daerah disenbut Kwartir Daerah.
 Tingkat Cabang disebut Kwartir Cabang.
 Tingkat Ranting disebut Qabilah

2. Struktur Organisasi Pramuka


Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema yang
menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi pramuka mulai dari
tingkatan yang paling bawah tersebut, gerakan paramuka sebagai organisasi
kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi gerakan pramuka dari
tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga oraganisasi
berjalan dengan efektif.
Stuktur organisasi gerakan pramuka di atur dalam keputusan kwartir
Nasional gerakan Pramuka Nomor 220 tahun 2007 tentang petunjuk
penyelenggaraan pokok-pokok organisasi pramuka. Dalam keputusan ini
juga diatur tentang tugas pokok dan tangung jawab, musyawarah, dan garis
hubungan dalam organisasi gerakan pramuka.
Penjelasan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
a. Didalam organisasi kepramukaan ada yang biasa disebut dengan istilah
Majelis pembimbing yaitu badan yang bertugas memberikan bimbingan
dan bantuan moril, organisasi, material dan finansial kepada kwartir,
gugus depan satuan karya pramuka. Majelis pembimbing dibentuk
ditingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugus Depan dan Saka.
Majelis pembimbing sendiri diketuai secara ex-officio:
 Ditingkat Nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia.
 Ditingkat Daerah (Mabida) oleh Gubernur.
 Ditingkat Cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota.
 Ditingkat Ranting (Mabiran) oleh Camat.
 Sedangkan ditingkat gugus depan (Mabigus) dipilih dari anggota
mabigus yang ada dan ditingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat
pada lembaga/instansi/departemen terkait.

viii
b. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah independen
yang dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan Bertanggung jawab
kepada Musyawarah Gerakan Pramuka
c. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme
kerja untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk
ditingkat:
 Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam
Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
 Daerah, disebut Kwartir daerah (kwarda), ditetapkan dalam
musyawarah daerah (Musda) dengan masa bakti 5tahun.
 Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam
musyawarah cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
 Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam
musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
 Gugus depan yang ada dalam satu wilayah kelurahan atau desa
dikoordinasi oleh Koordinator Gudep (korgudep), ditetapkan dalam
Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
d. Gugus Depan (Gudep) adalah pangkalan peserta didik yang merupakan
wadah pendidikan dalam organisasi gerakan pramuka.
e. Satuan karya pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan
untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan dan keterampilan peserta
didik dalam waawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai
pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda indonesia.
f. Badan kelengkapan kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai
tugas membantu kwartir. Badan kelengkapan kwartir meliputi:
 Dewan kehormatan
 Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas
Lemdiknas (ditingkat nasional), Lemdikada (ditingkat daerah), dan
Lemdikacab (ditingkat Cabang).
 Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau yang
disebut dewan kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja

ix
Nasional (ditingkat Nasiional), DKD atau Dewan Kerja Daerah
(ditingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (ditingkat
Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (ditingkat Ranting).
 Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka).
 Pembantu Andalan.
 Badan Usaha Kwartir.
 Satuan Kegiatan Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan
bersifat situasional.
 Staf Kwartir.
g. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik
Indonesia (Presiden).
h. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan
Pramuka yang bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugus depan
serta memegang kekuasaan tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan.
Musyawarah ini terdiri atas:
 Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun.
Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda,
dan Mabida.
 Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun.
Peserta Musda terdiri atas utusan/wakil kwarda, Mabida, Kwarcab,
dan Mabicab.
 Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun.
Peserta Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran,
dan Mabiran.
 Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun.
Peserta Musran terdiri atas utusan/wakil kwarran, Mabiran, Korgudep,
Mabi Desa, Gudep dan Mabigus.
 Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun.
Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.

x
B. Peranan Majelis Pembimbing
Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan
moril, organisataris, material dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan
satuan karya pramuka serta untuk memungkinkan menyelenggarakan misinya,
gerakan pramuka memerlukan bimbingan dan bantuan baik dari pemerintah

