Anda di halaman 1dari 42

Program Studi Teknik Perminyakan

Universitas Islam Riau


Pekanbaru
2010
 Pendahuluan
 Injeksi Tak bercampur
 Injeksi Bercampur
 Injeksi Kimiawi
 Injeksi Termik
 Perolehan minyak yang berasal dari
salah satu atau beberapa metoda
pengurasan yang menggunakan energi
luar reservoir.
• Injeksi Air
Injeksi Tak • Injeksi Gas
Bercampur

• Injeksi Gas CO2


• Injeksi Gas Tak Reaktif
Injeksi • Injeksi Gas Diperkaya
Tercampur • Injeksi Gas Kering

• Injeksi Alkalin
• Injeksi Polimer
Injeksi
Kimiawi • Injeksi Surfactant

• Injeksi Air Panas


• Injeksi Uap
Injeksi
Termik • Pembakaran Di Tempat
Produksi Primer

Pengambilan Minyak Tahap lanjut Injeksi Air & Injeksi gas (Immiscible)

Termik Kimia Tercampur

Uap Soda/caustic CO2

Gas Tidak Reaktif


In Situ Combustion Polimer
(Inert) (N2)

Air panas Surfactant/Polimer Gas Yang Diperkaya

Gas Kering Tekanan


Tinggi
 Metode perolehan tahap kedua dengan
menginjeksikan air ke dalam reservoir
untuk mendapatkan tambahan perolehan
minyak yang bergerak dari reservoir
menuju ke sumur produksi setelah
reservoir tersebut mendekati batas
ekonomis produktif melalui perolehan
tahap pertama
 Tersedia dalam jumlah yang melimpah,
 Relatif mudah diinjeksikan dan mampu
menyebar melalui formasi bearing
minyak, dan
 Lebih efisien dalam mendesak minyak.
sumur produksi B
A

A D
C
B
D
sumur injeksi
E E

(a) (b)

Kedudukan Air Sepanjang Jalur Arus


(a) sebelum dan (b) sesudah Tembus Air
Pada Sumur Produksi
 Sifat fisik batuan reservoir
 Permeabilitas rata-rata dalam berbagai
luasan reservoir
 Data porositas dalam berbagai luasan
reservoir
 Heterogenitas reservoir
 Sifat fluida reservoir. Distribusi saturasi air,
baik sebelum injeksi maupun sesudah
injeksi
 Model geologi, yang meliputi stratigrafi dan
struktur
 Sejarah produksi dan tekanan
 Direct line drive
• Sumur injeksi dan produksi membentuk garis tertentu dan
saling berlawanan
 Staggered line drive
• Sumur-sumur yang membentuk garis tertentu dimana sumur
injeksi dan produksinya saling berlawanan dengan jarak yang
sama panjang
 Four spot
• Terdiri dari tiga jenis sumur injeksi yang membentuk segitiga
dan sumur produksi terletak ditengah-tengahnya
 Five spot
• Pola yang paling dikenal dalam waterflooding dimana sumur
injeksi membentuk segi empat dengan sumur produksi
terletak ditengah-tengahnya
 Seven spot
• Sumur-sumur injeksi ditempatkan pada sudut-sudut dari
bentuk hexagonal dan sumur produksinya terletak ditengah-
tengahnya
direc t line drive stag gered line d rive

regular skewed
four spot p attern four spot p attern

five sp ot pattern

seven spot pa ttern inverted


seven spot pa ttern

nine spot pattern inverted


nine spot pattern

injec tion well produc tion well


 Pendesakan yang mempunyai kecepatan
hanya dalam satu arah pada setiap saat
dan setiap tempat
PRODUKSI
qt
h

L
qj
z
INJEKSI y s

 Sumur injeksi dan produksi diperforasi pada


seluruh ketebalan formasi (h)
 Penyimpangan dari arus aliran linier di sekitar
sumur diabaikan
 Distribusi saturasi secara melebar dianggap
seragam (tegak lurus bidang gambar b)
 Aliran mantap (steady state)
 Kondisi aliran terdifusi sehingga saturasi
tersebar merata di seluruh ketebalan.
 Dapat dipakai satu harga permeabilitas
rata-rata terhadap seluruh ketebalan
karena harga kro dan krw juga tersebar
merata sebagai fungsi So dan Sw.
 Aliran terjadi pada media berpori yang
homogen
 Debit injeksi kecil, zona transisi kapiler lebih
besar daripada tebal reservoir (H>>h)
 Debit injeksi besar, efek kapiler dan gravitasi
diabaikan

tebal reservoir, h

Pc H

Swc 1 - Sor
 Rumus Darcy untuk aliran linier
 kk ro A o  o kk A  P  g sin  
qo    ro  o  o 
o x  o  x 1.0133x10 6 

