Anda di halaman 1dari 17

Perbedaan potensi dan

karakteristik dalam belajar


kElompok 3
• suci febrianti marpaung (5212411019)
• febrian sianturi (5213111041)
• m.husain (521111107)
Pengertian potensi

 Potensi berasal dari bahasa ingggris to potent yang artinya keras atau kuat. Istilah potensi dapat
disebut kemampuan,kekuatan,kesanggupan atau daya yang sudah terwujud ataupun yang belum
terwujud tetapi belum optimal.
 Dengan demikian potensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang masih terkandung dalam diri
peserta didik yang diperoleh secara pembawaan.
Jenis jenis potensi

A. POTENSI FISIK
kemampuan yanng dimiliki seseorang yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan apabila
dilatih dengan baik.
B. POTENSI PSIKIS
Bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki seseorang dan memungkinkan untuk
di tingkatkan dan dikembangkan apabila dipelajari dan dilatih dengan baik.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK DALAM
BELAJAR
 INTELIGENSI
Inteligensi atau kecerdasan intelektual adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan
proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara
langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan
manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
(Ormrod, 2008) menyimpulkan pandangan dari para tokoh tentang definisi dan rumusan inteligensi yang memiliki berbagai kualitas

sebagai berikut.

1. Bersifat adaptif, dapat digunakan secara fleksibel untuk merespons berbagai situasi dan kondisi permasalahan yang dihadapi.

2. Berkaitan dengan kemampuan untuk belajar. Orang yang cerdas dalam bidang tertentu dapat mempelajari informasi-informasi dan

perilaku-perilaku baru dalam bidang tersebut secara lebih cepat dan lebih mudah dibanding orang yang kurang cerdas.

3. Istilah inteligensi lebih merujuk pada penggunaan pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki untuk menganalisis dan memahami

situasi baru secara efektif.

4. Istilah inteligensi melibatkan interaksi dan koordinasi yang kompleks dari berbagai proses mental.

5. Istilah inteligensi terkait dengan budaya tertentu. Bahwa perilaku inteligen dalam budaya tertentu tidak selalu dianggap perilaku

inteligen dalam budaya lain.


 BAKAT
Bakat merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dimana kemampuan tersebut sudah melekat dalam dirinya dan dapat digunakan
untuk melakukan hal-hal tertentu dengan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan orang biasa. Dengan demikian bakat adalah kemampuan
yang ada di dalam diri seseorang sejak lahir dimana kemampuan tersebut dapat digunakan untuk mempelajari sesuatu dengan cepat dan dengan has
yang baik.

 Setiap orang memiliki bakat yang berbeda-beda dan bentuknya sangat beragam. Misalnya seperti bakat musik, menari, melukis, dan la

sebagainya. Dalam hal ini bakat juga dipengaruhi beberapa faktor karena suatu bakat bisa cepat atau lambat berkembang apabila:

 Tingkat pendidikan yang didapatkan seseorang.

 Faktor lingkungan sekitar yang dapat mendukung bakat seseorang.

 Struktur saraf motorik yang baik.

 Motivasi dan minat seseorang untuk belajar serta mengasah bakatnya.


Beberapa berikut ini adalah a contoh bakat :

1. Bakat Umum

Bakat umum merupakan kemampuan atau potensi dasar seseorang dan dimiliki setiap individu. Beberapa contoh bakat umum manusia diantaranya:

Mampu berbicara. Mampu berpikir. Mampu berjalan atau bergerak. Mampu menulis dan membaca, d.ll

2. Bakat khusus

Bakat khusus merupakan kemampuan atau potensi khusus yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Beberapa contoh bakat khusus yang ada

di dalam diri orang-orang tertentu, misalnya :

1. Bakat verbal 6. Bakat relasi ruang

2. Bakat numerial 7. Bakat ketelititan klerikal

3. Bakat skolastik 8. Bakat bahasa

4. Bakat abstrak

5. Bakat mekanik
• Minat
Minat adalah rasa lebih suka dan tertarik pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada paksaan. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Crow and Crow mengatakan bahwa minat
berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan
orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Minat dapat diekspresikan
melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat
pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas, seperti aktivitas belajar.
• Jenis jenis minat adalah sebagai berikut

1. Minat Situasional
 Minat situasional dipicu oleh sesuatu dari lingkungan sekitar, seperti hal-hal yang baru,
berbeda, tak terduga, menantang, sering menghasilkan minat situasional, dan hal-hal yang
melibatkan tingkat aktivitas yang tinggi atau emosi yang kuat. Siswa juga cenderung dibuat
penasaran oleh topik-topik yang berkaitan dengan orang dan budaya, alam, dan peristiwa-
peristiwa yang terjadi saat ini.

1. Minat Pribadi
 Minat pribadi adalah minat yang bersifat jangka panjang dan relatif stabil pada suatu topik
atau aktivitas. Minat pribadi semacam ini relatif stabil sepanjang waktu dan menghasilkan
pola yang konsisten dalam pilihan yang dibuat siswa. Sering kali minat pribadi dan
pengetahuan saling menguatkan, minat dalam sebuah topik tertentu memicu semangat untuk
mempelajari lebih dalam tentang topik tersebut, dan pengetahuan yang bertambah sebagai
akibat dari proses pembelajaran itu pada gilirannya meningkatkan minat yang lebih besar.
• kepribadian

 Pada dasarnya jiwa manusia dibedakan menjadi dua aspek, yakni aspek kemampuan (ability) dan
aspek kepribadian (personality). Aspek kemampuan meliputi prestasi belajar; intelegensia; dan
bakat, sedangkan aspek kepribadian meliputi watak; sifat; penyesuaian diri; minat; emosi; sikap; dan
motivasi. Gagasan tersebut memberikan gambaran tentang kesan tentang apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan diperbuat; yang  terungkap melalui perilaku.
• gaya belajar

 Kemampuan setiap anak atau peserta didik untuk menyerap dan memahami pelajaran tentu berbeda;
demikian pula dengan cara mereka belajar, yang bisa disebut dengan gaya belajar. Ada anak yang lebih
suka apabila guru mereka mengajar dengan cara menulis materi di papan tulis atau menayangkan materi
dalam bentuk power point; dengan begitu mereka bisa membaca untuk memahami materi tersebut;
mereka ini memiliki gaya belajar visual. Sedangkan sebagian siswa lainnya lebih suka bila guru
menjelaskan materi secara lisan, mendengarkan rekaman, atau berdiskusi, sehingga siswa bisa
mendengar untuk memahami materi yang dipelajari; mereka memiliki gaya belajar auditif (auditory
learners). Ada juga siswa yang suka belajar sambil melakukan sesuatu seperti menggambar, membuat
ringkasan dalam bentuk mindmap atau infografis, membuat laporan observasi, melakukan percobaan/
eksperimen, dan lain sebagainya. Tipe belajar seperti ini disebut gaya taktil (Tactual Learners).
• Gaya berpikir

 Gaya berpikir merupakan salah satu kunci utama untuk mengembangkan kinerja, baik itu di lingkungan
sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan keluarga, maupun dalm situasi-situasi antar pribadi maupun
bersosialisasi dengan orang lain atau lingkungan. Pada umumnya terdapat empat jenis kategori gaya
berpikir dalam otak manusia, antara lain : gaya berpikir sekuensial konkret (SK), gaya berpikir acak
konkret (AK), gaya berpikir acak abstrak (AA), dan gaya berpikir sekuensial abstrak (SA).
• Gaya berperilaku

 Gaya berperilaku (dalam hal belajar) adalah suatu sikap yang muncul dari diri siswa dalam menanggapi
dan meresponi setiap kegiatan belajar mengajar yang terjadi, menunjukkan sikapnya apakah antusias dan
bertanggung jawab atas kesempatan belajar yang diberikan kepadanya. Gaya berperilaku memiliki dua
penilaian kualitatif yakni baik dan buruk tergantung kepada individu yang mengalaminya, untuk
meresponinya dengan baik atau bahkan acuh tak acuh. Gaya berperilaku juga berbicara mengenai cara
belajar yang dilakukan oleh siswa itu sendiri, sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya berperilaku adalah
merupakan cara atau tindakan yang berisi sikap atas pelaksanaan teknik-teknik belajar yang dilaksanakan
individu atau siapapun juga dalam waktu dan situasi belajar tertentu.

 Menurut Abu Ahmadi, perilaku belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:

1. Faktor biologis
2. Faktor psikologis
3. Faktor lingkungan
• Ciri-ciri khusus yang menjadi karakteristik gaya berperilaku adalah
1. Perubahan intensional
2. Perubahan positif dan aktif
3. Perubahan efektif dan fungsional
“SESI MEMBERIKAN SARAN & TANYA
JAWAB"
PENUTUP

 Setelah meneliti tentang apa itu potensi dan karakteristik dalam belajar, sebagai calon seorang pendidik, dapat

ditarik kesimpulan bahwa potensi dan karakteristik dalam belajar merupakan aspek yang sangat penting dalam

menjadi seorang guru, potensi atau kemampuan dan karakteristik/sifat individu yang berhubungan dengan sumber

daya manusia yang memiliki kemungkinan dikembangkan dan atau menunjang pengembangan potensi lain,

potensi itu meliputi potensi bakat dan minat, karakteristik siswa mempunyai hubungan positif dengan hasil

pembelajaran artinya, semakin baik karakteristik siswa maka hasil belajar akan cenderung semakin baik atau

meningkat, sebaliknya karakteristik siswa yang tidak baik akan menyebabkan hasil belajar tidak baik atau

menurun.
SEKIAN & TERIMAKASIHH

Anda mungkin juga menyukai