xi
maupun dari masyarakat untuk itu, pada masing-masing tingkat kwartir dan
tingkat gudep dan saka.
Memberi bimbingan mengandung makna memberi tuntunan, pengarah,
saran dan nasehat dalam permasalahan moral, mental psikologi, untuk
meningkatkan kondisi, dan kemampuan kwatir, memberi bantuan mengandung
makna membuka jalan, mengusahakan kesempatan dan mengusahakan
fasilitas, dalam permasalahan organisasi, personel, saran, prasarana, fasilitas
dan keungan.
1. Hak dan kewajiban Majelis Pembimbing
a. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka yang diangkat dan telah dilantik
sekurang-kurangnya telah mengikuti Kursus Orientasi Gerakan Pramuka.
b. Pelantikan anggota Majelis Pembimbing dilakukan oleh Ketua Kwartir
jajaran diatasnya dengan TRI SATYA dan menanda tangani IKRAR,
kecuali Ketua Majelis Pembimbing Nasional yang dijabat oleh Presiden
Republik Indonesia.
c. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah anggota Pramuka dewasa
Gerakan Pramuka yang berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota,
berseragam Pramuka dan berhak menjadi anggota Dewan Kehormatan
dijajaran ( Bab V pasal 40 butir 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka ). Dapat menjadi Badan Pemeriksa Keuangan dijajarannya (
Bab VIII pasal 69 butir 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka ).
d. Susunan Majelis Pembimbing Gugusdepan, Ranting, Cabang, Daerah
dan Nasional berasal dari unsur-unsur tokoh masyarakat pada masing-
masing tingkatan yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab
terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis
Pembimbing.
e. Majelis Pembimbing Gugusdepan berasal dari unsur-unsur orang tua
peserta didik dan tokoh masyarakat dilingkungan Gugusdepan, yang
memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka
serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.

xii
2. Majelis Pembimbing terdiri atas :
a. Seorang Ketua
b. Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua
c. Seorang atau beberapa orang Sekretaris
d. Beberapa orang anggota.
3. Nama dan Pengurus Majelis Pembimbing :
a. Majelis Pembimbing Nasional disingkat MABINAS yang dijabat oleh
Presiden Republik Indonesia, sebagai Ketua Mabinas atau Ka. Mabinas.
b. Majelis Pembimbing Daerah disingkat MABIDA yang dijabat oleh
Gubernur atau Kepala Daerah sebagai Ketua Mabida / Ka. Mabida.
c. Majelis Pembimbing Cabang disingkat MABICAB yang dijabat oleh
Bupati atau Walikota atau Kepala daerah sebagai Ketua Mabicab yang
disingkat Ka. Mabicab.
d. Majelis Pembimbing Ranting disingkat MABIRAN yang dijabat oleh
Camat, sebagai Ketua MABIRAN yang disingkat Ka. Mabiran.
e. Majelis Pembimbing Desa atau Kelurahan disingkat MABISA yang
dijabat oleh Kepala Desa atau Lurah sebagai Ketua MABISA yang
disingkat Ka. Mabisa. Sedang KORSA adalah Koordinator desa yang
dapat dijabat atau dipilih dari Pembina Gugusdepan di wilayah yang
bersangkutan.
f. Majelis Pembimbing Gugusdepan disingkat MABIGUS yang dijabat oleh
orang tua peserta didik atau tokoh masyarakat disekitar Gugusdepan yang
dipilih secara musyawarah bersama para Pembina Gugusdepan sebagai
Ketua MABIGUS disingkat Ka. MABIGUS. Selama ini Ka. Mabigus
dijabat oleh Kepala Sekolah, terutama Gugusdepan yang berpangkalan di
Sekolah.
4. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka mempunyai tiga fungsi pokok :
a. Fungsi Bimbingan
1) Bimbingan yang mengandung makna : tuntunan, pengarahan, saran
dan nasehat.

xiii
2) Majelis Pembimbing ikut menentukan arah kegiatan Kepramukaan,
mengoreksi segala penyimpangan di Kwartir maupun di Gugusdepan
terhadap ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
b. Fungsi Partisipasi
Majelis Pembimbing selalu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan
dalam usahanya memberi pembinaan peningkatan dan pengembangan
Gerakan Pramuka secara aktif berusaha mengatasi kesulitan dan
hambatan yang dihadapi oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di
Gugusdepan.
c. Fungsi Bantuan
1) Majelis Pembimbing dalam usahanya mendukung Gerakan pramuka
mengusahakan fasilitas-fasilitas, moril, finansiil, maupun materiil
yang diperlukan oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di
Gugusdepan.
2) Mengadakan kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk
memperoleh pengertian, dukungan, bantuan dan kepercayaan
masyarakat.

C. Fungsi Kwartir-Kuwartir
1. Kwartir Pramuka
a. Fungsi Kwartir Nasional
1) Mengelola Gerakan Pramuka di tingkat nasional;
2) Menetapkan kebijakan pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka, dan melaksanakan keputusan
musyawarah nasional;
3) Menetapkan hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka,
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan keputusan
musyawarah nasional;

xiv
4) Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka,
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan musyawarah
nasional, dan keputusan kwartir nasional;
5) Membina dan membantu kwartir daerah dan gugus depan di
perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
6) Membina organisasi pendukung di wilayahnya
7) Melakukan hubungan dan konsultasi dengan Majelis Pembimbing
Nasional;
8) Melakukan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta dan organisasi masyarakat tingkat nasional yang sesuai dengan
tujuan Gerakan Pramuka;
9) Melakukan kerjasama dengan badan/organisasi kepramukaan di luar
negeri;
10) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban Kwartir Nasional
kepada Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka;
11) Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk
disampaikan kepada Rapat Kerja Nasional Gerakan Pramuka.
Dalam melaksanakan tugasnya Kwartir Nasional
bertanggungjawab kepada musyawarah nasional.
b. Fungsi Kwartir Daerah
1) mengelola Gerakan Pramuka di tingkat daerah;
2) melaksanakan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, keputusan
musyawarah nasional, musyawarah daerah, dan keputusan kwartir
nasional;
3) membina kwartir cabang dan organisasi pendukung di wilayah
kerjanya;
4) melakukan hubungan dan konsultasi dengan majelis pembimbing
daerah;

xv
5) melakukan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta, dan organisasi masyarakat tingkat provinsi yang sesuai dengan
tujuan Gerakan Pramuka;
6) menyampaikan laporan kepada Kwartir Nasional mengenai
perkembangan Gerakan Pramuka di daerah;
7) menyampaikan pertanggungjawaban kwartir daerah kepada
musyawarah daerah;
8) membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk
disampaikan kepada rapat kerja daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya, kwartir daerah bertanggungjawab
kepada musyawarah daerah.
c. Fungsi Kwartir Cabang
1) mengelola Gerakan Pramuka di tingkat cabang;
2) melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan
musyawarah nasional, musyawarah daerah, musyawarah cabang,
keputusan kwartir nasional, dan kwartir daerah;
3) membina kwartir ranting, gugus depan dan organisasi pendukung
pramuka di wilayah kerjanya;
4) melakukan hubungan dan konsultasi dengan majelis pembimbing
cabang;
5) melakukan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta, dan organisasi masyarakat tingkat kabupaten/kota, yang sesuai
dengan tujuan Gerakan Pramuka;
6) menyampaikan laporan kepada kwartir daerah dan tembusan kepada
Kwartir Nasional mengenai perkembangan Gerakan Pramuka di
cabang;
7) menyampaikan pertanggungjawaban kwartir cabang kepada
musyawarah cabang;
8) membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk
disampaikan kepada rapat kerja cabang.

xvi
Dalam melaksanakan tugasnya, kwartir cabang bertanggungjawab
kepada musyawarah cabang.

d. Fungsi Kwartir Ranting


1) mengelola Gerakan Pramuka di tingkat ranting.
2) melaksanakan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, keputusan
musyawarah nasional, musyawarah daerah, musyawarah cabang,
musyawarah ranting, keputusan kwartir nasional, kwartir daerah, dan
kwartir cabang;
3) membina dan membantu gugus depan pramuka di wilayah kerjanya;
4) melakukan hubungan dan konsultasi dengan majelis pembimbing
ranting;
5) melakukan hubungan dan kerjasama dengan masyarakat setempat,
instansi pemerintah, swasta di tingkat kecamatan, yang sesuai dengan
tujuan Gerakan Pramuka;
6) menyampaikan laporan kepada kwartir cabang dan menyampaikan
tembusannya kepada kwartir daerah mengenai perkembangan Gerakan
Pramuka di ranting;
7) menyampaikan pertanggungjawaban kwartir ranting kepada
musyawarah ranting;
8) menyampaikan laporan tahunan termasuk laporan keuangan kepada
rapat kerja ranting;

D. Gugus Depan/Qabilah
Gugus Depan (Gudep) adalah pangkalan peserta didik yang
merupakan wadah pendidikan dalam organisasi gerakan pramuka.
Wadah pembinaan kaum muda dalam kepramukaan
Tempat pengabdian anggota dewasa dalam memberikan dukungan
bagi pengembangan pribadi kaum muda.Tempat pengelolaan
administrasi, keuangan, sarana, dan prasarana kepramukaan.

xvii
Qabilah merupakan pimpinan terdepan, yang langsung mengkoordinir
satuan-satuan anak didik. Ranting dalam setiap cabang baik itu Athfat.
Pengenal, Penghela dan Penuntun menjadi satu Qobilah, sehingga
tingkatan-tingkatan tersebut mempunyai nama Qobilah yang sama
(nama Qobilah tokoh-tokoh Pahlawan Islam). Qabilah adalah tempat
tinggal atau wadah anggota gerakan kepanduan hizbul Wathan yang di
himpun sebagai peserta didik dan pemimpin / pelatih serta berfungsi
sebagai pangkalan anggota anak didik HW.
a. Anggota putra dan putri di himpun dalam qabilah yang terpisah
berdiri sendiri.
b. Nama Qabilah harus tokoh – tokoh Muhammadiyah
Contoh:
KH. Ahmad Dahl an
Ny. Ahmad Dahl an
Ki Agus Salim
Jendral Sudirman
c. Pemimpin Qabilah adalah ramanda / ibunda yaitu Bapak atau ibu
kepala sekolah
d. Anggota terdiri dari:
 Rumpun Atfal
 Pasukan pengenal
 Kerabat penghela
e. Satu kumpulan atfal dibagi menjadi 4 kuntum masing – masing
anggotanya antara 7 – 10 orang (satu rumpun maksimal 40 Atfal)
f. Satu pasukan pengenal dibagi 4 regu masing – masing regu
beranggotakan 7 – 10 orang (satu pasukan max 40 pengenal)

