Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TETAP

ANALISA LUMPUR PEMBORAN

NO PERCOBAAN :
JUDUL PRAKTIKUM : SAND CONTENT
PRODI/SEMESTE : TEP / III
TGL. PRAKTIKUM :
TGL. PENYERAHAN :
DOSEN PENGAJAR : AZKA ROBY ANTARI ,S.T, MT
PRAKTIKAN : AHMAD KHOIRIL ANAM
NPM : 1903010
KELAS : TEP 3A

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2020/2021

DAFTAR ISI
BAB I
1. Pendahuluan 1
2. Tujuan 1
3. Manfaat 1
BAB II
1. Dasar Teori 2
BAB III
1. Prosedur Percobaan 4
2. Data Hasil Percobaan 5
BAB IV
1. Pembahasan 6
BAB V
1. Kesimpulan dan Saran 7

BAB I
1. Pendahuluan
Lumpur Pemboran merupakan Semua jenis FIuida ( cairan - cairan
berbusa, gas bertekanan ) yang dipergunakan untuk membantu operasi
Pemboran dengan membersihkan dasar lubang dari serpih bor dan
mengangkatnya ke permukaan, sehingga Pemboran dapat bejalan dengan
lancar.
Dari serpihan- serpihan batuan yang diangkat oleh lumpur sirkulasi dari
bawah Permukaan ke permukaan. Umumnya terdapat kandungan
melalui Pembentuk Formasi batuan yang telah di tembus oleh bit ,
dimana ukurannya sangat beragam , mulai dari sit hingga kerikil, namun
umumnya adalah Pasir.
2. Tujuan
Mengukur berapa % banyaknya kardungan pasir di dalam lumpur
Pemboran.
3. Manfaat

BAB II
1. Dasar Teori
Pada cutting atau serpihan-serpihan batuan yang diangkut oleh lumpur
sirkulasi dari bawah permukaan ke permukaan, pada umumnya mengandung
material pembentuk formasi batuan yang telah ditembus bit, ukuran butir material
tersebut beragam, mulai dari silt hingga kerikil, namun digeneralisir secara umum
sebagai "pasir".

Pasir yang dimaksud sesungguhnya merupakan partikel-partikel padat yang


diameternya > 74 micron, atau dengan kata lain, tidak lolos saringan 200 mesh.

Keberadaan pasir mempengaruhi karakteristik lumpur yang digunakan dalam


operasi pemboran, meningkatkan densitas lurmpur adalah salah satunya.

Sand content kit adalah perangkat sederhana yang berguna untuk


memisahkan pasir yang terkandung dalam lumpur. Terdiri dari sebuah wadah
penampung sampel berdiameter 2 %" yang pada bagian tengahnya dilengkapi dengan
sieve atau sand filtei (saringan pasir) berukuran 200 mesh (74 micron) yang
berfungs: untuk menyaring pasir pada proses pencucian Ilumpur, gelas plastik
dengan belaiai semprot yang berfungsi setagai penampung dan penyemprot air ke
wadah, dan sebuah measuring cylinder (gelas ukur) yang dilengkapi dengan solids
scale atau tube mark (penunjuk skala) yang berguna sebagai tanda ukur banyaknya
pasir yang terkandung dalam satuan mililiter (ml).
BAB III
1. Prosedur Percobaan
1. Siapkan sampel lumpur dasar. Bila menggunakan lumpur yang sama dengan
pengukuran densitas, aduk lumpur yang telah digunakan dengan mixer
selamat + 5 menit sebelum digunakan pada pengukuran sand content.
2. Isi tabung gelas ukur dengan lumpur pemboran sampai tanda batas yang
ditentukan. Tambahkan air hingga batas berikutnya.
3. Tutup dengan jari bagian outletnya, lalu goncang-goncang gelas yang berisi
lumpur dengan tangan.
4. Tuangkan campuran tersebut ke saringan. Biarkan cairan mengalir keluar
melalui saringan. Tambahkan air ke dalam tabung, kocok dan tuangkan
kembali ke saringan. Ulangi hingga tabung menjadi bersih. Cuci pasir yang
tersaring. Ulangi hingga tabung menjadi bersih. Cuci pasir yang tersaring pada
saringan untuk melepaskannya dari sisa-sisa lumpur yang melekat.
5. Pasang funne! pada sisi atas dari sieve. Dengan perlahan-lahan, balik
rangkaian sand content kit dan masukkan ujung funnel ke dalam gelas ukur.
Hanyutkan pasir ke dalam tabung dengan menyemprotkan air melalui
saringan hingga semua pasir tertampung dalam gelas ukur. Biarkan pasir
mengendap. Dari skala yang ada pada tabung, baca persen volume dari pasir
yang mengendap.
6. Catat sand content dari lumpur dalam persen volume.
7. Bersihkan peralatan sebersih-bersihnya dan simpan dengan rapi hingga siap
digunakan kembali untuk pembuatan lumpur berikutnya

2. Data Hasil Percobaan


BAB IV
1. Pembahasan
BAB V
1. Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai