Anda di halaman 1dari 17

Lampiran

POMPA UTILITAS

(PU-01)

Tugas : Mengalirkan air dari sumber yaitu Krakatau Tirta Industri menuju Bak
Penampung Air Bersih (BU-01) pada plant dengan kecepatan aliran
massa sebesar 14531,7685 kg/jam.

Jenis : Pompa Centrifugal

Kondisi Operasi:

Tekanan : 1 atm

Suhu : 30

Data Umpan Masuk:


Densitas
Komponen BM (kg/kmol) Massa (kg/jam) (kg/liter) Q (liter/jam)
H2O 18 53093,85 1,0230 51899,4904
Jumlah 53093,85266 51899,4904

= 1,0230 x x
= 63,8645 lbm/ft3

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

Data Viskositas Bahan


komponen fraksi mol ln µ fraksi mol.ln µ
H2O 0,817696437 1 -0,2013 -0,2013
jumlah 1 -0,2013
ln = -0,2013 cP
= 0,8177 cP

= 0,8177 cP x

= 0,0008 kg/ms (masih memenuhi rentang viskositas pompa


centrifugal yaitu <0,2 Pa.s)

Langkah Perhitungan:
1. Menentukan Kapasitas Pompa
2. Menentukan Titik Pemompaan
3. Menentukan Ukuran Pipa optimum
4. Menghitung Head Pompa
5. Menghitung Kecepatan Spesifik
6. Menghitung Net Positive Suction head (NPSH)
7. Menghitung Brake Horse Power (BPH)
8. Menentukan Motor Standar

1. Menentukan Kapasitas Pompa (Q)

Kapasitas Pompa =

Kapasitas Pompa =

Kapasitas Pompa = 864,9915 liter/menit


= 51,8995 m3/jam
= 228,5048 gpm
= 0,5091 ft3/s
Dimana kapasitas ini masih memenuhi kapasitas yang disyaratkan untuk
pompa centrifugal yaitu 1-100.000 gallon/menit.

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

2. Menentukan titik pemompaan


Bidang Datum: Bagian Tengah Pompa
Titik 1: Suction
Z1 (elevasi suction head ) = Tinggi Bagian Tengah Pompa Dari Datum
= 1 m (pompa diletakkan diatas permukaan
cairan yang akan dihisap)
P1 (Tekanan suction head) = 1 atm (Titik 1 merupakan penampungan cairan
di Krakatau Tirta Industri yang merupakan
sistem terbuka karena adanya pengaruh
lingkungan (atmosferis))

Titik 2: Discharge
Z2 (elevasi discharge head) = Tinggi Pondasi + Tinggi Pipa Pengeluaran
Cairan
= 2,3595 m
P2 (Tekanan discharge head) = 1 atm (Titik 2 merupakan bak pengendap
awal (BU-01) yang merupakan sistem
terbuka karena terpengaruh oleh kondisi
lingkungan (atmosferis))

3. Menentukan Ukuran Pipa


Untuk menghitung diameter optimum (Di optimum) digunakan persamaan 15
dalam Timmerhaus, 1991, p:496 sebagai berikut:

Keterangan:
Di, opt : Diameter Dalam Pipa Optimum, in
Q : Laju Alir Volume Cairan, ft3/s
: Densitas Cairan, lb/ft3

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

Pemilihan pipa standar:


Berdasarkan Tabel 11 Dimensions Of Steel Pipe (IPS) dalam Kern, 1950, p:844
untuk pipa standar yang digunakan adalah:

Nominal Pipe size = 6 in


OD = 6,625 in
Schedule No. = 40
ID = 6,065 in
flow area per pipe = 28,8756 in2
Surface per lin ft :
Outside = 1,734 ft2/f
Inside = 1,59 ft2/f
Kecepatan linier cairan dalam pipa:

Keterangan:
v : Kecepatan Linier Cairan, m/s
Q : Laju Alir Volume Cairan, m3/s
at : Surface Area Per Pipe, m2

v = 0,7739 m/s

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

Berdasarkan Table 5.1 Recommended Fluid Velocities, dalam Thakore, 2007,


p:74 kecepatan fluida yang direkomendasikan untuk tipe fluida berupa air
adalah sebesar 0,3-1,5 m/s. Sehingga kecepatan linier cairan di dalam pipa
memenuhi syarat kecepatan linier yang diizinkan untuk fluida tersebut
mengalir.
Menentukan Bilangan Reynold:

