LANDASAN TEORI
Gaya belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu gaya dan belajar. Belajar
merupakan hal yang tidak asing lagi kita, namun tatkala akan mendefinisikan
pengertian belajar, maka banyak mengalami perbedaan satu dengan lainnya, hal
ini disebabkan oleh sudut pandang dan penekanan dari masing-masing ahli yang
berbeda pula. Oleh karena itu akan kita kaji berbagai definisi belajar dari
sikap, termasuk cara baru untuk melakukan sesuatu dan upaya-upaya seseorang
tuntutan yang dihadapi pada dirinya. Gagne dan Briggs, belajar adalah
19
20
perilaku sebagai hasil pengalaman. Sementara itu Hilyard dan Bower mengartikan
belajar adalah suatu proses dimana sebuah aktifitas dibentuk atau diubah melalui
reaksi terhadap situasi yang dihadapi yang mana karateristik perubahan tersebut
Suryabrata menjelaskan belajar adalah suatu proses yang memiliki tiga ciri yaitu (1)
Proses tersebut membawa perubahan baik actual maupun potensial, (2) Perubahan itu
pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, (3) Perubahan itu terjadi
Fosnot, dkk belajar adalah suatu proses pengaturan dalam diri seseorang yang
berjuang dengan konflik antara model pribadi yang telah aa dan hasil pemahaman
2 Ibid, hal. 30
21
yang baru tentang dunia ini sebagai hasil kontruksinya, manusia adalah makhluk
ketrampilan dan sikap yang baru dengan melibatkan proses mental internal yang
terjadi berdasarkan latihan, pengalaman dan interaksi social yang ditunjukkan oleh
terjadinya perubahan (kognisi,afeksi,psikomotorik) yang dihasilkan dari kegiatan
Dari beberapa definisi belajar tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa belajar adalah merupakan sebuah proses secara sadar yang terjadi secara terus
menerus sehingga terjadi perubahan yang bersufat permanent pada diri sescorang
dikatakap merupakan hasil belajar bila mana memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
2. Bersifat funsional
Perubahan yang merupakan hasil dari proses belajar tidak terjadi dengan
sendirinya tetapi melalui suatu usaha dan aktifitas dari individu untuk mencapai
perubahan tersebut.
22
Perubahan yang dihasilkan dari proses belajar biasanya mencakup seluruh aspek
Menurut Muhibin Syah bahwa perubahan itu berbagai bentuk strak antara
lain :
1. Belajar Abstrak
dengan tujuan memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah yang tidak nyata.
Dalam hal ini memerlukan peranan akal yang kuat. Misalnya pada pelajaran
2. Belajar Ketrampilan
motorik yang berhubungan dengan urat syaraf dengan tujuan memperoleh dan
ketrampilan ini adalah Olah Raga, musik, menari, melukis, memperbaiki benda-
3. Belajar sosial
23
Kewarganegaraan.
dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan
tuntas.
5. Belajar kebiasaan
pengalaman khusus, dan kadang perlu juga hukuman yang bersifat edukatif.
6. Belajar Rasional
prinsip-prinsip dan konsep dengan mengunakan materi eksakta dan non eksakta.
7. Belajar apresiasi
afektif yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat nilai suatu objek
24
8. Belajar Pengetahuan
obyek pengetahuan tertentu dengan tujuan agar siswa memperoleh dan menambah
Sebagai suatu proses perubahan maka tentu tidak akan begitu cepat atau
ingatan, hal ini dilakukan pada tahap kedua. Pada tahap ketiga stimulus yang
mengungkapkannya oleh karena itu memerlukan motivasi dan ini dilakukan pada
tahap keempat.
25
melakukan gerakan di olah raga, dan tingkah laku. Dalam uraian ini pengertian
gaya lebih memfokuskan pada cara belajar. Gaya belajar ialah cara menerima,
perubahan tingkah laku, baik yang bias dilihat maupun tidak, seperti pengetahuan,
sikap, dan keterampilan tertentu. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat realatif
dan permanen.
