Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 TUJUAN
1.3 METODE PENULISAN
BAB II
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1.1 PELAKSANAAN
Pada laporan ini penulis akan mendeskripsikan pelaksanaan pratikum serta data
yang penulis peroleh, adapun beberapa proses pelaksanaan antara lain :
1. Pengambilan sample agregat halus
2. Pen gambilan sample agregat kasar
3. Pengujian kadar lumpur
4. Pengujian berat jenis pasir
5. Pengujian berat jenis kerikil
6. Analisa saringan pasir
7. Zona gradasi pasir
8. Pengujian berat isi gembur agregat halus
9. Pengujian berat isi gembur agregat kasar
10. Mix design campuran beton
11. Proses pencetakan benda uji beton (f’c = 30 Mpa)

Semua pelaksanaan berurutan sesuai dengan tanggal pelaksanaan praktik


PENGAMBILAN SAMPLE AGREGAT HALUS
TANGGAL : 3 Agustus 2018

a. TUJUAN
Untuk dijadikan bahan uji dalam melakukan analisa saringan dan menentukan
berat jenis.
b. Alat yang digunakan :
1. Sekop
2. Sendok
3. Kapi
4. Loyang Besar
5. Loyang Kecil
c. Bahan yang digunakan :
1. Gundukan Pasir
d. Langkah-langkah pengerjaan :
1. Ambilah pasir secara random
2. Tampung pasir pada loyang besar sampai memenuhi setengah dari
kapasitas loyang dan ratakan
3. Bagilah pasir menjadi empat bagian
4. Lalu bagian sisi diagonal pasir dibuang
5. Ratakan/campur pasir pada loyang
6. Ulangi langkah ke tiga (3) sampai langkah ke lima (5)
7. Bagi agregat menjadi lima (5), yang ditempatkan pada loyang kecil
8. Isi dari masing-masing loyang kecil minimal 500 gr
PENGAMBILAN SAMPLE AGREGAT KASAR
TANGGAL : 3 Agustus 2018
a. TUJUAN
Untuk dijadikan bahan uji dalam melakukan perhitungan berat isi dan berat jenis.
b. Alat yang digunakan :
1. Sekop
2. Sendok
3. Kapi
4. Loyang Besar
5. Loyang Kecil
c. Bahan yang digunakan :
1. Gundukan Kerikil
d. Langkah-langkah pengerjaan :
1. Ambilah kerikil secara random
2. Tampung kerikil pada loyang besar sampai memenuhi 3/4 dari kapasitas
loyang dan ratakan
3. Bagilah kerikil menjadi empat bagian
4. Lalu bagian sisi diagonal kerikil dibuang
5. Ratakan/campur kerikil pada loyang
6. Ulangi langkah ke tiga (3) sampai langkah ke lima (5)
7. Bagi agregat menjadi lima (5), yang ditempatkan pada loyang kecil
8. Isi dari masing-masing loyang kecil minimal 500 gr
PENGUJIAN AGREGAT HALUS

1. PERSIAPAN SAMPLE UNTUK ANALISA SARINGAN


TANGGAL : 3 agustus 2018
a. TUJUAN :
Sebagai bahan untuk uji analisa saringan
b. Alat yang digunakan :
1. Oven Listrik
c. Bahan yang digunakan
1. Sample pasir pada loyang kecil
d. Langkah-langkah pengerjaan :
1. Masukkam sample ke dalam oven
2. Nyalakan oven dengan suhu sekitar 100 - 110 C
3. Minimal waktu pengovenan selama 8 jam
4. Setelah 8 jam oven dimatikan
5. Buka penutup oven agar agregat terkena angin/udara

2. PERSIAPAN SAMPLE UNTUK MENENTUKAN BERAT JENIS


TANGGAL : 3 agustus 2018
a. TUJUAN :
Sebagai bahan untuk uji berat jenis dalam kondisi SSD
b. Bahan yang digunakan
1. Sample pasir pada loyang kecil
2. Air

c. Langkah-langkah pengerjaan :
1. Cuci pasir sampai bersih
2. Tambahkan air pada loyang yang berisi pasir, tinggi air  1 cm dari atas
permukaan pasir
3. Rendam pasir selama  8 jam (taruh pada tempat yang aman saat proses
perendaman)
PENGUJIAN KADAR LUMPUR PASIR

