1.1 Tujuan :
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan presentase kadar lumpur dalam agregat halus.
Kandungan lumpur harus lebih kecil dari 5%, merupakan ketentuan dalam peraturan bagi
penggunaan agregat halus untuk pembuatan beton.
1
1.5 Tabel Data Hasil Uji Kadar Lumpur.
Indeks Sampel
No. Item Pengujian Satuan
S.01 S.02 S.03
2
BAB II
UJI BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS (PASIR)
2.1 Tujuan :
Pengujian ini bertujuan agar dapat memahami tentang kondisi dan klasifikasi agregat halus dan
kasar serta mencari data untuk mendapatkan angka berat jenis curah, berat jenis kering permukaan
(SSD) dan
3
2. Setelah di bagi dengan spilliter ambil pasir dan masukkan ke dalam 3 container yang berbeda,
container 1 untuk di oven, container yang ke 2 direndam dengan air selama 24 Jam, dan
container ke 3 untuk pengujian kadar lumpur.
3. Pasir dalam container 2, yang sudah direndam selama 24 Jam, kemudian di tiriskan dan di jemur,
sampai pasir tersebut jika di genggam dengan tangan dan dilepaskan bentuk pasirnya berubah
sedikit atau setengah kering.
4. Jika konsistensi pasir yang diinginkan sudah didapat, masukkan pasir tersebut ke dalam kerucut
abram sampai 1/3 nya, lalu jatuhkan penumbuk sebanyak 8 kali.
5. Setelah itu tambah lagi pasir sampai 2/3 nya dan jatuhkan kembali penumbuk sebanyak 8 kali.
6. Lalu tambahkan lagi pasir sampai kerucut penuh lalu tumbuk 8 kali lagi, kemudian tambah pasir
sampai melebihi kerucut lalu jatuhkan penumbuk sebanyak 1 kali, dan ratakan secara perlahan.
7. Kemudian angkat kerucut secara perlahan, jika bentuknya tetap maka pasir harus kembali di
jemur, namun jika tinggi permukaan tetap namun bagian sampingnya runtuh maka pasir sudah
dalam keadaan SSD ( Saturated Service Dry).
8. Jika sudah dalam keadaan SSD, maka Uji Berat Jenis Pasir dapat kita lakukan.
9. Stoples dan tutup kaca yang sudah disiapkan sebeleumnya di timbang bersamaan terlebih dahulu
dalam keadaan kosong.
10. Lalu pasir yang sudah dalam keadaan ssd sebelumnya di masukkan kedalam stoples,
kemudian ditimbang kembali bersama dengan tutup kaca.
11. Setelah itu tambahkan air sebanyak ½ dari stoples yang sudah berisi pasir lalu aduk
sampai pasir dan air tercampur dengan rata, lalu tambahkan lagi air sampai stoples
penuh, buang busa yang muncul akibat proses pengadukan tadi secara perlahan, lalu
tutup dengan tutup kaca secara perlahan dan tidak meninggalkan gelembung di tutup
kaca, dan timbang kembali stoples tersebut.
12. Setelah itu pasir dan air yang ada di dalam stoples di pindahkan ke mangkuk, lalu
didiamkan selama 24 Jam.
13. Bersihkan Stoples, kemudian isi kembali air sampai stoples penuh dan tutup kembali
dengan penutup kaca tanpa ada gelembung dipermukaan tutup kaca tersebut, lalu
ditimbang kembali.
14. Setelah pasir didiamkan selama 24 jam, dan seluruh pasir sudah mengendap dengan
baik, maka kita harus mengeluarkan air dari mangkok tersebut dengan bantuan squezzed
bottle atau pun pipa kecil, sampai air dalam mangkok tersebut habis, lalu oven panci
berisi pasir basah tersebut selama 24 Jam.
15. Jika sudah di oven selama 24 jam, keluarkan Mangkook berisi pasir dari dalam oven dan
timbang kembali beratnya.
16. Catat semua hasil data timbangan yang didapatkan untuk dilakukan pengolahan data.
2.5 Tabel Data Hasil Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus (Pasir)
4
Hasil Pengujian SAMPEL
Keterangan Sat. Simbul, Formula
S.01 S.02 S.03
Berat (stoples + kaca penutup) gr. W1ps 712,5 710,5 722,0
Berat (stoples + BENDA UJI SSD+kaca
penutup)
gr. W2ps 1284,5 1401,0 1420,0
Berat (stoples + kaca penutup + Air) gr. W4ps 1836,0 1840,5 1847,5
Berat benda uji kering open gr. W5ps 566,5 686,5 688,0
5
BERAT JENIS AGGREGAT HALUS (PASIR)
Berat total benda uji PASIR. gr. W1ab = W1a + W1b 572,0 690,5 698,0
Volume total benda uji PASIR. Cm3 V1ab = V1a +V1b 238,0 278,0 277,5
Berat jenis benda uji PASIR gr/cm
3
Bj =W1ab/V1ab 2,403 2,484 2,515
Berat total air dalam benda uji PASIR. gr. W8ab = W8a +W8b 238,000 278,000 277,500
