MATERI PEDAGOGIK
1
menerangkan, meringkas, memiliki kemampuan berbicara, menerapkan aturan tata
bahasa, mampu berbahasa lain. Strategi pembelajaran Verbal Linguistik dapat
dilakukan dengan cara:
a. Mengkondisikan peserta didik untuk menceritakan suatu kisah/masalah
b. Memberi kesempatan peserta didik untuk memimpin diskusi
c. Membuat artikel/cerita
d. Mempresentasikan pokok bahasan
e. Menyusun laporan
2. Kecerdasan Logika Matematika (Logical Mathematic Intelligence) adalah
kemampuan dalam menghitung, mengukur dan mempertimbangkan proposisi dan
hipotesis serta menyelesaikan soal-soal matematika. Karakteristik peserta didik
yang memiliki kecendrungan kecerdasan ini: merasakan tujuan dan fungsi dalam
lingkungan, mengenal konsep-konsep kuantitatif, waktu dan hubungan sebab
akibat, menggunakan symbol-simbol abstrak, trampil memecahkan masalah
secara logis, memahami pola hubungan, menguji hipotesis, berfikir secara
sistematis. Langkah pembelajaran yang diupayakan: menerjemah rumus
matematika, merencanakan eksperimen, menggunakan analogi, mengkategorikan
fakta, merancang simbol.
3. Kecerdasan Spasial (Spasial Intelligence) adalah kemampuan berfikir dalam tiga
dimensi. Beberapa karakteristik peserta didik yang cendrung memiliki kecerdasan
ini: belajar dengan melihat dan mengamati, mengarahkan diri pada benda-benda
di ruangan, merasakan dan menghasilkan sebuah bayangan mental, berfikir
dengan gambar, membaca grafik, bgan, peta dan diagram, menikmati gambar,
menikmati bentuk hasil tiga dimensi, cakap mendisain secara abstrak,
menciptakan bentuk baru.
4. Kecerdasan Kinestetik Tubuh (Bodily Kinesthetic Intelligence) adalah
kemampuan peserta didk untuk menggerakkan suatu objek dan keterampilan-
keterampilan fisik yang halus. Karakteristiknya antara lain: menjelajahi
lingkungan dan sarana melalui sentuhan, mengembangkan kerjasama dan rasa
terhadap waktu, belajar baik jika terlibat langsung, menikamti secara konkrit
dalam pengalaman-pengalaman, menunjukkan kemampuan.
5. Kecerdasan Musik (Musical Intelligence) adalah kecerdasan yang sensitive pada
pola titian nada, melodi, ritme. Karakteristik: mendengar dan merespon dengan
2
ketertarikan terhadap berbagai bunyi, menikmati musik/suara-suara alam dalam
belajar, respon terhadap musik, mengkoleksi musik.
6. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Inteligence) adalah kemampuan untuk
memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif.
7. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Inteligence) adalah kemampuan untuk
membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan pengetahuan
untuk merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang.
8. Kecerdasan Natural (Natural Inteligence) adalah kemampuan untuk melakukan
sesuatu yang terkait dengan lingkungan alam.
Gejala-gejala peserta didik mengalami masalah emosional menurut Irwan
(2014): kemunduran kualitas kerja peserta didik secara tiba-tiba, sensitivitas terhadap
keritik, perasaan tidak suka, iri hati, variasi perasaan yang ekstrim, derajat toleransi
terhadap frustasi yang rendah, mengharapkan dorongan, berbohong, mengeluh sakit
padahal tidak, tidak mempu mengontrol tingkah laku.
Pertumbuhan cendrung mengarah pada perubahan fisik sedangkan
perkembangan mengarah pada perubahan psikologi dan social meliputi intelek, emosi,
bahasa, bakat.Pertumbuhan fisik pada dasarnya merupakan perubahan fisik dari kecil
menjadi besar.Dalam perkembangan intelektual, individu lebih menonjolkan sikap
reflek terhadap stimular dan respon terhadap stimulant.Selanjutnya perkembangan
emosi yang berhubungan erat dengan keinginan untuk segera memnuhi kebutuhan
primer, emosi merupakan perasaan yang disertai perubahan prilaku
fisik.Perkembangan social adalah perkembangan yang menunjukkan individu tidak
dapat berdiri sendiri.Perkembangan bahasa adalah sebagai alat komunikasi dengan
sesama.Bakat Khusus peserta didik diamati saat kemampuan yang dimiliki
berkembang pesat.Sosialisasi nilai-nilai moral, sikap adalah semakin tumbuh dan
berkembang fisik dan psikisnya maka peserta didik mulai dikenalkan hal-hal boleh
dan tidak, yang harus dilakukan dan dilarang.
Perbedaan kecakapan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan
fisik dan tingkat kemampuan berpikir seseorang yang berbeda.Bakat adalah
kemampuan khusus yang dimiliki sejak dini.
Manfaat memahami karakteristik peserta didik, bagi peserta didik adalah: akan
merasakan suasana belajar yang menyenangkan, pelayanan prima, perlakuan adil,
tidak ada diskrimanasi, merasakan bimbingan yang maksimal. Bagi guru: langkah
3
awal untuk memetakan kondisi peserta didik sesuai karakter, menyiapkan
perencanaan pembelajaran dengan baik, memberikan pelayanan prima, memberi tugas
sesuai kebutuhan.
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi.Ranah sikap menggamit transpormasi substansi agar peserta didik tahu
mengapa. Ranah keterampilan fokus pada agar peserta didik tahu bagaimana. Ranah
pengetahuan fokus pada agar peserta didik tahu apa.
Instrument yang digunakan untuk melakukan observasi: daftar checklist, skala
rentang, alat mekanikal.
B. Teori belajar
Belajar adalah kegiatan psiko-isik-sosio menuju ke perkembangan pribadi
seutuhnya (Suprijono, 2011).Belajar sebagai tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks (Dimyati dan Mujiono, 2009, 7). Teori belajar adalah teori yang
mempelajari perkembangan intelektual (mental) individu (Suherman, dkk: 2001: 30).
Didalamnya terdapat dua hal, yaitu: uraian tentang apa yang terjadi dan diharapkan
terjadi pada intelektual; dan uraian tentang kegiatan intelektual anak mengenai hal-hal
yang bisa dipikirkan pada usia tertentu. Ada beberapa teori belajar diantaranya:
1. Teori belajar behavioristik merupakan teori dasar dari aliran prilaku. Teori belajar
tingkah laku dinyatakan oleh Orton (1987: 38) sebagai suatu keyakinan bahwa
pembelajaran terjadi melalui hubungan stimulus (rangsangan) dan respon
(response). Berikut dipaparkan empat teori belajar tingkah laku yaitu teori belajar
dari Thorndike, Skinner, Pavlov, dan Watson. Edward Lee Thorndike (1874 –
1949) mengemukakan beberapa hukum belajar yang dikenal dengan sebutan Law
of effect. Belajar akan lebih berhasil bila respon siswa terhadap suatu stimulus
segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasan. Rasa senang atau kepuasan ini
bisa timbul sebagai akibat anak mendapatkan pujian atau ganjaran lainnya. Teori
belajar stimulus-respon yang dikemukakan oleh Thorndike ini disebut juga teori
belajar koneksionisme. Pada hakikatnya belajar merupakan proses pembentukan
hubungan antara stimulus dan respon. Terdapat beberapa dalil atau hukum yang
terkait dengan teori koneksionisme yaitu hukum kesiapan (law of readiness),
hukum latihan (law of exercise) dan hukum akibat (law of effect). Pavlov terkenal
4
dengan teori belajar klasik. Pavlov mengemukakan konsep pembiasaan
(conditioning). Terkait dengan kegiatan belajar mengajar, agar siswa belajar
dengan baik maka harus dibiasakan. Teori Belajar Skinner dikemukakan oleh
Burhus Frederic Skinner menyatakan bahwa ganjaran atau penguatan mempunyai
peranan yang amat penting dalam proses belajar. Terdapat perbedaan antara
ganjaran dan penguatan. Ganjaran merupakan respon yang sifatnya
menggembirakan dan merupakan tingkah laku yang sifatnya subjektif, sedangkan
penguatan merupakan sesuatu yang mengakibatkan meningkatnya kemungkinan
suatu respon dan lebih mengarah pada hal-hal yang dapat diamati dan diukur.
Teori belajar Bandura mengemukakan bahwa siswa belajar melalui meniru.
Konsep Bandura yaitu: Reciprocal determinism, Beyond reinforcement, Self
regulation.
2. Teori belajar Vygotsky (oleh Lev Semenovich Vygotsky) menurut pandangan
konstruktivisme tentang belajar, individu akan menggunakan pengetahuan siap
dan pengalaman pribadi yang telah dimilikinya untuk membantu memahami
masalah atau materi baru. King (1994) menyatakan bahwa individu dapat
membuat inferensi tentang informasi baru itu, menarik perspektif dari beberapa
aspek pada pengetahuan yang dimilikinya, mengelaborasi materi baru dengan
menguraikannya secara rinci dan menggeneralisasi hubungan antara materi
dengan informasi yang telah ada dalam memori siswa. Aktivitas ini yang
membantu siswa mereformasi informasi baru atau merestrukturisasi pengetahuan
yang telah dimilikinya menjadi suatu struktur kognitif yang lebih luas/lengkap
sehingga mencapai pemahaman yang mendalam. Ada dua konsep penting dalam
teori Vygotsky yaitu: Zone of proximal development (ZPD) dan Scaffolding.
a. Zone of proximal development (ZPD) di dalamnya ada dua tingkat
perkembangan yaitu perkembangan aktual (kemampuan pemecahan masalah
secara mandiri) dan tingkat perkembangan potensial (kemampuan pemecahan
masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau kerja sama dengan teman
sejawat yang lebih mampu).
b. Scaffolding yaitu pemberian bantuan (petunjuk, dorongan, peringatan,
menguraikan masalah menuju kepada pemecahan, memberi contoh, dan lain-
lain) pada siswa selama tahap awal pembelajaran, kemudian menguraikan
5
bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab
yang semakin besar setelah siswa dapat melakukannya.
Proses pengkonstruksian pengetahuan dapat dibagi menjadi tiga tahap: tahap
perkembangan aktual, tahap potensial, tahap internalisasi yaitu aktivitas mental
tingkat tingi jika terjadi karena adanya interaksi sosial.
3. Teori Belajar Van Hiele dikemukakan oleh Van Hiele (1954) yang menguraikan
tahap-tahap perkembangan mental anak dalam geometri disimpulkan beberapa
tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri yaitu pengenalan,
analisis, pengurutan, desuksi, dan akurasi.
a. Tahap pengenalan / Visualisasi, siswa memandang suatu bangunan geomeri
sebagai suatu keseluruhan/holistic bukan memperhatikan komponen-
komponen dari bangunan, jadi belum memahami ciri-ciri dll.
b. Tahap analisis/deskriptif, tahap siswa telah mengenal bangunan geometri
berdasarkan ciri-ciri dan sifat-sifat bangunan.
c. Tahap deduksi formal/pengurutan/rasional yaitu siswa sudah bisa memahami
hubungan antar ciri yang satu dengan ciri yang lain pada sesuatu bangunan.
d. Tahap deduksi yaitu siswa dapat mengambil kesimpulan secara deduktif
(besifat khusus), siswa dapat menyusun bukti-bukti secara formal.
e. Tahap akurasi, pada tingkat ini anak sudah memahami betapa pentingnya
ketepatan prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian
Tiga unsur utama pembelajaran geometri yaitu waktu, materi pembelajaran dan
metode penyusun. Menurut Van Hiele ada beberapa fase pembelajaran dalam
mencapai tujuan, fase-fase tersebut adalah: 1) fase informasi, 2) Fase orientasi, 3)
fase eksplisitas, 4. Fase orientasi bebas, 5) fase integrasi.
4. Teori Belajar Ausubel dikemukakan oleh David Ausubel yang berisi tentang
proses belajar bermakna dan pentingnya pergaulan sebelum belajar dimulai.
Belajar diklasifikasikan dalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan
dengan cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan pada siswa melalui
penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa
dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang sudah ada meliputi
fakta, konsep, dan generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa.
