1. Mengetahui cara penentuan kandugan air dengan Dean & Stark methode.
2. Mengetahui presentase kandungan air menggunakan rumus.
3. Mengatehaui arti dari air bebas dan air emulsipada minyak.
4. Mengetahui metode yang tepat untuk memeisahkan air bebas dan air
emulsi.
5. Mengetahui sebab dilakukannya pemisahan air dan minyak.
Minyak mentah yang kita produksi secara langsung dari dalam perut
bumi pada kenyataannya bukan minyak murni melainkan masih
mengandung gas maupun air, hal ini nantinya akan mempengaruhi
perhitungan jumlah minyak yang akan diproduksi, karena dalam suatu
reservoir khususnya minyak, akan selalu didapatkan kandungan air. Sifat-
sifat air reservoir ini mempunyai kemampuan untuk melarutkan
hidrokarbon, komposisi, faktor volume formasi, dan karakteristik
viscositas pada suhu dan tekanan formasi. Pemisahan antara minyak dan
air yang terkandung di dalamnya disebut “ Dehidrasi Minyak Bumi “.
Dehidrasi ini dilakukan baik pada penghilangan maupun transportasi
minyak karena air yang terkandung dalam minyak dapat menyebabkan
korosi pada pipa – pipa minyak tempat penimbunan minyak, dan lain
sebagainya. Dehidrasi ini merupakan persoalan kimia maupun fisika yang
diperlukan untuk mendapatkan pemisahan yang seefisien mungkin.
5
6
2.3.2. BAHAN
1. Sample minyak mentah 50 ml
2. Solvent (kerosin) 50 ml
3. Air
volume air
% kadar air 100 o o
volume sampel
12
2.5.1. ANALISA:
a. Data Umum
Volume sample (oil) = 55 ml
Volume solvent (kerosin) = 55 ml
Volume air pada water trap = 0,24 ml
b. Data Kelompok
Volume sample (oil) = 39 ml
Volume solvent (kerosin) = 39 ml
Volume air pada water trap = 0,38 ml
Perhitungan:
- (DU) Kandungan air dalam sample dengan Dean & Stark Method:
volume air
%kadarair 100 o o
volume sampel
0,24
100 o
o
55
= 0, 436 %
- (DK) Kandungan air dalam sample dengan Dean & Stark Method:
volume air
%kadarair 100 o o
volume sampel
0,38
100 o
o
39
= 0, 974 %
13
Tabel 2.1 Tabulasi Hasil Perolehan Analisa %Kadar Air Pada Sampel Minyak dengan Metode
Dean & Stark Untuk Tiap Kelompok
Vol.Air yang tertampung % Kadar Air
No Kelompok
(ml) (%)
1 1 0.47 1.42
2 2 0.47 1.044
3 3 0.38 0.974
4 4 0.38 0.95
5 5 0.25 0.892
6 6 0.25 0.510
1 0.47, 1.044
0.974
0.38, 0.95
0.25, 0.892
0.8
0.6
0.25, 0.51
0.4
0.2
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
VOLUME AIR
14
1 2, 1.044
3, 0.974 4, 0.95
5, 0.892
0.8
0.6
6, 0.51
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5 6 7
DATA KELOMPOK
2.6 PEMBAHASAN
Crude Oil yang dihasilkan dari dalam sumur pemboran tidak semua
mengandung minyak, tetapi juga mengandung campuran air dan gas. Sebelum
proses pemanasan, sample minyak yang akan digunakan terlebih dahulu dicampur
dengan solvent (pelarut) yang pada percobaan ini menggunakan kerosin, karena
mempercepat proses penguapan, disamping itu juga mengunakan kerikil yang
ditaruh didalam Ground Flask Joint supaya mengimbangi tekanan uap agar tidak
terjadi ledakan. Jumlah air yang terdapat dalam Water Trap merupakan fungsi
waktu dari hasil destilasi, karena semakin lama waktu yang digunakan maka air
yang didapat semakin bannyak tergantung atas kondisi air didalam minyak, karena
berhubungan dengan persen kandungan air. Dengan mengetahui % kandungan air
ini nantinya dapat diketahui minyak (crude oil) yang memiliki kualitas yang baik,
yang nantinya dapat diperoleh gambaran mengenai keadaann minyak mentah dan
jumlahnya yang memungkinkan untuk diproduksikan.
Percobaan dengan metode ini kurang efektif karena penguapan minyak
yang mengakibatkan berkurangnya grafity minyak yang bersangkutan.
15
2.7 KESIMPULAN
1. Kerosin adalah campuran berfungsi sebagai katalis yang mempercepat
terjadinya penguapan, tetapi tidak ikut bereaksi ketika terjadi pemanasan.
2. Agar data yang diperoleh lebih akurat, maka pemanasan minyak harus
dalam keadaan ruang an yang tertutup rapat, sehingga tidak ada uap yang
keluar.
3. Dari hasil percobaan yang didapat kandungan air sebanyak 5 % dari 50 ml
sample minyak. Hasil tersebut menandakan, minyak memiliki kualitas
kurang baik (kandungan air lebih dari 1%) sehingga tidak dapat langsung
diproduksi, karena menimbulkan problem produksi (kemungkinannya
sangat besar).
4. Kadar air yang berlebih menimbulkan:
Korosi : aliran fluida yang terjadi bersamaan dengan desakan O2
yang terjadi didalam pipa.
16