Proses belajar dapat terjadi kapan saja, dimana saja dari ada atau tidaknya
orang yang mengajar. Memang harus diakui, bahwa proses belajar mengajar
terjadi karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya, namun
lingkungan ini tidak selamanya harus terdiri dari guru atau pembimbing lainnya.
belajar.
tipe, dimana yang satu merupakan prasyarat bagi lainnya yang lebih tinggi
a. Belajar melalui tanda, yaitu proses belajar yang diperoleh melalui tanda-tanda
b. Belajar secara S-R (stimulus dan respons), yaitu belajar merespons karena ada
c. Rangkaian S-R, yaitu belajar dalam arti rangkaian antara berbagai S-R yang
26
berbeda-beda.
peristiwa atau konsep terdahulu untuk sampai kepada suatu prinsip yang
mungkin berlaku untuk beberapa hal, atau peristiwa atas dasar suatu ketentuan
atau anggapan.
beberapa kemungkinan.
belajar verbal." Dalam belajar menurut Slameto, di antara metode belajar adalah
terupsi.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: PT. Renika Cipta,
27
menyalin.
Dengan demikian gaya belajar itu bervariasi, karena itu untuk mencapai
prestasi dalam belajar, maka peserta didik harus menggunakan gaya belajar yang
lengkap, dan sejalan dengan tingkah laku kemampuan dan keadaan, seperti
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari yang dilakukan atau
Dapat dipahami bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dari
suatu kegiatan dan usaha yang menerima, menanggapi serta menganalisa bahan-
bahan pelajaran yang pada akhinya terjadi perubahan tingkah laku (perilaku),
baik yang bisa dilihat maupun yang tidak, seperti pengetahuan, sikap dan
Sardiman AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT, Rajairafindo,
2001), hal. 99
28
permanen.
Menurut Nana Sudjana, jenis prestasi atau keberhasilan proses belajar siswa
ada tiga, yaitu:
2. Jenis keberhasilan belajar bidang afektif, yang terdiri dari receiving, yakni
yakni reaksi yang diberikan atas rangsangan yang datang, valuing (penilaian),
Siswa yang berhasil dalam belajar secara kognitif, maka ia akan dapat
menghafal dan mengingat tentang pengertian Islam, shalat, rukun iman dan rukun
Islam, syarat dan rukun shalat, dan jenis-jenis shalat. Selain itu, ia akan dapat pula
memahami makna yang terkandung, seperti dalam shalat, puasa, dan iman yang
kuat bahkan siswa dapat menerapkan tentang ajaran Islam itu sendiri,
terhadap informasi dan rangsangan dari luar, dan aku memberikan tanggapan
secara baik seperti ada orang yang meminta tolong, maka siswa akan cepat
' Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algesindo,
30
yang sama untuk menyimpan, dan mereproduksi kembali apa yang diterimanya.
Karena hasil dalam prosesnya belajar dipengaruhi oleh banyak factor. Ryan
(1970) membagi tiga factor yang mempengaruhi belajar yaitu :
2. Faktor fisiologis
3. Faktor lingkungan yang terdiri dari semua perubahan yang disekitar individu
tersebut.
1. Kemampuan bawaan.
4. Sikap, minat terhadap guru dan mata pelajaran serta pengertian mereka
5. Bimbingan.
1. Faktor yang berasal dari dalam diri individu yang disebut dengan faktor intern,
2. Faktor yang berasal dari luar atau ekster, yang meliputi factor social dan non
social.
31
Pada saat jasmani dalam kurang schat maka kosentrusi pada belajar akan
tergangu begitu juga sebaliknya dalam keadaan schat maka kosentrasi akan lebih
fokus.
2. Keadaan fungsi-fungsi fisiologis
Keadaan fisiologis adalah keadaan panca indera khususnya pada penglihatan dan
pendengaran. Karena dua hal penting inilah yang lebih banyak perannya pada
1. Minat
Minat siswa terhadap pelajaran akan mendorng lebih serius dalam belajar tetapi
2. Motivasi
Motivasi belajar seseorang akan mempengaruhi hasil proses belajar, bagi yang
memiliki motivasi kuat terhadap pelajaran maka makin mendapat hasil yang
maksimal tetapi bagi yang kurang memiliki motivasi maka ia akan mendapatkan
hasil yang kurang memuaskan juga. Yang merupakan motif-motif dalam belajar
28
permanen.
