RESERVOIR
Definisi reservoir:
Reservoir adalah merupakan suatu tempat
terakumulasinya fluida hidrokarbon (minyak dan
atau gas) dan air di bawah permukaan tanah
Unsur Penyusun Reservoir
1. Wadah:
Batuan reservoir
Lapisan penutup (cap rock)
Perangkap reservoir (reservoir trap)
2. Isi : Minyak dan atau gas, air
3. Kondisi reservoir: tekanan, temperatur
Petroleum Reservoirs
C. Batuan Shale
2. Sifat Fisik Batuan Reservoir
A. Porositas
B. Saturasi Fluida
C. Permeabilitas
D. Wettabilitas
E. Tekanan Kapiler
F.
Kompresibilitas
dibahas
tidak dibahas
A. Porositas
Vb Vs Vp
Vb Vb
Vb : volume batuan total (bulk)
Vs : volume padatan batuan total (grain)
Vp : volume ruang pori total batuan
Porosity
• Consider a rock sample of
any shape.
• Vt or Vb denotes the total
or bulk volume of sample,
(L3).
• Vp denotes volume of
hollow space (pore
volume) between the
solid grains of rock, (L3).
• Vg denotes the total
volume of the solid rock
grains, (L3).
Porosity
Packing
Packing – non-uniform grains
Pori Saling Berhubungan
(Porositas Efektif)
Fluida Terjebak
pd Pori yang Tak
Berhubungan
Klasifikasi porositas
• Porositas Absolut
Perbandingan antara volume pori total terhadap
volume pori batuan total
• Porositas Efektif
Perbandingan antara volume pori yang saling
berhubungan terhadap volume pori batuan total
Skema Perbandingan Porositas
Connected or
Effective
Porosity
Total
Porosity
Isolated or
Non-Effective
Porosity
Contoh Soal Porositas
• Diketahui:
Sebuah inti batuan (core) dengan data sebagai
berikut:
volume batuan total (Vb), cc = 100
volume padatan batuan total (Vs), cc = 75
volume pori berhubungan Vpef = 50% Vp
• Hitunglah:
1. Volume ruang pori-pori total batuan (Vp)
2. Volume ruang pori yang berhubungan (Vpef)
3. Porositas total ()
4. Porositas efektif (ef)
Jawaban Contoh Soal Porositas
1. Vp = Vb – Vs
= (100 – 75) cc
= 25 cc
2. Vpef = 50 % x 25 cc
= 12,5 cc
3. 25 4. 12.5
100% eff 100%
100 100
eff 12.5%
25%
Tugas: Soal Porositas
Diketahui:
Sebuah inti batuan (core) dengan data sebagai
berikut:
volume batuan total (Vb), cc = 1250
volume padatan batuan total (Vs), cc = 983
volume pori berhubungan Vpef = 43% Vp
Hitunglah:
1. Volume ruang pori-pori total batuan (Vp)
2. Volume ruang pori yang berhubungan (Vpef)
3. Porositas total ()
4. Porositas efektif (ef)
Jawaban Tugas: Soal Porositas
1. Vp = Vb – Vs
= (1250 – 983) cc
= 267 cc
2. Vpef = 0,43 x 267 cc
= 114,81 cc
3. 267 4. 114 ,81
100% eff 100%
1250 1250
21,36% eff 9 ,1848%
PTP III-11
B. Saturasi Fluida
PTP III-12
Hal Penting Saturasi
• Sg + So + Sw = 1
• So V + Sg V = (1 – Sw ) V
• Bervariasi terhadap posisi dalam reservoir
• Bervariasi dengan komulatif produksi
reservoir
PTP III-13
Contoh Soal Saturasi
PTP III-14
Jawaban Contoh Soal Saturasi
400
So 0 ,8
500
75
Sg 0 ,15
500
• Sg + So + Sw = 1
