Anda di halaman 1dari 4

Nama : Didik Rahmadi

Absen : GS 048 B / 073

PERAN PEMBINA PRAMUKA

Sebuah tragedy kemanusiaan sedang melanda dunia dan menggelisahkan manusia


sejagat.Wabah Corona Virus Disease (Covid-19) tidak kelihatan secara kasat mata, tapi
virusnya menjalar sangat cepat. Sains dan teknologi belum bias menghentikannya. Saat ini,
yang dikhawatirkan bukan hanya kematian, tetapi juga frustrasi social dan efek resesi ekonomi
akibat wabah Covid-19. Meningkatnya kasus ini menyebabkan diberlakukannya kebijakan
social distancing, bahkan dibeberapa daerah sudah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB). Diberlakukannya kebijakan ini memaksa masyarakat untuk bekerja
dirumah, beribadah dirumah, termasuk juga belajar dirumah. Dalam hal ini menteri pendidikan
memberikan kebijakan terkait belajar dirumah dengan berbagai model pembelajaran jarak jauh
(PJJ).

Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang artinya Orang Muda yang
Suka Berkarya. Pramuka merupakan sebuah organisasi atau gerakan kepanduan (Boy Scout)
yang menjadi wadah atau tempat dilakukannya proses pendidikan kepramukaan di Indonesia.
Jadi, pengertian Pramuka adalah semua anggota gerakan Pramuka Indonesia yang terdiri dari
beberapa tingkatan, mulai dari Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.

Pembina Pramuka merupakan Anggota Dewasa yang memiliki komitmen tinggi


terhadap Prinsip-prinsip dalam Pendidikan Kepramukaan. Pembina Pramuka secara sukarela
bergiat bersama peserta didik, sebagai mitra yang peduli terhadap kebutuhan peserta didik,
dengan penuh kesabaran memotivasi, membimbing, membantu serta memfasilitasi kegiatan
pembinaan peserta didik.

Pembina Pramuka bertugas memberikan pembinaan agar peserta didik menjadi


manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur, warga negara Rebuplik
Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia
serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna

Pembina Pramuka juga bertugas dalam menerapkan Prinsip Dasar Pendidikan


Kepramukaan, Metode Pendidikan Kepramukaan, Kiasan Dasar dan Sistem Among dalam
proses pembinaan dengan mengikuti perkembangan. Dengan demikian, kegiatan Pendidikan
Kepramukaan bernuansa kekinian (up to date), bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat
lingkungannya, serta tetap berada dalam koridor ketaatan terhadap Kode Kehormatan
Pramuka. Tugas lain Pembina Pramuka adalah menghidupkan, membesarkan gugus depan
dengan selalu memelihara kerjasama yang baik dengan orang tua/wali pramuka dan
masyarakat.

Untuk mendukung pembelajaran jarak jauh dalam kebijakan belajar dari rumah,
Kemendikbud menghadirkan Program 'Belajar dari Rumah' di TVRI. Pembelajaran jarak jauh
melalui media televisi nasional itu diperuntukkan bagi pelajar, SMP, SMA, SMK, guru, dan
orang tua. Namun demikian, apakah langkah tidak efektif, metode PJJ yang diterapkan selama
pandemi Covid-19 menyebabkan guru maupun siswa tak maksimal dalam menjalankan proses
pembelajaran. Minimnya akses teknologi hingga keterbatasan materi yang disampaikan
menjadi sejumlah kendala.

Dengan demikian fenomena diatas menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk


mendukung pembelajaran jarak jauh dalam kebijakan belajar di rumah tidaklah cukup hanya
melalui siaran televisi, hal ini jika tidak melakukan inovasi akan menurunkan kualitas
pendidikan di Indonesia, maka selain peran pemerintah diperlukan juga peran masyarakat dan
tenaga pendidikan yang cukup masif untuk memajukan pendidikan walau hanya di rumah.
Salah satunya adalah peran Gerakan Pramuka dalam pendidikan di masa Covid-19

1. Pramuka di Rumah

Pramuka di rumah merupakan salah satu program yang di inisiasi oleh Pengurus
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka , program latihan Pramuka di rumah ini memanfaatkan
teknologi seperti Zoom, YouTube, dan Instagram untuk mengikuti tren yang ada. Dengan
masifnya penggunaan internet mendorong gerakan ini untuk berinovasi memberikan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hal ini merupakan suatu upaya untuk memajukan pendidikan
serta menambah aktivitas di rumah pada masa Covid–19.