Keterangan:
: Densitas Cairan, kg/m3
: Kecepatan Linier Cairan, m/s
: Diameter Dalam Pipa, m
: Viskositas Cairan, kg/ms
: Bilangan Reynold

Menentukan panjang ekuivalen (Le) dari fig.127, Brown, 1987, p:141, dengan
ID = 6,065 in dan panjang pipa lurus (L) sehingga diperoleh rencana pemipaan
sebagai berikut:

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

Equivalent Length Jumlah Le (ft) ∑Le (ft) ∑Le (m)


Sudden Enlargement 1 16 16 4,8768
Sudden Contraction 1 8 8 2,4384
Check Valve 2 40 80 24,384
Globe Valve 2 160 320 97,536
Gate Valve 3 3,5 10,5 3,2004
Standard Elbow 20 16 320 97,536
Jumlah 229,9716
Panjang pipa lurus (L) dirancang: 3000 m
Panjang pipa total:
= L+Le
= 3000 m + 229,9716 m
= 3229,9716 m

4. Menentukan Head Pompa


Head adalah energi mekanik yang dikandung oleh satu satuan berat (1kgf) zat
cair yang mengalir pada penampang yang bersangkutan, satuan energi per satuan
berat adalah ekivalen dengan satuan panjang (atau tinggi) dimana head total
merupakan jumlahan dari head tekanan, head kecepatan, dan head potensial
adalah energi mekanik total per satuan berat zat cair dan dinyatakan dengan tinggi
kolom zat cair dalam meter.
(Sularso, 2000)
Head pompa dapat dihitung menggunakan persamaan Bernoulli 2.7-28 dalam
Geankoplis, 1993, p: 95 sebagai berikut:

( ) ( )


( ) ( )

Tanda negatif pada persamaan diatas menunjukkan bahwa pompa


membutuhkan kerja untuk bisa memindahkan fluida dari satu titik ke titik yang
lain dimana pompa menerima kerja dari motor yang berputar.
Dituliskan dalam Head sebagai berikut:

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran


( ) ( )

Keterangan:
p1, p2 : Tekanan pada titik 1 dan titik 2, Pa
v1, v2 : Kecepatan Linier Pada Titik 1 dan Titik 2, m/s
z1 dan z2 : Elevasi Pada Titik 1 dan Titik 2, m
g : Konstanta Percepatan Gravitasi Normal (m/s2)
dWs / g dm : head of pump (m)

: head from friction losses, m

H man : head of pump (m)

a. Head from friction losses


Untuk memprediksi nilai kehilangan friksi akibat:
1. Sudden Enlargment Losses
2. Sudden Contraction Losses
3. Losses in fittings and valve
Untuk menghitung head from friction losses digunakan persamaan 2.10.6
dalam Geankoplis, hal:89 sebagai berikut:

Keterangan:
f : faktor friksi berdasarkan gambar 125 Brown, 1987
D : diameter dalam pipa, m
g : konstanta gravitasi m/s2
v : kecepatan linier rata-rata didalam pipa, m/s
: Panjang pipa lurus, m
Untuk menentukan nilai faktor friksi dibutuhkan data mengenai bahan
konstruksi sebagai berikut:

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

a) Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang digunakan adalah comersil steel dengan ID
= 6,065 in.
b) Menentukan nilai relative roughness factor ( )

Berdasarkan Gambar 126, Brown 1987, hal:141 hubungan antara


diameter pipa dan bahan konstruksi pipa diperoleh:

= 0,0003
Sehingga nilai parameter roughness ( ) dapat diketahui sebesar:
= 0,0018195 in
= 4,6215 x 10-5 m

c) Menentukan faktor friksi


Berdasarkan Gambar 125 Brown, 1987, hal:140 hubungan
antara bilangan reynold (NRe) 1,5 x 105 dengan parameter berupa

sebesar 0,0003 diperoleh faktor friksi sebesar 0,0185.

