Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahwa Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana, sebagai
kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional, di bentuk
karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Dengan asas Pancasila, menyelenggarakan upaya
pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan, dengan sasaran
meningkatkan sumberdaya kaum muda, mewujudkan masyarakat madani,
dan melestarikan keutuhan :
- NegaraKesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika ;
- Idiologi Pancasila ;
- Kehidupan rakyat yang rukun dan damai ;
- Lingkungan hidup di bumi Nusantara.
Bahwa dalam upaya melestarikan hal tersebut, Gerakan Pramuka
menyelenggarakan pendidikan nonformal, melalui kepramukaan, sebagai
bagian pendidikan nasional dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan serta Sistem Among. Dalam kegiatan ini akan
bertujuan melatih anggota – anggota Pramuka Wonoayu supaya bisa
terampil, tanggap, dan cakap.
Gerakan Pramuka merupakan wadah pendidikan bagi generasi
muda yang mengemban tugas untuk menyelenggarakan pendidikan bagi
pemuda bangsa agar menjadi insan yang senantiasa bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berjiwa Pancasila, memiliki sikap dan sifat
yang luhur, tangguh serta memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
sehingga pada gilirannya dapat menjadi penerus bangsa yang dapat
diandalkan.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa arti dan makna Pancasila dalam gerakan Pramuka ?

1
2. Apa saja isi dan arti Dasa Dharma dalam gerakan Pramuka ?
3. Apa saja isi dan arti Tri Satya dalam gerakan Pramuka ?
4. Apa saja fungsi, isi, dan faktor yang melatarbelakangi AD & ART
dalam gerakan Pramuka ?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui arti dan makna Pancasila dalam erakan Pramuka.
2. Mengetahui isi dan arti Dasa Dharma dalam gerakan Pramuka.
3. Mengetahui isi dan arti Tri Satya dalam gerakan Pramuka.
4. Mengetahui fungsi, isi, dan faktor yang melatarbelakangi AD & ART
dalam gerakan Pramuka.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Arti dan Makna Pancasila


Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia, yang merupakan
pedoman hidup bagi bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara,
berasal dari sansekerta, yaitu "panca" yang berarti "lima" dan "sila" yang
berarti "prinsip atau asas ".
Pancasila memiliki arti yaitu pancasila berasal dari sansekerta India
(kasta brahmana) sedangkan menurut Muh Yamin, dalam bahasa
sansekerta , memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu : panca : yang
artinya lima, syila : vokal i pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau
dasar. Syiila vokal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik atau
penting.
Makna lima sila dalam Pancasila akan dijelaskan pada artikel ini.
Pancasila terdiri atas lima asas moral yang relevan menjadi dasar negara
RI. Dalam kedudukannya sebagai falsafah hidup dan cita-cita moral,
secara ringkas dapat dinyatakan bahwa:
 Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga
negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan
tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah
laku sehari-hari. Konsekuensinya adalah Pancasila menuntut umat
beragama dan kepercayaan untuk hidup rukun walaupun berbeda
keyakinan.
 Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak
masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang
sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-
hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk
menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak
adil dan beradap terhadapnya.
 Makna lima sila dalam Pancasila untuk sila Ketiga, Persatuan
Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah

3
air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan
kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta
loyal terhadap sesama warga negara.
 Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan; mengajak
masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan
politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak langsung
bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab
sesuai dengan kedudukan masing-masing.
 Makna lima sila dalam Pancasila untuk sila Kelima, Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat aktif
dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan
kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi
terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan
batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.

2.2 Arti dan Isi Tri Satya


Tri Satya adalah sebuah janji yang diikrarkan oleh para anggota
Pramuka, yang isinya adalah sebagai berikut.
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
3. Menepati Dasa dharma.
Adapun Tri Satya tersebut diatas mengandung arti bahwa seorang
Pramuka berkewajiban sebagai berikut :
 Menjalankan kewajiban/Perintah Tuhan, serta menjauhi segala apa
yang menjadi larangan-Nya.
 Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Kewajiban terhadap Pancasila, yaitu dengan cara menghayati dan
mengamalkan isinya.
 Kewajiban terhadap sesama masyarakat.

