Anda di halaman 1dari 8

Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioristik.

Teori belajar kognitif lebih


mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya.

Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon. Model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering
disebut sebagai model perseptual.

Model ini menganggap bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Belajar merupakan
perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang
nampak.

Selain itu, Teori Belajar Kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling
berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Memisah-misahkan atau membagi-bagi
situasi/materi pelajaran menjadi komponen-komponen yang kecil-kecil dan mempelajarinya secara
terpisah-pisah, akan kehilangan makna.

Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan,
retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktifitas
yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.

Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan
menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran
seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

Bagaimana definisi dari belajar?

Belajar merupakan sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-
kemampuan yang lain. Jadi dengan belajar anak-anak mengetahui tentang apa saja yang
dipelajarinya. Belajar merupakan proses dimana anak yang awal mulanya anak belum mengerti apa-
apa , dengan belajar anak menjadi mengerti dan bisa.

Dalam belajar juga mempunyai banyak teori yang di kemukakan oleh para Ahli, salah satunya yaitu
teori belajar kognitif. Teori belajar kognitif ini lebih mementingkan proses belajar daripada hasil
belajar itu sendiri dengan melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks. Jadi anak ketika belajar
bermula dari proses yang mana dari proses tersebut nantinya akan menjadi hasil dari belajar itu
sendiri. Pada teori kognitif ini dikembangkan untuk membantu guru memahamkan kepada oranglain,
terutama pada muridnya. Karena pada teori belajar ini bagaimana seseorang anak bisa mencapai
pemahaman atas diri dan lingkungannya.

Ketika anak belajar, guru harus mendampingi muridnya ketika nanti jika ada anak yang belum
memahami , guru membantu anak supaya anak dapat memahami apa yang dikerjakan dalam proses
belajar anak. Sejak anak memasuki pembelajaran  Pendidikan anak usia dini sudah menggunakan
teori belajar kognitif ini. Karena pada teori kognitif menjelaskan bagaimana supaya anak memahami
tentang proses belajar yang dilakukan oleh anak dan usaha anak untuk mencapai tujuan dari belajar
tersebut.

“Teori Belajar Kognitif”,

https://www.kompasiana.com/putri-wulan/59ae11fd12c55b0881555a12/teori-belajar-kognitif

Kreator: Putri Wulan

Kognitif – Pengertian, Fungsi, Teori Belajar, Perkembangan

sereliciouzMei 17, 2021

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/kognitif/amp/

Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang mementingkan proses belajar daripada hasilnya. Teori
ini menyatakan bahwa pada proses belajar, seseorang tidak hanya cenderung pada hubungan antara
stimulus dan respon, melainkan juga bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan
belajarnya.

Prinsip teori belajar kognitif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.

Proses belajar lebih penting daripada hasil.

Persepsi dan pemahaman dalam mencapai tujuan belajar menunjukkan tingkah laku seorang
individu.

Materi belajar dipisahkan menjadi komponen kecil, lalu dipelajari secara terpisah.

Keaktifan peserta didik saat pembelajaran merupakan suatu keharusan.


Pada kegiatan belajar, dibutuhkan proses berpikir yang kompleks.

Pendekatan Kognitif

Pendekatan kognitif merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa melalui tingkah lakulah
seorang individu akan mengalami proses mental yang nantinya bisa meningkatkan kemampuan
menilai, membandingkan, atau menanggapi stimulus sebelum terjadinya reaksi.

Pendekatan ini memberikan penekanan terhadap isi pikiran manusia agar manusia tersebut
mendapatkan pengalaman, pemahaman, standar moral, dan sebagainya

Fungsi Kognitif

Adanya fungsi kognitif ini membuat seseorang bisa dengan mudah bergaul satu sama lain. Adapun
fungsinya yang harus Bapak/Ibu ketahui, check this out!

1. Perhatian

2. Perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian dan bisa
diabaikan secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau, suara, maupun gambar.

2. Memori atau Daya Ingat

3. Memori atau daya ingat berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang. Semakin fokus, semakin
baik memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana suatu informasi akan ditransfer dan
disimpan di dalam otak.

3. Fungsi eksekutif

4. Fungsi eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan manusia untuk menjadi perencana dan
melaksanakan sesuatu yang telah ia rencanakan. Nah, dari sinilah seseorang terlihat bagaimana cara
menyelesaikan setiap permasalahan.

