2. Tipe belajar
Untuk mencapai proses dan hasil belajar yang optimal kita perlu mengenal beberapa
tipe belajar yang dikemukakan Gagne (1970), yaitu:
a. Signal learning (belajar melalui isyarat)
Belajar isyarat merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk perilaku
melalui sinyal atau isyarat sehingga terbentuk sikap tertentu, tetapi respon yang
ditimbulkan dapat bersifat umum, tidak jelas, bahkan emosional.
b. Stimulasi-respon learning (belajar melalui rangsangan tindak balas)
Belajar stimulus respon merupakan suatu tipe belajar yang dapat menghasilkan
suatu tindak balas atau respon.
c. Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
Belajar chaining merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk perilaku
melalui beberapa stimulus respon yang berangkai dalam bahasa.
d. Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal)
Belajar verbal Association merupakan suatu tipe belajar yang dapat membentuk
perilaku melalui perkaitan verbal.
e. Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
Tipe belajar ini dapat membentuk perilaku melalui proses membeda-bedakan
objek yang abstak maupun konkret.
f. Concept learning (belajar melalui konsep)
Tipe belajar ini dapat membentuk perilaku melalui pemahaman terhadap suatu
benda, peristiwa, kategori, golongan, dan suatu kelompok.
g. Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)
Belajar melalui aturanmerupakan proses belajar membentuk kemampuan siswa
supaya memahami aturan-aturan dan menerapkannya.
3. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara menyeluruh bukan hanya satu
aspek sala tetapi terpadu secara utuh. Oleh karena itu, guru heus memperhatikan
secara seksama supaya perilaku tersebut dapat di capai sepenuhnyandan menyeluruh
oleh siswa.
Tahap perkembangan siswa dapat dilihat dari aspek perkembangan sebagai berikut:
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan ini berkaitan dengan perkembangan berat, tinggi badan, dan
perkembangan motorik.
2. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial siswa pada tingkat sekolah dasar sudah terasa ada pemisahan
kelompok jenis kelamin (separation off the sexes) sehingga dalam pengelompokan,
siswa lebih senang berkelompok berdasarkan jenis kelamin padahal kurang sesuai
menurut kriteria pengelompokan.
3. Perkembangan Bahasa
Pada masa ini perkembangan bahasa siswa terus berlangsung secara dinamis.
4. Perkembangan Kognitif
Pada tahap ini siswa sudah mampu menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan,
menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, membagi.
5. Perkembangan moral
Perkembangan moral yang harus dimiliki siswa Sekolah Dasar adalah kemampuan
bertindak menjadi orang baik.
6. Perkembangan Ekspresif
Perkembangan ini dapat dilihat dari kegiatan ungkapan bermain dan kegiatan seni
(art).
7. Aspek-aspek Inteligensi
Teori Gardner (Utami Munandar, 1999;265) membedakan jenis intelegensi. Aspek
intelegensi tersebut di antaranya adalah:
a. Intelegensi linguistik
yaitu suatu kemampuan untuk menggunakan bahasa, termasuk kepekaan
terhadap suara, ritme, makna, kata-kata dan kegunaan fungsi-fungsi bahasa.
b. Intelegensi logis-matematis
yaitu kemampuan untuk menjajaki pola-pola, kategori, dan hubungan-
hubungan dengan manipulasi objek-objek atau simbol-simbol, dan kepekaan
kemanusiaan berpikir logis.
c. Intelegensi spasial
Yaitu kemampuan untuk mengamati secara mental, memanipulasi bentuk dan
objek atau kemampuan persepsi dunia ruang visual secara akurat dan
melakukan transformasi persepsi tersebut.
d. Intelegensi musik
yaitu kemampuan untuk menikmati, pertunjukan atau mengubah musik
termasuk kemampuan menghasilkan dan mengekspresikan ritme nada dan
bentuk-bentuk ekspresi musik.
e. Intelegensi fisik-kinestetik
Yaitu kemampuan untuk menggunakan keterampilan motorik halus dan kasar
dalam olahraga, seni, dan produk-produk seni pertunjukan serta keterampilan
meliputi kemampuan mengontrol gerakan tubuh dan menangani objek objek
secara terampil.
f. Intelegensi intrapribadi
Yaitu kemampuan untuk memperoleh akses terhadap pemahaman perasaan,
impian dan gagasan-gagasan diri sendiri dan memahami kekuatan maupun
kelemahan diri sendiri.
g. Intelegensi interpribadi
yaitu suatu kemampuan mengamati dan merespon suasana hati, temperamen,
dan motivasi orang lain, serta memahami hubungan dengan orang lain.
8. Aspek kebutuhan siswa
Aspek kebutuhan siswa ada dua yaitu:
a. Psiko-biologis yang dinyatakan dalam keinginan, tujuan, harapan, dan
masalahnya.
b. Sosial yang berkaitan dengan tuntunan lingkungan masyarakat, biasanya
menurut pandangan orang dewasa.