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

Data lain diketahui sebagai berikut:


v : 0,7739 m/s
∆L : 3229,9716 m
g : 9,8067 m/s2
ID : 6,065 in x 0,0254

: 0,1541 m
Sehingga Head karena faktor friksi dihitung sebagai berikut:

b. Pressure Head
Adalah perbedaan tekanan absolute yang bekerja pada kedua
permukaan dalam satuan m diantara titik 1 dan titik 2 sebagai berikut:

c. Velocity Head
Adalah perbedaan kecepatan aliran dititik 1 dan titik 2 dapat dihitung
melalui persamaan sebagai berikut:

diketahui:
v2 : 0,7739 m/s
v1 : 0 m/s (luas penampang melintang pada sungai sangat besar
sehingga kecepatan penurunan aliran keluar sungai
sangat pelan dan pola aliran sangat halus)
g : 9,8067 m/s2

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

d. Static Head
Adalah perbedaan ketinggian diantara titik 1 dan titik 2 dengan
persamaan sebagai berikut:
Static Head = Z2 – Z1
Static Head = 2,3595 m – (-1) m
Static Head = 3,3595 m

e. Menentukan Total head pompa


Head of pump (-dWs/g.dm) = head of pressure + head of velocity +
head of static + head from friction
Head of pump (-dWs/g.dm) = 0 m + 0,0305 m + 3,3595 m + 47,3739 m
Head of pump (-dWs/g.dm) = 50,7639 m = 166,5483 ft
Dimana, total head of pump ini masih memenuhi batasan untuk
single stage centrifugal pump berdasarkan Ludwig, vol.1, 2001, p:178
dimana single stage centrifugal pump dapat digunakan hingga batasan
maksimal head pada 250 ft.

5. Menentukan Kecepatan Spesifik


a. Menentukan Jenis Pompa
Berdasarkan Gambar 5.6 Centrifugal Pump Selection Guide Coulson and
Richardson, 2005, untuk:
Q : 0,8603 m3/jam
Total Head (Hman) : 10,9836 m

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

Digunakan pompa centrifugal single stage dengan putaran sebesar 3500


rpm = 58,3333 rps.

b. Menentukan Kecepatan Spesifik


Kecepatan spesifik dihitung berdasarkan persamaan 5.2 Coulson and
Richarson sebagi berikut:

Keterangan:
Hman = head pompa (ft)

N = kecepatan putaran pompa (rpm)

Ns = kecepatan spesifik (rpm)

QL = kapasitas pompa (gal/min)

Diketahui:
Q = 228,5048 gpm
Hman = 166,5483 ft
N = 3500 rpm

Nilai kecepatan spesifik ini masih memenuhi syarat untuk centrifugal


pump yang memiliki kecepatan spesifik antara 400-20000

c. Menentukan Jenis impeller


Berdasarkan figure. 3.47 Impeller designs and corresponding specific
speed range dalam Ludwig,vol:1,2001, p:194 untuk nilai kecepatan
spesifik sebesar digunakan jenis impeller berupa Radial-
Vane Field.

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

Hal ini serupa dengan yang disebutkan dalam Towler, 2008, p:244
untuk kecepatan spesifik antara 400-4000 digunakan impeller dengan jenis
centrifugal atau radial impeller.

6. Menentukan Net Positive Suction Head (NPSH)

Perhitungan NPSH dibutuhkan untuk mengetahui apakah terjadi kavitasi


atau tidak dimana jika nilai NPSH yang tersedia lebih besar dibandingkan
NPSH yang diperlukan berarti tidak terjadi peristiwa kavitasi. Kavitasi sendiri
merupakan peristiwa terbentuknya gelembung gas pada poma dikarenakan
tekanan yang sangat rendah mencapai dibawah tekanan uap sehingga cairan
akan menguap. Adapun beberapa pengaruh kavitasi antara lain:
a. berkurangnya kapasitas pompa
b. berkurangnya head
c. terbentuknya gelembung udara pada area bertekanan rendah didalam
volute pompa
d. suara bising saat pompa berjalan
e. kerusakan pada impeller atau selubung pompa (volute) yang
dinamakan erosi kavitasi.
Nilai NPSH sangat ditentukan oleh properties fluida, total head, kecepatan
putaran pompa, kapasitas pompa dan design impeller dimana pada pompa
bagian yang sering mengalami kavitasi adalah sisi hisap pompa.
a. Menghitung NPSH yang tersedia (NPSHA)
NPSH yang tersedia (NPSHA) adalah head yang dimiliki oleh zat cair
pada sisi isap pompa (ekivalen dengan tekanan mutlak pada sisi isap
pompa) dikurangi dengan tekanan uap jenuh zat cair ditempat tersebut.