Menurut Nana Sudjana, jenis prestasi atau keberhasilan proses belajar siswa
2. Jenis keberhasilan belajar bidang afektif, yang terdiri dari receiving, yakni
semacam kepekaan terhadap rangsangan dari luar, responding atau jawaban,
yakni reaksi yang diberikan atas rangsangan yang datang, valuing (penilaian),
Siswa yang berhasil dalam belajar secara kognitif, maka ia akan dapat
menghafal dan mengingat tentang pengertian Islam, shalat, rukun iman dan rukun
Islam, syarat dan rukun shalat, dan jenis-jenis shalat. Selain itu, ia akan dapat pula
memahami makna yang terkandung, seperti dalam shalat, puasa, dan iman yang
kuat bahkan siswa dapat menerapkan tentang ajaran Islam itu sendiri,
terhadap informasi dan rangsangan dari luar, dan aku memberikan tanggapan
secara baik seperti ada orang yang meminta tolong, maka siswa akan cepat
' Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algesindo,
30
yang sama untuk menyimpan, dan mereproduksi kembali apa yang diterimanya.
Karena hasil dalam prosesnya belajar dipengaruhi oleh banyak factor. Ryan
2. Faktor fisiologis
3. Faktor lingkungan yang terdiri dari semua perubahan yang disekitar individu
tersebut.
1. Kemampuan bawaan.
4. Sikap, minat terhadap guru dan mata pelajaran serta pengertian mereka
5. Bimbingan.
1. Faktor yang berasal dari dalam diri individu yang disebut dengan faktor intern,
2. Faktor yang berasal dari luar atau ekster, yang meliputi factor social dan non
social.
31
Pada saat jasmani dalam kurang schat maka kosentrusi pada belajar akan
tergangu begitu juga sebaliknya dalam keadaan schat maka kosentrasi akan lebih
fokus.
Keadaan fisiologis adalah keadaan panca indera khususnya pada penglihatan dan
pendengaran. Karena dua hal penting inilah yang lebih banyak perannya pada
1. Minat
Minat siswa terhadap pelajaran akan mendorng lebih serius dalam belajar tetapi
2. Motivasi
Motivasi belajar seseorang akan mempengaruhi hasil proses belajar, bagi yang
memiliki motivasi kuat terhadap pelajaran maka makin mendapat hasil yang
maksimal tetapi bagi yang kurang memiliki motivasi maka ia akan mendapatkan
hasil yang kurang memuaskan juga. Yang merupakan motif-motif dalam belajar
32
mengaktualisasikan diri. Hal ini semua mendorong siswa untuk belajar lebih
baik.
3. Intelegensi
Inteligensi adalah kemampuan potensial umum untuk belajar dan bertahan hidup
yang dicirikan kemampuan untuk belajar, kemampuan untuk berfikir abstrak dan
karena itu merupakan kondisi bawaan yang tentu masing-masing orang memiliki
4. Memori
merupakan factor psikologis yang tak kalah penting dalam mempengaruhi proses
belajar.
5. Emosi
Dr. Nyayu Khodijah,M.Si. (2006) menyatakan bahwa emosi adalah suatu reaksi
ISTAKA
UNT
33
Emosi yang baik akan sangat berpengaruh daļan proses belajar, oleh karena itu
upaya menstabilkan emosi dengan niengarahkan pada segi yang positif akan
Faktor ketiga yang mempengaruhi proses belajar adulah faktor sosial, yang
meliputi :
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar Siswa,
karenanya perhatian, motivasi, dukungan dari orang tua sangat diharapkan guna
hubungannya.