Belajar bermakna merupakan suatu proses dikatkanya informasi baru pada konsep
relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Persyaratan belajar
6
bermakna: 1) materi yang dipelajari harus bermakna secara potensial (bermakna
logis dan gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur kognitif
siswa), 2) siswa yang akan belajar harus bertujuan untuk melaksanakan belajar
bermakna. Prinsip-prinsip belajar bermakna:
a. Pengaturan Awal (advance organizer). Pengaturan Awal mengarahkan para
siswa ke materi yang akan dipelajari dan mengingatkan siswa pada materi
sebelumnya yang dapat digunakanm siswa dalam membantu menanamkan
pengetahuan baru.
b. Diferensiasi Progresif, menurut Sulaiman (1988: 203) adalah cara
mengembangkan pokok bahasan melalui penguraian bahan secara heirarkhis
sehingga setiap bagian dapat dipelajari secara terpisah dari satu kesatuan
yang besar.
c. Belajar Superordinat, selama informasi diterima dan diasosiasikan dengan
konsep dalam struktur kognitif (subsumsi), konsep itu tumbuh dan
mengalami diferensiasi.
d. Penyesuaian Integratif (Rekonsiliasi Integratif). Mengajar bukan hanya
urutan menurut diferensiasi progresif yang diperhatikan, melainkan juga
harus diperlihatkan bagaimana konsep-konsepbaru dihubungkan pada
konsep-konsep superordinat. Guru harus memperlihatkan secara eksplisit
bagaimana arti-arti baru dibandingkan dan dipertentangkan dengan arti-arti
sebelumnya yang lebih sempit, dan bagimana konsep-konsep yang
tingkatannya lebih tinggi sekarang mengambil arti baru.
Dalam penerapan teori Ausubel, Dadang Sulaiman menyarankan agar
menggunakan dua fase yaitu fase perencanaan dan fase pelaksanaan.Fase
perencanaan terdiri atas menerapkan tujuan pembelajaran, mendiagnosa latar
belakang pengetahuan siswa, membuat struktur materi dan memformulasikan
pengaturan awal.Sedangkan fase pelaksanaan pembelajaran terdiri atas
pengaturan awal, diferensiasi progresif, rekonsiliasi integratif.
5. Teori Bruner dikemukakan oleh Jerome Bruner (seorang ahli psikologi
perkembangan dari Universitas Haervard Amerika Serikat) menyampaikan aliran
psikologi belajar kognitif yang memberikan dorongan agar pendidikan
memberikan perhatian pada pentingnya perkembangan berfikir. Manusia sebagai
pemproses, pemikir, dan pencipta informasi. Belajar akan lebih berhasil jika
7
proses pengajarannya diarahkan pada konsep-konsep dan struktur yang termuat
dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antar
konsep-konsep dan struktur-struktur. Tema pendidikan menuut Bruner adalah
pentingnya arti struktur pengetahuan, kesiapan untuk belajar, nilai intuisi,
keinginan atau motivasi untuk belajar serta cara-cara para guru untuk merangsang
motivasi itu. Tiga proses kognitif: memperoleh informasi baru, transformasi
informasi, mrnguji relevansi informasi dan ketetapan pengetahuan. Bruner
menyebutkan pendangannya tentang belajar/pertumbuhan kognitif sebagai
konseptual instrument. Padangan ini berpusat pada dua prinsip yaitu pengetahuan
seeorang tentang alam didasar pada model-model tentang kenyataan yang
dibangun, model-model tersebut kemudian diadopsi dari kebudayaan seseorang
lalu diadaptasi pada penggunannya. Pendwasaan pertumbuhan intelektual atau
pertumbuhan kognitif menurut Burner adalah pertumbuhan intelektual ditunjukan
oleh bertambahnya ketidak tergantungnya respon dari sifat stimulus, pertumbuhan
intelektual tergantung bagaimana seseorang menginternalisasi peristiwa-peristiwa
menjadi suatu sistem simpanan yang sesuai dengan lingkungan, pertumbuhan
intelektual menyangkut peningkatan kemampuan untuk berkata pada dirinya
sendir atau pada orang lain dengan bantuan kata-kata atau simbol-simbol.
Ada tiga sistem keterampilan untuk menyatakan kemampuan-kemampuan
secara sempurna (dikenal dengan tiga cara penyajian/modes of presents) yaitu:
a. Cara penyajian enaktif adalah melalui tindakan, anak terlibat secara langsung
dalam memanipulasi objek.
b. Cara penyajian ikonik adalah pengetahuan disajikan melalui serangkaian
gambar-gambar atau grafik.
c. Cara penyajian simbolok didasarkan pada sistem berfikir abstrak, arbitrer
dan lebih fleksibel. Anak dapat memanupuasi simbol-simbol objek tertentu
tanpa tergantung dengan objek sebelumnya.
Menerapkan metode penemuan dalam pembelajaran menurut Bruner antara
lain: (1) Guru merencanakan materi pembelajaran yang diperlukan sebagai dasar
bagi para siswa untuk memecahkan masalah, (2) Urutan pengajaran hendaknya
menggunakan cara penyajian enaktif, ironik, simbolik, (3) Pada saat siswa
memecahkan masalah guru berperan sebagai tutor, (4) Dalam menilai hasil
belajar bentuk tes dapat berupa objektif atau esay.
8
C. Model- Model Pembelajaran
Tujuan belajar yang akan dicapai adalah memahami berbagi desain
pembelajaran, iantaranya mengetahui pengertian dan langkah-langkah pembelajaran
dengan pendekatan saintifik, pembelajaran Problem-based Learning, pembelajaran
Project-based Learning, Inquiry/Discovery Learning, serta menerapkan pendekatan
dan model-model pembelajaran yang sesuai dengan KD.
Indikator Pencapaian Kompetensi, setelah membaca sumber belajar ini
diharapkan Guru dapat:
1. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan
saintifik.
2. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah pembelajaran Problem-based
Learning.
3. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah pembelajaran Project-based
Learning.
4. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Inquiry/Discovery Learning.
5. Menerapkan pendekatan dan model-model pembelajaran yang sesuai dengan KD
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip
pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah sebagai berikut ini.
1. Pembelajaran memfasilitasi peserta didik untuk mencari tahu;
2. Belajar berbasis aneka sumber belajar;
3. Pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4. Pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Pembelajaran terpadu;
6. Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. Pembelajaran menuju keterampilan aplikatif;
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills)
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
9
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Sasaran pembelajaran dalam menerapkan kurikulum 2013 mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk
setiap satuan pendidikan. “Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan
perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat
pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar matapelajaran), dan
tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).Untuk mendorong kemampuan
peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun
kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (problem based learning).
Berikut ini akan diuraikan beberapa desain pembelajaran yang selaras dengan
prinsip pembelajaran menggunakan kurikulum 2013.
1. Pendekatan saintifik (dalam pembelajaran) dan metode saintifik
Pendekatan saintifik disebut juga pendekatan berbasis proses keilmuan.
Artinya, proses untuk memperoleh pengetahuan (ilmiah) secara sistematis.Dalam
konteks ini, tidak sulit untuk menyatakan bahwa pendekatan saintifik ini berakar
pada metode ilmiah (saintific method), sebuah konsep yang menekankan ilmu
pengetahuan lebih sebagai kata kerja ketimbang kata benda. Metode saintifik
sendiri merupakan prosedur atau proses, yakni langkah-langkah sistematis yang
perlu dilakukan untuk memperoleh pengetahuan (ilmiah) yang didasarkan pada
persepsi inderawi dan melibatkan uji hipotesis serta teori secara terkendali
(Sudarminta, 2002 : 164). Karena pengamatan inderawi biasanya mengawali
maupun mengakhiri proses kerja ilmiah, maka cara kerja atau proses ilmiah
sering juga disebut lingkaran atau siklus empiris.
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut.
10
a. Meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta didik,
b. Membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematik,
c. Memperoleh hasil belajar yang tinggi
d. Melatih peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis karya ilmiah, serta
e. Mengembangkan karakter peserta didik
Secara umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilakukan melalui
sejumlah langkah sebagai berikut.
a. Mengamati. Siswa menggunakan panca inderanya untuk mengamati
fenomena yang relevan dengan apa yang dipelajari.
b. Menanya. Siswa merumuskan pertanyaan tentang apa saja yang tidak
diketahui atau belum dapat dilakukan terkait dengan fenomena yang diamati.
c. Mengumpulkan informasi/mencoba. Siswa mengumpulkan data melalui
berbagai teknik, misalnya melakukan eksperimen, mengamati
obyek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber, membaca buku
pelajaran, dan sumber lain di antaranya buku referensi, kamus, ensiklopedia,
media massa, atau serangkaian data statistik.
d. Menalar/mengasosiasi. Siswa menggunakan data atau informasi yang sudah
dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka
rumuskan.
e. Mengomunikasikan. Siswa menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan mereka ke kelas secara lisan dan/atau tertulis atau melalui media
lain.
11
Tujuan utama PBM adalah mengembangkan keterampilan menyelesaikan
masalah, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar
mandiri, dan membentuk atau memperoleh pengetahuan baru.
Prinsip-prinsip PBM adalah sebagai berkut.
a. Penggunaan masalah nyata (otentik)
b. Berpusat pada peserta didik (student-centered)
c. Guru berperan sebagai fasilitator
d. Kolaborasi antarpeserta didik
e. Sesuai dengan paham konstruktivisme yang menekankan peserta didik untuk
secara aktif memperoleh pengetahuannya sendiri.
Berikut adalah langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
12
Siswa mendapatkan deskripsi dari masalah, apa saja yang
perludipelajari untuk menyelesaikan masalah, deskripsi
konsep yangsudah dan belum diketahui, menemukan
penyebab masalah,dan menyusun rencana untuk
menyelesaikan masalah.
Siswa mengembangkan alternatif penyelesaian masalah.
Siswa menyusun dan mengembangkan action plan untuk
penyelesaian masalah
Langkah 3 Siswa melakukan kegiatan pengumpulan data dan
Pengumpulan informasiterkait dengan penyelesaian masalah, perpustakaan,
Informasidan Data web, danberbagai sumber data yang lain serta melakukan
observasi.
Siswa secara mandiri mengolah hasil
pengumpulaninformasi/data untuk dipergunakan sebagai
solusi dalammenyelesaikan masalah.
Langkah 4 Siswa kembali melakukan brainstorming, klarifikasi
Berbagi Informasi informasi,konsep dan data terkait dengan permasalahan yang
danBerdiskusi ada danmenemukan solusinya, melakukan peer learning
untukMenemukan danbekerjasama (working together).
SolusiPenyelesaia Siswa merumuskan dan menetapkan solusi
n Masalah (pemecahanmasalah).
Siswa menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah.
Langkah 5 Siswa mempresentasikan hasil brainstormingnya tentang
Presentasi Hasil solusiyang dikemukakan untuk penyelesaian masalah.
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Siswa mereviu, menganalisis, mengevaluasi dan refleksi
terhadap pemecahan masalah yang ditawarkan
besertareasoningnya dalam diskusi kelas.
Siswa melakukan perbaikan berdasarkan hasil diskusi.
Langkah 6 Siswa mengemukakan ulasan terhadap pembelajaran yang
dilakukan
Guru dan siswa melakukan merefleksi atas kontribusi
setiaporang dalam proses pembelajaran.
13
3. Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) adalah kegiatan pembelajaran yang
menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Penekanan pembelajaran terletak
pada aktivitas-aktivias peserta didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan
keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan
produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.Produk yang dimaksud adalah
hasil projek dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya
teknologi/prakarya, dan lain-lain.Pendekatan ini memperkenankan pesera didik untuk
bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam menghasilkan produk
nyata.Tujuan Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru dalam pembelajaran
b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah projek.
c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah projek yang
kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola
sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas/projek.
e. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat
kelompok.
Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis projek adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas projek
pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.
b. Tugas projek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau
topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
c. Tema atau topik yang dibelajarkan dapat dikembangkan dari suatu kompetensi
dasar tertentu atau gabungan beberapa kompetensi dasar dalam suatu mata
pelajaran.
d. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk
nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik
yangdisusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya).
e. Pembelajaran dirancang dalam pertemuan tatap muka dan tugas mandiri dalam
fasilitasi dan monitoring oleh guru
14
Langkah-langkah Deskripsi
Langkah -1 Guru bersama dengan peserta didik
Penentuan projek menentukan tema/topik projek
Langkah -2 Guru memfasilitasi Peserta didik untuk
Perancangan langkah-langkah merancang langkah-langkah
penyelesaian projek kegiatanpenyelesaian projek beserta
pengelolaannya
Langkah -3 Guru memberikan pendampingan kepada
Penyusunan jadwal pelaksanaan peserta didik melakukan penjadwalan semua
projek kegiatan yang telah dirancangnya
Langkah -4 Guru memfasilitasi dan memonitor peserta
Penyelesaian projek dengan didik dalam melaksanakan rancangan projek
fasilitasi dan monitoring guru yang telah dibuat
D. Media Pembelajaran
Media merupakan kata jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin
yangberarti “antara”yaitu segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber
informasi danpenerima (Smaldino, et al., 2005: 9). Pernyataan tersebut dapat diartikan
bahwa segala sesuatu yang dapat menjembatani informasi antara sumber informasi
dan penerima dapat dikatakan sebagai media.Newby, et al. (2006: 308) menyatakan
bahwa pembelajaran merupakan pemilihandan pengaturan informasi, kegiatan,
metode, dan media untuk membantu siswa mencapaitujuan belajar yang telah
direncanakan. Dalam pembelajaran terjadi pengaturan siswauntuk dapat belajar
melalui kegiatan yang akan dilaksanakan, pemilihan metode danmedia yang akan
16
digunakan, serta adanya target pengetahuan atau kemampuan yang akandiperoleh
setelah mengikuti serangkaian kegiatan. Semua hal tersebut dilakukan atau digunakan
agar dapat membantu siswa untuk mencapai target berupa tujuan belajaryang telah
direncanakan sebelum pembelajaran dilaksanakan.
