Anda di halaman 1dari 17

“ TUGAS UAS EKONOMI PARIWISATA “

RANGKUMAN
Nama : Didik Rahmadi

NIM : 180501093

Kelas : IV C / Ekonomi Syariah


BAB II

PERAN PARIWISATA DALAM PEMBANGUNAN

1. Agen pariwisata

Pariwisata juga dikatakan sebagai katalisator dalam pembangunan, karena dampak yang
diberikannya terhadap kehidupan perekonomian dinegara yang dikunjungi wisatawan. Kedatangan
wisatawan mancanegara pada suatu daerah tujuan wisat telah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan
bagi penduduk setempat dimana pariwisata itu dikembangkan.

2. Pentingnya pariwisata bagi perekonomian

Pariwisata merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara, karena
mendorong perkembangan beberapa sektor perekonomian nasional misalnya :

a. Peningkatan kegiatan perekonomian sebagai akibat dibangunnya prasarana dan sarana.

b. Meningkatkan industri-industri baru

c. Meningkatkan hasil pertanian dan peternakan

d. Meningkatkan permintaan terhadap handicraft, souvernir, dll.

e. Memperluas barang-barang lokal untuk lebih dikenal di dunia internasional.

f. Meningkatkan perolehan devisa Negara

g. Memberikan kesempatan berusaha

h. Membantu membangun daerah-daerah terpencil

i. Mempercepat perputran perekonomian

3. Pariwisata sebagai alat kebijaksanaan Ekonomi di negara berkembang


Bagi negara-negara berkembang yang berkeinginan membangun industri pariwisata di daerahnya,
maka kebijaksanaan pembangunan pariwisata yang berimbang ini harus di terapkan. Bila tidak maka akan
terjadi bumerang dan tentunya akan mengecewakan wisatawan yang berkunjung. Pariwisata sebagai
industri dapat digolongkan sebagai industri ketiga ( tertiary industry ) peranannya cukup menentukan dalam
menetapkan kebijaksanaan tentang kesempatan berusaha ( business opportunities ), kesempatan kerja ( job
opportunities ), kebijaksanaan perpajakan, izin usaha dan bangunan, pendidikan, lingkungan hidup, cagar
budaya, standar kualitas produk, jadwal perjalanan, tarif hotel dan pesawat udara,dan angkutan wisata
lainnya.

4. Pariwisata sebagai " Quickly yielding industry "

Dalam pariwisata Quickly yielding industry berarti cepat menghasilkan. Artinya dengan
mengembangkan pariwisata sebagai suatu industri, perolehan devisa yang di butuhkan untuk pembangunan
ekonomi lebih cepat diperoleh dibandingkan dengan melakukan pengiriman komoditi ke luar negeri
( ekspor ) yang memakan waktu relatif lebih lama.

5. Kedudukan pariwisata sebagai sumber devisa

a. Visa fee luar negeri

b. Ticket sales

c. Upah dan gaji karyawan

d. Pengeluaran wisatawan

e. Investor asing

f. Biaya promosi pariwisata

g. Kredit LN untuk investasi sektor pariwisata

6. Peran pariwisata dalam peningkatan pendapatan nasional dan penerimaan pajak

Besar pendapatan nasional dari sektor pariwisata menghitung berapa besar perolehan devisa dari
sektor pariwisata untuk tahun tertentu. Kalau sudah diketahui perolehan devisa, jumlah itu di kalikan
dengan nilai koefisien multiplier, hasil penelitian tahun yang bersangkutan. Sehingga PN dapat di hitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut : NI = ( N x L x e ) x K . Hasil perhitungan NI merupakan
kontribusi industri pariwisata untuk meningkatkan PN yang terdiri dari hasil perhitungan produk dan jasa
sektor lain dalam perekonomian. Bila pendapatan nasional sudah dapat di hitung maka dapat di hitung juga
berapa penerimaan pajak ( tax revenue ) dengan rumu sebagai berikut : TR = ( N x L x e ) x K x 10% .
Dengan cara yang demikian, maka kita dapat mengetahui berapa besar penerimaan pajak setiap tahunnya.
7. Rekomendasi WTTC untuk Indonesia

