Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PENGUKURAN VISKOSITAS DAN GEL STRENGTH

3.1 TUJUAN PERCOBAAN


1. Menentukan viskositas relatif lumpur pemboran dengan menggunakan
Marsh Funnel.
2. Menentukan viskositas nyata (apparent viscosity), plastic viscosity,
yield point dan gel strength lumpur pemboran dengan menggunakan
Fann VG Meter.
3. Memahami rheology lumpur pemboran.
4. Mengetahui efek penambahan thinner dan thickener pada lumpur
pemboran.

3.2 ALAT DAN BAHAN


3.2.1 Alat
 Fann VG Meter
 Mud Mixer
 Cup Mud
 Cup Marsh Funnel
 Timbangan
 Gelas Ukur 500 cc
 Marsh Funnel
3.2.2 Bahan
4. Fresh Water
5. Barite
6. KOH
7. XCD Polymer
8. PAC-LV
9. Defoamer
3.3 PERCOBAAN
Pengukuran plastic viscosity, yield point, dan gel strength.
 Lumpur dasar = Fresh Water + KOH + PAC-LV + XCD Polymer
= 33,767 mL + 0,238 mL + 2,375 mL + 0,533 mL
 C600 = 57
 C300 = 40
 Plastic viscosity = C600 - C300
= 57 – 40
= 17 cp
 Yield point (YP) = C300 - PV
= 40 - 17
= 23 lb/100 ft²
 GS 10 detik = 5 lb/100 ft²
3.4 PEMBAHASAN
Praktikum minggu pertama acara kedua membahas tentang “Viskositas
dan Gel Srength” pada lumpur pemboran. Tujuannya untuk menentukan
viskositas relatif lumpur pemboran dengan alat Fann VG meter, serta memahami
reologhy lumpur, dan mengetahui efek penambahan efek thinner dan thicker pada
lumpur pemboran.
Pengukuran viskositas apparent, plastic viskocity, yield point, dan gel
strength, menggunakan alat viscometer, dan Fann VG meter. Tahap awal adalah
mencampur semua bahan lumpur dasar dan additive menngunakan alat mixer.
Lalu dihitung C600 dan C300 dengan menggunakan alat viscometer dan mengatur
tombol RPM lalu dilihat hasilnya. Lalu menguji gel strength pada viscometer
dengan RPM 600 selama 10 detik lalu alat dimatikan selama 10 detik dan dilihat
hasilnya.
Dari percobaan didapat hasilnya plastic viscocity adalah 17 cp dan yield
point 23 lb/100 ft, dan gel strength 5 lb/100 ft².
Aplikasi lapangan pada percobaan kali ini adalah menentukan viskositas
yang optimum yaitu viskositas yang tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu
rendah. Sebab jika viskositas terlalu rendah maka lumpur tidak bisa melaksanakan
fungsinya, dan jika viskositas teralu besar, maka masalah pada conditioning area
dan berpotensi menyebabkan lost circulation pada operasi pemboran.
3.5 KESIMPULAN

1. Tujuan dari praktikum kali ini untuk menentukan viskositas relatif lumpur
dan memahami reologhy lumpur, serta mengetahui efek thinner dan
thicker.

2. penambahan PAC-R menyebabkan harga plastic viscosity dan yield


viscosity lebih besar. Dan penambahan PAC-L menyebabkan gel streng
lumpur lebih besar.
3. Hasil percobaan praktikum kali ini
 Plastic Viscocity = 17 cp
 Yield Point = 23 cp
 Gel Strength = 5 lb/100 ft²
4. Viskositas yang optimum adalah viskositas yang tidak terlalu kecil
ataupun besar. Sebab jika viskositas terlalu kecil, maka lumpur tidak bisa
melaksanankan fungsinya menangkat lumpur ke permukaan. Namun, jika
viskositas terlalu besar (kental) akan terjadi masalah pada conditioning
area.
5. Penentuan Gel strength dan yield point adalah menentukan tahanan
optimum lumpur pemboran akibat friksi gerakan mekanik untuk menahan
cutting agar tidak kembali mengendap pada kondisi statis untuk gel
strength dan dinamis untuk yield point.
6. Aplikasi lapangan dari penentuan Viskositas & Gel Strength adalah
menentukan viskositas optimum yang bisa menunjang fungsi lumpur
pemboran yaitu membawa cutting sampai ke permukaan.

Anda mungkin juga menyukai