17
Pemilihan metode mengajar akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang
sesuai.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa
informasi atau pesan dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan
metode adalah proseduruntuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah
informasi atau pesan guna mencapaitujuan pembelajaran. Hamalik (1986)
mengemukakan bahwa pemakaian mediapembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minatyang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkanmembawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa.
4. Pemanfaatan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar
memberikanmanfaat praktis sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
b. Media pembelajaran dapat mengarahkan dan meningkatkan perhatian anak,
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu
d. Menyaksikan benda atau peristiwa pada masa lampau,
e. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,
f. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda-benda yang sukar diamati
secara langsung,
g. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati,
h. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek
secara serempak,
i. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.
j. Media pembelajaran setidak-tidaknya digunakan guru pada situasi:
bahan ajar yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa, terbatasnya, sumber
pembelajaran, guru kurang bergairah dalam menjelaskan bahan ajar melalui
verbal akibat terlalu lelah disebabkan mengajar cukup lama, perhatian siswa
terhadap pembelajaran berkurang
18
5. Pengembangan Media Sederhana
Dalam mendisain suatu media sederhana tersebut perlu diperhatikan
beberapaprinsip di bawah ini
a. Kesederhanaan (simplycity)
Bentuk media harus diringkas dan dibatasi pada hal-hal penting saja.Konsep
harus tergambar jelas dan mudah dipahami.Tulisan cukup jelas, sederhana,
dan mudah dibaca.Hindari tulisan yang artistik karena tidak semua orang
faham dengan hal tersebut.
b. Kesatuan (unity)
Adanya kesatuan hubungan antara unsur-unsur visual dalam kesatuan
fungsinya secara keseluruhan.
c. Penekanan (emphasis)
d. Perlu adanya penekanan pada bagian-bagian tertentu untuk memusatkan
minat dan perhatian anak. Penekanan ini dapat dilakukan dengan penggunaan
ukuran tertentu atau warna tertentu pada unsur yang paling penting.
e. Keseimbangan (balance)
Ada dua jenis keseimbangan, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan
non formal.Keseimbangan formal ditunjukkan dengan adanya pembagian
posisi yang simetris.Keseimbangan ini terkesan statis. Sedangkan
keseimbangan informal bentuknya tidak simetris, bagian-bagiannya
dikembangkan sehingga tidak terkesan statis
6. Pemilihan Media Pembelajaran
Agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung efektif dalam
mewujudkantujuan- tujuan yang ingin dicapai, diperlukan adanya dukungan media
pembelajaran.Pemilihan media terbaik untuk tujuan pembelajaran tertentu
bukanlah hal yang mudah.Oleh karena itu, berbagai pendapat yang dikemukakan
para ahli kadang-kadng berbeda satusama lain karena titik tolak pandangan yang
berbeda.
Dalam pemilihan media Gagne,dkk (1988) menyarankan perlunya
mempertimbangkan hal-hal berikut.
19
a. Variabel Tugas
Dalam pemilihan media, guru harus menentukan jenis kemampuan yang
diharapkandari siswa sebagai hasil pembelajaran.Disarankan untuk menentukan
jenis stimulus yang diinginkan sebelum melakuakan pemilihan media.
b. Variabel Siswa
Karakteristik siswa perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, walaupun
belum ada kesepakatan karakteristik mana yang penting. Namun guru menyadari
bahwa setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda.
Lingkungan Belajar
Pertimbangan ini lebih bersifat administratif. Berbagai hal yang termasuk
didalamnya adalah: besarnya biaya, ukuran ruang kelas, ketersediaan
perlengkapanpenunjang, dan kemampuan guru dalam mendesain pembelajaran.
c. Lingkungan Pengembangan
Jelas akan menjadi sia-sia untuk merencanakan penyajian yang baik apabila
sumbersumber seperti ketersediaan waaktu dan pengembangan personel tidak
mendukunguntuk kegiatan tersebut.
d. Ekonomi dan Budaya
Dalam pemilihan media harus mempertimbangkan apakah media tersebut
dapat diterima oleh si pemakai dan sesuai dengan sumber dana dan peralatan yang
tersedia
e. Faktor-Faktor Praktis
Hal-hal yang termasuk dalam faktor praktis antara lain: besarnya siswa
dalam satu ruangan, jarak antara penglihatan dan pendengaran pengguna media,
seberapa mudah media mampu mempengaruhi respon siswa, pengalaman guru
dalam menggunakan media, dll Pertimbangan yang lebih singkat dalam pemilihan
media adalah:
i. Tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan pembelajarn yang
telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan
dari dua atautiga ranah koqnitif, afektif, psikomotorik.
ii. Kesesuaian media dengan materi Ajar.Tepat dan berguna bagi pemahaman
bahan ajar yang dipelajari
iii. Karakteristik Siswa. Kemampuan daya pikir dan daya tangkap peserta didik
dan besar kecilnya kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan
20
iv. Gaya belajar siswa. Pemilihan ini didasarkan pada kondisi psikologis siswa
bahwa siswa belajar dipengaruhi oleh gaya belajar siswa.
v. Kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media
pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.
a. Guru, perlu memiliki pemahaman terhadap media pembelajaran antara lain jenis
dan manfaat media pembelajaran, criteria memilih dan menggunakan media
pembelajaran, menggunakan media sebagai alat Bantu mengajar dan tindak lanjut
penggunaan media dalam proses belajar.
b. Guru harus terampil membuat media pembelajaran sederhana untuk keperluan
pembelajaran
c. Guru harus mampu menilai keefektifan penggunaan media dalam proses
pembelajaran.
21
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Penilaian dilakukan melalui
observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik, ulangan, penugasan, tes
praktek, proyek, dan portofolio yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.
Berdasarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Standar Penilaian
Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai
dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Penilaian adalah merupakan pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pembelajaran
adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ulangan adalah proses yang dilakukan
untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta Didik secara berkelanjutan dalam
proses Pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta
Didik.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan
belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan.Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam pe-
nilaian.Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik bertujuan untuk mengetahui tingkat
penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi, me-
netapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan
kompetensi, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Berdasarkan fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:
formatif, dan sumatif. Fungsi Formatif digunakan untuk memperbaiki kekurangan
hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap
kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan
prinsip Kurikulum 2013.
Fungsi Sumatif digunakan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta
di- dik pada KD tertentu, akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa
pendidikan di satuan pendidikan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan.Berikut adalah rincian singkat cakupan pe-
22
nilaian masing-masing aspek.Merujuk pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
dan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015, penilaian sikap dilakukan untuk
mengetahui tingkat perkem- bangan sikap spiritual dan sikap sosial siswa.
Memperhatikan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016, sikap spiritual yang dimaksud
meliputi keimanan dan ketakwaan. Sementara itu, sikap sosial mencakup kejujuran,
kedisiplinan, kesantunan, kepercayaan diri, kepedulian (toleransi, kerjasama, dan
gotong-royong), dan rasa tanggung-jawab.Namun demikian, sekolah dapat
menambah butir-butir nilai sikap spiritual dan sikap sosial tersebut sesuai visi dan
tujuan sekolah sebagaimana dicantumkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) sekolah yang bersangkutan.Berdasarkan Permendikbud Nomor
24 Tahun 2016, mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
memiliki KD-KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2. Butir-butir nilai sikap spiritual
maupun sikap sosial pada kedua mata pelajaran tersebut selalu dikaitkan dengan
substansi tertentu.Oleh karena itu, penilaian pemerolehan butir-butir nilai sikap pada
kedua mata pelajaran terse- but dikaitkan dengan substansi yang dipelajarinya.Hal ini
berbeda dengan pe- nilaian sikap pada mata pelajaran lainnya yang TIDAK terkait
dengan substansi tertentu karena tidak memiliki KD-KD sikap spiritual maupun
sosial.Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan ke-
cakapan berfikir siswa dalam dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
maupun metakognitif . Kemampuan proses berfikir yang dimak- sud, berturut-turut
dari yang rendah ke tinggi, meliputi mengingat, mema- hami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Proses berfikir mengingat, memahami,
dan menerapkan dikategorikan sebagai kecakapan berfikir tingkat rendah (Lower
Order Thinking Skills) sementara menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta
dikelompokkan kecakapan berfikirtingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skills).Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu
di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan yaitu:
1. Assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran)
Dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dengan maksud untuk memberikan
pengakuan terhadap pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai.
23
Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah, dan berbagai bentuk penilaian sumatif
merupakan assessment of learning.
2. Assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran)
Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan digunakan sebagai dasar
melakukan perbaikan proses belajar mengajar, memberikan umpan balik terhadap
proses belajar siswa, dan memantau kemajuan belajarnya. Contoh assessment for
learning antara lain tugas, presentasi, projek, kuis, dan lain-lain.
3. Assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran)
Assessment as learning memiliki kesamaan fungsi dengan assessment for learning
yaitu sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Perbedaannya adalah assessment as learning melibatkan peserta didik secara aktif
dalam kegiatan penilaian tersebut.Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar
menjadi penilai bagi dirinya sendiri.Contoh assessment as learning adalah
penilaian diri dan penilaian antar teman.
Penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1. Sahih/valid
2. Objektif
3. Adil
4. Terpadu
5. Terbuka
6. Menyeluruh dan berkesinambungan
7. Sistematis
8. Beracuan kriteria
9. Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai instrumen
penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan
bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
peserta didik.
Perencanaan penilaian oleh pendidik merupakan kegiatan perancangan
penilaian yang dilakukan sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan. Perencanaan
dilakukan untuk menetapkan tujuan penilaian dan KD tertentu akan dinilai
menggunakan bentuk apa, teknik apa, untuk apa pemanfaatannya serta bagaimana
24
tindak lanjutnya.Perancangan penilaian dilakukan pada saat penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus.
Pelaksanaan penilaian dilakukan berdasarkan pemetaan dan perencanaan
oleh pendidik sebagaimana tercantum dalam program semester dan program
tahunan.Berdasarkan bentuknya, pelaksanaan penilaian pengetahuan dan penilaian
keterampilan terdiri dari pelaksanaan penilaian harian (PH) dan penilaian tengah
semester (PTS) merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung 8-9 minggu.Cakupan PTS meliputi seluruh KD pada periode
tersebut.Frekuensi penilaian atau ulangan dalam satu semester bervariasi tergantung
pada tuntutan KD dan hasil pemetaan oleh pendidik.
Pengolahan hasil penilaian sikap untuk membuat deskripsi nilai /
perkembangan sikap selama satu semester. Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru
BK masing-masing mengelompokkan catatan sikap pada jurnal yang dibuatnya ke
dalam sikap spiritual dan sikap sosial untuk kemudian dibuat rumusan deskripsi
singkat sikap spiritual dan sikap social berdasarkan catatan jurnal setiap peserta didik.
Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran
dan guru BK kemudian wali kelas menyimpulkan capaian sikap spiritual dan sosial
setiap peserta didik.Penulisan capaian pengetahuan dan keterampilan pada rapor
menggunakan angka pada skala 0-100 dan deskripsi.
Berdasarkan pengolahan hasil penilaian, pendidik membuat laporan hasil
penilaian berupa rekap nilai peserta didik atau bentuk lain sesuai dengan tujuannya.
Pelaporan hasil penilaian juga dalam bentuk rapor untuk setiap semester. Hasil
penilaian yang diperoleh harus diinformasikan langsung kepada peserta didik
sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik, pendidik, dan satuan
pendidikan selama proses pembelajaran berlangsung (melalui PH) maupun setelah
beberapa kali program pembelajaran (PTS), atau setelah selesai program
pembelajaran selama satu semester (PAS). Hasil penilaian pengetahuan berupa
informasi tentang peserta didik yang belum mencapai criteria ketuntasan minimal
(KKM)
25
BAB II. MATERI PROFESIONAL
A. PENGANTAR PARIWISATA
1. Perjalanan Wisata
Menurut Undang-undang no 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
Pariwisata adalah "Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung fasilitas serta
layanan yang disediakan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah,
pemerintah daerah dan pengusaha". Menurut James J. Spillane (1982) Pariwisata
adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan,
mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati
olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain. Sementara
menurut Burkart dan Medlik (1987), pariwisata merupakan suatu perjalanan orang
untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek, menuju tempat lain diluar tempat
tinggal dan tempat bekerja sehari-hari.
26
Secara teoritis, Mill and Morrison (2002) menyatakan bahwa motivasi
wisata merupakan …” The global integrating network of biological and cultural
forces which gives value and direction to travel choices, behavior and experience”.
Hal yang mendorong munculnya motivasi wisata adalah :
Skema keterkaitan antara kebutuhan, keinginan dan tujuan digambarkan oleh Mill
dan Morrison (2002), seperti pada gambar 1.1.