a. Mengakui kontribusi dampak pariwisata terhadap perekonomian

Industri pariwisata secara khusus dikatakan sangat efektif dalam mendukung usaha kecil dan
penciptaan lapangan untuk kalangan usia muda serta menyebarkan peluang kesempatan kerja baik
dalam ruang lingkup regional, nasional, maupun internasional. Dengan demikian industri pariwisata
dapat memainkan peran sebagai katalis penting bagi pembangunan wilayah.

b. Bentuk " satellite national account "

WTTC mengusulkan agar Indonesia mulai pengembangan neraca satelit sebagai cara untuk
membantu pemerintah dalam mengintegrasikan dampak industri pariwisata dalam penyusunan
kebijaksanaan umum di bidang ekonomi dan sosial.

c. Membentuk wahana pengembangan industri yang efektif

Untuk menggali potensi pariwisata di Indonesia secara efektif dianjurkan untuk bersinergi
secara menyeluruh ditingkat nasional, mencakup semua pihak terkait dikembangkan tanpa penundaan
dan meliputi semua sub sektor.

d. Menuju pasar terbuka dan kompetitif

 liberalisasi pasar

 peningkatan promosi

e. Menerapkan pembangunan berkelanjutan

Indonesia memiliki lingkungan fisik dan warisan sosial budaya yang sekaligus berperan sebagai
daya tarik wisatawan yang harus dilestarikan. Manfaat ekonomi yang dihasilkan dan investasi yang
dilatarbelakangi kekayaan dan potensi wisata yang besar ini bisa berkesinambungan di waktu yang akan
datang.

f. Menghapus kendala pertumbuhan

g. Investasi sumber daya manusia

h. Perluasan prasarana
BAB III

INDUSTRI PARIWISATA

1. Apakah pariwisata suatu industri.

Gambaran pariwisata sebagai suatu industri diberikan hanya untuk menggambarkan pariwisata
secara konkret, dengan demikian dapat memberikan pengertian bahwa ide sebenarnya menggunakan istilah
"Industri pariwisata"itu lebih banyak meyakinkan orang-orang bahwa pariwisata itu memberikan dampak
positif dalam perekonomian, terutama dampak dari multiplier effect yang di timbulkannya.

2. Batasan Industri pariwisata

Bagaimana kita dapat memberikan batasan atau definisi pariwisata sebagai suatu industri ?
Beberapa pakar memberikan batasan tentang industri pariwisata sebagai berikut : " Inilah kelompok
perusahaan yang secara langsung memberi pelayanan kepada wisatawan bila datang berkunjung pada suatu
DTW tertentu. Tanpa bantuan kelompok perusahaan ini, perusahaan tidak akan memperoleh kenyamanan,
keamanan, kepuasan, dalam mencari kesenangan yang di inginkannya.

3. Ciri-ciri Industri pariwisata

a. Service industri

 penyediaan jasa-jasa pariwisata ( tourist supply ) berlaku pula hukum ekonomi dan tidak terlepas
dari masalah permintaan dan penawaran.

 penawaran ( supply ) dalam industri pariwisata tidak tersedia secara bebas ( seperti udara untuk
bernafas ) aakn tetapi di perlukan pengolahan dan pengorbanan ( biaya ) untuk memperolehnya.

b. Labor intensive

Maksudnya yaitu pariwisata sebagai suatu industri yang menyerap banyak tenaga kerja

c. Capital intensive

Maksudnya yaitu untuk membangun sarana dan prasarana industri pariwisata diperlukan modal
yang besar untuk investasi.

d. Sensitive

Maksudnya yaitu industri pariwisata sangat peka sekali terhadap keamanan dan kenyamanan.

e. Seasonal
Industri pariwisata sangat di pengaruhi oleh musim.

f. Quickly yielding industry

Maksudnya yaitu dengan mengembangkan pariwisata sebagai suatu industri devisa akan lebih
cepat dibandingkan dengan kegiatan ekspor yang dilakukan secara konvensional.