6
2.6 Dokumentasi Kerja di Lapangan.
7
BAB III
UJI BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR (KERIKIL)
3.1 Tujuan :
Pengujian ini bertujuan agar dapat memahami tentang kondisi dan klasifikasi agregat halus dan
kasar serta mencari data untuk mendapatkan angka berat jenis curah, berat jenis kering permukaan
(SSD).
8
3.5 Tabel Data Hasil Uji Berat Jenis dan Penyerapan Aggregat Kasar (Kerikil)
9
BERAT JENIS AGGREGAT KASAR (KERIKIL)
Berat total benda uji PASIR. gr. W1ab = W1a + W1b 1173,0 1265,0 887,0
Volume total benda uji PASIR. Cm3 V1ab = V1a +V1b 464,5 505,0 359,0
Berat jenis benda uji PASIR gr/cm
3
Bj =W1ab/V1ab 2,525 2,505 2,471
10
BAB IV
11
UJI ANALISA AYAKAN
4.1 Tujuan :
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan distribusi ukuran partikel, pengujian ini membantu
dalam menilai kualitas agregat, memantau proses produksi, dan menentukan kekuatan material yang
dihasilkan.
12
4.5 Tabel Data Hasil Uji Analisa Ayakan.
Berat
Berat Agg. Komulatif Komulatif
Ukuran Aggregat % Berat
Berat Ayakan Tertahan pada Berat % Berat
No. Ayakan Tertahan Yang Lolos
(gram) Ayakan + berat Tertahan pd. Tertahan
(mm) Pada Ayakan Ayakan
Ayakan (gram) Ayakan Pada Ayakan
(gram)
1 2 3 4 5 =(4) - (3) 6 7 8
Jumlah Berat Aggregat yang diperbolehkan hilang = 1% * Berat benda uji 9,46 gram.
13
Kode Sample : PASIR-02
Berat
Berat Agg. Komulatif Komulatif
Ukuran Aggregat % Berat
Berat Ayakan Tertahan pada Berat % Berat
No. Ayakan Tertahan Yang Lolos
(gram) Ayakan + berat Tertahan pd. Tertahan
(mm) Pada Ayakan Ayakan
Ayakan (gram) Ayakan Pada Ayakan
(gram)
1 2 3 4 5 =(4) - (3) 6 7 8
Jumlah Berat Aggregat yang diperbolehkan hilang = 1% * Berat benda uji 9,995 gram.
14
Kode Sample : PASIR-03
Berat
Berat Agg. Komulatif Komulatif
Ukuran Aggregat % Berat
Berat Ayakan Tertahan pada Berat % Berat
No. Ayakan Tertahan Yang Lolos
(gram) Ayakan + berat Tertahan pd. Tertahan
(mm) Pada Ayakan Ayakan
Ayakan (gram) Ayakan Pada Ayakan
(gram)
1 2 3 4 5 =(4) - (3) 6 7 8
Jumlah Berat Aggregat yang diperbolehkan hilang = 1% * Berat benda uji 8,42 gram.
16
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME KERIKIL, PASIR, DAN SEMEN
5.1 Tujuan :
Tujuan dari pengujian ini untuk mengevaluasi karakteristik fisik dan mekanik dari agregat yang
digunakan dalam material konstruksi. Selain itu pemeriksaan ini juga dilakukan untuk menilai
kemampuan agregat dalam mendukung struktur konstruksi yang kuat dan tahan lama.
