Keterangan :
1. Larutan HCl 5N
Keterangan :
1. Oven
2. Core
= 55,586%
6.7. PEMBAHASAN
Acidizing (pengasaman) adalah pekerjaan yang dilakukan untuk
menanggulangi kerusakan formasi atau meningkatkan kemampuan formasi yaitu
dengan cara menginjeksikan asam ke formasi untuk melarutkan partikel-partikel
penyumbat pori atau meningkatkan harga permeabilitas batuan dengan harapan
laju produksi kembali meningkat.
Sebelum kita melakukan acidizing maka terlebih dahulu kita harus menentukan
kadar larut sampel formasi dalam larutan asam. Dimana pada praktikum kali ini
jenis sampel core yang digunakan untuk diuji acid solubility nya dalam larutan
asam yaitu berjenis batugamping yang merupakan golongan batuan karbonat.
Dimana pengujian tersebut menggunakan teknik gravimetri.
Praktikum kali ini menggunakan jenis asam dari golongan asam anorganik
yang berupa Asam klorida (HCl) dengan konsentrasi 5N. Dimana HCl digunakan
dengan alasan harganya murah, dapat diberi inhibitor, dan hasil reaksinya terlarut
dalam air. Tetapi HCl mempunyai sifat korosif yang tinggi terutama pada
temperatur diatas 250oF. Selain itu juga HCl bereaksi dengan logam sehingga
sehingga menyebabkan korosi pada tubing, casing, ataupun wellhead.
Selain itu juga pada praktikum, kita tidak menambahkan Hydrogen Fluoride (HF),
hal tersebut disebabkan karena HF dapat melarutkan silikat sedangkan
batugamping tidak mengandung silikat, walaupun HF dapat bereaksi dengan ion
Ca yang berasal dari batugamping (CaCO3), tetapi hasil reaksi antara HF dan
CaCO3 dapat menghasilkan endapan CaF2, yang bersifat merusak atau
mengganggu formasi.
Setelah memilih jenis asam yang akan digunakan, kemudian core kering
yang belum diasamkan tersebut ditimbang dengan menggunakan timbangan
analitik dan didapatkan berat kering core sebesar 14,14 gram. Kemudian sampel
core tersebut dimasukkan kedalam Erlenmeyer yang telah berisi larutan HCl 5N.
Agar core tersebut terbebas dari CO2.
Kemudian sampel batugamping akan bereaksi dengan larutan HCl dengan
persamaan reaksi sebagai berikut :
2HCl + CaCO3 CaCl2 + H2O + CO2
Dan biarkan sampel batugamping dengan larutan HCl bereaksi selama kurang
lebih 10 menit. Dimana pada saat proses reaksi tersebut berlangsung, akan terjadi
proses pembebasan gas CO2 yang merupakan produk dari reaksi tersebut.
Sehingga akibat dari terbebaskannya CO2, maka pada larutan HCl tersebut akan
menghasilkan buih serta timbul gelembung-gelembung gas.
Setelah CO2 terbebaskan, sampel core tersebut dikeringkan di dalam oven selama
30 menit dan selanjutnya sampel core yang telah di oven tadi, kita timbang
kembali beratnya, sehingga didapatkan berat kering core setelah diasamkan
sebesar 6,28 gram. Sedangkan berat yang bereaksi, yaitu pengurangan antara berat
kering core sebelum diasamkan dengan berat kering core setelah diasamkan, yaitu
sebesar 7,86 gram. Setelah semua data berat didapatkan maka kita dapat
menghitung kelarutannya atau acid solubility batugamping sebagai % berat,
berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai acid solubility sampel core
batugamping sebesar 55,586% .
Sehingga setelah kita mengetahui tingkat kelarutan sampel formasi dalam larutan
asam maka kita dapat menentukan apakah lapisan formasi tersebut cocok untuk
dilakukan acidizing. Sebab apabila kita salah menganalisa maka formasi tersebut
akan mengalami kerusakan.
Aplikasi lapangan yang dapat diterapkan dengan kita mengatuhi acid solubility
suatu formasi yaitu, kita dapat menentukan jenis stimulasi yang tepat sehingga
dengan jenis stimulasi yang tepat diharapkan mampu meningkatkan nilai
permeabilitas dari batuan reservoir, dimana hal tersebut akan menambah pori-pori
batuan yang saling berhubungan sehingga laju produksi akan meningkat.
6.8. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum Analisa Inti Batuan (AIB) acara, Pengukuran
kadar larut sampel formasi dalam larutan asam, maka dapat disimpulkan :
1. Dari hasil percobaan :
Acid Solubility batugamping adalah 55,586 %
2. Konsentrasi HCl yang digunakan sebesar 5 N.
3. Batuan karbonat akan bereaksi dengan HCl, sedangkan batupasir
dengan mud acid.
4. Pengasaman akan efektif jika kadar larutan batuan reservoir dalam
larutan besar.
5. Tujuan dari pengasaman :
Membersihkan kondisi sumur terhadap scale.
Meningkatkan nilai permeabilitas.
Meningkatkan laju produksi.