4. Produk industri pariwisata

Produk industri pariwisata dikemas dari bermacam macam produk perusahaan kelompok Industri
pariwisata yang di konsumsi wisatawan yang membentuk satu paket wisata ( package tour ) itu paling
sedikit terdiri dari tempat duduk ( seats ) dipesawat, kamar hotel ( rooms ) tempat dimana akan menginap,
makanan dan minuman direstauran, objek dan atraksi wisata yang akan di lihat di daerah tujuan wisata yang
akan dikunjungi.

5. Karakter produk industri pariwisata

Seorang pemasar pariwisata haruslah memahami dan mengerti benar sifat dan karakter produk yang
akan di tawarkannya kepada wisatawan sebagai konsumen.

a. Tidak terjadi transfer of ownership

b. Tidak bisa ditabung

c. Produk tidak bisa dipindahkan

d. Proses produksi dan konsumsi jatuh bersamaan waktunya

e. Fragmented supply vs composite demand

f. Motivasi perjalanan beragam

g. The dominant tole of travel intermediaries

h. Complementary of tourist service

i. Pemasaran memerlukan dukungan organisasi resmi

j. Memerlukan after sales services

k. Perishable product
BAB IV

SISTEM DISTRIBUSI PRODUK INDUSTRI PARIWISATA

Dalam industri pariwisata, adanya sistem distribusi di maksudkan agar calon wisatawan dapat
memperoleh informasi tentang :

a. Daerah tujuan wisata ( DTW ) yang akan di kunjungi

b. Transportasi, yang akan mengantarkannya ke daerah tujuan wisata.

c. Akomodasi hotel yang akan di gunakan bila sampai pada suatu daerah tujuan wisata.

d. Apakah tersedia restauran yang dapat menyediakan makanan dan minuman yang sesuai selera wisatawan
masing-masing.

e. Objek dan daya tarik wisata

f. Bagaimana pengaturan perjalanan wisata itu sebaiknya dilakukan ?

g. Berapa besar biaya yang di perlukan

h. Pakaian apa saja yang perlu dibawa dengan memperhatikan faktor musim.

i. Dokumen perjalanan apa saja yang di butuhkan.

j. Hal-hal yang di perlukan selama dalam perjalanan wisata yang akan dilakukan di DTW yang akan
dikunjungi.

1. Mengapa peranatra di perlukan

Salah satu fungsi dari saluran distribusi tidak lain adalah supaya calon wisatawan sebagai konsumen
dapat melihat, menyaksikan, membandingkan, memilih atau melakukan pembelian dengan mudah, tanpa
harus datang ke pabrik yang menghasilkan barang atau produk tersebut.

2. Sistem distribusi produk industri pariwisata

Pada industri pariwisata para peranatra ( sales intermediaries ) berfungsi menjembatani antara
produsen dan konsumen, baik konsumen secara pribadi maupun secara rombongan. Tugas utama perantara
adalah menjalin hubungan kerjasama dengan pemasok kemudian mengemas paket wisata dengan
menggunakan produk mix sebagai bahan baku untuk menyusun bermacam-macam paket wisata untuk
target pasar yang beragam pula.
Dalam industri pariwisata bentuk-bentuk distribusi yang ditemui pada umumnya terdiri dari dua
cara yaitu secara langsung ( direct ) dan tidak langsung ( indirect ).

a. Secar langsung ( direct ) maksudnya dengan sistem distribusi langsung, jika para calon wisatawan langsung
memesan tiket pada maskapai penerbangan atau kamar hotel dimana dia akan menginap tanpa melibatkan
perantara.

b. Secra tidak langsung ( indirect ) maksudnya bilamana untuk melakukan pemesanan tiket atau kamar hotel
calon wisatawan menggunakan satu atau lebih perantara antara calon wisatawan dan pemasok yang dapat
dilakukan dengan cara melalui :

 Retail travel agents

 Tour operator / tour wholesale

 Tour operator / tour wholesaler, retail agents dan speciality channel.

