6. Formasi Parigi
Formasi ini terendapkan secara selaras diatas Formasi Pre-Parigi. Litologi
penyusunnya sebagian besar adalah batugamping abu-abu terang, berfosil
dan berpori dengan sedikit dolomit. Adapun litologi penyusun yang lain
adalah serpih karbonatan, napal yang dijumpai pada bagian bawah.
Kandungan koral, alga cukup banyak dijumpai selain juga
bioherm dan biostrom. Selain itu juga dijumpai foraminifera besar
seperti Alveolina quoyi, foraminigera bentonik kecil seperti Quiquelculina
korembatira, foraminifera plangtonik seperti Globigerina siakensis.
Lingkungan pengendapan formasi ini adalah laut dangkal-neritik tengah
(Arpandi dan Patmosukismo, 1975). Batugamping pada formasi ini umunya
dapat menjadi reservoir yang baik karena mempunyai porositas sekunder dan
permeabilitas yang besar. Ketebalan formasi ini lebih kurang 400 m. dari
hasil penelitian terdahulu, tidak semua karbonat pada formasi ini
menghasilkan hidrokarbon, hanya pada puncak tutupan dari sembulan
karbonat yang terbentuk didaerah shoal dan juga karena tutupan tersebut
berasosiasi dengan sesar yang berfungsi sebagai jalan migrasi (Sinclair, et.al,
1995).
7. Formasi Cisubuh
Formasi ini terendapkan secara selaras diatas Formasi Parigi. Litologi
penyusunnya adalah batulempung berselingan dengan batupasir dan serpih
gampingan, mengandung banyak glaukonit, lignit, sedikit rijang, pirit, dan