47
Jika pori–pori batuan diisi oleh gas–minyak–air maka berlaku hubungan
Sg + So + Sw = 1
So + Sw = 1
1. Pada batuan yang mudah dibasahi oleh air atau water wet, harga saturasi air
cenderung tinggi pada porositas yang lebih kecil.
2. Akibat adanya perbedaan berat jenis gas, minyak dan air. maka umumnya
saturasi gas akan tinggi pada bagian atas dari jebakan (perangkap) reservoir,
begitu juga untuk saturasi air akan tinggi pada bagian bawah dari jebakan
atau perangkap reservoir dengan combination drive.
3. Produksi berlangsung karena adanya perubahan distribusi fluida. Jika
minyak diproduksikan maka tempatnya di dalam reservoir akan digantikan
oleh air atau gas bebas.
Sg = saturasi gas
48
Sw = saturasi gas
Dalam proses produksi selalu ada sejumlah minyak dan gas yang tidak
dapat diambil dengan teknik produksi yang paling maju yang dikenal dengan
istilah residual oil saturation (Sor) atau critical oil saturation (Soc), sedangkan
untuk gas dikenal dengan Sgr atau Sgc.
Air yang selalu terdapat di dalam ruang pori-pori batuan pada reservoir
minyak dan gas di atas zona transisi disebut dengan air connate. Dalam proses
produksi air tersisa disebut Swr atau Swc atau Swir.
49
kurang dari 10% dan dinamakan penjenuhan air yang tak terkurangi
(irreducible watersaturation). Hal ini biasanya terdapat pada reservoir
dimana airnya membasahi butir. Juga harus diperhatikan bahwa
kedudukan minyak terhadap air tergantung sekali daripada apakah
reservoir tersebut basah minyak (oil wet) atau basah air (water wet). Pada
umumnya batuan reservoir bersifat basah air. Pori – pori batuan Reservoir
selalu berisi fluida dan fluida tersebut bisa berupa minyak dan Gas, Gas –
Minyak – Air atau Gas – Air – Minyak. Atau air yang selalu berada
didalam reservoir sebab air lebih dulu ada sebelum minyak atau gas
datang/bermigrasi. Kadar air yang tinggi dalam reservoir minyak
mengurangi daya pengambilannya (recoverability).
4.3 Peralatan dan Bahan
A. Alat
1. Retort
2. Solvent extractor termasuk reflux condensor (pendingin) water
trap dan pemanas listrik
3. Timbangan analisis dengan batu timbangan
4. Gelas ukur
5. Exicator
6. Oven
B. Bahan
1. Fresh core
2. Air
3. Minyak
50
Gambar 3.3 Skema Stark Dean Distilation Apparatur
51
Gambar 4.6. Retort
Gambar 4.8.Gelasukur
1. Ambil fresh core yang telah dijenuhi dengan air dan minyak.
2. Timbang core tersebut, missal beratnya = a gram.
3. Masukkan core tersebut ke dalam labu Dean & Stark yang telah diisi dengan
toluena.
4. Lengkapi dengan water trap dan reflux condenser.
5. Panaskan selama 2 jam hingga air tidak nampak lagi.
6. Dinginkan dan baca air yang tertampung di water trap, misalnya = b cc = b
gram.
52
7. Sampel dikeringkan dalam oven 15 menit (pada suhu 110oC). Dinginkan
dalam exicator 15 menit, kemudian timbang core kering tersebut, misalnya
= c gram.
8. Hitung berat minyak : = a – (b + c) gram = d gram.
9. Hitung volume minyak :
d
V o= =
B .J min yak e cc
Berat minyak = (Berat core jenuh – Berat core kering – Berat air)
= (39,7 – 36 – 0,53)
= 3,17 gr
53
Berat oil
Volume minyak= B .J oil
3,17
= 0,793
= 4 cc
vol . oil 4
x 100% = x100%
So = vol . pori 13,9
= 28,77%
= 0,038 %
Sg = 1 – (Sw + So)
= 1 – (28,732) x 100%
= 28 %
4.6 Pembahasan
Saturasi fluida adalah ukuran kejenuhan fluida di dalam formasi batuan atau
dapat juga diartikan sebagai perbandingan antara volume pori batuan yang terisi
fluida terhadap volume pori total batuan. Di dalam suatu batuan reservoir biasanya
terdapat tiga jenis fluida, yaitu oil, water dan gas. Dari data percobaan yang telah
diberikan dan sesuai dengan hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa gas memiliki
saturasi paling besar dibandingkan oil dan water. Dari hasil pengamatan yang
telah dilakukan diperoleh berat core kering 32,4 gr dan core jenuh sebesar 36,7 gr
selain itu diperoleh pula volume pori core 15,7 cc. Sedangkan volume air yang
didapat 0,6 cc sama dengan berat air yang didapat yaitu 0,6 gr. Sehingga diperoleh
54
berat minyak 3,7 gr dan volume minyak 3,215 cc dengan menggunakan
perhitungan melalui berat jenis minyak sebesar 0,812 gr/cc.
Dari data tersebut diperoleh saturasi water sebesar 0,03821 dan saturasi oil
sebesar 0,29019. Dari saturasi water dan saturasi oil dapat diukur harga saturasi
gas dengan cara 1 dikurang jumlah saturasi water dan saturasi oilnya sehingga
diperoleh harga saturasi gas sebesar 0,6716. Kemusdian semua saturasi dijadikan
dalam fraksi (%) dimana Sw = 3,821%, So = 29,019% dan Sg = 67,16%. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa saturasi gas memiliki nilai yang paling besar
sehingga reservoir yang diamati digolongkan memiliki kandungan gas yang
mendominasi.
4.7 Kesimpulan
1. Saturasi adalah perbandingan volume pori yang terisi fluida formasi dengan
volume pori total batuan.
55
c. Produksi berlangsung karena adanya perubahan distribusi fluida. Jika
minyak diproduksikan maka tempatnya di dalam reservoir akan
digantikan oleh air atau gas bebas.
56