3. Pemilihan saluran industri

Jika dilihat dari kepentingan DTW adalah kepemilikan saluran distribusi hendaknya tidak
menimbulkan kerancuan. Untuk keperluan pengawasan, saluran distribusi dapat dibagi masing-masing
yaitu :

a. Consensus Chanel

Semua saluran distribusi melakukan kerjasama yang saling menguntungkan, karena mereka melihat
kebersamaan kepentingan apa yang perlu digarap secara bersama .

b. Vertical coordinated channels

c. Vertical integrated chanels

Dalam hal ini, fungsi-fungsi produksi dan distribusi di miliki dan diawasi oleh suatu perusahaan
secara sendiri.

d. Market covered

Adanya suatu jaminan atau perlindungan terhadap pasar.

e. Image

Dalam prakteknya merupakan unsur yang dianggap cukup penting, karena pemilihan saluran
distribusi tetap memperhatikan kesan atau image dalam melakukan penawaran-penawaran produk industri
pariwisata. Dalam hal ini image dapat dikembangkan melalui para perantara berkualitas, karena merekalah
yang menawarkan dan menjual paket wisata kepada segmen-segmen pasar wisatawan yang mereka
targetkan.

f. Motivation

Suatu kenyataan bahwa perkembangan saluran distribusi tiap komponen dimasing-masing saluran
mulai dari produsen sampai kepada wisatawan ( konsumen ), mencari hal-hal yang berbeda untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan sendiri.

6. Manfaat perantara bagi pemasok dan konsumen

a. Kepentingan pemasok

Alasan mengapa para pemasok industri pariwisata memilih perantara menjualkan produknya :

 Biaya

 Faktor lokasi

 Masalah promosi

 Menjual berdasarkan permintaan

 Sales independent business

b. Kepentingan konsumen

Alasan mengapa para calon wisatawan bersedia membeli melalui perantara-perantara yaitu :

 Professional

 Hemat biaya

 Meminimalkan kerugian

 Praktis dan berkesan

 Lebih aman

 Objek / atraksi wisata pilihan

 Tepat waktu

7. Faktor-faktor penentu dalam kebijakan distribusi


a. Lokasi atau tempat dimana penjualan produk akan dilakukan

b. Biaya distribusi yang akan di bayar selama beroperasi

c. Efektif tidaknya penjualan yang dilakukan dikota atau tempay yang telah di pilih

d. Kualitas dan image produk yang akan di tawarkan atau di jual.

BAB V

FAKTOR PERMINTAAN DALAM INDUSTRI PARIWISATA

1. Pengertian permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang atau produk yang merupakan barang-barang ekonomi yang akan
dibeli konsumen dengan harga tertentu dalam suatu waktu periode tertentu.

2. Motivasi perjalanan wisata

a. Ingin melihat bangsa-bangsa lain.

b. Ingin melihat dan menyaksikan sesuatu yang istimewa, unik, aneh atau langka.

c. Untuk memperoleh wawasan yang lebih luas.

d. Untuk mengikuti suatu peristiwa tertentu dan ingin berpartisipasi dalam peristiwa tersebut.

e. Untuk menghindari kegiatan rutin yang menimbulkan kejenuhan dan bosan.

f. Menggunakan kesempatan yang ada.

g. Untuk mengunjungi tanah luhur nenek moyang atau orang tua.

h. Menghindari dari pengaruh cuaca

i. Untuk tujuan pemulihan kesehatan.

j. Ingin melihat berkembangnya kegiatan ekonomi dan teknologi yang sudah dicapai oleh negara-negara
yang di kunjungi.

k. Ingin melakukan petualangan, mencari sensasi, atau menemukan sesuatu yang baru yang belum pernah
diketahui orang.

l. Ingin menyenangkan seseorang atau mencari pengalaman romantis selama perjalanan yang dilakukan.