4
 Kewajiban menhayati dan mengamalkan Dasa Dharma.
Di dalam Tri Satya terdapat 6 kewajiban, yaitu:
1. Tuhan
2. Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Pancasila
4. Sesama hidup
5. Masyarakat
6. Dasa Dharma

2.3 Arti dan Isi Dasa Dharma


Menurut bahasa "dasadarma" berasal dari kata "dasa" dan "darma".
Dasa berasal dari bahasa Jawa yang mempunyai arti sepuluh sedangkan
darma berasal dari bahasa Sanskerta yang mempunyai arti kewajiban,
aturan, tugas hidup, kebenaran, dan kebajikan. Sehingga secara bahasa
dasadarma dapat diartikan sebagai sepuluh kewajiban, aturan, dan
kebajikan.
Bunyi Dasadarma
Dasadarma telah mengalami beberapa kali perubahan atau
perkembangan. Sejak tahun 1961, Dasadarma ini telah mengalami
perkembangan hingga sebanyak 5 kali, yaitu:
1. Dasadarma sebagaimana lampiraan Keppres 238 Tahun 1961 yang
digunakan pada tahun 1961-1966;
2. Dasadarma hasil Mukeranpuda (sekarang Munas) tahun 1966 yang
digunakan pada tahun 1966 -1974.
3. Dasadarma amanat MPP 1970 dan Munas 1974 yang digunakan
pada tahun 1974-1978.
4. Dasadarma hasil Munas 1978 yang digunakan pada tahun 1978-
2009.
5. Dasadarma hasil Munas 2009 yang digunakan pada tahun 2009-
sekarang.
Adapun bunyi dasadarma yang digunakan saat ini adalah sebagaimana
yang disusun dan tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka Tahun 2009 (Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

5
Nomor 203 Tahun 2009) yang kemudian ditegaskan lagi dalam Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa
(Munaslub) Tahun 2012.
Pokok Pokok Penjelasan Dan Penjabaran Dasa Darma
1. Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma
memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada
anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia
berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan
sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesame manusia dan
alam ciptaan Tuhan Yang Mahaesa.
2. Republlik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan
falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi
penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah
sarana untuk melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata
haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma Pramuka pertama-
tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian
dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata
kehidupan.
Bunyi dasadharma tersebut adalah sebagai berikut:
Dasadharma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih-sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani, dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Pada Setiap Bait Dasa Dharma Pramuka Memiliki Intisari sebagai berikut :

6
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Melaksanakan semua apa yang di perintah oleh Tuhan Yang
Maha ESA serta menjauhkan dan meninggalkan diri dari segala
apa yang dilarang-Nya.
- Diawali dengan Niat yang baik karena Allah dan berDo’a dalam
setiap awal dan akhir kegiatan dalam aktifitas sehari-hari.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
- Senantiasa Melestarikan kebersihan lingkungan (dimanapun).
- Tidak merusak Lingkungan.
- Senantiasa menjaga kelestarian alam.
- Berkasih sayang kepada para Fuqoro’ wal masakin, yatim piatu,
orang tua jompo , menjenguk orang yang sakit dan membantu
orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
3. Patriot yang sopan dan ksatria
- Mencari Ilmu dengan Baik, Baik Ilmu Agama Maupun Ilmu
Umum.
- Hormati Orang yang lebih tua dan sayangilah yang lebih muda.
- Berani Mengakui Kesalahan (Jujur), Dapatdipercaya (Amanah),
dan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.
- Menjaga Persatuan dan Kesatuan NKRI.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
- Patuh dan berbakti kepada kedua orang tua, serta sayang kepada
saudara.
- Patuh dan hormat kepada guru dan pembina.
- Mengambil keputusan melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat.
5. Rela menolong dan tabah.
- Bersedia menolong dan Ikhlas tanpa pamrih memberikan
bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
- Tabah dan sabar jika mengalami kesulitan hidup.
6. Rajin, trampil dan gembira.
- Rajin bekerja , rajin belajar, rajin ibadah.

7
- Terampil menciptakan dan mengembangkan hasta karya atau
kerajinan.
- Bergembira, riang dan bersemangat dalam melakukan aktifitas
atau kegiatan sehari-hari.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
- Tidak boros, belanja sesuai keperluan dan mengutakan kebutuhan
primer daripada kebutuhan skunder.
- Cermat dalam memilih teman agar tidak salah bergaul yang bisa
- Berfikir dan merencanakan segala sesuai dengan baik sebelum
melakukan tindakan.
- Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan.
8. Disiplin, berani dan setia.
- Membiasakan diri untuk selalu tepat waktu dalam aktifitas,
contoh datang ke sekolah sebelum bel masuk berbunyi, tepat waktu
saat waktunya menunaikan sholat, dan lain-lain.
- Dahulukan kewajiban sebelum meminta hak.
- Berani berbuat jujur, berani membela yang benar, berani
mengajak pada kebaikan.
- Setia pada guru, pembina, teman dan setia pada NKRI.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
- Menanggung segala sesuatu yang telah dilakukan .
- Jujur dalam berucap dan bertingkah laku.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
- Selalu berfikir positif dan menghargai sikap atau pendapat orang
lain.
- Mampu mengendalikan diri dan ucapan dari hal-hal yang tidak
baik.
- Tidak melanggar hukum dan norma-norma agama.

