Anda di halaman 1dari 41

Pembahasan

Penyearah arus setengah gelombang adalah penyearah arus yang hanya


menggunakan satu dioda sehingga keluaran yang dihasilkan adalah bentuk
setengah gelombang, dimana pada tegangan dioda positif arus dioda
mengalir, sementara pada tegangan negatif arus dioda tidak mengalir.
Pada percobaan ini yang dilakukan pertama kali yaitu mengamati langsung
bentuk grafik arus bolak-balik dengan menggunakan sebuah osiloskop.
Langkah pertama, menghubungkan osiloskop dengan rangkaian pada titik A
dan B dengan menggunakan probe. Hasil yang dilihat pada tampilan osiloskop
yaitu seperti gambar berikut:

Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa gelombang yang dihasilkan adalah
tegangan bolak-balik berupa bentuk gelombang sinusoida. Gelombang
sinusoida adalah gelombang yang terdiri dari bukit dan lembah. Gelombang
sinusoida ini dengan beberapa macam frekuensi , gelombang yang bawah
memiliki frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan gelombang yang
atas. Frekuensi itu sendiri adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa
dalam selang waktu yang diberikan.
Langkah yang kedua yaitu dengan menghubungkan osiloskop pada titik C
dan D. Bentuk tegangan pada saat osiloskop dihubungkan dengan titik C dan
D, berbentuk golombang searah dengan sumbu y positif, yaitu setengah
gelombang diatas sumbu x. Pada saat arus bolak-balik mengalir positif pada
setengah panjang gelombang pertama sesuai arah panah diode, diode akan
mengalirkan arus.
Gambar yang dihasilkan seperti berikut:
Pada percobaan ini telah kita meneliti tentang bentuk tegangan yakni
antara titik A dan B, antara titik C dan D, serta antara titik C dan D setelah
dioda dibalik. Bentuk tegangan yang dihasilkan adalah setengah gelombang
dibawah sumbu x,seperti gambar:

Pada saat diode dibalik, bentuk tegangan ketika osiloskop dihubungkan


dengan titik C dan D berbentuk gelombang searah dengan sumbu y negatif.
Pada saat arus bolak-balik mengalir negatif pada setengah panjang gelombang
berikutnya berlawanan dengan arah diode, diode tidak mengalirkan arus.
Selain itu, nilai tegangan berbanding lurus dengan nilai kuat arus, hal ini
dapat dilihat bahwa semakin besar nilai tegangan maka nilai kuat arus juga
semakin besar. Namun sebaliknya, jika nilai tegangan semakin kecil maka
nilai kuat arus semakin pula. Pada saat arus bolak-balik mengalir positif pada
setengah panjang gelombang pertama, sesuai dengan arah panah dioda, dioda
akan mengalirkan arus. Pada saat arus bolak-balik mengalir negative pada
setengah panjang gelombang berikutnya, berlawanan dengan arah dioda,dioda
tidak melewatkan arus.
Salah satu rangkaian dasar dalam elektronika adalah rangkaian penyearah.
Rangkaian ini terdiri dari satu aau beberapa dioda. Dioda merupakan
komponen elektronika yang paling sederhana, yang tersusun dari dua jenis
semikonduktor, yaitu semikonduktor jenis-n dan jenis-p. Dioda terdahulu
adalah dioda tabung.
Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan
positif saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan arus searah.
Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya :
1. Kesalahan Bersistem
a. Kesalahan pada pengamat, yaitu kesalahan ketika mengamati bentuk
gelombang pada osiloskop.
b. Gesekan, yang selalu timbul antara bagian yang satu bergerak terhadap
yang lain.
2. Kesalahan acak
a. Perubahan – perubahan kecil pada tegangan listrik.
b. Noise ( gangguan yang sering timbul pada peralatan elektronika).
BAB V
PENUTUP

5. 1 Kesimpulan
1. Bentuk tegangan antara titik A dan B

Gambar ini adalah hasil penyearahan arus setengah gelombang yang


tegangannya berbentuk gelombang sinusoida.
2. Bentuk tegangan antara titik C dan D

Menunjukkan bentuk tegangan AC satu gelombang penuh , penyearah


gelombang belum bekerja.
3. Bentuk tegangan antara titik C dan D setelah dioda dibalik

Titik C dan D berbentuk gelombang searah dengan sumbu y negatif.


Pada saat arus bolak-balik mengalir negatif pada setengah panjang
gelombang berikutnya berlawanan dengan arah diode, diode tidak
mengalirkan arus.
5.2 Saran
1. Praktikan harus lebih teliti dalam melakukan percobaan agar
mengurangi terjadinya kesalahan.
2. Asisten dosen diharapkan dapat membimbing dengan baik dan
datang tepat waktu agar praktikum dapat berjalan lancar.
3. Laboran diharapkan dapat mengakomodir ruangan praktikum
dan alat sesuai prosedur.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Percobaan

Bentuk Tegangan antara titik A dan B Bentuk Tegangan antara titik C dan D

4.2 Pembahasan
Pratikum penyearah arus gelombang penuh ini bertujuan mengamati
bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah gelombang penuh. Untuk
mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan kami menggunakan osiloskop
untuk menampilkan bentuk tegangannya yang berupa gelombang. Sedangkan
komponen untuk penyearah arus, kami menggunakan dioda. Yang mana
fungsinya sebagai penyearah arus.
Dalam percobaan ini untuk mendapatkan gelombang penuh kami
menggunakan empat dioda, yang mana perbedaan pda pratikum penyearah
setengah gelombang hanya menggunkan satu dioda.