TANGGAL : 4 agustus 2018


a. TUJUAN :
Untuk mengetahui kadar lumpur pasir dan dapat menentukan kondisi pasir bagus
atau tidak bagus (menurut SNI)
b. Alat yang digunakan :
1. Sekop
2. Loyang Kecil
3. Saringan 4,75 mm
4. Gelas ukur 500 ml
5. Gelas ukur 100 ml
6. Tempat air
c. Bahan yang digunakan
1. Pasir
2. Air
d. Langkah-langkah pengerjaan :
1. Saringlah pasir dan tampung pada loyang kecil
2. Isi masing-masing gelas ukur dengan pasir yang lolos saringan 4,75 mm
sebanyak 70% dari kapasitas gelas ukur
3. Isi gelas ukur yang sudah ada pasirnya dengan air sebanyak kapasitas gelas
ukur (Banyaknya air tidak berpengaruh karena hanya sebagai media)
4. Pegang bagian atas dan bawah gelas ukur, kemudian putar-putar gelas
ukur agar tidak ada rongga
5. Kocok perlahan secara horizontal
6. Balik gelas ukur secara perlaham dengan tetap memegang bagian atas dan
bawah gelas ukur
7. Baliklah gelas ukur keposisi semula
8. Tambahkan air lagi pada gelas ukur sampai batas kapasitas
9. Ulangi langkah kerja ke lima (5) sampai langkah kerja ke tujuh (7)
10. Bersihkan gelas ukur dengan air, pada bagian luar dan dalam sampai tidak
ada noda/lumpur
11. Letakkan gelas ukur pada tempat datar untuk mengendapkan lumpur
12. Waktu pengendapan lumpur sekitar 8 – 12 jam
PENGUJIAN AGREGAT KASAR

1. PERSIAPAN SAMPLE UNTUK UJI BERAT JENIS DAN BERAT ISI


TANGGAL : 3 agustus 2018
a. TUJUAN :
Sebagai bahan untuk menentukan berat jenis dan berat isi kerikil serta membuat
kerikil dalam kondisi SSD
b. Alat yang digunakan :
1. Ember
c. Bahan yang digunakan
1. Sample kerikil pada loyang kecil
2. Air
d. Langkah-langkah pengerjaan :
1. Tambahkan air pada loyang yang berisi kerikil
2. Bersihkan kerikil
3. Tiriskan kerikil dan masukkan kedalam ember
4. Buang sisa pasir, kotoran dan lumpur yang ada pada loyang
5. Bersihkan loyang dari sisa-sisa lumpur yang menenmpel
6. Bersihkan kerikil sampai air menjadi bening
7. Tiriskan kerikil keloyang kecil yang sudah dibersihkan
8. Isi loyang yang berisi kerikil bersih dengan air sampai terendam semua
9. Letakkan loyang pada tempat yang aman
10. Diamkan/rendam selama  8 jam
PENGUJIAN BERAT JENIS PASIR

TANGGAL : 4 agustus 2018


a. TUJUAN :
Untuk mengetahui berat jenis kerng, berat jenis SSD dan penyerapan pasir
b. Alat yang digunakan :
1. Pipet
2. Bejana + tutup kaca
3. Kapi
4. Alas ( untuk tempat pasir/karung)
5. Lap kain
6. Timbangan
c. Bahan yang digunakan
1. 500 gr pasir kondisi SSD
2. Air
d. Langkah-langkah pengerjaan :
1. Ambillah air yang ada pada sample pasir dengan pipet (material jangan
sampai terangkat)
2. Tuangkan pasir keatas karung
3. Letakkan dibawah sinar matahari
4. Ratakan pasir setipis mungkin dengan kapi
5. Jika sudah terlihat agak kering, aduk jadi satu dan ratakan kembali
6. Ulangi terus langkah kelima (5)
7. Kepal-kepal pasir, jika tidak ada gumpalan, itu artinya pasir sudah dalam
keadaan SSD
8. Tampung pasir SSD pada wadah kering
9. Tutup dengan lap kering(lap kain) untuk menghindari penguapan
e. Proses Perhitungan :
1. Timbang berat uji pasir SSD 500 gr
2. Isi bejana dengan air sampai penuh
3. Tutup bejana dengan kaca
4. Untuk menghindari adanya gelembung udara saat penutupan bejana
dibarengi dengan mengisi bejana dengan air mengunakan pipet dan tutup secara
perlahan sampai menutup sempurna
5. Timbang bejana+air+tutup, didapat hasil 1812 gr (permukaan bejana harus
keadaan kering)
6. Pindahkan bejana ke meja buka penutupnya dengan cara digeser secara
perlahan
7. Kurangi air pada bejana dengan pipet
8. Masukkan pasir
9. Ulangi langkah ke 2 sampai ke 4
10. Timbang bejana+pasir+air+tutup, didapat hasil 2112 gr
11. Ambillah sebagian air (posisi bejana dimeja)
12. Aduk-aduk pasir dan tampung dalam wadah (sampai tidak ada material
dari pasir pada bejana)
13. Diamkan beberapa jam sampai air menjadi bening
14. Ambillah air yang sudah bening dengan pipet
15. Masukkan dalam oven minimal 8 jam
f. Setelah 8jam / lebih dari 8 jam
1. Ambil pasir dari oven
2. Timbang pasir+wadah dan didapat hasil 682 gr
g. Rekapitulasi Data
Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan agregat Halus
Sample
No Keterangan
1 2 Rata-Rata