3. Permintaan dalam industri pariwisata


Dapat kita katakan bahwa permintaan dalam industri pariwisata tidak hanya membutuhkan a singe
service tetapi juga membutuhkan kombinasi dari bermacam-macam pelayanan yang di tawarkan dalam
suatu paket wisata yang dalam ilmu ekonomi pariwisata sebagai An assortment of service karena itu
permintaan dalam industri pariwisata dapat kita bagi dalam enam kelompok yang saling melengkapi ( G.A.
Schomoll: 1977) yaitu :

a. Travel preparation

Sebelum seseorang membeli paket wisata, ia terlebih dahulu memerlukan information advice,
reservations, tickets, and vouchers, money changer, travel clothing, and equipments.

b. Movement

Dalam perjalanan seorang wisatawan memerlukan transportation to and from destination,


sightseeing and tour, safaries, act and the tourist destination.

c. Accommodation and catering

Setibanya pada suatu DTW wisatawan memerlukan hotel and motel room, camping sites and
restaurant, bar and cafe.

d. Activities at the destination

Di DTW wisatawan membutuhkan entertainment, sport, sightseeing, shopping, visit to museum.

e. Purchase and personal needs

Sebagai kenang-kenangan pada suatu DTW, wisatawan akan membeli bermacam oleh-oleh dalam
bentuk purchase of personal, items, clothing, medical care, souvenirs dan lain-lain.

f. Recording and preserving impressions

Untuk keperluan dokumen perjalanannya wisatawan memerlukan purchase of film, cameres, photos
or video shooting dan lain-lain.

4. Faktor penentu permintaan Industri pariwisata

a. General demand factors

 purchasing power

Kekuatan untuk membeli banyak ditentukan oleh disposable income yang erat kaitannya
dengan tingkat hidup dan intensitas perjalanan yang di lakukan.
 Demographic structure and trans

Besarnya jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi permintaan


terhadap produk industri pariwisata.

 Sosial and cultural factors

Industrialisasi tidak hanya menghasilkan struktur pendapatan masyarakat relatif tinggi, juga
meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat sehingga memungkinkan orang punya
kesempatan melakukan perjalanan wisata untuk menghilangkan kejenuhan bekerja, menghasilkan
stress, sehingga melakukan rekreay sudah merupakan keharusan.

 Travel motivation and attitude

Motivasi untuk melakukan perjalanan wisata sangat erat hubungan dengan kondisi sosial
budaya masyarakatnya, membuat perjalanan akan sering dilakukan dan tentunya akan meningkatkan
permintaan untuk melakukan perjalanan wisata.

 Opportunities to travel and tourism marketing intensity

Adanya intensif melakukan perjalanan wisata sekarang ini akan meningkatkan perjalanan
wisata ke seluruh dunia.

b. Factors determining spesifik demand

 harga

Hampir pada kebanyakan industri jasa, soal harga biasanya masalah kedua untuk
menentukan permintaan yang di inginkan.

 Daya tarik wisata

Daya tarik untuk datang berkunjung ke DTW untuk melihat keindahan menentukan
permintaan yang di inginkan.

 Kemudahan-kemudahan untuk berkunjung

Aksesibilitas ke DTW yang akan di kunjungi banyak mempengaruhi pilihan wisatawan.


Biasanya wisatawan menginginkan tersedianya macam-macam transportasi yang di gunakan dengan
harga yang bervariasi.

 Pre-travel services and information


Di DTW yang akan di kunjungi tersedia tourist information service yang dapat menjelaskan
tempat-tempat yang akan di kunjungi wisatawan

 Images of the tourist destination

Sering seorang wisatawan memiliki kesan dan impian tersendiri tentang DTW yang akan di
kunjungi, hal ini akan memberi pengaruh atas permintaan suatu DTW yang akan di kunjungi
wisatawan.