2. Guru
tanpa guru maka tidaklah mendapatkan hasil yang memuaskan, karena guru
tidaklah sekedar mentransfer ilmu, tetapi guru memberikan dorongan motivasi,
bimbingan dan lain-lain sehingga keberadaannya tidak dapat digantikan oleh alat
atau sarana. Alat hanyalah faktor pembantu dari guru dalam melakukan proses
3. Teman-teman
belajar, bagi siswa dengan pergaulan teman-teman yang rajin dan giat belajar
34
maka diapun akan terpengaruh untuk rajin dap giat belajar tetapi sebaliknya bagi
teman pergaulannya pemalas, suka tmewmbolos, kurang rajin maka diapun akan
terpengaruh untuk hal yang sama. Olch karena itu mengarahkan agar memiin
teman pergaulan adalah sangat tepat schingga masa depan siswa tidak
Disamping faktor sosial tersebut ada satu lagi faktor yang tidak kalan
pentingnya yaitu faktor non-sosial, yang termasuk faktor non sosial adalah :
E. Kreteria Berprestasi
Kreteria Berprestasi Belajar adalah hasil yang dicapai dari yang dilakukan
9 Sardiman AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. RajaGrafindo,
2001), hal. 99
35
Dapat dipahami bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dan
cutu kegiatan dan usaha yang menerima, menanggapi serta menganalisa bahan-
bahan pelajaran yang pada akhirnya terjadi perubahan tingkah laku (perilaku), baik
vang bisa dilihat maupun yang tidak, seperti pengetahuan, sikap dan keterampilan
Menurut Nana Sudjana, jenis prestasi atau keberhasilan proses belajar siswa
2. Jenis keberhasilan belajar bidang afektif, yang terdiri dari receiving, yakni
yakni reaksi yang diberikan atas rangsangan yang datang, valuing (penilaian),
Siswa yang berhasil dalam belajar secara kognitif, maka ia akan dapat
menghafal dan mengingat tentang pengertian Islam, shalat, rukun iman dan rukun
Islam, syarat dan rukun shalat, dan jenis-jenis shalat. Selain itu, ia akan dapat pula
memahami makna yang terkandung, seperti dalam shalat, puasa, dan iman yang kuat
bahkan siswa dapat menerapkan tentang ajaran Islam itu sendiri, menguraikan dan
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algesindo,
36
terhadap informasi dan rangsangan dari luar, dan aku memberikan tanggapan
secara baik seperti ada orang yang meminta tolong, maka siswa akan cepat
puasa, membaca al-Qur'an, adzan, iqomat, cara memperlakukan orang tua ketika
bertemu sesama muslim, apabila berbuat kesalahan dengan sesama manusia, dan
perbuatan baik lainnya. Siswa yang berhasil dalam belajar, seperti tentang
pelajaran agama Islam, secara umum, maka akalnya akan berkembang dengan
dalam proses belajar bervariasi, seperti ada yang hanya berhasil secara kognitif
dimaksud untuk diteliti adalah prestasi belajar dalam hal psikomotorik, dan
afektifnya.
37
secara optimal. Dengan berbekalkan ketaatan itu, diharapkan manusia itu dapat
sang pencipta. Kehidupan yang demikian itu akan memberikan pengaruh kepada
manusia, baik selaku pribadi maupun sebagai makhluk sosial, yaitu berupa
damai,
kondisi
%3D
Islam, jika pendidikan itu bertujuan membentuk individu menjadi bercorak diri
berderajat tertinggi menurut ukuran Allah, dan isi pendidikannya itu adalah
ajaran Allah.
" Jalaluddin dalam Akmal Hawi, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Palembang: IAIN
38
Islam ialah segala usaha untuk terbentuknya atau membimbing atau menuntun
rohani jasmani sescorang menurut ajaran Islam. Adapun menurut Rahman Saleh,
bahwa pendidikan agama Islam adalah segala usaha yang diarahkan kepada
pembentukan kepribadian anak yang merupakan dan sesuai dengan ajaran Islam.
sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup
pendidikan Islam adalah sebagai berikut, bahwa pendidikan Islam ialah suatu
aktivitas atau usaha pendidikan terhadap anak didik menuju kea rah terbentuknya
serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan bertanggung jawab sesuai dengan
nilai-nilai Islam.