Berat Pasir Kering Mutlak (gr)


1 594 496 545
[Bk]
Berat Pasir Kondisi Jenuh Kering Muka
2 600 500 550
(gr) [SSD]
Berat Piknometer Berisi Pasir + Air +
3 2154 2112 2133
Kaca (gr) [Bt]
Berat Piknometer Berisi Air + kaca (gr)
4 1806 1812 1809
[B]
Berat Jenis Curah (gr/cm³)
5 2.36 2.48 2.42
Bk/(B+SSD-Bt)
Berat Jenih Jenuh Kering Muka (gr/cm³)
6 2.38 2.50 2.44
SSD/(B+SSD-Bt)
Berat Jenis Semu (gr/cm³)
7 2.41 2.53 2.47
Bk/(B+Bk-Bt)
Penyerapan Air (%)
8 1.01 0.81 0.91
(SSD-Bk)/Bkx100%
PENGUJIAN BERAT JENIS KERIKIL

TANGGAL : 4 agustus 2018


a. TUJUAN :
Untuk mengetahui berat jenis kerng, berat jenis SSD dan penyerapan pasir
b. Alat yang digunakan :
1. Pipet
2. Bejana + tutup kaca
3. Loyang
4. Lap kain
5. Timbangan
c. Bahan yang digunakan
1. 2534 gr kerikil kondisi SSD
2. Air
d. Langkah-langkah pengerjaan :
1. Buanglah air dari wadah sample kerikil
2. Lap kerikil sampai permukaannya tidak ada air
3. Tampung pada Loyang
4. Tutup dengan lap kain (untuk menghindari penguapan)
e. Proses Perhitungan :
1. Timbang berat kerikil 2534 gr
2. Isi bejana dengan air sampai penuh
3. Tutup bejana dengan kaca
4. Untuk menghindari adanya gelembung udara saat penutupan bejana
dibarengi dengan mengisi air menggunakan pipet dan penutup digeser pelan –
pelan sampai menutup sempurna
5. Timbang bejana+air+tutup, didapat hasil 1812 gr (permukaan bejana harus
keadaan kering)
6. Pindahkan bejana ke meja buka penutupnya dengan cara digeser secara
perlahan
7. Kurangi air pada bejana dengan pipet
8. Masukkan kerikil
9. Ulangi langkah ke 2 sampai ke 4
10. Timbang bejana+kerikil+air+tutup, didapat hasil 890
11. Ambillah semua air dari bejana(posisi bejana dimeja)
12. Tiriskan kerikil dan tampung pada Loyang
13. Masukkan Loyang ke dalam oven
14. Proses pengovenan minimal 8 jam
f. Setelah 8jam / lebih dari 8 jam
1. Ambil kerikil dari oven
2. Timbang kerikil+wadah dan didapat hasil 876 gr
g. Rekapitulasi Data
Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan agregat Kasar

Sample
No Keterangan
1 2 Rata-Rata

Berat Kerikil Kering Mutlak (gr)


1 2876 2464 2670
[Bk]
Berat Kerikil Kondisi Jenuh Kering Muka
2 2960 2534 2747
(gr) [Bj]
Berat Kerikil Dalam Air (gr)
3 1748 1496 1622
[Ba]
Berat Jenis Curah (gr/cm³)
4 2.37 2.37 2.37
Bk/(Bj-Ba)
Berat Jenih Jenuh Kering Muka (gr/cm³)
5 2.44 2.44 2.44
Bj/(Bj-Ba)
Berat Jenis Semu (gr/cm³)
6 2.55 2.55 2.55
Bk/(Bk-Ba)
Penyerapan Air (%)
7 2.92 2.84 2.88
(Bj-Bk)/Bkx100%
ANALISA SARINGAN PASIR