8
2.4 Fungsi, Isi, dan Faktor yang melatarbelakangi AD & ART
Bab 1 : Pembahasan
Faktor yang melatar belakangi Kepres RI No. 104 Tahun 2004 dan
SK Kwarnas No. 086 tahun 2005 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka adalah :
 Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia yang adil dan makmur dalam material, spiritual
dan beradab.
 Kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
 Upaya pendidikan bagi kaum muda dengan sasaran meningkatkan
Sumber Daya Manusia dalam mewujudkan masyarakat madani dan
melestarikan kebutuhan yakni : Negara Kesatuan Republik
Indonesia, ideologi dan lingkup nusantara.
Fungsi Anggaran dan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dalam
Gerakan Pramuka yakni :
 Landasan hukum dan pengambilan kebijakan gerakan Pramuka
 Petunjuk pelaksanaan
Memahami Isi Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga
Gerakan Pramuka :
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NO 24 TAHUN 2009
TENTANG
PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka meningkatkan peranan gerakan pramuka
diperlukan anggaran dasar yang mencerminkan aspirasi, visi dan misi
seluruh gerakan pramuka indonesia, sehingga secara efektif dapat
dijadikan landasan kerja gerakan pramuka indonesia;

9
2. Bahwa untuk mewujudkan upaya sebagaimana dimaksud pada butir a,
telah dilaksanakan penyempurnaan atas anggaran dasar gerakan
pramuka melalui pembahasan dalam musyawarah nasional gerakan
pramuka 2003 yang berlangsung dari tanggal 15 sampai 18 desember
2008 di Cibubur, Jakarta;
3. Bahwa sehubungan dengan hal - hal sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b di pandang perlu mengesahkan anggaran dasar
gerakan pramuka yang dihasilkan dan ditetapkan dalam musyawarah
nasional gerakan pramuka 2003 pada tanggal 15 sampai dengan 18
desember 2008 di cibubur, jakarta, dengan keputusan presiden;
Mengingat : pasal 4 (1) UUD 1945
Memutuskan :
Menetapkan : Keputusan presiden tentang pengesahan anggaran dasar
gerakan pramuka
Pasal 1 : Mengesahkan anggaran dasar gerakan pramuka sebagaimana
terlampir dalam keputusan presiden ini
Pasal 2 :
- Pemerintah dan pemerintah daerah dapat memberikan bantuan
pendanaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan gerakan pramuka
- Bantuan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di bebankan
kepada anggaran pendapatan dan Belanja negara, bidang kementrian
negara yang bertanggung jawab di bidang kepemudaan dan olah raga
- Bantuan pemerintah daerah sebagai mana dimaksud pada ayat (1) di
bebankan kepada anggaran pendapatan dan belanja daerah
Pasal 3 : Dengan berlakunya keputusan presiden ini, maka kputusan
presiden nomor 104 tahun 2004 tentang pengesahan anggaran dasar
gerakan pramuka , dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
Pasal 4 : Keputusan presiden ini dimulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 september 2009
presiden Republik Indonesia
ttd

10
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

Salinan sesuai dengan aslinya,


sekertariat kabinet RI
Deputi Sekretaris Kabinet
Bidang Hukum
Dr. Muhammad Imam Santoso
(cap Sekretariat Kabinet RI)

LAMPIRAN
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NO 24 TAHUN 2009
TANGGAL 15 SEPTEMBER 2009

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

PEMBUKAAN

Bahwa Persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil
dan makmur, materiil dan spiritual serta beradab merupakan adicita bangsa
Indonesia yang mulai bangkit dan siaga sejak berdirinya Boedi Oetomo
pada tanggal 20 mei 1908. Adicita itu pula lah yang merupakan dorongan
para pemuda indonesia melakukan sumpah pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. Untuk lebih menggalang persatuan merebut kemerdekaan,
dan dengan jiwa dan semangat sumpah pemuda inilah rakyat indonesia
berjuang untuk kemerdekaan nusa dan bangsa indonesia yang di
proklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945. Kemerdekaan ini merupakan
karunia dan berkah rahmat tuhan yang maha esa.