27
Tabel 1.1. Kategori motivasi wisatawan dalam melakukan wisata
Kategori Motivasi
Fisik Penyegaran tubuh/ jiwa, kesehatan, partisipasi oleh raga,
kesenangan, hiburan, belanja
Budaya Keingin tahuan pada negara lain, masyarakat, tempat
seni, musik, arsitektur, cerita rakyat, tempat bersejarah,
Personal Kunjungan
acara sahabat dan keluarga, bertemu dengan
kenalan baru/
Gengsi/ Status khusus
Hobi, seperti
belajar,olimpiade,
kontak festival
bisnis/dll.tujuan profesional,
pengalaman/ lingkungan baru, melepas diri dari rutinitas,
konferensi, fashion
spiritual
2. Produk Wisata
Produk wisata memiliki karakteristik utama sebagai produk jasa atau
pelayanan. Produk wisata merupakan keseluruhan produk jasa yang dapat
diperoleh dalam proses perjalanan wisatawan, dari tempat tinggalnya, dalam
perjalanan menuju daerah tujuan, hingga wisatawan kembali ke tempat tinggalnya
dalam suatu kesatuan rangkaian perjalanan yang hanya dinikmati apabila
seluruh rangkaian perjalanan tersebut dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan.
28
KEPARIWISATAAN
Menurut Kotler dan Keller (2009) produk wisata terdiri dari 4 tingkatan, yaitu :
Tren saat ini menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas dan partisipasi dari
wisatawan terhadap berbagai aktivitas yang terkait dengan rekreasi, olah raga,
kesehatan, budaya tradisional dapat meningkatkan daya tarik destinasi wisata.
Karenanya atraksi wisatawan haruslah diidentifikasi dan dievaluasi keterkaitannya
dengan peluang membangun dan menciptakan aktivitas dan keterlibatan wisatawan
(Inskeep, 1991).
a) Prasarana Perhubungan seperti jalan raya, rel kereta api, Bandar udara,
pelabuhan laut.
b) Intalasi tenaga listrik dan Intalasi penjernihan air
a. Daya Tarik Wisata. Usaha pemanfaatan sumber daya alam, budaya dan
hasil buatan manusia, yang telah ditetapkan sebagai daya tarik wisata
untuk dijadikan sasaran kunjungan wisata.
31
c. Jasa Transportasi Wisata. Usaha khusus atau sebagian dari usaha
dalam rangka penyediaan angkutan pada umumnya yaitu angkutan khusus
wisata atau angkutan umum yang menyediakan angkutan wisata.
34
h. Indonesian Congress and Convention Association (INCCA). Organisasi
non profit yang bertujuan mendukung pembangunan pariwisata Indonesia
dan mewujudkan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan MICE.
1. Destinasi Wisata
Pada prakteknya, destinasi dihadirkan oleh sebuah persepsi pasar yang lahir
akibat citra yang melekat pada daerah/ kawasan yang bersangkutan. Seperti
contohnya Cirebon dikenal sebagai Kota Udang, Jogja sebagai Kota Gudeg,
Pekalongan sebagai Kota Batik dan lainnya. Hal ini muncul karena kuatnya citra
produk, yang lahir dari ciri khas alam, budaya ataupun produk kerajinan yang
dihasilkan oleh masyarakatnya.
Memperhatikan sub area yang spesifik seperti pantai dan aset ekologi lainnya.
Pengembangan kepariwisataan, dikenal konsep komponen kepariwisataan,
yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan destinasi pariwisata. Komponen
tersebut adalah :
Accecsibility, kemudahan untuk mengakses informasi dan mengunjungi
destinasi yang dimaksud. Termasuk juga didalmnya kemudahan media
trasportasi umum yang terjangkau dan mudah ditemui.
Attraction, adanya daya tarik alam, budaya maupun buatan manusia, yang
menjadi tujuan utama wisatawan berkunjung ke destinasi yang terkait.
36
Atraksi Budaya, yaitu yang memanfaatkan aktivitas manusia baik tradisional
maupun modern.
Pantai dan Laut, Pantai dan laut merupakan salah satu kawasan wisata
terfavorit di berbagai negara, yang menjadikan daya tarik pantai dan laut di
suatu tempat akan berbeda-beda pula. Topografi pantai, kelandaian,
karakteristik pasir, arus dan gelombang laut, serta biota pantai dan lautnya
memiliki daya tarik yang tinggi baik untuk wisata umum maupun wisata
minat khusus.Keterkaitan antara atraksi atau daya tarik wisata pantai dan
laut dengan aktivitas wisata juga sangat tinggi. Bahkan beberapa kawasan
juga mencoba menjadikan kehidupan sosial budaya masyarakat pesisir
sebagai bagian dari daya tarik wisata pantai. Contoh Tanjung Benoa, Nusa
Dua , Bali .
37
Bentukan alam spesifik, Morfologi atau bentuk alam daratan yang khas
seperti pegunungan, formasi geologi, gua, sumber air panas dan aktivitas
gunung berapi menjadi bagian dari elemen alami yang menjadi daya tarik
wisata.
Flora dan Fauna, Kehidupan satwa liar menjadi salah satu daya tarik
wisata saat ini. Terlebih lagi semenjak informasi dan berita kepunahan
beragam spesies di dunia dipublikasikan oleh berbagai media, maka
kepedulian terhadap penurunan kualitas lingkungan alami ini menjadikan
ketertarikan terhadap flora fauna juga semakin tinggi. Manajemen satwa
liar juga dikemas dalam berbagai bentuk atraksi wisata, dari yang bersifat
in situ (habitat asli) hingga ex situ (habitat buatan), yang menampilkan
spesies endemic (asli setempat) maupun eksotik (spesies luar). Kegiatan
pengelolaan flora dan fauna sebagai bagian dari atraksi wisata juga
biasanya tidak lepas dari fungsi konservasinya, sehingga aspek
pengelolaan pengunjung merupakan bagian yang penting untuk
diperhatikan dalam menghindari konflik atau benturan fungsi tersebut.
Bentuk wisatanya dikemas sebagai wisata edukasi yang juga
mensosialisasikan fungsi konservasi dan nilai kelestarian lingkungan.
38
Wisata Kesehatan, Wisata ini biasanya berkaitan dengan pemanfaatan
sumber daya alam atau lingkungan alam sebagai daya tarik wisatanya.
Seperti SPA yang memanfaatkan sumber air panas, ketenangan lingkungan
alam dan kesejukan udara sebagai salah satu terapi kesehatan. Saat ini
modifikasi dan inovasi terhadap beragam sumber daya alam sebagai daya
tarik wisata kesehatan semakin berkembang. Terkadang atraksinya juga
dikombinasikan dengan unsur budaya seperti ramuan dan obat-obatan
tradisional yang berbasis herbal, serta pola kehidupan tradisional yang
telah turun temurun digunakan oleh masyarakat setempat sebagai obat
alami.
39
perekonomian modern juga menjadi bagian dari daya tarik wisata,
seperti perkebunan hidroponik, rumah kaca, industry bahan baku dan
lainnya.cagar budaya karena usianya yang telah melebihi 50 tahun, (UU
no 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya).
40
penyambutan tamu, yang membuat wisatawan terkesan dengan
sambutan dan keramahtamahannya.
41
perbelanjaan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.Contohnya
Karaoke, Club, Live Music Restaurant dan lainnya.
Rekreasi dan Olah Raga, Sarana dan fasilitas olah raga dan rekreasi
pada awalnya merupakan fasilitas yang disediakan untuk masyarakat
setempat dalam memenuhi aktivitas di waktu luangnya. Namun saat ini
aktivitas olah raga juga menjadi daya tarik wisata ketika
diselenggarakan dalam bentuk pertandingan atau kompetisi nasional
bahkan internasional. Ketertarikan wisatawan untuk melihat langsung
kompetisi olah raga yang digemarinya menjadi daya tarik tersendiri,
yang menggerakan manusia dari tempat asalnya ke tempat tujuan.
Bahkan kegiatan kompetisi olah raga tradisional pun sering menjadi
daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Contohnya Olympiade 2012
di London, Inggris dan Lompat batu di Nusa Tenggara Barat.
3. Dampak Pariwisata
Terjadinya perjalanan manusia dari satu tempat ke tempat lain menimbulkan
banyak perubahan terhadap daerah asal, daerah antara yang dilalui selama perjalanan
dan daerah tujuan.
Dalam UU no 10 tahun 2009, dinyatakan bahwa kepariwisataan berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan intelektual setiap wisatawan dengan
rekreasi dan perjalanan serta meningkatkan pendapatan negara untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
Tujuan dari pembangunan kepariwisataan nasional adalah :
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Menghapus kemiskinan
Mengatasi pengangguran
Memajukan kebudayaan
43
Dampak terhadap bidang kesenian dan adat istiadat.
C. PERJALANAN WISATA
44
Dalam menyusun prosedur pengurusan dokumen perjalanan wisata kita bagi
kedalam 3 kategori yaitu :
a) Pembuatan Paspor
Paspor adalah dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu negara,
jika yang bersangkutan akan melakukan perjalanan luar negeri (Sulistiyowati,
2014). Pembuatan paspor dibagi kedalam dua metode yaitu manual dan online.
Paspor yang dibuat pun dibagi kedalam dua jenis, yaitu paspor baru dan
perpanjangan paspor. Pembuatan paspor pun dibuat sesuai kebutuhan Warga
Negara Indonesia (WNI) untuk bepergian, seperti paspor biasa/ umum, paspor
biru atau paspor Umroh/Haji.
Kartu identitas diri/ Kartu Tanda Penduduk atau surat keterangan dari
Biro Kerjasama Luar Negeri bagi paspor dinas.
Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari kepolisian.
Mengisi formulir permohonan pembuatan paspor.
Pas foto terbaru
Sidik jari dan wawancara di kantor keimigrasian.
Namun demikian, selain persyaratan umum diatas, ada persyaratan lain yang
harus dipenuhi antara lain :
45
bagi anak berkewarganegaraan ganda tidak boleh melebihi batas usia anak tersebut
untuk menyatakan memilih kewarganegaraannnya.
Berikut rincian pembuatan paspor secara lebih lengkap yang bisa dijelaskan
diambil dari salah satu jasa pembuatan paspor, yaitu
http://www.pasporonline.com/cara-membuat- paspor-secara-online/, (diakses pada
tanggal 5 juli 2016)
d. Pada halaman tersebut terdapat beberapa menu dan pilihlah menu yang
sesuai dengan yang kita butuhkan. Contohnya kita ingin membuat paspor
baru maka klik menu Pra Permohonan Personal. Lalu akan muncul halaman
baru. Lihat gambar 3.2
46
Gambar 2. Laman pembuatan paspor baru secara
on line.
d. Dihalaman ini kita diharuskan mengisi formulir yang sudah tersedia. Untuk
kolom “Jenis Permohonan” pilih paspor biasa atau paspor yang anda butuhkan
mungkin perpanjang ganti halaman atau yang lainnya. Namun untuk kolom
“Jenis Paspor” pilih 48 H perorangan. Ada 2 jenis paspor perorangan yakni jenis
paspor 48 Halaman ialahpaspor umum untuk perorangan, sedangkan paspor 24
Halaman adalah paspor yang umumnya sejak dulu diperuntukkan untuk Tenaga
Kerja Indonesia (TKI)
e. Dihalaman ini anda akan diminta untuk mengisi semua data anda dengan
sebenar- benarnya jangan sampai ada yang salah satu huruf atau angka
apapun. jika anda sudah yakin dengan isian anda maka anda bisa pilih
“Lanjut”. Lihat gambar berikut
47
Gambar 0.4 Data Diri dalam Paspor
f. Setelah itu maka anda harus membayar sejumlah uang yang tertera ke
bank BNI, disini anda harus menyetor tunai alias tidak bisa untuk
melakukan pembayaran melalui internet banking ataupun ATM.
g. Jika anda sudah membayar uang melalui bank BNI dan mendapat bukti
pembayarannya, maka anda kembali lagi ke layar monitor dan anda bisa
memilih tanggal berapa saja yang tersedia untuk anda melakukan foto
dan wawancara.
h. Jangan lupa membawa semua dokumen asli yang anda punya dan memakai
pakaian yang rapi (jangan warna putih).setelah foto dan wawancara maka
paspor akan bisa anda ambil 4 hari setelahnya
48
b) Pengurusan Visa Wisatawan (cek salah satu BPW)
Visa adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh suatu negara sebagai tanda
diperkenankannya seseorang dari negara lain untuk memasuki wilayah negara
tertentu (Sulistiyowati, 2014). Dokumen yang dibutuhkan dalam pengurusan visa
adalah :
3. Paspor dan fotokopi paspor (halaman identitas, visa/ cap imigrasi negara
lain yang pernah dikunjungi serta halaman paling belakang / official
notes.
8. Fotokopi Surat Pajak Tahunan (SPT PPh 21) yang dibayarkan oleh
Perusahaan tempat pemohon bekerja.
Catatan :
Jika pemohon visa adalah ibu rumah tangga, pensiunan atau tidak bekerja, dapat
melampirkan Surat Keterangan Kerja pasangannya yang masih bekerja atau
melampirkan surat Permohonan Visa secara pribadi (diketik dan bermaterai 6000)
dan dilengkapi dengan bukti SK Pensiun atau Surat Pengalaman Kerja dari
perusahaan tempat bekerja sebelumnya.
49
c) Prosedure Pembayaran Fiskal
Fiskal adalah surat keterangan membayar pajak, bagi orang
yang berpergian keluar negeri (Sulistiyowati, 2014). Pajak yang dimaksud
adalah pajak penghasilan yang dibayarkan ke Direktorat Jendral Pajak.
Namun demikian ada beberapa orang yang tidak diwajibkan membayar
fiskal, yaitu WNI yang tinggal di luar negeri, WNI yang menjadi air/sea
crew, WNI yang melakukan perjalanan dinas dan dibiayai pemerintah dan
diplomatik/ consular staf dari kedutaan asing yang ada di Indonesia.
1. .Transportasi
2. Akomodasi
3. Makan dan Minum
4. Tiket Masuk
5. Dokumen
6. Lain-Lain (Tour leader, Guide)
3. Publisitas Pariwisata
Untuk mempromosikan produk pariwisata yang telah di kemas dengan
sebaik-baiknya dibutuhkan riset pasar untuk mengetahui permintaan dan
penawaran produk, salah satunya yaitu mengetahui segmentasi pasar mana yang
akan dibidik dan sesuai dengan produk yang akan dijual. Segmentasi pasar adalah
pembagian kelompok pelanggan atau pembeli yang memiliki kebutuhan yang
50
serupa satu sama lain. Pembagian kelompok ini harus berbeda karakteristik,
kebutuhan dan perilakunya masing-masing (Kotler and Keller, 2006).
Apa yang dimaksud publisitas. Ada dua jenis publisitas, yaitu berbayar dan
gratis. Untuk yang berbayar kita bisa melakukan apa saja, tapi yang paling unik
dan perlu dipelajari adalah yang gratis. Biasanya surat kabar lokal atau media
televisi dan internet akan melakukan sosialisasi atau mempublikasi berita tentang
toko atau bisnis baru di lingkungan mereka. Tulisan publisitas yang
menggambarkan tentang bisnis anda akan dikirim ke editor media agar dapat
peluang dipublikasikan. Hal-hal baru tentang produk ataupun gambaran unik
tentang jasa akan memperoleh perhatian dari editor. Setiap bisnis baru yang
melayani pelanggan lokal haruslah berusaha mengambil keuntungan dari kegiatan
publisitas. Contohnya, anda meminta agen untuk menyampaikan tulisan dan photo
mengenai produk wisata ke media lokal sebelum dilaksanakan penjualaan.
D. SISTEM RESERVASI
a) Penerbangan Domestik
Dalam penerbangan terdapat istilah direct flight, connecting flight
dan transit flight. Direct flight adalah penerbangan langsung dari bandara asal
ke bandara tujuan, ada beberapa penerbangan yang hanya mengoperasikan
pesawat mereka dari kota ke kota, namun ada juga yang melanjutkan
perjalanan ke kota lainnya sampai ke beberapa kota lalu kembali lagi.
51
Dalam menguasai geografi penerbangan, seorang pegawai yang
cakap dalam bisnis ini sebaiknya mengetahui peta buta secara umum.
Dalam penerbangan domestik minimal mengetahui dimana letak Pulau
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan sekitarnya serta Papua
provinsi atau kota didalamnya. Secara kesimpulan bisa dipetakan geografi
penerbangan domestik harus mengetahui dimana letak kota atau destinasi
penerbangan beberapa pulau besar dan kecil.
b) Penerbangan Internasional
Dalam penerbangan Internasional pertama-tama harus diketahui
bahwa terdapat aturan umum dalam Dunia Penerbangan Internasional,
bahkan sebenarnya juga harus dipatuhi pada penerbangan Domestik, yaitu
ketentuan akan kebebasan penerbangan udara atau biasa di sebut Freedom of
the Air (FOA). Seperti yang dikutip dari banyak sumber FOA ini terdiri atas
9 hal, dari Konferensi pertama dunia penerbangan yang awalnya 5 hingga
sekarang menjadi 9. diantaranya, yaitu :
3rd pesawat
The rightditoNegara
fly fromlain tanpa
one's ownmenurukan
country to Toronto – New
atau
another Hal untuk terbang dari kargo
menaikkan pesawat atau barang suatu Delhi by a
Negara ke Negara lainnya
Canadian
4th The right to fly from another country to Mumbai
company –
one's own Chicago by a US
Hak untuk terbang dari Negara lain menuju company
Negara sendiri
52
5th The right to fly between two foreign Bangalore –
countries on a flight originating or ending London – New
in one's own country
York by an
Hak untuk terbang ke dua Negara lain Indian company
dalam sebuah enerbangan yang berasal atau
berakhir di Negara sendiri
6th The right to fly from a foreign country to Singapore – New
another Delhi –
while stopping in one's own country for Paris by an
non- technical reasons Indian company
8th The
asing,rightsementara
to fly insidetidak
a foreign country,
menawarkan Bangalore – New
continuing to one's own country
penerbangan ke Negaranya sendiri Delhi –
Kebebasan untuk terbang didalam Negara Toronto by a
asing untuk melanjtukan penerbangan ke Canadian
Negara sendiri company
9th The right to fly inside a foreign country Las Vegas – New
without York, by a
continuing to one's own country French company
53
1. TC 1 (Area I) : North, Central, and South America and adjacent
islands, including Greenland, Bermuda, West Indies,
Caribbean, Islands and the Hawaiian Islands.
Ada berbagai aturan rute dan biaya penerbangan dalam penentuan Traffic
Conference oleh IATA (International Air Transport Asscociation), Selanjutnya
yang perlu diketahui dalam mengenal geografi penerbangan internasional, sekali
lagi minimal mengenal peta buta penerbangan, karena berakibat pada penentuan
harga dan transit atau connecting flight selanjutnya. Pada dasarnya penerbangan
internasional harus menuju negara asal untuk berangkat ke negara lainnya, kecuali
ada rute atau ijin khusus dari negara tersebut. Minimal terdaftar sebagai maskapai
penerbangan negara tersebut.
54
1. Organisasi dalam dunia penerbangan. Diantaranya adalah IATA
(International Air Transport Asociation) yang mengatur Traffic conference
yang dijelaskan diatas beserta area-areanya dan ICAO (International Civil
Aviation Organization) yang mengatur kode dan perijinan penerbangan
sipil. Untuk domestik kita kenal ASITA untuk Asosiasi Agen Perjalanan
dan ASTINDO untuk Asosiasi Agen Tiket penerbangan domestic
2. Three letter code bandara-bandara dan kota di dalam atau pun luar negeri,
dan two letter code negara-negaranya. Contoh JKT adalah Jakarta dan
CGK adalah Cengkareng.
3. Two Letter code maskapai penerbangan serta Official Airline Guide untuk
mengetahui time table atau schedule penerbangan setahun berjalan. Contoh
GA adalah Garuda dan JT adalah Lionr Air.
4. Alphabetical spelling, nama atau kode-kode penerbangan. Contoh A
adalah Alfa, B untuk bravo, C untuk charlie dan lain sebagainya
Istilah - istilah itu antara lain reservation control, space control, capacity
man agement, inventory management, dan revenue management yang
mempunyai tugas pokok mengelola inventory atau persediaan tempat duduk di
pesawat agar perusahaan mendapatkan pendapatan yang optimal dengan
cara mendistribusikannya, menjaga agar produk selalu tersedia serta
mengendalikan penjualannya (Wibowo, 2014).
55
c. Sistem seperti Online Travel Agent dan sistem reservasi dari airlines
itu sendiri.
Apapun metode yang digunakan dalam pemesanan atau reservasi penerbangan,
terdapat beberapa hal umum yang dilakukan oleh tempat penerima pesan, yaitu
pencatatan PNR (Passenger Name Record) atau yang diartikan data penumpang
terlebih dahulu. Dalam sistem yang dikenal umum (Sabre, 2016), dikenal dengan
istilah PRINT, dijelaskan sebagai berikut:
5. T :Time limit/ ticketing (Informasi batas waktu atau nomer tiket yang
dipegang).
56
pemesanan. Pada umumnya ini dikenal dengan PNR (Passenger Name
Record).
Panduan Reservasi Tiket Garuda Indonesia
58
4. Pemutakhiran reservasi penerbangan
Pemutakhiran data pemesanan tempat (update data) dilakukan kedalam 4 hal,
yaitu:
Berikut ini terdapat contoh prosedur re-book dari Lion Air yang diambil dari
Modul rervasi II (Wibowo, 2014).Adapun ketentuan dari pihak Lion Air untuk
Re-book adalah
Penum pang harus mem bayar biaya admi nistrasi / Cancellation Fee sbb:
59
Pembatalan yang dilakukan di atas 24 jam tetapi di bawah 48 jam, akan
dikenakan cancellation fee sebesar 50 % dari basic fare publish /
penumpang.
Pembatalan yang dilakukan dalam 24 jam sampai 2 jam sebelum
keberangkatan dikenakan cancellation fee sebesar 80% dari basic fare
publish / penumpang.
Pembatalan kurang dari 2 jam sebelum jam keberangkatan atau setelah
proses check- in , dikenakan cancellation fee sebesar 90% dari basic
fare publish / penumpang.
Untuk INFANT (bayi dibawah 2 tahun) tidak dikenakan biaya administrasi
maupun cancellation fee.
6. Hasil reservasi
Hasil reservasi yang berupa PNR (Passenger Name Record) yang terdiri dari
bidang utama dan pendukung (mandatory dan optional field) dibutuhkan untuk
merinci informasi kepada konsumen. Diantaranya yaitu informasi mengenai jadwal
perjalanan, kapan akan berangkat, dari terminal berapa, kapan akan tiba, dan di
terminal mana. Apabila terjadi transit berapa lama dan bagaimana yang harus
dilakukan apabila ada hal-hal penting atau permintaan khusus dari konsumen.
60
Ada beberapa hal yang perlu di informasikan atau disarankan kepada
pelanggan secara detail berdasarkan modul reservasi 2 (Wibowo, 2014), yaitu:
Wholesaler (WS) sesuai namanya adalah agen peringkat satu yang menjadi urutan
pertama yang memiliki akses dan hak lebih tinggi untuk menjual harga murah dan
biasanya menjadi perwakilan agen penjualan di sebuah daerah dimana maskapai
penerbangan tidak memiliki kantor penjualan resmi. General Sales Agent yang
merupakan biro perjalanan wisata yang memiliki akses menjual tiket penerbangan
dengan harga lebih mahal dari holesaler tetapi memiliki akses yang hampir sama
dan boleh menjual tiket lain serta mencari agen perjalanan dibawahnya.dilanjutkan
travel agent , Sub Agent dan Reseller Agent.
61
E. COMPUTER RESERVATION SISTEM
GDS modern saat ini bukan hanya menyediakan jasa perjalanan penerbangan udara,
tetapi juga rental kendaraan (mobil), akomodasi dan banyak lagi, bahkan kereta api.
Terdapat beberapa GDS yang terkemuka saat ini (sumber : Wikipedia, 2014), yaitu:
1. Amadeus : Air France , Iberia , Lufthansa , SAS
2. Sabre : American Airlines
3. Galileo by Travelport: Aer Lingus , Air Canada , Alitalia , British Airways , Swiss
, TAP , United Airlines , US Airways
7. Abacus diakuisis Sabre (2016) : All Nippon Airways , Cathay Pacific Airways ,
China Airlines , Dragonair , EVA Airways , Garuda Indonesia , Malaysia Airlines ,
Philippine Airlines , Royal Brunei Airlines, SABRE, SilkAir, Singapore Airlines
62
8. KIU : Sol Lineas Aereas, Aerogal, Star Peru, LC Busre, Peruvian Airlines , Cielos
Andinos, Easyfly, Laser Airlines, LADE - Lineas Aereas Del Estado , Amaszonas,
Maya Air.
Abacus Internasional merupakan sistem reservasi udara yang terintegrasi.
Untuk kawasan Asia-Pasifik, Abacus Internasional diwakili oleh perusahaan yang
bermarkas di Singapura yang terdapat pada 11.000 agensi di 24 pasar. Abacus
didirikan pada tahun 1988, selama lebih dari 16 tahun ini, Abacus melayani informasi
perjalanan wisata di kawasan Asia-Pasifik.
Mitra kerja dari Sistem Reservasi Abacus adalah konsorsium industri
perjalanan di kawasan Asia yang meliputi berbagai maskapai penerbangan terkemuka,
seperti: All Nippon Airways, Cathay Pacific Airways, China Airlines, EVA Airways,
Garuda Indonesia, DragonAir, Malaysia Airlines, Philippine Airlines, Royal Brunei
Airlines, SilkAir and Singapore Airlines.
a. Jadwal penerbangan
Dalam sistem GDS bisa dilihat informasi mengenai Jadwal penerbangan, bisa dilihat
pada gambar 5.
