29
30
Gambar 3.1
Diagram Fluida Newtonian dan Non Newtonian
600 300
p ................................................................................... (5)
600 300
Dengan memasukkan persamaan (1) dan (2) kedalam persamaan
(5) didapat:
µp = C600 – C300 .................................................................................... (6)
γb = C600 – µp ........................................................................................ (7)
Dimana:
µp : Plastic viscosity, cp
γb : yield point Bingham, lb/100 ft
C600 : Dial reading pada 600 RPM, derajat
C600 : Dial reading pada 300 RPM, derajat
Gambar 3.2
Mars Funnel
Gambar 3.3
Timbangan
37
Gambar 3.4
Gelas Ukur
Gambar 3.5
Fann VG Meter
Gambar 3.6
Mud Mixer
38
Gambar 3.7
Cup Mud Funnel
3.4.2 Bahan
1. Bentonite
2. Air tawar (aquades)
3. Bahan-bahan pengencer (Thinner)
Gambar 3.8
Bentonite
Gambar 3.9
Aquades
39
Gambar 3.10
Thinner
3.6 PEMBAHASAN
3.6.1 Pembahasan Praktikum
Pada percobaan di atas kita akan menentukan viskositas dan gel
strength dari lumpur yang merupakan sifat fisik dari lumpur itu sendiri.
Tujuan kita menentukan gel strength dan viskositas itu sendiri untuk
mempermudah pada saat mensirkulasikan lumpur.
Berdasarkan data table 2.1 di atas diketahui viskositas LD 52,
viskositas plastiknya 3.5, yield pointnya 21.5. Pada saat di tambahkan 2 grm
dextrid kedalam LD maka viskositasnya naik menjadi 61 dan juga viskositas
plastiknya naik menjadi 6 serta yield pointnya menjadi 27. Saat
ditambahkan lagi dextridnya sebesar 0.6 ke dalam LD yang telah di campur
dengan dextrid awal tadi, viskositas plastiknya naik menjadi 11 dan yield
pointnya naik menjadi 27.
42
3. Dari data diatas, manakah additive yang lebih signifikan menaikkan gel
strength?
Jawab:
Bentonite, karena berdasarkan tabel hasil percobaan, viskositas plastik
meningkat dari 2 menjadi 12 ketika jumlah bentonite diperbanyak. Dan
GS nya (7 – 22) dan (24 – 105).
44
4. Dari data diatas terlihat bahwa harga GS 10 menit selalu lebih besar dari
GS 10 detik. Jelaskan!
Jawab:
Karena waktu membentuk gel, lumpur memerlukan waktu dengan
penambahan kekerasan yang sebanding dengan fungsi waktu. Lumpur
dikatakan bagus jika GS low flat (nilainya lebih rendah dan relatif
konstan terhadap waktu).
Ditanya: µp .....?
Yp ...?
µp = C600 – C300
= 155 – 130
= 25
Yp = C300 - µp
= 130 – 25
= 105
45
3.7 KESIMPULAN
1. Penambahan dextrid ke dalam lumpur pemboran adalah untuk
meningkatkan viscositas plastic dan yiled point serta gel strength.
Additive tersebut bekerja dengan menaikkan viskositas platic sering
secara tidak langsung menaikkan viskositasnya. Seperti pada tabel diatas,
diketahui viskositas LD 52, viskositas plasticnya 3,5, yield pointnya 21,5.
Namun pada setelah dimasukkan dextrid 2 gr, viskositas naik menjadi 61
dan viskositas plastiknya naik menjadi 6 dan yield pointnya menjadi 24.
2. Penentuan viskositas bertujuan untuk menentukan kekentalan dari pada
lumpur (penentuannya viskositas bertujuan pada saat sirkulasi).
3. Dalam dunia perminyakan gel strength yang terlalu besar dapat
berpengaruh pada pompa sirkulasi dimana pompa sirkulasi harus bekerja
keras pada saat mensirkulasikan lumpur
4. Penentuan gel strength dan viskositas juga sangat berpengaruh pada
pengangkatan cutting dari formasi.
5. Semakin lama lumpur diam ( statik ) maka gel strength akan semakin
besar.