Bahwa gerakan kepanduan nasional yang lahir dan mengakar di bumi


nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan
kemerdekaan indonesia yang membentuk negara Kesatuan Republik
Indonesia. oleh karenanya, gerakan kepanduan naional indonesia
mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan

11
kemerdekaan itu. jiwa kesatria yang patriotik telah mengantarkan para
pandu kemedan juang bahu - membahu dengan para pemuda untuk
mewujudkan adicita Rakyat Indonesia dalam menegakkan dan mandegani
Negara kesatuan republik Indonesia selama – lamanya.

Bahwa kaum muda sebagai potensi bangsa dalam menjaga kelangsungan


bangsa dan negara mempunyai kewajiban melanjutkan perjuangan
bersama - sama orang dewasa berdasarkan kemitraan yang bertanggung
jawab.

Bahwa gerakan pramuka, sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan


kepanduan Nasional, dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung
jawab atas kelestarian negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan asas Pancasila, Gerakan
pramuka menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui
kepramukaan, dengan sasaran meningkatkan sumberdaya kaum muda,
mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan keutuhan :

- Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber Bineka Tunggal Ika;


- Ideologi Pancasila;
- Kehidupan Rakyat yang rukun dan damai;
- Lingkungan hidup dibumi Nusantara
Bahwa dalam upaya meningkatkan dan melestarikan hal - hal
tersebut, Gerakan Pramuka menyelenggarakan pendidikan non formal,
melalui kepramukaan sebagai bagian pendidikan nasional dilandasi sistem
among dan prinsip dasar dan metode kepramukaan.
Atas dasar perimbangan dan makna yang terkandung dalam uraian
diatas, disusunlah anggaran dasar gerakan pramuka
ANGGARAN DASAR
BAB I
Nama, Status, Tempat, dan Waktu
Pasal 1 : Nama, Status dan Tempat

12
1. Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka yaitu Gerakan Kepanduan
Praja Muda Karana.
2. Gerakan Pramuka Berstatus Badan Hukum.
3. Gerakan Pramuka berkedudukan di Ibukota Negara Republik
Indonesia .
Pasal 2 : Waktu
1. Gerakan Pramuka didirikan Untuk waktu yang tidak ditentukan dan
ditetapkan dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No 238
Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, Sebagai kelanjutan dan pembaruan
gerakan Kepanduan Nasional Indonesia
2. Hari Pramuka adalah 14 Agustus
BAB II
Asas, Tujuan, Tugas Pokok, dan Fungsi
Pasal 3 : Assas
Gerakan Pramuka Berasaskan Pancasila
Pasal 4 : Tujuan
Gerakan Pramuka Mendidik dan Membina Kaum muda Indonesia guna
mengembangkan mental, Moral, Spiritual, emosional, Sosial, Intelektual,
dan Fisiknya sehingga menjadi :
- Manusia berkeperibadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang :
- Beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan YME, Kuat mental, emosional,
dan tinggi moral;
- Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya;
- Kuat dan Sehat Jasmaninya

Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia


dan patuh kepada negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi
anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membengun
dirinya sendiri secara mandiri serta bersama - sama bertanggung jawab
atas pembanguna bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap
sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun
internasional.

13
Pasal 5 : Tugas Pokok
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar
menjadi generasi yang lebih baik, bertanggung jawab, mampu membina
dan mengisi kemerdekaan nasional serta mebangun dunia yang lebih baik.
Pasal 6 : Fungsi
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga Pendidikan non formal,
diluar sekolah dan diluar keluarga, dan sebagai wadah pembinaan dan
pengembangan generasi muda berlandaskan sistem among dengan
menerapkan prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan, dan motto
gerakan pramuka yang dilaksanakannya disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.
BAB III
Sifat, Upaya dan Usaha
Pasal 7 : Sifat
1. Gerakan Pramuka Adalah Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia;
2. Gerakan Pramuka adalah Organisasi Pendidikan yang Keanggotaannya
bersifat sukarela dan tidak membedakan Suku, Ras, Golongan dan
Agama;
3. Gerakan Pramuka bukan Organisasi kekuatan Politik, bukan bagian
dari salah satu organisasi kekuatan Sosial Politik dan tidak
menjalankan kegiatan Politik Praktis;
4. Gerakan Pramuka Ikut serta membantu masyarakat dengan
melaksanakan Pendidikan Bagi Kaum Muda, Khususnya Non Formal
diluar sekolaa dan diluar Keluarga;
5. Gerakan Pramuka Menjamin kemerdekaan tiap - tiap anggotanya untuk
memeluk Agama dan Kepercayaanya masing - masing dan beribadat
menurut agamanya dan kepercayaanya itu.
Pasal 8 : Upaya dan Usaha
1. Segala Upaya dan Usaha gerakan Pramuka diarahkan untuk mencapai
tujuan gerakan pramuka;

