Pengujian WBM
Dibuat oleh:
Fajrina Rizki Bahari
Titan Bagaskara
Tujuan Percobaan
Kandungan WBM
1. Liquid water, karena sifatnya sebagai fasa yang kontinu dan
digunakan untuk mendapatkan kondisi kekentalan awal.
2. Fraksi reaktif untuk meningkatkan kekentalan.
3. Fraksi inert untuk meningkatkan berat jenis lumpur.
4. Zat kimia aditif untuk menjaga sifat-sifat lumpur.
WBM umumnya mengandung bentonite clay(gel), dgn bahan
aditif;
1. Barite
2. Kalsium karbonat / hematit
3. Bahan pengental lain ; glycol, carboxymethylcellulose dan
starch
4. Deflocculant biasanya ditambahkan untuk mengurangi
viskositas clay-based muds
Alat dan Bahan
• Alat
1. Mud Balance
2. Fann VG
3. Marsh funnel
4. Filter Pressure Apparatus
MUD BALANCE
FANN VG METER
MARSH FUNNEL
FILTER PRESS APPARATUS
Parameter Lumpur
A. Densitas
Salah satu fungsi utama lumpur pemboran adalah mengimbangi
tekanan formasi. Fungsi ini diwakili oleh densitas lumpur yang
mempengaruhi tekanan hidrostatik. Alat untuk mengukur densitas lumpur
yaitu mud balance.
Mud balance digunakan untuk mengukur densitas suatu lumpur pemboran.
Keterangan :
Vs = Volume solid, bbl
Vml = Volume lumpur lama, bbl
Vmb = Volume lumpur baru, bbl
ρs = berat jenis solid, ppg
ρml = berat jenis lumpur lama, ppg
ρmb = berat jenis lumpur baru, ppg
Parameter Lumpur
Sand Content
proses pembersihan terutama dalam menghilangkan partikel-partikel
yang masuk kedalam lumpur selama sirkulasi. Alat-alat itu biasanya disebut
“Conditioning Equitment”, adalah :
B. Viscosity
Viscosity merupakan salah satu sifat fisik lumpur pemboran dimana
bertujuan untuk mengetahui sifat kekentalan relatif dan mengangkat
padatan bor. Alat yang digunakan yaitu Marsh Funnel dan Fann VG Meter.
Plastic viscosity merupakan bagian dari resistensi untuk mengalir yang
disebabkan oleh friksi mekanik. Friksi ini disebabkan oleh Konsentrasi
padatan, Bentuk dan ukuran padatan, serta Viskositas fluida itu sendiri.
Untuk mengurangi friksi ini dapat dilakukan beberapa cara yaitu :
a) Mengurangi padatan dengan penyaringan atau sentrifuge .
b) Mencairkan fluida tersebut.
Penentuan Harga Viscositas Nyata (Apparent Viscosity)
µa = Shear stress/Shear rate x
100 ..............................................................(1)
µa = (300 x C) / RPM ..............................................................
(2)
Dimana :
Shear stress = dyne/cm2
Shear rate = detik^-1
C = Dial reading(derajat)
RPM = Revolution per minute dari rotor
Parameter Lumpur
C. Yield Point
Yield point adalah bagian dari resistensi untuk
mengalir oleh gaya tarikmenarik antar partikel. Gaya tarik
menarik ini disebabkan oleh muatan-muatan pada
permukaan partikel yang didispersi dalam fasa fluida.
Alat yang digunakan yaitu fann VG meter.
Parameter Lumpur
D. Gel Strength
Salah satu fungsi lumpur pemboran dimana menahan
cutting selama proses sirkulasi dihentikan sementara. Gel
Strength merupakan ukuran gaya Tarik menarik partikel
lumpur yang statik. Gel Strength juga berhubungan
dengan nilai pH dimana semakin tinggi nilai pH membuat
nilai gel strength menurun. Alat yang digunakan yaitu
fann vg meter
Parameter Lumpur
E. Filtration Loss
Filtration loss adalah alat yang digunakan untuk
mengukur laju filtrasi. Filtrasi adalah proses pemisahan
fluida dan solid yang terkandung di dalamnya melalui
suatu media permeabel yang disebut penyaring.
Dalam proses filtrasi di dunia pemboran, saringan
diperankan oleh batuan berpori yang menyaring
padatan-padatan yang lebih besar dari ukuran pori
sehingga bertumpuk di dinding sumur membentuk mud
cake.
Masalah yang dapat ditimbulkan oleh filtration control yang buruk :
1. Adanya lubang yang ketat akibat penumpukan filter cake sehingga
memperbesar gesekan drillstring dengan mud cake tersebut.
2. Menambah pressuresurges dan swabbingeffect ketika pipa
diturunkan atau ditarik karena makin mengecilnya diameter
lubang.
3. Pipe stickingakibat kontak pipa dengan permukaan filter cake
yang tebal dan memiliki permeabilitas tinggi.
4. Sultinya perekatan semen akibat tidak sempurnanya pembersihan
filter cake yang tebal.
5. Formation damage akibat invasi filtrat (dapat terjadi fluid
blocking, pore plugging, clay swelling, dan mengubah wettability)
•
Dimana:
A : Filtration Area
K : Permeability Cake
Cc : Volume fraksi solid dalam mud cake
Cm : Volume fraksi solid dalam lumpur
P : Tekanan filtrasi
t : waktu filtrasi = viskositas filtrate
Persamaan yang umum digunakan untuk static
filtration loss
•
Dimana :
Q1 : Fluid loss pada waktu t1
Q2 : Fluid loss pada waktu t2
Thank You