Pada pratikum dilakukan dengan cara menghubangkan osiloskop


dengan rangkaian pada titik A dan B dengan menggunakan probe. Titik ini
dihubungkan dengan tegangan AC. Langkah selanjutnya dengan
menghubungkan osiloskop pada titik C dan D, yang dihubungkan dengan
tegangan DC. Setelah dilakukan percobaan perata arus, kita dapatkan bentuk
tegangan seperti pada gambar yang termuat dalam tabel pengamatan.

Dari hasil data pengamatan Gambar pertama menunjukkan hasil


penyearahan arus gelombang penuh dimana arus bolak balik . lalu pada
gambar kedua arus diubah menjadi searah sehingga grafik sinusoidalnya
menjadi setengah gelombang-setengah gelombang yang rapat.

Yang menjadi dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya
menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju ) saja, sedang pada
arah yang berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil dan
diabaikan.

Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah
tegangan positif saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa
sehingga dapat menghasilkan arus searah. Walaupun arus bolak-balik sudah
tersedia, arus searah sering dibutuhkan untuk memberi daya seperti pada
radio, atau kalkulator.

Proses konversi arus bolak-balik menjadi arus searah disebut


penyearahan. Elemen dasar dalam penyearahan ini adalah dioda. Dioda
pertama, yang dikembangkan oleh John Fleming pada tahun 1904, berupa
tabung vakum yang berisi dua elemen. Katoda yang memancarkan electron
dan anoda yang disebut plat, berfungsi mengumpulkan electron yang
dipancarkan. Ciri penting dioda ialah bahwa dioda ini mengkonduksi arus
dalam satu arah dan tidak dalam arah lain. Sebagian besar dioda yang
digunakan sekarang merupakan piranti semikonduktor. Lambang untuk dioda

sebagai elemen rangkaian ialah . Tanda panah ini memperlihatkan arah


arus yang dilewatkan melalui dioda tersebut.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Penyearah arus gelombang penuh adalah penyearah arus yang


menggunakan lebih dari satu dioda sehingga keluaran yang dihasilkan adalah
bentuk gelombang penuh, dimana pada tegangan dioda positif arus dioda
mengalir, dan pada tegangan negatif arus dioda juga mengalir.

4.2. Saran

a. Dalam melakukan praktikum , praktikan di tuntut ketelitian, kesabaran ,


sehingga data yang diperoleh valid.
b. Sebaiknya dalam satu hari hanya dilakukan 1 buah praktikum dan tidak
lebih, sehingga praktikan dapat memaami percobaan tersebut dengan
baik.
c. Sebelum melakukan praktikum, pratikan harus mempelajari dan
memahami dahulu materi yang akan dipraktikumkan, serta membaca dan
memahami buku panduan yang berkaitan dengan praktikum yang akan
dilakukan pada waktu itu. Hal ini bertujuan agar dalam pelaksanaan
praktikum tidak kesulitan untuk melakukan praktikum dan agar
praktikum berjalan dengan lancar.
d. Saat melakukan praktikum harus mengikuti prosedur yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

http://ndriewyadika.blogspot.com/
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2013/10/Rangkaian-Dioda-
Penyearah.html
http://electrozone94.blogspot.com/2013/10/penyearah-rectifier.html
Pembahasan
Percobaan ini dilakukan dengan cara menghubangkan osiloskop dengan rangkaian
pada titik A dan B dengan menggunakan probe. Titik ini dihubungkan dengan
tegangan AC. Langkah selanjutnya dengan menghubungkan osiloskop pada titik C
dan D, yang dihubungkan dengan tegangan DC. Setelah dilakukan percobaan perata
arus, kita dapatkan bentuk tegangan seperti pada gambar yang termuat dalam tabel
pengamatan.

Rangkaian penyearah gelombang artinya hasil penyearah pada bagian positif,dan


negatif yaitu satu panjang gelombang, dari tegangan bolak-balik sebagai sumbernya.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Sifat dioda hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan positif saja, maka
bila sumber arus pada dioda diganti dengan arus bolak-balik, maka rangkaian
penyearah dengan satu dioda salah satunya menghasilkan penyearahan setengah
gelombang (periode) dan selebihnya menghasilkan penyearahan gelombang penuh.
Selama setengah siklus tegangan sekunder yang positif, dioda yang diatas
mengalami prategangan maju dan yang dibawah mengalami prategangan balik

Saran
Pada saat melakukan praktikum praktikan harus memperhatikan rangkaian
sehingga pada saat pengamatan dan menggunakan alat tidak terjadi kesalahan pada
saat pengukuran sehingga sesuai dengan hasil yang prosedur yang sudah ditentukan
pada buku penuntun.
Jika memulai praktikum hendaknya sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan agar semua praktikan dapat mengikuti jalannya praktikum yang
dilaksanakan.
. Hasil Pengamatan

Bentuk tegangan antara Bentuk tegangan antara titik C


titik A dan B dan D

Gambar 1 Gambar 2

b. Gambar Rangkaian
c.
c. Pembahasan

Pada percobaan ini digunakan 4 diode, sementara pada landasan teori


sebenarnya kita dapat menggunakan cukup 2 diode saja. Meski begitu, keduanya tetap
memiliki fungsi sebagai penyearah arus gelombang penuh. Gambar pertama
menunjukkan hasil penyearahan arus gelombang penuh dimana arus bolak balik diubah
menjadi searah sehingga grafik sinusoidalnya menjadi setengah gelombang-setengah
gelombang yang rapat.