Pencipta, yaitu Allah SWT., sedangkan taqwa artinya menaati atau melaksanakan
39
segala perintah Allah SWT., dan menjauhi segala yang dilarang-Nya, beranial
ma'ruf dan nahi mungkar, 12
Taumy al-Syaebani adalah sebagai proses mengubah tingkah laku individu dalam
yaitu :
1. Keimanan.
2. Ibadah.
3. Al-Qur'an.
4. Muamalah.
5. Akhlak.
12 H. Abu Ahmadi, dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
39
segala perintah Allah SWT., dan menjauhi segala yang dilarang-Nya, beranial
yaitu :
1. Keimanan.
2. Ibadah.
3. Al-Qur'an.
4. Muamalah.
5. Akhlak.
12 H. Abu Ahmadi, dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
40
6. Syari'ah.
7. Tarikh,
Pada tingkat sekolah dasar tekanan diberikan pada empat unsur pokok,
yaitu keimanan, akhlak, ibadah, dan al-Qur'an, sedangkan pada SMP dan SMA
SMK disamping keempat unsur pokok terscbut di atas, maka unsur pokok
muamalah dan syari'ah semakin dikembangkan, unsur pokok tarikh diberikan
Metode adalah usaha satu komponen yang tidak kalah peranannya dari
komponen lainnya dalam pendidikan Islam. Apapun macam dan jenisnya, semua
metode dapat dipergunakan dalam mendidik anak. Tetapi perlu diingat bahwa
tidak semua metode harus digunakan bila hanya untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode yang dipilih itu pun harus berdasarkan pertimbangan dan pemilihan yang
tepat. Sebab salah pilih akan menjadi penghambat dalam mencapai tujuan.
Dalam pemilihan dan penggunaan metode itu tidak bisa sembarangan, karena ada
sebagai berikut :
13 Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Palembang: IAIN Raden Fatah
41
sekali, tetapi tidak semua metode dapat digunakan untuk lembaga pendidikan
di Mekkah dan di Madinah. Beberapa sifat hakiki, yaitu shiddiq, tabligh, fatonah,
dan amanah, telah melambari jiwa Rasulullah dan sangat fungsional dalam
pesantren dalam pembinaan akhlak para santri, juga karena kebiasaan dan
42
BAB III
vaitu Sekolah Dasar Negeri Talang Piase dan Sekolah Dasar GPI-1 Rantau
sekolah ini cukup strategis dapat dijangkau dengan kendaran umum, baik
angkol, bus dan lain-lain. Letak Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Babat
Toman tidak jauh dari Pos Pusat Kesehatan Masyarakat Talang Priase
Kecamatan Babat Toman, kurang lebih 2000 meter dari Puskesmas tersebut.
karena tempatnya mudah untuk dicapai para pelajar baik dengan cara berjalan
suatu desa dengan Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Babat Toman ini
berstatus sekolah negeri dengan luas tanah yang berstatus hak milik ini
Dokumen Kantor Kepala Desa Rantau Panjang dan SMA Negeri 3 Babat Toman
43
44
namun pada waktu itu tempat belajar masih memakai gedung sekolah Sekolah
Menengah Pertama Negeri 7 Babat Toman selama tiga tahun. Adapun waktu
Babat Toman pada waktu itu adalah Drs. Suadi Akbar. Bapak Drs. Suadi
salah seorang tokoh utama pendiri SMP Negeri 7 Babat Toman Kabupaten
Banyuasin dengan tenaga pengajar sebanyak tiga belas orang, yaitu Sahroni,
Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin dipimpin oleh Bapak Riswan, S.Pd,
45
Sumatera Selatan telah memiliki Nomor Statistik Sekolah (NSS) 101 110 101
dibantu oleh kepala bagian tata usaha, wakil kepala sekolah, urusan
Kemudian di SMP Negeri 7 Babat Toman ini dibantu wali kelas dan
berikut ini :
Data kuesioner Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Babat Toman Tahun 2010/2011,
45
Sumatera Selatan telah memiliki Nomor Statistik Sekolah (NSS) 101 110 101
dibantu oleh kepala bagian tata usaha, wakil kepala sekolah, urusan
Kepala bagian tata usaha dibantu oleh staf yang mengenai urusan
keuangan dan staf yang mengurusi urusan administrasi atau sekretariat.