14
2. Upaya dan usaha untuk mencapai tujuan itu di arahkan kepada
pembinaan watak, mental, emosional, jasmani dan Bakat, serta
peningkatan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha esa, Ilmu
Pengetahuan dan tekhnologi, Keterampilan dan kecakapan melalui
berbagai kegiatan kepramukaan;
3. Untuk menunjang upaya dan usaha serta mencapai tujuan Gerakan
Pramuka diadakan prasarana dan sarana yang memadai berupa
organisasi, personalia, perlengkapan, dana, komunikasi, dan
kerrjasama.
BAB IV
SISTEM AMONG, PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN, KODE
KEHORMATAN, METODE KEPRAMUKAAN, MOTTODAN KIASAN
DASAR GERAKAN PRAMUKA
Pasal 9 : Sistem Among
1. Sistem Pendidikan dalam gerakan Pramuka berlandaskan sistem
among;
2. Sistem among merupakan proses pendidikan yang membentuk anggota
gerakan pramuka berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam
kerangka saling ketergantungan antar manusia;
3. Pelaksanaan sistem among menerapkan sistem kepemimpinan
- Ingarso sungtulodo;
- Ing madyo mangun karso;
- Tutwuri handayani
Pasal 10 : Prinsip dasar kepramukaan
1. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
2. Prinsip Dasar kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri
khas yang membedakan Kepramukaan dari pendidikan yang lain;
3. Prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan merupakan dua
unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalamsetiap
kegiatan;
4. Prinsip dasar kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilakukan sesuai
dengan kepentingan, Kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat.

15
Pasal 11 : Prinsip Dasar Kepramukaan
1. Prinsip dasar Kepramukaan nilai dan norma dalam kehidupan seluruh
anggota gerakan pramuka;
2. Nilai dan norma dimaksud mencakup;
i. Iman dan Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa;
ii. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya;
iii. Peduli terhadap diri sendiri;
iv. Taat kepda kode kehormatan pramuka;
v. Prisnsip dasar Kepramukaan berfungsi sebagai:
vi. Norma hidup seorang anggota pramuka;
vii. Landasan Kode etik gerakan Pramuka;
viii. Landasan sistem nilai gerakan Pramuka;
ix. Pedoman dan arah pembinaan kaum muda anggota gerakan
pramuka;
x. Landasan gerakan pramuka mencapai sasaran dan tujuannya.
Pasal 12 : Metode Kepramukaan
Metode kepramukaan merupakan cara belajar interaktif dan progresif
melalui :
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Sistem berregu;
4. Kegiatan dialam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai
dengan perkembangan rohani dan jasmani perserta didik;
5. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan;
6. Sistem tanda kecakapan;
7. Sistem satuan terpisah;
8. Kiasan dasar.
Pasal 13 : Kode Kehormatan Pramuka
1. Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut
Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu

16
unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip
Dasar Kepramukaan.
2. Kode Kehormatan Pramuka merupakan Kode Etik anggota
Gerakan Pramuka baik dalam kehidupan pribadi maupun
bermasyarakat sehari-hari yang diterimanya dengan sukarela serta
ditaati demi kehormatan dirinya.
3. Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka
disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan
jasmaninya yaitu:
4. Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri atas Dwisatya dan
Dwidarma;
5. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas Trisatya
Pramuka Penggalang dan Dasadarma;
6. Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pandega terdiri atas
Trisatya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dan Dasadarma;
7. Kode Kehormatan Pramuka Dewasa terdiri atas Trisatya Anggota
Dewasa dan Dasadarma.
Pasal 14 : Motto Gerakan Pramuka
1. Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses
pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka
bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk
mengamalkan Kode Kehormatan.
2. Motto Gerakan Pramuka adalah : “Satyaku kudarmakan, Darmaku
kubaktikan.”
Pasal 15 : Kiasan Dasar
Penyelenggaraan kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan
Dasar bersumber pada sejarah perjuangan dan budaya bangsa.
BAB V
ORGANISASI
Pasal 16 : Anggota
Anggota Gerakan Pramuka adalah warga negara Republik Indonesia yang
terdiri atas:

