Anda di halaman 1dari 10

BAB X

PENGUJIAN SHEAR BOND STRENGTH

10.1.

TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengukur shear bond strength suatu suspensi semen dengan
menggunakan alat hydraulic press.
2. Mengetahui efek penambahan barite dan bentonite terhadap shear bond
strength suatu suspensi semen.
3. Mengetahui cara kerja alat penguji shear bond strength suspensi semen.

10.2. DASAR TEORI


Dalam lubang pemboran, semen sangat dipengaruhi oleh pembebanan
triaxial yang kompleks dan failure stress merupakan pembebanan utama dari
penelitian untuk standard compressive strength (Neville, 1981). Pengukuran
compressive strength tidak menunjukkan harga shear strength dari ikatan antara
semen dengan casing atau semen dengan formasi batuan. Untuk itulah dilakukan
pengukuran shear bond strength semen.
Penilaian penyemenan biasanya berdasarkan compressivestrength atau
tensilestrength dari batuan dan semen, dengan asumsi bahwa materialnya
memenuhi syarat untuk pembentukan strength yang baik serta menghasilkan suatu
ikatan yang kuat. Pada kenyataan dilapangan bahwa asumsi diatas tidak selalu
benar. Untuk itulah diperlukan suatu pengujian di laboratorium terhadap kualitas
semen ini.
Shear bond strength terukur antara semen dengan dinding formasi dan
semen dengan dinding casing. Kekuatan ikat semen terhadap dinding casing
sangat dipengaruhi oleh dinding casing seperti kekasaran dan pengaruh mudcake
yang menempel, demikian juga pengaruhnya terhadap kekuatan ikat dengan
formasi.

10.3.ALAT DAN BAHAN


10.3.1. Alat

Hydraulic press

Grinda

Jangka Sorong

10.3.2. Bahan

Semen yang telah dibuat dalam cetakan sampel silinder dengan


komposisi 600 gram semen dan 2 gram bentonite.

10.3.3. Gambar Alat

Gambar 10.1.
Hydraulic Press
(Sumber : http://www.hydraulic-press-prosperous.com)

Gambar 10.2.
Cetakan Semen Silinder
(Sumber : Laboratorium Analisa Semen Pemboran)

10.4. PROSEDUR PERCOBAAN


1. Membersihkan permukaan sampel dan permukaan mold dari tetesan air
dan pasir atau gerusan butiran semen agar tidak menempel pada
bearing block mesin penguji.
2. Meletakkan mold silinder yang berisi sampel semen pada holder
silinder penyangga yang didudukkan pada bearingblockhydraulic
bagian bawah. Posisi sampel harus berdiri vertikal.
3. Mendudukkan batang pendorong pada permukaan sampel semen dan
menurunkan posisi bearingblockhydraulic bagian atas dengan memutar
tangkai pengontrol spiral.
4. Memperkirakan laju pembebanan sampai maksimum tidak kurang dari
20 detik dan tidak lebih dai 80 detik. Jangan melakukan pengaturan
(pembetulan) pada kontrol testing motor selama pembebanan sampai
terjadi pergeseran sampel semen dari casing sampel. pada saat terjadi
pergeseran merupakan harga pembebanan yang maksimum.
5. Mencatat harga pembebanan geser maksimum, kemudian shear bond
strength dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
SBS = K P (A1 / ( D h))(10.1)
keterangan :
SBS = Shear bond strength, psi
Luas bearing block hydraulic mortar, in2

A1=
D

= Diameter dalam casing sampel (semen), in

H = Tinggi sampel semen, in


P

= Pembebanan maksimum, psi

Konstanta koreksi, fungsi dari perbandingan tinggi (t) terhadap


diameter (d)

t
Untuk d yang lebih kecil dari 2 maka dapat digunakan tabel
Perbandingan t/d Terhadap Koefisien Faktor.

10.5.

HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN

10.5.1. Hasil Percobaan


Tabel X-2
Hasil Percobaan Pengujian Shear Bond Strength
BentukSampl
e

Plug
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

Shear Bond
Strength (SBS)

Additive
Bentonit
e
4
6
8

Barite

PAC-L

Psi

6
8
10

44,694
755,32
481,012
156,87
1120
517,425
2211,283
198,469
161,62
154,58

4
6
8

10.5.2. Perhitungan
t

= 3,5 cm

= 1,377 inch

= 2,5 cm

= 1,00 inch

koefisien faktor = t/d = 1,377


2
1,75
1,5
K

0,98

2 1,75 K 0,98
2 1,5 = K 0,96

0,96

K= 1
maka koefisien faktor = 0,934
Diameter bearing block

= 16,5 cm
= 6,496 inch

Luas Permukaan Bearing Block (A1)


= x r 2 = 33,156 inch2
Luas Permukaan Sampel (A2)
= x r 2 = 0,746 inch2
Pembebanan maksimum
P

= 2 x 14,2
= 28,44 psi

Sehingga besar Shear Bond Strength


SBS

= k x P x (A1/A2)
= 1 x 28,44 x (33,936/0,746)
= 1120 psi

10.6.

PEMBAHASAN

Praktikum kali ini berjudul Pengujian Shear Bond Strength Suspensi


Semen. Percobaan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui besarnya shear
bond strength semen dan pengaruh penambahan additif terhadap shear bond
strength semen. Shear bond strength adalah kekuatan semen dalam menahan
tekanan tekanan yang berasal dari berat casing atau menahan tekanan tekanan
dalam arah yang vertikal.
Alat yang digunakan adalah hydraulic press yang dilengkapi dengan mold
cylinder, batang pendorong dan hold cylinder. Sedangkan sampel yang digunakan
adalah sampel dari cetakkan core kubus dimana sampel tersebut memiliki
komposisi 600 gram bubuk semen, 4 gram bentonite dan 336,8 ml air. Pengujian
dilakukan dengan memberikan pembebanan terhadap sampel sampai terjadi
pergeseran sampel dari casing sampel. Saat terjadi pergeseran itulah pembebanan
maksimumnya.
Dari hasil percobaan, harga pembebanan maksimum yang diberikan pada
sampel adalah 28,44 Psi sehingga diperoleh harga shear bond strength sample
semen adalan 1120 Psi. Dari Grafik 7.1 shear bond strength vs penambahan
bentonite

terlihat bahwa kurva cenderung turun yang berarti penambahan

bentonite dapat menurunkan shear bond strength karena menurunkan densitas


semen sehingga berpengaruh pada penurunan shear bond strength. Dari Grafik 7.2
shear bond strength vs penambahan barite terlihat bahwa kurva naik yang berarti
penambahan barite dapat menaikkan shear bond strength karena barite dapat
menaikkan densitas semen sehingga berpengaruh pada makin kuatnya shear bond
strength. Sedangkan pada Grafik 7.3 shear bond strength vs penambahan PAC L
terlihat kurva menurun yang berarti penambahan PAC L dapat menurunkan shear
bond strength

karena PAC L menurunkan densitas dan berpengaruh pada

menurunnya shear bond strength.


Pengukuran shear bond strength sangat diperlukan pada operasi
penyemenan karena semen harus mampu menahan berat dari casing. Apabila

semen tidak mampu menahan berat casing maka casing akan runtuh. Semen yang
baik adalah semen yang mempunyai harga shear bond strength tinggi karena
semen mempunyai kekuatan untuk mampu menahan tekanan tekanan dalam
arah yang vertikal. Shear bond strength tinggi berarti memiliki densitas yang
tinggi pula karena semakin tinggi densitas maka semakin tinggi harga shear bond
strengthnya. Jika dibandingkan dengan compressive strength nilai shear bond
strength sangat kecil yaitu 10 : 1 karena fungsi dari shear bond strength untuk
menahan tekanan vertikal telah dibantu dengan adanya casing shoe dan casing
hanger.

10.7.

KESIMPULAN
1. Dari percobaan dan perhitungan Shear Bond Strength diperoleh:
Komposisi semen

2.

= 600 gr semen + 336,8ml air + 4 gr barite

Pembebanan Max (PMax) = 28,44

Psi

Shear Bond Strength

Psi

= 1120

Bentonite berfungsi untuk menurunkan shear Bond Strength karena


menurunkan densitas semen juga.

3.

Barite berfungsi untuk menaikkan shear Bond Strength karena menaikkan


densitas semen juga.

4.

Semen yang baik adalah semen yang

mempunyai harga shear bond

strength tinggi karena semen mempunyai kekuatan untuk mampu menahan


tekanan yang berasal dari berat casing yang ditimbulkan atau tekanan tekanan dalam arah yang vertikal.
5.

Perbandingan nilai compressive strength dan shear bond strength adalah


10 : 1, shear bond strenght sangat kecil karena untuk menahan tekanan
vertikal telah dibantu dengan adanya casing shoe dan casing hanger.

6.

Aplikasi lapangan dari pengujian Shear Bond Strength kita dapat


mengetahui besarnya strength dari suspensi semen untuk mampu menahan
tekanan dalam arah yang vertikal.

Anda mungkin juga menyukai