Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang artinya Orang Muda yang
Suka Berkarya. Pramuka merupakan sebuah organisasi atau gerakan kepanduan (Boy Scout)
yang menjadi wadah atau tempat dilakukannya proses pendidikan kepramukaan di Indonesia.
Jadi, pengertian Pramuka adalah semua anggota gerakan Pramuka Indonesia yang terdiri dari
beberapa tingkatan, mulai dari Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.
Untuk mendukung pembelajaran jarak jauh dalam kebijakan belajar dari rumah,
Kemendikbud menghadirkan Program 'Belajar dari Rumah' di TVRI. Pembelajaran jarak jauh
melalui media televisi nasional itu diperuntukkan bagi pelajar, SMP, SMA, SMK, guru, dan
orang tua. Namun demikian, apakah langkah tidak efektif, metode PJJ yang diterapkan selama
pandemi Covid-19 menyebabkan guru maupun siswa tak maksimal dalam menjalankan proses
pembelajaran. Minimnya akses teknologi hingga keterbatasan materi yang disampaikan
menjadi sejumlah kendala.
1. Pramuka di Rumah
Pramuka di rumah merupakan salah satu program yang di inisiasi oleh Pengurus
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka , program latihan Pramuka di rumah ini memanfaatkan
teknologi seperti Zoom, YouTube, dan Instagram untuk mengikuti tren yang ada. Dengan
masifnya penggunaan internet mendorong gerakan ini untuk berinovasi memberikan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hal ini merupakan suatu upaya untuk memajukan pendidikan
serta menambah aktivitas di rumah pada masa Covid–19.
Metode yang diberikan pun sangat unik, peserta terdiri dari 4 golongan yaitu golongan
Siaga rentang umur 7 – 10 Tahun, Penggalang rentang umur 11 – 15 Tahun, Penegak rentang
umur 16 – 20 Tahun dan Pandega rentang umur 21 – 25 Tahun. Keempat tingkatan ini dibagi
dalam 3 kelompok pembelajaran yaitu golongan Siaga, golongan Penggalang serta golongan
Penegak dan pandega yang disatukan.
Pada golongan siaga, pembelajaran melalui Zoom dimulai dengan menyanyikan lagu
kebangsaan, pengucapan Pancasila, dan pengucapan Dwisatya dan Dwidarma oleh peserta
yang dibalas oleh peserta didik lainnya, Dwi Darma “Siaga itu patuh pada ayah dan
ibundanya”, Balas “Kami patuh pada ayah dan ibundanya”. “Siaga itu berani dan tidak putus
asa”. Balas “Kami berani dan tidak putus asa” serta tak lupa doa.
Untuk tenaga pendidiknya pun memiliki sebutan yang unik seperti bunda untuk
pembina putri dan anda untuk pembina putra, adapun sebutan Pakcik untuk sebutan bagi
pembantu Pembina atau belum dikatakan sebagai Pembina. Dalam pelaksanaannya Pembina
memberikan pelajaran dalam video conference sehingga semua peserta dapat langsung
berinteraksi dengan pembinanya, latihannya pun berupa permainan, membuat suatu hasta
karya, bercerita bahkan bernyanyi. Salah satunya ialah permainan arah mata angin dan origami.
Pada golongan Penggalang dan Penegak, metode yang digunakan berbeda dengan
golongan Siaga. Pada latihan Penggalang para pembina mengemas latihan dengan
memperbanyak praktik seperti tata cara membuat pionering dan tali temali yang dapat
dipergunakan di rumah serta membuat video pionering perkakas di rumah, tata cara membuat
simpul dan ikatan serta diberikan penugasan untuk membuat pionering yang bisa diaplikasikan
dalam kehidupan, peserta pun diberikan challenge atau tantangan untuk memacu semangatnya,
semua penugasan harus di upload dalam Instagram, sedangkan pada golongan Penegak dan
Pandega metode yang digunakan adalah berdiskusi.
Materi latihan ini disesuaikan melalui point point dalam buku Syarat Ketentuan Umum
(SKU) buku yang wajib dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka sebagai prasyarat untuk
mendapatkan Tanda Kecakapan Umum, materi yang terdapat seperti mengenal dunia
kepramukaan World Organization of the Scout Movement (WOSM) serta mengenalkan
kegiatan Pramuka tingkat Internasional
Pada saat latihan, media utama yang digunakan adalah aplikasi Zoom Video
Conference, tetapi dikarenakan tidak semua orang bisa bergabung di Zoom maka latihan juga
dapat diakses melalui platform Youtube Live Streaming dan Instagram Live, platform ini
digunakan untuk menjawab tantangan memanfaatkan teknologi zaman now, setelah selesai
latihan para peserta diminta untuk memposting foto keseruan mengikuti kegiatan tersebut
sekreatif mungkin sebagai absensi kehadiran untuk mendapatkan piagam kehadiran, hal ini
bertujuan untuk menyebarluaskan hal positif dan mengajak para Pramuka yang lain untuk
berlatih bersama
Pada akhirnya program semacam ini merupakan program yang mencerminkan jati diri
Pramuka sesuai lambang Gerakan Pramuka, tunas kelapa. Selalu dapat tumbuh di mana saja,
dan bermanfaat bagi semua. Ujungnya pandemi Covid-19 tetap dapat memberikan kita
pelajaran bagi siapa pun yang tetap kreatif, inovatif, dan adaptif pada segala situasi.