5. Proses pengambilan keputusan

Pada umumnya ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi calon wisatawan untuk memutuskan
untuk melakukan perjalanan wisata atau tidak, antaranya adalah :

a. Heterogeneous decision elements

Banyak faktor yang diperhatikan karena banyak alternatif yang dapat dipertimbangkan. Karena
banyak lilihn calon wisatawan mencoba menyeleksi kombinasi produk mana saja yang dianggap lebih
memberi kepuasan dalam perjalanan wisata.

b. Financial implications

Anggaran untuk melakukan perjalanan wisata pada suatu keluarga hanya berkisar antara 5%-
10% dari total pengeluaran kebutuhan keluarga. Namun kalau mengharapkan hanya itu mungkin satu
keluarga akan melakukan perjalanan wisata.

c. Risk and uncertainities

Bagi calon wisatawan, membeli paket wisata penuh dengan resiko dan ketidakpastian, oleh
karenanya sangat dianjurkan pada waktu membeli paket wisata agak cerewet sehingga semuanya
menjadi jelas.

d. Necessity to plan abead

Membeli paket wisata perlu direncanakan jauh-jauh sebelum keberangkatan dilakukan. Agar
kepuasan yang diharapkan bisa terwujud.

e. Acces to and compleness of information

Pengambilan keputusan dalam merencanakan perjalanan wisata, selain lengkap harus didukung
informasi yang betul-betul dapat dipercaya.

6. Elastisitas permintaan
Di lihat dari sudut pandang ekonomi, elastisitas permintaan sangat penting bagi pemasok produk
industri pariwisata, karena akan sangat berpengaruh terhadap permintaan keseluruhan, seperti dikatakan
oleh lunberg ( 1995 ) yang mengatakan : " Total pendapatan (TR) par penjual pada suatu pasar sama
dengan harga produk (P) dikalikan dengan jumlah produk yang di minta/beli (Q) atau dengan rumus
sebagai berikut : T.R = P (price) x Q (Quantity).

Bila suatu produk atau jasa tertentu permintaannya elastis terhadap harga nilainya lebih dari 1, maka
total pendapatan TR akan meningkat bila harga (P) diturunkan. Hal seperti ini dapat terjadi kalau presentase
permintaan terhadap produk (Q) lebih besar dibandingkan denga penurunan harga (P). Atas pengertian ini,
bila nilai elastisitas permintaan terhadap harga diketahui, maka pemasok produk industri pariwisata dapat
meningkatkan Pendapatan totalnya denga cara mengadakan penyesuaian secepat mungkin atas perubahan
harga yang terjadi.

7. Karakter permintaan perjalanan wisata

a. Sangat dipengaruhi oleh musim

b. Terpusat pada tempat-tempat tertentu

c. Tergantung besar/kecilnya pendapatan

d. Bersaing dengan permintaan akan barang-barang mewah

e. Tergantung tersedianya waktu senggang

f. Tergantung teknologi transportasi

g. Size of family

h. Aksesibilitas

8. Permintaan, inflasi, dan nilai tukar uang

Pengaruh kedatangan wisatawan terhadap inflasi dan nilai uang pada negara yang di kunjungi.
Ternyata banyak wisatawan yang datang berkunjung pada suatu kota atau DTW menyebabkan
meningkatnya permintaan terhadap kamar-kamar hotel dan meningkatkan permintaan akan bahan-bahan
bangunan hotel yang selanjutnya memengaruhi tingkat harga barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Ini suatu bukti bahwa permintaan wisatawan secara tidak langsung telah mendorong meningkatnya
permintaan tery sektor-sektor ekonomi lainnya. Mulai dari transportasi, akomodasi, makanan dan minuman,
tempat-tempat rekreasi, objek dan atraksi wisata, cendramata, produk pertanian dan peternakan harganya
cenderung mengalami peningkatan.
Pada negara-negara yang mengembangkan pariwisata sebagai suatu industri, inflasi merupakan
suatu gejala yang biasa dijumpai antara lain disebabkan karena :

a. Pariwisata itu merupakan suatu industri jasa , biayanya akan meningkat sejalan dengan meningkatnya
harga-harga sektor ekonomi lain.

