Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PENGUJIAN SHEAR BOND STRENGTH

DISUSUN OLEH :

NAMA : AKIL HIDAYAT


NIM : 113200032
PLUG : F

LABORATORIUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
9.5. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
9.5.1. Hasil Percobaan
9.5.2. Data
• Bentuk sampel = Silinder
• Zat additive = 12 gr silika flour
• D sampel semen = 1,1 inch
• Tinggi sampel semen = 1,37 inch
• t/d = 1,25
• koefisien faktor = 0,93
• D Bearing Block = 6,6 inch
• P max = 2,5 kg/cm2
9.5.3. Perhitungan
• Luas permukaan bearing block (A1)
𝜋 𝑑2
L (A1) = 4
3,14 𝑥 6,62
=
4

= 34,22 inch2
• Pembebanan maksimum (P)
P = 4 x 14,2 psi
= 35,5 psi
• Sehingga besar Shear Bond Strength (SBS)
SBS = k x P x (A1/ π D h)
34,22
= 0,93 x 35,5 x (3,14 𝑥 1,1 𝑥 1,37)

= 238,57 psi
9.6. PEMBAHASAN
Pada praktikum minggu ini membahas tentang “Shear Bond Strength” yang
bertujuan untuk menentukan besarnya shear bond strength suspensi semen
menggunakan alat hydraulic press dan pengaruh penambahan aditif terhadap shear
bond strength suspensi semen. Shear bond strength merupakan kekuatan semen
dalam menahan tekanan tekanan yang berasal dari berat casing atau menahan
tekanan tekanan dalam arah verikal. Shear bond strength berkaitan dengan
kekuatan ikatan antara semen dan casing. Pengukuran ini dilakukan karena
compressive strength tidak menunjukkan kekuatan ikatan antara semen dengan
casing atau semen dengan formasi. Secara teoritis, kondisi ideal nilai shear bond
strength lebih kecil 10 kalinya dari compressive strength. Hal ini karena kekuatan
semen lebih kuat dibanding kekuatan antara semen dengan casing.
Shear bond strength saling berhubungan dengan sifat-sifat dari semen
maupun suspensinya, seperti luas permukaan dari bubuk semen, free water, dan
densitas. Luas dari permukaan semen sangat berpengaruh terhadap shear band
strength, apabila semakin luas permukaan semen maka nilai shear band strength
akan naik atau tinggi. Kandungan free water sangat mempengaruhi nilai shear bond
strength apabila nilai free water rendah maka permeabilitas akan rendah, sehingga
nilai shear bond strength-nya naik atau tinggi. Begitu juga sebaliknya apabila nilai
free waternya tinggi maka akan membentu microannulus, yang kemudian apabila
microannulus semakin banyak maka akan terjadi chanelling dan fingering.
Sedangkan untuk densitas, apabila densitasnya tinggi maka nilai compressive
strengthnya tinggi.
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah hydraulic
press. Prinsip kerja dari alat ini dengan meberikan tekanan pada sampel semen yang
akan diuji, dimana pada alat ini terdiri dari bearing block machine hydraulic mortar
pada bagian atas bawah, manometer, serta pompa yang digunakan untuk
menggerakkan bearing block hydraulic bagian bawah. Seadangkan untuk bahan
yang digunakan adalah semen portland kelas A sebesar 338 gram, air sebesar 161
ml, dan aditif silika flour sebesar 12 gram.
Percobaan dimulai dengan menyiapkan semen yang telah dicetak di dalam
mold cylinder. Berbeda dengan pengujian compressive strength, karena shear bond
strength merupakan kekuatan dalam menahan tekanan secara vertikal, maka mold
cilinder berisi semen yang telah dilengkapi dengan silinder penyangga dan batang
pendorong diletakkan di bawah bearing block dan ditekan sampai semen dalam
silinder mengalami pergeseran. Saat cetakan semen tersebut mengalami pergeseran,
tekanan yang terlihat pada manometer dicatat sebagai tekanan pembebanan
maksimum. Berdasarkan pressure gauge, skala hitam adalah kg/cm2, sedangkan
skala merah adalah psi.
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil
pembebanan maksimum sebesar 2,5 kg/cm2 atau 35,5 psi. Sehingga dapat diketahui
hasil pengukuran shear bond strength sebesar 238,57 psi. Dari hasil yang
didapatkan menunujukkan nilai SBS yang didapatkan tidak sesuai dengan teorinya
dimana nilai SBS harusnya lebih kecil dari nilai CS dengan perbandingan 8-10 : 1.
Hal ini bisa terjadi karena bebrapa faktor diantaranya adanya kerusakan alat pada
saat percobaan dan juga bisa disebabkan oleh faktor human error. Pada percobaan
ini, semen ditambahkan aditif silika flour, fungsi silika flour adalah untuk
menaikkan harga shear bond strength. Karena Silika flour (SiO2) merupakan
additif yang dapat mengikat kapur bebas didalam semen, jika bahan tersebut
dicampurksn didalam suspensi semen.
Aplikasi lapangan dari pengujian shear bond strength adalah kita dapat
mengetahui besarnya strength dari semen. Dimana kemampuan strength dari
suspensi semen ketika sudah mengeras dapat menahan tekanan dari casing atau
tekanan arah vertikal yang disebabkan oleh beban dari lapisan batuan di atas zona
penyemenan. Apabila semen tidak mampu menahan berat casing, maka semen akan
pecah sehingga permeabilitas menjadi besar, fluida formasi dapat masuk ke dalam
bor dan apabila bersifat korosif, dapat menyebabkan korosi pada rangkaian casing.
Semen yang baik adalah semen dengan shear bond strength tinggi karena dapat
menahan tekanan tekanan yang berasal dari berat casing atau dari arah vertikal.
9.7. KESIMPULAN
1. Dari percobaan yang dilakukan, dengan komposisi semen sebesar 338 gram,
air sebesar 161 ml, dan aditif silika flour sebesar 12 gram, didapatkan harga:
• P = 2,5 kg/cm2 = 35,5 psi
• SBS = 238,57 psi
2. Secara teoritis, kondisi ideal nilai shear bond strength lebih kecil 10 kalinya
dari compressive strength. Hal ini karena kekuatan semen lebih kuat
dibanding kekuatan antara semen dengan casing.
3. Fungsi silika flour adalah untuk menaikkan harga shear bond strength.
Karena Silika flour (SiO2) merupakan additif yang dapat mengikat kapur
bebas didalam semen, jika bahan tersebut dicampurksn didalam suspensi
semen.
4. Aplikasi lapangan dari pengujian shear bond strength adalah kita dapat
mengetahui besarnya strength dari semen. Dimana kemampuan strength
dari suspensi semen ketika sudah mengeras dapat menahan tekanan dari
casing atau tekanan arah vertikal yang disebabkan oleh beban dari lapisan
batuan di atas zona penyemenan.

Anda mungkin juga menyukai