Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa gelombang yang dihasilkan adalah
tegangan bolak-balik berupa bentuk gelombang sinusoida. Gelombang
sinusoida adalah gelombang yang terdiri dari bukit dan lembah. Gelombang
sinusoida ini dengan beberapa macam frekuensi , gelombang yang bawah
memiliki frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan gelombang yang
atas. Frekuensi itu sendiri adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa
dalam selang waktu yang diberikan.
Langkah yang kedua yaitu dengan menghubungkan osiloskop pada titik C
dan D. Bentuk tegangan pada saat osiloskop dihubungkan dengan titik C dan
D, berbentuk golombang searah dengan sumbu y positif, yaitu setengah
gelombang diatas sumbu x. Pada saat arus bolak-balik mengalir positif pada
setengah panjang gelombang pertama sesuai arah panah diode, diode akan
mengalirkan arus.
Gambar yang dihasilkan seperti berikut:
Pada percobaan ini telah kita meneliti tentang bentuk tegangan yakni
antara titik A dan B, antara titik C dan D, serta antara titik C dan D setelah
dioda dibalik. Bentuk tegangan yang dihasilkan adalah setengah gelombang
dibawah sumbu x,seperti gambar:
5. 1 Kesimpulan
1. Bentuk tegangan antara titik A dan B
Bentuk Tegangan antara titik A dan B Bentuk Tegangan antara titik C dan D
4.2 Pembahasan
Pratikum penyearah arus gelombang penuh ini bertujuan mengamati
bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah gelombang penuh. Untuk
mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan kami menggunakan osiloskop
untuk menampilkan bentuk tegangannya yang berupa gelombang. Sedangkan
komponen untuk penyearah arus, kami menggunakan dioda. Yang mana
fungsinya sebagai penyearah arus.
Dalam percobaan ini untuk mendapatkan gelombang penuh kami
menggunakan empat dioda, yang mana perbedaan pda pratikum penyearah
setengah gelombang hanya menggunkan satu dioda.
Yang menjadi dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya
menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju ) saja, sedang pada
arah yang berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil dan
diabaikan.
Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah
tegangan positif saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa
sehingga dapat menghasilkan arus searah. Walaupun arus bolak-balik sudah
tersedia, arus searah sering dibutuhkan untuk memberi daya seperti pada
radio, atau kalkulator.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
http://ndriewyadika.blogspot.com/
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2013/10/Rangkaian-Dioda-
Penyearah.html
http://electrozone94.blogspot.com/2013/10/penyearah-rectifier.html
Pembahasan
Percobaan ini dilakukan dengan cara menghubangkan osiloskop dengan rangkaian
pada titik A dan B dengan menggunakan probe. Titik ini dihubungkan dengan
tegangan AC. Langkah selanjutnya dengan menghubungkan osiloskop pada titik C
dan D, yang dihubungkan dengan tegangan DC. Setelah dilakukan percobaan perata
arus, kita dapatkan bentuk tegangan seperti pada gambar yang termuat dalam tabel
pengamatan.
Kesimpulan
Sifat dioda hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan positif saja, maka
bila sumber arus pada dioda diganti dengan arus bolak-balik, maka rangkaian
penyearah dengan satu dioda salah satunya menghasilkan penyearahan setengah
gelombang (periode) dan selebihnya menghasilkan penyearahan gelombang penuh.
Selama setengah siklus tegangan sekunder yang positif, dioda yang diatas
mengalami prategangan maju dan yang dibawah mengalami prategangan balik
Saran
Pada saat melakukan praktikum praktikan harus memperhatikan rangkaian
sehingga pada saat pengamatan dan menggunakan alat tidak terjadi kesalahan pada
saat pengukuran sehingga sesuai dengan hasil yang prosedur yang sudah ditentukan
pada buku penuntun.
Jika memulai praktikum hendaknya sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan agar semua praktikan dapat mengikuti jalannya praktikum yang
dilaksanakan.