b. Terkonsentrasinya pusat kegiatan pariwisata pada suatu kota atau DTW tertentu sangat mungkin sekali
memengaruhi tingkat inflasi, karena bagi wisatawan tidak ada cara lain untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pada saat ini.

c. Perjalanan wisata di zaman modern ini sudah merupakan kebutuhan sebagai akibat meningkatnya polusi
kota-kota industri, kerusakan lingkungan dan pariwisata dianggap sebagai obat stress yang mujarab.

d. Pariwisata merupakan katalisator untuk mempercepat proses pembangunan yang memberi dampak terhadap
perekonomian makro negara yang mengembangkan pariwisata sebagai suatu industri di negaranya.

e. Dalam rangka menarik lebih banyak wisatawan datang berkunjung pada suatu negara, kebijakan tentang
nilai tukar mata uang asing di nilai cukup efektif untuk menarik wisatawan lebih banyak datang pada suatu
negara.

Adanya perbedaan nilai tukar uang yang tidak normal itu pada suatu negara sebenarnya harus di
cegah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Melakukan devaluasi

b. Memberikan nilai tukar khusus bagi wisatawan

c. Melakukan pengawasan harga

d. Memberikan keringanan biay visa kunjungan atau membebaskannya sama sekali

e. Penciptaan zona bebas.

BAB VI

FAKTOR PENAWARAN DALAM INDUSTRI PARIWISATA

1. Pengertian penawaran

Dalam ilmu ekonomi, penawaran diartikan sejumlah barang, produk, atau komoditi yang tersedia
dalam pasar yang siap untuk dijual kepada konsumen yang membutuhkannya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan


Dalam beberapa hal, ini tidak diragukan lagi akan tetapi ada kekuatan-kekuatan lain seperti
pengaruh harga, iklan, dan kegiatan promosi, starategi pemasaran dan embel-embel hadiah bila melakukan
pembelian. Seperti.halnya dalam hukum permintaan, variabel-variabel lain yang disamping harga dapat
menentukan jumlah suatu barang atau jasa yang ditawarkan. Bila pemerintah ingin mendorong
pembangunan hotel baru dengan memberikan intensif keringanan pajak, maka biaya untuk membangun
hotel baru akan lebih murah. Hal ini akan menyebabkan kurva penawaran bergeser yang selanjutnya dapat
mengakibatkan meningkatnya penawaran.

Keseimbangan penawaran dan permintaan dikatakan stasioner dalam arti bahwa sekali harga
keseimbangan tercapai, baisanya cenderung untuk tetap dan tidak berubah selama permintaan dan
penawaran tidak berubah. Dengan perkataan lain, jika tidak ada pergeseran penawaran maupun permintaan,
tidak ada yang mempengaruhi harga akan mengalami perubahan.

3. Penawaran dalam industri pariwisata

Menurut salah Wahab ( 1977 ) komponen penawaran (supply) dalam industri pariwisata dapat
bersumber dari alam atau buatan atau kreasi manusia.

a. Natural amenities

Yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah :

 Climate , seperti udara yang bersih.

 Land cinfiguration and landscape sepert, pemandangan yang indah.

 The sylvan elements, seperti hutan lebat dan pohon langka.

 Flora and fauna, seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang yang aneh.

b. Infrastructures

 General infrastructures, seperti penyediaan air bersih

 Basic need of civilized life seperti tersedianya kantor pos, rumah sakit, bank, apotek, pusat
perbelanjaan, pompa bensin, bengkel , dan lain-lain.

 Tourist infrastructures , tidak lain adalah semua bentuk fasilitas, pelayanan dan kemudahan kepada
wisatawan bila berkunjung pada suatu DTW tertentu.

