Anda di halaman 1dari 2

Muhammadiyah merupakan organisasi islam yang besar ditanah air ini, selain itu juga memiliki aset dan

kader yang banyak. Disisi aset yang banyak muhammadiyah juga memiliki sistem perkaderan yang
terstruktur dan ideal sehingga dapat terciptanya kader yang berkualitas. Karena Muhammadiyah
merupakan organisasi yang berbasis perkaderan.

Muhammadiyah juga memiliki organisasi otonom didalamnya, seperti Pemuda Muhammadiyah,


Nasi’atul ‘Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Yang mana
semua organisasi otonom ini memiliki proses perkaderan sendiri

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai bagian dari organisasi otonom Persyarikatan
Muhammadiyah memiliki tanggung jawab sebagai wadah kaderisasi guna mempersiapkan penerus
estafet kepemimpinan dan dakwah Muhammadiyah. Disisi lain IMM juga memiliki peran sebagai
pelangsung dan penyempurna dakwah Muhammadiyah dalam ranah keagamaan, kemahasiswaan, dan
kemasyarakatan yang ketiganya dibingkai dalam trilogi. Didalam menjalankan tanggung jawab dan
perannya tersebut sangat dibutuhkan sistem perkaderan dengan strategi perencanaan yang serius
kemudian kerangka kerja yang konkrit. Maka dengan demikian pola, kurikulum, dan metode menjadi
rujukan utama untuk mencapai hasil (output) yang optimal. Sehingga tahapan kaderisasi yang
dikembangkan IMM mampu mencetak kader – kader yang memahami benar misi dan cita – cita
Persyarikatan Muhammadiyah. (Iqbal)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan organisasi otonom yang


memberikan sumbangsih perkaderan bagi persyarikatan Muhammadiyah.Sebagai
organisasi kader, IMM memposisikan perkaderan sebagai hal yang paling
mendasar. Perkaderan akan meregenerasi personal dalam mewujudkan tujuan
organisasi dan melanjutkan estafet kepemimpinan.
Sesuai dengan ruang lingkup mahasiswa, perkaderan IMM lebih diarahkan pada
menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas mumpuni di bidang
akademik. IMM memiliki tujuan untuk membentuk akademisi Islam yang berakhlak
mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.
Darul Arqam Dasar (DAD) merupakan program yang digunakan IMM sebagai wadah
untuk memperkenalkan IMM kepada mahasiswa baru atau calon pimpinan yang
belum mengenal IMM.

Darul Arqam juga merupakan proses pengkaderan IMM yang diharapkan dapat menjadi pintu
gerbang pencerahan bagi generasi-generasi Intelektual muslim untuk menciptakan perubahan,
menjawab tantangan, dan mampu menjalankan roda organisasi IMM sebagai organisasi dakwah
Islam berkemajuan. Dengan adanya pengkaderan tersebut, semoga bisa melahirkan kader muda
yang mempunyai semangat Ahmad Dahlan yang siap untuk menghidupkan Muhammadiyah
(IMM) dan siap berjuang demi Agama, Bangsa, dan Negara.3
Berikut adalah konsep dalam perkaderan, antara lain yaitu:

Muhammadiyah memang tetap konsisten dalam melakukan perkaderan secara


formal, dengan adanya Baitul Arqam dan Darul Arqam.
IMM memang mempunyai Sistem Perkaderan Ikatan (SPI), namun buku tersebut
belum sepenuhnya mampu memberika jawaban terhadap masalah disorientasi
perkaderan yang ada dalam Ikatan. Salah satunya yang mendasar perlu dilakukan
adalah evaluasi total perkaderan mulai dari perkaderan dasar (DAD), perkaderan
Madya (DAM) dan perkaderan Paripurna (DAP). Karena selama ini IMM (dan
kemungkinan terjadi juga pada Gerakan Mahasiswa lain) tidak secara konsisten
mengevaluasi ouput perkaderan di setiap level, baik perkaderan formal (utama)
maupun khusus. Bukti adanya internalisasi ideologi yang kurang maksimal terlihat
dari jumlah peserta setiap jenjang perkaderan yang selalu mengalami penurunan.

Anda mungkin juga menyukai