2. SUB TOPIK :
a) Menguji kadar air SSD
b) Menguji kadar zat organic
c) Menguji berat jenis SSD
d) Menguji bobot isi pasir
e) Menguji kadar lumpur pasir
f) Menguji MKB
3. TUJUAN
A. Menguji Kadar Air SSD
1. Mengerti dan dapat menggunakan peralatan untuk menguji berat jenis
SSD dengan baik dan benar.
2. Menghitung kadar air SSD dengan benar.
3. Menentukan kadar air SSD dengan benar.
B. Menguji kadar Zat Organik
1. Mengerti dan dapat menggunakan peralatan untuk menguji kadar zat
organic dengan baik dan benar.
2. Menentukan kadar zat organic dengan benar.
C. Menguji Berat Jenis SSD
1. Mengerti dan dapat menggunakan peralatan untuk menguji berat jenis
SSD dengan baik dan benar.
2. Menghitung berat jenis SSD dengan benar.
3. Menentukan hasil beras jenis SSD dengan benar.
D. Menguji Bobot Isi Pasir
1. Menyebutkan dan menggunakan peralatan untuk menguji bobot isi
pasir dengan benar.
2. Memeriksa bobot isi pasir.
3. Menghitung pengujian bobot isi pasir dengan benar.
4. Menentukan hasil pengujian bobot isi pasir.
E. Menguji Kadar Lumpur Pasir
1. Mengerti dan dapat menggunakan peralatan untuk menguji kadar
lumpur pasir dengan baik dan benar.
2. Memeriksa kadar lumpur pasir.
3. Menghitung hasil pengujian kadar lumpur pasir dengan benar.
4. Menentukan hasil pengujian kadar lumpur pasir.
F. Menguji MKB
1. Mengetahui susunan besar butir dan angka kehalusannya pasir.
b−a
Vbejana
2. PASIR GEMBUR
a. Memasukkan pasir ke dalam bejana sampai penuh.
b. Meratakan permukaan bejana.
c. Menimbang pasir dalam bejana.
d. Menimbang bobot isi pasir dengan rumus
c−a
Vbejana
E. Menguji Kadar Lumpur Pasir
1. Merendam pasir dengan air selama 24 jam.
2. Meniriskan air sampai SSD.
3. Menimbang pasir sebanyak 150 gram sebanyak 3 sample (a,b,c)
0
4. Mengoven pasir (a,b,c) selama 24 jam dengan suhu 100 ± 5 C
5. Mengambil pasir dari oven lalu memasukkan ke dalam exicator
guna mendinginkan kemudian menimbang pasir (a,b,c) dan
mencatat hasilnya.
6. Melakukan langkah no.4 dan 5 berkali-kali hingga menghasilkan
hasil timbangan yang tetap. (A)
7. Memasukkan pasir ke dalam gelas ukur dan memasukkan air ke
dalamnya hingga tinggi air 12 cm di atas permukaan pasir.
8. Mendiamkan selama 1 jam, kemudian mengaduk pasir tadi selama
15 detik.
9. Mendiamkan lagi selama 1 menit, lalu menuangkan airnya secara
hati-hati.
10. Memasukkan air lagi ke dalam gelas ukur seperti no.7
11. Mengerjakan langkah no.8 dan no.9 sampai air di atas pasir tampak
bersih.
12. Melakukan langkah no.4 dan no.5 hingga menghasilkan hasil
timbangan yang tetap. (B)
13. Menghitung kadar lumpur pasir dengan rumus
A−B
×100 %
B
F. Menguji MKB
1. Menyusun susunan ayakan pasir dengan kedudukan lobang terkecil
berada di bagian bawah dilengkapi penampung.
2. Mengayak dilakukan dengan tangan atau mesin sampai tak ada
butiran menembus lobang ayakan.
