Disusun Oleh :
Nama :
FAKULTAS TEKNIK
2017
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk
untuk menyelesaikan tugas CJR ini. Tanpa pertolongan-Nya saya tidak akan bisa
CJR ini disusun berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang telah
dititipkan kepada saya. CJR ini disusun dengan menghadapi berbagai rintangan,
namun dengan penuh kesabaran Saya mencoba untuk menyelesaikan CJR ini.
CJR ini memuat tentang “Analisan Struktur : Penelitian Beton dan Semen”.
Tema yang akan dibahas di CJR ini sengaja dipilih kami untuk dipelajari lebih dalam.
Butuh waktu yang cukup panjang untuk mendalami materi ini sehingga saya dapat
Saya selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak
yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian CJR ini. Semoga CJR yang
saya buat ini dapat dinilai dengan baik dan dihargai oleh para pembaca meski CJR ini
masih mempunyai kekurangan. Saya selaku penyusun, mohon kritik dan sarannya.
Terima kasih.
Penyusun
BAB I.
PENGANTAR
Struktur beton retak dapat terjadi dalam setiap tahap kehidupan. Karena
material beton itu sendiri sebagai dalam kasus penyusutan terkendali, atau faktor
eksternal seperti akibat beban berlebihan, paparan lingkungan yang keras, prosedur
konstruksi yang buruk, atau kesalahan desain. Celah memiliki banyak efek negatif
terhadap kinerja mekanis dan durabilitas struktur beton. Pengembangan beton yang
dapat secara otomatis kembali ini hilangnya kinerja sangat diinginkan. Sejalan dengan
hal ini, penyembuhan diri dari beton retak, umumnya dikenal sebagai penyembuhan
autogenous, adalah sebuah fenomena yang sering dipelajari investigasi
eksperimental. dan pengalaman praktis telah menunjukkan bahwa retakan di
cementitiousmaterials memiliki kemampuan untuk menutup diri mereka sendiri,
misalnya air yang mengalir melalui beton retak melambat dari waktu ke waktu.
Dalam kasus ekstrim, ini retakan yang dapat ditutup sepenuhnya.
Dalam penelitian ini, pengukuran frekuensi resonansi, uji tarik uniaksial dan
pengujian permeabilitas air digunakan untuk mengukur perilaku penyembuhan diri
sendiri dalam hal pemulihan sifat mekanik dan transportasi. Metode-metode
pengujian secara singkat sebagai berikut.
Ini sama set-up digunakan untuk menerapkan preloading untuk diri ini
penyembuhan studi. Regangan tarik nilai sampai dengan 3% yang digunakan untuk
mensimulasikan berbagai tingkat kerusakan di ECC. Beberapa microcracks diinduksi
di ini pra-rusak spesimen. Namun, bahkan pada tingkat regangan tinggi, lebar retak
tetap di bawah sekitar 60 μm.
Nilai kuat tekan optimum didapat pada variasi kaca 10% yaitu 31,1 MPa.
Begitu juga dengan penelitian yang telah dilakukan (Herbudiman dan Januar, 2011)
tentang pemanfaatan serbuk kaca sebagai powder pada self-compacting concrete,
didapatkan kadar optimum substitusi parsial serbuk kaca adalah 10%. Komposisi
tersebut menghasilkan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah rata-rata 49,08MPa dan
4,08 MPa, yang menunjukkan peningkatan kekuatan sebesar +0,33% dan +4,88%.
Kadar serbuk kaca hingga 20% masih menghasilkan beton diatas kuat tekan rencana
40 MPa. Pada kadar serbuk kaca hingga 30%, beton struktural masih dapat dihasilkan
dengan kuat tekan 32,23 MPa.
Maka pada kesempatan ini, penulis CJR tertarik melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Campuran Serbuk Kaca Sebagai Pengganti Sebagian Semen Dalam
Kuat tekan Beton”. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menghasilkan kualitas
beton yang lebih efektif dan ekonomis.
3. Pembahasan
BAB III
Keunggulan Penelitian
Dari jurnal yang saya bahas memiliki dasar elemen yang benar adanya dan
memiliki beberapa teori yang memang dapat dibuktikan kebenarannya, karena
memang benar dengan apa yang di jelaskan pada jurnal tersebut dengan apa yang
diketahui bahwa desain bahan semen dapat digunakan sebagai bahan penyembuhan
diri pada beton.
Temuan-temuan dalam beton dan semen memang dapat kita lihat dari mana
saja dan bisa kita temukan sumbernya, namun dari sumbernya yang saya temukan di
internet bahwa Jurnal ini memang benar originalitas temua si penulis jurnal tersebut.
Kohesi adalah hubungan antar bagian dalam teks yang ditandai penggunaan
unsur bahasa. Konsep kohesi pada dasarnya mengacu kepada hubungan bentuk,
artinya unsur-unsur wacana (kata atau kalimat) yang digunakan untuk menyusun
suatu wacana memiliki keterkaitan secara padu dan utuh. Sedangkan Koherensi
adalah keterkaitan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya, sehingga
kalimat memiliki kesatuan makna yang utuh
Jadi, koherensi yang ada pada jurnal ini di buat karena adanya sebab yaitu
merupakan bagian dalam penjelasan beton yang menjadi dasar atau landasan teori,
jurnal ini juga memiliki fakta yang memang benar, karena teori yang di dapat dari
hasil penelitiannya sebab Penyembuhan memang bisa meningkatkan kekakuan ECC
dan kekuatan utama serta penurunan regangan Tarik ECC.
BAB IV
Kelemahan Penelitian
Dilihat dari kekurangan masalah dalam jurnal tersebut saya rasa tidak
banyak kekurangannya karena jika banyak permasalahan dalam kemutakhiran pada
jurnal maka junal tersebut tidak baik pada si pembaca maka dari itu penjelasan
kemutakhiran masalah yang ada pada jurnal langsung di berikan pemecahan
masalahnya.
Dari keterkaitan hubungan dan penjelasan gagasan yang ada juga teori yang
ada pada jurnal tersebut, hanya sedikit saja kekurangannya. Seperti kurangnya
penjelasan secara lebih rinci, dengan sedikitnya kekurangan dalam segi kohesi dan
koherensi membuat poin yang menjadi keunggulan dalam jurnal, maka dari itu saya
hanya berpendapat bahwa tidak banyak kekurangan yang saya temukan pada segi
koherensi dan kohesinya.
BAB V
Implikasi
V.A. Teori
Dari segi teori yang ada pada jurnal yang saya bahas merupakan teori yang
benar dan dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya, karena dasar-dasar dalam
beton merupakan awal yang menjadi acuan dan pedoman dalam pembuatan beton
dan selalu hadir dalam segi apapun, sebab dasar merupakan teori awal dalam
membuat suatu karya atau penemuan baru.
Dari beberapa penjelasan dalam jurnal tersebut sangat baik dalam memberikan
pengetahuan yang lebih lagi mengenai material beton dan semen. Dengan begitu,
sistem dan teori yang ada pada jurnal tersebut merupakan suatu hal yang bagus
dalam perkembangan beton baik dalam maupun luar negeri.
BAB VI
Kesimpulan:
Saran:
http://ees.elsevier.com/CEMCON/default.asp