Jadi 1 – So – Sg = Sw
1 – 0,8 – 0,15 = 0,05
• Jadi So = 0,8
Sg = 0,15
Sw = 0,05
PTP III-15
Tugas: Soal Saturasi
PTP III-16
Jawaban Tugas: Soal Saturasi
176
So 0 ,704
250
57
Sw 0 ,228
250
• Sg + So + Sw = 1
Jadi 1 – So – Sw = Sg
1 – 0,704 – 0,228 = 0,068
• Jadi So = 0,704
Sg = 0,068
Sw = 0,228
PTP III-17
C. Permeabilitas
Q ( cm 3 / sec) . ( centipoise ) . L ( cm )
k ( darcy )
A ( sq.cm ) . ( P1 P2 ) ( atm )
PTP III-18
Permeability depends on direction
Permeability – Grain Size
Klasifikasi Permeabilitas
• Permeabilitas absolut
fluida yang mengalir melalui media berpori tersebut
hanya satu fasa
• Permeabilitas efektif
fluida yang mengalir melalui media berpori
tersebut lebih dari satu fasa
• Permeabilitas relatif
perbandingan antara permeabilitas efekyif
dengan permeabilitas absolut
PTP III-19
Hubungan Saturasi dengan
Permeabilitas
PTP III-20
Contoh Soal Permeabilitas
PTP III-21
Jawaban Contoh Soal
Permeabilitas
Qw . w . L
kw
A . ( P1 P2 )
1 cc/det x 1 cp x 1 cm
kw
1 cm 2 x1 psi
k w 1 Darcy
PTP III-22
Tugas: Soal Permeabilitas
PTP III-23
Jawaban Tugas: Soal
Permeabilitas
• A = 1/4 x x d2
• = 1/4 x 3,14 x 3,752
• = 11,04 cm2
Qw . w . L
kw
A . ( P1 P2 )
52 x 0,01845 x 2,3
kw
11,04 x 0,5
k w 0,39975 Darcy
PTP III-24
2. FLUIDA RESERVOIR
A. Jenis Fluida Reservoir:
1. Minyak: minyak berat & minyak ringan
2. Gas: gas kondensate, gas basah & gas kering
3. Air
B. Sifat Fisik Fluida Reservoir
• Densitas
• Viskositas
• Faktor Volume Formasi
• Kelarutan Gas dalam Minyak
• Kompressibilitas
dibahas tidak dibahas
Faktor Volume Formasi Minyak
(Bo)
Definisi :
Perbandingan volume minyak dan gas terlarut
pada kondisi reservoir dengan volume minyak
pada kondisi standard (14,7 psi, 60oF)
Perumusan FVF Minyak (Bo)
Di bawah Pb :
1 ,2
g
0,5
Bo 0 ,9759 0 ,000120 Rs 1,25 (T - 460)
o
Di atas Pb :
p
Bo Bob EXP A ln
Pb
dimana :
A 10 5 1433 5 Rs 17 ,2( T 460 ) 1180 gs 12 ,61o API
Psep
gs g 1 5 ,912( 10 )( o )( Tsep 460 )Log
5
114 ,7
Hubungan FVF dengan Tekanan
Contoh Soal FVF Minyak
= 1,099 scf/stb
Tugas: Soal FVF Minyak
= 1,201 scf/stb
Kelarutan Gas dalam Minyak
Definisi :
Banyaknya SCF gas yang terlarut dalam satu STB minyak
pada kondisi standar 14,7 psi dan 60 oF
Dipengaruhi :
Tekanan, Temperatur dan Komposisi Migas
PTP III-38
Perumusan Rs Minyak
1 ,2048
P
Rs g 1,4 x 10 0 ,0125 API 0 ,00091( T - 460)
18 ,2
= 3,52439 scf/stb
Tugas: Soal Rs
1 ,2048
P
Rs g 1,4 x 10 0 ,0125 API 0 ,00091( T - 460)
18 ,2
1 ,2048
967 0 ,0125 o38 ,98 0 ,00091 (703,2- 460)
Rs 0 ,87 1,4 x 10
18 ,2
= 225,04 scf/stb
FVF Gas
• Definisi :
Perbandingan volume gas pada kondisi tekanan
dan temperatur reservoir dengan volume gas
dengan kondisi standar (60 oF, 14,7 psia)
Perumusan FVF Gas
Z r Tr
B g 0.00504 bbl / scf
Pr
ZT
B g 0 ,00504
p
0 ,9 716 ,67
B g 0 ,00504
14 ,7
= 0,22097 bbl/scf
Tugas: Soal FVF Gas
