SELAMAT BERGABUNG
DI KELAS ONLINE KEMUHAMMADIYAHAN
Materi KD 3.1
PERIODESASI PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH
PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH
PADA PERIODE AWAL
PERJUANGAN
PERIODESASI PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH:
SEBELUM DAN SESUDAH
MUHAMMADIYAH
KEMERDEKAAN
PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH PADA
MASA ORDE LAMA
PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH PADA
MASA ORDE BARU
PERJUANGAN
E MUHAMMADIYAH PADA
MASA REFORMASI
PERJUANGAN
F MUHAMMADIYAH
PADA ABAD KEDUA
PERJUANGAN MUHAMMADIYAH PADA PERIODE AWAL
3
Pada periode K.H. Ahmad Azhar Basyir, M.A. (1990-1995)
dirumuskan program jangka panjang Muhammadiyah
untuk 25 tahun kedepan, isinya konsolidasi gerakan,
pengkajian dan pengembangan serta kemasyarakatan.
Periode reformasi dipelopori oleh Prof. Dr. Amien Rais, M.A yang secara garis besar beliau
melepaskan jabatannya sebagai Ketua PP Muhammadiyah untuk fokus pada gerakan
reformasi. Pada tahun 2002, berhasil ditetapkan Khittah Denpasar pada sidang Tanwir di Bali.
Pada periode ini juga Muhammadiyah mulai menggunakan metode hisab wujudul hilal dengan
tiga parameter yaitu:
1. Telah terjadi konjungsi/ijtimak,
2. Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam,
3. Pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk.
Alasan Muhammadiyah menggunakan metode hisab, adalah sebagai berikut:
1. Semangat Al Quran adalah menggunakan hisab.
2. Pada zaman nabi masih menggunakan metode rukyat karena mereka adalah umat yang
ummi (tidak bisa baca dan tulis).
3. Umat Islam tidak bisa membuat kalender jika dengan metode rukyat.
4. Rukyat tidak dapat menyatukan awal bulan Islam secara global.
5. Jangkauan rukyat terbatas, hanya bisa diberlakukan ke arah timur sejauh 10 jam.
6. Rukyat menimbulkan masalah pelaksanaan puasa Arafah.
Prof. Dr. Din Syamsudin, M.A. terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
selama dua periode (2005-2010 dan 2010-2015). Beliau mengantarkan Muhammadiyah
memasuki abad kedua. Di bawah kepemimpinannya, beliau berkomitmen mewujudkan
perdamaian untuk kemanusiaan sebagai tanggung jawab bagi seluruh umat manusia.
Setelah kepemimpinan Prof. Dr. Din Syamsudin, M.A., kepemimpinan Muhammadiyah jatuh
ke amanah Dr. Haedar Nashir, M.Si. yang terpilih pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di
Makassar tahun 2015. Beliau melanjutkan amanah Muhammadiyah di abad kedua dengan
tantangan yang datang baik dari dalam maupun luar. Oleh sebab itu, Muhammadiyah harus
senantiasa melakukan gerakan pencerahan sebagai persambungan dari gerakan
pembaharuan yang dilakukan abad pertama.
Muhammadiyah abad kedua berkomitmen untuk melakukan dakwah pencerahan yang
bersifat membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kelompok-kelompok komunitas
lama maupun baru, menyebarluaskan pandangan Islam yang berkemajuan bagi masyarakat
luas yang heterogen, yaitu:
1. Mempertahankan, melangsungkan dan mentransformasikan gerakan pencerahan di abad
kedua dengan menjadikan komunitas sebagai basis gerakan.
2. Perubahan sosial akibat globalisasi dan dinamika sosial baru yang terjadi di masyarakat
Iandonesia abad ke-21 yang memerlukan kekuatan penyangga nilai yang meneguhkan
sekaligus mencerahkan.
3. Dinamika ekonomi, politik, dan budaya pasca reformasi yang cenderung serba liberal
serta memerlukan bimbingan dan arahan nilai-nilai ajaran Islam yang membentuk
karakter akhlaq mulia, rahmat bagi semesta.
4. Penetrasi ideologi dan misi agama lain yang semakin meluas dalam kehidupan
masyarakat Indonesia khususnya berbagai lingkungan komunitas yang memerlukan
dakwah fastabiqul khairat yang menampilkan keunggulan alternatif.
5. Dalam konteks situasi yang dihadapi, seiring dengan perkembangan masyarakat yang
semakin berubah semakin cepat, heterogen dan kompleks maka diperlukan pemikiran,
pendekatan, strategi dan aktivitas baru lebih aktual dalam model gerakan komunitas
gerakan jamaah yang meluas dan mengakar masyarakat
THANK YOU
CUCI TANGAN
PAKAI MASKER
TERIMA KASIH!
SELAMAT BELAJAR!
ETIKA BATUK