Yang menjadi dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya
menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju ) saja, sedang pada arah yang
berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil dan diabaikan. Sifat dioda
tersebut secara ringkas dapat dinyatakan dalam persamaan dioda sebagai berikut :

 
I D  I S eVD / kT  1

Dimana
I D = arus dioda

I S = arus jenuh balik

VD = tegangan dioda

k = konstanta Boltzman

T = temperatur absolut

Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan
positif saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan arus searah. Untuk itu kita lihat rangkaian di bawah ini. Pada gambar a
bahwa dioda dicatu oleh suatu baterai yang pada dioda mengakibatkan tegangan dioda
yang positif (tegangan arah maju). Sesuai dengan sifat dioda diatas maka tegangan dioda

tersebut mengakibatkan mengalirnya arus dioda


I D yang kecil sekali sebesar I S (arus

jenuh balik) yang diabaikan dan dianggap arus dioda tidak mengalir.
Apa yang terjadi kalau baterai diganti dengan sumber arus bolak-balik? Dibawah
ini ditunjukkan cara menggunakan dioda untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus
searah. Mula-mula ditunjukkan rangkaian penyearah dengan satu dioda yang
menghasilkan penyearah setengah periode.

Walaupun arus bolak-balik sudah tersedia, arus searah sering dibutuhkan untuk
memberi daya pada radio, atau kalkulator. Piranti ini sering dilengkapi dengan baterai
dan dengan pengkonversi ac-dc untuk menghemat baterai apabila tersedia daya ac.
Pengkonversi ini terdiri atas transformator untuk menurunkan tegangan dari 120 V ke
tegangan yang dibutuhkan (biasanya 9 V) dan rangkaian untuk mengkonversi ac menjadi
dc. Proses konversi arus bolak-balik menjadi arus searah disebut penyearahan. Elemen
dasar dalam penyearahan ini adalah dioda. Dioda pertama, yang dikembangkan oleh
John Fleming pada tahun 1904, berupa tabung vakum yang berisi dua elemen. Katoda
yang memancarkan electron dan anoda yang disebut plat, berfungsi mengumpulkan
electron yang dipancarkan. Ciri penting dioda ialah bahwa dioda ini mengkonduksi arus
dalam satu arah dan tidak dalam arah lain. Sebagian besar dioda yang digunakan
sekarang merupakan piranti semikonduktor. Lambang untuk dioda sebagai elemen

rangkaian ialah . Tanda panah ini memperlihatkan arah arus yang dilewatkan
melalui dioda tersebut.
Percobaan ini dilakukan dengan cara menghubangkan osiloskop dengan
rangkaian pada titik A dan B dengan menggunakan probe. Titik ini dihubungkan dengan
tegangan AC. Langkah selanjutnya dengan menghubungkan osiloskop pada titik C dan D,
yang dihubungkan dengan tegangan DC. Setelah dilakukan percobaan perata arus, kita
dapatkan bentuk tegangan seperti pada gambar yang termuat dalam tabel pengamatan.

Rangkaian penyearah gelombang artinya hasil penyearah pada bagian


positif,dan negatif yaitu satu panjang gelombang, dari tegangan bolak-balik sebagai
sumbernya.

Capacitor Sebagai filter.

Filtering atau penghalusan yang paling sederhana ialah dengan


menggunakan capacitor yang dihubungkan seperti terlihat pada gambar. Tegangan
input rata-rata (average) 115 volt. puncak D1 menyumbat karena Capacitor harus
membuang (discharge) muatannya melalui beban yang mempunyai resistan
tertentu. Oleh karenanya waktu discharge capacitor lebih lama dibanding waktu
yang dibutuhkan AC untuk melakukan satu periode (cycle). Akibatnya sebelum
capacitor mencapai nol volt diisi kembali oleh pulsa berikut.
6.KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

RC maupun LC filter merupakan pengembangan C filter yang fungsinya lebih


menghaluskan tegangan output dioda.

Penyearah arus gelombang penuh adalah penyearah arus yang menggunakan


lebih dari satu dioda sehingga keluaran yang dihasilkan adalah bentuk gelombang
penuh, dimana pada tegangan dioda positif arus dioda mengalir, dan pada tegangan
negative arus dioda juga mengalir.