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

NPSH yang tersedia (NPSHA) dihitung berdasarkan persamaan 3.10 dalam


Ludwig, vol.1,2001 sebagai berikut:

( )

Keterangan:
NPSHA : NPSH yang tersedia (ft)
S : Static suction head (ft)
Pa : kondisi tekanan absolute pada suction, psia
Pvp : Tekanan uap cairan pada suhu suction, psia
hsl : suction line, fitting dan hal lain yang menyebabkan
kehilangan friksi pada titik suction,ft
Data diketahui:
S : -3,2808 ft
Pa : 14,7 psia
Pvp pada T = 30 = 303 K adalah 0,6110 psia

Spgr =

Berdasarkan Perry’s Chemical Engineering densitas air pada 4 adalah


999,972 kg/m3

Spgr =

Spgr = 1,0230
Head from friction losses in suction ditentukan dengan:
Panjang pipa lurus (L) = 5,548 m
Panjang ekuivalen diperoleh dari fig.127 dalam Brown, 1987 seperti yang
telah dihitung sebelumnya pada ID yang sama dijelaskan dalam tabel
berikut ini:

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

Equivalent Length Jumlah Le (ft) ∑Le (ft) ∑Le (m)


Sudden Enlargement 0 16 0 0
Sudden Contraction 1 8 8 2,4384
Check Valve 1 40 40 12,192
Globe Valve 1 160 160 48,768
Gate Valve 2 3,5 7 2,1336
Standard Elbow 4 16 64 19,5072
Jumlah 85,0392
Sehingga Total Panjang Pipa = L + Le
= 5,548 m + 85,0392 m
= 90,5872 m
Head karena friksi dihitung dengan:

( )

b. Menentukan NPSH yang diperlukan (NPSHR)

NPSHR merupakan tekanan terendah di dalam pompa yang biasanya


terdapat disuatu titik dekat setelah sisi masuk sudu impeller. Di tempat
tersebut tekanan lebih rendah daripada tekanan pada lubang hisap pompa.
Hal ini disebabkan oleh adanya kerugian head di nozzel hisap. NPSHR
ditentukan berdasarkan persamaan 2.34 dalam Sularso, 2000 sebagai
berikut:

( )

Keterangan:
NPSHR : NPSH yang diperlukan (m)

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

N : Kecepatan putaran pompa, rpm


S : kecepatan spesifik pompa berbentuk umum, rpm
Q : Kapasitas Pompa, m3/min
Diketahui:

N : 3500 rpm

S : 1200 rpm

Q : 0,8650 m3/min

( )

Sehingga dikarenakan NPSHA > NPSHR maka tidak terjadi kavitasi.

7. Menentukan Brake Horse Power


Brake Horse Power merupakan daya poros yang diperlukan untuk
menggerakkan sebuha pompa dimana Brake Horse Power merepresentasikan
power yang dibutuhkan oleh pompa, yang harus di transmisikan ke drive
shaft penggerak impeller melalui beberapa coupling, gearbox dan belt drive
mekanisme untuk mencapai driven shaft pompa.
BHP dihitung menggunakan persamaan 3.15 dalam Ludwig,2001, p:200
sebagai berikut:

Keterangan:
BHP : Brake Horse Power (daya penggerak poros, Hp)
Q : Kapasitas Pompa,gpm
Hman : Head of pump, ft
: efisiensi pompa
Efisiensi Pompa ditentukan berdasarkan Gambar 10.63 Efficiencies of
Centrifugal Pumps dalam Towler, 2008, p:625 sebagai berikut:

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

Dari Gambar diatas diperoleh efisiensi pompa sebesar 69%, sehingga


nilai BHP dihitung sebagai berikut:

8. Menentukan Motor Standar


Efisiensi motor diperoleh dari grafik 14.38 Efficincies of three-phase
motors, dalam Timmerhaus, 1991, p: 521 sebagai berikut:

Diperoleh motor efficiency sebesar = 87%


Daya poros yang diperlukan sebesar = 14,2490 Hp

Daya aktual =

= 16,3782 Hp

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun
Lampiran

Berdasarkan Horsepower Ratings standard NEMA Ratings for introduction


motors, digunakan motor standar dengan daya sebesar = 20 Hp.

Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun

Anda mungkin juga menyukai