ZT
B g 0 ,00504
p
0 ,748 716 ,67
B g 0 ,00504
214 ,56
= 0,0126 bbl/scf
DASAR DASAR TEKNIK
PRODUKSI
• Anulus Valve
Umumnya dipasang pada sumur sumur
pengangkatan buatan yang berfungsi untuk
mempertahankan tekanan di anulus
3.1.Aliran Fluida dalam Media
Berpori
Henry Darcy mengemukakan hubungan empiris
dalam bentuk differential
q k P
v
A L
Aliran Fluida Satu Fasa dalam
Media Berpori
Asumsi Darcy
Untuk aliran radial satu phasa, homogen , Isotropic ,steady state persamaan
Darcy menggambarkan aliran dari formasi produktif menuju dasar sumur menjadi
0.00708khPr Pwf
qo
re
μ o Bo ln
rw
Faktor yang mempengaruhi kelakuan aliran
fluida dari reservoar dari formasi produktif
masuk ke dasar lubang sumur meliputi :
1. Jumlah fasa yang mengalir.
2. Sifat fisik fluida reservoar.
3. Sifat fisik batuan reservoar.
4. Konfigurasi disekitar lubang sumur , seperti halnya
:
Lubang Perforasi
Adanya Skin/kerusakan formasi
Gravel Packing
Rekahan hasil perekahan hidraulik
5. Kemiringan lubang sumur
6. Bentuk daerah pengurasan.
Jumlah Fasa Yang Mengalir
Reservoir
P re s s u re (p s ia )
1500
1000
500
Separator
Separator
0
0 200 400 600 800 1000
Temperature (deg F)
j 1
k j hj
k n
j 1
hj
k rs
S 1 ln
r
k
s w
Produktifitas Formasi
• Produktivitas formasi adalah kemampuan suatu
formasi untuk memproduksikan fluida yang
dikandungnya pada kondisi tekanan tertentu
0.00708 ko h
PI =
μo Bo (ln(re/rw) – 0.5 + S
Karena mencari tek. di batas res. sangat sulit maka dipakai tek rata rata
( Pavg) sehingga rumus nya menjadi :
2 kh ( Pavg – Pwf )
q=
μ (ln(re/rw) – 0.75 + S)
• Untuk aliran radial maka pers menjadi :
0.00708 ko h (Pavg – Pwf)
q =
μo Bo (ln(re/rw) – 0.75 + S
0.00708 ko h
P.I = , utk daerah pengurasan ber
μo Bo (ln(re/rw) – 0.75 + S bentuk lingkaran
0.00708 ko h
P.I = , utk daerah pengurasan
μo Bo (ln (X) – 0.75 + S tidak berbentuk lingkaran
3. Kondisi Steady state, sama spt kondisi semi steady state dan
dengan berbagai solusi didapatkan :
• Harga P.I untuk kondisi Steady State dan daerah pengurasan tidak
berbentuk lingkaran adalah :
0.00708 koh
P.I = , dalam bentuk Pavg & satuan
μo Bo (ln(X) – 0.5 + S lapangan
Indeks Produktifitas
• Index Produktifitas (PI) merupakan index yang
digunakan untuk menyatakan kemampuan suatu formasi
untuk berproduksi pada suatu beda tekanan tertentu
atau merupakan perbandingan antara laju produksi yang
dihasilkan formasi produktif pada drawdown pressure
q
PI
Ps Pwf
Indeks Produktifitas
ko .h
PI 0,00708
3
o .Bo ln(re / rw) S
4
qo = laju aliran minyak dipermukaan, STB/D
ko = permeabilitas efektif minyak, mD
h = ketebalan lapisan, ft
o = viscositas minyak, cp
Bo = faktor volume formasi minyak, Bbl/STB
Pe = Tekanan reservoir pada jari-jari re, psi
Pwf = Tekanan alir dasar sumur, psi
re = jari-jari pengurasan, ft
rw = jari-jari sumur, ft