4. Kemampuan berbahasa

5. Kemampuan bahasa berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu menyusun kata-kata saat
berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan bahasa yang berbeda-beda,
bergantung dari fungsi kognitifnya.

5. Merasakan dan mengenali

6. Kehadiran fungsi kognitif membuat seseorang bisa merasakan dan mengenali segala sesuatu di
sekitarnya. Misalnya membedakan antara jeruk dan lemon, semangka dan melon, dan seterusnya.
Pendekatan Kognitif

Pendekatan kognitif merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa melalui tingkah lakulah
seorang individu akan mengalami proses mental yang nantinya bisa meningkatkan kemampuan
menilai, membandingkan, atau menanggapi stimulus sebelum terjadinya reaksi.

Pendekatan ini memberikan penekanan terhadap isi pikiran manusia agar manusia tersebut
mendapatkan pengalaman, pemahaman, standar moral, dan sebagainya.

Perkembangan Kognitif

Setiap anak memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda. Hal itu karena perkembangan
kognitifnya juga berbeda-beda. Namun demikian, ada hal-hal umum yang bisa dijadikan acuan
perkembangan kognitif pada anak.

Teori Piaget mengelompokkan perkembangan kognitif anak ke dalam empat tahapan, yaitu sebagai
berikut.

1. Tahap sensorimotor (18-24 bulan)

2. Pada tahap ini, bayi mulai mampu mengembangkan akalnya untuk memahami dunia luar melalui
indra sensorik dan kegiatan motoriknya.

2. Tahap praoperasional (2-7 tahun)

3. Pada tahap ini, anak belum bisa mengoptimalkan kemampuan kognitif tersebut. Artinya, anak
belum bisa melogika sesuatu.

3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)

4. Pada tahap ini, anak mulai bisa berpikir secara rasional dan terorganisir. Artinya, anak sudah mulai
berpikir secara logis saat mengalami atau melihat sesuatu di sekitarnya.

4. Tahap operasional formal (12 tahun ke atas)

5. Tahap keempat ini menandakan seorang anak sudah bisa berpikir secara lebih luas, menalar dan
menganalisis sesuatu, memanipulasi ide di pikirannya, dan tidak tergantung dengan manipulasi
konkret
https://fatinahmunir.blogspot.com/2012/11/penerapan-teori-belajar-kognitivisme.html?m=1

Penerapan Teori Belajar Kognitivisme dalam Pembelajaran

Posted by : Lisfatul Fatinah24 November 2012

Penerapan teori belajar kognitivisme ini yaitu guru harus memahami bahwa murid bukan sebagai
orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar
belajar menggunakan benda-benda konkret, keaktifan murid sangat dipentingkan, guru menyusun
materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana kekompleks, guru
menciptakan pembelajaran yang bermakna, memerhatian perbedaan individual murid untuk
mencapai keberhasilan murid.

https://chintyagabrilia37.medium.com/kelebihan-dan-kekurangan-teori-kognitif-689d29362f75

Kelebihan dan Kekurangan Teori Kognitif

Chintya gabrilia

Oct 31, 2019

a.Membuat siswa yang paling kreatif dan mandiri.

Dengan teori belajar kognitif siswa dituntut untuk lebih kreatif, karena tidak hanya merespon dan
menerima rangsangan, tetapi untuk memproses informasi yang diperoleh dan berpikir untuk dapat
menemukan ide-ide dan mengembangkan pengetahuan. Sementara siswa lebih mandiri seperti
ketika siswa bekerja pada masalah yang siswa dapat bekerja pada mereka sendiri, karena pada saat
belajar siswa dengan fikiranya harus sempurna memori Anda, tanpa harus bergantung pada orang
lain.

b. Untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran lebih mudah


teori belajar kognitif untuk membantu siswa memahami bahan ajar lebih mudah bagi siswa sebagai
siswa peserta aktif dalam proses pembelajaran berfokus pada bagaimana siswa ingat, mengambil
dan menyimpan informasi dalam memori. Penekanan pada pemikiran dan siswa sehingga bahan ajar
yang ada lebih mudah dipahami.

Kelemahan 2. Teori Belajar Kognitif

a. Teori ini tidak komprehensif untuk semua tingkat pendidikan.

b. Sulit dalam praktek, terutama dalam lanjutan.

c. Beberapa prinsip kecerdasan dan pemahaman tersebut masi

http://pendvokasi.blogspot.com/2017/08/kelebihan-dan-kekurangan-teori-belajar.html?m=1

Selasa, 15 Agustus 2017

Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Kognitif

Kelebihan Teori Belajar Kognitif

a. Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri.