Sumber : Abacus – Red Sabre sistem (2012) Gambar 5.1. Informasi jadwal
penerbangan
Dari gambar diatas bisa dilihat jadwal perjalanan dari Surabaya ke Singapore
pada tanggal 29 Agustus terdiri dari beberapa airlines yang melayani di kolom 1, lalu
jenis pesawat kelas yang ditawarkan, serta jam. Tetapi tidak terlihat kesediaan tempat
63
duduk dalam penerbangan (Air Availiability). Informasi lain seperti Surabaya berada
dalam Zulu Time +7 dan Singapore -1 dari Zulu time. Beberapa entri format untuk
menampilkan jadwal lainnya terdapat dalam table 5.1.
Tabel 5.1 Additional Formats Description
Schedulled Display Format Example
64
Dalam mencari informasi mengenai kode yanga da dalam sistem GDS
Abacus-red Sabre saat ini dikenal dengan istilah Decode dan Encode. Decode
digunakan pada saat diketahui Kode dari sebuah hal, sebut saja Three letter code
dari kota atau Two letter code dari airlines tapi tidak diketahui apa artinya atau
kepanjangannya. Dilain sisi Encode diketahui apa kotanya tetapi tidak tahu apa
kodenya untuk membuka kesediaan penerbangan dari satu tempat (asal) ke tempat
lainnya (tujuan). Dijelaskan dalam table 5.4.
Bisa dilihat entry untuk membuka kode FRA adalah W/+FRA sehingga hasilnya
akan menunjukan kota Frankfurt dan sebaliknya.
67
harga yang diberlakukan untuk penumpang tertentu. Tarif khusus ini
biasanya ditetapkan berdasarkan kebijakan maskapai penerbangan.
Beberapa komponen tarif penerbangan domestik, yaitu:
2. Fare Manuals (Buku Manual Tarif Penerbangan), Berisi Tarif seluruh rute
penerbangan yang dilayani oleh suatu maskapai penerbangan dengan berbagai
jenis kelas pelayanan.
68
pemesanan, status pemesanan, harga (tarif), PNR, Penghubung dan Nomor Agen
Penerbangan.
Dalam memproses dokumen perjalanan udara domestik atau tiket saat ini
sangat mudah sekali karena menggunakan sistem informasi dan komunikasi dalam
dunia penerbangan atau banyak dikenal dengan CRS dan OTA. Berkut ini salah satu
contoh penggunaan OTA Voltras Agent Network (VAN). Secara lengkap bisa
mengakses www.travelagent.co.id.
Kelebihan OTA Voltras, ada fasilitas cetak otomatis sehingga agen tidak
perlu klik tombol cetak tiket dengan syarat penumpang diberikan virtual
account yang menggunakan rekening kerjasama dan akan langsung tercetak
69
pada saat penumpang tersebut melakukan pembayaran. Tiket akan segera
masuk ke email penumpang secara otomatis apabila agen memasukkan
alamat email dengan benar.
i. Dokumen tiket yang sudah diisued bisa diberikan kepada
penumpang atau hanya menggunakan receipt saja karena electrnic yang
sesungguhnya sudah tersimpan di data base airlines, bahkan penumpang
hanya membawa screen capture dari telepon genggam pun tetap bisa check
in dan berangkat .
G. TIKET PENERBANGAN
Buku Passenger Air Tarif, merupakan alat dan sumber informasi mengenai
peraturan yang digunakan untuk menghitung tarif penerbangan internasional
70
diterbitkan oleh IATA. Informasi yang terdapat di buku PAT dibagi menjadi 4
volume, antara lain:
a. Index tentang peraturan tarif (terdapat pada bagian yang berwarna oranye).
b. W H F a r e s R u l e s .
71
7) Tarif untuk Round the World .
1) AT (Atlantic Ocean)
Perjalanan yang dilakukan antara kota-kota di Area 1 dan kota-kota di
area 2 dan 3 melalui samudra / lautan Atlantic. Contoh : LON-BOS
(London Area 2 , Boston Area 1) RIO- DKR (Rio de Janeiro TC1, Dakar
Area2).
2) AP (Ocean Atlantic – Ocean Pacific)
Perjalanan yang dilakukan, melalui lautan Atlantic maupun lautan
Pacific (Via Area 1) Contoh : MNL-SFO-AMS (Area 3 – Area 1 –
Area 2) JKT-LAX-LON (Area 3 – Area 1 – Area 2).
3) PA (Pacific Atlantic – melewati selatan, tengah dan utara Pacific)
72
Contoh: RIO-HKG (HongKong di SEA , RIO di ABCPU) SIN-
MRU-JNB-SAO (Singapore di SEA , Mauritius, Johannesburg di
Afrika Selatan, Sao Paolo di ABCPU.
6) WH (Western Hemisphere)
7) EH (Eastern Hemisphere)
Perjalanan di dalam Area 2 / 3 saja, atau antara kota di Area 3 dan kota-kota di
Area 2. Contoh: JKT-BNE-SYD-SIN atau AMS-BKK-SIN.
8) FE (Russia – west of rural mountain)
Perjalanan antara kota di negera-negara pada wilayah Federasi Rusia
menuju kota-kota di Area 3 / EH kecuali JAPKOR . Perjalanan ini tidak via
Siberia. Contoh: KHI-LED atau JKT-MOW
9) RU (Russia dan Area III)
Apabila rute penerbangan yang dilalui secara langsung antara JAPKOR
(Jepang, Korea) menuju negara-negara di Rusia (Throught Flight). Contoh:
MOW – TYO dan HKG-SEL-LED-MOW tanpa melewati negara lain
seperti Eropa.
10) TS (Trans Siberia)
Apabila rute penerbangan yang dilalui secara langsung antara JAPKOR
(Jepang, Korea) menuju negara-negara di Eropa (Throught Flight). Contoh:
JKT – TYO – AMS – BKK.
2. Prosedur Penghitungan Tarif Penerbangan Internasional
Perlu diketahui juga ada aturan mengenai indikator penjualan tiket yang
akan tampil terlihat pada tiket yang dicetak. Gunanya untuk mengetahui dimana
posisi tiket di issued dan akan digunakan. Sejak tahun 2005, tiket bisa di cetak
73
darimana saja, hanya karena aturan dan etika biasanya beberapa negara dan
maskapai penerbangan memproteksi maskapai lokal agar lebih mudah di issued
didalam negerinya. Selain beralasan karena mata uang asing yang lebih mahal
apabila ditukarkan ke mata uang asli negera tersebut. Beberapa indikator
penjualan yang dikenal adalah :
2. Outside
LondonC.O.C Inside
London C.O.C SEA-TPE SOTI
3. Inside
TaipehC.O.C Outside
Vancouver AKL-LAX SITO
C.O.C
Auckland
4. Outside C.O.C Sydney
Outside JNB-SIN SOTO
Nairobi
C.O.C
Nairobi
Keterangan dari table yang tertera di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:
One way B C
Round trips B or C
A A B
Circle trips B C
A E
Open jaw
A D C
75
Area3 Area3 Area 1
76
8. HIP Higher Intermediate Point
Menurut Aini (2013), dua belas langkah untuk menghitung harga normal perjalanan one
way :
1) Menentukan pemotongan perjalanan atau Fare Break Points (FBP) – jika ada
1 pembagian harga
2 pembagian harga
2) Mencatat harga, perjalanan, kode pesawat dan GI
Kelas yang digunakan dalam perjalanan
Tipe perjalanan
Kode pesawat (jika ada)
3) Menentukkan Neutral Unit of Construction (N.U.C.)
4) Mencatat peraturan – jika ada
Referensi peraturan
5) Menentukan MPMs (Maximum Permitted Mileages), jarak yang
diperbolehkan
6) Menghitung TPMs (Ticketed Point Mileages) jika menggunkan mileage
system
7) Memakai TPM deductions – jika diperlukan
8) Menggunakan Excess Mileage Surcharges (E.M.S) – jika diperlukan
77
9) Check untuk Higher Intermediate Points/ Fares (HIP/HIF)
10) Check untuk One Way Backhaul (Jika ada)
11) Menghitung fare.
12) Pertukaran dengan mata uang lokal.
Perjalanan One Way, kota asal dan kota tujuan yang dijadikan sebagai FCP dan
hanya memiliki satu komponen harga. Misalnya perjalanan dari SIN – HKG –
MOW maka FCP adalah SIN MOW. Sedangkan untuk perjalanan Round Trip atau
Circle Trip kota asal dan kota terjauh dijadikan FCP dan memiliki dua komponen
harga yaitu Outbound (pergi) dan Inbound (pulang).
FCP adalah JKT AMS Via SIN (outbound) dan JKT AMS Via KUL (inbound).
Dalam menentukan harga NUC ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya adalah Kelas pelayanan, Tipe Perjalanan, Perusahaan Penerbangan
yang digunakan serta Global Indicator.
Harga perjalanan udara dapat dilihat dalam Airtariff Worlwide Fare sesuai dengan
FCP yang telah ditentukan. NUC selalu diformulasikan dalam bentuk angka dengan
2 (dua) digit dibelakang koma. Misalkan perjalanan dari SIN – HKG Kelas ekonomi
(Y). NUC = 662.11
78
Keterangan :
1. Kelas Pelayanan
2. Kode Pesawat jika tidak ada maka harga berlaku pada semua penerbangan
3. Harga dalam Mata Uang Negara asal keberangkatan
4. Harga dalam NUC
5. Ketentuan/Aturan/Validitas
6. Maximum Permited Mileage (MPM) dan Global Indicator
7. Kota asal keberangkatan
8. Kota tujuan
9. Kode Mata Uang
c. Rule (RUL)
Menentukan aturan-aturan, yaitu aturan yang berlaku pada harga, route, kelas serta
penerbangan tertentu. Lihat contoh pada Airtariff, untuk kelas YEE1M, harga NUC
1028.37 dengan peraturan (rules) E366 adalah Harga perjalanan SIN – HKG - SIN
pergi pulang dengan ketentuan hanya boleh tinggal di Hongkong maksimal 1 bulan.
Untuk melihat / membaca peraturan lebih detail bia dibuka di buku 2 Worldwide
Fares Rules, pada bagian rules dengan kode E366
Menentukan jarak tempuh maksimal yang diizinkan dari kota asal ke kota tujuan
disesuaikan dengan Global Indicator dari route perjalanan yang ditempuh
penumpang.
Perhatikan contoh Airtariff, untuk route SIN - HKG, pada kolom MPM tertera
angka 1912 jika Global Indicator EH.
TPM adalah Jarak langsung antara satu kota dan kota lain, TPM dapat dilihat pada
Daftar TPM yang ada dalam Buku Airtariff. Daftar TPM ini disusun secara
alpabetik sehingga memudahkan kita mencari jarak masing-masing kota.
Sedangkan Total TPM merupakan hasil penjumlahan TPM kota-kota yang ada
dalam rangkaian rute perjalanan
Contoh :
EMA merupakan jarak tambahan yang diberikan jika melakukan perjalanan melalui
kota-kota tertentu. EMA diguanakan untuk mengurangi jarak (total TPM) agar tidak
menjadi kelebihan jarak tempuh dari yang diizinkan atau menghindari biaya
ekstra/tambahan EMS. Jika dalam serangkaian jadwal perjalanan terdapat lebih dari
satu EMA maka haya boleh digunakan satu diantaranya. Daftar EMA dapat dilihat
dalam Airtariff. Daftar EMA ini juga disesuaikan dengan Traffic Conference (TC)
yang ditempuh dalam rute perjalanan. Berikut ini adalah contoh table EMA untuk
rute perjalanan yang ditempuh hanya di TC 3.
H. PAKET WISATA
1. Produk Wisata
80
a. Pendekatan proses input – output, proses masukan yang akhirnya
dijadikan sumber penting produk.
b. Pendekatan barang yang siap dijual, proses klasifikasi barang yang
siap untuk di jual kepada wisatawan
c. Pendekatan pertimbangan konsumen, pemenuhan harapan dan
permintaan serta penilaian bahkan hasil yang telah dilaksanakan untuk
siap dijual kembali.
Sulistiyowaty (2014) juga mengemukakan bahwa produk wisata dapat
diketahui ciri-cirinya sebagai berikut:
2. Komponen wisata
81
c. Makan minum (paket catering, restoran, café dan lain sebagainya).
d. Atraksi wisata (Destinasi tujuan, hiburan, tempat belanja dan lain
sebagainya).
e. Penyediaan Dokumen Perjalanan (Passport, Visa, Voucher dan lain
sebagainya).
f. Penyediaan jasa lainnya seperti (Tour Leader, Guide, perbankan, oleh-
oleh dan lain sebagainya).
Dalam menentukan komponen wisata dan komponen perjalanan wisata
tergantung kebutuhan dan keinginan penggunanya. Beberapa alasan wisatawan
memilih atau menggunakan komponen tersebut, yaitu, tipe perjalanan wisata,
tujuan dan jarak yang ditempuh, kelas dalam penggunaan fasilitas, dan lain-lain.
