10.1.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengukur shear bond strength suatu suspensi semen dengan
menggunakan alat hydraulic press.
2. Mengetahui efek penambahan barite dan bentonite terhadap shear bond
strength suatu suspensi semen.
3. Mengetahui cara kerja alat penguji shear bond strength suspensi semen.
Hydraulic press
Grinda
Jangka Sorong
10.3.2. Bahan
Gambar 10.1.
Hydraulic Press
(Sumber : http://www.hydraulic-press-prosperous.com)
Gambar 10.2.
Cetakan Semen Silinder
(Sumber : Laboratorium Analisa Semen Pemboran)
A1=
D
t
Untuk d yang lebih kecil dari 2 maka dapat digunakan tabel
Perbandingan t/d Terhadap Koefisien Faktor.
10.5.
Plug
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Shear Bond
Strength (SBS)
Additive
Bentonit
e
4
6
8
Barite
PAC-L
Psi
6
8
10
44,694
755,32
481,012
156,87
1120
517,425
2211,283
198,469
161,62
154,58
4
6
8
10.5.2. Perhitungan
t
= 3,5 cm
= 1,377 inch
= 2,5 cm
= 1,00 inch
0,98
2 1,75 K 0,98
2 1,5 = K 0,96
0,96
K= 1
maka koefisien faktor = 0,934
Diameter bearing block
= 16,5 cm
= 6,496 inch
= 2 x 14,2
= 28,44 psi
= k x P x (A1/A2)
= 1 x 28,44 x (33,936/0,746)
= 1120 psi
10.6.
PEMBAHASAN
semen tidak mampu menahan berat casing maka casing akan runtuh. Semen yang
baik adalah semen yang mempunyai harga shear bond strength tinggi karena
semen mempunyai kekuatan untuk mampu menahan tekanan tekanan dalam
arah yang vertikal. Shear bond strength tinggi berarti memiliki densitas yang
tinggi pula karena semakin tinggi densitas maka semakin tinggi harga shear bond
strengthnya. Jika dibandingkan dengan compressive strength nilai shear bond
strength sangat kecil yaitu 10 : 1 karena fungsi dari shear bond strength untuk
menahan tekanan vertikal telah dibantu dengan adanya casing shoe dan casing
hanger.
10.7.
KESIMPULAN
1. Dari percobaan dan perhitungan Shear Bond Strength diperoleh:
Komposisi semen
2.
Psi
Psi
= 1120
3.
4.
6.