4. Bentuk tegangan antara titik A dan B

Gambar ini adalah hasil penyearahan arus gelombang penuh. Dengan 4


dioda

5. Bentuk tegangan antara titik C dan D

b.Saran

Sebelum melakukan praktikum, pratikan harus mempelajari dan


memahami dahulu materi yang akan dipraktikumkan, serta membaca dan memahami
buku panduan yang berkaitan dengan praktikum yang akan dilakukan pada waktu itu.
Hal ini bertujuan agar dalam pelaksanaan praktikum tidak kesulitan untuk melakukan
praktikum dan agar praktikum berjalan dengan lancar.

C. Pembahasan

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tegangan yang


dihasilkan oleh penyearah arus gelombang penuh. Penyearah arus
gelombang penuh itu sendiri adalah penyearah arus yang menggunakan
lebih dari satu dioda sehingga keluaran yang dihasilkan adalah bentuk
gelombang penuh, dimana pada tegangan dioda positif arus dioda
mengalir, dan pada tegangan negative arus dioda juga mengalir.

Pada rangkaian penyearah gelombang penuh ini, selama setengah


siklus tegangan sekunder positif, jika digunakan dua dioda seperti pada
landasan teori, dioda yang di atas (D1) mengalami prategangan maju dan
dioda yang di bawah mengalami prategangan balik. Hal ini menyebabkan arus
mengalir melalui dioda yang di atas, tahanan beban, dan setengah lilitan yang
di atas. Kemudian selama setengah siklus yang negatif, arus mengalir melalui
dioda yang di bawah, tahanan beban, dan setengah belitan yang di bawah.

Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah
tegangan positif saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa
sehingga dapat menghasilkan arus searah. Untuk itu kita lihat rangkaian di
bawah ini Yang menjadi dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya
menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju ) saja, sedang pada
arah yang berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil dan
diabaikan.

Percobaan penyearah arus gelombang penuh ini bertujuan mengamati


bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus gelombang penuh. .
Pada percobaan ini digunakan 4 dioda, sementara pada landasan teori
sebenarnya kita dapat menggunakan cukup 2 dioda saja. Meski begitu,
keduanya tetap memiliki fungsi sebagai penyearah arus gelombang penuh.
hasil penyearahan arus gelombang penuh dimana arus bolak balik diubah
menjadi searah sehingga grafik sinusoidalnya menjadi setengah gelombang-
setengah gelombang yang rapat. Penggunaan 4 dioda seperti pada percobaan
ini merupakan cara lain untuk mendapatkan keluaran gelombang penuh.
Penyearah seperti ini dinamakan juga penyearah jembatan.

Penyearah gelombang penuh ini seperti dua penyearah gelombang-


setengah yang saling membelakang dengan satu penyearah menangani
setengah siklus pertama dan yang lainnya menangani setengah siklus yang
kedua. Karena adanya sambungan tengah pada belitan sekunder, masing-
masing rangkaian dioda hanya menerima setengah tegangan sekunder.

I. Kesimpulan dan Saran:


a. Keimpulan

Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang di peroleh tentang


mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus
gelombang penuh sehingga dapat disimpulkan Penyearah arus
gelombang penuh adalah penyearah arus yang menggunakan lebih dari
satu dioda sehingga keluaran yang dihasilkan adalah bentuk
gelombang penuh, dimana pada tegangan dioda positif arus dioda
mengalir, dan pada tegangan negatif arus dioda juga mengalir.

b. Saran

Sebelum praktikum dimulai hendaknya para asisten dapat


memeriksa kembali kelengkapan peralatan yang akan digunakan
dalam praktikum agar praktikum berjalan dengan lancar. Apabila ada
peralatan kurang lengkap maka para asisten dapat dengan segera
mencari penggantinya/solusinya
I. PERSIAPAN PERCOBAAN
KETERANGAN

a. Persiapkan peralatan / komponen sesuai dengan daftar alat dan bahan


b. Buat rangkaian seperti gambar diatas
 saklar pada posisi terbuka (posisi 0)
 osiloskop berfungsi untuk memperlihatkan bentuk tegangan
listrik
c. Hubungkan osiloskop ke sumber tegangan PLN (alat masih dalam
keadaan mati/ off)
 Atur kepekatan input vertical pada posisi 2 atau 1 vol/div
 Atur sweep time pada posisi 5 ms/div
 Atur kepekatan probe pada poaiai 1 x
 Osiloskop dalam keadaan terkalibrasi
d. Hubungkan catu-daya kesumber tegangan PLN (alat masih dalam
keadaan mati/off).
e. Pilih tegangan keluaran catu-daya 3V AC
f. Hubungkan rangkaian ke catu-daya (gunakan kabel penghubung).
g. Periksa kembali rangkaian

LANGKAH PERCOBAAN

a. Hidupkan osiloskop dan tunggu beberapa saat hingga terlihat garis pada
layar. Hubungkan pengaturan secukupnya pada tombol posisi hingga
garis berimpit dengan sumbu X. jika garis terlihat tidak stasioner
(berkedip), atur tombol sweep time hingga diperoleh garis stasioner.
b. Atur saklar input pada posisi ground (GND)
c. Hubungkan osiloskop kerangkaian pada titik A dan B (dengan
menggunakan probe).
d. Hidupkan catu-daya dan tutup saklar S, kemudian geserr saklar input
osiloskop pada posisi AC, amati dan gambarkan bentuk tegangan pada
kolom hasil pengamatan
e. Buka saklar S (posisi 0) dan pindahkan hubungan osiloskop dengan
rangkaian pada titik C dan D, kemudian geser saklar input osiloskop
pada posisi DC.
f. Tutup saklar S (posisi 1) kemudian amati dan gambarkan bentuk
tegangan pada kolom hasil pengamatan.
g. Buka saklar S (posisi 0) dan putar (balikkan) arah dioda, kemudian
lakukan kembali langkah f.
h. Setelah selesai, matikan osiloskop[ dan catu-daya.
Gambar Rangkaian