 Means of access and transport facilities, seperti bandara, pelabuhan, jalan raya, jalan tol dan jalan
kereta api.
c. Superstructure , semua perusahaan (establishments) yang sesungguhnya tidak begitu penting bagi
mereka yang bukan wisatawan, akan tetapi sangat berarti bagi wisatawan yang berkunjung pada suatu
DTW tertentu seperti , recreational and entertainment, theatre, movies, casino, night club, bar, cafe, dan
lain-lain.

d. People way of life , tata cara hidup masyarakat pada DTW yang dikunjungi merupakan daya tarik bagi
wisatawan, seperti keramah-tamahan, gotong royong, atau suka membantu dan bersahabat merupakan
aset pariwisata yang perlu dipelihara.

4. Karakter penawaran produk industri pariwisata

Pada umumnya karkter penawaran dalam industri pariwisata cukup kaku dan sukar menyesuaikan
dengan permintaan. Dalam praktik seringkali terjadi, pada musim libur hampir semua kamar hotel
kebanyakan DTW terisi penuh, akan tetapi musim libur usai tingkat hunian kamar-kamar hotel merosot
tajam. Seperti telah diuraikan sebelumnya karena sifatnya musiman. Disini perlunya perencanaan
bagaimana menghadapi faktor musim yang sudah menjadi ciri dari kegiatan industri pariwisata.

5. Penawaran dan persaingan

Diwaktu yang akan datang persaingan antara negara-negara yang mengembangkan pariwisata
sebagai suatu industri di negaranya akan semakin tajam. Ketatnya persaingan itu antara lain disebabkan
perkembangan kegiatan perekonomian makro seperti melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika.
Melambatnya perekonomian makro Amerika menyebabkan terjadinya persaingan dalam sektor pariwisata
akan semakin tajam. Yang perlu dilakukan pemerintah adalah memperbaiki aksesibilitas, bila ingin
mendatangkan wisatawan lebih banyak, lebih lama tinggal dan lebih banyak membelanjakan dollarnya di
DTW yang di kunjungi, untuk itu yang harus dilakukan pemerintah adalah :

a. Melakukan renovasi semua bandara di DTW yang banyak dikunjungi wisatawan.

b. Membangun rel ganda antara Jakarta, Surabaya dengan jarak tempuh menjadi dua jam saja

c. Membangun jalan raya selatan pulau Jawa yang hingga sekarang belum sempat dibangun

d. Membangun jembatan atau terowongan antara Dumai atau Malaka

e. Mencari investor untuk membangun cable car .

Semua itu dalam rangka menghadapi persaingan untuk menarik lebih banyak wisatawan datang
berkunjung ke negara masing-masing dalam era globalisasi.

6. Elastisitas penawaran
Penawaran dikatakan inelastis kalau supply tidak mudah mengalami perubahan dan dikatakan
elastis kalau supply lebih fleksibel. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi price elasticity of supply
adalah :

a. Perpect inelastic yaitu, Inelastis sempurna, terjadi bila penawaran (supply) tidak terpengaruh walau terjadi
perubahan harga.

b. Inelastis, Hal ini terjadi bilamana penawaran berubah relatif lebih kecil dibandingkan dengan perubahan
yang terjadi pada harga.

c. Unir elasticity, Perubahan penawaran dan harga terjadi secara proposional

d. Elastic, Penawaran dikatakan elastis bila penawaran itu berubah lebih besar dibandingkan dengan
perubahan harga.

e. Perpectly elastic, Hal ini terjadi apabila pemasok dapat menyediakan barang berapa saja yang di minta
sepanjang harga tidak mengalami penurunan.

f. Time period, Semakin lama periode waktu yang diperbolehkan maka semakin mudah bagi supply untuk
berubah.

g. Availability of stocks, Semakin banyak persediaan maka penawaran akan semakin elastis.

h. Spare calacity, Adanya kapasitas yang terbatas yang akan membuat supply menjadi elastis.

i. Flexibility of calacity / resources mobility, Terjadinya mobilitas barang dan jasa dari suatu tempat ke
tempat yang lain.

Anda mungkin juga menyukai