Metode yang diberikan pun sangat unik, peserta terdiri dari 4 golongan yaitu golongan
Siaga rentang umur 7 – 10 Tahun, Penggalang rentang umur 11 – 15 Tahun, Penegak rentang
umur 16 – 20 Tahun dan Pandega rentang umur 21 – 25 Tahun. Keempat tingkatan ini dibagi
dalam 3 kelompok pembelajaran yaitu golongan Siaga, golongan Penggalang serta golongan
Penegak dan pandega yang disatukan.
Pada golongan siaga, pembelajaran melalui Zoom dimulai dengan menyanyikan lagu
kebangsaan, pengucapan Pancasila, dan pengucapan Dwisatya dan Dwidarma oleh peserta
yang dibalas oleh peserta didik lainnya, Dwi Darma “Siaga itu patuh pada ayah dan
ibundanya”, Balas “Kami patuh pada ayah dan ibundanya”. “Siaga itu berani dan tidak putus
asa”. Balas “Kami berani dan tidak putus asa” serta tak lupa doa.

Untuk tenaga pendidiknya pun memiliki sebutan yang unik seperti bunda untuk
pembina putri dan anda untuk pembina putra, adapun sebutan Pakcik untuk sebutan bagi
pembantu Pembina atau belum dikatakan sebagai Pembina. Dalam pelaksanaannya Pembina
memberikan pelajaran dalam video conference sehingga semua peserta dapat langsung
berinteraksi dengan pembinanya, latihannya pun berupa permainan, membuat suatu hasta
karya, bercerita bahkan bernyanyi. Salah satunya ialah permainan arah mata angin dan origami.

Pada golongan Penggalang dan Penegak, metode yang digunakan berbeda dengan
golongan Siaga. Pada latihan Penggalang para pembina mengemas latihan dengan
memperbanyak praktik seperti tata cara membuat pionering dan tali temali yang dapat
dipergunakan di rumah serta membuat video pionering perkakas di rumah, tata cara membuat
simpul dan ikatan serta diberikan penugasan untuk membuat pionering yang bisa diaplikasikan
dalam kehidupan, peserta pun diberikan challenge atau tantangan untuk memacu semangatnya,
semua penugasan harus di upload dalam Instagram, sedangkan pada golongan Penegak dan
Pandega metode yang digunakan adalah berdiskusi.

Materi latihan ini disesuaikan melalui point point dalam buku Syarat Ketentuan Umum
(SKU) buku yang wajib dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka sebagai prasyarat untuk
mendapatkan Tanda Kecakapan Umum, materi yang terdapat seperti mengenal dunia
kepramukaan World Organization of the Scout Movement (WOSM) serta mengenalkan
kegiatan Pramuka tingkat Internasional

Pada saat latihan, media utama yang digunakan adalah aplikasi Zoom Video
Conference, tetapi dikarenakan tidak semua orang bisa bergabung di Zoom maka latihan juga
dapat diakses melalui platform Youtube Live Streaming dan Instagram Live, platform ini
digunakan untuk menjawab tantangan memanfaatkan teknologi zaman now, setelah selesai
latihan para peserta diminta untuk memposting foto keseruan mengikuti kegiatan tersebut
sekreatif mungkin sebagai absensi kehadiran untuk mendapatkan piagam kehadiran, hal ini
bertujuan untuk menyebarluaskan hal positif dan mengajak para Pramuka yang lain untuk
berlatih bersama
Pada akhirnya program semacam ini merupakan program yang mencerminkan jati diri
Pramuka sesuai lambang Gerakan Pramuka, tunas kelapa. Selalu dapat tumbuh di mana saja,
dan bermanfaat bagi semua. Ujungnya pandemi Covid-19 tetap dapat memberikan kita
pelajaran bagi siapa pun yang tetap kreatif, inovatif, dan adaptif pada segala situasi.

Anda mungkin juga menyukai