. Hasil Pengamatan
Gambar 1 Gambar 2
b. Gambar Rangkaian
c.
c. Pembahasan
Yang menjadi dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya
menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju ) saja, sedang pada arah yang
berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil dan diabaikan. Sifat dioda
tersebut secara ringkas dapat dinyatakan dalam persamaan dioda sebagai berikut :
I D I S eVD / kT 1
Dimana
I D = arus dioda
VD = tegangan dioda
k = konstanta Boltzman
T = temperatur absolut
Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan
positif saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan arus searah. Untuk itu kita lihat rangkaian di bawah ini. Pada gambar a
bahwa dioda dicatu oleh suatu baterai yang pada dioda mengakibatkan tegangan dioda
yang positif (tegangan arah maju). Sesuai dengan sifat dioda diatas maka tegangan dioda
jenuh balik) yang diabaikan dan dianggap arus dioda tidak mengalir.
Apa yang terjadi kalau baterai diganti dengan sumber arus bolak-balik? Dibawah
ini ditunjukkan cara menggunakan dioda untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus
searah. Mula-mula ditunjukkan rangkaian penyearah dengan satu dioda yang
menghasilkan penyearah setengah periode.
Walaupun arus bolak-balik sudah tersedia, arus searah sering dibutuhkan untuk
memberi daya pada radio, atau kalkulator. Piranti ini sering dilengkapi dengan baterai
dan dengan pengkonversi ac-dc untuk menghemat baterai apabila tersedia daya ac.
Pengkonversi ini terdiri atas transformator untuk menurunkan tegangan dari 120 V ke
tegangan yang dibutuhkan (biasanya 9 V) dan rangkaian untuk mengkonversi ac menjadi
dc. Proses konversi arus bolak-balik menjadi arus searah disebut penyearahan. Elemen
dasar dalam penyearahan ini adalah dioda. Dioda pertama, yang dikembangkan oleh
John Fleming pada tahun 1904, berupa tabung vakum yang berisi dua elemen. Katoda
yang memancarkan electron dan anoda yang disebut plat, berfungsi mengumpulkan
electron yang dipancarkan. Ciri penting dioda ialah bahwa dioda ini mengkonduksi arus
dalam satu arah dan tidak dalam arah lain. Sebagian besar dioda yang digunakan
sekarang merupakan piranti semikonduktor. Lambang untuk dioda sebagai elemen
rangkaian ialah . Tanda panah ini memperlihatkan arah arus yang dilewatkan
melalui dioda tersebut.
Percobaan ini dilakukan dengan cara menghubangkan osiloskop dengan
rangkaian pada titik A dan B dengan menggunakan probe. Titik ini dihubungkan dengan
tegangan AC. Langkah selanjutnya dengan menghubungkan osiloskop pada titik C dan D,
yang dihubungkan dengan tegangan DC. Setelah dilakukan percobaan perata arus, kita
dapatkan bentuk tegangan seperti pada gambar yang termuat dalam tabel pengamatan.
a. Kesimpulan
b.Saran
C. Pembahasan
Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah
tegangan positif saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa
sehingga dapat menghasilkan arus searah. Untuk itu kita lihat rangkaian di
bawah ini Yang menjadi dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya
menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju ) saja, sedang pada
arah yang berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil dan
diabaikan.
b. Saran
LANGKAH PERCOBAAN
a. Hidupkan osiloskop dan tunggu beberapa saat hingga terlihat garis pada
layar. Hubungkan pengaturan secukupnya pada tombol posisi hingga
garis berimpit dengan sumbu X. jika garis terlihat tidak stasioner
(berkedip), atur tombol sweep time hingga diperoleh garis stasioner.
b. Atur saklar input pada posisi ground (GND)
c. Hubungkan osiloskop kerangkaian pada titik A dan B (dengan
menggunakan probe).