II. HASIL PERCOBAAN

TABLE HASIL PERCOBAAN

Table Hasil Percobaan


BENTUK TEGANGAN ANTARA TITIK A DAN TITIK B

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

-0,5

-1

-1,5

-2

-2,5

BENTUK TEGANGAN ATARA TITIK C DAN D

0,5

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

-0,5

-1

-1,5

-2

-2,5

PEMBAHASAN

Rangkaian penyearah (rectifier circuit)

Bagian utama atau boleh dikatakan jantung suatu catudaya adalah


rangkaian penyearah yang mengubah gelombang sinus AC menjadi
deretan pulsa DC. Ini merupakan dasar atau langkah awal untuk
memperoleh arus DC halus yang dibutuhkan oleh suatu peralatan
elektronik.
Penyearah gelombang penuh (fullwave rectifier).

Kelemahan dari halfwave rectifier adalah arus listrik yang mengalir ke


beban hanya separuh dari setiap satu cycle. Hal ini akan menyulitkan dalam
proses filtering (penghalusan). Untuk mengatasi kelemahan ini adalah
penyearah gelombang penuh.
Rangkaian dasar penyearah gelombang penuh seperti terlihat pada
gambar. Menggunakan dua dioda dan satu center tape transformer. Jika
titik tengah transformer ditemukan maka tegangan di kedua ujung lilitan
sekunder berlawanan fasa 180 derajat. Jadi ketika misalnya tegangan
dititik A mengayun kearah positip diukur dari titik tengah lilitan sekunder
maka tegangan dititik B mengayun ke arah negatif diukur dari titik yang
sama. Mari kita lihat prinsip kerja penyearah gelombang penuh ini.

Gambar A menunjukkan ketika anoda D1 mendapat tegangan


positip, Anoda D2 mendapat tegangan negatip.

A.
Pada kedudukan ini hanya D1 saja yang konduksi atau terhubung
singkat.
Arus listrik mengalir dari titik tengah sekunder melalui beban, kemudian
melalui D1 dan kembali ketitik tengah melalui lilitan atas sekunder. Dan
hal ini D1 berfungsi seperti saklar atau switch yang menutup sehingga arus
listrik mengalir melalui beban disaat perioda positip dari gelombang sinus
AC.

Gambar B menunjukkan apa yang terjadi selama setengah periode


berikutnya ketika polaritas berganti.

B
Anoda D1 mengayun kearah negatip sementara anoda D2
mengayun kearah positip. Akibatnya D1 menyumbat, sebaliknya D2
konduksi atau terhubung singkat. Pada keadaan ini arus listrik mengalir
dari titik setengah sekunder melalui beban dan D2 kembali ketitik tengah
setelah melalui lilitan bawah sekunder. Perhatikan bahwa dalam rangkaian
penyearah gelomang arus listrik mengalir sepanjang satu perioda.
Sedangkan dalam rangkaian penyearah setengah gelombang arus listrik
hanya mengalir selama setengah perioda saja. Jadi penyearah gelombang
penuh (fullwave rectifier) lebih baik dari penyearah setengah gelombang
(halfwave rectifier).

Penyearah type jembatan (Bridge Rectifier)

Rangkaian dasar penyearah type jembatan seperti terlihat pada


gambar. Terdiri atas satu transformer dan 4(empat) dioda yang disusun
sedemikian rupa sehingga arus listrik hanya mengalir kesatu arah saja
melalui beban. Circuit ini tidak memerlukan sekunder bersenter tapi
sebagaimana pada rangkaian penyearah gelombang penuh. Bahkan
transformator tidak diperlukan jika tegangan DC yang dibutuhkan relatif
sama dengan tegangan jaringan PLN, misalnya. Artinya titik A dan B
dapat dihubungkan langsung dengan jaringan yang tersedia di rumah.
Transformator digunakan bila tegangan DC yang dibutuhkan lebih
kecil atau lebih besar dari tegangan jaringan. Selain itu adakalanya
transformator digunakan sebagai isolatopr antara tegangan jaringan dengan
tegangan rangkaian.

Gambar A menunjukkan jalannya aliran arus listrik selama periode


positip AC (sine wave). D1 an D2 konduksi. Arus listrik mengalir dari
ujung lilitan bawah sekunder melalui beban, D1, D2, dan kembali ke
lilitan bawah sekunder.
Setengah perioda berikut polaritas sinewave berganti seperti
terlihat pada gambar B. Ujung lilitan atas sekunder sekarang menjadi
negatip, ujung lilitan bawah menjadi positif.D3 dan D4 konduksi. Pada
kedudukan ini arus listrik mengalir dari ujung lilitan atas sekunder melalui
beban, D3, D4 dan kembali lilitan bawah sekunder. Dari gambar A dan B
nampak jelas arus listrik yang mengalir melalui beban selalu dalam arah
yang sama.