Kemudian di SMP Negeri 7 Babat Toman ini dibantu wali kelas dan
berikut ini :
Data kuesioner Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Babat Toman Tahun 2010/2011,
47
bersama-sama'
tiga menteri No. 36 tahun1975 pada Bab V butir 1 dan 2 menjelaskan tentang:
* HM. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di lingkungan sekolah dan
Toman ini menggunakan seluruh ruang kelas dari kelas satu sampai dengan
kelas enam. Untuk kursi dan meja siswa menggunakan prasarana kelas
otomatis siswa menggunakan kursi dan meja vang telah ada di dalam kelas.
Papan tulis kelas digunakan untuk menulis serta menjelaskan dan memberikan
bersih dan sumur SMP Negeri 7 Babat Toman sendiri, selanjutnya untuk
sumber belajar digunakan buku paket PAI dari Dinas Pendidikan Nasional
yang dibawa siswa sendiri oleh siswa dan untuk guru disediakan olch pihak
SMP Negeri7 Babat Toman Kahupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera
Selatan.
berperan dalam mencapai tujuan dari suatu proses belajar menganjar untuk itu
Menghimpun suatu kelompok belajar dalam hal ini para siswa didik
52
adalah 402 orang, selanjutnya untuk sampei penelitian ini diambil 60 orang
deri kelas VII, VIII, dan IX untuk diwawancarai dan diberikan angket karena
nada kelas inilah baru dapat diberi angket dan wawancara. Berdasarkan
depat diketahui bahwa siswa SMP Negeri 7 Babat Toman ini semuanya
beragama Islam, dan mereka berasal dari desa Rantau Panjang, Karang Anyar,
Karang Waru, Bumi Ayu, Ulak Paceh, Ulak Paceh Jaya, Napal, Rantau Kasih,
SMP Negeri 7 Babat Toman memilik siswa yang berjumlah 402 orang.
152 orang, kelas VIII berjumlah 150 orang dan kelas EX berjumlah 100 orang.
Dan masing-masing kelas terbagi lagi dengan beberapa kelas.
mengajar SMP Negeri 7 Babat Toman adalah pada pagi hari. Pada pagi hari
dimulai dari pukul 07.30 WIB berakhir pada pukul 12.40 WIB. Lama setiap
Jam pelajaran dalam proses belajar mengajar adalah empat puluh lima menit
setiap hari. Rata-rata kegiatan belajar mengajar yang disajikan dalam satu hari
dengan jumlah jam pelajaran sebanyak tujuh jam pelajaran. Guru yang
mengajar bertatap muka dalam proses belajar mengajar maksimal dua jam
53
Kabupaten Musi Banyuasin di pagi hari, dan guru vang mengajar disesuaikan
Kegiatan ekstra kurikuler ada tiga macam, yaitu Pramuka setiap hari
Sabtu sore dai pukul 15.30 sampai dengan pukul 17.00. Kemudian IQRO
setiap jam istirahat oleh tenaga khusus. Dikhususkan bagi siswa yang belum
dapat membaca al-Qur'an dan Iqro' dengan baik. Ketiga, kegiatan olah raga
setiap hari Minggu sore meliputi Atletik dan Volly Ball. Tapak Suci yang
diadakan pada hari Selasa pada pukul 17.00 sampai dengan selesai dengan
tenaga pelatihnya adalah tenaga ahli dari luar sekolah yang dianggap
kajian dan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan pada tingkat
menengah atas. Adapun isi kurikulum pada SMP Negeri 7 Babat Toman
semester genap adalah sebagai berikut, ruang lingkup pendidikan agama Islam
meliputi :
2. Pengurusan Jenazah
54
1. Jual beli
2. Riba'
4. Pengurusan jenazah
5. Jinayah
6. Hudud
7. Khutbah
9. Kerajaan Usmani
diau tidak dipelajari. Hal ini karena seluruh siswa yang ada pada sekolah