17
1. Anggota biasa
2. Anggota muda : Siaga, Penggalang dan Penegak dan Pandega
3. Anggota Dewasa : Pembina Pramuka, Pembantu Pembina
Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong
Saka, Instruktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu
Andalan, Anggota Majelis Pembimbing
4. Anggota kehormatan : adalah orang-orang yang bersimpati dan
berjasa kepada Gerakan Pramuka Warga negara asing dapat
bergabung dalam suatu gugus depan sebagai anggota tamu.
Pasal 17 : Hak dan Kewajiban
1. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban.
2. Hak dan kewajiban tersebut akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
Pasal 18 : Pramuka Utama
Kepala Negara Republik Indonesia adalah Pramuka Utama.
Pasal 19 : Jenjang Organisasi
Organisasi Gerakan Pramuka berjenjang sebagai berikut:
1. Anggota muda Gerakan Pramuka dihimpun dalam gugusdepan dan
anggota dewasa dihimpun di Kwartir.
2. Gugusdepan-gugusdepan dikoordinasikan oleh Kwartir Ranting
yang meliputi suatu wilayah Kecamatan/Distrik.
3. Ranting-ranting dihimpun dan dikoordinasikan oleh Kwartir
Cabang meliputi wilayah Kabupaten atau Kota.
4. Cabang-cabang dihimpun dan dikoordinasikan oleh Kwartir
Daerah meliputi wilayah Propinsi.
5. Daerah-daerah dihimpun dan dikoordinasikan oleh Kwartir
Nasional meliputi wilayah Republik Indonesia.
6. Di perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dapat dibentuk
gugusdepan di bawah pembinaan Kwartir Nasional.
Pasal 20 : Kepengurusan
1. Di tingkat Gugusdepan Gerakan Pramuka dipimpin oleh pembina
gugusdepan.

18
2. Di tingkat Ranting Gerakan Pramuka dipimpin secara kolektif oleh
Pengurus Kwartir Ranting.
3. Di tingkat Cabang Gerakan Pramuka dipimpin secara kolektif oleh
Pengurus Kwartir Cabang.
4. Di tingkat Daerah Gerakan Pramuka dipimpin secara kolektif oleh
Pengurus Kwartir Daerah.
5. Di tingkat Nasional Gerakan Pramuka dipimpin secara kolektif
oleh Pengurus Kwartir Nasional.
6. Pergantian Pengurus Gerakan Pramuka dilaksanakan pada waktu
musyawarah.
7. Kepengurusan baru dalam jajaran Ranting sampai dengan Nasional
terdiri dari unsur Pengurus lama dan Pengurus baru.
Pasal 21 : Satuan Karya Pramuka
1. Satuan Karya Pramuka, disingkat Saka, adalah wadah pendidikan
guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan pengalaman
para Pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Saka juga memotivasi mereka untuk melaksanakan
kegiatan nyata dan produktif sehingga memberi bekal bagi
kehidupannya, untuk melaksanakan pengabdiannya kepada
masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda
Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka
peningkatan ketahanan nasional.
2. Saka di tingkat Kwartir dipimpin secara kolektif oleh Pimpinan
Saka. Pimpinan Saka adalah bagian integral dari Kwartir.
Pasal 22 : Dewan Kerja
Dewan Kerja merupakan bagian integral dari Kwartir yang berfungsi
sebagai wahana kaderisasi kepemimpinan, dan bertugas mengelola
kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega.
Pasal 23 : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka merupakan
bagian integral dari Kwartir dan berfungsi sebagai wadah
pendidikan dan pelatihan anggota Gerakan Pramuka.