Filtering (Penghalusan).

Sebagaimana telah kita lihat pada bab sebelumnya bahwa arus


listrik DC yang keluar dari dioda masih berupa deretan pulsa-pulsa. Tentu
saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok atau tidak dapat digunakan
oleh perangkat elektronik apapun.
Untuk itu perlu dilakukan suatu cara filtering agar arus listrik Dc
yang masih berupa deretan pulsa itu menjadi arus listrik DC yang halus/
rata. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya dengan C filter,
RC filter dan LC filter. Pada bab berikut hanya akan dibahas C filter
(basic). Sedangkan RC maupun LC filter merupakan pengembangan C
filter yang fungsinya lebih menghaluskan tegangan output dioda.

Capacitor Sebagai filter.

Filtering atau penghalusan yang paling sederhana ialah dengan


menggunakan capacitor yang dihubungkan seperti terlihat pada gambar.
Tegangan input rata-rata (average) 115 volt. Tegangan puncak 162 volt.
mari kita lihat apa yang terjadi ketika suatu capasitor ditambahkan pada
output dioda. Pada saat anoda D1 mendapat pulsa positip, D1 langsung
konduksi dan capacitor mulai mengisi. Ketika capacitor telah mencapai
tegangan puncak D1 menyumbat karena katodanya lebih positip daripada
anodanya. Capacitor harus membuang (discharge) muatannya melalui
beban yang mempunyai resistan tertentu. Oleh karenanya waktu discharge
capacitor lebih lama dibanding waktu yang dibutuhkan AC untuk
melakukan satu periode (cycle). Akibatnya sebelum capacitor mencapai
nol volt diisi kembali oleh pulsa berikutnya.
A

Bagaimana bentuk tegangan DC setelah difilter dengan capacitor


dapat dilihat pada gambar.

Gambar A menunjukkan output penyearah setengah gelombang


tanpa kapasitor. Tampak jelas tegangan rata-ratanya (E ave) hanya sitar
31% dari tegangan puncak. Ketika suatu capacitor ditambahkan maka
bentuk tegangan outputnya seperti terlihat pada gambar B. Di sini
kapasitor mencegah tegangan output mencapai nol volt. Sehingga
tegangan output rata-ratanya naik dibanding sebelumnya (no kapasitor).
Jika nilai kapasitornya dibesarkan atau ditambah maka bentuk tegangan
outputnya seperti terlihat pada gambar C. Tampak jelas tegangan rata-
ratanya (E ave) meningkat dibandingkan sebelumnya (nilai kapasitor yang
lebih besar diperlukan bila arus listrik yang dinutuhkan beban relatif besar.

Tegangan rata-rata (E ave).

Jika kita mengatakan tegangan AC ini 115 V, sesungguhnya yang


kita sebutkan adalah tegangan efektif (E rms). Sedangkan tegangan
puncaknya (Epeak0 adalah: E peak = E rms x 1,414 E peak = 115 V x
1,414 = 162,6 v.

A
B

Sedangkan tegangan rata-ratanya adalah 0 v karena positip dan


negatip bergantian (alternate). Yang dibutuhkan rangkaian elektronika
adalah tegangan rata-rata atau E ave. Untuk mendapatkan E ave maka
salah satu gelombang AC (positip / negatip) harus di clip / dipotong (lihat
gambar).

E ave = E peak x 0,0318


E ave = 162,6 v x 0,318 = 51,7 v.

Output E ave pencatudaya setengah gelombang sukar difilter


karena mengandung ripple 50Hz

Pada catu-daya type jembatan (bridge rectifier) hubungan antara tegangan


puncak E peak dengan tegangan rata-rata E ave sebagai berikut:

E peak = E rms x 1,414

E peak = 115v x 1,414 = 162,6v.

E ave = E peak x 0,636

E ave = 1,62,6v x 0,636 = 103,4v.

Dari perbandingan di atas tampak jelas bahwa output tegangan DC


catudaya type jembatan lebih besar dari type setengah gelombang.
Walaupun ripple frequency catudaya jembatan 120Hz, secara teknis
mudah difilter atau disaring dibanding ripple frequency 60Hz dari
pencatudaya type setengah gelombang.
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

 Output tegangan DC catudaya type jembatan lebih besar


dari type setengah gelombang. Walaupun ripple frequency
catudaya jembatan 120Hz, secara teknis mudah difilter atau
disaring dibanding ripple frequency 60Hz dari pencatudaya type
setengah gelombang.

 RC maupun LC filter merupakan pengembangan C filter


yang fungsinya lebih menghaluskan tegangan output dioda.

 Jantung suatu catudaya adalah rangkaian penyearah yang


mengubah gelombang sinus AC menjadi deretan pulsa DC. Ini
merupakan dasar atau langkah awal untuk memperoleh arus DC
halus yang dibutuhkan oleh suatu peralatan elektronik.

