Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

LABORATORIUM EKSPLORASI DAN PRODUKSI


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS CEPU

PRAKTIKUM MENENTUKAN SAND CONTENT PADA LUMPUR

NAMA : Muhammad Hasan Alizar


KELAS : PRD II B
NIM : 171410044

1. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan sand content pada lumpur pemboran dengan menggunakan
sand content kit
2. Mengetahui fungsi dan cara penggunaan sand content kit

2. DASAR TEORI

Tercampurnya serpihan-serpihan formasi (cutting) ke dalam


lumpur pemboran akan membawa pengaruh pada operasi pemboran.
Serpihan-serpihan pemboran yang biasanya berupa pasir akan dapat
mempengaruhi karakteristik lumpur yang di sirkulasikan, dalam hal ini
akan menambah densitas lumpur yang telah mengalami sirkulasi.
Bertambahnya densitas lumpur yang tersirkulasi kepermukaan akan
menambah beban pompa sirkulasi lumpur. Oleh karena itu setelah
lumpur di sirkulasikan harus mengalami proses pembersihan terutama
menghilangkan partikel-partikel yang masuk ke dalam lumpur selama
sirkulasi. Alat-alat yang biasanya disebut ”conditioning equipment” adalah
shale shaker, degasser, desander, desilter. Penggambaran sand content dari
lumpur pemboran adalah merupakan prosentase volume dari partikel-
partikel yang diameternya lebih besar dari 74 Mikron (Satu mikron adalah
seper satu-juta meter. Satu inci ada kira-kira 25,400 mikron). Partikel-partikel
padat yang lebih besar dari 74 mikron (200 mesh) dikelompokkan sebagai
pasir.
Penentuan yang pasti akan kandungan pasir dari lumpur pengeboran
adalah perlu karena partikel-partikel ini dapat menjadi sangat abrasif, dan
dapat menyebabkan pengendapan filter cake yang tebal pada dinding lubang,
atau dapat mengendap pada lubang di sekitar perkakas ketika sirkulasi
dihentikan, dan mengganggu operasi dari perkakas pengeboran atau
rangkaian casing. Padatan yang ada pada lumpur pengeboran memiliki peran
yang sangat penting dalam kinerja lumpur, dan pada keseluruhan efisiensi
dari operasi pengeboran. Kandungan padatan mempengaruhi sebagian besar
sifat lumpur, termasuk densitas, viskositas, kekuatan gel, serta kehilangan
fluida dan stabilitas temperatur.

Gambar 2.1 Sand Content Set

Alat yang digunakan untuk mengidentififkasi kandungan padatan


yang terdapat dalam lumpur salah satunya ialah sand content kit. Alat ini
merupakan instrumentasi yang mudah, handal, efisien, dan sudah terbukti
keakuratannya untuk menentukan kandungan pasir dalam lumpur pemboran.
Metode analisa sand content kit ini menggunakan 200 mesh sand mesh untuk
menjebak pasir dari partikel lain dalam lumpur pemboran. Satu set alat ini
terdiri dari wash bottle (500 ml), carrying case, sand content mesh (200
mesh), sand content funnel, dan sand content tube.
3. LANGKAH KERJA

3.1 Prosedur Pengujian Kandungan Pasir


1. Tuangkan lumpur ke dalam sand content tube sampai terisi pada tanda
yang ditandai “Mud to Here.”
2. Tambahkan air menggunakan wash bottle hingga mencapai tanda yang
bertuliskan “Water to Here.”
3. Tutup mulut pipa dengan ibu jari dan goncang (kocok) dengan kuat
sampai mud dan air menjadi homogen)
4. Tuangkan campuran mud dengan air ini melalui sand content mesh, dan
tampung cairan menggunakan wadah (baskom) dibawahnya.
5. Bilas kembali sand content tube menggunkan air agar tidak ada sisa
lumpur yang tertinggal didalamnya, dan tuang kembali ke dalam sand
content mesh
6. Besihkan pasir yang tertahan pada sand content mesh dengan aliran air
untuk menghilangan lumpur dari partikel pasir tersebut
7. Pasang sand content funnel di atas sand content mesh, balikkan secara
perlahan, tempatkan ujung funnel ke dalam mulut tube
8. Cuci pasir kembali kedalam pipa dengan semprotan air bersih pada sisi
belakang sand content mesh.
9. Biarkan pasir diam, amati dan baca skala jumlah pasir yang tertera pada
sand content tube.
10. Mencatat sand content dalam lumpur dalam prosen volume