TANGGAL : 10 agustus 2018


a. TUJUAN :
Untuk mengetahui klasifikasi agregat halus / pasir berdasarkan butirannya
b. Alat yang digunakan :
1. Timbangan
2. Wadah
3. Saringan ASTM
4. Mesin saringan
c. 700 gr pasir yang sudah di oven (minimal 8 jam)
d. Langkah kerja
1. Ambil pasir dari oven
2. Timbang sebanyak 700 gr
3. Tampung dalam wadah
4. Timbang berat masing – masing ayakan ( saringan )
5. Susun ayakan dari yang terbesar sampai yang terkecil (pan)
6. Tuangkan pasir ke saringan paling atas, dan tutup rapat
7. Letakkan pada mesin saringan
8. Pastikan tutup saringan sudah tertekan dengan baik
9. Nyalakan mesin tunggu sampai 10 menit
10. Matikan mesin dan letakan saringan pada meja
11. Timbang masing –masing saringan
e. Untuk mengetahui berat material yang tertinggal ;
(Berat tertinggal = berat hasil timbangan – berat ayakan)

Analisa Saringan Agregat Halus/Pasir


Asal agregat : Karangasem
Keperluan : Uji Lab

Persentase Persentase
Berat Berat
Lubang Berat Berat Berat Berat
Ayakan + Tertinggal
Ayakan Ayakan Tertinggal Tertinggal Lolos
Agregat Komulatif
(mm) (gr) (gr) Komulatif Komulatif
(gr) (gr)
(%) (%)
9.6 554 558 4 4 0.8 99.2
4.75 452 476 24 28 5.6 94.4
2.36 442 502 60 88 17.6 82.4
1.18 424 484 60 148 29.60 70.40
0.600 420 496 76 224 44.8 55.2
0.300 414 502 88 312 62.40 37.60
0.150 408 484 76 388 77.60 22.40
0.075 398 460 62 450 90.00 10.00
Van 472 522 50 500 100.00 0.00

Total 3984 4484 500  2142

2142
Modulus butir halus = = 4.284 (menurutr SNI 0052 MHB 1,5 s/d 3,8
500

GRADASI PASIR DAERAH III


100
90
80
70
% Komulatif Lolos Ayakan

60
50
40
30
20
10
Sample 2
0 Persen Min-
imum
Daerah III
Persen Max-
imum
Lubang Ayakan Daerah III
KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS

TANGGAL :
A. Pembacaan Pada Gelas Ukur
1. Perhatikan gelas ukur dengan seksama
2. ada 3 bagian yaitu air, lumpur , pasir
3. lihat dan catat level pasir dan lumpur
4. lihat dan catat level pasir saja
5. Untuk mengetahui level lumpur yaitu dengan mengurangi item no 3 dengan no
4

B. Gelas ukur yang berisi pasir dan sudah dilarutkan 12 jam
Sample
No Keterangan
1 2 Rata-Rata

Volume Total (V.Pasir+V.lumpur) (ml)


1 310 325 317.5
[Vt]
Volume pasir (ml)
2 290 310 300
[Vs]
Kadar Lumpur (%)
3 6.90 4.84 5.87
(Vt-Vs)/Vs x 100%

Pengujian Berat Isi Gembur Agregat Kasar

Tujuan :
Menentukan berat isi agregat kasar dengan prosedur pengujian yang benar

Alat :
1. Wadah silinder besar
2. timbangan
3. pipet
4. sekop

Bahan :
1. Kerikil
2. Air

Langkah Kerja :
1. ambil kerikil dengan skop
2. tampung dalam wadah sampai penuh (rata batas atas wadah)
3. ratakan kerikil
4. timbang kerikil+wadah didapat .... gram ( sample 1)
5. kosongkan kembali wadah slilinder
6. ulangi langkah 1-3 dengan memakai wadah yang sama
7. timbang kerikil+wadah didapat hasil .... gram ( sample 2 )
8. kosongkan kembali wadah silinder
9. masukkan air ke wadah silinder
10. timbang wadah+air
11. isi air pada wadah sampai rata dengan pipet
12. hasil timbangan air+Wadah ... gram

