- Oven
- Timbangan
- Pan
V.Teori
Clay Lump test merupakan kelanjutan dari percobaan pencucian pasir di mana pasir yang
sudah dicuci pada percobaan terdahulu direndam lagi dalam aquades selama lebih kurang 24 jam.
Tujuannya adalah agar gumpalan-gumpalan liat yang melekat pada pasir (yang tidak lepas pada
pencucian pasir) menjadi lepas dan mengapung. Setelah itu dicuci lagi dengan ayakan no. 200 di
bawah siraman air sehingga yang tertinggal hanyalah pasir yang bersih.
Untuk percobaan pencucian pasir ini, kandungan lumpur yang diperoleh harus lebih kecil
atau sama dengan 5% maka untuk kandungan gumpalan liat/ clay lump haruslah kurang dari atau
sama dengan 1%.
Dalam pekerjaan pencampuran beton, kadar liat yang ada harus seminimal mungkin agar
mutu beton yang didapat lebih baik. Semakin banyak liat yang dikandung agregat halus maka
semakin banyak pula permukaan yang harus ditutupi semen. Ini menyebabkan pemakaian semen
yang boros dan kemampuan semen mengikat berkurang sehingga beton menjadi berkurang
mutunya.
VI.Prosedur Percobaan
1. Pasir sisa percobaan pencucian lumpur sebanyak 2 sampel dengan berat kering setelah
pencucian lumpur sebagai berat awal direndam dalam aquades selama lebih kurang 24 jam.
2. Setelah direndam selama lebih kurang 24 jam aquades dibuang dengan hati-hati agar
jangan sampai ada pasir yang ikut terbuang.
3. Tuangkan pasir pada ayakan no. 200 dan dicuci di bawah siraman air sambil diremas-remas
selama lebih kurang 5 menit.
4. Pasir hasil pencucian dituang ke dalam pan dan dikeringkan dalam oven bersuhu 110ºC
selama 24 jam.
5. Pasir kering hasil pengovenan kemudian ditimbang beratnya dan dicatat
6. Persentase selisih antara berat mula-mula sebelum pencucian dan berat kering sesudah
pencucian disebut sebagai kadar liat.
Menurut buku petunjuk praktikum “Teknologi Beton”, persyaratan untuk mencari kadar liat pasir
:
A − B x 100%
% kadar liat =
A