 kk rw A w  w kk A  P  g sin    6 dm 
qw    rw  w  w  1 atm  1.0133x10 
w x  w  x 1.0133x10 6   cm 2 

    q to  P  g sin  
q w  w  o    A c  6
 kk rw kk ro  kk ro  x 1 .0133x10 

Definisi fraksi aliran air pada setiap titik adalah

qw q
fw   w
qo  q w qt

kk ro A  Pc  g sin  
1   
q to  x 1.0133x10 6 
fw 
 k 1  1.127 x10 3
kk ro A  Pc 
 0.4335  sin 
1  w ro 
q to  x 
k rw  o fw 
 w k ro
1
k rw  o
fw = fraksi aliran air qt/A = kecepatan total fluida, cm/sec
k = permeabilitas, md Pc = tekanan kapiler, atm
kro = permeabilitas relatif minyak x = jarak pergerakan, cm
ko = permeabilitas efektif minyak, md g = percepatan gravitasi, ft/sq sec
kw = permeabilitas efektif air, md  = beda densitas air-minyak, gr/cc
o = viskositas minyak, cp  = sudut kemiringan formasi, derajat
w = viskositas air, cp
Sw
1 - Sor
dsw
Pc
+ d sw
+ dx
Swf
Swc

Swc 1 - Sor x

Hubungan antara Saturasi dengan Tekanan Kapiler


Pc dPc S w Pc > nol, sehingga selalu menambah fraksi aliran (fw)

x dS w x x

Untuk pendesakan horizontal (sin  = 0), dengan mengabaikan gradien


tekanan kapiler, maka didapat

1
fw 
 w k ro
1
 o k rw
dx

Luas
Penampang
(A)
qw w| qw w|
x x + dx

Penampang Melintang Sumur Injeksi Produksi


 debit massa   debit bertambahn ya massa 
    , sehingga :
 masuk  keluar   massa dalam elemen volume tersebut 


q ww x  q ww x  dx  Adx  w S w 
t

Dengan anggapan pendesakan incompressible dimana w konstan, didapat


S w S w
t   A x
x t

Diferensial total ke dalam Sw


S w S w
dS w  t dx  x dt
x t

Untuk pergerakan Sw dianggap konstan, maka dSw = 0


S w S w dx
x = x
t Sw
t dt
q w dx dx q df w
 A S w VSw Sw  T
q w  q S w  S w
t
dt dt A dS
t   w  t
x  S w  x 
 Asumsi yang digunakan sama dengan Buckley-Laverett untuk
menentukan Swf, yaitu dengan mengintregrasikan distribusi
saturasi dari titik injeksi ke front sehingga didapat Sw rata-rata di
belakang front. Metode Welge adalah metode secara grafis
seperti gambar di bawah ini

Injection Production
1 - Sor
=
Sw
Sw Swf

Swc

X1 X X2

Distribusi Saturasi Air sebagai Fungsi Jarak sebelum Breakthrough


 Menentukan saturasi rata-rata di
belakang front
1
Wi df
Sw  S wc   w S wf
x 2 A dS w

 Menentukan saturasi front


1  f w S wf
S w  Swf 
df w
S wf
dS w

df w 1  f w S wf  1 fw 
1
S wf    w k ro
1
dS w S w  S wf S w  S wf k rw  o
=
f w =1 Sw

Sw f , f w|
Swf

fw

Swc 1 - Sor
Sw

Grafik Welge untuk Saturasi Front Pendesakan


 Sebelum breakthrough
Sebelum breakthrough kumulatif perolehan
minyak (NpD) sama dengan kumulatif fluida
yang diinjeksikan.(WiD)
NpD = WiD
 Pada saat breakthrough
Pada saat breakthrough, Swf = Swbt
S wbt  S we  WiDbt  N pDbt  i wD x t bt