Inflow Performance Relationship (IPR)
• Harga Index Produktivitas (PI) dari
Persamaan diatas dapat dinyatakan dalam
grafik berbentuk kurva IPR, berupa garis linier
Grafik Inflow Performance Relationship
2000
1500
Pwf, psi
1000
500
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000
q, bbl
Produktivity Index (PI)
q
Pwf Ps
PI
Kurva IPR Fluida Satu Fasa
Contoh Soal Productivity Index
Jawaban Contoh Soal
Productivity Index
65
PI
2000 - 1400
= 0.108
Soal Productivity Index
Jawaban Soal Productivity Index
97
PI
2200 - 1560
= 0.1516
IPR Fluida Satu Fasa
qo = PI (Ps - Pwf)
Contoh Soal IPR Fluida Satu Fasa
Jawaban Contoh Soal IPR Fluida
Satu Fasa
Mencari PI :
q
PI J
(Ps - Pwf)
65
PI
2000 - 1400 = 0,108333
Mencari qo pada Pwf = 250 psi :
qo = PI (Ps - Pwf)
qo = 0,108333(2000-250)
= 189,58 bpd
Jawaban Contoh Soal IPR Fluida
Satu Fasa
Pwf qo
0 260,0
250 227,5
500 195,0
1000 130,0
1500 65,0
2000 0
Jawaban Contoh Soal IPR Satu Fasa
Plot Pwf vs qo :
Aliran Fluida Dua Phasa
• Aliran Fluida dua phasa (Minyak dan Gas), maka persamaan Darcy
menjadi :
Pr
7.08kh k ro
qo
re 3
o Bo
dP
ln Pwf
rw 4
Kurva IPR di Atas dan di Bawah Bubble Point Pressure
IPR Fluida Dua Phasa
• Vogel mengembangkan persamaan hasil regresi yang sederhana dan mudah pemakaiannya, dengan anggapan :
- Reservoar Berpendorong Gas Terlarut
- Tekanan Reservoar berada di Bawah Tekanan Bubble Point.
- Faktor Skin sama dengan 0
2
Qo Pwf Pwf
1 0.2 0.8
Qmax Ps Ps
Kurva IPR Dua Fasa dalam
bentuk (Pwf/Pr) vs (qo/qomax)
Persamaan VOGEL
2
qO Pwf Pwf
1.0 0.2 0.8
qO max Ps Ps
Productivity Index
1.8qmax
J
Pb
Penentuan Qmax
JPb
qmax qb
1.8
IPR Dua Fasa
Ps < Pb
Persamaan yang digunakan
qo
q max 2
Pwf Pwf
1 0,2 0 ,8
Ps Ps
2
Pwf Pwf
q o q max 1 0 ,2 0 ,8
Ps Ps
Contoh Soal IPR Dua Fasa
Ps < Pb
Jawaban Contoh Soal IPR Dua Fasa
Ps < Pb
Mencari qmax :
qo
q max 2
Pwf Pwf
1 0 ,2 0,8
Ps Ps
65
q max 2 = 162,5 bpd
1500 1500
1 0 ,2 0 ,8
2000 2000
Jawaban Contoh Soal IPR Dua Fasa
Ps < Pb
Mencari qo pada Pwf = 500 :
Pwf Pwf
2
q o q max 1 0 ,2 0 ,8
Ps Ps
500 500
2
q o 162,51 0 ,2 0 ,8
2000 2000
= 146,25 bpd
Jawaban Contoh Soal IPR Dua Fasa
Ps < Pb
Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :
Pwf qo
0 162,50
500 146,25
1000 113,75
1500 65
2000 0
Jawaban Contoh Soal IPR Dua
Fasa
Ps < Pb
Plot Pwf vs qo :
IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb
Persamaan yang digunakan
qb PI (Ps - Pb)
q P
q max qb o b
1,8P P
s wf
Pwf Pwf
2
q o q b q max q b 1 0 ,2 0 ,8
Pb P
b
Contoh Soal IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb
Jawaban Contoh Soal IPR Dua
Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb
Mencari PI : PI J q
(Ps - Pwf)
600
PI
2350 - 1900 = 1,333
Mencari qb :
qb PI (Ps - Pb)
qb 1,33333 (2350 - 1700)
= 866,667
Jawaban Contoh Soal IPR Dua
Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb
Mencari qmax :
PI Pb
q max qb
1,8
1,33333 1700
q max 866,6667
1,8
= 2125,923 bpd
Jawaban Contoh Soal IPR Dua
Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb
Mencari qo pada Pwf = 400 :
P P
2
q o qb q max qb 1 0 ,2
wf
0 ,8 wf
Pb Pb
400 400
2
q o 866,6667 2125,923 866,66671 0 ,2 0 ,8
1700 1700
= 2010,893 bpd
Jawaban Contoh Soal IPR Dua
Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb
Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :
Pwf qo
0 2125,926
400 2010,893
800 1784,314
1200 1446,187
1600 996,514
1700 866,667
1900 600,000
2350 0
Jawaban Contoh Soal IPR Dua
Fasa
Ps > Pb dan Pwf > Pb
Plot Pwf vs qo :
IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
Persamaan yang digunakan
A 1 - 0,2 (Pwf/Pb) - 0,8 (Pwf/Pb)2
qo
PI
Ps - Pb (Pb/1,8)A
qb PI (Ps - Pb) PI Pb q max q b qx
qx
1,8
Pwf Pwf
2
q o q b q max q x 1 0 ,2 0 ,8
Pb P
b
Contoh Soal IPR Dua Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
Jawaban Contoh Soal IPR Dua
Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
2
Mencari A : A 1 0 ,2 Pwf 0,8 Pwf
Pb Pb 2
900 900
A 1 0 ,2 0 ,8
1200 1200 = 0,4
Mencari PI : qo
PI
Ps - Pb (Pb/1,8)A
600
PI
1750 - 1200 (1200/1,8)0,4
= 0,73469
Jawaban Contoh Soal IPR Dua
Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
Mencari qb : qb PI (Ps - Pb)
qb 0,734694 (1750 - 1200)
= 404,0816 bpd
Mencari qx : PI Pb
qx
1,8
0 ,7346941200
qx = 489,7959 bpd
1,8
Mencari qmax : q max qb qx
q max 404,0816 489,7959
= 893,8776 bpd
Jawaban Contoh Soal IPR Dua
Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
Mencari qo pada Pwf = 300 :
P P
2
q o qb q max q x 1 0,2
wf
0,8 wf
Pb Pb
900 900
2
q o 404,0816 893,8776 489,79591 0 ,2 0 ,8
1200 1200
= 767,7551 bpd
Jawaban Contoh Soal IPR Dua
Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :
Pwf qo
0 882,352
300 835,294
600 741,176
900 600,000
1200 411,765
1750 0
Jawaban Contoh Soal IPR Dua
Fasa
Ps > Pb dan Pwf < Pb
Plot Pwf vs qo :
Aliran Fluida Tiga Phasa
qt ,max
• An =konstanta persamaan (n = 0, 1 dan 2), yang harganya
berbeda untuk water cut yang berbeda. Hubungan antara
konstanta tersebut dengan water-cut ditentukan pula dengan
analisis regresi, dan diperoleh persamaan berikut :
An C0 C1 WC C2 WC
2
An C0 C1 C2
-2 -5
A1 0.414360 0.392799 10 0.237075 10
-2
A2 0.564870
0.762080 10 0.202079 10-4
• Sedangkan hubungan antara tekanan alir dasar sumur
terhadap water-cut dapat dinyatakan sebagai Pwf/Pr
terhadap WC/(WC @ Pwf Pr), dimana (WC @ Pwf Pr)
telah ditentukan dengan analisis regresi dan
menghasilkan persamaan berikut :
WC
WC @ Pwf Pr
P1 Exp P2 Pwf / Pr
• dimana harga P1 dan P2 tergantung dari harga water-
cut. Dari hasil analisis regresi telah dihasilkan
persamaan berikut :
Kenaikan viskositas
pada kondisi sumur
yang sama akan
menaikkan tekanan
alir dasar sumur.
