Tugas Kelompok 1
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS TERBUKA
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF
MODUL 1
Modul 1: HAKIKAT PENGENBANGAN KOGNITIF
Kegiatan Belajar 1 : Batasan dan Dasar Teori Pengembangan Kognitif
A. Batasan Pengembangan Kognitif
1. Definisi dan Peristilahan
Potensi kognitif di bawa sejak lahir atau merupakan faktor keturunan yang akan
menentukan batas perkembangan tingkat inteligensi ( batas maksimal ). Kognisi adalah
suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan suatu kejadian
atau peristiwa.
2. Pengertian inteligensi
Intelgensi adalah kualitas yang bersifat tunggal, di wariskan secara genetis, dan dapat
di tukar. Inteligensi berhubungan dengan kognitif, di mana kognitif lebih bersifat pasif
atau statis yang merupakan potensi atau daya untuk memahami sesuatu. Sedangkan
inteligensi bersifat aktif yang merupakan perwujudan dari potensi tersebut
3. Pengertian kognisi
Kognisi adalah suatu kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan ( termasuk
kesadaran, perasaan, dsb )atau usaha mengenali sesuatu pada pengalaman sendiri. Proses
kognisi berhubungan dengan tingkat kecerdasan yang mencirikan seseorang dengan
berbagai minat.
4. Bentuk-bentuk inteligensi
Menurut Gardner ada asumsi umum tentang kecerdasan yaitu kecerdasan manusia
bersifat satuan dan bahwa setiap individu dapat di jelaskan sebagai makhluk yang
memiliki kecerdasan yang dapat di ukur dan tunggal
5. Kaitan antara kreativitas, inteligensi dan keberbakatan
Adapun yang di maksud dengan anak berbakat adalah mereka yang memiliki
kemampuan unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Kreativitas sebagai
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang yang baru, hal itu dapat memicu tingkat
kecerdasan anak
6. Makna perkembangn kognitif bagi kehidupan anak
Proses perkembangan kognitif anak membuat anak mampu mengingat,
membayangkan bagaimana cara memecahkan soal, menyusun strategi kreatif atau
menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan.
B. Dasar Teori Pengembangn Kognitif
Ada 3 teori pendekatan perkembangan kognitif yaitu:
1. Pendekatan Behaviouris: mempelajari mekanika dasar pembelajaran. Pendekatan ini
memberikan perhatian terhadap bagaimana perilaku berubah sebagai respon terhadap
sebuah pengalaman.
2. Pendekatan psikometris, mencoba mengukur perbedaan kuantitaf dengan menggunakan
tes.
3. Pendekatan plagetian: pendeketan ini memberikan perhatian tentang bagaimana pikiran
menstruktur aktivitasnya dan beradaptasi dengan lingkungan.
Menurut pendapat para ahli ada beberapa teori dalam memhamai perkembangan
kognitif yaitu:
1. Teori dua faktor : yang menentukan penampilan dan perilaku
2. Teori kemampuan mental primer: kemampuan pemahaman bahasa, mengingat, bernalar,
pemahaman ruang, kelancaran penggunaan kata-kata.
3. Teori kecerdasan jamak: dapat dilihat dari 3 kategori (operasi mental, isi dan hasil)
4. Teori “Triachic of Intelligence: sebgai suatu proses berpikir, mengatasi pengalaman, atau
masalah baru dan penyesuaian situasi yang dihadapi.
MODUL 7
A. Definisi
Metode adalah cara menyampaikan atau mentransfer ilmu yang tepat sesuai dengan
perkembangan anak usia dini sehingga menghasilkan pemahaman yang maksimal bagi
anak didik.
Metode merupakan bagian dari strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai keterkaitan antara tujuan yang ingin dicapai
dengan metode yang harus di gunakan.
Tujuan pendidikan yang di kembangkan dari tugas-tugas perkembangan yang harus
di selesaikan, tidak mungkin dapat di laksanakan sekaligus, melainkan harus di jabarkan
ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil yang dinamakan tujuan kegiatan.