 Setelah breakthrough
L konstan, Swe dan fw naik terus sehingga
dipakai persamaan Welge, yaitu ,
persamaan ini dikurangi dengan Swc untuk
mendapatkan recovery minyak
N pD  S w  Swc  Swe  Swc   1  f we  WiD
 Biasanya gas hidrokarbon
 Untuk mempertahankan tekanan
(pressure maintenance)
 Mengembangkan minyak dan menurunkan
viscositas
 Membentuk fluida bercampur dengan minyak
karena ekstraksi, penguapan dan pemindahan
kromatografi
 Solution gas drive
 Permukaan fluida campur akan memperbaiki
diri
 Telah berubah menjadi fraksi C2 – C4
 Mudah larut di air – asam dan mengembang
 Mencapai tekanan diatas 1500 psi
 Tidak bahaya, tidak mudah meledak dan ramah
lingkungan dari gas buangan
 Dapat menaikkan volume
 Viscositas rendah – penembusan awal
pada sumur produksi
 Terjadinya fingering
 Injeksi slug untuk mencegah fingering
 Membentuk asam karbonik
menyebabkan korosif
 Biaya besar
 Kuantitas dalam jumlah besar
 Pencegahan penurunan tekanan
reservoir yang menyebabkan hilangnya
fluida
 Permeabilitas reservoir yang terlalu
rendah
 Pencegahan terhadap perpindahan
fluida kedalam tudung gas disertai
hilangnya minyak mentah
 Berat minyak yang cocok 35 API
 Tekanan dan konsentrasi gas injeksi
untuk ketercampuran pendorong gas
tergantung pada :
• Komposisi hidrokarbon
• Temperatur reservoir
 Untuk mendapatkan kandidat reservoir
tolak ukur:
• Viscositas minyak kurang dari 1 cp (horizontal)
batas atas 5 cp. Minyak dengan API 30 cocok
untuk ini
• Tekanan antara 1500 – 3000 psi
• Kedalaman minimum 2000 – 3000 ft
• Saturasi minyak dan volume reservoir harus
tinggi
• Biaya harus dipertimbangkan
 Metodeuntuk memperkirakan kondisi
ketercampuran :
• Benham et al
 Korelasi yang dihasilkan pada grafik
• Yarborough & Smith
 Tekanan dan komposisi gas diperkaya dapat diperkirakan
dengan menggunakan model matematika melalui
sentuhan berulang (multiple contacting) minyak oleh gas
diperkaya dan perhitungan kelakuan gas yang dihasilkan
• Metcalfe et al
 Menghitung kelakuan fas pendorong gas yang
mengembun dengan persamaan Redlich-Kwong
 Reservoir minyak harus kaya komponen
hidrokarbon. Memiliki API lebih tinggi 40
 Minyak harus kurang terjenuhi
 Batas bawah tekanan 3500 psi (5000 ft)
 Batas viscositas 3 cp – batas atas
viscositas tergantung pada permeabilitas
reservoir
 Saturasi minyak minimum dalam volume
reservoir 25% PV
 Suatu proses dimana pH air injeksi
dikontrol pada harga 12 – 13 untuk
memperbaiki perolehan minyak
 Bahan kimia yang biasa digunakan
Natrium Hidroksida
 Reservoir harus sesuai untuk injeksi air
 Tidak ada rekahan
 Reservoir tidak memiliki tudung gas
 Injektivitas harus cukup
 Temperatur reservoir kurang dari 200 F
 Reservoir sandstone
 Viscositas minyak kurang 200 cp
 Bilangan asam minyak mentah lebih besar
dari 0.2 mg KOH/gr minyak mentah
 Tegangan antarmuka antar minyak mentah
kurang dari 0.01 dyne/cm
 Meningkatkan perolehan minyak cukup
tinggi
 Mekanisme pendesakan sangat
kompleks dan tidak dipahami seluruhnya
 Heterogenitas reservoir dan
perbandingan mobilitas fluida reservoir
 Tahan terhadap temperatur dan tekanan
tinggi
 Dapat hidup secara anaerob
 Berukuran kecil
 Dapat hidup dengan pH rendah dan
kadar garam tinggi
 Dapat hidup pada lingkungan dimana
terjadi kekurangan nutrisi
 Dapat menggunakan hidrokarbon
sebagai sumber nutrisi
 Untukmenurunkan tegangan antar muka
minyak – fluida injeksi supaya perolehan
minyak meningkat. Jadi efisiensi injeksi
meningkat sesuai dengan penurunan
tegangan antar muka
 Injeksi
panas menjadi lebih baik pada
reservoir tipis yang mengandung minyak
dengan viscositas antara 100 – 1000 cp,
tapi perlu diperhatkan kehilangan panas
yang banyak pada perpindahan
permukaan, lubang sumur dan batuan
reservoir
 Lebih mudah pengendalian dan ukuran
pola yang sama injeksi uap memiliki
waktu respon 25 – 50%
 Tidak menyebabkan pecahnya minyak
 Sumur-sumur injeksi uap dan produksi
minyak memiliki memiliki API minyak
tinggi
 Memerlukan suplai air tawar dengan
kualitas bagus dalam jumlah besar
 Tidak dapat dilakukan pada kedalaman
lebih dari 5000 ft
 Investasi yang diperlukan lebih rendah
tetapi konsumsi bahan bakar tiap bbl
minyak yang diproduksikan lebih tinggi
 Dua proses dalam in situ combustion
• Forward combustion (dry combustion)
 Reservoir dibakar disekitar sumur injeksi dan front
pembakaran menyebar jauh ke segala arah
• Reverse combustion

Anda mungkin juga menyukai