xviii
g. Satu kerabat penghela dibagi 4 ikhwan masing – masing ikhwan
beranggotakan 5 – 7 orang (satu kerabat max. 28 penghela)
h. Ketentuan usia anggota HW
 Atfal usia 7 – 10 tahun.
 Pengenal usia 11 – 15 tahun.
 Penghela usia 16 – 21 tahun.
i. Bentuk organisasi
 Satu rumpun atfal max. 4 kuntum
 Satu pasukan pengenal max. 4 regu
 Satu kerabat penghela max. 4 ikhwan
j. Nama panggilan untuk pelatih HW
 Bea adalah sebutan yang memimpin dan membina rumpun
athfal putra.
 Bunda adalah sebutan yang memimpin dan membina rumpun
athfal putri.
 Rakanta adalah sebutan pemimpin dan pembina pasukan
pengenal baik putra maupun putri.
 Rakanda adalah sebutan pemimpin dan Pembina kerabat
penghela.
 Ramanda & ibunda adalah sebutan yang memimpin dan
mengelola Qobilah maupun Kwartir.
k. Kedudukan anggota HW
 Anggota biaya / anggota muda
Athfal, pengenal, penghela
Yang sudah menikah
Penghela yang di angkat sebagai instruktur

xix
 Anggota dewasa
Pemimpin satuan
Pelatih/ pemimpin
Pelatih professional
Pengurus kwartir
Instruktur
 Pemimpin satuan & pembantu pemimpin satuan di atur sbb:
Pemimpin athfal dan pembantunya sekurang – kurangnya berusia
18 tahun
Pemimpin pengenal dan pembantunya sekurang – kurangnya berusia
20 tahun
Pemimpin penghela dan pembantunya sekurang – kurangnya berusia
23 tahun
 Anggota kehormatan yaitu orang dewasa:
Pandu wreda HW usia datas 50 tahun
Pandu wreda Nasyatul Aisyiah usia diatas 50 tahun
Orang yang bersimpati kepada Gerakan Kepanduan HW
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Struktur organisasi Gerakan Kepanduan HW:
 Tingkat Pusat disebut Kwartir Pusat.
 Tingkat Wilayah disebut Kwartir Wilayah.
b. organisasi kepramukaan ada yang biasa disebut dengan istilah Majelis
pembimbing yaitu badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan
moril, organisasi, material dan finansial kepada kwartir, gugus depan satuan

xx
karya pramuka. Majelis pembimbing dibentuk ditingkat Nasional, Daerah,
Cabang, Ranting, Gugus Depan dan Saka.
c. Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan
moril, organisataris, material dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan
satuan karya pramuka serta untuk memungkinkan menyelenggarakan
misinya, gerakan pramuka memerlukan bimbingan dan bantuan baik dari
pemerintah maupun dari masyarakat untuk itu, pada masing-masing tingkat
kwartir dan tingkat gudep dan saka.
d. Gugus depan adalah pangkalan peserta didik yang merupakan wadah
pendidikan dalam organisasi gerakan pramuka. Qabilah merupakan
pimpinan terdepan yang langsung mengkoordinir satuan-satuan anak didik.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di
jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada
kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.

DAFTAR PUSTAKA

Farid, Miftah. 2015. Semaphore. Diakses tanggal 27 Oktober 2017 dari


http://praskada.blogspot.co.id/2015/11/semaphore-lengkap-dan-
sejarahnya.html

xxi
Anonim. 2014. Gugusdepan yang Berpangkalan Di Sekolah Dasar. Diakses
tanggal 27 Oktober 2017 dari
http://kwaranwonogiri.blogspot.co.id/2014/04/gugusdepan-yang-berpangkalan-
di-sekolah.html

Anonim. 2013. Struktur Organisasi Hlzbul Wathan Diakses tanggal 27


Oktober 2017 dari http://hw-kwarda-
karanganyar.pdmkra.or.id/2013/06/struktur-organisasi-hlzbul-wathan.html

Aninonim. 2013. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka Tugas dan


Kewenangannya Diakses tanggal 27 Oktober 2017 dari
http://www.sarjanaku.com/2013/04/struktur-organisasi-gerakanpramuka.html

xxii

Anda mungkin juga menyukai