4. Meningkatkan motivasi
3. Sulit mengukur tujuan pencapaian karena harus melihat kemampuan seluruh peserta
didik
2. Teori Bruner
Teori belajar Bruner hampir serupa dengan teori Piaget, Bruner mengemukakan bahwa
perkembangan intelektual anak mengikuti tiga tahap representasi yang berurutan, yaitu: a)
enaktif, segala perhatian anak tergantung pada responnya; b) ikonik, pola berpikir anak
tergantung pada organisasi sensoriknya dan c) simbolik, anak telah memiliki pengertian yang
utuh tentang sesuatu hal sehingga anak telah mampu mengutarakan pendapatnya dengan
bahasa.
Implikasi teori Bruner dalam proses pembelajaran adalah menghadapkan anak pada suatu
situasi yang membingungkan atau suatu masalah.Dengan pengalamannya anak akan mencoba
menyesuaikan atau mengorganisasikan kembali struktur-struktur idenya dalam rangka untuk
mencapai keseimbangan di dalam benaknya.
Teori Piaget
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada anak secara garis besar terbagi empat periode
yaitu:
3. Menurut Gagne definisi belajar adalah suatu proses dimana terjadi perubahan perilaku pada
seseorang.
3.Informasi Verbal (Verbal Information); Hasil belajar yang berupa informasi dan pengetahuan
verbal. Kemampuan informasi dapat ditunjukan dengan menyatakan atau menyebutkan
informasi itu dalam ungkapan yang bermakna.
4.Keterampilan Motorik (Motor Skills); Hasil belajar yang berkaitan dengan gerakan otot seperti
mengucapkan lafal-lafal bahasa, berdeklamasi, mengetik dan sebagainya.
5.Sikap (Attitudes); Hasil belajar yang dikaitkan dengan nilai-nilai seperti toleransi, suka
membaca, mencintai sastra atau seni, kesediaan bertanggung jawab, dsb.
Kelima hasil belajar tersebut saling berkaitan, karena hasil belajar/kemampuan yang dimiliki
seseorang merupakan paduan dari beberapa hasil belajar. Misalnya saat seseorang memilki
kemampuan sikap yang baik tentunya setelah memiliki kemampuan intelektual dan kognitif
yang baik.
4..Menurut teori Gagne, hasil pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan informasi
yang berupa kecakapan manusia human capabilities yang terdiri atas:
a. informasi verbal
b. kecakapan intelektual
c. strategi kognitif
d. sikap
e. kecakapan motorik. Informasi verbal ialah hasil pembelajaran yang berupa informasi yang
dinyatakan dalam bentuk verbal kata-kata atau kalimat baik secara tertulis ataupun secara
lisan.
Informasi verbal adalah berupa pemberian nama atau label terhadap suatu benda atau fakta,
pemberian definisi atau pengertian, atau perumusan mengenai berbagai hal dalam bentuk
verbal. Kecakapan intelektual ialah kecakapan individu dalam melakukan interaksi dengan
lingkungan dengan menggunakan simbol-simbol.
Strategi kognitif, ialah kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dalam mengelola
management keseluruhan aktivitasnya. Dalam proses pembelajaran, strategi kognitif ini ialah
kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara berpikir agar terjadi aktivitas yang efektif.
Kalau kecakapan intelektual ini lebih banyak terarah kepada hasil pembelajaran, maka strategi
kognitif lebih banyak terarah kepada proses pemikiran pelajar.
Strategi kognitif ini memberikan kemudahan bagi pelajar untuk memilih informasi verbal dan
kecakapan intelektual yang sesuai untuk diterapkkan selama proses pembelajaran dan berpikir.
Sikap, ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan
yang akan dilakukan. Dengan kata lain dapat Keadaan internal dan proses kognitif siswa
Informasi verbal Ketrampilan Ketrampilan Sikap Siasat kognitif Kondisi internal belajar Hasil
Belajar Berinteraksi dengan Stimulus dari lingkungan Acara pembelajaran Kondisi eksternal
belajar diartikan sebagai keadann di dalam diri individu yang akan member arah kecenderungan
bertindak dalam menghadapi suatu objek atau rangsangan.
Dalam sikap terdapat pemikiran, dan kesiapan untuk bertindak. Kecakapan motorik, ialah hasil
pembelajaran yang berupa kecakapan yang dikontrol oleh otot dan fisik.
Jakarta: CV. Mahaputra Adidaya, 2003, hal. 61-62 Bagan di atas melukiskan hal-hal berikut:
a. Belajar merupakan interaksi antara “keadaan internal dan proses kognitif siswa” dengan
“stimulus dari lingkungan”.
b. Proses kognitif tersebut menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil belajar tersebut terdiri dari
informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. Kelima
hasil belajar tersebut merupakan kepabilitas siswa. Kapabilitas siswa tersebut berupa:
1 Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis.
5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap
obyek tersebut Gagne mengemukakan lima macam hasil belajar, tiga diantaranya bersifat
kognitif, satu bersifat afektif, dan satu lagi bersifat psikomotorik.
b. Strategi Kogntif Suatu macam keterampilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan
tertentu bagi belajar dan berpikir disebut sebagai strategi kognitif . Dalam materi belajar
modern, suatu strategi kognitif merupakan suatu proses control, yaitu suatu proses internal
yang digunakan siswa orang yang belajar untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan
perhatian, belajar, mengingat, dan berpikir.
c. Informasi Verbal Informasi verbal juga disebut pengetahuan verbal; menurut teori,
pengetahuan verbal ini disimpan sebagai jaringan proporsi-proporsi. Nama lain untuk
pengetahuan verbal ini adalah pengetahuan deklaratif. Informasi verbal diperoleh sebagai hasil
belajar di sekolah dan juga dari kata-kata yang diucapkan orang, membaca dari radio, televisi,
dan media lainnya.
d. Sikap Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku
seseorang terhadap benda, kejadian-kejadian, atau makhluk hidup lainnya.
e. Keterampilan Motorik Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan fisik, melainkan
juga kegiatan motorik yang digabung dengan keterampilan intelektual, misalnya membaca,
menulis, memainkan sebuah instrument music, atau dalam pelajaran sains, menggunakan
berbagai macam alat seperti mikroskop, berbagai alat-alat listrik dalam pelajaran fisika, buret
dan alat distalasi dalam pelajaran kimia. 30 30 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan
Pembelajaran
5.Teori belajar Ausubel merupakan teori belajar yang dikemukakan oleh David Paul Ausubel
yang merupakan seorang Psikiatris Anak sekaligus akademika terkemuka yang bergerak di
bidang psikologi pendidikan, psikopatologi umum, perkembangan ego, kecanduan obat, dan
psikiatri forensik. Sepanjang karirnya baik sebagai seorang Psikiatris Anak maupun Professor di
New York University, ia menerbitkan ratusan karya ilmiah dan buku yang memberikan
sumbangsih dan pengaruh besar terhadap bidang psikologi pendidikan. Hingga kini berbagai
pemikiran, hasil penelitian, dan teori-teori Ausubel masih relevan, diajarkan, dan diterapkan di
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan terapan, khususnya dalam bidang psikologi pendidikan.
Berikut adalah berbagai pemaparan mengenai Teori Belajar Ausubel.
SOAL 2
Jadi pendekatan pembelajaran ini memiliki arti sebagai ide atau prinsip untuk memandang dan
menentukan kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran ini berbeda dengan metode
pembelajaran. Jika metode pembelajaran akan menentukan sebagai langkah atau model
pembelajaran.
Nah, apa arti pendekatan pembelajaran menurut para ahli? Berikut informasinya.
Menurut Gulo, pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang untuk mengundang seluruh
masalah pada kegiatan belajar mengajar. Uang tersebut bisa diketahui cara berpikir dan sikap
seorang pendidik untuk menyelesaikan persoalan ketika menghadapi kegiatan pembelajaran.
Menurut Sanjaya, pendekatan pembelajaran adalah titik tolak sudut pandang terhadap proses
pembelajaran.
Menurut Wati, pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang guru terhadap proses
pembelajaran yang merujuk tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum.
Sedangkan menurut Rahmawati, pendekatan pembelajaran adalah salah satu cara yang
akan digunakan untuk membuat siswa belajar sesuai dengan tujuan.
2. tujuan Pendekatan pembelajaran adalah rangkaian tindakan yang terorganisir berdasarkan prinsip
tertentu yang terarah dengan sistematis kepada tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Seiring
perkembangan zaman, maka semakin banyak pendekatan yang dapat dilaksanakan untuk kegiatan
belajar-mengajar.
Soal 3
Seperti namanya, yang berarti meneliti suatu onyek secara langsung. Penelitian Lapangan
merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang
diperoleh langsung dari responden.
Metode Observasi
Menurut Kriyantono (2008:106) mengatakan bahwa “Metode Observasi merupakan kegiatan
mengamati secara langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat
kegiatan yang dilakukan objek tertentu. Observasi merupakan metode pengumpulan data yang
digunakan pada riset kualitatif.
Metode Wawancara
Menurut Berger dalam Kriyantono (2000:111) mengatakan bahwa Wawancara adalah
percakapan antara periset seseorang yang berharap mendapatkan informasi, dan informan
seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang sesuatu objek. Wawancara
merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung
dari sumbernya.
Mengamati kejadian sehari-hari yang biasa/tidak biasa dalam setting kehidupan sehari-hari.
Menghimpun data berbentuk catatan rinci, bagan, peta, maupun gambar untuk keperluan
deskripsi.
Contoh penelitian menggunakan metode studi kasus ini adalah penelitian yang dilakukan oleh
Jankowsiki di Amsterdam pertengahan dekade 1970-an yaitu analisis kontekstual mengenai
perkembangan stasiun televisi lokal adapun topik lain yang dapat menggunakan metode ini
yaitu perilaku memilih dikalangan perempuan perkotaan dalam hal ini kita dapat
mengerucutkan dan memfokuskan pada satu kota tertentu, dalam hal ini peneliti bisa
mengedintifikasikan berbagai kasus yang telah ada.
2. Menurut Joseph Mbulu, 2001 : 58 Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan
pelajaran dimana siswa melakukan eksperimen (percobaan) dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode
eksperimen, siswa diberi pengalaman untuk mengalami sendiri tentang suatu objek,
menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan tentang keadaan suatu objek. Dengan
demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari suatu kebenaran, mencari suatu
data baru yang diperlukannya, mengolah sendiri, membuktikan suatu dalil atau hukum dan
menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya.
contohnya, Pada materi campuran disini peserta didik dapat melakukan kegiatan eksperimen
pemisahan campuran misalnya tentang penyaringan atau filtrasi dengan menggunakan alat dan
bahan yang ada dirumah misalnya menggunakan alat penyaring minuman, pada materi asam
basa dan garam peserta didik dapat melakukan eksperimen untuk mengidentifikasi apakah
suatu larutan itu asam, basa atau garam dengan menggunakan alat dan bahan yang ada
misalnya sabun, sampo, pasta gigi, jeruk, tomat dan menggunakan indikator alami misalnya
kunyit.
3. Kelebihan Metode Diskusi
Menggunakan metode pembelajaran yang beragam membuat siswa tidak mudah bosan ketika
melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal ini perlu dilakukan guru untuk lebih kreatif dan
inovatif menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Setiap metode pembelajaran tentu mempunyai kelebihan dan nilai tersendiri bagi siswa. Jika
Anda senang dengan metode diskusi, tak ada salahnya Anda mengajak siswa untuk berdiskusi.