3. Perjalanan Wisata
2009, yaitu:
83
Perjalanan seseorang dalam malakukan wisata dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor yang mempengaruhi wisatawan dalam berwisata menjadi penting untuk
dipertimbangkan dalam membuat paket wisata. Faktor-faktor tersebut adalah:
84
5. Jenis-jenis Perjalanan Wisata
Pola perjalanan wisata terdiri atas beberapa pola/ pattern, yaitu diantaranya
(Suyitno, 2001) :
One way trip adalah perjalanan wisata yang hanya dilakukan satu
kali jalan biasanya bukan sebuah produk wisata tetapi melakukan
kunjungan yang lama, lebih dari beberapa minggu.
Return trip, adalah perjalanan wisata yang rute/ pola perjalanannya
kembali ke tempat dimana mereka pergi. Rute seperti ini kurang
diminati karena perjalanan wisata di kendaraan juga merupakan
salah satu dari pengalaman yang tidak terlupakan bagi wisatawan.
Circle trip, model perjalanan ini lebih diminati oleh wisatawan
karena melakukan putaran, maksudnya rute yang ditempuh pulang
tidak sama dengan pada saat berangkat. Pengalaman tamabahan bagi
wisatawan karena melewati jalan-jalan/ tempat yang baru
Sedangkan model perjalanan sendiri terdiri atas dua yaitu oneway dan
return. Pola perjalanan seperti ini biasanya tidak dipergunakan untuk keperluan
tour melainkan transportasi biasa seperti, pesawat, kapal DSB.
6. Jenis-jenis Tour
Paket wisata dapat dibagi menjadi lima tipe (Suyitno, 2001), yaitu :
a. Independent Tour
Independent Package Tour biasa disebut sebagai paket wisata minimum,
yaitu paket wisata yang disediakan bagi wisatawan yang menginginkan
mengatur sendiri perjalanannya, melakukan perjalanan secara bebas
tanpa dipimpin oleh ketua rombongan/Biro Perjalanan Wisata (BPW).
85
c. hotel, transfer dari bandara ke hotel dan sebaliknya dan tour sesuai
program yang telah disusun, serta pelayanan pengurusan barang- barang
sewaktu turun dari pesawat dan sampai ke hotel.
7. Acara Wisata
86
C. Bentuk Acara Wisata
a) Saat penyelenggaraan,
Morning tour, afternoon tour, evening tour, night tour, and summer
package.
b) Lama penyelenggaraan wisata,
Half day tour, full day tour, and package tour.
a. Pendistribusian waktu
88
Nama tur/transfer :
Durasi :
JUMLAH
Disusun Oleh:
Durasi :
JUMLAH
Name of tour :
Durasi :
JUMLAH
89
F. Penyajian Acara Wisata
Disajikan dalam lembaran kertas yang hanya dimuat acara wisatanya saja,
sesuai dengan bentuk yang dipilih.
90
Tailored Made Tour adalah paket wisata yang penyusunannya
dilakukan setelah adanya permintaan dari calon peserta. Sehingga
dapat dikatakan bahwa inisiatif datang dari calon peserta tour.
Alternatif dalam penyusunan tailored made tour adalah:
91
Perjalanan wisata harus direncanakan perlu disusun itinerary planning agar
jelas bagi setiap peserta tour, antara lain:
f) Obyek dan atraksi apa saja yang akan dilihat, dan tempat-tempat belanja
yang akan dikunjungi.
g) Di mana tour berhenti, berapa lama berhenti, di mana membuat foto
kenangan atau membeli oleh-oleh yang murah, dan sebagainya.
Tour itinerary sangat tergantung pada lamanya tour masing-masing paket
wisata yang ditawarkan. Ada dua tahap penyusunan suatu tour itinerary. Tahap
pertama, merupakan perencanaan secara teoritis dan tahap kedua
mengkomunikasikan rencana tersebut kepada staf yang menerima reservasi untuk
ikut peserta tour dan calon peserta tour, baik yang sudah membeli paket wisata
ataupun yang masih berpikir tour yang akan direncanakan.
Keterangan:
SC : Surcharge (keuntungan)
92
Sementara itu biaya wisata adalah semua pengeluaran yang dapat
dinilai dengan uang untuk mengelola wisata.
Keterangan:
93
b) Mengubah biaya tidak tetap menjadi biaya tetap
Keterangan:
Dihimpun Oleh:
Nama tur/transfer :
FOC/AC : Jumlah Peserta :
Mata uang :
Jumlah biaya
94
Surcharge (...%)
price) Konservasi ke
dalam.... Dibulatkan
8
Rp 50.000,00
95
Biaya per peserta = Rp 650.000,00 + Rp 9.000,00 Rp 35.000,00
25
A. Komplimen
Complimentary disebut juga Free of Charge (FOC) yaitu pembebasan
jumlah peserta tertentu dari pembayaran jika syarat yang ditentukan oleh tour
operator dipenuhi.
PC = n X NP
(n–c)
Keterangan:
PC : Harga dengan complimentary (tour price with complimentary)
NP : Harga bersih (nett price)
n : Jumlah peserta (number of participants)
c : Jumlah peserta yang mendapat FOC
H. Harga Jual
Penjualan produk daat dilakukan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak
langsung (melalui perantara). Maka tour operator memberikan imbalan jasa
tertentu kepada perantara (agen) berupa komisi agen.
SP = 100 X PP
SP(100-
= xAC)
PP
Keterangan:
Confidential Agent’s Tariff (CAT) adalah daftar harga tur yang disusun
oleh tour operator, diperuntukkan bagi agen yang menjual produknya untuk
dipakai sebagai pedoman dalam menetapkan harga tur yang dijual kepada
konsumen. Dikatakan confidential karena harga yang disajikan bersifat rahasia,
hanya bagi agen yang menjalin hubungan dengan tour operator saja. Pada
prinsipnya perhitungan harga berdasarkan CAT sama dengan perhitungan harga
berdasarkan tarif komponen wisata.
TP = CAT + HF
Keterangan:
TP : harga wisata (tour price)
CAT : harga dari CAT
HF : jasa penanganan (handling fee)
Handling fee adalah istilah lain dari surcharge. Handling fee dinyatakan
dalam persentase tertentu dan hitung dari jumlah harga CAT atau harga CAT
ditambah dengan komponen tertentu.
Harga Tur/Transfer =
a+b
97
Contoh perhitungan harga:
Jumlah harga adalah paduan antara harga yang tercantum dalam CAT dan
komponen biaya tambahan lainnya. Komponen biaya tambahan dapat berupa:
a) Biaya transportasi
b) Biaya makan dan minum
c) Tiket pertunjukan
d) Fee pemandu local
e) Biaya lain-lain.
Perhitungan harganya dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Harga Tur/Transfer : a
Biaya Tambahan : b
Handling Fee ( x % x c ) : d
Contoh: Jakarta Full Day Tour diberangkatkan dari Bandung, dirancang untuk 10
peserta dengan kondisi sebagai berikut:
Jumlah 20.50
Dinyatakan dalam rupiah:
(20.50 x Rp 5.000,00) - 102.500,00
Makan siang:
- Tarif Rp25.000,00
- Service 10% Rp 2.500,00
Rp 7.500,00
Rp 2.750,00
- Tax 10% - 30.250,00
- Biaya makan dengan service dan tax Rp 10.000,00
228.750,00
45.750,00
274.500,00
99
G. Jenis-Jenis Perjalanan
Pola perjalanan wisata terdiri atas beberapa pola/ pattern, yaitu diantaranya:
One way trip adalah perjalanan wisata yang hanya dilakukan satu kali
jalan biasanya bukan sebuah produk wisata tetapi melakukan kunjungan
yang lama, lebih dari beberapa minggu
- Return trip, adalah perjalanan wisata yang rute/ pola perjalanannya kembali
ke tempat dimana mereka pergi. Rute seperti ini kurang diminati
karena perjalanan wisata di kendaraan juga merupakan salah satu dari
pengalaman yang tidak terlupakan bagi wisatawan.
- Circle trip, model perjalanan ini lebih dimintai oleh wisatawan karena
melakukan putaran, maksudnya rute yang ditempuh pulang tidak sama
dengan pada saat berangkat. Pengalaman tmabahan bagi wisatawan karena
melewati jalan-jalan/ temat yang baru.
I. PENAWARAN HARGA
Contoh :
Contoh :
101
2. Biaya-biaya perjalanan wisata
Setelah diketahui komponen biaya yang termasuk fixed cost dan variable cost
selanjutnya akan dikemukakan cara mengaplikasikan fixed cost dan variable cost
dalam penghitungan harga paket wisata. Terdapat dua cara yang bisa ditempuh
dalam penghitungan biaya tetap dan satuan menurut Wardhani (2008) selain yang
diungkapkan diatas, yaitu item up dan bottom up approach, yaitu :
102
Tabel 1. Biaya komponen
TOUR COST COST COMPONENT TOTAL COST
COMPONENT (Rp)
(Rp)
PAX:10
Tabel 2.
Transport
Guide fee
Nasional Museum:
Parkir
National Monument:
Parkir
Fatahillah square:
Sunda Kelapa:
Donation
104
Tabel 3.
c) Free of Charges
Masih diambil dari sumber yang sama Wardhani (2008), istilah Free of
Charge ( FOC) biasa ditemui dalam bidang usaha perjalanan, yang artinya adalah
pemberian bebas biaya oleh Biro Perjalanan, Hotel, Perusahaan Penerbangan
Restoran, dan Perusahaan Perjalanan lain, oleh karena adanya kondisi-kondisi tertentu,
atau atas permintaan khusus.
105
Contoh :
- Prices included 1 FOC for Tour Leader ( sharing twin room ) 1' Pemberian
FOC oleh Restoran
3. Komponen-komponen wisata
Untuk tamu yang menggunakan kamar SGL, dikenakan tambahan ( SGL Room
Supplement) = SGL – ½ TWN = $40.00 - $25.00 = $15.00
= 2 x $ 15.00 = $ 30.00
106
Untuk tamu 10 orang ( 4 TWN + 2 SGL ) - 2 M = 10 X $ 50.00 = $ 500.00
4. Perjalanan Wisata
Dalam melaksanakan tour atau perjalanan wisata perlu diketahui juga apa
yang dimaksud dengan complimentary. Dalam bahasa Inggris complimentary berarti
cuma-cuma atas dasar tambahan atau bonus apabila dihubungkan dengan perjalanan
wisata. Dalam sebuah paket perjalanan atau tour bisa saja ditambahkan fasilitas ini,
namun tetap saja biayanya sebenarnya tidak cuma-cuma, tapi dibebankan juga
kedalam penghitungan perjalanan yang termasuk bagian dari promosi produk
tersebut. Contoh biasanya pada saat makan ditambahkan bonus minuman atau pada
saat kunjungan ke sebuah atraksi wisata diberikan oleh-oleh atau kenang-kenangan
yang gratis dari pengelola atau Agen perjalanan.
Adapun cara menghitung harga penjualan Amato dalam Andrianto, Tomy (2014)
mengemukakan beberapa metoda penentuan harga, sebagai berikut:
107
pendekatan kedua sehingga juga bisa memberikan aspek pendidikan terhadap
customer sekaligus menutup kemungkinan diketahuinya angka keuntungan produk
ini.
2) Psychological pricing
108
Tahapan perencanaan perjalanan wisata digambarkan oleh Sulistiowaty, Etty
(2014), sebagai berikut :
1. Rute perjalanan
109
2. Menyelesaikan program FINAL itinerary sesuai tourism movement nya.
Sesuaikan dengan
110
J. BEKERJA SEBAGAI PRAMUWISATA
111
Mampu menghindari timbulnya pembicaraan serta pendapat yang
mengundang perdebatan mengenai kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan
sistem politik sosial negara asal wisatawan.
Berusaha memberikan keterangan yang baik dan benar. Apabila ada hal-hal
yang belum dapat dijelaskan maka pramuwisata harus berusaha mencari
keterangan mengenai hal tersebut dan selanjutnya menyampaikan kepada
wisatawan dalam kesempatan berikutnya.
Tidak dibenarkan mencemarkan nama baik perusahaan, teman seprofesi dan
unsur-unsur pariwisata lainnya.
Tidak dibenarkan untuk menceritakan masalah pribadinya yang
bertujuan untuk menimbulkan rasa belas kasihan dari wisatawan.
Mampu memberikan kesan yang baik agar wisatawan ingin berkunjung
kembali.
