Anda di halaman 1dari 2

BAB II

KADERISASI MUHAMMADIYAH

Kaderisasi merupakan bagian penting dalam persyarikatan Muhammadiyah. Upaya


ini harus dilakukan untuk menciptakan para mujahid yang berkualitas di
Muhammadiyah. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam pengkaderan, misalnya
melalui pendekatan ranah pendidikan. Kaderisasi bertujuan untuk menciptakan kader
-kader terbaik yang mampu meneruskan estafet perjuangan dakwah Muhammadiyah.

A. Definisi Kader dan Kaderisasi

Kader (Perancis: cadre) atau les cadres maksudnya adalah anggota inti yang
menjadi bagian terpilih, dalam lingkup dan lingkungan pimpinan serta mendampingi
di sekitar kepemimpinan. Kader bisa berarti pula sebagai jantung suatu organisasi.
Jika kader dalam suatu kepemimpinan lemah,maka seluruh kekuatan kepemimpinan
juga akan lemah. Kader berarti pula pasukan inti. Daya juang pasukan inti ini sangat
tergantung dari nilai kadernya yang berkualitas, berwawasan, militan, dan penuh
semangat.
Dalam pengertian lain, kader (Latin: quadrum), berarti empat persegi panjang atau
kerangka. Dengan demikian kader dapat didefinisikan sebagai kelompok manusia
yang terbaik karena terpilih, yaitu merupakan tulang punggung (kerangka) dari
kelompok yang labih besar dan terorganisasi secara permanen. Jadi, jelas bahwa
orang-orang yang berkualitas itulah yang terpilih dan berpengalaman dalam
berorganisasi, taat asas dan berinisiatif, yang dapat disenut sebagai kader.
Fungsi dan posisi kader dalam suatu organisasi, termasuk di Persyarikatan, dengan
demikian menjadi sangat penting karena kader dapat dikatakan sebagai inti
pergerakan organisasi. Di samping itu, kader juga merupakan syarat penting bagi
berlangsungnya regenerasi kepemimpinan.
Bagi sebuah organisasi, regenerasi kepemimpinan yang sehat karena ditopang oleh
keberadaan kader-kader yang qualified, selain akan menjadikan organisasi bergerak
dinamis, juga formasi kepemimpinannya akan segar dan enerjik. Karena itu setiap
organisasi haruslah memiliki konsep yang jelas, terencana dan sistematis dalam
menyiapkan dan mengembangkan suatu sistem yang menjamin.

B. Muhammadiyah Sebagai Organisasi Kader

Proses kaderisasi Muhammadiyah dilaksanakan melalui empat jalur yaitu : keluarga,


amal usaha, ortom dan program khusus uang diselenggarakan majelis pendidikan
kader.

C. Tujuan Perkaderan Muhammadiyah

Terbentuknya kader Muhammadiyah yang memiliki ruh (spirit) serta mempunyai


integritas dan kompetensi untuk berperan di Persyarikatan, dalam kehidupan umat
dan dinamika bangsa serta konteks global.
D. Jalur Kaderisasi Muhammadiyh

Kaderisasi dalam organisasi pada hakikatnya adalah totalitas upaya pembelajaran


dan pemberdayaan yang dilakukan secara sistematis, terpadu, terukur, dan
berkelanjutan dalam rangka melakukan pembinaan dan pengembangan kognitif,
afektif, dan psikomotorik setiap individu.
Dalam melaksanakan program perkaderan, Muhammadiyah telah menjadikan empat
sektor sebagai jalur kaderisasi, yaitu:
1. Jalur Keluarga
Menurut Muhammadiyah, fungsi keluarga ideal adalah sebagai media
sosialisasi nilai-nilai Islam dan juga wahana/media kaderisasi. Contoh
kaderisasi lewat jalur keluarga misalnya dengan memilih Channel TvMu (Tv
Muhammadiyah) untuk dijadikan tontonan keluarga di rumah, mengajak
keluarga di rumah untuk mengahadiri pengajian-pengajian Muhammadiyah, dll.
2. Jalur Amal Usaha
Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) adalah kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan Muhammadiyah untuk menunjang perwujudan tujuan
persyarikatan, yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Dintaranya adalah Rumah sakit (bidang kesehatan), sekolah (bidang
Pendidikan), dan lain-lainnya. Contoh kaderisasi lewat jalur pendidikan adalah
dengan disampaikannya secara berjenjang dan berkelanjutan serta secara
terus menerus materi al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
3. Jalur Organisasi Otonom
Organisasi Otonom (ortom) Muhammadiyah adalah jalur penting untuk
memasok kader-kader muda yang kelak dapat menjadi pelopor, pelangsung,
dan penyempurna anam usaha Muhammadiyah.
4. Jalur Program Khusus (MPK)
Program khusus adalah kegiatan-kegiatan, baik formal maupun non formal
yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK). Program-
program ini dimaskudkan untuk membina dan memberdayakan potensi
sumber daya insani persyarikatan sehingga dapat menjadi kader-kader yang
tangguh. Kader-kader yang cleleng. Siap dan tahan banting.

Anda mungkin juga menyukai