3. Pasir yang tertinggal di atas masing-masing ayakan ditimbang.
4. Berat masing-masing dimasukkan dalam tabel kemudian dihitung
berapa persen tertinggal diatas masing-masing ayakan terhadap berat
contoh semula yang diayak.menghitung berapa persen tertinggal dan
tembus komulatif pada lobang ayakan yang ukuran berkelipatan dua.
5. Menghitung angka kehalusan butirnya dan menggambar grafiknya
dalam zone.
6. LANDASAN TEORI
Pasir beton adalah butiran-butiran mineral keras yang bentuknya
mendekati bulat dan ukuran butirnya sebagian besar terletak antara 0,075- 5
mm, dan kadar bagian yang ukurannya lebih kecil dari 0,063 mm tidak lebih
dari 5%.
Pasir beton harus bersih. Bila diuji memakai larutan pencuci khusus, tinggi
endapan pasir yang kelihatan dibandingakan dengan tinggi seluruh endapan
tidak dari 70%.
Kandungan bagian yang lewat ayakan 0,063 mm tidak lebih dari 5% -
berat ( kadar lumpur)
Angka kehalusan fineness modulus terletak antara 2,2 - 3,2 bila diuji
memakai rangkaian ayakan dengan mata ayakan berukuran berturut-turut
0.16-0.315,0.63-1.25-2.5-5-10mm dengan fraksi yang lewat ayakan 0.3mm
minimal 15% berat.
Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi
mutu beton. Untuk itu bila direndam dalam larutan 3% NaOH , carian diatas
endapan tidak boleh lebih gelap dari warna larutan pembanding.
Kekekalan terhadap larutan Na2SO4 atau MgSO4 :
- Terhadap larutan Na2SO4 :
Fraksi yang hancur tidak lebih dari 12% berat.
- Terhadap larutan MgSO4
Fraksi yang hancur tidak lebih dari 10% berat.
Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi, reaksi pasir terhadap
alkali harus negative.
7. PENYAJIAN DATA
A. Kadar Air SSD
Hasil data oven SSD
N SEBELUM SESUDAH
O
1. Keruh Kuning, sesuai standart no.3
2. Keruh Kuning, sesuai standart no.3
3. Keruh Kuning, sesuai standart no.3
8. PEMBAHASAN
A. Kadar Air SSD
a−b
×100 %
menggunakan rumus b
Dengan
150−147 , 8
×100 %=1 , 49 %
I. 147 .8
Pasir SSD yang diteliti kadar air SSD sebanyak 150 gr menjadi kadar
tetap 147,8 gram dan mempunyai kadar air 1,49%
150−147 , 6
×100 %=1 , 63%
II. 147 , 6
Pasir SSD yang diteliti kadar air SSD sebanyak 150 gr menjadi kadar
tetap 147,6 gram dan mempunyai kadar air 1,63%
150−147,5
×100 %=1,7 %
III. 147 ,5
Pasir SSD yang diteliti kadar air SSD sebanyak 150 gr menjadi kadar tetap
147,5 gram dan mempunyai kadar air 1,7%
Kadar air SSD rata-rata adalah 1,6%. Menurut buku PUBI kadar air SSD
adalah 0,2%-0,9%. Jadi hasil penelitian pada kelompok kami belum memenuhi
syarat untuk membuat beton.
jadi pasir yang kami teliti telah memenuhi standart Ssi sebagai bahan pembuatan
beton.
149 ,5−149
×100 %=0,3 %
Sample II = 149
149 ,3−148 ,9
×100 %=0,3%
Sample III = 148 , 9
Maka pasir yang kami teliti baik digunakan sebagai bahan pembuatan beton.
Karena telah memenuhi standart SSI tahun 1975 yaitu kurang dari 5%.
Dari semua penilitian yang kami lakukan ada beberapa penelitian yang
memenuhi standart dari SSI. Namun ada yang belum memenuhi standart dari SSI
seperti kadar air SSD.
10. SARAN