N Sample
Keterangan
o 1 2 Rata-Rata

1 Berat Mould (gr) [W1] 2600 2650 2625

2 Berat Mould + Kerikil (gr) [W2] 8350 8250 8300


Berat Kerikil (gr)
3 5750 5600 5675
[W3] = W2-W1
Berat Mould + Air (gr)
4 6150 6300 6225
[W4]
Berat Air (gr)
5 3550 3650 3600
[W5]=W4-W1
Volume Mould = Berat Air (cm³)
6 3550 3650 3600
[V]=W5
Berat Volume Padat (gr/cm³)
7 1.62 1.53 1.58
W3/V

Pengujian Berat Isi Gembur Agregat Halus

Tujuan :
Menentukan berat isi agregat halus dengan prosedur pengujian yang benar

Alat :
1. Wadah silinder kecil
2. timbangan
3. alat perata
4. sekop

Bahan :
1. pasir
2. Air

Langkah Kerja :
1. ambil pasir dengan skop
2. tampung dalam wadah sampai penuh (rata batas atas wadah)
3. ratakan pasir dengan alat perata
4. timbang pasir+wadah didapat .... gram ( sample 1)
5. kosongkan kembali wadah slilinder
6. ulangi langkah 1-3 dengan memakai wadah yang sama
7. timbang pasir+wadah didapat hasil .... gram ( sample 2 )
8. kosongkan kembali wadah silinder
9. masukkan air ke wadah silinder
10. timbang wadah+air
11. isi air pada wadah sampai rata dengan pipet
12. hasil timbangan air+Wadah ... gram
Sample
No Keterangan
1 2 Rata-Rata

1 Berat Mould (gr) [W1] 2600 2650 2625

2 Berat Mould + Pasir (gr) [W2] 7800 8000 7900

3 Berat Pasir (gr) [W3] = W2-W1 5200 5350 5275

4 Berat Mould + Air (gr) [W4] 6150 6300 6225

Berat Air (gr)


5 3550 3650 3600
[W5]=W4-W1
Volume Mould = Berat Air (cm³)
6 3550 3650 3600
[V]=W5
Berat Volume Gembur (gr/cm³)
7 1.46 1.47 1.47
W3/V
Perencanaan Campuran Beton

Tujuan :
sebagai acuan menentukan proporsi bahan campuran beton untuk menghasilkan
mutu beton yang ditentukan/diinginkan

Perencanaan campuran beton dibawah berdasarkan SNI 03-2834-1993 dan


bimbingan dari instruktur

No Uraian Nilai Satuan Tabel/Grafik/Hitungan


Kuat Tekan Beton yang disyaratkan
1 30 Mpa 28 hari/cacat 5%
(Silinder) (fc)
2 Deviasi Standar (s) 6 Mpa
3 Nilai Tambah / Margin (M) 9,84 Mpa M=K.s (K=1.64)
Kuat Tekan Beton Yang ditargetkan
4 40 Mpa f'c r=f'c + M
(f'c rencana)
5 Jenis Semen portland Tipe I Ditetapkan
Batu
Jenis Agregat Kasar
6 Pecah
Jenis Agregat Halus Alami
7 Faktor Air Semen 0,48 Tabel 2 Grafik2
8 Faktor Air Semen Yang digunakan 0,6 Ditetapkan
9 Slump 30-60 Ditetapkan
10 Ukuran Agregat Maksimum 40 mm Ditetapkan
11 Kadar Air Bebas 170 kg/m³ Tabel 3 (2/3.Wh+1/3Wk)
12 Jumlah Semen 355 kg/m³ kadar Air Bebas/FAS
13 Jumlah Semen Maksimum -
14 Jumlah Semen Minimum 225 kg/m³ tabel 4
15 Jumlah Semen Yang Digunakan 355 kg/m³ jumlah yang terbesar
16 Faktor Air Semen Yang Disesuaikan 0,48 FAS terkecil
Gradasi
17 Susunan Butir Agregat Halus Ditetapkan
Daerah 2
Susunan Butir Agregat Kasar -
18
Susunan Butir Agregat Gabungan -
19 Persen Agregat Halus 35 % Grafik 5
(%ag.halus x Bj Ag.Halus)
Berat Jenis Relatif Agregat (Gabungan)
20 2,44 + (%Ag.Kasar x
SSD
BjAg.Kasar)
21 Berat Isi Beton 2250 kg/m³ Grafik 16
Berat Isi Beton - Jumlah
22 Kadar Agregat Gabungan 1.725 kg/m³
Semen - Kadar Air Bebas
34 % Ag.Halus x Kadar
23 Kadar Agregat Halus 603,75 kg/m³
Ag.Gabungan
Kadar Ag.Gabunga -
24 Kadar Agregat Kasar 1121,25 kg/m³
Kadar Ag.Halus
1.725

Proses pencetakan benda uji beton


Tanggal:

Tujuan :
Untuk mengetahui kuat tekan beton yang sebenarnya, yang nantinya dapat
perbandingan antara kuat tekan rencana dengan kuat tekan benda uji beton, yang
kita buat.

Alat :
1. 2 buah cetakan silinder ukuran 15 * 30 cm
2. Minyak pelumas
3. Kuas
4. Lap kain
5. Ember
6. Skop
7. Trowel
8. Batang besi (besi rojok)
9. Kerucut (uji slump) + plat datar
10. Ompreng besar / Loyang besar
11. Timbangan dan gelas ukur
12. Molen / mesin pencampur bahan beton

Bahan :
Sesuai dengan perencanaan campuran beton
1. Semen = 4,51 kg
2. Air = 1,97 kg
3. Agregat halus = 8,06 kg
4. Agregat kasar = 14,07 kg
Catatan : agregat halus / kasar menggunakan agregat yang sama (yang dari awal di
test berat jenisnya)
5. Air untuk ditambahkan

Langkah kerja :
1. Siapkan 2 buah cetakan silinder
2. Lepas baut penguncinya (hingga menjadi 3 bagian)
3. Bersihkan cetakan dari debu dengan lap kain
4. Oleskan minyak pelumas secara merata ke seluruh bagian dalam
5. Pasang kembali menjadi 1 bagian utuh dan kencangkan bautnya
6. Letakkan di tempat yang aman
7. Siapkan timbangan dan bahan – bahan campuran beton
8. Mulailah menimbang sesuai berat yang sudah ditentukan (bedakan wadah
antara bahan 1 dengan bahan yang lainnya)
9. Siapkan mesin pencampur/molen
10. Bersihkan bagian dalamnya dengan air (kondisi mesin hidup)
11. Buang airnya
12. Masukkan kerikil kedalam mesin
13. Masukkan semen, biarkan kerikil dan semen tercampur dulu
14. Masukkan pasir, biarkan beberapa menit sampai tercampur
15. Masukkan airnya sampai semua bahan tercampur
16. Setelah tercampur rata, tuangkan adonan dari molen ke Loyang besar
17. Untuk uji slump basahi dulu kerucut dengan air dan taruh di atas plat datar
18. Masukkan adonan (mix beton) ke dalam kerucut sebanyak 1/3 bagian
kerucut
19. Rojok mix beton dengan besi batang sebanyak 25 kali (cara merojok
angkat besi di atas kerucut lalu dilepas)
20. Masukkan lagi mix beton sampai kerucut penuh
21. Tunggu 30 detik lalu kerucut diangkat
22. Setelah kerucut diangkat ternyata slumpnya tidak memenuhi sesuai yang
sudah ditetapkan yaitu 30-60
Pengujian Kuat Tekan Beton
Tujuan :
Untuk mendapatkan kuat tekan beton sebagai pembuktian hasil mix design
dengan rencana kuat tekan
Alat-alat :
1. Mesin Tekan Beton
2. Mealting Port/Coping Mesin
3. Spidol
4. Alat Aduk
5. Pelumas ( Oli )

Bahan
1. Bahan silinder umur 14 hari
2. serbuk belerang

Langlah langkah
1. siapkan benda uji ( ditandai pada samping benda uji )
2. panaskan serbuk belerang pada moalting port
3. aduk aduk sampai mencair
4. siapkan alat coping
5. oleskan bagian bawah cetakan copinh dengan pelumas
6. tiang belerang pada cetakan
7. letakkan bagian bawah benda uji sampai mengeras
8. lakukan hal yang sama pada satu sisinya
9. masukkan benda uji yang sudah dicoping dalam mesin ( posisi benda uji tegak )
10. tutup mesin/penutup yang ada di benda uji
11. hidupkan mesin
12. pembacaan kuat tekan saat mesin berhenti
13. hasil pengujian kuat tekan beto

Anda mungkin juga menyukai