113
Tehnik penyampaian informasi juga harus diperhatikan. Hal ini agar
wisatawan memperhatikan, merasa nyaman dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan
wisata dengan baik dan teratur. Beberapa tehnik penyampaian informasi yang baik
adalah :
2. Berdasarkan Spesifikasi
Pramuwisata khusus
Pramuwisata umum
114
4. Berdasarkan Tingkatan
Berdasarkan Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor
KM 82/PW 102/MPPT-88 tentang Pramuwisata dan Pengatur Wisata,
pemandu wisata (pramuwisata) dikelompokkan sebagai berikut.:
115
5. Berdasarkan Jumlah Wisatawan yang Ditangani
116
2. Transfer in
Seorang pramuwisata juga harus memahami tata letak dan denah fasilitas terminal
seperti:
Pusat informasi
Ruang tunggu
Ruang bayi
Tempat check in
Musholla
Toilet
Restoran
Money changer/ ATM
117
Tempat pemesanan kendaraan
Gerbang masuk dan keluar
Jika terjadi kehilangan bagasi, maka hal yang harus dilakukan adalah:
Melaporkan pada bagian “lost and found”.
Laporkan kehilangannya pada biro perjalanan.
Simpan tanda terima sebagai bukti.
Melakukan kontak secara terus menerus dengan pihak bandara untuk
mengetahui perkembangan bagasi yang hilang.
Jika tidak ditemukan, laporkan pada penyedia jasa angkutannya.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang pramuwisata harus memberikan
pelayanan dengan baik, ramah, sopan serta professional. Berusaha untuk
memahami alur perjalanan dan denah lokasi secara baik, memahami kebutuhan dan
harapan wisatawan, serta mampu berkomunikasi dengan baik.
3. Transfer-out
Transfer out adalah layanan keberangkatan ke bandara yang diberikan
kepada wisatawan saat mereka akan meninggalkan kota/ wilayah tempat wisatanya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang pramuwisata. Menurut
Wardhani (2008), Hal-hal yang penting mengenai keberangkatan yang harus di cek
dengan pihak penerbangan sebelum keberangkatan meliputi :
118
c) Konfirmasi mengenai cara dan waktu pengangkutan dengan
penyedia jasa angkutan.
d) Tempat penjemputan penumpang untuk keberangkatan dan jumlah
bagasi/ barang yang akan diangkut.
e) Bagaimana cara mengecek daftar jumlah barang/bagasi serta
prosedur pemuatan dan pengangkutan barang.
f) Dokumen-dokumen keberangkatan wisatawan yang resmi
meliputi sepert pass jalan, pajak bandara, passport, tiket dan visa.
Selain itu, pramuwisata juga harus membantu mengingatkan wisatawan
dan mengecek akhir terkait pembayaran pengeluaran pribadi di hotel/
penginapan, pengecekan barang yang tertinggal di kamar atau di kotak
penyimpanan. Pramuwisata juga harus memantau pemuatan barang saat
pengangkutan menuju terminal, serta hal-hal detil lainnya seperti mengecek
keabsahan passport dan kadaluarsanya, menginformasikan mengenai batas
pembelian barang bebas c u k a i ( d u t y f r e e ): s e p e r t i b e r a p a n i l a i p e m b
e l i a n y a n g diperbolehkan untuk masing-masing orang dan menyarankan
kepada wisatawan mengenai penanganan barang-barang berharga.
2. Kemampuan pramuwisata.
4. Kualitas penginapan/hotel.
5. Sikap pengemudi/sopir.
119
Perusahaan bisa menggunakan informasi tersebut untuk
meningkatkan pelayanan dan produk mereka.
Perusahaan bisa menggunakan data-data tersebut sebagai
bagian dari program uji kualitas mereka.
L. MICE
120
Berdasarkan fungsinya, penyelenggaraan sebuah event membutuhkan 4
divisi besar, yaitu; PROGRAM, FINANCE, PRODUKSI dan LOGISTIK. Namun
pada kenyataannya, divisi yang dibutuhkan di lapangan adalah sebagai berikut:
121
9) Runner. Tim yang terdiri dari beberapa orang, yang bertugas
serabutan, menjadi penghubung antara Show Director dengan
pihak–pihak lainnya.
10) Client Service. Memiliki tanggungjawab sebagai penghubung
antara klien sebagai sponsor/penyandang dana kepada Show
Director dan Project officer. Client Service ini akan menemani
klien dari sejak klien tersebut hadir di arena event hingga pulang
dengan kepuasan.
122
Komite Pengarah/Steering Commitee : Sekelompok orang
yang bertugas memberikan pengarahan pada kegiatan MICE.
Komite Penyelenggara / Organizing Commitee :
Sekelompok orang yang menjadi anggota panitia suatu kegiatan,
yang memiliki tugas merencanakan, mempersiapkan
menyelenggarakan suatu kegiatan konvensi.
Beberapa contoh jasa pemasok untuk suatu kegiatan MICE antara lain
catering (meals service), stage supplier, lighting, booth production house,
advertising production house, keamanan, venue, audio visual sistem (proyektor,
LCD dan sound sistem), akomodasi, transportasi, florist, pre and post conference
tour, freight forwarder, tenaga kerja musiman, percetakan, penyedia souvenir,
information signage, waste management dan tenaga kesehatan.
3. Proses Registrasi
123
memberikan informasi mengenai data diri dan kegiatan yang akan diikuti. Peserta
juga akan memperoleh informasi yang jelas mengenai detil kegiatan. Sementara
pada tahap pelaksanaan, biasanya dilakukan kegiatan pendaftaran ulang bagi
peserta yang sudah mendaftar dan onsite registrastion bagi peserta yang belum
mendatar.
4. Venue Kegiatan
Komponen tempat atau yang dikenal dengan sebutan venue lokasi, seringkali
menjadi faktor penentu kesuksesan suatu kegiatan. Seringkali venue kegiatan ini
dilaksanakan di hotel, perguruan tinggi atau universitas, lapangan terbuka, gedung
pemerintahan, dan lainnya.
Dalam memilih venue, juga harus memperhatikan aspek musim, baik yang
terkait dengan iklim dan cuaca, trend yang berlangsung serta waktu liburan. Selain
itu, kelayakan lokasi tempat event dilaksanakan juga menjadi pertimbangan, dimana
hal ini menentukan kemudahan mendapatkan transportasi, kedekatan jarak dengan
fasilitas akomodasi dan kenyamanan, kemanan. Namun kelayakan lokasi ini juga
mencakup aspek ketersediaan sumber daya pendukung seperti kecukupan daya
listrik, ketersediaan alat komunikasi dan jaringannya (telepon dan internet), aspek
kebencanaan, fasilitas umum untuk kebutuhan sehari-hari (toilet, tempat makan dll).
Aspek sumber daya manusia juga harus dipertimbangkan aspek jumlah dan
kemampuan kerjanya. Yang terakhir, yang tidak kalah pentingnya adalah aspek
pendanaan, dimana seriingkali event ini membutuhkan dana yang sangat besar.
Untuk itu diperlukan bantuan sponsorship, yang diusulkan pada perusahanaan atau
instansi yang dapat memperoleh keuntungan dari event yang diselenggarakan.
Aspek lainnya dari venue yang perlu diperhatikan adalah lay out/ tata letak event.
Dalam unsur tata letak ini disusun/ ditata berbagai elemen komunikasi grafis
124
agar menjadi produk komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik
(Pamuji, 2014). Tata letak yang biasa, biasanya akan mudah diikuti, memiliki
fokus yang jelas. Khusus untuk kegiatan meeting atau conference, terdapat
beberapa style tata ruang, yaitu :
1) Teater style
Bentuk ini sangat ideal bagi kegiatan yang menjadikan peserta
sebagai penonton dan pihak pembicara merupakan fokus utama.
Namun bentuk ini tidak disarankan untuk kegiatan yang
didalamnya terdapat aktivitas makan dan menulis.
2) U-shape style
Digunakan untuk rapat dewan direksi atau rapat komisi dimana
terdapat pembicara yang akan mempresentasikan sejumlah
tayangan, dan dihadiri oleh peserta rapat yang jumlahnya tidak
terlalu banyak (max 25 orang). Fokus pembahasan diharapkan
dapat dipahami oleh seluruh peserta. Jarak pandang dari peserta
terhadap layar presentasi dan pembicara utama diharapkan tidak
terlalu berbeda, sehingga semua dapat merasakan fokus yang
sama. Hal ini yang menjadikan bentuk u-shape merupakan
bentuk yang optimal bagi peserta.
125
Sumber : Wardhani (2008) Gambar 12.2. U-shape style
126
sumber : Wardhani (2008) Gambar 12.4. Boardroom conference layout
5) Hollow design
Tata letak model ini memiliki kesamaan dengan model board
room conference layout, namun bagian tengahnya dibuat terbuka.
Model ini ideal bagi peserta meeting yang hanya terdiri dari 12
hingga 30 orang. Model ini juga sesuai bagi rapat yang tidak
memiliki pimpinan rapat atau tidak ada pembicara. Bagian tengah
yang kosong, bisa dimanfaatkan sebagai dekorasi atau
penempatan audio visual.
127
6) Banquet Round Design
Tata letak model ini biasanya digunakan bagi pertemuanyang
bersiffat informal, dimana kegiatan utamanya adalah hiburan dan
jamuan makan. Terdiri dari beberapa round table yang bisa diisi
oleh 6-10 kursi.
128
5. Proposal penawaran
129
M. KOMUNIKASI DENGAN PELANGGAN
Public Relation (PR) merupakan kegiatan yang nyata yang dilakukan dengan
metode manajemen tertentu untuk mengejar suatu tujuan dan seluruh hasil yang
dicapai harus dapat diukur secara jelas keberhasilannya (Jeffkins, 1995).
130
menjelaskan bahwa ruang lingkup tugas PR dalam sebuah
ornganisasi/lembaga adalah sebagai berikut:
Sedangkan menurut Kusumatuti (2014), fungsi dari seorang Public Relation adalah:
Namun demikian, agar memberikan dampak positif yang lebih besar, maka
jika terjadi konflik yang harus dilakukan adalah :
a. Menenangkan diri.
b. Memberikan kesan pengertian terhadap ketidak sepahaman.
c. Tidak memaksakan orang lain untuk memahami kita, tapi berlaku
sebaliknya.
d. Alihkan pembicaraan dengan halus.
e. Memahami kewenangan pribadi terkait masalah yang terjadi. Jika perlu,
libatkan pihak ketiga yang memang memiliki kewenangan terhadap masalah
tersebut.
132
6. Dokumen dan Dokumentasi
No DOKUMEN DOKUMENTASI
133
BAB III. SOAL – SOAL
1. Kasus :
Wisatawan diminta untuk mengecek barang-barang miliknya sebelum
meninggalkan hotel. Salah satu anggota rombongan kehilangan tiketnya untuk
tujuan berikutnya :
a. Apa yang Anda lakukan untuk menjamin wisatawan Anda, bisa ikut
penerbangan yang sama dengan anggota rombongan lainnya.
b. Sebutkan langkah-langkah yang akan Anda ambil untuk membantu
wisatawan Anda.
Jawaban :
Jawaban :
135
Konsep Total Quality Service (TQC) berfokus pada lima bidang
sasaran, yaitu :
Fokus kepada pelanggan
Keterlibatan total
Pengukuran
Dukungan sistematis
Perbaikan berkesinambungan
3. Kasus:
136
Selesaikan kasus ini dalam kelompok dengan anggota maksimal 4 orang.
Presentasikan hasil diskusi Anda di kelas
Jawaban :
4. Kasus :
Anda seorang petugas lost and found di sebuah bandara, datang serombongan
ibu-ibu, salah seorang dari mereka marah-marah (sambil menunjukan kopernya
yang rusak seperti di robek dengan cuter dalam bagasi airlines. Dia mengatakan
pasti ini upaya pencurian oleh petugas, dan meminta penggantian atas kerusakan
koper serta 3 lembar pakaian yang hilang. Ibu tersebut termasuk dalam tipe
pengeluh agresif.
a. Bagaimana cara Anda untuk mengatasi kasus tersebut ?
b. Bagaimana cara Anda menangani keluhan dari tipe pengeluh agresif ?
Jawaban :
137
monitoring system yang pengaturannya dilakukan lewat
aplikasi internal AP II, yakni e-Perform
6) Menambah pemasangan CCTV di sejumlah area penempatan
bagasi ke baggage handling system (BHS)
5. Kasus :
Dalam menjalani kehidupannya, setiap manusia selalu berusaha memenuhi
kebutuhan hidupnya baik dari kebutuhan primer sampai kepada yang tersier.
Merujuk kepada kebutuhan hidup manusia, adakah keterkaitan antara kebutuhan
manusia dengan pariwisata ? Jika ada, maka termasuk kedalam kebutuhan
apakah pariwisata ? Berikan pandangan Anda sesuai dengan pemahaman Anda
terkait makna suatu perjalanan wisata
Jawaban :
Kebutuhan manusia dengan pariwisata saling berkaitan karena kebutuhan
pariwisata termasuk pada Kebutuhan sekunder yang sifatnya melengkapi
kebutuhan primer, namun tetap harus dipenuhi agar hidup manusia lebih berjalan
baik. Jadi kebutuhan sekunder sifatnya tidak mendesak dan menunjang
kebutuhan primer, pemenuhannya dapat ditangguhkan dan bila tidak dipenuhi
tidak mengancam kelangsungan hidup manusia
138