1. Menentukan kandungan pasir dalam lumpur pemboran. 2. Mengetahui besarnya kadar pasir (%) yang terkandung dalam lumpur bor. 3. Menentukan kadar minyak dan padatan yang terdapat dalam lumpur bor (emulsi).
5.2 ALAT DAN BAHAN
5.2.1 Alat Retort Kit Sand Content Set Tube Gelas Ukur 500 cc Timbangan Digital 5.2.2 Bahan Spud Mud Aquadest Pelumas 5.3 PERCOBAAN Sand Content Lumpur = spud mud + pasir + aquadest % Sand Content yang didapat = 1,7 % Oil Content Lumpur dasar = spud mud + pasir + aquadest Volume minyak = 0 mL % Minyak yang didapat =0% 5.4 PEMBAHASAN Praktikum minggu kedua acara kedua membahas dan melakukan perhitungan “Sand content dan Kadar Minyak” pada lumpur pemboran. Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan kandungan pasir dalam lumpur pemboran, mengetahui besarnya kadar pasir (%) yang terkandung dalam lumpur bor, dan menentukan kadar minyak dan padatan yang terdapat dalam lumpur bor (emulsi). Praktikum Sand content menggunakan alat Sand Content Set. Pada percobaan kali ini menggunakan lumpur pada minggu pertama. pindah kan lumpur ke Sand content set sampai batas, lalu tambahkan aquadest pada batas berikutnya. Tutup mulut tabung dan kocok dengan kuat. Balik alat Sand Content Set dan biarkan lumpur mengalir keluar. Pasir akan tertinggal di saringan. Setelah lumpur dan pasir tersaring, balik lagi saringan tersebut ke gelas ukur teteskan dengan air agar pasir jatuh. Catat content lumpur dalam persen volume. Didapat Sand Content 1,7 %. Praktikum Kadar minyak menggunakan alat retort kit. Satukan rangkaian alat retort kit. Lalu tuangkan lumpur ke kondensator, lalu lumasi kondensator dengan pelumas agar memudahkan kondensator melekat pada retort kit. Posisikan gelas ukur dibawah kondensator dan panaskan lumur hingga terjadi kondensasi. Terjadinya kondensasi ditandai dengan matinya lampu indikator. Didapat Kadar minyak 0 % karena pada lumpur yang diuji tidak dimasukkan bahan minyak dikarenakan harga yang relatif mahal. Oil content dilakukan dilakukan apabila operasi pemboran sudah mulai memasuki zona reservoar umtuk memastikan adanya kadar minyak pada formasi, selain dengan pengujian oil content juga dilakukan logging pada sumur untuk mendapatkan infomasi yang akurat terhadap formasi. Dikarenakan pada praktikum ini kadar minyaknya 0 % maka diasumsikan bahwa operasi pemboran belum akan mencapai zona minyak. Aplikasi lapangan dari penentuan persen sand content adalah mendesain lumpur yang akan disirkulasikan. Sand content yang diukur pada saat pemboran berupa cutting. Semakin banyak cutting yang terbawa ke permukaan akan semakin memperbesar densitas lumpur. Hal ini akan mempengaruhi tekanan hidrostatis. Sehingga apabila cutting yang terbawa ke permukaan banyak, densitas lumpur yang digunakan akan diturunkan densitasnya. Sedangkan aplikasi lapangan dari kadar minyak adalah menentukan apakah terdapat tanda-tanda kemunculan hidrokarbon pada saat pemboran baik pemboran wild cat, eksplorasi, deliniasi, pengembangan, maupun produksi. Meskipun sebelum dilakukan pemboran telah dibuat prognosis pemboran, tetapi akan ada kemungkinan zona reservoir lebih dulu ditemukan dari kedalaman yang direncanakan. 5.5 KESIMPULAN 1. Penentuan Sand Content dengan menggunakan alat Sand Content Set. 2. Penentuan kadar minyak menggunakan alat retort kit. 3. Sand content lumpur dalam persen volume. Didapat Sand Content 1,5 %. 4. Kadar minyak yang di dapat 0 % 5. Semakin banyak berat pasir yang digunakan semakin besar persen sand content. 6. Semakin banyak volume minyak yang digunakan semakin besar kadar minyak. 7. Aplikasi lapangan dari penentuan persen sand content adalah mendesain lumpur yang akan disirkulasikan. 8. Aplikasi Lapangan dari Kadar minyak adalah menentukan apabila terdapat hidrokarbon.