Penggunaan Kurva Pressure Travese
Pendahuluan
• Kemampuan reservoir dapat diproduksikan ke
permukaan tergantung tekanan sumur (Pwf).
• Gambar 1 memperlihatkan besarnya Pwf
tergantung pada tekanan dan konfigurasi sistem
perpipaan, sehingga dapat ditulis
100
1,85
Q / 34.31,85
hf 2,0830 4 ,8655
C ID
dimana:
hf = feet friction loss per 1000 feet.
C = konstanta dari bahan yang digunakan dalam
pembuatan pipa.
Q = laju produksi, bpd
ID = diameter dalam pipa, inchi
Grafik Friction Loss William-
Hazen.
Bilangan Reynolds (NRe)
0.25
f 0.316 N Re
Aliran Turbulen Satu Fasa
• Rough-wall pipe
• Nikuradse telah membuat percobaan untuk menentukan faktor
gesekan pipa kasar
1 2
1.74 2 log
• f
Colebrook dan White (1939) D
untuk menyusun persamaan
sebagai berikut:
2 langsung,
1 bisa ditentukan secara
• Tidak 7 dengan
18.dihitung
1.74 2 log
f
coba-coba D N Re f
Aliran Turbulen Satu Fasa
• Korelasi faktor gesekan secara explisit dikemukakan oleh Jain
1 21.25
1.14 2 log 0.9
f D N Re
• Persamaan ini memberikan kesalahan sebesar 1%
dibandingkan dengan persamaan Colebrook dan White untuk
5000 < NRe < 108 dan 10-6 <e/D< 10-2.
• Kesalahan maksimum sebesar 3% terjadi untuk NRe < 2000
Total kehilangan tekanan
• Gradien
dp dptekanandp dp komponen:
untuk tiga
( ) acc ( ) el ( )f
dL dL dL dL
Aliran Dalam Sumur
• Inflow :
• Outflow :
pr pres pwf
Anggapan anggapan :
1.P.I mengikuti definisi aliran 1 fasa
2.Saturasi fluida di reservoir sama di setiap
titik.
= 1257.5 bpd
2. Hitung harga (Jp)* = 1.8 x (1257.5/2250) = 1.01
3. Ambil harga Bo, Kro dan µo pada data atau dihitung
4. Hitung (Jf)* = 1.01 (0.685)/{(3.59)(1.150)}
(0.815)/{(3.11)(1.173)}
= 0.750 bpd/psi
5. Hitung harga (Qomax)f = (0.7590)(1800)/ (1.8)
= 750 bpd/psi
6. Hitung harga qo untuk berbagai harga Pwf dan
ditabulasikan. (qo=(Qomax)f(1-0.2(Pwf/Pr)-
Dibuat tabulasi antara Pwf vs qo lalu diplot
pada kertas grafik
diplot
METODA PIVOT POINT
Dkembangkan oleh UHRI & BLOUNT dg dasar
pers. Vogel.
Diperlukan 2 uji tekanan dan produksi pada satu
sumur pada saat yang berbeda.
Hasilnya dapat dibuat kurva IPR untuk waktu yang
akan datang.
Langkah perhitungan
Metoda perhitungan bisa dilakukan secara grafis atau
numerik, tapi yang akan diterangkan adalah secara
numerik.
A = ( Pr1 – Pr2) / B
Pr1 = P res pada waktu t1
Pr2 = Pres pada waktu t2
(Pr1)2 (Pr2)2
B= -
Qomax1 Qomax2
Uji 1 Uji 2
qo., bpd 50 50
Pwf,psi 1765 1578
Ps, psi 2090 1960
Di mana :
a = faktor konversi yg besarnya
0.0012 sehingga
3.49x0.0012=0.00419
R = Pwf/Pr
Anggapan pers. COUTO adalah :