d. Hidupkan catu-daya dan tutup saklar S, kemudian geserr saklar input
osiloskop pada posisi AC, amati dan gambarkan bentuk tegangan pada
kolom hasil pengamatan
e. Buka saklar S (posisi 0) dan pindahkan hubungan osiloskop dengan
rangkaian pada titik C dan D, kemudian geser saklar input osiloskop
pada posisi DC.
f. Tutup saklar S (posisi 1) kemudian amati dan gambarkan bentuk
tegangan pada kolom hasil pengamatan.
g. Buka saklar S (posisi 0) dan putar (balikkan) arah dioda, kemudian
lakukan kembali langkah f.
h. Setelah selesai, matikan osiloskop[ dan catu-daya.
Gambar Rangkaian
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-0,5
-1
-1,5
-2
-2,5
0,5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-0,5
-1
-1,5
-2
-2,5
PEMBAHASAN
A.
Pada kedudukan ini hanya D1 saja yang konduksi atau terhubung
singkat.
Arus listrik mengalir dari titik tengah sekunder melalui beban, kemudian
melalui D1 dan kembali ketitik tengah melalui lilitan atas sekunder. Dan
hal ini D1 berfungsi seperti saklar atau switch yang menutup sehingga arus
listrik mengalir melalui beban disaat perioda positip dari gelombang sinus
AC.
B
Anoda D1 mengayun kearah negatip sementara anoda D2
mengayun kearah positip. Akibatnya D1 menyumbat, sebaliknya D2
konduksi atau terhubung singkat. Pada keadaan ini arus listrik mengalir
dari titik setengah sekunder melalui beban dan D2 kembali ketitik tengah
setelah melalui lilitan bawah sekunder. Perhatikan bahwa dalam rangkaian
penyearah gelomang arus listrik mengalir sepanjang satu perioda.
Sedangkan dalam rangkaian penyearah setengah gelombang arus listrik
hanya mengalir selama setengah perioda saja. Jadi penyearah gelombang
penuh (fullwave rectifier) lebih baik dari penyearah setengah gelombang
(halfwave rectifier).
Filtering (Penghalusan).
A
B
KESIMPULAN
SARAN
Alat: tolong alat yang ada dilab dilengkapi lagi dan alat yang rusak agar
diperbaiki atau diganti guna kelancaran praktikum.
3. PEMBAHASAN
Percobaan penyearah arus gelombang penuh ini bertujuan mengamati
bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus gelombang penuh. Penyearah
gelombang penuh ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan
dua dioda serta transformator dengan sadapan pusat (center tap-CT) dan dengan
menggunkan 4 dioda . Pada percobaan ini digunakan 4 dioda, sementara pada
landasan teori sebenarnya kita dapat menggunakan cukup 2 dioda saja. Meski
begitu, keduanya tetap memiliki fungsi sebagai penyearah arus gelombang penuh.
Gambar pertama dari hasil percobaan menunjukkan hasil penyearahan arus
gelombang penuh dimana arus bolak balik diubah menjadi searah sehingga grafik
sinusoidalnya menjadi setengah gelombang-setengah gelombang yang rapat.
Yang menjadi dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya
menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju ) saja, sedang pada arah
yang berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil dan diabaikan.
Sifat dioda tersebut secara ringkas dapat dinyatakan dalam persamaan dioda
sebagai berikut :
I D I S eVD / kT 1
Dimana
I D = arus dioda
VD = tegangan dioda
k = konstanta Boltzman
T = temperatur absolut
Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan
positif saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan arus searah. Untuk itu kita lihat rangkaian di bawah ini. Pada gambar a
bahwa dioda dicatu oleh suatu baterai yang pada dioda mengakibatkan tegangan
dioda yang positif (tegangan arah maju). Sesuai dengan sifat dioda diatas maka
sekali sebesar
I S (arus jenuh balik) yang diabaikan dan dianggap arus dioda tidak
mengalir.