4. TABEL
4.1 Peralatan
NO PERALATAN GAMBAR JUMLAH FUNGSI
1 Gelas Ukur 1 Mengukur level
(Beker Glass) cairan yang akan
digunakan
2 Sand Content 1 Mengukur
Set kandungan pasir
yang terdapat dalam
lumpur pemboran

3 Handuk 1 Membersihkan
perlatan yang kotor
dan basah

4.2 Bahan

NO PROPERTIES VALUE IMAGE

Water base mud (mud yang telah


1 350 ml
dimixing)

2 Air 500 ml

4.3 Hasil Praktikum

NO PROPERTIES VALUE
1 Sand content 0.25%
5. ANALISA
Pada praktikum mengenai sand content, dilakukan dengan menuang
lumpur kedalam sand content tube dan menambahkan air kedalam lumpur
yang kemudian dikocok hinga homogen. Hal ini dimaksudkan agar lumpur
menjadi lebih encer sehingga proses penuangan kedalam sand content mesh
menjadi lebih mudah. Pembilasan dengan air juga dilakukan agar sisa lumpur
yang masih tertinggal dalam sand content tube dapat dibilas semua.
Kandungan pasir yang terdapat dalam lumpur pemboran pada praktikum kali
ini sebanyak 0.25%, hal ini dapat diasumsikan karena adanya zat pengotor
yang bercampur dengan bubuk semen.
Harga sand content dalam lumpur harus diperhatikan. Analisa kadar pasir
dalam lumpur pemboran harus seminimal mungkin. Jika harga sand content
terlalu besar, maka dapat menaikkan densitas yang kemudian dapat menambah
beban pompa sirkulasi lumpur. Karena pasir yang memiliki sifat abrasif, sand
content yang terlalu besar juga dapat mengikis peralatan pemboran yang
dilalui pada saat sirkulasi. Dalam proses pemboran, pasir yang yang
terkandung dalam lumpur akan mengendap sehingga dapat mengganggu
kinerja optimal dari bit. Sand content maksimum yang diijinkan dalam lumpur
pemboran adalah sebesar 2% volume. Untuk mengatasi permasalahan
kandungan pasir yang terlalu besar di lapangan dapat diklakukan dengan
proses pembersihan drilling fuids menggunakan conditioning equipment
seperti shale shaker, degaser, desander, dan desilter.

6. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
1. Dari hasil praktikum pengukuran sand content pada sampel drilling fluids
sebanyak 350 cc didapatkan hasil sebesar 0.25%.
2. kadar pasir dalam lumpur harus seminimal mungkin untuk mencegah
abrasi pada pompa dan peralatan pemboran lainnya, mencegah
penambahan beban pada pompa saat sirkulasi, dan mengurangi problema
kinerja pada bit.
6.2 Saran
1. Dalam melakukan segala hal, harus tetap mengutamakan safety.
2. Melakukan praktikum berdasarkan SOP yang ada.

7. DAFTAR PUSTAKA
1. Fann Instrument Company. 2008. Sand Content Kit Instruction Card
2. Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi. 2013. Buku Petunjuk
Praktikum Analisa Lumpur Pemboran
3. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013.
Lumpur Hidrolika dan Lumpur Pengeboran

Cepu, Desember 2018


Menyetujui,
Asisten Laboratorium
Eksplorasi dan Produksi

`
Maysita Ayu Larasati
NIM. 15412015

Anda mungkin juga menyukai