19
2. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka berada di tingkat
Cabang, Daerah, dan Nasional.
Pasal 24 : Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka merupakan
bagian integral Kwartir dan berfungsi sebagai wadah Penelitian dan
pengembangan Gerakan Pramuka.
2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka berada di
tingkat Daerah dan Nasional.
Pasal 25 : Bimbingan
1. Kwartir Nasional diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat
moral, organisatoris, materiil, dan finansial oleh Majelis
Pembimbing Nasional yang diketuai oleh Presiden Republik
Indonesia dengan beranggotakan pejabat pemerintah dan tokoh
masyarakat yang memiliki perhatian kepada Gerakan Pramuka.
2. Kwartir Daerah diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat
moral,organisatoris, materiil, dan finansial oleh Majelis
Pembimbing Daerah yang diketuai oleh Gubernur beranggotakan
pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat yang memiliki
perhatian dan kepedulian terhadap kepada Gerakan Pramuka.
3. Kwartir Cabang diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat
moral,organisatoris, materiil, dan finansial oleh Majelis
Pembimbing Cabang yangdiketuai oleh Bupati/ Walikota dengan
beranggotakan pejabat pemerintah kabupaten/ kota dan tokoh
masyarakat yang memiliki perhatian dan kepedulian kepada
Gerakan Pramuka.
4. Kwartir Ranting diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat
moral,organisatoris, materiil, dan finansial oleh Majelis
Pembimbing Ranting yangdiketuai oleh Camat/Kepala Distrik
dengan beranggotakan pejabat pemerintah kecamatan/ distrik dan
tokoh masyarakat yang memiliki perhatian dan kepedulian kepada
Gerakan Pramuka.

20
5. Gugusdepan diberi bimbingan dalam bentuk nasehat tentang
organisasi dan program serta bantuan materi dan keuangan oleh
Majelis Pembimbing Gugusdepan yang diketuai dari dan oleh
anggota dengan beranggotakan orang tua anggota muda dan tokoh
masyarakat di lingkungan gugusdepan.
6. Satuan Karya Pramuka diberi bimbingan dalam bentuk nasehat
tentang organisasi dan program serta bantuan materi dan keuangan
oleh Majelis Pembimbing Satuan Karya Pramuka yang diketuai
oleh seorang ketua yang dipilih dari dan oleh anggota dengan
beranggotakan pejabat pemerintah dan/ atau pemerintah daerah dan
tokoh masyarakat.
Pasal 26 : Pemeriksaan Keuangan
1. Lembaga Pemeriksa Keuangan Gerakan Pramuka adalah badan
independen yang dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan
bertanggungjawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka.
2. Lembaga Pemeriksa Keuangan berfungsi mengawasi dan
memeriksa keuangan Kwartir.
3. Personalia Lembaga Pemeriksa Keuangan terdiri atas 5 (lima)
orang anggota Gerakan Pramuka ditambah seorang staf yang
memiliki kompetensi dalam bidang keuangan.
4. Lembaga Pemeriksa Keuangan dibantu oleh Akuntan Publik.
5. Lembaga Pemeriksa Keuangan diatur lebih lanjut dalam Petunjuk
Penyelenggaraan.
BAB VI
MUSYAWARAH DAN REFERENDUM
Pasal 27 : Musyawarah
1. Musyawarah Gerakan Pramuka adalah forum tertinggi dalam
Gerakan Pramuka, di tingkat kwartir/ satuan/ gudep
2. Musyawarah Gerakan Pramuka di Tingkat Nasional, daerah dan
cabang diselenggarakan 5 (lima) tahun sekali.
3. Musyawarah Gerakan Pramuka di Tingkat ranting dan gugusdepan
diselenggarakan 3 (tiga) tahun sekali.

21
4. Pimpinan Musyawarah Gerakan Pramuka adalah suatu presidium
yang dipilih oleh musyawarah tersebut.
5. Acara pokok dan ketentuan lain dalam Musyawarah Gerakan
Pramuka diatur dalan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Pasal 28 : Referendum
Dalam menghadapi hal-hal yang luar biasa, Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka dapat menyelenggarakan suatu referendum.
BAB VII
PENDAPATAN DAN KEKAYAAN
Pasal 29 : Pendapatan
Pendapatan Gerakan Pramuka diperoleh dari:
1. Iuran anggota;
2. Bantuan majelis pembimbing;
3. Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat;
4. Bantusn Pemerintah/ Pemerintah Daerah melaui APBN/ APBD
yang tidak mengikat dan disesuaikan dengan kemampuan negara/
keuangan daerah.
5. Sumber lain yang tidak bertentangan, baik dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku maupun dengan Kode
Kehormatan Pramuka.
6. Usaha dana, badan usaha/koperasi yang dimiliki Gerakan Pramuka.
Pasal 30 : Kekayaan
1. Kekayaan Gerakan Pramuka terdiri dari barang bergerak dan tidak
bergerak serta hak milik intelektual
2. Pengalihan kekayaan Gerakan Pramuka yang berupa aset tetap
harus diputuskan berdasarkan hasil Rapat Pleno Pengurus Kwartir
dan persetujuan Mabi.
BAB VII
ATRIBUT
Pasal 31 : Lambang
Lambang Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa.
Pasal 31 : Bendera

22
Bendera Gerakan Pramuka berbentuk empat persegi panjang, berukuran
tiga banding dua, warna dasar putih dengan lambang Gerakan Pramuka di
tengah berwarna merah, di atas dan di bawah lambang Gerakan Pramuka
terdapat garis merah sepanjang “panjang bendera” dan di sisi tiang
terdapat garis merah sepanjang “lebar bendera”.
Pasal 33 : Panji
Panji Gerakan Pramuka adalah Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan
Nasional Indonesia yang dianugerahkan oleh Presiden Republik Indonesia
dengan Keputusan Presiden Nomor 448 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus
1961.
Pasal 34 : Himne
Himne Gerakan Pramuka adalah lagu Satya Darma Pramuka.\
Pasal 35 : Pakaian Seragam dan Tanda-tanda
Untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan serta meningkatkan
disiplin, anggota Gerakan Pramuka menggunakan pakaian seragam beserta
tanda-tandanya.
BAB IX
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 36 : Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka ini dijabarkan lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ditetapkan oleh
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka ini.
BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 37 : Pembubaran
1. Gerakan Pramuka hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah
Nasional Gerakan Pramuka yang khusus diadakan untuk itu.
2. Musyawarah Nasional tersebut harus diusulkan oleh sekurang-
kurangnya dua pertiga jumlah daerah.

23
3. Musyawarah Nasional untuk membicarakan usul pembubaran
Gerakan Pramuka dinyatakan sah jika dihadiri oleh utusan dari
sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah daerah.
4. Usul pembubaran Gerakan Pramuka diterima oleh Musyawarah
Nasional jika disetujui dengan suara bulat.
5. Jika Gerakan Pramuka dibubarkan, maka cara penyelesaian harta
benda milik Gerakan Pramuka ditetapkan oleh Musyawarah
Nasional yang mengusulkan pembubaran itu.
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 38 : Perubahan Anggaran Dasar
1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam
Musyawarah Nasional yang dihadiri oleh utusan daerah sekurang-
kurangnya dua pertiga jumlah daerah;
2. Usul perubahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka diterima
olehMusyawarah Nasional jika disetujui oleh sekurang-kurangnya
tiga perempat dari jumlah suara yang hadir
BAB XII
PENUTUP
Pasal 39 : Penutup
Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional Gerakan
Pramuka yang diselenggarakan di Komplek Taman Rekreasi Wiladatika
Cibubur Jakarta pada tanggal 15 sampai dengan 18 Desember 2008.
Jakarta, 18 Desember 2008.

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gerakan Kepanduan Pramuka adalah sebagai kelanjutan dan


pembaharuan gerakan kepanduan nasional, di bentuk karena dorongan
kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Gerakan Pramuka merupakan wadah pendidikan bagi generasi


muda yang mengemban tugas untuk menyelenggarakan pendidikan bagi
pemuda bangsa agar menjadi insan yang senantiasa bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berjiwa Pancasila, memiliki sikap dan sifat
yang luhur, tangguh serta memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
sehingga pada gilirannya dapat menjadi penerus bangsa yang dapat
diandalkan.

3.2 Saran

Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus lebih bisa lebih


mengenal, mengerti, memahami isi dan makna dari Pancasila, Tri Satya,
Dasa Dharma, dan AD/ART gerakan Pramuka yang dapat menimbulkan
jiwa ksatria patriotik, semangat persatuandan kesatuan Republik
Indonesia. Dapat juga meningkatkan kesadaran diri kita atas
pertanggungjawaban atas NKRI.

25
DAFTAR PUSTKA

 https://pramukaria.blogspot.co.id/2014/01/dasadarma-dasa-darma-
pramuka.html
 https://id.wikipedia.org/wiki/Dasa_Dharma
 http://www.jawaracloud.net/2016/12/dasa-darma-pramuka-paling-
lengkap.html
 https://id.wikipedia.org/wiki/Tri_Satya
 http://rahmatzoom.blogspot.co.id/2012/11/ad-art-gerakan-pramuka-th-
2009.html
 http://agungekonugroho.blogspot.co.id/2013/05/mengenal-mengerti-dan-
memahami-isi-ad.html
 https://adzanwahiddien.wordpress.com/.../panduan-meyoga-
dearia.blogspot.com/.../anggaran-dasar-dan-ang..
 http://azizwahied.blogspot.co.id/2013/05/adart-gerakan-pramuka.html

26

Anda mungkin juga menyukai