Penggunaan 4 dioda seperti pada percobaan ini merupakan cara lain untuk
mendapatkan keluaran gelombang penuh. Penyearah seperti ini dinamakan juga
penyearah jembatan. Jika isyarat positif, bentuk tegangannya adalah seperti pada
gambar 1 hasil percobaan, hanya saja berada di atas sumbu x. Sebaliknya jika
isyaratnya negatif, maka bentuk tegangannya adalah seperti pada gambar 1 hasil
percobaan. Pada rangkaian penyearah jembatan ini, transformator tidak
memerlukan adanya sadapan pusat (center tap-CT), sehingga bila dioda yang
digunakan mempunyai kemampuan tegangan yang cukup, penyearah ini dapat
digunakan tanpa transformator sebagaimana yang dilakukan dalam percobaan ini.
BAB III
3.2 GambarHasil
3.3 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan oleh
penyearah arus gelombang penuh. Untuk mengamati bentuk gelombang AC digunakan
Osiloskop. Rangkaian penyearah yang dipakai di praktikum ini adalah penyearah
gelombang penuh sistem jembatan dengan 4 buah dioda. Penyearah arus gelombang
penuh itu sendiri adalah penyearah arus yang menggunakan lebih dari satu dioda
sehingga keluaran yang dihasilkan adalah bentuk gelombang penuh, dimana pada
tegangan dioda positif arus dioda mengalir, dan pada tegangan negative arus dioda
juga mengalir.
Penyearah gelombang penuh ini seperti dua penyearah gelombang-setengah yang
saling membelakang dengan satu penyearah menangani setengah siklus pertama dan
yang lainnya menangani setengah siklus yang kedua. Karena adanya sambungan tengah
pada belitan sekunder, masing-masing rangkaian dioda hanya menerima setengah
tegangan sekunder.
Pada rangkaian penyearah gelombang penuh ini, selama setengah siklus tegangan
sekunder positif, jika digunakan dua dioda seperti pada landasan teori, dioda yang di
atas (D1) mengalami prategangan maju dan dioda yang di bawah mengalami
prategangan balik. Hal ini menyebabkan arus mengalir melalui dioda yang di atas,
tahanan beban, dan setengah lilitan yang di atas. Kemudian selama setengah siklus
yang negatif, arus mengalir melalui dioda yang di bawah, tahanan beban, dan setengah
belitan yang di bawah.
4.1 Kesimpulan
Penyearah Arus Gelombang Penuh adalah penyearah arus yang menggunakan
lebih dari satu dioda dimana dioda berfungsi menyearahkan arus pada bagian positif
saja, pada bagian negatif juga mengalir arus tapi kecil sekali sehingga diabaikan dan
didapat bentuk gelombang dari gelombang sinusoidal (arus AC) menjadi bentuk
setengah gelombang – setengah gelombang (arus DC).
4.2 Saran
a. Pembahasan
Pada rangkaian penyearah gelombang penuh ini, selama setengah siklus tegangan
sekunder positif, jika digunakan dua dioda seperti pada landasan teori, dioda yang di atas
(D1) mengalami prategangan maju dan dioda yang di bawah mengalami prategangan
balik. Hal ini menyebabkan arus mengalir melalui dioda yang di atas, tahanan beban, dan
setengah lilitan yang di atas. Kemudian selama setengah siklus yang negatif, arus
mengalir melalui dioda yang di bawah, tahanan beban, dan setengah belitan yang di
bawah.
Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan positif
saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan arus
searah. Untuk itu kita lihat rangkaian di bawah ini Yang menjadi dasar dari penyearah
adalah sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju )
saja, sedang pada arah yang berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil
dan diabaikan.
d. Saran
untuk para asdosnya untuk mempertahankan dan meningkatkan lagi
kinerjanya dan alat-alat untuk praktikum diperiksa kembali sebelum memulai
praktikum.