Anda di halaman 1dari 4

1.

Taksonomi Bloom adalah konsep tiga model hierarkis yang digunakan untuk
mengklasifikasikan perkembangan pendidikan anak secara objektif. Ketiga model
penampilan tersebut adalah
 Kognitif

Domain kognitif adalah domain yang mencakup aktivitas mental (otak). Semua upaya
yang berkaitan dengan aktivitas otak ditempatkan dalam domain kognitif. Ranah kognitif
memiliki enam tingkatan atau aspek, yaitu:

 Pengetahuan/memori/memori (pengetahuan)
 Pemahaman
 Aplikasi
 Analisis
 Sintesis
 Penilaian/atribusi/penilaian

Tujuan aspek kognitif adalah kemampuan berpikir Berpikir berkisar dari kemampuan
mental yang lebih sederhana yaitu menghafal, hingga pemecahan masalah, yang meminta siswa
untuk menggabungkan ide, ide, metode atau proses yang dipelajari untuk memecahkan masalah.
Dengan demikian, aspek kognitif merupakan subkategori yang mengungkapkan aktivitas mental
yang umumnya dimulai dari tingkat pemahaman sampai tingkat tertinggi, yaitu evaluasi.

 Emosi
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi
karakteristik perilaku seperti perasaan, minat, sikap, perasaan, dan nilai. Beberapa ahli
mengatakan bahwa sikap seseorang dapat berubah jika sudah memiliki kemampuan
kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada diri siswa dalam
perilaku yang berbeda-beda.
 Ranah emosional dirinci menjadi lima tingkatan, yaitu:
 Menerima atau membantu (menerima atau memperhatikan)
 Merespon (responsive) artinya "memiliki partisipasi aktif yang 'ekstrim'
 Menghargai (menghargai atau mengapresiasi)
 Organize (mengatur atau menyusun)
 Karakterisasi dengan penilaian atau kompleks nilai
 Psikomotor
Domain psikomotor adalah domain yang berkaitan dengan keterampilan atau kapasitas
untuk bertindak setelah seseorang menerima serangkaian pengalaman belajar tertentu.
Hasil belajar psikomotor pada hakikatnya merupakan kelanjutan antara hasil belajar
kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (muncul hanya sebagai predisposisi
perilaku). Bidang aktivitas psikomotor yang berkaitan dengan aktivitas fisik, seperti
berlari, melompat, melukis, menari, memukul, dll. Hasil keterampilan belajar (psikologi)
dapat diukur dengan: (1) pengamatan langsung dan penilaian perilaku siswa dalam proses
pembelajaran dan praktik, (2) setelah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan menyuruh
siswa mengikuti tes untuk mengukur pengetahuan , keterampilan dan sikap, (3) suatu saat
setelah tamat sekolah dan kemudian memasuki lingkungan kerja.
2. Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas manusia. Salah satu
dari faktor keberhasilan dalam pendidikan adalah guru yang dapat membantu siswa
berkembang lebih baik. Oleh karena itu, untuk menghasilkan siswa yang berkualitas,
guru harus memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, dan mampu menggunakan
metode yang tepat. Untuk pembelajaran yang efektif. Belajar adalah perubahan tingkah
laku yang bersifat permanen yang merupakan hasil dari pengalaman dan latihan, bukan
proses pendewasaan atau pematangan. Pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi
perubahan yang terjadi pada individu, jika mengikuti teori Bloom maka tujuan
pembelajaran harus menyentuh ranah kognitif, afektif dan psikologis. Blended Learning
merupakan metode pembelajaran yang menggunakan dua pendekatan, yaitu sistem online
dan tatap muka melalui video conference. Jadi meskipun guru dan siswa berjauhan,
mereka tetap bisa berinteraksi satu sama lain. Seiring dengan merebaknya pandemi
COVID-19 saat ini, penggunaan metode ini dinilai tepat untuk pelajar di Indonesia.
Dengan adanya kebijakan tunjangan sosial, siswa tetap dapat belajar di rumah dan
memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap materi dari guru.
3. A. Aliran perilaku yang lebih elementer melihat manusia sebagai makhluk pasif, ditarik
oleh rangsangan yang ada di lingkungannya. Pada dasarnya manusia dapat dimanipulasi,
perilakunya dapat dikendalikan dengan mengendalikan rangsangan yang ada di
lingkungannya. Kondisi, dan Behaviorisme deskriptif alias Kondisi operator.
B. Behavioris menafsirkan belajar sebagai proses perubahan perilaku di mana penguatan
dan hukuman menjadi stimulus untuk perilaku. Pendidik yang masih menggunakan
kerangka perilaku sering merencanakan program dengan menyusun pengetahuan tentang
konten menjadi potongan-potongan kecil yang ditandai dengan beberapa kompetensi.
Kemudian bagian-bagian tersebut disusun secara hierarkis, dari yang sederhana hingga
yang kompleks. Inti dari teori perilaku telah lama dipegang oleh para pendidik. Namun,
dari semua teori yang ada, teori Skinner paling berpengaruh terhadap perkembangan teori
belajar perilaku. Program pembelajaran seperti pembelajaran mesin, pembelajaran
terprogram, modul dan program pembelajaran lainnya didasarkan pada konsep hubungan
stimulus-respons dan fokus pada faktor-faktor penguat yang merupakan program
pembelajaran, pembelajaran menerapkan teori pembelajaran yang dikemukakan oleh
Skiner. Teori perilaku telah dikritik karena seringkali tidak dapat menjelaskan situasi
belajar yang kompleks, karena banyak variabel atau hal yang berkaitan dengan
pendidikan dan/atau pembelajaran hanya dapat ditransformasikan dalam hubungan
stimulus-respons. Teori ini tidak dapat menjelaskan penyimpangan yang terjadi dalam
hubungan antara stimulus dan respon. Perspektif perilaku juga lebih kecil
kemungkinannya untuk menjelaskan perubahan tingkat emosional peserta didik,
meskipun mereka mengalami penguatan yang sama. Sudut pandang ini tidak dapat
menjelaskan mengapa kedua anak tersebut memiliki kapasitas dan pengalaman penguatan
yang relatif sama, bahkan perilaku mereka di depan pelajaran berbeda, seperti halnya
pilihan tugas dengan tingkat intensitas yang sangat berbeda. Perspektif behavioral hanya
mengasumsikan adanya respon dan stimulus yang dapat diamati. Mereka tidak
memperhatikan pengaruh pikiran atau perasaan yang menyatukan unsur-unsur yang
diamati.

Refrensi:
1. http://repository.uinsu.ac.id/3457/1/TESIS%20NURBIAH%20POHAN.pdf
2. https://cdn-
gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Pedagogi/Artikel/TEORI_BELAJAR_BEHAVIORISTIK_
DAN_IMPLIKAS.pdf
3. https://mtsmu2bakid.sch.id/menakar-perbedaan-kelebihan-dan-kekurangan-teori-
belajar-behavioristik-kognitif-kontruktivistik-dan-humanistik/
4. https://pgsd.binus.ac.id/2018/11/23/teori-belajar-abad-21-behaviorisme-vs-
kognitivisme/

Anda mungkin juga menyukai