B. Tujuan
Sebagai alat untuk mencapai tujuan, tidak selamanya metode berfungsi secara
optimal. Oleh karena itu, dalam memilih metode ynag akan di gunakan, guru anak usia
dini perlu memilih alasan ynag kuat dan memperhatikan faktor-faktor yang mendukung
pemilihan metode tersebut, seperti karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak
yang dibinanya. Yang di maksud karakteristik tujuan adalah pengembangan kognitif,
fisik, sosem,moral dan nilai-nilai agama serta seni.
Berikut ini adalh contoh pemilihan metode dihubungkan dengan karakteristik
tujuan yaitu metode yang dapar mengembangkan kognitif anak agar dapat berfikir,
menalar, mampu menarik kesimpulan dan membuat generalisasi.
C. Pengembangan kognitif
Vigotsky mengemukakan bahwa manusia dilahirkan dengan seperangkat fungsi
kognitif dasar, yakni kemampuan memperlihatkan, mengamati dan mengingatkan
( Dworetsky, 1990).
Macam-macam metode yang dapat di gunakan untuk pengembangan kognitif
anak usia dini antara lain: bermain, pemberian tugas, demonstrasi, tamya jawab,
mengungkapkan syair, percobaan atau eksperimen, bercerita, karyawisata, dramatisasi
dll. Berikut adalah penjelasan masing-masing metode.
1. Metode bermain
Apabila metode di artikan sebagai cara untuk melakukan suatu kegiatan, maka
bermain dapat saja digolongkan kedalam salah satu metode dalam pembelajaran anak
usia dini.
2. Metode Pemberian Tugas
Metode ini memberikan kesempatan kepada anak melaksanakan tugas berdasarkan
petunjuk langsung dari guru, berupa apa yang harus dikerjakan, sehingga anak dapat
memahami tugasnya secara nyata agar dapat dilaksanakan secara tuntas. Mertode
pemberian tugas dapat di berikan secara kelompok atau perorangan.
3. Metode Demonstrasi
Metode ini cara memperagakan sesuatu atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa.
Metode demonstrasi dapat di gunakan untuk memahami dua fungsi.
4. Metode tanya jawab/Bcc
Metode ini guru memberi pertanyaan sehingga anak dapat menjawabnya. Bcc dapat
berarti berkomunikasi lisan antara anak dan guru, antara anak dengan temannya
secara monolog dan dialog.
5. Metode mengucapkan syair
Metode ini adalah suatu cara umtuk menyampaikan melaui syair ynag menarik, yang
di buat guru untuk sesuatu agar dapat di pahami anak.
6. Metode percobaan atau eksperimen
Metode ini dilakukan anak melalui berbagai percobaan yang sesuai dengan usianya.
7. Metode Bercerita
Adalah cara penyampaian sesuatu dengan bertutur atau memberikan penjelasan
secara lisan melalui cerita.
8. Metode karyawisata
Merupakan kunjungan-kunjungan secara langsung ke objek-objek di sekitar anak
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
9. Metode Dramatisasi
Adalah cara memahami sesuatu melalui peran-peran yang dilakukan oleh tokoh atau
benda-benda di sekitar anak, sehingga anak dapat memahami sesuatu sambil
berimajinasi.
A. Hakikat Evaluasi
Evaluasi atau penilaian adalah suatu cara untuk mengukur kemajuan pelaksanaan,
keberhasilan, perkembangan, serta masalah yang berkaitan dengan hasil belajar yang
diharapkan pada anak.
1. Alasan mengadakan evaluasi
a. Karena merupakan salah satu rangkaian proses mengembangkan kognitif anak,
maka evaluasi harus dilakukan.
b. Evaluasi diadakan dengan tujuan yang didasarkan pada pengharapan setiap
individu yang berbeda sehingga evaluasi harus dilakukan berdasarkan ukuran
keberhasilan yang berbeda pula
c. Melalui evaluasi dapat ditentukan tingkat ketercapaian tujuan
2. Tujuan/fungsi evaluasi kognitif
a. Meniai kemajuan perkembangan kognitif pada anak
b. Mengetahui kekurangan anak dalam perkembangan
c. Menilai kompentensi yang dicapai anak dalam perkembangan kognitif
d. Melaporkan perkembangan anak pada orangtua
e. Sebagai umpan balik
f. Membuat perencanaan yang lebih baik