Dengan teori belajar kognitif siswa dituntut untuk lebih kreatif karena mereka tidak hanya merespon
dan menerima rangsangan saja, tapi memproses informasi yang diperoleh dan berfikir untuk dapat
menemukan ide-ide dan mengembangkan pengetahuan. Sedangkan membuat siswa lebih mandiri
contohnya pada saat siswa mengerjakan soal siswa bisa mengerjakan sendiri karena pada saat
belajar siswa menggunakan fikiranya sendiri untuk mengasah daya ingatnya, tanpa bergantung
dengan orang lain dengan.

b. Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah

Teori belajar kognitif membantu siswa memahami bahan ajar lebih mudah karena siswa sebagai
peserta didik merupakan peserta aktif didalam proses pembelajaran yang berpusat pada cara
peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan menyimpan informasi dalam ingatannya. Serta
Menekankan pada pola pikir peserta didik sehingga bahan ajar yang ada lebih mudah dipahami.

2. Kelemahan Teori Belajar kognitif

3. a. Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan.

4. b. Sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut.

5. c. Beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.

https://pgsd.binus.ac.id/2018/11/23/teori-belajar-abad-21-behaviorisme-vs-kognitivisme/
TEORI BELAJAR ABAD 21: BEHAVIORISME VS KOGNITIVISME

23 Nov 2018

Articles

Oleh:

Freddy Widya Ariesta

Pada dunia Pendidikan telah dikembangkan berbagai jenis teori belajar yang dianggap paling sesuai
untuk diimplementasikan di sekolah. Seiring berkembangnya jaman, sudut pandang praktisi dan
pakar Pendidikan juga mengalami pergeseran paradigma tentang konsep dan tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai siswa. Teori belajar behavioristik merupakan salah satu teori pembelajaran
paling tua yang berkembang pada abad ke-19. Meski terdengar kolot dan sudah semakin
berkembang menjadi teori-teori baru yang dianggap lebih baik untuk digunakan, teori behavioristik
ini pun nyatanya masih banyak digunak

Pada teori kognitivisme seorang peserta didik dilatih untuk berpikir secara cerdik untuk
menyelelesaikan masalahnya. Peserta didik harus dapat menggali pengetahuannya sendiri. Menurut
tokoh psikologi Pendidikan Jean Piaget menyatakan bahwa, teori belajar kognitivisme adalah suatu
proses belajar melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya dengan melibatkan proses
berpikir/bernalar. Jadi dalam teori ini lebih menekankan pada pemaknaan dalam belajar, sehingga
belajar tidak hanya menghafal tetapi yang lebih penting adalah seorang peserta didik harus
menangkap makna dari proses belajar yang dia lakukan.

Dengan adanya teori kognitivisme peserta didik akan memiliki pengetahuan yang lebih luas. Namun,
pada teori kognitivisme peserta didik akan memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan ini
akan dapat menimbulkan kesenjangan antar peserta didik, apabila seorang guru tidak dapat
mengontrol perbedaan yang terjadi. Sehinggga, siswa yang pandai akan semakin pandai dan yang
kurang pandai akan semakin tertinggal.

Rustina Anggarini – Tuesday, 26 March 2019, 1:38 AM

https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=1675
Akmala Annisa

Teori Belajar Kognitivisme

24 Oktober 2011   07:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:34 82214 0 0

“Teori Belajar Kognitivisme”, Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/akmala-04/5508eef0a333112a452e39d1/teori-belajar-kognitivisme

Kreator: Akmala Annisa

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Aplikasi teori Kognitivisme

Aplikasi teori belajar kognitivisme dalam pembelajaran yaitu guru harus memahami bahwa siswa
bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal
sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret, keaktifan siswa sangat dipentingkan, guru
menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana kekompleks, guru
menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatian perbedaan individual siswa untuk
mencapai keberhasilan siswa.

5.Kelebihan dan kelemahan teori Kognitivisme

a. Kelebihannya yaitu : menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa
memahami bahan belajar secara lebih mudah.
b.
c. Kekurangannya yaitu : teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan; sulit di
praktikkan khususnya di tingkat lanjut; beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami
dan pemahamannya masih belum tuntas.
d.

Anda mungkin juga menyukai