5.5 Tabel Data Hasil Pemeriksaan Berat Volume Kerikil, Pasir, dan Semen.
17
AGGREGAT HALUS (PASIR)
Hasil Pengujian
Keterangan Sat. Simbul / Formula
S1 S2 S3
Berat bejana kosong gr. W14ps 2000 2000 2000
Berat bejana + Benda uji gr. W15ps 6200 6300 6100
Berat bejana kosong + tutup kaca gr. W16ps 4250 4250 4250
Berat bejana + Air + tutup kaca gr. W17ps 7350 7350 7350
Berat SAMPEL uji gr. W18ps = W15ps - W14ps 4.200,00 4.300,00 4.100,00
3
Volume SAMPEL cm Vps = W17ps - W16ps 3.100,00 3.100,00 3.100,00
3
Berat Volume benda uji PASIR gr/cm BVps = W18ps/Vps 1,355 1,387 1,323
Hasil Pengujian
Keterangan Sat. Simbul / Formula
S1 S2 S3
Berat bejana kosong gr. W14kr 2000 2000 2000
Berat bejana + Benda uji gr. W15kr 6150 6400 6200
Berat bejana kosong + tutup kaca gr. W16kr 4250 4250 4250
Berat bejana + Air + tutup kaca gr. W17kr 7350 7350 7350
Berat SAMPEL uji gr. W18kr = W15kr - W14kr 4.150,00 4.400,00 4.200,00
3
Volume SAMPEL cm Vkr = W17kr - W16kr 3.100,00 3.100,00 3.100,00
3
Berat Volume benda uji PASIR gr/cm BVkr = W18kr/Vkr 1,339 1,419 1,355
SEMEN
Hasil Pengujian
Keterangan Sat. Simbul / Formula
S1 S2 S3
Berat bejana kosong gr. W14pc 2000 2000 2000
Berat bejana + Benda uji gr. W15pc 5850 5850 5850
Berat bejana kosong + tutup kaca gr. W16pc 4250 4250 4250
Berat bejana + Air + tutup kaca gr. W17pc 7350 7350 7350
Berat SAMPEL uji gr. W18pc = W15pc - W14pc 3.850 3.850 3.850
3
Volume SAMPEL cm Vpc = W17pc - W16pc 3.100 3.100 3.100
3
Berat Volume benda uji PASIR gr/cm BVpc = W18pc/Vpc 1,242 1,242 1,242
18
BAB VI
19
MIX DESIGN
6.1 Tujuan :
Tujuan dilakukannya mix design, untuk menciptakan campuran beton yang optimal untuk
memenuhi persyaratan tertentu yang diperlukan dalam proyek konstruksi.
20
15. Faktor air semen yang disesuaikan : dalam hal ini dapat diabaikan oleh karena syarat minimum
kadar semen sudah dipenuhi.
16. Susunan butir agregat butir halus : ditetapkan masuk Daerah Susunan Butir No. 3, berdasarkan
hasil analisa ayak pasir.
Zona 3
ukuran ayakan batas atas batas bawah ZONA 3
19 100 100 100
Gradasi
17.Cukup jelas
18.Persen bahan yang lebih halus diperoleh harga antara 30 %.
19.Berat jenis relatif agregat : (0,30 x 2,467) + (0,70 x 2,5) = 2,45 kg/m3
20.Berat jenis beton diperoleh angka 2,245 kg/m3 .
21.Kadar agregat gabungan = 2,245-(353,44+205) =1686,56 kg/m3
22.Kadar agregat halus = 0,3 x 1686,56 = 505,968 kg/m3.
23.Kadar agregat kasar = 0,7 x 1686,56 = 1180,592 kg/m3.
24.Proporsi campuran untuk 1 m3 beton :
a. Semen = 353,44 kg/m3
b. Pasir = 505,968 kg/m3
c. Kerikil = 1180,592 kg/m3
d. Air =205 l/m3
25.Proporsi campuran untuk 2 Silinder d= 15 cm dan h= 30 cm dengan volume = 0,0106 m3
a. Semen = 353,44 x 0,0106 x1,15 =4,31 kg/m3
b. Pasir = 505,968 x 0,0106 x 1,15 = 6,167 kg/m3
c. Kerikil = 1180,592 x 0,0106 x 1,15 = 14,4 kg/m3
d. Air = 205 x 0,0106 x 1,15 = 2,5 l/m3
21
7. Setelah corong slump penuh ratakan bagian atasnya perlahan, lalu tarik kuat corong slump, jika
campuran bentuknya tetap maka campuran tersebut masih kekurangan air, namun jika campuran
sudah runtuh maka tinggi slump bisa langsung di ukur dengan menggunakan meteran.
8. Jika tinggi slump sudah didapat, campuran tersebut bisa langsung dimasukkan ke dalam mold/
silinder, saat proses memasukkannya sesekali harus di ratakan dengan menggoyang-goyangkan
mold, dan menusukknya dengan batang besi, lalu didiamkan selama 24 jam ditempat teduh tanpa
cahaya matahari.
9. Setelah 24 jam lepas mold/silinder dengan bantuan kunci pas secara perlahan, lalu keluarkan
beton slinder dari mold/silinder tersebut, dan kembali diamkan di tempat teduh tanpa cahaya
matahari selama 3 hari.
22
BAB VII
UJI TEKAN BETON
7.1 Tujuan :
Untuk memastikan bahwa beton yang digunakan dalam konstruksi memiliki kekuatan yang
memadai untuk menahan beban yang akan diterimanya selama masa pakainya. Uji tekan beton juga
membantu dalam memastikan bahwa beton telah dicampur dengan proporsi yang tepat dan telah
mengeras dengan benar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
23