SARAN

Dosen Pembimbing dan Asisten: Terima Kasih

Praktikan: diharapkan dapat lebih disiplin dalam melakukan praktikum dan


lebih serius

Alat: tolong alat yang ada dilab dilengkapi lagi dan alat yang rusak agar
diperbaiki atau diganti guna kelancaran praktikum.

3. PEMBAHASAN
Percobaan penyearah arus gelombang penuh ini bertujuan mengamati
bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus gelombang penuh. Penyearah
gelombang penuh ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan
dua dioda serta transformator dengan sadapan pusat (center tap-CT) dan dengan
menggunkan 4 dioda . Pada percobaan ini digunakan 4 dioda, sementara pada
landasan teori sebenarnya kita dapat menggunakan cukup 2 dioda saja. Meski
begitu, keduanya tetap memiliki fungsi sebagai penyearah arus gelombang penuh.
Gambar pertama dari hasil percobaan menunjukkan hasil penyearahan arus
gelombang penuh dimana arus bolak balik diubah menjadi searah sehingga grafik
sinusoidalnya menjadi setengah gelombang-setengah gelombang yang rapat.

Pada rangkaian penyearah gelombang penuh ini, selama setengah siklus


tegangan sekunder positif, jika digunakan dua dioda seperti pada landasan teori,
dioda yang di atas (D1) mengalami prategangan maju dan dioda yang di bawah
mengalami prategangan balik. Hal ini menyebabkan arus mengalir melalui dioda
yang di atas, tahanan beban, dan setengah lilitan yang di atas. Kemudian selama
setengah siklus yang negatif, arus mengalir melalui dioda yang di bawah, tahanan
beban, dan setengah belitan yang di bawah.

Yang menjadi dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya
menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju ) saja, sedang pada arah
yang berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil dan diabaikan.
Sifat dioda tersebut secara ringkas dapat dinyatakan dalam persamaan dioda
sebagai berikut :


I D  I S eVD / kT  1

Dimana
I D = arus dioda

I S = arus jenuh balik

VD = tegangan dioda

k = konstanta Boltzman

T = temperatur absolut
Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan
positif saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan arus searah. Untuk itu kita lihat rangkaian di bawah ini. Pada gambar a
bahwa dioda dicatu oleh suatu baterai yang pada dioda mengakibatkan tegangan
dioda yang positif (tegangan arah maju). Sesuai dengan sifat dioda diatas maka

tegangan dioda tersebut mengakibatkan mengalirnya arus dioda


I D yang kecil

sekali sebesar
I S (arus jenuh balik) yang diabaikan dan dianggap arus dioda tidak

mengalir.

Bagaimanakah jika baterai diganti dengan sumber arus bolak-balik? Dibawah


ini ditunjukkan cara menggunakan dioda untuk mengubah arus bolak-balik menjadi
arus searah. Mula-mula ditunjukkan rangkaian penyearah dengan satu dioda yang
menghasilkan penyearah setengah periode.

Penggunaan 4 dioda seperti pada percobaan ini merupakan cara lain untuk
mendapatkan keluaran gelombang penuh. Penyearah seperti ini dinamakan juga
penyearah jembatan. Jika isyarat positif, bentuk tegangannya adalah seperti pada
gambar 1 hasil percobaan, hanya saja berada di atas sumbu x. Sebaliknya jika
isyaratnya negatif, maka bentuk tegangannya adalah seperti pada gambar 1 hasil
percobaan. Pada rangkaian penyearah jembatan ini, transformator tidak
memerlukan adanya sadapan pusat (center tap-CT), sehingga bila dioda yang
digunakan mempunyai kemampuan tegangan yang cukup, penyearah ini dapat
digunakan tanpa transformator sebagaimana yang dilakukan dalam percobaan ini.

Gambar 2 menunjukkan bentuk tegangan pada penyearah setengah


gelombang. Penyearah gelombang dengan 4 dioda belum menunjukkan hasil yang
sempurna karena adanya peletakan titik C dan D yang bervariasi.

Penyearah gelombang penuh ini seperti dua penyearah gelombang-


setengah yang saling membelakang dengan satu penyearah menangani setengah
siklus pertama dan yang lainnya menangani setengah siklus yang kedua. Karena
adanya sambungan tengah pada belitan sekunder, masing-masing rangkaian dioda
hanya menerima setengah tegangan sekunder.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


Penyearah arus gelombang penuh adalah penyearah arus yang menggunakan
lebih dari satu dioda sehingga keluaran yang dihasilkan adalah bentuk gelombang
penuh, dimana pada tegangan dioda positif arus dioda mengalir, dan pada tegangan
negatif arus dioda juga mengalir.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Pengamatan

Bentuk tegangan antara titik A Bentuk tegangan antara titik C


dan B dan D
Gambar 1 Gambar 2

3.2 GambarHasil
3.3 Pembahasan

Percobaan ini bertujuan untuk mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan oleh
penyearah arus gelombang penuh. Untuk mengamati bentuk gelombang AC digunakan
Osiloskop. Rangkaian penyearah yang dipakai di praktikum ini adalah penyearah
gelombang penuh sistem jembatan dengan 4 buah dioda. Penyearah arus gelombang
penuh itu sendiri adalah penyearah arus yang menggunakan lebih dari satu dioda
sehingga keluaran yang dihasilkan adalah bentuk gelombang penuh, dimana pada
tegangan dioda positif arus dioda mengalir, dan pada tegangan negative arus dioda
juga mengalir.
Penyearah gelombang penuh ini seperti dua penyearah gelombang-setengah yang
saling membelakang dengan satu penyearah menangani setengah siklus pertama dan
yang lainnya menangani setengah siklus yang kedua. Karena adanya sambungan tengah
pada belitan sekunder, masing-masing rangkaian dioda hanya menerima setengah
tegangan sekunder.

Pada rangkaian penyearah gelombang penuh ini, selama setengah siklus tegangan
sekunder positif, jika digunakan dua dioda seperti pada landasan teori, dioda yang di
atas (D1) mengalami prategangan maju dan dioda yang di bawah mengalami
prategangan balik. Hal ini menyebabkan arus mengalir melalui dioda yang di atas,
tahanan beban, dan setengah lilitan yang di atas. Kemudian selama setengah siklus
yang negatif, arus mengalir melalui dioda yang di bawah, tahanan beban, dan setengah
belitan yang di bawah.

Dengan membandingkan hasil percobaan dengan sumber referensi yang dibaca,


percobaan yang dilakukan praktikan, bentuk gelombang yang dihasilkan sama dengan
sumber referensi, yaitu gelombang yang dihasilkan gelombang sinusoidalnya menjadi
setengah gelombang-setengah gelombang yang rapat.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Penyearah Arus Gelombang Penuh adalah penyearah arus yang menggunakan
lebih dari satu dioda dimana dioda berfungsi menyearahkan arus pada bagian positif
saja, pada bagian negatif juga mengalir arus tapi kecil sekali sehingga diabaikan dan
didapat bentuk gelombang dari gelombang sinusoidal (arus AC) menjadi bentuk
setengah gelombang – setengah gelombang (arus DC).

4.2 Saran

1. Sebaiknya praktikan memahami prosedur praktikum dan memahami


materi praktikum yang akan dilaksanakan agar praktikum berjalan dengan
lancar.
2. Praktikan juga harus berhati – hati dalam menggunakan alat, agar alat
tidak rusak serta dibutuhkan ketelitian dan ketepatan dalam mengamati
agar didapat hasil pengamatan sesuai harapan (sesuai dengan teori).
3. Hendaknya praktikan memperhatikan dan mendengar penjelasan asisten
praktikum dengan baik dan hendaknya praktikum dilaksanakan tepat pada
waktunya dan dilakukan dengan sungguh – sungguh agar tidak memakan
banyak waktu.

a. Pembahasan

Pada rangkaian penyearah gelombang penuh ini, selama setengah siklus tegangan
sekunder positif, jika digunakan dua dioda seperti pada landasan teori, dioda yang di atas
(D1) mengalami prategangan maju dan dioda yang di bawah mengalami prategangan
balik. Hal ini menyebabkan arus mengalir melalui dioda yang di atas, tahanan beban, dan
setengah lilitan yang di atas. Kemudian selama setengah siklus yang negatif, arus
mengalir melalui dioda yang di bawah, tahanan beban, dan setengah belitan yang di
bawah.

Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan positif
saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan arus
searah. Untuk itu kita lihat rangkaian di bawah ini Yang menjadi dasar dari penyearah
adalah sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju )
saja, sedang pada arah yang berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil
dan diabaikan.

Percobaan penyearah arus gelombang penuh ini bertujuan mengamati bentuk


tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus gelombang penuh. . Pada percobaan ini
digunakan 4 dioda, sementara pada landasan teori sebenarnya kita dapat menggunakan
cukup 2 dioda saja. Meski begitu, keduanya tetap memiliki fungsi sebagai penyearah arus
gelombang penuh. hasil penyearahan arus gelombang penuh dimana arus bolak balik
diubah menjadi searah sehingga grafik sinusoidalnya menjadi setengah gelombang-
setengah gelombang yang rapat. Penggunaan 4 dioda seperti pada percobaan ini
merupakan cara lain untuk mendapatkan keluaran gelombang penuh. Penyearah seperti
ini dinamakan juga penyearah jembatan.

Penyearah gelombang penuh ini seperti dua penyearah gelombang-setengah yang


saling membelakang dengan satu penyearah menangani setengah siklus pertama dan yang
lainnya menangani setengah siklus yang kedua. Karena adanya sambungan tengah pada
belitan sekunder, masing-masing rangkaian dioda hanya menerima setengah tegangan
sekunder.

II. Kesimpulan dan Saran:


c. Keimpulan

Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang di peroleh tentang


mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus gelombang
penuh sehingga dapat disimpulkan Penyearah arus gelombang penuh adalah
penyearah arus yang menggunakan lebih dari satu dioda sehingga keluaran yang
dihasilkan adalah bentuk gelombang penuh, dimana pada tegangan dioda positif
arus dioda mengalir, dan pada tegangan negatif arus dioda juga mengalir.

d. Saran
untuk para asdosnya untuk mempertahankan dan meningkatkan lagi
kinerjanya dan alat-alat untuk praktikum diperiksa kembali sebelum memulai
praktikum.

Anda mungkin juga menyukai